Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa sangka akan begini

Tak kuduga.

Apa yang ditunggu-tunggu beberapa hari ini pun segera di laksanakan kata koh Felix setelah kita berdua duduk santai di ruang keluarga.

Koh : sayang kayaknya 3 hari lagi teknisi yang akan memasangkan cctv di ruko kita ini akan tiba dari kota s. Mereka sekitar 3 orang.

Aku : syukurlah koh. Berarti mereka langsung kerja ya koh.

Koh : belum pasti. Soalnya mereka mungkin butuh istirahat dulu. Kan sayang tahu sendiri perjalanan dari kota s ke sini.?
Pastinya mereka cape. Kira lihat aja nanti.

Aku : trus kira-kira mereka nginapnya dimana koh. Disini atau di penginapan..?

Koh : kayaknya lebih bagus di sini aja supaya hemat biayanya.

Aku : tapi koh apa tidak sebaiknya di penginapan aja..?

Koh : jangan sayang. Lebih baik di rumah sini aja. Kan di lantai atas masih tersisa 4 kamar kosong. Selain kamar tamu.

Aku : terserah kokoh aja lah. Aku ikut aja.

Tak terasa sudah waktunya teknisi yang akan memasang cctv di ruko kami pun hari ini tiba. Aku bersama koh Felix akan menjemput mereka. Sekarang aku dan koh Felix sedang didalam mobil Pajera olahraga kami. Dan juga kami meminta om Salis mengikuti kami dengan mobil pickup dari belakang. Takutnya mereka membawa banyak barang. Dan mobil kami tidak muat mengangkut barang-barang mereka.

Pesawat yg ditumpangi merekapun telah tiba di bandara. Aku dan koh Felix menunggu mereka didepan pintu keluar penumpang. Pada saat parah penumpang mulai keluar dari pintu keluar penumpang aku sangat kaget. Bahwa aku akan melihat Andre mantanku dulu juga ada diantara penumpang-penumpang tersebut. Dan tiba-tiba Andre pun menuju koh Felix dan aku, serta 2 orang lagi yang mengikutinya di belakang. Aku syok sekali setelah melihat Andre bersalaman dengan koh Felix. Aku baru tahu bahwa yang akan memasang cctv di ruko kami Andre dan bawahannya. Dialah orang yang di sarankan temannya koh Felix kemarin. Bahwa Andre adalah teknisi terbaik sekarang ini di kota s.

Memang aku belum pernah mengenal kan koh Felix dengan Andre. Selama kita saling pedekate dulu. Jadi wajar saja koh Felix tdk mengenali Andre mantanku. Akupun jadi ragu dan was-was dengan keputusan koh Felix beberapa hari kemarin soal teknisi yang harus tinggal di ruko kami guna menghemat biaya.

Koh : sayang kenalkan ini pak Andre yang akan mengerjakan pemasangan cctv di ruko. Dan 2 bawahannya. Sambil Andre mengulurkan tangannya

Mau tak mau aku pun menerima uluran tangan Andre untuk berjabat tangan dengan Andre. dan Andre pun bertingkah seolah-olah kita ini tak pernah saling mengenal.

Andre :hallo cik aku Andre.

Aku : ha.. ha.. hallo juga! Aku Agnes panggil aja aku cik Agnes.

Roy : hallo cik aku Roy.

Aku : ya hallo juga bung Roy. Agnes!

Sella : hallo cik aku sella.

Aku : hallo juga mbak sella. Agnes!

Koh : yuk kita langsung kemobil aja dulu. Om Salis tolong om ko angkat dong pu barang-barang kasi naik ke pickup. Tolong e om.

Salis : siap koh dilaksanakan.
Om Salis memberikan hormat ala-ala polisi.

Om Salis dibantu Andre dan bawahannya membawa barangĀ² mereka ke mobil pickup. Akupun menarik tangan koh Felix agar berjalan agak diperlambat sambil berbincang soal keputusan koh Felix tentang menginapnya mereka.

Aku : koh kayaknya para teknisi itu sebaiknya kita boking kamar di penginapan aja untuk mereka. Aku kayaknya tidak setuju mereka nginap bersama kita di ruko.

Koh : sayang. Itu berarti kita harus menyewa 2 kamar dong. Sayang belum tau ya di sini biaya penginapan itu mahal sayang. Dan juga kita belum tau mereka akan mengerjakannya berapa lama. Kalau cuma satu, dua hari aja tidak masalah biaya penginapan nya. Kalau 5 atau seminggu bagaimana.? Pasti sangat mahal sayang. Belum lagi pembayaran ongkos pemasangan serta alat-alat cctv-nya.

Aku : tapi koh....
Hampir saja aku keceplosan. Bahwa dia yg bernama Andre itu adalah mantanku. Tapi akupun tidak sanggup mengatakannya. Aku takut koh Felix akan membatalkan pemasangan cctv-nya.

Koh : tapi kenapa sayang.?

Aku : tidak koh cuma aku tidak suka aja mereka menginap dirumah kita koh. Karena ini semua keputusan koh Felix. Aku ikut aja.

Kami semuapun menaiki mobil. Tapi bung Roy memilih menemani om Salis di pickup sedangkan mbak sella ikut sama aku, dan koh Felix. Akupun meminta koh Felix untuk duduk di belakang bersama mbak sella. Sedangkan koh Felix mengajak Andre duduk di depan.

Aku : koh aku duduk di belakang aja ya bersama mbak sella.

Koh : loh.. iyalah kalau itu maunya sayang. Pak Andre duduk di depan aja. Soalnya istri saya mau mengakrabkan diri dengan mbak sella.

Andre : oooo ok koh.

Akhirnya akupun duduk bersama mbak sella di belakang. Dalam perjalanan terjadi percakapan antara koh Felix dan Andre. Tapi aku tidak mau mendengarkan pembicaraan mereka. Akupun sibuk bercerita dengan mbak sella.

Aku : mbak sella aslinya. Orang mana mbak..?

Sella : aku aslinya orang Jawa Tengah cik.

Aku : mbak teknisi juga ya..?

Sella : jujur ya cik aku, bung Roy, Andre dan 4 orang rekan kami yang masih di sana itu patungan untuk merintis usaha ini. Dan diantara kami bertujuh aku dan Roy adalah yang modalnya paling besar. Sedangkan Andre adalah orang yang memberikan ide usaha ini. Dan dia juga yang lebih banyak punya keahlian di bidang ini.

Aku : oooo begitu ya.

Sella : iya cik.! Cik sendiri udah lama ya tinggal di Papua sini..?

Aku : belum lama tinggal di sini. Baru sekitar beberapa bulan. Setelah menikah dengan koko Felix.

Sella : ooo aku kira cik udah lama tinggal di sini. Terus cik sebelumnya tinggal dimana..? Maaf ya cik kalau aku banyak tanya..

Aku : sebenarnya aku juga dari Jawa. Tepatnya di kota s Jatim.

Sella : oh ya...! Daerah mana cik..?

Sebelum aku menjawab pertanyaan dari mbak sella. Sempat aku mendengar samarĀ² Andre bertanya kepada suamiku koh Felix tentang anak sudah berapa..? Dan juga menikahnya berapa lama kok belum juga di berikan momongan.
Makanya aku pun penasaran dengan jawaban koh Felix sehingga tidak terlalu fokus lagi dengan pertanyaan mbak sella.

Koh : kami menikah sudah mau menjelang 2 tahun pak. Ya itu juga yang kami lagi usahakan.
Tanpa sengaja Andre memperhatikanku dari balik kaca spion. Dan tersenyum kepadaku. Yang membuatku jengkel adalah senyum Andre seolahĀ² mengejek pernikahanku.

Andre : sabayar ya koh. Pasti akan diberikan kok. Yang penting Koko dan cik banyak berdoa dan tak lupa berusaha ya koh.
Soalnya kalau cuma berdoa tanpa usaha itu juga sia-sia

Koh : itu pasti pak. Ini kita udah sering berusaha.

Andre masih melirikku melalui spion dan tersenyum mengejek.
Rasa-rasanya aku mau menampar wajahnya supaya dia tidak mengejek aku dan koh Felix tapi aku takut ketahuan. Aku hanya melayangkan sumpah sarapah dalam hatiku yang kutujukan buat 2 lelaki yang ada di depanku ini terutama si Andre setan alas satu ini.

Tibalah kita di ruko tempat yg kita tujuh. Kamipun turun dari mobil. Koh Felix memanggil karyawan kami untuk membantu menurunkan barang bawaan Andre dari pickup. Aku mengantar Andre untuk naik keatas. Di lantai 2. Sambil berjalan Andre membuka obrolan.

Andre : apa kabar Tasya.
Begitulah Andre dulu memanggilku karena nama lengkap ku Anastasya Agnes soelistijo.

Aku : baik.
Jawabku singkat.

Andre : makin cantik aja kamu. Aku tadi sampai pangling melihatmu.

Aku : maaf kamu stop gombal.
Aku mengumpat dalam hati. Dasar manusia plin-plan.

Andre : kok kamu bilang aku gombal sih. Serius aku Tasya kamu makin cantik loh.

Dasar cowok tak berperasaan umpatku.
Aku : Andre stop aku sudah milik orang lain. Jadi kamu harus ingat itu. Jangan pernah manggil aku dengan nama Tasya lagi mulai sekarang

Andre : maaf aku tidak bisa mengiyakan perkataan mu barusan. Aku akan tetap memanggilmu Tasya dari dulu sampai kapanpun. Karena nama itulah yang selama ini tersimpan dalam hati ku.

Aku : Andre stop. Jangan pernah kau menyebut nama itu keluar dari mulut busukmu. Dasar laki-laki plin-plan.

Andre : Tasya kenapa kau memanggilku laki-laki plin-plan..? Kamu tau sendiri. Aku waktu itu belum mapan seperti sekarang ini. Mau makan apa kita seandainya waktu itu aku turuti perkataan mu untuk melamar mu kala itu. Pasti sekarang kita hidup susah dan mengharapkan belas kasihan orang. Dan kamu juga tahu bahwa papi mamimu tak merestui hubungan kita.

Aku : kamu belum juga menyampaikan itu ke papi dan mami tapi kamu sudah pesimis.

Andre : aku sudah pernah sampaikan ke mereka.

Aku : kapan..? Hah kapan..? Manusia seperti kamu sudah pernah sampaikan omongkosong.!!

Andre : sudah sewaktu malam natal yang aku berkunjung ke rumahmu. Saat itu kamu lagi bersama teman-teman mu dalam perjalanan balik ke rumah.

Aku : berhenti berbohong

Andre : aku serius.

Tiba-tiba koh Felix muncul bersama bang Roy dan mbak sella. Sambil berkata.

Koh : apanya yang serius pak Andre..?

Andre : ah tidak koh. Itu soal pemasangan cctv-nya aku sampaikan ke cik bahwa lebih baik pemasangannya kita mulai malam ini. Takutnya akan ketahuan para karyawannya Koko.
Kan ini namanya kamera pengintai.

Koh : ooooo begitu. Kirain apaan. Iya juga ya. Lebih baik pasangnya malam.

Roy : benar sekali ndre. Supaya pekerjaan disini juga cepat dan kita bisa balik lagi ke kota s. Bagaimana menurutmu sell.

Sella : aku sih yang mana bisa ada cuannya. Hahahahahahaha
Tanggapan mbak sella di akhiri dengan tertawa.

Aku : ya terserah aja sama Koko.

Koh: kok terserah saya sih say..? Kan sayang yang ingin pasang cctv di sini agar bisa memantau keadaan ruko.

Aku : iya koh. Tapi........

Koh : ya udah pak Andre dan yang lain istirahat dulu. Nanti kita lanjutkan setelah makan siang. BI Jannah kesini bi.!

Dari arah dapur muncul BI Jannah.

B j : iya koh..!

Koh : tolong antar bapakĀ² dan ibu ke kamar atas yang tadi mace weny su kasi bersih itu.

B j : iya koh. Mari bapaĀ² dan ibu sa antar.

Makasih bi. Jawab ke tiganya serempak.

Akhirnya Andre dan kedua rekannya mengikuti BI Jannah kelantai atas menuju kamarĀ² yang telah di persiapkan sejak kemarin. Aku dan suamiku lanjut berbincang.

Koh : syukurlah kalau pekerjaannya bisa di mulai hari ini.

Aku : iya juga ya koh. Semoga cepat terselesaikan.

Koh : waduh saya lupa tanyakan yang bagusnya di pemasangan cctv-nya di bagian manaĀ² sja.

Selesai koh Felix berucap. Muncul bung Roy.

Roy : permisi koh mau tanya.

Koh : iya bagaimana pak..?

Roy : koh ada denah ruko ini gak..?

Koh : hmmmm..
Sambil berfikir.
Kayaknya ada. Sayang ada di ruangan yang tempat menaruh bukuĀ² sepertinya.

Aku : oooooo iya koh. Tunggu sebentar ya pak Roy. Aku ambilkan.

Roy : iya cik.

Akupun menuju ruangan bukuĀ². Guna mengambil apa yang di inginkan bung Roy. Setelah mengambilkan denah ruko aku kembali dan menyerahkannya ke bung Roy. Tapi di ruangan itu sudah berkumpul Andre dan juga mbak sella. Bung Roy membuka denah tersebut diatas meja untuk kami melihat denah tersebut.

Roy : koh dan cik cctv-nya mau di pasang di titikĀ² mana saja..? Tolong tunjukkan di denah ini supaya kami bisa memperhitungkan berapa banyak titikyang akan di pasang.!

Koh : ooooo begitu ya.?
Dan koh Felix pun menunjukkan beberapa titik hingga ke lantai paling atas.

Aku : koh di gudang tidak di pasang.? Takutnya di gudang kalau terjadi pencurian gimana..?

Roy : bagusnya di gudang kita pasang cctv yang seperti bohlam aja. Gimana ndre menurut kamu..?

Andre : iya boleh juga ide kamu Roy.

Koh : atur aja pak mana yg terbaik.

Takterasa malampun tiba. Sekitar pukul 11.30 WIT kegiatang pemasangan cctv oleh Andre dan Roy di lakukan. Dimulai dari dalam toko, terus berpindah ke rumah kami di lantai 2 dan di lantai 3.
Setelah itu mereka menuju gudang dan tempat para buruh biasa istirahat sambil nonton tv. Di sini aku dan koh Felix juga menyaksikan pemasangan tersebut.

Koh : yang kenapa kamu sarankan pemasangan di sini juga..?

Aku : soalnya beberapa kali sewaktu koko pergi mengecek toko-toko kita di kecamatan parah buruh susah sekali kalau di panggil untuk mengangkut barang belanjaan pelanggan guna diantarkan. Alasannya terlalu banyak. Tidak tau apa yang mereka perbuat di sini.

Koh : tapi inikan memang dibuat untuk mereka beristirahat yang..!

Aku : iya koh aku tau.. tapi setidaknya kita juga perlu awasi mereka. Siapa tau mereka makan atau minum sesuatu yang mereka ambil di gudang Tampa sepengetahuan kita koh..

Koh : biar ajalah sayang. Paling cuma sedikit yang mereka ambil sayang.

Aku : iya koh sedikit. Kalau tiap jam atau detik mereka ambil itu akan menjadi kerugian koh.

Koh : ya sudah kalau itu pemikiranmu sayang. Aku ambil minum dulu ya sayang. Kamu mau minuman apa. Biar sekalian aku ambilkan.

Aku : koh biar aku aja yang ambilkan. Koko temani yang mereka disini. Itu tugas aku koh.

Koh : tidak apa sayang. Koko takut kamu cape nanti malam ini aku dianggurin lagi kalau kamu cape. Soalnya inikan turun naik tangga.

Aku : tidak apa koh. Biar aku aja. Emang koh mau jatah malam ini. Hummmm..

Koh : iya sayang. Penisku udah kangen sama sangkarnya.
Hahahahahahaha..

Aku : koh ih... Awas kedengaran orang. Koko mesum deh..!
Ya sudah koh. Aku mengalah deh.

Koh : nah begitu dong jadi istri yang penurut.

Koh Felix pun naik ke lantai atas untuk mengambilkan minum untuk kami. Sepertinya koh Felix. TibaĀ² aku di kagetkan dengan kemunculan Andre di belakang ku.

Aku : astaga Andre kamu buat aku kaget aja.

Andre : kaget.. kan kamu tau sendiri Tasya aku kan lagi melakukan pekerjaanku di sini.

Aku : iya aku tau. Tapi jangan muncul dengan tibaĀ² seperti itu.

Andre : kok muncul dengan tibaĀ². Kamu sendiri yang tdk dengar langkah kakiku. Atau jangan-jangan kamu lagi melamun ya...?

Aku : maksudnya..?

Andre : iya kamu lagi melamun kan. Makanya langkah kaki orangpun tdk kamu dengar.

Aku : aku tidak melamun. Kamu sajakan yang sengaja memelankan langkahmu supaya aku tidak dengar. Aku tau sifatmu itu suka menjahili orang.

Andre : kamu salah Tasya. Aku tidak menjahili mu. Memang aku mau memasang cctv di sini. Ini buktinya aku sdh membawa tangga dan juga peralatan kerjaku.

Aku : iya udah kamu lanjut kerja gih pekerjaan kamu

Andre : loh mau kemana kamu Tasya..?

Aku : yah keluar lah dari ruangan ini. Emangnya mau apa lagi aku disini..?

Andre : kenapa kamu tidak menemani aku disini..?

Aku : maaf kata orangĀ² tidak baik orang yang bukan suami istri berduaan di suatu ruangan atau tempat. Bahaya.

Andre : kan kamu disini supaya bisa mengawasi aku. Hahahahaha..

Aku : memangnya aku ini mandormu..?

Andre : Tasya plis kamu disini aja temani aku..! Kamu tidak kangen aku..
Andre dengan beraninya menarik tanganku.

Aku : Andre lepaskan.. aku bukan Tasya. Aku Agnes. Dan buat apa aku kangen kamu. Kalau aku harus kangen itu Koko Felix suamiku bukan kamu.
Sambil aku berusaha melepaskan tanganku dari pegangannya.

Andre : plis Tasya berikan aku kesempatan..

Aku : maksud kamu apa hah..? Ingat Andre aku ini istri orang. Kesempatan untukmu sudah tidak ada lagi.

Tiba-tiba saja Andre menbekapku dan sebelah tangannya di meremas salah satu payudara ku. Aku sangat kaget di buatnya. Dia menyandarkanku ke tembok dekat pintu ruangan ini. Posisi ku sekarang di himpit olehnya ke tembok.
Aku sangat syok dibuatnya. Aku berusaha memberontak dengan kedua tanganku yang sudah tidak di pegangnya dan berusaha meraih tangannya yang memegang agar tangannya terlepas dari mulutku dan juga payudara ku.
Tapi perlawanan ku sia-sia saja. Tenaganya lebih besar.

Andre : Tasya kamu tidak kangen dengan kontolku lagi sya..? Kontol ini yang pertama kali masuk ke memekmu.

KataĀ² Andre barusan memang membuatku sempat mengigat kejadian dulu. Hingga akupun tidak bisa berbuat apaĀ². Seperti terlena mengingat kejadian dulu. Dimana setiap ada kesempatan kami berdua pasti akan melakukannya. Hampir saja aku terbuai dengan kataĀ² itu. Namun kesadaran ku mulai pulih lagi setelah tangan Andre yang tadi membekap mulutku berpindah di pangkal pahaku. Dan mulai menjamah vagina ku dari luar celana jeans pendek yang aku pakai kini. Memang malam ini aku hanya memakai baju kaos puti agak ketat dan juga celan jeans pendek selutut.
Aku mulai berontak kembali. Namun tenagaku kalah kuat denga Andre.

Aku : Andre plis lepasin aku. Aku memang sudah melupakan mu semenjak aku menikah dengan Koko. Jadi aku mohon lepaskan aku. Sadar Andre aku ini sekarang istri orang.

Andre : Tasya kamu udah gak kangen kontol ini lagi.
Sambil tangannya yang tadi di pangkal pahaku menuntun tanganku untuk memegang penisnya dari luar celana bahannya.

Namun aku berusaha untuk menarik tanganku supaya tidak menyentuh penisnya. Jujur dalam hati kecilku. Aku merindukan penisnya yang pernah mengobok vaginaku. Tapi kesadaran ku berkata Agnes ingat kamu itu sudah memiliki suami sebaik dan seganteng koh Felix. Ukuran penis koh Felix juga hampir sama dengan Andre. Tapi koh Felix lebih panjang sedikit. Soalnya kepuasan koh Felix juga tidak kalah dari Andre. Andre cuma bisa membuatmu klimaks sekali saat kalian bercinta. Tapi koh Felix bisa buatmu klimaks 2x selama kalian bercinta.

Akupun berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari jeratan Andre. Dan syukurlah Dewi Fortuna masih memihakku dengan langkah kaki Roy dan koh Felix menuju ruangan yang dimana Andre sedang berusaha melecehkanku.

Secepatnya Andre melepaskan diriku sebelum pintu ruangan ini terbuka. Masuklah ke dua orang itu. Yang tidak lain koh Felix dan mbak sella bukan bung Roy.

Tapi ku akui Andre berakting seolah-olah tidak terjadi apa-apa diruangan ini.
Koh Felix pun menyodorkan minuman yang dia bawah kepadaku. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku takut koh Felix curiga. Akhirnya aku mulai bersuara walau bergetar sedikit suaraku.

Aku : koh ka...yaknya aku duluan ya kekamar.
Kulirik jam yang terdapat didinding ruang ini untuk melihat sudah pukul berapa sekarang.
Dan astaga sudah mendekati pukul 01.27 WIT.
Sekaligus aku berbisik ke koh Felix.
Koko sayang aku tunggu di kamar secepatnya.

Akupun berjalan menuju tangga tanpa menunggu jawaban dari koh Felix. Sambil berjalan aku melirik ko Felix yang berdiri menatap kepergian ku dengan tercengang.




Sekian dulu ya.
Nanti dilanjutkan lagi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd