Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Shinta Nadya, Si Penggoda Yang Doyan Eksib

Bimabet
Holy ball of fire, the update is just super hot! Me like it :bacol:
Pak Komar bakal ena ena terus nih sama Nadya. hoho
Hatur nuhun suhu @5thsymphony
 
Flash back tipis // unrecorded taboo story

—————————————————

Waktu aku baru lulus SMA dan belum masuk kuliah, kami sekeluarga, aku, mama dan papa, plus beberapa pembantu ku pergi liburan ke private beach gitu deh. Di sana aku langsung berbikini ria. Mama dan para ajudannya sibuk pergi shopping dan ketemu temen2nya di kota ini, sedangkan papa hanya istirahat saja di villa.

Di satu pagi yg cerah, aku menyapa papa ku yg lagi duduk di ruang tv nonton acara favoritnya.


“Pah, jemuran di pantai yuk” sapa ku

“Nanti ya sayang, abis nonton papa nyusul. Kamu duluan aja” jawabnya

Sebelum beranjak, aku minta tolong dia untuk ngolesin krim sunblock ke area punggung ku. Biasanya sih pembantu perempuan yg ku mintai tolong, tp para pembantu dan supir lg diborong sama mama ku hehe, jadinya hanya ada aku dan papa ku saat ini di sini.

Terus aku berjemur deh. Gak ada siapa2 di pantai ini, maka aku memutuskan berjemur topless, biar gak belang, hehe.


Beberapa saat kemudian papa ku datang, dia cuman pake boxer pendek sepangkal paha tanpa kolor. Waktu dia duduk di samping ku aku bisa melihat ujung tititnya.

“Berenang yuk sayang!” Ucapnya menyemangati anak perempuanya yg sedang leyeh-leyeh ini

“Ihh papa, udah tau nadya ga bisa renang” sahut ku dengan manja

“Ya udah ayok belajar!” Balasnya lagi. Aku pun terpaksa mengalah dan mengiyakan ajakannya.

Kami berjalan ke area yg kedalaman airnya sekitar se-perut, terus papa ku menyuruh ku ambil posisi kyk superman terbang gitu sambil dia megangin kedua tangan ku dari depan, otomatis wajah ku menghadap ke arah selangkangannya yg ada di bawah permukaan air. Sesekali ombak datang mendorong badan ku maju sehingga kepala ku menempel di perutnya dan wajah ku menghadap selangkangannya.

Boxernya yg longgar itu semakin berat karena terendam air laut, bikin semakin melorot dan melorot trus, ditambah bergesek2an dengan kepala dan wajahku berkat dorongan ombak. Kini bulu kemaluan bagian atasnya sudah tampak, pangkal tititnya pun terlihat jelas. Bibir ku sesekali tanpa sengaja menabrak bagian itu karena tak kuasa menahan dorongan ombak.

“Kok berenti sayang? Udah capek?” Tanya papa ku ketika aku berdiri mengambil nafas.

“Papa.. itunya ihh.. benerin dulu celananya” jawab ku dengan nada manja

Papa ku melihat ke boxernya yg sudah melorot menampakkan jembut dan pangkal tititnya, dia pun jadi salah tingkah. “Duh, maap sayang, papa gak bawa celana renang sih” ucapnya sambil membetulkan posisi celananya.

Ketika kami melanjutkan pelajaran renang, aku melihat di dalam air ada semacam ular berenang dengan sangat cepat, naik ke kaki papa ku lalu menggigit bagian paha dalam bagian pangkal pahanya. Papaku mengaduh kesakitan, ditangkapnya ular itu lalu dilemparnya jauh2. Kami pun bergegas keluar dr air kembali ke tempat ku berjemur tadi.

Papa ku kesakitan, di villa tidak ada seorang pun. Setahu ku bisa ular laut itu berbahaya, aku jadi khawatir dan panik. Papa ku mengambil hp nya lalu coba menghubungi pertolongan terdekat dan tercepat, tp berhubung ini musim liburan, semua jadi slow response. Papa ku duduk di atas pasir sambil ngeliatin hp nya. Aku bertumpu dengan lutut memegangi pangkal pahanya dari depan seerat mungkin mencoba menghambat penyebaran racunya. Posisi ini membuat payudara ku hampir bersentuhan dengan wajahnya..

Tidak ingin papa ku kenapa-napa, aku berinisiatif, “pah, nadya coba isepin aja racunnnya ya?” Kata ku

“Emang kmu bisa sayang?” Balas papa ku. Entah kenapa matanya tidak tertuju pada ku, tp pada payudara ku yg menggantung sangat dekat di depan wajahnya.

“Ya coba aja dulu” kata ku lagi. “Ya udah deh sayang” jawabnya pasrah.

Aku menunduk mengarahkan wajah ku ke selangkangannya, ku ajak dia merentangkan kakinya, dia inisiatif menggulung boxernya. Memang terlihay bekas gigitan ular di situ, sangat dekat dengan testikel nya.

Aku rapatkan mulutku ke luka itu seraya mulai menyedotnya. Bibir merah ku menyentuh kulit pangkal paha papa ku, sesekali ku basahi lukanya dengan air liur ku dengan cara menjilatinya.

“Pah, boxernya ganggu deh” ucap ku tanpa menoleh ke arahnya. Masih tetap fokus nyedotin racun di lukanya.

“Ya udah papa buka aja ya” balasnya tanpa ragu. Dia berdiri untuk melepaskan boxernya, aku membantunya dari posisi ku yg masih bertumpu pada lutut ku. Saat celananya melorot, tititnya menggantung tepat di depan wajah ku, hanya sekitar satu centi dari bibir ku. Aroma khas kejantanan pria yg tercium sempat bikin aku kepikiran aneh-aneh..

Papa ku kembali duduk. Ketika membungkuk sebelum duduk, tangan papa ku entah sengaja atau tidak, sekejap memegang payudara ku. Aku diam saja dan tak merespon apa-apa.

Aku kembali ngisepin racun di area luka gigitannya. Tapi karena sekarang papa ku gak pake boxernya lg, tititnya yg sekarang ngalangin lukanya karena ujung tititnya tergeletak persis di tempat luka tersebut.

“Pah.. itunya awasinn” kata ku
“Oh, maaf sayang” balas papa ku. Tititnya digeser supaya tergeletak ke sisi lain.

Aku lanjut ngisepin racunnya lagi, sambil sesekali menjilatnya dengan lidah ku supaya lukanya ngga kering. Tau2 titit papa ku kembali ke posisi awalnya sehingga nemplok di wajah ku. Aku menoleh ke arahnya, dia tampak terpejam, entah kesakitan… atau justru menikmati… karena tidak ingin mengganggunya, aku gunakan saja tangan ku untuk menggenggam tititnya supaya tidak menghalangi pekerjaan ku dan tetap terus berusaha nyedotin racunnya. Aku merasakan titit papa ku semakin membesar dan mengeras ketika aku genggam dengan telapak tangan ku..

Entah setan apa yg merasuki, genggaman ku di titit papa mulai bergerak naik turun secara sangat perlahan. Ukurannya besar, aromanya sangat jantan. Sesekali aku arahkan bibir ku untuk mengecup testikelnya yg memang sangat dekat dengan posisi lukanya.

Sepertinya bukan cuman aku yg dirasuki setan, papa pun demikian. Tangannya berusaha menarik wajah ku menghadap tititnya yg sudah tegang maksimal itu.

“Sekali ini aja, sayang” ucapnya. Kontolnya yg tegak ada di depan bibirku

Aku tidak langsung mengiyakan. Aku kembali menjilati area pangkal pahanya, tp tidak sebatas di area luka, melainkan seluruh bagian pangkal pahanya, sambil genggaman tangan ku di tititnya terus bergerak naik turun. Aku sangat suka wangi kejantanan laki-lali, dan mungkin karena pengaruh air laut juga, wanginya makin eksotis. Ku kecup dan ku jilat jg testikelnya, sambil sesekali ku sedot bijinya. Papa ku terdengar mendesah-desah.

Aku bangkit duduk terus ngeliatin papaku yg lagi terpejam sambil ngangkang, hihihi enak bngt kayaknya dia. Sadar aku berhenti menjilati selangkangannya, dia membuka mata. Kami bertatapan sesaat, tp kemudian tatapannya lari ke arah payudara ku. Tangannya pun tak kuasa untuk tidak menyentuhnya. Payudara ku dipegang dan diremas2 oleh papa ku sendiri.

“Kenapa pah? Sange?” Ucap ku iseng

papa ku cuman diem aja sambil terus megang-megang payudara ku. Aku teteskan air liur ku tepat di tititnya yg masih ku genggam dengan telapak tangan ku. Aku biarkan dia beberapa saat menikmati payudara ku. Aku tegakkan badan ku dan sedikit maju ke arah papa ku sehingga payudara ku makin dekat dengan wajahnya. Dia memandanginya dengan seksama.

“Jauh lebih bagus punya kamu drpd punya mama, padahal mama udah operasi sana sini” kata papa ku disambut tawa kami berdua. Aku biarkan dia nyusu di payudara ku beberapa saat.

Setelah dia tampak puas mencicipi payudara ku, aku kembali ke posisi semula di mana wajah ku berhadapan dengan tititnya.

“Sekali ini aja ya pah” ucap ku
“Iya, sayang” jawabnya

Aku genggam tititnya dengan kedua telapak tangan ku, lalu ku kecup ujung tititnya. Ku jilat2 sedikit. Lalu genggaman ku berpindah ke bagian ujung tititnya dan mulai mengecup bagian pangkal tititnya, lalu kecupan ku berubah jadi jilatan. Aku jilati bagian pangkalnya sambil aku kocok bagian ujungnya. Kemudian genggaman ku pindah lagi ke bagian pangkal dan mulai memasukan titit papa ke mulut ku. Entah apa yg bikin aku lupa diri seperti ini, aku tidak lagi menganggap titit tersebut adalah titit papa ku, melainkan titit pria gagah perkasa yg membuat ku ingin melumat dan menikmatinya habis-habisan. Aku masukan titit papa sampai kerongkongan ku, papa ku reflek menahan kepala ku selama beberapa detik, ketika aku mulai kehabisan nafas ia lepaskan tangannya dan aku lepaskan tititnya dr mulut ku. Liur dan lendir membahasi wajah ku dan titit papa. Berulang2 kami melakukan itu sampe terasa bosan. Ujung2nya aku tetap belajar tahan napas, tp bukan lewat renang, melainkan lewat deepthroat.

Pada akhirnya papa ku memuncratkan spermanya di wajah ku, perempuan cantik anak semata wayangnya ini. Setelah itu aku duduk di sampingnya sambil browsing tentang ular laut. Kabar baik, aku menemukan foto google yg menjelaskan tentang jenis ular laut yg menggigit papa ku, ternyata racunnya tidak berbahaya. Aku dan papa merasa lega.

“Makasih ya sayang, untung ada kamu” ucapnya sambil mengelus2 paha ku yg sedang duduk di sampingnya.

“Iyaa, pah, nadya masuk duluan ya mau mandi” balas ku. Aku harus membersihkan diri dari sisa2 sperma papa di rambut ku.

“Mau papa mandiin ga?” Ucap papa ku lagi

“Ngga mauu, wekkk” jawab ku sambil melet dan beranjak pergi.

Begitulah salah satu pengalaman taboo ku bersama papa. Masih ada banyak sih pengalaman2 yg seharusnya tidak diceritakan, cukup dikenang saja. Tapi kapan2 aku ceritain deh. Hihihi.
 
Terakhir diubah:
Sebuah kabar baik pemirsa dengan kembali updatenya Shinta Nadya.
Begitu liar ketika menggoa pak Komar sampai digenjot di dapur. Dan drama sedot racun juga sangat liar. :mantap:
Terima kasih bung
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd