Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Skandal Sekolah Pelosok

Bimabet
[HIDE]Chapter 8: Rezeki Nomplok!

Hari ini adalah hari keenam masa hukuman boby dan wiwi, setelah semalam boby berhasil mendapatkan mangsa pertamanya, hari ini boby akan melancarkan aksi keduanya, ia mengincar anggi seorang siswi dari gedung ketiga, perawakan anggi bertubuh kecil langsing, namun berdada montok 34C dan itu cukup menggoda untuk cewek seusianya, boby tidak tau apakah anggi sudah jebol apa belum, namun boby nekat.
*****

Boby

“Oke, hari ini aku akan ‘cobain’ anggi, cewek yang sering aku jadiin bacol tiap melihat dia olahraga di lapangan futsal sekolah ini” aku membatin sambil melihat ke lapangan futsal mencari keberadaan anggi karena sekarang adalah jam mapel olahraganya kelas anggi. Kumelihat anggi menggunakan baju olahraga yang sudah lembab karena keringatnya dan itu memperlihatkan keseksian tubuh anggi, aku segera mengambil obat kuat ku dan lekas meminumnya. Setelah beberapa menit kurasakan obat kuatku sudah bekerja, kusamperin anggi sekedar berbasa basi, “Eh boby, apa kabar?” sapa anggi. “Baik nggi, dirimu apa kabar?” tanyaku. “Baik juga bob, kami lagi olahraga, kamu kok ndak belajar di kelas, malah melipir kesini?” Tanya anggi. “Eh iya, aku mau nanya sesuatu nggi” ucapku, kumenarik anggi menjauhi lapangan ramai tersebut ke semak sepi yang berada di belakang gedung labor biologi, “Nanya apa sih bob? Kok jauh gini” Tanya anggi. Aku yang sudah terangsang berat langsung membuka celana osisku beserta cdku, terlihat olehnya kontolku yang sudah setengah tegang, “Aihh..!” teriaknya.

Menyadari hal itu aku langsung membekap mulutnya dengan tanganku dan menempelkan tubuhnya ke dinding labor biologi, “Diam aja nggi! aku gak main kasar asal kamu nurut” ucapku, anggi mengangguk lalu berkata “kamu ngagetin aja sih pakai buka celana segala, tapi ngomong-ngomong anumu gede juga ya” sambil tersenyum genit memandangi kontolku, “jadi mau half service atau full service nih bob?” tanyanya dengan nada menggoda, aku kaget ternyata dia juga lonte disekolah ini, “Berapa tarifmu emang?” tanyaku, “700 ribu full service, crot dalam jadi 1,2 juta aja bob” jawab anggi sambil menggigit manja bibirnya, aku pikir-pikir rugi 1,2 juta gak apa lah ya pakai uang sisa beli printer, kapan lagi bisa ngentotin bahan coliku selama ini,hehe. “Oke 1,2 juta deh, deal” ucapku.

Aku lalu menariknya jauh lagi ke dalam semak yang cukup jauh dari sekolah ini, disana anggi mulai membuka bajunya dengan gaya striptis namun aku abaikan karena aku sibuk mempersiapkan kameraku untuk merekam permainan kami, anggi tidak mengetahui bahwa aku akan merekam dia, “modus yang pernah kulakukan ke nia ini akan kulakukan lagi ke anggi, hahaha” aku membatin. Saat ia telah bertelanjang dada, kumelihat toket yang selama ini kuidamkan terpampang jelas di depanku, aku langsung melahapnya “Ahh..sshh..bob” desah anggi.

Aku semakin asyik melumat toketnya dan tanganku mulai menurunkan celana olahraganya beserta cdnya ke tanah, disaat yang bersamaan anggi meremas dan mengocok pelan kontolku yang sudah setengah tegang tadi, “Gede banget bob..sshh” desah anggi. Saat ia merasa bahwa kontolku sudah menegang penuh ia mulai mengocok kontolku dengan telaten dan memijit-mijit buah zakarku, jariku pun tidak tinggal diam, jariku menggelitik mekinya anggi, 2 hingga 4 jari, saat kumerasakan bahwa meki anggi sudah mulai becek kulepaskan lumatanku di toketnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa, kupegang pinggulnya, kurebahkan tubuhnya ke rerumputan yang ada disitu, beralaskan pakaian anggi, kugesek perlahan kontolku ke meki anggi, rencananya aku mau mempermainkan dia dulu

Namun dia yang sudah sangat horny dengan sigap memegang kontolku dan melipat kakinya dibelakang tubuhku, ia arahkan kontolku pas di bibir mekinya lalu ia hentakkan lipatan kakinya sehingga kontolku masuk semua ke mekinya “Auuhh..sshh..gede bob” desahnya. Karena sudah terlanjur masuk, aku mulai genjotanku di meki anggi, terasa mekinya yang lebih rapat dibandingkan rika mulai menyedot-nyedot palkonku. Hentakan demi hentakan kontolku membuat toket anggi berguncang-guncang seksi, aku merebahkan tubuhku dan kembali melumat toketnya, anggi memeluk erat kepalaku yang sedang asyik menyedot-nyedot puting toketnya. “Uhh..bob…isap anggi..sshh” racaunya. Aku pindahkan isapanku ke lehernya lalu aku menciumi bibirnya layaknya sepasang kekasih cukup lama kami berpagutan

Anggi mendorong ciumanku dan berkata “Cepetin bob…sshh…aku..akhh..mau…keluar..sshh” sambil mendesah. Terasa meki anggi berkedut-kedut, tak menunggu waktu lama langsung cairan hangat menyembur palkonku yang masih asyik menyodok mekinya. “Ahhhhh…boby….!! Sshh” teriak anggi mendesah. Terlihat badan anggi lemas setelah mendapatkan orgasme pertamanya, aku mencabut kontolku membiarkan anggi mengatur nafasnya, saat nafas anggi mulai normal, aku menarik pinggulnya memposisikan ia untuk doggy style, ia melengkungkan tubuhnya sehingga aku dapat melihat jelas mekinya dari belakang, “Sodok anggi bob..” pintanya manja. Aku lekas menyodokkan kembali kontolku ke mekinya, kuremas dari belakang toketnya yang menggantung bebas, tak butuh waktu lama anggi terasa akan kembali orgasme, “Ohh..bob…anggi keluar lagi nih…” desahnya.

Aku keluarkan kontolku dan kubaringkan ia telentang menghadapku, ia menatapku bingung, aku gesek kontolku pelan di bibir mekinya, kumasukkan sedikit lalu kutarik keluar lagi, “Ssh..ayo bob..puasin anggi” mohonnya, “Boleh boby puasin anggi, tapi gratiskan boby ya..hehe” ucapku, “Jangan gitu ah…plis bob” pintanya, kumasukkan sedikit kontolku ke mekinya dan hanya mendiamkannya saja, terlihat pinggul anggi bergerak-gerak ingin digenjot, “Plis bob,puasin anggi” pintanya, “Boleh, asal gratis” ucapku sambil meremas-remas toket anggi, “Iyaa deh..iyaa…gratis untuk boby sayang” ucapnya lemah.

Mendengar perkataannya aku langsung menggenjotnya keras dengan semangat, “Ouhh…ouhh bob…anggi sampai…sshh” desahnya dan benar saja mekinya menyemburkan cairan cintanya yang begitu banyak ke palkonku dan ada muncratan kecil ke perutku dari mekinya, “Anggi puas bob..ssshh” desahnya puas. Aku yang tak kunjung muncrat karena efek obat kuat, melepaskan kontolku dan memposisikan tubuh anggi kembali menungging, kali ini aku mengincar anus anggi yang terlihat masih rapet, aku masukkan sedikit jari tengahku ke anus anggi, “Uhh..uhh..ngapain disitu bob” Tanya anggi sambil mengatur nafasnya.

Aku diam saja dan mengobok-ngobok mekinya untuk mendapatkan cairan cintanya lebih banyak agar dapat membasahi tanganku, lalu cairan itu kuoleskan ke kontolku, aku memposisikan palkonku di bibir anusnya, anggi menoleh ke belakang dan berkata “Plis..jangan anus anggi bob,” pintanya, aku yang sudah dikuasai setan tidak memperdulikan permintaannya, dengan sedikit kuhentakkan kontolku di anusnya, “Akhhh!” teriak anggi. Setengah kontolku masuk di anusnya, terasa sangat sempit dibandingkan mekinya tadi, aku hentakkan sekali lagi sehingga kontolku masuk semua di anusnya “Aihhh..pedih bob..” teriak anggi. Aku diamkan beberapa saat, dan kumulai menggenjotnya pelan terasa jepitan yang luar biasa di kontolku

“Boobb…plis jangan disitu, uhhh..pedih…” mohon anggi sedikit menangis menahan perih di anusnya. Aku tak memperdulikannya, dan terus memompa anusnya, kumainkan jariku di meki anggi dengan maksud untuk merangsangnya, perlahan tangisan perih anggi berubah menjadi desahan pelan, kupercepat sedikit genjotanku dan desahan anggi semakin berirama mengikuti hentakan kontolku di anusnya. Aku merasa bahwa aku akan segera muncrat, kudiamkan kontolku di meki anggi, aku sibuk meraba celana SMAku yang tergeletak disebelah kami untuk mencari pil KB yang diberikan bu ida, setelah mendapatkannya, aku berikan ke anggi, “Nih telen, biar kamu ndak hamil” ucapku.

Setelah aku pastikan ia sudah meminum pil tersebut, aku cabut kontolku dari anusnya terlihat bercak darah menempel di batang kontolku, aku melapnya dengan cd anggi, aku lalu dengan kasar menggenjot meki anggi yang membuatnya terangguk-angguk, “Uuhh..bob..entot anggi…ssh” desahnya, meki anggi kembali berkedut-kedut, “Berarti dari tadi dia menikmati genjotanku di anusnya, dasar lonte” aku membatin. “Ahh..aku sampai…sshh” teriak anggi, terasa semburan cairan cintanya kembali menghangatkan palkonku, aku menggenjot lebih keras dan menghentak dalam-dalam kontolku di mekinya “Ohh anggi… boby sampai” ucapku.

“Crot….crot…crot” ada sekitar 4 semburan pejuku menyembur di dalam meki anggi, kudiamkan kontolku sedikit lama, “Cepet bayar aku..uhh..uhh” ucap anggi sambil mengatur nafasnya. “Ogah yaa..kamu bilang gratis kok tadi..” ucapku sambil mengambil kamera yang kusembunyikan disemak dan kurekam wajahnya, dia segera menutup wajahnya, “Kurang ajar kamu bob!” teriaknya, selama dia menutup wajahnya aku merekam kontolku yang kutarik pelan keluar dari meki anggi, terlihat cairan cinta anggi dan pejuku keluar dari bibir meki anggi.

Kuhentikan rekaman kameraku, dan mulai membersihkan tubuhku, memakai pakaianku, lalu aku mendekati anggi yang masih terlentang bugil menutup wajahnya dengan tangan, terdengar tangisan kecil, “Gak usah nangis ah! Kamu bilang gratis kok tadi, ini ada buktinya” ucapku, anggi mulai membuka wajahnya dan bangkit, seketika ia hendak menamparku namun kutahan, “Mau nampar?mau main kasar? Kusebar videomu ini ya, oke fix gratis! Haha” ucapku. Terilhat wajahnya merah padam, aku tak memperdulikan ekspresinya lagi dan lekas meninggalkannya di semak belukar itu, “Maafin boby ya anggi, ini semua karena perintah bu ida” aku membatin seraya meninggalkan anggi.

-Jam pelajaran terakhir-

Setelah tadi boby habis memperkosa dan ML gratis dengan anggi menggunakan obat kuat, boby merasa bahwa obat kuat yang ia minum tadi sebelum menggenjot anggi masih terasa efeknya sampai sekarang, hingga akhirnya sang guru meminta para siswa termasuk boby untuk ke lapangan futsal, dengan modal izin sakit, boby melipir ke perpus sekolah.

*****

Boby

“Uh letihnya mesti disuruh gotong royong segala siang terik gini” aku membatin seraya menuju perpus. Di perpus aku tak dapat konsentrasi membaca buku yang aku ambil dari rak buku karena efek obat kuat yang kuminum tadi masih terasa, di perpus ini aku hanya bertiga dengan penjaga perpus dan salah seorang siswi yang bernama nur, *nur bertubuh kurus tinggi langsing dengan dada 32B, terkenal suka ngomong cabul*.
*Flashback singkat: aku dan nur kalau pulang sekolah selalu menggunakan bus untuk sampai di kampung tempat kami tinggal, suatu hari nur pernah menggodaku di bus dengan menggesek-gesek pantatnya ke kontolku, karena saat itu aku belum seliar saat ini jadi aku hanya menikmati kenakalannya dan coli setibanya aku di rumah*. Aku melirik nur yang sibuk membaca sebuah novel, terlihat ia sudah menyelesaikan novelnya dan hendak mengembalikan novel tersebut, aku mengikutinya tanpa ia sadar, saat ingin berbalik badan aku segera mendekap mulutnya dan menempelkan tubuhnya ke rak buku yang cukup jauh dari meja penjaga perpus, nur terlihat memelototiku

“Diam kamu nur, nikmati saja! Dulu kamu pernah goda aku di bus, sekarang terima akibatnya” ucapku dengan tatapan mengancam. Nur terlihat takut, kurapatkan tubuhku ke tubuhnya, sepertinya dia merasakan kontolku mengeras dari balik celanaku sehingga ia melirik ke bawah dan melirik mataku, kulepaskan dekapanku dan langsung kulumat bibirnya, “Hmm..uhhm” suaranya tertahan lumatanku, kuremas toket kecilnya dari luar baju osisnya, dan tangan kiriku menarik ke atas rok osis yang dia gunakan, kulihat matanya kembali memelototiku, namun aku mengabaikannya, dan terus melumat mulutnya, kuturunkan dengan kasar cdnya dan kuraba mekinya yang dipenuhi bulu, “Sshh..hmm” desahnya dengan mata melotot.

Kulepaskan ciumanku, “Bob plis jangan perkosa aku…maaf yang kemarin” pintanya, aku tak memperdulikannya, kulepas celana osisku dan cdku bersamaan, terpampang kontolku yang sudah ngaceng, kuangkat kaki kiri nur dan kuarahkan kontolku ke bibir meki nur, “Bob..kumohon…aku masih perawan..” pintanya sedikit menangis. Aku masukkan kontolku sedikit ke meki nur, dan terasa seperti ada yang mengganjal, “Sama kayak bu ecy nih” aku membatin. Aku diamkan kontolku disitu, kubuka kancing baju osis nur sehingga branya terlihat, kuangkat branya, langsung kulumat dan cupang toketnya tanpa ampun. “Ohh..sshh bob..stop..plis” pintanya seraya mendesah kecil karena takut ketahuan penjaga perpus.

Selagi aku asyik melumat kanan dan kiri toketnya kuhentakkan kontolku ke dalam mekinya, “Aihh..” teriak nur tertahan tanganku yang kembali mendekap mulutnya, matanya melotot menggambarkan rasa perih yang dia rasakan, kugenjot mekinya yang baru saja kuperawani ini dengan buas serta toketnya kubuat merah-merah dengan cupangku.

“Udah..bob..perih..sshh” ucap nur seraya mendesah. Rok nur mulai dibasahi oleh keringat kami, kupercepat genjotanku karena kumerasakan meki nur berkedut-kedut aku ingin segera memberikan orgasme pertama dalam hidupnya, “Auhh..sshh..hhmm..” desah nur tertahan lumatan mulutku dibibirnya, terasa semburan cairan hangat dari mekinya menyembur palkonku yang masih asyik menggenjot mekinya, mengetahui nur telah orgasme aku semakin buas menggenjot mekinya, kuremas pantatnya, kulepaskan kontolku, lalu kuposisikan tubuh nur membungkuk bertumpu di rak buku

Kembali kugenjot meki nur dengan buas, jika penjaga perpus jeli maka ia dapat melihat salah satu rak buku di ruangan itu bergoyang berirama mengikuti genjotan kontolku, ini merupakan sensasi terbaik bagiku, “Uhh..uhh..sshh..ohh” desah pelan nur, terlihat ia menutup sendiri mulutnya mungkin ia juga takut ketahuan penjaga perpus. Melihat ia mulai menikmati permainanku, aku menggenjotnya lebih keras dan meremas toketnya dari belakang, kutegakkan tubuhnya, kuhisap lehernya, “Uhh..bob..” desahnya, pakaian kami sudah basah dipenuhi keringat, pertanda ia akan kembali orgasme aku lepaskan kontolku

kupinta ia berdiri menghadapku dan naik ketubuhku, dia kugendong dan kumasukkan kontolku ke mekinya, aku menggenjotnya dengan posisi menggendongnya, ku bawa ia keliling mengelilingi beberapa rak, sedikit kami mengintip penjaga perpus yang masih sibuk dengan kerjaannya, lalu kuletakkan tubuh nur di atas meja baca yang agak jauh dari meja penjaga perpus, aku menggenjotnya keras, “Uhh..sshh..ohh..bob..aku pipis lagi..” desah nur, benar saja cairan hangat dari dalam mekinya kembali menyembur deras ke palkonku, aku mempercepat genjotanku

“Ahh aku sampai nur..” desahku..”bob jangan di dalam..sshh” tolak nur. Aku menahan sejenak kontolku agar tak lekas muncrat, kunyalakan kameraku dengan sigap merekam tubuh nur, “Apa-apaan sih bob!” teriaknya, kusegera mendekap mulutnya, kugenjot keras mekinya, “crot..crot…crot” kontolku memuntahkan peju sebanyak 5 kali semprotan di meki nur, “Ahh tidak…” ucap nur, terlihat mata nur berkaca-kaca, aku masih asyik menikmati semburan pejuku dan rekaman kameraku, “kamu jahat bob! Tega kamu ke aku kayak gini!” amuk nur. Aku mengabaikannya dan menarik kontolku dari mekinya, terlihat cairan cintanya, peju dan darah segar keluar menetes dari mekinya membasahi meja baca ini. setelah puas kurekam mekinya, kumatikan kameraku dan segera memakai pakaianku kembali, lagi-lagi aku tinggalkan dia, sama seperti anggi tadi.[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nice story suhu, ditunggu update terbarunya. Itu si nur sengaja g dikasih obat? Ato ane ke skip pas baca ya? Hehehe
 
[HIDE]Last Chapter: Akhir Sebuah Cerita

Hari ini adalah hari ketujuh masa hukuman boby dan wiwi, yang artinya adalah hari terakhir, boby yang beberapa hari ini sudah mengumpulkan video seksnya dengan beberapa siswi di sekolah ini ingin memberikan video tersebut ke bu ida siang ini.

*****

Boby

Siang ini aku harus memberikan video bukti aku memburu para siswi di sekolah ini ke bu ida agar nilaiku pada mapelnya dapat ia luluskan, aku mencarinya ke ruang guru namun kutak dapat menemukannya, kucari ke ruang labor biologi barulah kutemukan beliau disana sedang bersama husna dan novi, “Eh boby, mau ngapain bob?” Tanya husna kepo. “Bu ida, ini video yang ibu minta” ucapku ke bu ida, bu ida lalu membuka video yang kuberikan di laptopnya ia menonton bersama husna dan novi, “wah hebat ya kamu bob bisa taklukin mereka dan buat semprot meki mereka” ucap husna, “Hehe iya dong” ucapku bangga. Namun saat kedua video tersebut selesai bu ida tonton, beliau terdiam dan membuka video ketiga, saat kuintip ternyata itu adalah video aku mengeksekusi nur, “Astaga! Sial! Aku lupa pindahkan itu” aku membatin takut sendiri, “Kamu perawanin dan hamili dia?” ucap bu ida dengan nada rendah dan cukup membuatku merinding, dan dengan sigap aku menunduk memohon ampun. Dan benar saja “Plak!” sebuah tamparan keras mendarat di pipiku, bu ida menamparku dan itu cukup membuat husna dan novi pucat. “Kamu memang saya minta cari siswi yang bisa kamu pake! Tapi bukan berarti kamu bisa perawanin dan hamilin anak orang kayak gini! Perawanin boleh tapi jangan pakai pemaksaan! Tau kamu hah!” bu ida memarahiku dengan penuh emosi, aku hanya bisa tertunduk malu.

“bu sabar bu, mungkin boby khilaf” ucap novi berusaha menenangkan. “Yasudah, kamu mau tanggung jawab hah!” ucap bu ida dengan nada tinggi, aku makin tertunduk terdiam, “Bu sabar, setahu saya si nur itu ada cowok bu, dan saya pernah liat dia digrepe sama cowoknya di belakang labor ini tapi ya tidak sampai ngentot, gimana kalau ibu cari cowoknya dan suruh hamilin si nur itu?” jelas si husna, bu ida terlihat kaget dengan penjelasan husna namun raut wajah bu ida berubah sedikit segar, “Baiklah saya coba saranmu husna, tapi boby! Sekali lagi saya tangkap kamu perawanin siswi disini dengan pemaksaan apalagi hingga kamu hamilin, saya DO kamu!” ucap bu ida seraya meninggalkan labor biologi, “makasih banyak-banyak ya husna, kalau gak ada kamu pasti aku di DO” ucapku ke husna, “ah biasa aja kali bob, karena aku masih pengen kontolmu hehe” canda husna.

Saat mapel terakhir hari ini akan berakhir, husna menghampiriku di kelas dan berkata “Bob, tadi bu ida bilang katanya kalau mapel dah habis, kita ngumpul di labor biologi,ajak wiwi juga tuh”, aku lalu menyampaikan hal tersebut ke wiwi, saat aku dan wiwi menuju labor biologi wiwi berkata “Hari ini hari terakhir hukuman kita ya bob? Akhirnya aku bebas dari dua bandot tua itu juga sama si kepsek brengsek, kamu kok malah terlihat murung, harusnya senang dong gak masuk ke ekskul freak itu lagi dan gak perlu puasin bu ida”, “Iya sih gak masuk ekskul itu dan gak puasin bu ida, tapi rasanya kayak ada yang kurang wi” jawabku, “kurang gimana bob?” Tanya wiwi,

“Ya kurang aja, biasanya tiap hari pasti ngentot, nyodok memek, lah habis ini bakal jadi nerd lagi, belajar biasa lagi” jelasku, “Ah kamu taunya ngentot aja, kan ada aku bob, masih mau kok aku ngentot sama kamu walaupun kemarin kita digrebek sampai dihukum 7 hari begini” jelas wiwi, dan itu cukup membuatku lega. Saat kami tiba di depan pintu labor, aku langsung membuka, di dalam sangat ramai, ada bu ida,husna,novi,ika,anti,yanti,nia,pak tejo,pak tikno,pak kepsek, mereka semua seolah menanti kehadiran kami berdua. “Karena hari ini adalah hari terakhir masa hukuman kalian berdua, maka kita akan mengadakan pesta perpisahan” ucap bu ida dengan semangat. Terdengar sorak sorai mereka semua, “sila masuk dan lepaskan pakaian kalian semua” ucap pak kepsek. Pak kepsek memanggilku “Boby, sini dulu!” aku menghampiri beliau “kenapa pak?” tanyaku, “Kata bu ida kamu eksekutor terbaik akhir-akhir ini, mari sini minum obat kuat dulu biar jos, hehe” ucap beliau, aku lalu menenggak obat kuat tersebut, kulihat para siswi dan bu ida mulai striptis melepaskan pakaian mereka, bagi yang berjilbab mereka tidak lepaskan jilbab mereka, aku,pak tejo, pak tikno dan pak kepsek mengocok kontol kami bersamaan

Ika dan yanti mendekati pak tikno dan mulai bergantian mengocok dan mengulum kontol pak tikno, “Uhh nikmatnya sepongan kalian” desah pak tikno, novi dan anti mendekati pak tejo dan melakukan hal yang sama pada kontol pak tejo yaitu mengulum dan mengocoknya secara bergantian, wiwi dan nia mendekati pak kepsek hendak melakukan rangsangan pada kontol pak kepsek namun pak kepsek menolak, pak kepsek langsung menunggingkan wiwi, lalu beliau masukkan kontol beliau ke meki wiwi, “Uhh..pak..entot wiwi” desah wiwi, “Iyah sayang..” desah pak kepsek, “Buset bos! Langsung di genjot aja haha” ucap pak tikno sambil tertawa, nia menyadari bahwa keberadaannya diabaikan pak kepsek maka ia mendekatiku, diikuti bu ida dan husna yang juga mendekatiku, nia dan bu ida mengocok dan mengulum kontolku, saat bu ida mengulum kontolku

nia melumat buah zakarku dan itu membuat sensasi tersendiri bagi diriku, husna mendekatiku dan mengacungkan toketnya ke wajahku, “Hisapin husna dong bob..” goda husna, melihat ia menggodaku, langsung saja ku hisap dengan cepat dan kuremas-remas kedua toket husna bergantian, ku tak merasakan adanya rangsangan lagi dikontolku, saat kumelihat apa yang bu ida dan nia lakukan,ternyata mereka sedang suit, dan yang menang suit adalah nia, nia lalu mengangkang diatas kontolku dan memasukkan kontolku ke mekinya dengan cepat, ia langsung menggenjotku, “Ohh..sshh..entot nia..puasin nia” racaunya, bu ida pun tidak mau menganggur, bu ida menjilat leherku, dan mencupang dadaku, ia tarik tanganku untuk mengocok mekinya, “mainin meki ibu bob..sshh” desahnya, aku benar-benar dieksploitasi oleh mereka bertiga. Sambil kulumat toket husna, kulirik ke kanan, disana pak tikno sedang menggenjot yanti dengan posisi doggy style, toket gede yanti yang menggantung bebas sedang dihisap oleh ika dengan buasnya, “Okkhh…okkhh..tikno sayang” desah panjang yanti

ternyata yanti orgasme yang pertama, terasa meki nia berkedut-kedut pertanda ia akan segera orgasme, aku hentakkan pingguku sedikit keras mengikuti goyangan pinggul nia, “Oooohhh…ssshhh..nia sampai bob” desah nia diikuti semburan cairan cintanya menghangatkan kontolku, nia melepaskan kontolku dan ia berbaring di sebelahku, husna melepaskan lumatanku pada toketnya, lalu ia mengambil posisi menduduki kontolku, dan mulai menggenjot kontolku, ia angkat kedua tangannya dan membiarkan toketnya memantul bebas, “Ahh..sshh…husna sayang kontol boby” desahnya, bu ida lalu menyodorkan toketnya meminta aku menghisapnya, langsung kuhisap dengan lahap, “Ohh..sshh..nete sama ibu nih bob..sshh” racaunya menikmati lumatanku. Di sebelah kiriku, pak tejo sedang berusaha menjebol anus anti, “Pak…plis pak jangan anus anti, cukup meki anti aja yah..” pinta anti, namun pak tejo abaikan dan langsung ia hentak kontolnya anus anti, novi yang melihat itu terlihat ketakutan

pak tejo yang berusaha menggenjot anus anti berkata “neng novi jangan takut, bapak gak bakal robek anus neng kok…sshh”, mendengar itu novi lega lalu ia menciumi bibir anti seperti seorang lesbi, aku lepaskan lumatanku di toket bu ida, lalu kupegang erat pinggul husna, kugendong ia lalu kubalikkan ia sehingga ia kini berada di bawah tubuhku, langsung kugenjot mekinya dengan keras, “uhh..uuhhh..entot husna bob” desahnya, “husna sampai bob…ouuhh” desahnya diikuti semburan cairan cintanya lekas aku cabut kontolku karena kuingin melihat meki husna menyemburkan cairan cintanya, terlihat beberapa kali semburan hingga membasahi lantai tersebut, kuberanjak meninggalkan husna yang masih menikmati orgasmenya dan kuhampiri bu ida yang suda duduk mengangkang diatas meja pengujian, kuposisikan kontolku di bibir mekinya dan kuhentakkan, mekinya yang sudah tidak rapat membuatku tidak bergairan ngentotinnya

aku hanya menggenjot tapi tidak menikmati, aku sibuk melirik kesan kemari, mencari target baru, kutertarik ingin ngentotin novi, novi masih asik menciumi anti yang anusnya sedang dijebol pak tejo, kupercepat hentakkan kontolku di meki bu ida dengan harapan ia lekas orgasme, benar saja aku berhasil membuatnya lekas orgasme, “Ohh..entot ibu bob..puasin ibu..sshh” desahnya, “dasar kau lonte!” ucapku seolah memanaskan suasana, “Iya ibu lonte, lonte kamu bob..ohh” desahnya disertai semburan cairan cintanya ke palkonku sangat deras menurutku dibandingkan milik nia dan husna barusan. Kutinggalkan beliau menikmati orgasmenya, aku yang masih kuat belum ada tanda-tanda akan muncrat, mendekati pantat novi yang menungging karena ia sedang asik menciumi bibir anti, kupegang pinggulnya dan kuhentakkan kontolku sekeras mungkin hingga terasa palkonku mengetuk pintu rahimnya, “Okhh!” teriaknya lalu menoleh kearahku, “Pelan-pelan dong bob..ssh” ucapnya, rapatnya meki novi membuatku semangat menggenjotnya, “Ohh..oohh..bob..sshh” desah novi, baru kali ini aku mendengarnya mendesah dan itu membuatku semakin liar, kuremas-remas pantatnya lalu toketnya.

Diseberang sana kulihat pak kepsek sedang menggenjot manja meki wiwi dengan posisi tidur menyamping, toket wiwi diremas pak kepsek, dan pak kepsek menciumi leher wiwi, layaknya sepasang suami istri yang memadu kasih, di sebelah mereka, pak tikno sedang menggenjot ika, sementara yanti sudah tergeletak puas di samping mereka, “Ohh novi, mekimu rapet banget..sshh” desahku menggenjot meki novi, “Iyah bob..kontolmu kebesaran nih..ohh” desahnya, desahan cabul pertama yang aku dengar dari mulut seorang novi membuatku semakin semangat menggenjotnya diposisi ini.

“Ohh neng anti, anusmu nikmat sekali, bapak sampai neeeeeenng!” desah pak tejo, terlihat tubuh pak tejo menegang dan bergetar-gertar, tubuh pak tejo dan anti ambruk ke lantai, pak tejo lalu melanjutkan menciumi leher anti yang tertutup jilbabnya, anti melirikku yang asik menggenjot novi, terlihat dari tatapannya ia tak puas dan hanya kesakitan main dengan pak tejo, ia lemas karena sakit bukan karena puas. Kuputar balik tubuh novi, lalu kurebahkan tubuhku sehingga dekat dengan bibirnya, kuciumi bibirnya dan kuremas manja kedua toketnya, “Ehhmm..sshh” desah novi tertahan ciumanku. Kumerasa bahwa aku akan segera muncrat, kutarik keluar kontolku dan menahan pangkal kontolku, “kenapa boby sayang? Buang aja di Rahim novi, puasin novi” ucapnya menggoda, kuposisikan kembali novi menungging, ia mengikuti saja, dan aku memang sangat ingin memerawani anusnya, kumasukkan palkonku ke anusnya yang masih kering,

“Uhhhkk bob!” teriaknya, “jangan disitu bob! Kamu tega!” teriaknya sambil mendorong-dorong pahaku agar aku menghentikan maksudku, namun kuhentakkan sedikit keras sehingga semua kontolku masuk ke anus novi yang benar-benar sempit, kudiamkan sejenak, tubuh novi rubuh ke lantai dan kudengar tangisan kecil dari mulutnya, kumiringkan tubuhnya seperti posisi ngentotnya pak kepsek, kuremas toketnya, dan kukocok mekinya, “Sakit bob…sshh”ucapnya lirih, kumasih mendiamkan kontolku di dalam sana, “Bob..keluarin ya plis..” pintanya, aku yang tidak tega hanya menggenjotnya sekitar 3 sampai 4 genjotan lalu langsung kukeluarkan kontolku dari anusnya dan kuarahkan ke mekinya, kugenjot kembali mekinya “Maafin boby ya sayang, boby gak mau anusmu diekse cowok lain sayang” ucapku menenangkannya, aku rasa aku telah jatuh cinta dengan novi, maka dari itu aku menggenjotnya dengan romantic kembali terdengar desahan manja dari mulutnya “Iyaah bob..jangan lagi yaahh..pliss..sshhh”

aku kali ini tidak menahan lagi pejuku untuk segera muncrat, jadinya aku posisikan novi di posisi awal yaitu dia berad di bawahku, “bu ida, saya minta pil KB” teriakku ke bu ida, “Mau crot dalam ya bob? Sshh crot aja, aku rela” ucap novi yang seketika membuat nafasku terhenti, aku benar-benar jatuh cinta padanya, bu ida lalu melemparkan pil tersebut dan kuminta novi menelannya, novi menelan sambil tersenyum padaku, “Aku gak mau hamilin kamu, aku sayang kamu..nih terima spermaku..” ucapku diiringi 4 semprotan peju dari kontolku di dalam meki novi, aku seolah ingin memberikan orgasme untuknya,kupercepat genjotanku walaupun aku sudah muncrat, “Ahh..ahhh..bob..novi keluar sekarang…ahh shh” desahnya panjang disertai cairan cintanya yang menyembur deras ke kontolku, kuhentikan genjotanku dan kurebahkan tubuhku diatas tubuhnya, kami kembali berpagutan.

“Aihh…aihh..ampun” terdengar sayup sayup suara teriakan dari pojok ruangan, setelah aku puas tertidur singkat di atas tubuh novi kumelihat asal suara tersebut, ternyata ika sedang digenjot oleh dua kontol, kontol pak tikno di mekinya dan kontol pak kepsek di anusnya, “Ohh..sshh…ampun pak…hentikan…” pujuk ika, melihat ika memohon-mohon, kedua pria tersebut semakin semangat menggenjot ika, bu ida mendekati ika dan memaksa ika menelan pil KB karena bu ida sadar bahwa kedua pria itu bisa saja menghamili ika

“Ohh saya sampai” teriak pak tikno menghentak dalam kontolnya di meki ika, “Uhhh..uhh..” desahan ika mulai pelan, meki ika tidak ada aktifitas hanya anusnya saja yang masih digenjot kasar oleh sang kepsek, “Plis pak hentikan..” pujuk ika ke pak kepsek, kepsek lalu menggeram sambil meremas keras pantat ika, “Nih telen peju bapak..ah.ah ah” desah pak kepsek diikuti dengan badan beliau mengejang, beliau lekas tarik kontolnya dari anus ika dan ia semprot punggung ika dan jilbab ika dengan sisa pejunya yang belum ia buang semua di anus ika. Tubuh beliau rubuh disamping ika, terdengar tangisan kecil ika. Bu ida coba menenangkan ika.

Aku bangkit dari tubuh novi dan mendekati wiwi, “gimana puas ndak?” tanyaku ke wiwi, “lumayan bob walaupun agak perih anusku” jawab wiwi, “gak apalah yang penting ini berakhir” ucapku. Aku bersama para siswi, bu ida, pak tejo, pak tikno dan pak kepsek mulai mengenakan kembali pakaian kami. Hari-hari berikutnya kembali seperti semula tanpa dunia perlendiran, namun aku tetaplah gigolo, begitu juga wiwi tetaplah seorang lonte.

[TAMAT][/HIDE]
 
Terakhir diubah:
tamat udah
thx suhu udah nyumbang karyanya
ditunggu karya lainnya
Regard

ryu123
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Kalau cerita semacam ini, sebaiknya dibuat after-endingnya. Contohnya bisa lihat cerita Pesta Di Akhir Pekan karya Suhu reinweiss.

Isi after-ending itu, bisa bercerita tentang kehidupan masing-masing tokoh setelah cerita ini.

Misalnya:

Nur diceritain jadi hamil di luar nikah;

Wiwi diceritain ketagihan kontol Pak Tejo dan Pak Tikno, dan Pak Kepsek. Akhirnya putus dari Boby, jadi simpenan Pak Kepsek. Kadang dibagi ke Pak Tejo dan Pak Tikno;

Boby ketagihan mekinya Novi, seiring pernyataan sukanya ke Novi. Akhirnya setelah putus dari Wiwi, pacaran sama Novi, kadang suka ML tapi lebih pake perasaan daripada waktu sama Wiwi;

dll...
Kemungkinan ada sekuel seperti yang suhu maksud, tapi tidak seintensif ini, ane mau istirahat menulis cerita dulu hu :papi:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd