Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Singgasana Cinta

Part I


Vania lidwina


SMA 1 Negeri


Teng....tong....teng....,

Suara bel sekolah sudah terdengar jelas oleh para Siswa-siswi SMA 1 Negeri yang mulai secara teratur masuk ke dalam kelas mereka masing-masing, sedangkan sebaliknya disebuah ruangan kantor kepala sekolah terlihat seorang Siswi baru yang memakai kacamata sangat tebal ditambah lagi dengan tantanan rambutnya yang dikepang 2 terlihat bersama ayahnya yang duduk tepat disamping sedang berbicara dengan kepala sekolah SMA ini.

“ Jadi ini putri lu San?” Tanya kepala sekolah yang kenal dengan ayah siswi baru yang akan menjadi murid didiknya.

“Iya Jok ternyata lu masih jadi kepala sekolah di sini toh,” Balas ayah siswi baru itu.

“Ya gini lah San kerja gue ya cumaan begini doang beda sama lu yang udah sukses sekarang,”

“Bisa aja lu masih mending lu lah jadi kepala sekolah daripada gue yang tiap tahun mesti pindah kota karena tuntutan kerjaan,”

Keduanya saling berbicara dan menginggat masa-masa mereka dahulu, sedangkan siswi baru itu hanya diam dan memperhatikan ayahnya yang sedang mengobrol dengan kepala sekolah SMA 1 Negeri.

“Hahahahaha ya sudahlah San sebaiknya gue anterin putri lu ini kelas barunya ya,”

“Oke bentar Jok..., Van ayah tinggal kerja sekarang ya nanti kalau kamu pulang sms atau telepon biar ayah jemput nanti,”
Katanya yang berpamitan kepada putri kesayangannya itu.

“Iya yah nanti Vania sms atau telepon ayah nanti kalau sudah pulang,” Balasa putrinya itu sambil mencium punggung tangan ayahnya.

“Ya udah kamu baik-baik disini ya..., Jok gue titip putri gue ya,”

“Siap pokoknya San udah lu jangan khawatir sama putri lu,”

“Ok Jok gue duluan ya,” Setelah berpamitan dengan temannya dan menentipkan putri ia pun segera pergi berlalu.

“Nah Van mari sekarang saya antarkan kamu ke kelas ya,”

“Iya pak,” jawabnya lalu ia pun segera mengikuti kepala sekolah tersebut ke sebuah kelas baru baginya.

Sedangkan diluar gerbang sekolah terlihat seorang siswa yang mengendarai motor sport baru saja datang terlambat.

Tin...tin...tin....

“Woi pak bukain pintunya...!!” Bentaknya kepada penjaga gerbang tersebut yang sama sekali tak menggubrisnya dan hanya diam tak bergerak dari tempat sambil terus menantap tajam ke arahnya


“Woi pak lu budeg ya.....!!!”
Karena masih tak dihiraukan oleh penjaga sekolah itu akhirnya siswa itu memilih langsung turun dari motornya dan menghampirinya.

“Woi pak lu masih pura-pura budeg...!! Gue bilang....,” Belum selesai siswa itu membentaknya terlihat ada sebuah mobil yang hendak keluar. “Kesempatan nih !!” bathinnya dengan singgap dan cepat ia langsung naik ke atas motornya kembali.

Tin..tin..tin..

Suara klakson mobil mulai terdengar lalu terlihat juga pengemudi mobil tersebut membuka kacanya dan menyuruh penjaga itu untuk segera membuka pintu gerbang sekolah, “Pak tolong buka kan pintu gerbangnya,”

“Ba..baik pak,” jawab penjaga itu karena ia masih bingung antara ia membukakan pintu gerbang sekolah atau tidak. “Duh bisa..bisa..cah badung itu masuk lagi,” Sekali lagi penjaga itu tampak ragu dan berpikir sejenak namun sayangnya klakson mobil tersebut mulai kembali terdengar lagi olehnya.

“Baik..baik pak saya bukakan dulu,”

Dengan cepat penjaga tersebut membukakan pintu gerbang sekolah namun disaat bersamaan dengan singgap motor yang dikendarai siswa yang dari tadi dia biarkan di luar masuk dengan cepatnya kedalam sekolah.

“Woiii berhentiiiiiiii.....!!” dengan reflek ia berteriak menyuruh siswa itu untuk berhenti.

Namun sayangnya teriakannya itu sama sekali tak digubris oleh siswa tersebut, “Sial bisa dimarahin lagi nih sama kepala sekolah,” Bathin penjaga itu hanya dapat pasrah jikalau dia dimarahin lagi oleh kepala sekolah.

“Huft, Sial banget gue hari ini..!! Udah telat kalah taruhan lagi !!” Gumam siswa yang sebelumnya telah berhasil masuk kedalam sekolah.

Dan sesudah ia memarkirkan motornya , siswa tersebut segera berlari menunju ke kelasnya,
“Moga-moga jam pertama kosong,” bathinnya ketika ia sedang berlari.


~o~oOo~o~

Kelas 12 IPS 2

Ndok..ndok..ndokk...

“Anak-anak tolong diam sebentar,” Perintah seorang guru bernama Yuli ketika ia hendak memperkenalkan seorang siswi baru yang diantarkan oleh kepala sekolah saat ini.

“Makasih ya bu Yuli ini saya cumaan mengantarkan murid baru pindahan ke sini, tolong ibu Yuli yang ngurus ya,” Kata kepala sekolah tersebut sambil memberi isyarat untuk menyuruh siswi baru masuk kedalam kelas.

“Oh ya pak Joko nanti biar saya yang memperkenalkan ke murid-muri yang lain,”

“Baik bu tolong ya..., nah Van nanti kamu kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk bertanya sama bu Yuli atau saya ya,”

“B..baik pak,” balas siswi itu tersendat-sendat.

“Ok kalau gitu saya permisi dulu.., Mari bu Yuli,”Kata kepala tersebut dan langsung berjalan keluar.

“Ya pak mari..mari..., nah namamu siapa?” Tanya bu Yuli sesaat setelah kepala sekolah keluar dari kelas.

“Sa..saya Vania Lidwina bu,” jawab Siswi tersebut memperkenalkan dirinya.

“Okay coba kenalan nama kamu ke teman-teman,” Kata bu Yuli yang menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya.

“Ba..baik bu, halo te..man-teman nama saya...,” Disaat ia memperkenalkan dirinya terlihat beberapa siswa-siswi mulai saling berbisik satu sama lain.

“Hai lu lihat tuh cewek cupu banget ya kalau diperhatiin,”

“Iya ini mah bukan tipe gue..!! Gue kira tadi cakep tapi malah kaya gini...!!” Kata beberapa siswa cowok yang mengomentari penampilannya.

Bahkan tak ketinggalan ada salah satu genk cewek yang sudah terkenal dikelas maupun diluar kelas karena kecantikan mereka masing-masing ikut mengomentari penampilannya,

“Lun lihat deh penampilannya gak banget..!!”

“Iya bener Lun.., dih kenapa sih sekolah bisa nerima siswa cewek macam ini..!! Ngerusak image aja..!!”

“Hihihihi lu..lu..bener gue lihat paling di cumaan kutu buku aja nantinya..!! Kalah lah ama kita-kita,” Balas siswi cewek yang bernama Luna. Ia bisa dibilang adalah cewek yang paling cantik dan terpopuler didalam genk itu bahkan satu sekolahan.

Tok...tok..tok...,disaat bersamaan terdengar suara ketukan lalu terlihat seorang siswa laki-laki masuk ke dalam.

Dan dengan ada perasaan bersalah ia berjalan melewati siswi baru itu yang sedang berdiri dan memperkenalkan dirinya didepan.

“Eh...,” siswi cewek itu berhenti ketika ada seseorang yang berjalan tepat didepannya.

“Premisi, bu Yuli maaf saya telat hehehehe,”

“Kamu lagi..kamu lagi...!! Kamu tahu sekarang jam berapa Rik..!!” Bentak bu Yuli yang langsung memarahi siswa cowok tersebut.

“Maaf bu saya bangun kesiangaan terus tadi di jalan macet bu,” Jawabnya yang masih cengengesan di depan bu Yuli yang mulai geram melihat tingkahnya.

“Enak saja alasan seperti itu..!! Kamu tuh Rik jangan mentang-mentang kamu pintar dan sudah pernah ikut Olimpiade Matematika tingkahmu jadi kurang ajar ke saya..!! Sekarang kamu keluar dan tak boleh ikut mata pelajaran saya..!!”

“Yah bu kok saya di suruh keluar sih..? bu Yuli cantik deh kalau gak usir saya hehehehehe,” Kata siswa cowok itu yang mencoba merayu bu Yuli.

Namun bukannya berhasil merayu bu Yuli, Siswa cowok itu tetap di usir dari kelas oleh bu Yuli.“Kamu mau merayu saya? Sekarang kamu keluar...!!”

“Lah...? bu..?”

“Cepat keluar..!!”

“Ya..ya..bu saya keluar.!!” Jawabnya yang sedikit terdengar ketus lalu ia pu berbalik arah lalu berjalan keluar kelas. Namun sebelum ia keluar dari kelas, ia sempat berhenti tepat di depan siswi baru yang sedang memperkenalkan dirinya

“Hai cewek, nama lu siapa?”

“Eh, a..aku,”

“Jiah malah iya nama lu siapa? Gue Riki,” Katanya sambil mengajak siswi baru untuk bersalaman dengannya.

“Hmm, A..aku Va..nia,” jawab siswi itu malu-malu bahkan terlihat seluruh mukanya menjadi merah seperti kepiting rebus.

“Hahaha woi jangan malu-malu kaya gitu neng..! Ntuh muka kaya kepiting rebus aja merah semua?” Jawab Riki sambil mendekatkan mukanya ke muka Vania.

“Eh.., kamu..,” Vania yang kaget dengan reflek ia pun memundurkan wajahnya.
Disaat Riki sedang menggoda Vania siswi baru tersebut terdengar beberapa teman-temannya mulai berbicara dengannya.

“Woi..woi Rik cewek culun masih lu goda juga..!!”

“Iya lu Rik parah..,”

“Hahahahahahaha,” suara tawa pun mulai terdengar satu ruang kelas 12 Ips 2.

Dan ketika kelas itu menjadi ramai bu Yuli yang mendengarnya pun menjadi marah dan geram.

Lalu ia pun segera memukul meja dengan kerasnya,

Ndokk..ndok..ndok..ndokk...

“Kalian bisa diam..!! Riki cepat keluar dari kelas ini..!! Jangan cumaan gara-gara kamu jam pelajaran saya jadi ramai..!!”

“Iya..iya bu woles napa..! Ini saya juga mau keluar..!! Hei lu pada jangan berisik gue kan jadi kena sasarannya..!!” Balas Riki dengan kesalnya dan sambil menunjuk ke arah teman-temannya.

“Iya cepat kamu keluar sekarang.!!” Sekali lagi bu Yuli menyuruhnya untuk keluar dari kelas.

“Iya bu ni keluar..!! Hei cantik nanti istrahat ama gue ya santai gue terlaktir ya hehehee,” Kata Riki yang masih saja sempat untuk menggoda Vania siswi baru tersebut dan membuat Vania yang mendengarnya menjadi sangat malu sambil terus menerus menundukkan kepalanya ke bawah.


~o~oOo~o~


Pukul 09.15 wib,

Teng..tong...teng..tong..teng...

Di saat mulai terdengar suara bel istirahat terlihat para siswa-siswi mulai keluar dari kelas mereka masing-masing,

“Hai Van udah istrahat nih yuk kekantin?” Kata Riki yang tiba-tiba ia menghampiri tempat duduk Vania lalu mengajaknya untuk istrahat bersama-sama dengannya.

“Hmm, e..enggak Rik aku bawa bekal dari rumah kok,” Jawab Vania yang masih terlihat malu-malu.

“Ya elah masih malu-malu juga ama gue yuk ah Van. Lagian lu kan udah SMA masih aja bawa bekal ckckck.,”

“I..iya Rik, aku u..,” belum selesai Vania menjawabnya terlihat 3 orang siswi cewek sudah menghampri mereka berdua dan mengajak Riki untuk ke kantin bersama-sama mereka.

“Hai Rik, daripada lu ngajakin cewek culun ini mending ajak kita-kita,” Kata Luna salah satu dari mereka.

“Bener Rik dari pada lu ajak nih cewek mending bareng sama kita-kita ya kan,” Kata kedua teman Luna yang juga membuat hati Vania sedikit tersinggung ketika mendengarnya.

“Heloo, emang lu...lu namanya Vania? Gue tuh ngajak Vania bukan lu..lu pada cewek ganjen kegatelan,” Sindir Riki ketika ia melihat dan memperhatikan wajah Vania yang tersinggung karena ucapan mereka.

“Hei bodo amat kita cewek ganjen kegatelan dari pada tuh cewek cupu...!! Yuk girls ngapain kita ngajak cowok berandalan sok cakep ini..!!” Balas Luna tak kalah sengit. Dan dengan rasa kesalnya luna pun langsung mengajak kedua temannya keluar dari kelas.

“Hei Van lu gak apa-apa kan? Udah jangan dengerin kata-kata mereka ya,” Kata Riki sesudah Luna dan genknya meninggalkan mereka berdua.

“I..iya Rik aku gak apa-apa kok,” Jawab Vania lirih.

“Ya elah gak apa-apa gimana? Lu aja jawabnya gitu..!! Lu masih mikirin kata mereka barusan??” Tanya Riki yang seakan-akan ia mengerti apa yang di rasakan oleh Vania sekarang ini.

“Humm,” jawab Vania sambil menganggukan kepalanya dengan pelan-pelan.

“Haish.., udah lu gak usah pikirin lah Van !! Mereka tuh iri kalau lu gue ajak ke kantin tadi. Secara kan gue cowok yang paling ganteng di sekolah ini,” Kata Riki sambil sedikit menyombongkan dirinya sendiri namun ketika Vania mendengarnya ia pun tersenyum sendiri.

“PEDE...!!” balas Vania ketika ia tersenyum.

“Hahahahahah ya jelas lah harus pede Van..!! Tapi btw gitu donk senyum jangan ditekuk mulu tuh muka..!! Kan kelihatan manis kalau lu senyum gitu Van.!!” Balas Riki lalu ia pun mendekatkan dan memperhatikan wajah Vania dari dekat.

“Eh..ka..mu mau ngapain Rik?” Vania yang kaget sontak ia pun membuang wajahnya kesamping.

“Hahahahaha gitu aja malu neng..!! Kan betul gue ganteng buktinya aja lu masih malu-malu ama gue hahahahahahahaha,” Kata Riki sambil tertawa dengan puasnya.

“Iiiiiihhh dasar pede..!!! Sana kamu istrahat aja Rik,” Balas Vania dengan mukanya yang terlihat menjadi merah.

“Gak ah, kalau lu gak ikut gue..gue gak mau istrahat..!!”Jawab Riki dan tawanya pun berhenti sejenak.

“Lah kok?” Vania yang mendengar hal tersebut menjadi kaget dan berbalik melihat ke arah Riki. Namun ketika Riki melihat ia juga Vania dengan reflek menundukkan kepalanya ke bawah.

“Lah ini cewek malah lihat kebawah terus memang ada apa sini gue lihat,” Kata Riki sambil ikut melihat ke bawah. Namun di saat Riki hendak melihat ke arah bawah tiba-tiba....

“Hei...!!!”

PLAKKKK....

Sebuah tamparan di terima langsung Riki hingga membuat dirinya sedikit meringis kesakitan, “Hei lu Van kenapa gampar gue sih hadeh,” Kata Riki sambil mengelus-ngelus pipinya yang terkena gamparan Vania.

“Hei sorry Rik..., Lagian kamu ngapain lihat ke bawah juga,” Balas Vania yang merasa bersalah karena dirinya menggampar Riki secara tak sengaja.

“Haish., sakit tau gak Van..!! Gue kan mau lihat lu ngapain lihay kebawah mulu..!! Malah lu gampar tadi..huh..!!!” Dengus Riki kesal.

“S..sory aku reflek tadi., Hm, kamu gak apa-apa kan?” Jawab Vania yang merasa bersalah dan ia pun dengan reflek sendiri tangan Vania mencoba memegang pipi Riki namun..

“Eh, s..sorry Rik aku,” secara tak sengaja tangan Vania menyentuh tangan Riki.

“Huft.., lu mah sorry mulu..!!! Udah gue gak apa-apa kok.! Lu gak mau ke kantin kan? Ya udah gue ke kantin dulu ya,” Jawab Riki yang langsung beranjak pergi meninggalkan Vania sendiri dalam kelas.

Tapi ketika Riki baru saja melangkah satu langkah tiba-tiba terdengar suara Vania yang meminta maaf kembali padanya, “Rik...!! Aku minta maaf.,”

“Hmm, It’s okay Van santai aja ya hehehehe. Udah ah gue ke kantin dulu,” Balas Riki yang langsung berjalan meninggalkan ruang kelas.

Sebaliknya di dalam hati Vania ia masih saja merasa salah karena telah menggampar Riki barusan, “Sorry Rik,” bathin Vania yang terlihat merenung dan menatap sayu ke arah Riki yang berjalan keluar


~o~oOo~o~

Pukul 01.30 Wib

Di saat para Siswa-siswi SMA 1 Negeri mulai pulang satu-persatu terlihat Vania masih saja berdiri tepat di depan gerbang sekolah, “Duh ayah mana ya? Tadi kan aku suruh jemput setengah 2,” Bathin Vania sambil terus-menerus melihat ke arah jam tangan yang di pakainya,

Sampai akhirnya 15 menit berlalu hanya Vania yang terliha masih berdiri di depan gerbang sekolah.

“Loh neng belum di jemput?” Tanya seseorang yang tak lain adalah penjaga sekolah itu.

“Hehehehe iya pak mungkin ayah lagi di jalan,” Jawab Vania yang sedikit terlihat berjaga-jaga dengan orang yang tak di kenalnya itu.

“Oalah, ya udah neng mending nunggu di post saya tuh ada istri saya di sana juga,” Kata penjaga tersebut yang mengajak Vania untuk menunggu di dalam postnya.

“Hehehe gak usah pak saya nunggu di sini aja,” Vania yang masih sedikt takut ia pun menolaknya dengan halus.

“Loh santai aja lah neng. Neng masih takut sama saya?”

“Saya penjaga sekolah ini kok neng, nama saya pak Gito neng.” Di saat penjaga itu memperkenalkan dirinya terlihat seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri mereka berdua.

“Loh pak kok masih di sini? Tuh makanannya keburu dingin loh pak,” Kata wanita paruh baya itu yang tak lain adalah istri dari pak Gito.

“Ini loh buk, si eneng kasihan nunggu sendirian di sini makanya bapak ajak sekalian,” Jawab pak Gito langsung sambil menunjuk ke arah Vania.

“Oalah, yuk neng dari pada nungguin di sini kepanasan mending eneng nunggu di dalam post aja sama saya dan pak Gito,” Istri pak Gito pun dengan ramahnya mengajak Vania.

“Hmm, enggak bu saya nunggu di sini aja,” Tolak Vania yang masih ragu-ragu.

“Udah neng santai aja kami berdua orang baik kok. Neng..hmm, maaf kalau ibu boleh tahu nama neng siapa?” Tanya istri pak Gito dengan ramahnya.

“Vania bu,”

“Ooh, Neng Vania ya udah yuk kasihan neng nunggu panas-panas gini,” Ajak istri pak Gito dengan ramahnya hingga membuat Vania sedikit percaya dengan pak Gito dan istrinya itu.

“Iya bu saya ke sana...maaf kalau saya ngerepotin ibu,” Jawab Vania yang akhirnya menerima ajakan pak Gito dan istrinya.

“Nah gitu kan kasihan cantik-cantik malah berdiri panas-panas gini,”

Setelah menerima ajakan pak Gito dan istrinya, Vania sekarang menunggu di dalam post yang memang kecil berbanding jauh dengan kamarnya. Dan berkat keramahan dan kebaikan pak Gito dan istrinya lah yang membuat Vania merasa nyaman dan tak canggung lagi untuk mengobrol bersama mereka.

“Hmm, pak Gito maaf bapak udah kerja di sini berapa lama?” Tanya Vania.

“Udah lama neng hampir 4-5 tahun lah saya kerja di sini. Sedangkan istri saya dulu sempat jualan sih di kantin sekolah tapi yah sekarang udah berhenti neng hehehehehehe,”

“Lho kenapa pak?”

“Ibu kehabisan modal neng kemaren anak bapak-ibu sakit jadi perlu biaya banyak. Nah ini minum dulu neng maaf ya cumaan ada air putih aja,” Balas istrimya pak Tejo sambil menyerahkan segelas air putih kepada Vania.

“Ooh, gpp bu malah saya yang ngerepotin ibu bapak jadinya,” Kata Vania sambil tersenyum dan sambil menerima gelas air minum yang diberikan padanya.

“Neng Vania baru kan di sekolah ini? Kok kayanya ibu baru lihat neng sekarang?” Tanya istri pak Gito.

“Iya bu saya baru di sini biasa ayah saya kerja pindah-pindah bu makanya saya ikut pindah ke sini juga,” Jawab Vania.

“Oalah pantes ibu kaya baru ngeliat eneng Vania di sini. Ya udah eneng nunggu di sini aja dulu sambil nunggu jemputan,”

“Iya bu, maaf saya malah merepotkan bapak ibu,”

“Gak kok neng santai aja malah bapak ibu senang ada teman ngobrolnya,”

Selama menunggu ayahnya menjemput Vania menjadi sedikit tahu kehidupan pak Gito bersama istri dan anaknya, “Kasihan mereka aku harus bantu mereka nanti,” bathin Vania yang merasa kasihan setelah mendengarnya.

Hingga tak berapa lama tiba-tiba Ringtone dari hpnya terdengar, “Ini pasti ayah,” bathinnya sambil melihat dan mengangkat telepon dari ayahnya.

“Halo yah,”

“..............”

“Iya ayah Vania di post ini nungguin ayah jemput. Ayah udah sampai mana?”

“...........”

“ Ya ayah Vania keluar tunggu bentar ya,”

Klik.

Vania pun mengakhiri panggilan dari ayahnya itu,

“Udah di jemput neng Vania?”

“Udah pak bu..., Vania pulang dulu ya makasih udah bolehin Vania nungguin di sini pak bu,”

“Iya sama-sama neng kalau mau nunggu lagi nemg boleh kok nunggu di sini lagi kan ada istrinya saya juga kalau siang gini,”

“Iya pak bu sekali lagi Vania ngucapin terima kasih. Kalau gitu Vania pamit dulu ya pak bu,”

“Ya neng Vania ati-ati,”

Akhirnya setelah berpamitan dengan pak Gito dan istrinya, Vania pun berjalan menghampiri ayahnya yang sedang menunggu dirinya di luar sekolah.









Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd