Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Skandal Asmara Di balik Asrama

Status
Please reply by conversation.
Terus up suhu. Te o pe be ge te dahhhhh
Thank's suhu lancrootz... dah mampir di mari... ditunggu aja ya sebentar lagi kok... update nya.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Anak herry dan marissa adalah seorang perempuan cantik berkulit putih tetapi mata nya mirip herry tidak sipit... suami nya tau setelah marissa menceritakan sejujur2nya, hubungan skandal marissa dengan herry dan suami nya bisa menerima semua karena ia tau dengan keadaan nya yang susah memberikan keturunan buat istri nya bahkan ia semakin sayang dan takut kehilangan marissa dan anak nya.

Marissa sangat terharu dengan cinta suami nya (ko yohan) dan ia mengambil keputusan resign dari PT. IGL mengabdi sepenuh nya untuk ko yohan dan merawat anak nya bersama-sama suami nya di kota london Inggris.
Wow beruntung tuh Rissa dapat kepuasan ngentot dg Heri tapi suami rela bagi mekinya krn suami ga bisa kasih keturunan, biasanya suami rela adopsi anak daripada miara anak selingkuhan istrinya. Wkwkwk
Wow mantap teaser TEASER FOR PART 17
 
Wow beruntung tuh Rissa dapat kepuasan ngentot dg Heri tapi suami rela bagi mekinya krn suami ga bisa kasih keturunan, biasanya suami rela adopsi anak daripada miara anak selingkuhan istrinya. Wkwkwk
Wow mantap teaser TEASER FOR PART 17
Makasih suhu librocubicularist91, atas komen nya, nanti akan terjawab pertanyaan suhu saat mariska terakhir kali berpisah dengan herry dan konflik dengan suami hingga ia memutuskan tetap mengikuti suami nya yang sekaligus cinta pertama dan terakhir nya... Tapi belum part yg sekarang di tunggu aja suhu.
 
Sebelum ane update part 17, ada informasi yang perlu ane sampaikan biar pembaca bisa tau benang merah cerita Skandal Asmara Di Balik Asrama.

Mengenai time line... Waktu cerita ini dari tahun 2005 sampai 2012.

Ane uraikan satu persatu time line dari part-part sebelum nya.

PART 2 dan 3 : time line nya terjadi di tahun 2010, saat itu perusahaan telah menerima bella septiawati dan ricky arya wahyudi menggantikan bu marissa tan dan pak budi ahmad, dan mereka bella dan ricky telah berkerja di PT. IGL selama 3 tahun dan status mereka sebagai suami istri tetapi mereka menutupi status tersebut karena pertimbangan aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan suami istri bekerja di satu perusahaan PT. IGL.

PART 4,5,6 : Menceritakan tentang kehidupan ricky, kisah asmara nya dengan almarhumah nika, hingga kecelakaan pesawat yang ditumpangi nika dan kedua orangtua nika nya, saat itu ricky belum bekerja di PT. IGL.

PART 7,8,9, : Menceritakan tentang bella, masa kecil nya di panti, pertemuan dengan ibu kandung nya, kisah keluarga bu yanti (orang tua hadi), sekolah hingga menamatkan S2, melamar kerja di PT.IGL dan diterima. Time line sebelum tahun 2007 dan belum kerja di PT.IGL.

PART 10 : Awal ia diterima kerja di PT.IGL, mengikuti training camp, pertemuan awal dengan suami nya (ricky), Time line tahun 2007.

PART 11 : Pernikahan bella dan ricky, hadi dan rina terjadi di tahun 2008.

PART 12,13,14,15,16 : time line tahun 2005, semua tokoh nya kecuali bella, ricky dan fina yang masih berstatus mahasiswi.

Mungkin informasi ini bisa membantu pembaca faham alur cerita yang ane buat, dan tak lupa ane ucapkan terima kasih atas saran, kritikn dan komentar nya mengenai cerita ini.

Ane mohon maaf jika banyak tulisan ane typo, salah ketik dan alur nya membuat pembaca bingung, maklum ini pertama kali ane menuliskan cerita fiksi drama.



Trim's by rad76......
 
download.jpg

Lidya Saraswati (Lidya)​


PART 17



Lokasi : Area 2 pabrik A, tahun 2005.......

pov lidya

Suasana pagi ini di area 2 terlihat sangat sibuk, seorang gadis muda berusia 19 tahun saat ini dengan telaten mengawasi semua anak buah nya di area 2, gadis muda itu lah aku.

Aku bernama lengkap Lidya Saraswati (Lidya) adalah kepala unit area 2 pabrik A ini.

Saat ini di area ku sedang dikejar deadline harus segera menyelesaikan orderan dari PT. MA untuk produksi pakaian kemeja, order dari buyer PT. MA mesti diselesaikan dalam waktu 3 hari ini, seharus nya produksi area ku ini sudah selesai 1 minggu yang lalu, tetapi karena ada kerusakan 5 mesin pemintal benang juga berakibat terlambat nya ketersediaan bahan baku benang untuk proses penjahitan sehingga mau tidak mau kami harus menyelesaikan sisa produksi yang belum terpenuhi selama 3 hari ini termasuk lembur.

Semua penjahit aku instruksikan bekerja lebih cepat dan gesit, aku harus mengawasi mereks agar tidak banyak terjadi kesalahan yang berimbas makin banyak produksi di area tersebut yang tidak akan lolos dari tim QC. Hari itu pekerjaan ku selesai dengan sangat baik dan produksi yang kami lakukan melebihi target harian yang ditetapkan oleh supervisor dan manajer kami.

Setelah menyelesaikan selama 3 hari akhirnya semua deadline yang di bebankan kepada ku bisa aku selesaikan dengan baik, tim QC malah menilai produksi dari unit ku paling sedikit yang di reject atau tidak lolos QC.


Keesokan hari nya.....

Di hari jum'at pagi jam 6.30 wib, kami berenam sudah duduk di meja makan untuk sarapan pagi bersama sebelum berangkat kerja ke pabrik, aku melihat perubahan yang besar terjadi antara julia dan tina.

Sejak kepulangan julia dari Jakarta terlihat ia bukan seperti julia yang aku kenal, julia sekarang banyak bengong dan melamun hampir mirip dengan sikap tina tempo hari.

"Jul....! Kamu sedang sakit?", ucap rahma seketika melihat julia melamun dengan wajah yang sendu.

Yang aneh nya julia tetap melamun, pertanyaan rahma tidak ia dengarkan. Aku yang berada dekat julia mencuil bahu nya seketika julia seperti kaget saat itu.

"Kamu sakit jul?", ucap ku menanyakan kembali pertanyaan rahma barusan.

"Ti...tidak kok...! Aku baik-baik saja", ucap julia menjawab pertanyaan ku dengan sedikit ragu dan gugup.

"Ada masalah apa jul, ceritakan lah pada kami siapa tau kita-kita bisa bantu cariin solusi nya", ucap ku mewakili sahabat-sahabat ku yang lain yang saat itu juga mau bersiap2 berangkat kerja.

"Ngga ada masalah serius, lid", ucap nya masih menutup-nutupi apa yang saat ini ia rasakan.

Berbanding terbalik dengan julia, sikap tina terlihat lebih tenang, wajah nya berseri-seri menyambut pagi ini, pembawaan nya yang selalu ceria, bersemangat dan murah senyum.

Hari ini tina berpakaian seperti biasa tetapi make up/dandanan nya sedikit ada perubahan, terlihat makin cantik tina pagi ini, dan tina sudah terlihat seperti biasa aku kenal sehari-hari, perubahan sikap tina ini aku sadari sejak ia beberapa hari lalu pergi entah kemana tanpa ada seseorang diantara kami yang mengetahui nya ia pergi kemana, dengan siapa dan tujuan nya apa.

Di lokasi : kawasan industri tangerang, jam 7.00 wib.......

Saat kami berenam melangkah kan kaki kami menuju PT. IGL tempat dimana biasa nya kami melakukan aktivitas rutin sebagai karyawan tetap PT. IGL.

Saat akan memasuki pabrik A, pak hadi berteriak memanggil kami bertiga dari arah belakang.

"Tina, julia, lidya, tunggu bentar".

Kami bertiga seketika berhenti dan serempak menoleh ke belakang. Saat pak hadi sudah berada sejajar dengan kami bertiga ia melanjutkan omongan nya.

"Bareng-bareng aja kita ke pabrik A, ada informasi yang nanti bapak sampaikan buat kepala unit dan supervisor di pabrik A, terkait launcing produk baru untuk bulan depan".

"Ok pak", ucap tina menjawab sambil memberikan senyum pada pak hadi.

Sementara julia seperti malu untuk menatap wajah pak hadi dan itu aku sadari saat pak hadi mulai berjalan, julia terdiam seperti patung pancoran hehehehe, "aneh sikap mu jul", gumam ku saat itu.


Hari sabtu, jam 8.00 wib....libur week end......

Drrrrrrttttt......Drrrrrrrttttt......Drrrrrrtttttt...

Hp ku bergetar, ada pesan sms masuk, segera ku raih hp genggam yang tergeletak di meja hias.

"Hotel xxx kamar no. 210 jl. rajawali no.10 tangerang, om tunggu sampai jam 10.00 wib, i love you". om broto

"Iya om lidya akan datang". I love you

Hp segera ku letakkan kembali ke meja hias ku, setetes air mata ku mengalir tanpa ku sadari setelah mendapat sms barusan, teringat kembali saat tubuh ku, kesucian ku bahkan anus ku telah kuserahkan dengan ikhlas pada om broto.

Saat usia ku menginjak usia 17 tahun peristiwa itu terjadi, usaha papa ku bangkrut karena di tipu oleh kelompok om broto dan entah dengan cara apa om broto beserta komplotan nya mengambil paksa semua asset perusahaan papa termasuk rumah, mobil bahkan mama juga di sandera oleh mereka sebagai jaminan.

Papa ku dengan segala daya dan upaya nya berusaha mencarikan dana untuk melunasi utang nya sama om broto sekaligus membebaskan mama dari jeratan om broto, tetapi usaha papa ku sia-sia, semua kolega bisnis papa seakan tidak peduli dengan penderitaan yang papa ku alami bahkan sampai menyarankan untuk menyerahkan aku sebagai pelunas utang pada om broto.

Om broto dibalik sikap nya yang sopan ternyata berhati licik dan kejam, saat itu aku mendengarkan pembicaraan papa di telpon saat itu papa ku berbicara dengan suara keras dan lantang meminta tolong dilepaskan mama ku dan biar lah papa saja yang akan menanggung semua ini.

Papa berteriak kencang saat menutup telpon, seketika tubuh nya lemas, penyakit darah tinggi nya kambuh, aku panik dan meminta tolong pada tetangga, setelah papa di bawa ke rumah sakit, dan dirawat disana aku pun jadi bingung harus melakukan apa, tidak punya uang buat biaya rumah sakit belum lagi masalah ancaman om broto saat di telpon yang aku tidak begitu dengar apa isi ancaman nya.

Malam hari nya papa mulai membaik, tensi darah nya yang tadi diatas normal berangsur-angsur turun, dan papa mulai bisa membuka mata, dan memanggil ku untuk mendekat pada nya.

"Nak....! Papa minta maaf sama kamu dan mama mu, keluarga kita jadi hancur gara-gara broto bajingan itu, hanya kamu satu-satu nya harapan papa".

"Apa yang bisa lidya lakukan buat bantu papa?".

"Kamu jangan marah ya nak....! Papa ngga sanggup untuk bilang pada mu soal ini".

"Pa....! Lidya mau bantu papa, katakan saja pa, apa yang mesti lidya lakukan?".

"Sudah nak....! Jangan kamu lakukan, masa depan mu taruhan nya".

"Ngga pa.... Lidya mau kok melakukan apa saja demi menyelamatkan keluarga kita? Harta masih bisa kita cari pa, lidya mau bebaskan mama pa".

"Utang papa akan lunas dan mama dibebaskan asalkan kamu mau dijadikan simpanan broto, itu yang broto katakan di telpon dalam waktu 2x24 jam dari papa menerima telpon itu".

Hikz....Hikz....Hikz....

Aku menangis mendengar perkataan papa barusan, menangis bukan karena papa ku kejam tetapi orang yang bernama broto itu yang kejam yang telah merampas kebahagian keluarga kami.

"Sudah nak....! Kamu tidak usah melakukan nya, kita cari jalan keluar lain nya".

Aku menghapus air mata ku, ku belai pipi papa, kemudian mencium tungkai tangan nya yang saat itu sedang di infus, kemudian mendekat kan bibir ku ke telinga beliau dan membisiki nya,"pa, lidya akan melakukan nya demi papa dan mama, papa dan mama nanti nya mesti bahagia di usia senja papa dan mama, lidya janji akan pelan-pelan mengambil kembali semua milik kita yang dirampas oleh bajingan itu, walaupun mesti menggadaikan tubuh dan harga diri lidya sebagai perempuan".

"Sini nak.....! Peluk papa, papa sayang kamu dan mama mu".

Aku mendekat dan memeluk papa, aku nekat melakukan yang seharus nya tidak kulakukan yaitu mengorbankan diri ku untuk jadi simpanan om broto.

Aku mendatangi rumah om broto, berbekal alamat yang diberitahukan papa ku di rumah sakit, aku telah sampai di rumah mewah berlantai 2 dengan luas tanah +/- 2000 m2, setelah sebelum nya diantar oleh satpam yang menjaga rumah mewah ini.

Sejenak aku terkagum-kagum akan bangunan mewah rumah di hadapan ku dan baru tersadarkan saat pintu rumah di buka oleh seseorang. Mata ku seakan tak percaya saat melihat di depan ku seorang ibu-ibu yang berpakaian ala pembantu rumah tangga di bokep JAV.

Ibu-ibu yang berpakaian ala pembantu itu ternyata mama ku, ya mama ku yang berusia 38 tahun saat itu memiliki paras cantik, berkulit putih karena darah tionghoa yang mengaliri nya, mempunyai ukuran buah dada 38b dan mempunyai pantat yang menonjol.

Aku seketika mengeluarkan air mata melihat sendiri mama ku di perbudak dan diperlakukan bagai manusia rendahan, segera ku peluk tubuh nya yang kelihatan kurus sejak kami berpisah selama 2 minggu lalu.

Mama ku memakai baju lengan pendek berwarna putih, rok mini berwarna putih, celemek berwarna hitam putih, dan lengan tangan serta kaki nya yang jenjang menggunakan stoking tipis berbentuk jaring berwarna hitam, dan yang bikin aku kaget ternyata mama ku dibalik pakaian nya beliau tidak memakai pakaian dalam.

Mama ku memegang pipi ku, menghapus air mata ku kemudian mencium kening ku, ia menggelengkan kepala nya seperti mengatakan bahwa bodoh kamu datang ke tempat bajingan ini, tiba-tiba mama ku membisiki ku," nak....! Kenapa kamu nekat datang kemari, mama tak sanggup melihat masa depan mu hancur, demi menyelamatkan mama".

"Ma....! Percayakan semua sama lidya, pelan-pelan akan kita ambil kembali semua milik kita yang mereka rampas, bila perlu semua harta nya akan lidya kuras habis tak bersisa".

"Ehem...". Sosok lelaki berusia 30 tahun berdehem mengagetkan kami ibu dan anak yang saat itu sedang berpelukan melepas rindu.

Mama seketika kaget dan melepaskan pelukan nya kemudian memperkenalkan aku pada pria tersebut.

"Nak...! Ini om broto yang kamu cari".

"Raden Mas Hendrawan Cahyo Broto", Broto itu nama papa ku yang meninggal dunia satu tahun lalu".

Pria itu memperkenalkan dirinya sambil mengulur kan tangan kanan nya mengajak bersalaman dengan sopan dan ramah.

"Lidya Saraswati, om". Balas ku memperkenalkan diri ku sekaligus menyambut uluran tangan nya.

Kami berdua sempat saling menatap satu sama lain, entah mengapa aku merasa ia bukan seperti yang papa ku bilang, sesaat kami saling melempar senyum.

"Lah kok kalian berdua malah bengong gitu". Ucap mama ku membuat aku dan om broto tersadarkan.

Om broto sangat pintar menyembunyikan kekaguman nya pada ku, tetapi aku terlalu polos terlihat sikap ku yang salah tingkah begitu kentara di mata mama ku dan om broto.

Beberapa saat kemudian....

Om broto adalah pewaris tunggal kekayaan orang tua nya yang sudah meninggal dunia, termasuk masalah yang sedang kami hadapi saat ini menjadi tanggung jawab beliau.

Ia sudah mempelajari semua dokumen kerjasama dan utang piutang antara perusahaan nya dengan perusahaan papa ku dan memang secara hukum papa di fihak yang lemah karena melanggar kesepakatan kerjasama yang berakibat perusahaan papa dan semua aset kekayaan papa disita oleh keluarga om broto, kerjasama itu sudah terjadi 5 tahun lalu tetapi baru dilakukan eksekusi penyitaan nya saat-saat sekarang.

Ia pun meminta maaf atas sikap nya yang kemaren yang melakukan tindakan tegas demi penyelesaian masalah ini biar tidak berlarut-larut, dan beliau bersedia mengembalikan semua aset perusahaan dan kekayaan papa jika kami (aku dan mama) menyetujui 2 syarat dari om broto.

Aku dan mama mendengar surat perjanjian diatas segel bermaterai 6.000 itu dibacakan oleh pak Antonius Sudarmadjie,SH.MH selaku penasehat hukum dan advokasi PT. BRANTAS GROUP (Tbk) perusahaan yang di kuasai saham kepemilikan nya 90% oleh keluarga broto kusuma.

Point dari perjanjian tersebut adalah PIHAK PERTAMA, dalam hal ini adalah tuan raden mas hendrawan cahyo broto sedangkan PIHAK KEDUA, dalam hal ini : 1. Lina Herlina usia 38 tahun dan 2. Lidya Saraswati usia 19 tahun.

PIHAK PERTAMA bersedia dengan kesadaran penuh tanpa paksaan dari lihak mana pun dan beritikat baik mengembalikan semua aset kekayaan Tn. Darmawan Sanjaya alias liem giok han usia 42 tahun, berupa perusahaan beserta seluruh aset nya, rumah dan tanah di wilayah Jl. xxx no.10 Jakarta Selatan, 3 unit mobil (Mercedez band seri C class limited edition, Toyota Alphard, dan Toyota Fortuner limited edition) dan semua aset lainnya milik Tn. Dharmawan Sanjaya bernilai dua miliar rupiah.

PIHAK KEDUA, dalam hal ini adalah 1. nyonya lina herlina alias mey lian usia 38 tahun istri sah dari tuan dharmawan sanjaya alias liem giok han. 2. nona lidya saraswati anak kandung dari pasangan tuan dharmawan sanjaya alias liem giok han dengan nyonya lina herlina alias mey lian.
Kedua orang tersebut diatas bersedia dengan kesadaran penuh tanpa adanya paksaan dari pihak manapun untuk memenuhi kewajiban nya sebagai seorang istri simpanan tuan raden mas hendrawan cahyo broto secara lahir dan batin dan tidak berhak mendapatkan harta waris dari PIHAK PERTAMA.

Dan Apabila PIHAK PERTAMA, melakukan kelalaian dalam melaksanakan perjanjian ini maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan gugatan secara perdata maupun pidana ke pengadilan tinggi atau pengadilan negeri dengan menyertakan bukti surat perjanjian ini pada pihak pengadilan setempat. Dan semua kewajiban PIHAK KEDUA terhadap PIHAK PERTAMA dianggap BATAL atau CACAT HUKUM.

Dan apabila PIHAK KEDUA, melakukan kelalaian (tidak mau melayani, berselingkuh dengan pria lain, hamil dari pria lain) dalam melaksanakan kewajiban nya di surat perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA, berhak menarik kembali atau menyita seluruh aset yang telah diberikan kepada tuan dharmawan sanjaya alias liem giok han. Dan PIHAK PERTAMA bisa menuntut PIHAK KEDUA beserta tuan dharmawan sanjaya alias liem giok han secara hukum perdata dan pidana atas kelalaian dari PIHAK KEDUA.

Demikian surat perjanjian ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun dan kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini diatas 2 lembar kertas bersegel materai 6.000 dan disaksikan langsung serta ditanda tangani oleh tuan antonius sudarmadjie,SH.MH bertindak atas nama diri pribadi dan sebagai penasehat advokasi PT. BRANTAS GROUP (Tbk).

Sejak saat surat perjanjian itu kami tanda tangani berempat, sejak itu lah aku dan mama menjadi istri simpanan om broto.

TOK....TOK....TOK....

Aku tersadar dari lamunan ku saat ada suara ketukan di pintu kamar ku, aku melihat jam dinding di kamar ku sekarang jam 8.30 wib dan aku segera menuju pintu kamar ku untuk melihat siapa yang mengetuk pintu ku.

Ceklek.... Kreekk.....

Lanjutan nya dibawah.....
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya......


"Eh kamu jul", ucap ku singkat.

"Lid..... Tina jahat sama kita-kita, ternyata ia dan pak hadi pacaran", ucap julia dengan mimik muka kesal dan marah.

"Loh kok bisa ya, emang nya kamu tau darimana jul", ucap ku kaget mendengar omongan julia barusan.

"Tadi pagi julia tidak sengaja mendengar tina ngobrol lewat hp dia ngobrol nya mesra sekali seperti orang pacaran dan orang yang diajak ngobrol itu dipanggil nya dengan nama ko hadi". Ucap julia menjelaskan apa yang ia dengar dari percakapan telpon tina pagi tadi.

"Hahahahah....", Aku tertawa lepas mendengar cerita julia terlihat muka nya manyun ada kecemburuan di hati julia saat ini.

"Ih kamu lid....! Kok malah ketawa seperti mengejek julia".

"Dengar julia yang cantik dan sexy, ko hadi yang di sebut tina saat telpon tadi belum lah tentu pak hadi bisa jadi nama nya juga di panggil hadi, harus nya kita sebagai sahabat harus saling support jul, kalaupun tina pacaran sama pak hadi kita sebagai sahabat mesti nya mendukung mereka bukan malah membenci dan cemburu melihat kedekatan tina dan pak hadi".

" Ngga asik kamu lid.....! Mending julia keluar cari angin bosen di kontrakan".

"Ok jul... Kebetulan aku juga mau pulang dulu ke rumah, kangen nih sama papa dan mama".

"Ok lid... Salamin aja buat om dan tante ya", ucap julia lalu ia melangkah keluar rumah kontrakan.

"Siap non julia".

Aku langsung masuk ke kamar dan berhias diri untuk mempercantik penampilan ku, semua aku lakukan biar om broto puas atas pelayanan ku.

Aku segera menelpon taksi untuk mengantarkan ku ke alamat yang di kirim om broto lewat sms. Melihat sebentar penampilan ku di kaca, kemudian keluar kamar setelah mengunci nya terlebih dahulu.

Setelah menempuh perjalanan menggunakan taxi dari kontrakan ke alamat hotel yang dikirim oleh om broto, kulirik jam tangan ku sekarang baru jam 9.30 wib dan aku sudah tiba di halaman hotel xxx.

Turun dari taxi aku segera menuju meja resepsionis hotel untuk menanyakan kamar no.210 yang ditempati oleh om broto.

"Pagi bu, ada yang bisa kami bantu", ucap seorang wanita cantik resepsionis hotel dengan ramah dan sopan.

"Pagi juga bu, mau nanya bu, kamar no. 210, apakah di isi oleh raden mas hendrawan cahyo broto, biasa di panggil broto?". Kata ku menanyakan kamar yang saat itu benar apa tidak di huni om broto.

"Iya benar, pak broto dari jakarta", jawab resepsionis tersebut.

"Makasih bu info nya, tolong bilangin bu ke pak broto, istri nya sudah menunggu di lobby, eh iya nama ku lidya istri mas broto ", ucap ku memperkenalkan diri pada nya.

"Baik bu, silahkan menunggu terlebih dahulu di lobby, semoga ibu lidya dan pak broto bisa menikmati kenyamanan hotel kami", ucap resepsionis tersebut.


15 menit kemudian....

Om broto menjemput ku di lobby hotel, aku menyambutnya dengan mencium tungkai tangan nya setiap kami bertemu sesuai dengan yang ia ajarkan sebagai bentuk pengabdian seorang istri ke suami. Sementara om broto mencium kening ku sebagai ungkapan sayang suami ke istri, kemudian om broto memperkenalkan diri ku pada resepsionis hotel tersebut sebagai istri nya.


Di kamar hotel no. 210.....

Tubuh kami berdua sudah sama-sama telanjang bulat, ciuman yang liar sesaat tadi barusan kami lakukan dengan nafsu yang sangat tinggi.

Aku segera di bimbing nya menuju kasur spring bed king size dengan serempak kami membaringkan tubuh saling berhadapan, saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh cinta, teruntai kata per kata sehingga menjadi kalimat indah.

"I LOVE YOU, lidya istri ku".

"i love you too, om broto suami ku".

Perlahan ia menarik kepala ku dan langsung mencium bibir ku dengan penuh nafsu, aku menyambut ciuman om broto yang ganas dan liar dengan membuka bibir ku semakin lebar, lidah kami berdua sudah menari-nari, saling bergiliran menghisap lidah, jika om broto menjulurkan lidah nya maka aku menyedot dan menghisap lidah nya begitu pun sebalik nya.

Bosan dengan cuma berciuman ternyata om broto mengajak ku berpose 69, pose yang paling nikmat untuk pasangan yang ingin melakukan oral selama masa foreplay berlangsung.

Tubuh ku bergerak ke atas dan memutar balik badan sehingga posisi wajah kami berdua sudah berada tepat di masing-masing alat kemaluan kami.

Muka ku berhadapan dengan penis jumbo nya yang berukuran 20cm dan diameter 5cm membuat penis itu terlihat gagah dan perkasa.

Ku genggam dengan gemas penis om broto sementara tangan kiri ku mengelus-elus kantong sperma nya dengan elusan yang pelan.

"Aaarrrggghhh.. Lidya sayang... Makin pinter kamu sayang".

Lenguhan om broto menambah gairah ku untuk memuaskan birahi nya, perlahan-lahan bibir ku sudah mendekat ke kepala penis nya yang menyerupai jamur, kecupan kecil ku labuhkan di sana sambil kedua tangan ku aktif mengocok dan mengelus batang penis dan buah zakar nya.

Om broto seakan tidak mau mengalah ia pun mulai memainkan kemaluan ku yang sudah mulai lembab karena gairah nafsu ku yang juga naik.

Dia tanpa jijik menjilati bibir vagina ku, menghisap cairan lubrikasi ku yang mengalir, tangan dan jari nya pun tak tinggal diam, membuka dan mencari titik-titik sensitif dari tubuh ku.

"Aaarrrggghhh..... Om broto.... Terus om.... ya disitu geli dan enak om".

Aku sempat menghentikan jilatan pada penis nya saat om broto dengan lincah sudah memainkan benda sebesar biji kacang tanah yang kalau di sentuh efek geli dan nikmat nya terasa sampai ke syaraf otak dan itu membuat ku melenguh nikmat.

Kami berdua berlomba salung memperlihatkan kemampuan kami masing-masing berusaha untuk saling memuaskan, memberi dan menerima rangsangan, hingga aku pun menjerit saat aku mendapatkan klimak setelah om broto mengoral vagina ku kira-kira 5-10 menit lalu.

"Oooouuuugggghhhh..... Om broto suami ku.... lidya istri mu ....keluuuuuuaaaarrrrr.....

SEEEERRRRR.... SEEEERRRRR..... SEEEEEERRRRR.....

Dan tanpa rasa jijik, om broto menyedot dan menghisap habis cairan kenikmatan ku yag baru keluar dari tempat nya, mulut nya membuka menerima sisa-sisa cairan itu dari vagina ku hingga semua nya tuntas berpindah tempat ke muka dan bibir nya.

"Lid.... Cairan mu enak dan menyegarkan.... Om kangen sama ini... Gimana lidya sayang, kamu puas?".

Aku lemas setelah mengeluarkan orgasme ku, segurat senyum terpancar dari bibir ku,

"Lidya puas om, lidya suka om dan lidya menginginkan penis mu juga om".

Akhir nya kata-kata itu baru bisa aku ungkapin semua setelah selama ini hanya ku pendam dalam hati, hari ini aku akan sebinal-binal nya demi suami ku om broto.

Aku lemas, tenaga ku seketika hilang, berganti dengan senyum kepuasan, tetapi aku tidak boleh egois kepuasan suami ku diatas segala nya, maka aku mulai kembali menggerakkan tangan mengurut nya keatas kebawah, bibir ku buka lebar dan memasukkan penis jumbo om broto ke dalam bibir ku.

Perlahan-lahan penis itu masuk centi per centi dan terus ku paksa masuk se dalam-dalam nya, aku ingin mencoba melakukan deeptroath, hingga penis itu masuk ke tenggorokan ku.

"Aaakkkhhh....Enak lidya sayang, kamu makin pinter... deeptroath mu nikmat sayang".

Aku menahan penis nya beberapa detik dalam tenggorokan ku hingga aku tidak kuat kemudian menarik keluar batang penis nya,

"Hoeeek.... Uhuuukkk...uhuk...uhuk...."

Aku sempat mual dan terbatuk-batuk semua lendir dari dalam mulut ku keluar berbarengan dengan penis om broto yang semakin licin dan mengkilap penuh dengan lendir dan ludah dari bibir dan tenggorokan ku.

Om broto merasa khawatir pada ku, kemudian ia menggeser tubuh ku hingga sekarang aku rebah ke tempat tidur dengan posisi tubuh tengkurep.

Om broto kemudian memutar tubuh nya kemudian ia menirukan posisi nya dengan ku, kami berdua sama-sama tengkurep dan ia meraih kepala ku sambil mengelus rambut ku.

"Lid... kamu ngga apa apa... om khawatir kamu kehabisan nafas".

"Iya sayang, makasih ya om suami pengertian dan perhatian, lid bersedia jika om suatu hari nanti benar-benar menikahi lid secara agama dan hukum, lid bersedia menyerahkan seutuh nya hati dan tubuh lid buat om suami lid kelak".

"Iya sayang...! Mulai sekarang kamu panggil mas hendra aja ya... jangan panggil om broto, kalau dengar nama itu bakalan bikin sakit dan marah dan kecewa kamu tentu nya atas sikap keluarga ku pada keluarga mu sayang".

"Iya...om...eh..mas...".

"Gimana lid, apa mau dilanjut sayang?".

"Iya....om...eh mas.... lanjut dong...lid pengen bikin mas hendra puas dan akan sayang cuma buat lid seorang".

"Ayo buktikan kalau gitu....!".

Aku kemudian mendorong pelan tubuh nya kemudian tubuh ku naik kembali ke atas nya. Kali ini posisi kami saling berhadapan tetapi posisi ku muka ku yang berhadapan dengan penis nya.

Aku mulai memasukkan kembali penis mas hendra, mengemut nya, memasukkan sedalam-dalam nya kemudian mengeluarkan kembali penis nya.

"Lidya... Udah sayang... mas bisa keluar.... masukin sayang mas kangen sama memek kamu".

Aku tersenyum bisa membuat om broto eh salah mas hendra saat ini menginginkan ku, biasa nya aku yang merengek minta di masukin.

Aku menggesek-gesekkan terlebih dahulu penis nya biar makin banyak pelumas yang keluar dari vagina ku.

Perlahan-lahan ku turunkan pantat ku sambil terus memegang penis nya biar tidak tergelincir waktu ketemu sangkar nya.

"Aaaarrrgggghhhh.....".

Teriak kami berdua berbarengan saat penis itu menyeruak masuk dalam vagina ku yang rapat, hanya penis nya selama nya yang akan mengisi dan menafkahi lubang nikmat ku.

Aku mendiamkan sesaat, rasa ngilu di vagina ku perlahan hilang, berganti rasa geli nikmat akibat denyutan dan kedutan kedua kelamin kami yang sudah bersatu di dalam tubuh ku.

"Lid...Mas cinta kamu...Kamu yang sabar ya...,Mas ingin kita jadi suami istri sah kelak...Uuuhhhh nikmat nya lid memek mu....Mainin sayang...Mas kangen sama goyangan mu".

Aku mulai menggerakkan pinggul, ke kiri dan ke kanan, kemudian mulai mengkombinasikan dengan menaik turunkan pantat ku yang menurut mas hendra sexy dan menggoda birahi nya.

"Ooohhh... nikmat nya...". Lenguh mas hendra saat aku memainkan permainan ku diatas tubuh nya.

Aku bagai penunggang kuda yang binal, gerakan tubuh ku, goyangan pinggul ku, dan empot ayam vagina ku yang mengempot dan menjepit rapat penis jumbo nya membuat mas hendra merem melek merasakan kenikmatan.

Aku sangat menyenangi posisi WOT (women on top) karena selain aku bisa mengendalikan permainan dan tempo nya juga bisa menikmati ekspresi kenikmatan pasangan ku, gairah ku makin meningkat kala melihat wajah nya memerah, mata nya merem melek, nafas nya memburu dan desahan serta lenguhan kenikmatan nya.

Semua kemampuan seks ku praktekkan untuk membuat pasangan kita puas, vagina ku terus mengemoti penis nya, pantat ku tak henti-henti nya ku naik turun kan seperti orang yang sedang memompa, membuat aku juga terbang, tak terukir dengan kata-kata rasa nikmat dari persetubuhan ini, aku dengan cepat memompa penis nya dan setelah mentok di rahim, pinggul ku gerak-gerakkan ke kiri kebawah, atas bawah hingga aku pun mau mendaptkan orgasme ku yang kedua....

"Mas hendra.... Aku mau dapet lagi....Aaarrrggghhh".

"Keluarin saja lidya sayang.... Puaskan diri mu".

"Aaarrggghhhh.... Lid... Nyampe mas.... SEEERRR....SEEERRR....SEEERRRR....

Aku ambruk diatas tubuh nya cairan ku merembes keluar sampai membasahi sprey kasur di springbed. Ku nikmati sisa-sisa orgasme ku dengan membenamkan kepala ku ke dada nya yang bidang.

Mas hendra membiarkan ku untuk menikmati sisa-sisa orgasme ku, dia membelai rambut ku, terasa nyaman dan bahagia atas perlakuan lembut nya pada ku.

Beberapa menit kemudia aku mencabut vagina ku dari penis nya dan merebahkan tubuh ku di sebelah tubuh nya, tangan ku meraih tangan nya, bahasa tubuh ku menginginkan ia untuk menggauli ku kembali.

Mas hendra segera bangkit, di geserkan nya tubuh ku ke tengah biar tubuh ku tidak jatuh, ia sudah berada di atas tubuh ku sambil melihat ku kembali seolah ingin menanyakan kesiapan ku, aku tersenyum dan mengangguk sambil mengatakan pada nya.

"Gauli istri mu mas, sirami rahim ku dengan benih mu, tuntaskan mas hendra".

"Kamu yakin lidya sayang, selama ini kita selalu main safe".

"Iya mas...Toh kalau jadi... Mas hendra bapak nya tinggal sah kan saja pernikahan kita secara hukum dan agama, saya siap nunggu mas kapan pun tanpa mau menuntut mas, sejak tubuh ini ku serah kan pada mas, sejak itu pula seutuh nya lidya milik mas hendra".

"Iya lidya sayang, mas hendra yakin sama kamu, kamu yang sabar ya.... Mas mesti yakinkan dulu istri mas biar ia mau nerima kamu jadi madu nya".

"Makasih mas, hidup lidya bakal bahagia jika mas hendra selalu di samping ku, masa depan lidya dan kebahagian lidya tergantung sepenuh nya sama mas hendra".

"Udah ya, kita bahas nanti, kasihan para pembaca kalau kelamaan ngobrol nya jadi kentang mereka".

Mas hendra kemudian mengarahkan kembali penis nya yang tadi sempat terlepas dari vagina ku. Dan setelah pas pada lubang nya mas hendra kemudian mendorong penis nya hingga penis 20 cm dan diameter 5 cm itu masuk hingga mentok menyentuh rahim ku walaupun tidak seluruh nya batang itu masuk sudah membuat vagina ku terasa penuh dan sesak.

"Aaarggghhh".

Teriak kami berdua bersahutan saat penis itu memasuki vagina ku hingga aku memejamkan mata merasakan kenikmatan tersebut. Aliran rasa nikmat kurasakan mulai dari itil ku yang mengeras, vagina ku yang berkedut, tubuh ku yang bergetar, nafas ku yang tak teratur dan otak ku yang merasa tenang, nyaman dan damai.

Mas hendra mulai menggerakan tubuh nya setelah tadi ia sempat mendiamkan sesaat waktu penetrasi di awal, gerakan mengayun, memompa dan menggenjot ia lakukan dengan tempo sedang, dan mulai mempercepat pompaan penis nya saat ia melihat ekspresi nikmat yang kurasakan.

"Mas hendra... Terus mas sodok yang dalam dan cepat....".

Aku tanpa malu meminta mas hendra mengenjot, memompa dan menyodok kan penis nya sedalam dan sekencang mungkin, aliran darah dan nafas ku semakin memburu, aku menikmati nya dengan memejamkan mata.

Mas hendra mempercepat pompaan nya. Gerakan menarik dan mendorong penis nya semakin gencar, cepat, dan kencang. Per springbed terdengar berdenyit-denyit, buah dada ku berguncang-guncang kekiri dan ke kanan, aku meremas-remas buah dada ku sendiri supaya bisa mendapatkan orgasme yang bersamaan dengan nya.

"Lidya...Mas mau keluar....Mas udah ngga kuat lagi menahan nya...."

"Aaarggghhhhh"

"Keluarkan saja mas.... Lidya juga mau nyampe.... di dalam mas jangan kamu keluarin di luar... Lidya ingin merasakan benih mu mas".

"Oohhhh...Aahhhh....Uuuhhh...."

Desah kami berdua bersahutan mengejar orgasme yang sudah berada di ujung kelamin kami masing-masing.

Dengan hentakan yang paling dalam dan kencang kurasakan 7x semburan yang hangat memenuhi rahim ku, dia mengerang berteriak memanggil nama ku dengan penuh kepuasan dan ungkapan perasaan hati nya terdalam.

"Lidya......! Mas keluuuuuuaaaaaaarrrr...... Terima lah benih mas sebagai ungkapan sayang mas pada mu lid...."Aaaaaarrrrggggghhhhh".

CROOOOTTTT....CROOOOTTTT....CROOOTTTT....CROOOTTT....CROOOTTT....CROOOOTTT....CROOOTTT....

Panas dan hangat pejuh yang di lepaskan oleh mas hendra barusan mengisi penuh rahim ku, aku melayang merasakan sensasi yang baru pertama kali kurasakan, selama 2 tahun kami melakukan perjanjian ini baru kali ini aku meminta nya menembakkan benih nya di dalam, biasanya kami main menggunakan kondom, aku meminum pil kb, atau mas hendra menyemprotkan mani nya di luar, entah itu di muka ku, di buah dada ku, di pantat ku.

Berselang beberapa detik kemudian aku menyusul nya, vagina ku semakin mencengkram penis nya, badan ku bergetar hebat dan remasan tangan ku ke payudara ku sendiri semakin kencang seketika aku pun meledak dengan dahsyat menyambut sperma nya yang terlebih dahulu masuk ke rahim ku.

"Oooohhhh....Mas hendra....Lidya sampe mas..."

SEEERRR.....SEEERRRR.....SEEERRRRR.....SEEERRRR....SEEERRR....

Cairan kami berdua saat ini telah bersatu di dalam rahim ku, aku menitikkan air mata bahagia, ternyata lebih nikmat saat cairan cinta kita bersatu di dalam rasa nya tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, hanya ada rasa bahagia, tenang, nyaman dan merasa di butuhkan sebagai istri semua itu baru ku alami seumur hidup.

"Makasih mas, baru kali ini lidya merasakan seperti seorang istri seutuh nya, jangan tinggalkan lidya mas, lidya akan mengabdi selalu pada mas sebagai istri, masa depan dan kebahagiaan lidya cuma mas hendra".

"Iya sayang, mas juga merasakan hal yang sama, mas akan bahagiakan kamu dan mama mu".

Aku memejamkan mata menikmati sisa-sisa orgasme di tubuh ku. kedutan, denyutan dan kontraksi dari kelamin kami berdua menambah sensasi nikmat, "ini kah yang nama nya kebahagiaan yang hakiki dari percintaan yang ikhlas", gumam ku di hati merasakan semua ini dengan penuh penghayatan.

"Mas, jangan di cabut dulu, biarlah benih itu bersemayam selama mungkin di rahim ku, ini bukti kepasrahaan ku sebagai istri mu mas".

Mas hendra mengecup kening ku, sesaat kemudian kami saling menatap mata saling mengungkapkan rasa cinta dan sayang melalui tatapan mata.

Terlihat kejujuran di mata nya, aku lega ia bisa menerima ku dengan rasa sayang dan cinta nya bukan karena surat perjanjian yang kami bikin 2 tahun lalu.

Lanjutan nya dibawah.....
 
Terakhir diubah:
Hijaber_Instagram_Cantik_IGO_Hijab_CAntik_Reista.jpg

Rahma Dewi Rahayu (Rahma)​

Lanjutan nya....

Pov rahma

Aku adalah seorang akhwat berhijab, nama lengkap ku Rahma Dewi Rahayu (Rahma), saat ini usia ku 19 tahun 6 bulan dan tercatat sebagai karyawan tetap di PT. IGL. Di usia ku yang masih muda aku bersyukur di beri amanah sebagai kepala unit QC di pabrik B, pabrik B khusus memproduksi pakaian muslim laki-laki dan perempuan sehingga sedikit demi sedikit aku banyak berteman dengan perancang busana muslim di seluruh indonesia melalui komunitas akhwat berhijab di sosial media.

Sudah 2 tahun aku bekerja di PT. IGL sebagai kepala unit QC pabrik B, sejak lulus SMK di bandung, jawa barat. Kota yang begitu banyak kenangan indah sekalgus pahit dalam kehidupan ku hingga aku dipertemukan dengan seseorang yang baik yaitu Septia Hadi Gunawan biasa kami menyapa beliau dengan pak hadi.

Saat itu beliau bertugas di pabrik Ranca Ekek kabupaten bandung sebagai supervisor bagian produksi, dan kebetulan aku saat itu mengikuti program sekolah ku yaitu magang/PKL. Dan aku beserta teman sekelasku diterima magang di PT. IGL cabang Ranca Ekek selama 2 bulan. Selama mengikuti magang itu lah pak hadi menganjurkan ku untuk memasukkan lamaran kerja jika aku lulus sekolah dengan memberikan alamat kantor pusat di jakarta untuk ku, karena beliau melihat cara kerja ku yang teliti dan memahami pola, sekaligus bisa dengan lancar dan baik menjahit pola yang ditetapkan sebagai contoh kemudian menjahit nya sehingga menjadi pakaian yang siap dipasarkan.


Sabtu, 2005, kamar kontrakan.......

Setelah selesai mandi dan mengerjakan sholat subuh, aku kemudian membereskan kamar tidur ku biar rapi kembali. Pagi itu perasaan hati ku sedikit resah ada sesuatu yang membuatku tidak tenang, tetapi ku buang jauh rasa gelisah ku, dan segera keluar kamar.

"Lebih baik aku masak nasi goreng buat sarapan pagi kami berenam", gumam ku dalam hati.

Saat aku mau ke dapur, ku lihat julia sedang berada persis di depan pintu kamar tina, aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah julia saat itu.

"Jul...! Lagi ngapain kamu, ketok aja pintu nya, ngga baik loh nguping obrolan orang".

"Aa...Anu...Ma! Julia mau pinjam charger hp, charger hp julia rusak dan belum sempat beli, kalau rahma punya, boleh pinjam punya kamu aja".

"Ada kok jul, punya ku kan sama charger nya dengan punya kamu, bentar ya aku ambilin dulu!".

"Ok rahma, julia tunggu di sini aja".

Aku kembali ke kamar ku mengambil charger hp ku, dan segera balik lagi menemui julia sambil membawa charger hp yang sudah ada ditangan ku.

Ku lihat julia masih menempelkan telingan nya ke pintu kamar tina, ekspresi wajah nya seakan penasaran apa yang sedang ia dengar kan saat itu.

"Jul... ! Panggil ku pelan".

Julia menoleh kearah ku, ada kekecewaan di hati nya saat aku mengganggu acara nguping nya saat itu.

"Eh...iya makasih ma, julia pinjam dulu ya, nanti kalau batre nya udah penuh julia pulangin".

Dia pergi meninggalkan ku menuju kamar nya yang berada disamping kamar tina. Aku melangkah dengan santai ke dapur, tugas memasak memang selalu kami gilir biar semua kebagian dan tidak merasa kesal karena masalah seperti itu dan kami masing-masing bisa dengan dewasa menyadari tugas itu sebagai tanggung jawab dan kewajiban sesama penghuni kontrakan.

Saat aku berada di dapur, mulai lah kegiatan memasak ku, hingga hampir 1 jam semua menu untuk sarapan pagi sudah selesai ku masak. "Nasi goreng ala chef rahma nih saat aku menghidangkan masakan ku ke 6 piring", sorak hati ku senang karena bisa menyajikan sarapan pagi buat kami berenam.

"Rahma... wah kayak nya enak nih nasi goreng buatan kamu". Ucap mala yang saat itu tiba-tiba datang.

"Heheheheh....bisa aja kamu mal, eh iy mal, tolong bantu bawa ini ya biar kita bisa makan bareng-bareng".

"Siap chef rahma", canda mala singkat.

"Hahahaha". Aku tertawa lepas seketika.


Jam 7.00 wib, di meja makan di rumah kontrakan....

Nasi goreng yang ku masak sudah mulai di santap oleh tina, mala,cintya, lidya, julia dan aku. Tetapi aku entah mengapa terasa malas untuk makan ada yang mengganjal hati dan pikiran ku tetapi aku tidak tau apa yang membuat ku tidak tenang.

Drrrrrrttttt......Drrrrrrttttt.....Drrrrrrtttt.....

Tiba-tiba hp ku bergetar, hp yang ku kantongi di baju gamis ku. Aku meraih hp di kantong baji gamis ku lalu melihat nama uak iis yang tertera di layar hp ku, segera ku buka dan baca pesan sms dari uak iis.

"Assalamualaikum wr.wb. Nak Rahma kamu yang tenang ya, uak iis mau mengabarkan ibu mu yati meninggal, semalam keluarga di hubungi oleh sipir penjara bahwa ibu mu terkena serangan jantung dan sempat dilarikan ke RS.Bhayangkara tetapi meninggal pas di perjalanan menuju rumah sakit, kamu pulang ya nak ke bandung uak tunggu biar kamu bisa melihat ibu mu untuk terakhir kali".

Aku seketika menangis kencang, suara sesegukkan membuat mala yang berada di dekat ku langsung memeluk ku.

Tina, lidya, cintya dan julia menghambur ke arah ku dan mala, mereka seakan bertanya-tanya apa yang membuat ku menangis sesegukkan.

Julia yang memang sifat nya tengil dan dia mengambil hp yang tergeletak di meja makan, kemudian ia membaca pesan sms itu dengan suara berat dan bergetar saat ia menyebut kan ibu mu yati meninggal saat itu semua orang di dekat ku ikut menangis, mereka semua ikut merasa sedih seperti apa yang aku rasakan.

"Jadi gimana nih, apa kita minta tolong pak hadi buat nganterin rahma ke bandung?". Ucap tina mengusulkan saat itu.

"Iya usul yang bagus tin ! Gimana kalau kita temanin rahma ke bandung?". Ucap mala ikut menambahi usul tina.

"Teman-teman maaf, aku ngga bisa ikut rahma, soalnya mau pulang ke jakarta", ucap lidya menjelaskan alasan nya.

"Iya aku juga ngga bisa ikut, sedang kurang enak badan", sahut julia beralasan.

"Yaudah siapa aja nih yang mau ikut nemenin rahma? Kalau aku jelas ikut ngga tau kalau tina dan cintya". Ucap mala menanyakan tina dan cintya.

"Aku juga ikut, kebetulan sedang santai ngga ada kegiatan apa-apa", ucap cintya.

"Aku juga ikut", sahut tina singkat.

"Yaudah, tin tolong kamu tanya pak hadi kira-kira bisa ngga kalau ia anterin kita ke bandung sekarang", ucap mala dengan cepat melihat situasi ini mesti bergerak cepat.

"Ok mal, bentar tina sms dulu pak hadi".

Tina kemudian mengetik pesan nya pada pak hadi, dan ia bilang pesan nya sudah ia kirimkan.

Drrrttt....Drrrrrtttt...Drrrrrtttt....

Hp tina bergetar dan ia membaca pesan dari pak hadi yang mengatakan ia bisa mengantarkan rahma ke bandung, kita-kita disuruh bersiap, jam 8.00 wib segera berangkat.

"Makasih sahabat-sahabat ku, kalau tidak ada kalian gimana bisa aku menjalani semua ini".

"Kita disini sama-sama sudah seperti saudara, apabila ada yang sedih yang lain ikut merasakan kesedihan, kamu jangan merasa seperti sendiri menghadapi hidup ini", ucap cintya ikut menenangkan rahma.

"Yuk kita siap-siap, yang mau berangkat bersegera siapkan keperluan kalian, aku mau bantu rahma buat menenangkan pikiran nya", ucap mala.

Aku diajak mala ke kamar ku, sambil ia membantu memasukkan pakaian yang akan ku bawa ke bandung.

"Ibu yati, maafin rahma bu, jika selama ini rahma banyak menyusahkan ibu, rahma jarang besuk ibu di penjara". Aku meratapi kesedihan ku dalam hati.

Aku merasa menyesal jarang membesuk ibu yati yang dengan ikhlas merawat ku sejak bayi hingga ia mendekam di penjara karena menyelamatkan ku dari pemerkosaan yang akan dilakukan suami nya.

"Jasa mu akan selalu aku ingat bu, walaupun engkau bukan ibu yang melahirkan ku tetapi kasih sayang yang engkau berikan pada ku begitu tulus.

Selamat jalan ibu yati, doa anak mu ini akan selalu aku panjatkan di setiap selesai sholat ku, semoga engkau mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah Swt Amiin".

Semua perasaan hati ku panjatkan dengan tulus menengadahkan tangan ku kepada sang pencipta Allah Swt.

Mala memperhatikan ku dengan tetesan air mata nya, ia pun bisa merasakan apa yang kurasakan saat ini.

"Ma...! Kamu yang sabar ya...hikz...hikz..hikz.. Doa kan saja semoga ibu mu tenang di sisi Allah Swt". Ucap malah ikut menangis sesegukkan atas musibah meninggal nya ibu ku.


Jam 8.00 wib... di halaman rumah kontrakan.....

Mobil Toyota Rush berwarna hitam telah memasuki halaman rumah kontrakan, tampak pria yang cukup di hormati dan di segani oleh karyawan PT. IGL telah keluar dari mobil dinas nya.

Tina, cintya, mala dan aku sudah berada di teras rumah kontrakan untuk segera berangkat menuju ke bandung, kota kembang yang banyak menyimpan memori di kehidupan ku.

"Yuk kita berangkat, biar cepat pula sampai di bandung", ucap pak hadi saat melihat kami berempat sudah siap di depan teras rumah.

Sebelum kami pergi keluar dari rumah julia dan lidya, mereka berdua tidak bisa ikut karena alasan yang bisa ku terima.

"Eh... Ada pak hadi", ucap julia senang saat melihat kedatangan pak hadi.

"Iya jul, kamu ngga ikut ke bandung?", ucap pak hadi bertanya pada julia.

"Iya pak, julia ngga bisa ikut, sedang ngga enak badan, seperti nya masuk angin nih".

"Rahma, ini uang dari aku dan julia, maaf ya aku ngga bisa ikut, mau pulang dulu ke rumah soalnya sudah janji dari kemaren-kemaren mau balik tapi masih banyak kerjaan", ucap lidya sambil menyerahkan amplop berisi uang pada rahma.

"Makasih lid, salam ya buat om dan tante, dari rahma".

"Ok ma, nanti lidya sampaikan salam kamu, eh iy pak hadi, hati-hati di jalan, jangan ngebut dan jagain nona-nona cantik sahabat-sahabat ku ini", ucap lidya pada pak hadi kemudian ia sempat cipika cipiki pada ku.

"Rahma, maaf jika julia bersikap seperti ini, julia ikut berduka cita semoga tante di tempatkan di surga, kamu yang kuat ya menghadapi ini".

"Makasih jul".

Aku dan julia berpelukan sebentar sambil cipika-cipiki, dan aku lalu melangkah menuju mobil yang sudah terisi oleh teman-teman ku.

Mobil yang dikendarai oleh pak hadi meluncur ke luar halaman rumah kontrakan kami, melaju dengan kecepatan sedang. Di dalam mobil tina duduk di depan menemani pak hadi menyupir, aku, mala dan cintya duduk manis di kursi belakang.

Aku sesaat mengirim kan sms ke uak iis menanyakan kapan akan di kuburkan jenazah ibu yati, dan sekaligus memberitahukan bahwa aku dan teman-temanku sedang menuju bandung berangkat pukul 8.15 wib

"Uak iis, rahma dan teman-teman sekarang otw jam 8.15 ke bandung tolong tunggu rahma ingin melihat ibu untuk terakhir kali nya". rahma

Aku menunggu pesan sms yang ku kirim kan, 10 menit kemudian ada pesan sms masuk ke hp ku.

"Kalian hati-hati dijalan, jenazah ibu mu akan di makamkan bila kalian sudah sampai di bandung". uak iis

Aku lega membaca pesan sms tersebut dan langsung membalas nya.

"makasih uak iis", rahma

Mala menoleh kepada ku dan ia menanyakan kapan jenazah ibu ku akan dikebumikan.

"Jenazah ibu akan di makam kan setelah kita sampai di bandung".

"Kita berdoa saja semoga perjalanan kita lancar dan tidak mendapatkan halangan", ucap mala.

"Amiin....". Teriak kami semua serempak.


Bandung, Jl.Caringin Gg. Porib I no.xx...***mah duka....

Selama +/- 4 jam perjalanan dari tangerang ke bandung akhir nya kami telah sampai dengan selamat di rumah duka, rumah ayah dan ibu angkat ku yang sekarang di tempati oleh uak iis.

Uak iis menyambut ku dengan bercucuran air mata, sudah banyak tetangga kiri dan kanan, kerabat, kenalan ibu, teman-teman ibu yang melayat.

Aku kini melihat lebih dekat jenazah ibu yang sudah dimandikan, dikafani dan sudah berada di keranda jenazah.

Saat aku diperbolehkan melihat beliau untuk yang terakhir kali nya, ku cium kening nya, ku pandangi wajah nya yang seperti sedang tersenyum, ku belai pipi nya untuk yang terakhir kali nya.

Air mata ku mengalir saat jenazah ibu ku mulai di bawa dan akan di makam kan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Porib.


Flashback 2 tahun lalu.....

Tiba-tiba penglihatan ku kabur dan lama-lama gelap tubuh ku ambruk, dalam gelap aku merasakan ketakutan kemudian dari arah depan ku, aku melihat setitik cahaya yang terang kemudian aku melangkah maju menuju cahaya tersebut, tenyata aku kembali di waktu dua tahun lalu saat itu usia ku menginjak usia 17 tahun,

Aku sekarang sudah duduk di kelas 3 di SMK Negeri 9 (dulu SMKK), mengambil jurusan tata busana.

Di kelas 1 dan 2, aku selalu mendapatkan ranking 1, kesukaan ku menjahit pakaian terlatih sejak usia 10 tahun karena ibu merupakan penjahit pakaian rumahan, banyak langganan ibu dari kalangan bawah hingga kalangan atas karena beliau rapi dan bisa mengikuti perkembangan mode busana pria maupun wanita.

Beliau mengajarkan semua keahlian yang ia miliki hingga di usia 13 tahun aku bisa membantu nya menjahit pakaian dan hasil jahitan ku tidak kalah dengan jahitan yang beliau kerjakan.

Karena menurut pelanggan ibu, jahitan kami rapi dan bisa mengikuti mode yang sedang trend, maka banyak yang datang ke rumah untuk di buatkan baju dengan menunjukkan contoh baju yang akan di jahit, bahkan ada yang membawa majalah mode maupun buku-buku fashion untuk di buatkan pakaian seperti di contoh majalah atau buku, dan alhamdulillah aku dan ibu bisa membuat pakaian tersebut seperti yang mereka inginkan.

Akhir nya ibu memutuskan untuk membeli 1 unit mesin jahit yang baru biar pesanan yang semakin banyak bisa kami selesaikan sesuai waktu dan permintaan pelanggan.

Ibu banyak mengajarkan ku cara membikin pola, dengan pola itulah kita akan menjahit dengan baik dan cepat, pembuatan pola gambar pakaian itu tidak mudah, perlu imajinasi, insting, bakat dan perhitungan baik bahan maupun ukuran nya.

Hari minggu ibu ku sedang pergi ke rumah saudara nya yang berada di kabupaten garut dan rencana nya ibu akan disana selama 7 hari menemani kakak perempuan nya. Uak iis nama saudara ibu, beliau adalah saudara kandung usia mereka berjarak 6 tahun lebih tua usia uak iis, ibu ku kesana karena suami uak iis meninggal dunia, meninggalkan ia beserta 2 anak perempuan nya yang sudah berkeluarga.

Ibu ku ke garut berencana mengajak uak iis tinggal di rumah kami. Sekalian ikut menjahit karena ibu berencana membeli 1 unit mesin jahit baru lagi jika uak iis mau diajak serta ke bandung, dibanding ia hanya tinggal sendiri di garut.

Bapak ku bernama Asep Sutisna (Tisna) merupakan suami dari ibu ku Haryati (Yati) mereka sudah menikah selama 25 tahun, menurut cerita mereka berdua kakak pertama ku meninggal saat usia kandungan ibu memasuki usia 8 bulan.

Ibu ku keguguran karena terjatuh saat di kamar mandi, untung saja nyawa ibu ku masih bisa tertolong hanya saja beliau harus kehilangan anak pertama mereka yang saat itu sudah berbentuk bayi berkelamin laki-laki.

Anak kedua mereka meninggal di usia 2 tahun, berjenis kelamin perempuan yang mereka beri nama Ayu Tisna Haryati. Ayu nama panggilan kakak perempuan ku, menurut cerita ibu ayu meninggal karena terkena demam berdarah dan tidak sempat tertolong karena terlambat di bawa ke rumah sakit.

Bapak ku tisna bekerja sebagai supir truk beliau pulang hanya 1 bulan sekali, setiap pulang ke rumah tidak jarang ku dengar bapak dan ibu bertengkar membuat hubungan ibu dan bapak tidak harmonis lagi.

Bapak tidak pernah memberikan nafkah nya pada ibu sejak 5 tahun terakhir, semua biaya kebutuhan sehari-hari, uang jajan ku, biaya sekolah ku ditanggung sepenuh nya oleh ibu dari usaha menjahit nya yang semakin maju, dalam 1 hari kami bisa menghasilkan 5 sampai 10 baju siap pakai sesuai pesanan pelanggan.

Sejak itu bapak jadi semakin jarang pulang ke rumah, ibu sudah tidak memperdulikan keadaan bapak, "mau pulang ke rumah atau tidak sama aja", kata ibu ku, saat ku tanyakan hal itu pada nya.


10 maret 2003, di rumah gg. porib 1.........

Sudah 7 hari, ibu pergi ke garut untuk menemani uak iis sekaligus membujuk beliau untuk tinggal bandung di rumah kami yang sehari-hari hanya kami berdua yang menghuni nya, sesekali memang bapak pulang ke rumah tapi itu pun tidak tau pasti dan kapan ia pulang menginjakkan kaki nya kembali ke rumah.

Setelah menerima pesan sms dari ibu yang mengatakan bahwa beliau dan uak iis akan pulang sore ini dari garut dan uak iis mau tinggal bersama kita di bandung sekaligus mau ikut bantu-bantu menjahit, aku lega sekaligus senang membaca isi pesan sms ibu tersebut, aku membalas segera pesan sms ibu dengan bilang hati-hati di jalan dan salam buat uak iis dari ku lalu mengirimkan pesan sms ku ke no.hp ibu.

Siang itu jam 13.00 wib, aku mulai mengerjakan jahitan untuk tiga pesanan pakaian busana muslim pelanggan ibu yang akan mereka ambil besok pagi. Baju pertama pesanan bu hajjah lilis berwarna coklat muda dengan rapi sudah aku selesaikan dalam waktu 2 jam sesuai contoh baju dan keinginan sang pemilik.

Kemudian melanjutkan mengerjakan jahitan pakaian bu lasmi istri bu rt, model baju nya gamis berwarna biru tua ku kerjakan dengan rapi dan baik sesuai contoh baju gamis beliau, dan ku selesai dalam waktu hampir sama dengan baju pertama.

Jam 17.00 wib aku istirahat sebentar kemudian memasak nasi dan lauk-pauk untuk makan malam ku dan ibu serta uak iis nanti.

Jam 18.00 wib, aku mandi dan mengerjakan ibadah sholat magrib, serta makan malam, aku kemudian melanjutkan kembali menjahit pakaian ketiga, pesanan bu retno baju gamis yang mempunyai banyak detail dan sedikit pola nya memerlukan kerapian dalam menjahit nya, selama 3 jam akhir nya baju gamis berwarna kuning itu selesai ku jahit dengan rapi dan semua pakaian itu aku masukkan ke dalam plastik putih dan memberi nama-namanya sesuai pemilik nya.

jam 21.000 wib aku sudah bersantai berbaring di karpet sambil menonton tv menunggu kedatangan ibu dan uak iis dari garut, acara di tv saat itu sinetron sctv saat itu cinta fitri, entah karena kelelahan aku tertidur di karpet acara sinrtron sudah berganti dengan alam mimpi ku.

Mungkin karena terbawa cerita sinetron yang tadi ku tonton, aku bermimpi di cegat oleh lelaki dengan ancaman pisau, aku di tarik paksa untuk mengikuti nya hingga masuk ke dalam ruangan kamar nya.

Aku berontak melawan sekuat tenaga saat lelaki tersebut mau membuka pakaian ku, meronta-ronta sekuat tenaga dan terus berteriak dengan kencang hingga aku tersadar saat ini aku berada di bawah himpitan tubuh lelaki.

Aku terkaget dan berontak seketika sambil mendorong tubuh lelaki yang menindih ku.

"Bapak", teriak ku kaget setelah mengetahui lelaki yang menindih tubuh ku.

Tubuh bapak ku terdorong ke samping kiri dan ia sempat meringis seperti menahan sakit.

Aku segera merapikan pakaian ku dan bangkit dari posisi tidur ku berniat untuk ke kamar mandi mencuci muka biar segar, sebelum aku bisa benar-benar berdiri bapak ku menubruk ku hingga tubuh ku kembali terdorong di karpet warna merah.

Mata bapak terlihat merah, ia melihat ku seperti tatapan harimau yang melihat mangsa nya, sejenak aku terdiam aku bingung dengan perlakuan bapak saat itu, setelah ia mendekatkan kepala nya dan berusaha mencium ku baru aku tersadarkan dan berontak sekuat tenaga.

"Pak....! Sadar pak....! Aku ini anak mu pak. To...Tolooong bu".

Teriak ku yang saat itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari pria setengah baya yang tidak lain adalah bapak nya sendiri dimana saat ini menindih tubuh ku.

Tercium bau alkohol yang sangat menyengat dari mulut nya dan sebuah tamparan keras hinggap ke pipi kanan ku.

PLAAAKKK....

"Diam....!", bentak bapak yang sudah di hinggapi nafsu syahwat yang tinggi.

Aku hanya bisa menangis, percuma aku melawan tenaga ku kalah dengan tenaga bapak yang sudah dikuasai hawa nafsu.

"Kamu itu bukan darah daging ku, kamu aku culik saat usia mu masih bayi, ibu kandung mu kami perkosa dan kami gilir rame-rame...., hahahahaha.....".

DUAAARRRRR......

Bagai petir disiang bolong, aku terkejut dan seakan tidak percaya, aku dan ibu kandung ku ternyata korban dari pria bejat ini.

"Ya Allah ! Lindungi lah aku....!", aku berdoa dalam hati dan memejamkan mata sambil berteriak minta tolong.

"Tolooooooooooooong.........".

Lelaki bejat itu dengan kasar merobek pakaian ku yang saat ini sudah terbujur pasrah karena tenaga ku habis untuk melawan dan meronta, tetapi aku masih mencoba melepaskan diri dengan berteriak dan berdoa semoga ada yang mendengar ku saat ini.

BUUUUGGGGHHHH.......BUUUUUUUGGGGHHHHH.....BUUUUUGGGGHHHH.....

"Aaawwwwww.....". Jerit bapak saat besi itj menghantam kepala nya berkali-kali.

"Bajingan kamu kang! Anak sendiri mau kamu perkosa, ini terima kematian mu".

Ibu mengayunkan besi panjang tersebut ke muka bapak berkali-kali, beliau mengamuk sejadi-jadi nya, ia tidak ingat besi yang ia pukulkan di kepala suami nya itu membuat suami nya meninggal seketika.

Uak iis segera memburu dan memeluk tubuh ibu yang kalap dan sudah gelap mata, beliau (uak iis) dengan kencang memeluk biar ibu tidak bergerak dan emosi ibu ku seketika reda.

Tubuh nya ambruk ke lantai, ia seperti menyesali apa yang telah dilakukan nya saat melihat suami nya sudah tak bernyawa lagi dengan semua luka parah di kepala.

Bercak darah menempel di pakaian ibu dan aku, ruangan rumah menjadi berwarna merah darah bapak yang sesaat lalu mau memperkosa ku.

"Ibu".

Aku memeluk nya dengan histeris, air mata ku tak tertahan kan meledak melihat semua kejadian barusan, ibu ku telah menghabisi nyawa suami nya sendiri demi menolong ku dari pemerkosaan yang akan dilakukan nya.

Para tetangga berdatangan melihat kejadian berdarah ini, semua berusaha menenangkan aku dan ibu ku yang berada di tempat ini, sekaligus ikut berduka atas meninggal nya bapak walaupun tidak di ucapkan secara langsung.

Polisi pun datang ke rumah kami, posisi mayat bapak dilingkari dengan tanda putih, kami dievakuasi ke tempat tetangga sebelah dan rumah kami untuk sementara di beri tanda police line dan dijadikan sebagai TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Saat ini kami (aku dan uak iis dan ibu) dititipkan sementara di rumah pak rt selama masa penyelidikan di TKP oleh tim investigasi dari kepolisian wilayah resort kota bandung berkerja sama dengan kepolisian sektor kota babakan ciparay.

Setelah beberapa jam melakukan investigasi dilapangan aku, ibu dan uak iis di bawa ke kantor kepolisian sektor kota babakan ciparay untuk dimintai keterangan sementara baik sebagai saksi maupun tersangka pembunuhan.

Setelah menjawab beberapa pertanyaan dari petugas kepolisian sektor kota secara terpisah aku dan uak iis di perbolehkan pulang, tetapi ibu ditahan sebagai tersangka pembunuhan dan diancam pidana hukuman penjara 10 sampai 15 tahun penjara.


Lokasi kantor polisi.....


Setelah beberapa kali aku dan uak iis memberikan keterangan sebagai saksi dan juga sebagai korban percobaan pemerkosaan secara terpisah akhir nya ibu ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan dan mulai hari ini beliau di tahan sementara di kantor sektor kota babakan ciparay.

Pagi itu aku dan uak iis mengunjungi kantor polisi untuk membesuk ibu yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dan hanya menunggu berkas untuk di ajukan ke persidangan.

Setelah menunggu beberapa menit ibu datang menemui aku dan uak iis, beliau sudah bisa menerima takdir ini dan akan menjalani nya dengan ikhlas, beliau malah sekarang lebih taat dan memutuskan berhijab, aku terharu dan merasa bersalah pada ibu, ia mengorbankan diri nya demi menyelamatkan ku.

"Nak rahma, mungkin sudah saatnya ibu berkata jujur sama kamu, tentang siapa kamu sebenar nya", ucap ibu yati memulai omongan nya.

"Sebelum nya ibu minta maaf sudah menyembunyikan rahasia ini dari mu, apa yang bapak tisna omongin itu benar? Kamu bukan anak kandung kami berdua, kamu diculik oleh bapak dan komplotan nya saat mereka merampok di rumah seorang ulama muda usia mu saat itu masih 6 bulan".

"Ibu awal nya marah dan ngamuk sama bapak mu, kenapa sampai jadi penjahat selama ini ibu masih bisa terima kalau bapak hanya mabuk-mabukkan, dan bapak ternyata diperalat dan dijebak oleh komplotan tersebut karena utang bapak pada mereka sudah banyak dan kalau tidak mau ikut diri nya beserta nya akan di habisi oleh mereka".

"Ini kalung punya kamu nak, ada nama mu di kalung itu beserta inisial nama mu, ibu yakin kalung ini pemberian ibu kandung mu, ibu serahkan pada mu sekarang".

"Dan ada 2 permintaan ibu pada mu nak, tolong kamu kabulkan permintaan ibu ini".

Aku melihat ibu yati sesaat, dengan senyum dan anggukan kepala aku menjawab.

"Rahma pasti turuti semua permintaan ibu, jika ibu meminta nyawa rahma sekalipun rahma ikhlas menyerahkan nya".

"Permintaan pertama ibu, tolong maafin dan ikhlas kan semua yang bapak tisna lakukan pada mu nak, karena sebenarnya bapak itu orang baik, keadaan lah membuat diri nya berubah seperti itu, perlu nak rahma ketahui bapak lah yang menyelamatkan hidup ibu dari kenistaan, dulu ibu di usia mu adalah siswa yang berprofesi sebagai psk karena kondisi keluarga dan keuangan keluarga ibu saat itu di lilit hutang rentenir yang membuat ibu nekat menjual diri.

Bapak mu tisna adalah cinta pertama ibu, kekasih dan sekaligus teman ibu, dia anak orang kaya di kota bandung, dan selama berpacaran dengan nya dia sopan dan tidak pernah berbuat yang tidak sopan dan pantas pada ibu.

Ibu menjual keperawanan pada lelaki tua seorang rentenir yang sering menagih hutang pada keluarga kami dengan menghapus semua hutang keluarga kami. Setelah melakukan perbuatan bodoh itu ibu sangat menyesal sudah mengkhianati tisna kekasih ku dan tidak bisa menyerahkan keperawanan ibu di malam pertama untuk suami ku kelak.

Ibu mengambil keputusan untuk putus dari bapak karena sudah merasa tidak layak sebagai seorang wanita yang baik buat nya, tetapi bapak mu tetap tidak mau putus dan dengan jujur ibu mengatakan kejadian ibu menjual tubuh dan keperawanan demi membayar hutang di rentenir dan berharap agar bapak segera menjauhi ibuu bahkan bila perlu membenci ibu, justru bapak tetap mau menerima ibu apapun keadaan ibu saat ini.

Setelah ibu kehilangan keperawanan ibu sudah merasa hina dan memutuskan mencari uang dengan cara menjual diri, beberapa pelanggan tetap kaya raya bahkan orang asing sudah pernah merasakan tubuh ibu.

Hingga suatu hari tisna membawa ibu ke rumah nya dan disitulah papa nya tisna melihat ibu, papa nya tisna adalah salah satu pelanggan tetap ibu, dia tidak mau tisna berpacaran dengan ibu yang seorang pelacur dan jika bersikeras tisna di usir dan tidak lagi diakui anak sama papa dan mama nya.

Bapak mu memilih keluar dari rumah dan dia pergi dari rumah nya tanpa membawa uang sepeser pun, lalu dengan yakin mengajak ku pergi dari hadapan orang tua nya.

Dari kejadian itu ibu memutuskan sepenuh nya akan mengabdikan hidup ibu buat tisna bapak mu, dan ia dengan nekat mengajak ibu menikah saat usia kami masih 17 tahun.

1 tahun pernikahan kami lancar tanpa ada hal-hal besar menghalangi pernikahan kami.

Hingga suatu hari bapak pulang ke rumah dengan badan penuh luka dan sekujur tubuh nya memar, akhir nya ia bercerita bahwa ia habis dipukuli oleh penagih hutang yang selama ini belum ia bayar-bayar karena memenuhi kebutuhan hidup kami.

Sampai saat ini ibu tetap mencintai nya dan sudah memaafkan semua kesalahan nya, ibu tidak kuat menceritakan perjalanan pahit kami berdua pada mu nak, biar ibu dan bapak saja yang mengalami jangan sampai kamu ikut mengalami nya".


Lanjutan nya di bawah.....
 
Terakhir diubah:
Lanjutan nya........



"Permintaan ibu yang kedua, tolong nak rahmah tetap menganggap dan memanggil ibu, jujur nak ibu ikhlas merawat mu sejak bayi dan sampai akhir hayat ibu, semua ibu lakukan untuk menebus kesalahan bapak mu tisna yang telah menculik mu dan ikut memperkosa ibu mu nak rahma, tolong nak jangan kamu lupakan ibu, jangan tinggalkan ibu dan maafkan kesalahan ibu dan bapak ya nak".

Aku menangis setelah mendengar semua cerita dan permintaan ibu yati, ternyata kehidupan bapak dan ibu angkat ku sangat lah pelik dan sangat berliku, mereka orang baik karena keadaan lah mereka jadi berbuat nekat dan jahat.

"Iya bu, rahma akan mengikhlaskan semua apa yang sudah bapak lakukan pada rahma maupun keluarga rahma, dan sampai kapanpun ibu adalah ibu rahma, walaupun rahma terlahir bukan dari rahim mu tetapi sejati nya ibu lah orang tua rahma sesungguh nya yang mau merawat rahma tanpa lelah, pamrih dan ikhlas, rahma ucapin makasih ya bu ".


2005, rumah duka gg. porib 1......

Perlahan-lahan mata ku terbuka, aku tersadar dari pingsan ku, tina, cintya, mala dan pak hadi tersenyum melihat ku sudah siuman. Di samping ku uak iis mengelus kening dan rambut ku ia seolah ingin memberikan ku kekuatan untuk menjalani musibah kematian ini.

"Alhamdulillah nak, kamu sudah sadar sekarang". Ucap uak iis menjelaskan keadaan ku sekarang yang barusan siuman.

"Iya ma, tadi kamu pingsan, semua orang kaget dan panik saat kamu pingsan". Ucap tina menambahi.

"Berapa lama aku tidak sadar, tin?".

"Hampir 3 jam rahma, sekarang gimana keadaan mu?". Jawab tina cepat.

"Alhamdulillah, sudah ngga pusing lagi". Ucap ku menjawab pertayaan tina.

"Nak rahma, uak iis sudah siapin makan buat kalian semua, ajak gih teman-teman nya makan". Ucap uak iis memotong pembicaraan aku dan tina.

"Iya uak iis, yuk pak hadi, tina, cintya, mala, kita makan dulu!". Ucap ku menawarkan pada mereka berempat makan.

"Ok rahma", ucap pak hadi mewakili teman-teman lain nya.

Kami berlima segera menuju dapur untuk makan karena lumayan sejak dari tangerang tadi perut kami hanya di isi nasi goreng. Suasana kekeluargaan kini kurasakan kembali dengan para sahabat ku yang saat ini peduli dengan kesusahan dan kesedihan yang ku alami, candaan-candaan waktu acara makan sesekali mengiringi kami membuat hati ku sedikit bisa terhibur atas kepergian ibu yati yang kuanggap sebagai malaikat ku.


Jam 19.00 wib...malam tahlilan...

Tetangga dan handai taulan sudah pada hadir dan berkumpul untuk mendoakan almarhumah ibu yati, acara doa yang di hadiri oleh ketua rt, bu rt, para pelanggan alm. ibu yati dan yang mengenal ibu, termasuk pak hadi, tina, cintya, mala dan aku.

Acara di mulai, dipimpin oleh pemuka agama setempat dan terakhir di tutup oleh doa oleh beliau. Setelah selesai acara dan semua orang yang hadir sudah mulai meninggalkan rumah duka kini tinggal di rumah uak iis, fitri cucu nya, aku, cintya, mala, tina dan pak hadi.

"Pak hadi... ! Rahma mohon ijin beberapa hari ya di sini sampai selesai tahlilan ke tiga", ucap ku meminta ijin pada pak hadi.

"Ya...rahma, nanti bapak yang akan bicarakan langsung ke pak budi kamu tenangin saja dulu di sini, kami semua mengerti apa yang kamu rasakan", ucap pak hadi mengiyakan permintaan ku.

"Eh..iya...! Pak hadi, tina, mala dan cintya. kalian besok aja ya pulang nya ke tangerang, biar perjalanan nya lebih santai dan kondisi fisik kalian lebih bugar kalau besok pulang nya", ucap ku menanyakan kepada mereka soal kepulangan nya ke tangerang.

"Iya ma, malam ini aku akan nemenin kamu biar tidak terlalu sedih, ngga tau kalau yang lain apa juga mau nginep di sini malam ini", ucap mala.

"Kalau aku nginep di sini aja ma, soalnya sudah capek dan ngantuk juga nih", ucap cintya.

"Eh maaf ma, tina tidak bisa nginep di sini, tadi ada keluarga papa yang di bandung minta tina mampir dan nginep di rumah nya", ucap tina beralasan tidak bisa nginep di sini.

"Kalau bapak ngga enak saja mau ikut nginep sama kalian ngga enak nanti ada omongan tetangga dan warga di sini, bapak mungkin malam ini nginep di tempat teman bapak di setia budi, eh iya... Mala, cintya, nanti jangan lupa sms bapak, besok mau pulang jam berapa tolong sms bapak ya, biar kita bareng aja pulang nya", ucap pak hadi.

"Gini aja pak hadi, besok jam 13.00 wib kita berangkat dari sini pulang ke tangerang", ucap tina mengusulkan biar besok semua sudah siap pulang pada jam yang di sepakati.

"Kalau bapak sih oke-oke saja mau jam berapa yang jelas besok kita pulang dalam kondisi bugar", ucap pak hadi.

"Setuju kalau jam 13.00 wib", ucap mala dan cintya hampir bersamaan.

"Yaudah kalau begitu bapak pamit dulu, tina biar pak hadi anterin kamu ya udah malam juga nih takut terjadi apa-apa pada kamu", ucap pak hadi.

"Boleh pak hadi... Makasih ya pak", ucap tina.

Mereka berdua (tina dan pak hadi) berpamitan dan meninggalkan kami bertiga di rumah ku, dan seketika mobil itu meluncur membelah jalanan di malam ini entah kemana tujuan mereka berdua.


Jam 22.00 wib, hotel dewi sartika, alun-alun bandung.....

Saat ini sepasang kekasih sudah berada di atas ranjang dengan tubuh kedua nya bugil tanpa sehelai benang yang menempel di sana, si pria sedang menjilati kemaluan si wanita, sementara si wanita sedang memegang kelamin si pria tersebut.

"Oooohhhh...." Ko hadi....terus ko jilati itil tina ko...".

Si pria yang dipanggil ko hadi oleh kekasih nya itu, tampak bersemangat memainkan itil yang sudah mengeras karena gairah nafsu si wanita itu sudah tinggi, Ia mengulum dan menghisap benda sebesar kacang atom garuda, memainkan nya tanpa ada rasa jijik.

Si wanita yang biasa di panggil dik tina oleh kekasih nya, menikmati permainan mulut ko hadi dengan mendesah, melenguh dan merintih.

Hidup memang penuh warna-warni, saat ini di hotel di bandung sepasang kekasih sedang memadu kasih, di tempat lain di kota yang sama sedang dalam suasana duka, sementara itu di tangerang seorang lelaki berusia pertengahan 30-an dan wanita muda berusia 19 tahun sedang bergumul kembali menikmati percintaan dan persetubuhan mereka sebagai suami istri dalam perjanjian yang telah merek buat dan tanda tangani 2 tahun lalu.

Apa yang akan terjadi selanjut nya?.........


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Sebelum ane update part 17, ada informasi yang perlu ane sampaikan biar pembaca bisa tau benang merah cerita Skandal Asmara Di Balik Asrama.

Mengenai time line... Waktu cerita ini dari tahun 2005 sampai 2012.

Ane uraikan satu persatu time line dari part-part sebelum nya.

PART 2 dan 3 : time line nya terjadi di tahun 2010, saat itu perusahaan telah menerima bella septiawati dan ricky arya wahyudi menggantikan bu marissa tan dan pak budi ahmad, dan mereka bella dan ricky telah berkerja di PT. IGL selama 3 tahun dan status mereka sebagai suami istri tetapi mereka menutupi status tersebut karena pertimbangan aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan suami istri bekerja di satu perusahaan PT. IGL.

PART 4,5,6 : Menceritakan tentang kehidupan ricky, kisah asmara nya dengan almarhumah nika, hingga kecelakaan pesawat yang ditumpangi nika dan kedua orangtua nika nya, saat itu ricky belum bekerja di PT. IGL.

PART 7,8,9, : Menceritakan tentang bella, masa kecil nya di panti, pertemuan dengan ibu kandung nya, kisah keluarga bu yanti (orang tua hadi), sekolah hingga menamatkan S2, melamar kerja di PT.IGL dan diterima. Time line sebelum tahun 2007 dan belum kerja di PT.IGL.

PART 10 : Awal ia diterima kerja di PT.IGL, mengikuti training camp, pertemuan awal dengan suami nya (ricky), Time line tahun 2007.

PART 11 : Pernikahan bella dan ricky, hadi dan rina terjadi di tahun 2008.

PART 12,13,14,15,16 : time line tahun 2005, semua tokoh nya kecuali bella, ricky dan fina yang masih berstatus mahasiswi.

Mungkin informasi ini bisa membantu pembaca faham alur cerita yang ane buat, dan tak lupa ane ucapkan terima kasih atas saran, kritikn dan komentar nya mengenai cerita ini.

Ane mohon maaf jika banyak tulisan ane typo, salah ketik dan alur nya membuat pembaca bingung, maklum ini pertama kali ane menuliskan cerita fiksi drama.



Trim's by rad76......

Dengan adanya penjelasan ini, pemirsah seperti Ane makin jelas dengan plot maju-munjur cantik yg dibwt oleh Suhu @rad76 :capek:


Matur tengkyu, Suhu :hore:
 
Dengan adanya penjelasan ini, pemirsah seperti Ane makin jelas dengan plot maju-munjur cantik yg dibwt oleh Suhu @rad76 :capek:


Matur tengkyu, Suhu :hore:
kembali kasih...semoga berkenan dengan cerita ane... maaf nge posting nya di cicil suhu... hp ngga kuat lama2...lowbat...dan panas... nanti ane kasih info lagi jika 3 posting part 17 beres.
 
Bimabet
Akhirnya bisa baca lagi, ijin baca dulu gan, semangat sampai tamat gan..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd