Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Shift Tiga (Perawat Stories)

Mohon maaf karena kesibukan dinas di akhir tahun jadi belum sempet update lagi. Akhir tahun pasiennya malah banyak. Hadeh....ada isu covid ada lagi pula. Swmoga sehat selalu semuanya.
Okeh mari kita lanjutkan ceritanya...


***
Bagian 3 - Mba Farah


Hari ini jatahku libur dines, aku udah berencana joging pagi ini di taman kota sekalian cari sarapan. Tiap hari minggu di taman mataram ada pasar tiban jadi sekalian joging bisa juga cari makan.
"Mau kemana rif?" Kata mba eva dari kamar mandi ketika aku tengah memakai sepatu.
"Jogging mba ke mataram, mba kerja?"
"Iya, jatahnya masuk minggu ini"
"Oh iya udah duluan mba"
Akupun menstarter motorku dan pergi dari kos an.
Belum ada jam 7 ketika aku sampai ke taman, aku segera mencari posisi kosong untuk memarkir motor. Setelah itu jalan sedikit menuju joging track.
Di tengah lapangan banyak anak anak yg tengah bermain motor listrik. Aku jalan dulu untuk pemanasan sebelum mulai lari.
**
Setelah jogging kurang lebih setengah jam aku memutuskan untuk berhenti untuk beristirahat.
Sambil meluruskan kaki aku duduk melihat orang - orang yang berlalu lalang.
"Minum Rif" ucap seseorang dari belakang mengagetkanku.
"Eh..mba Farah, ngapain mba disini?" Ucapku. Mba farah ini salah satu ketua shift perawat di ruanganku sebelumnya.
"Ya jogging lah rif, ngapain lagi. Ini minum dulu" ucapnya lagi menawarkan air mineral.
"Joging tapi bawanya jajan banyak mba wkwk"
"Hehhe jogingnya5 menit, sisanya cari makanan"
"Btw thanks mba..., mba sendiri kesini?"
"Sama ibu2 kompleks tapi masih pada keliling di pasar tiban, kebetulan pas lagi beli jajan aku liat kamu lagi jogging. Kamu sendiri?"
"Oooh bareng emak2 kompleks. Tapi outfitnya ga kaya emak2 mba hahaha"
"Heh dasar. Ga lah yaw. Sirkel boleh emak2 tapi penampilan musti tetep kek gadis dong"
"Hahaha iya deh iya... Emg masih gadis? Ekwkw"
"Is. Kan ku bilang musti tetep ke gadis hahaha"
"Jujur y mba, kalo ga denger slentingan dari temen2 yg lain aku pasti ga tau kalo mba pernah merried".
"Hahaha berarti masih cocok dong jadi anak gadis"
Singkat cerita kami ngobrol lumayan lama.
"Mba udah sarapan?" Ajakku.
"Belom sih baru ngemil jajan"
"Mau ikut ga, aku mau cari sarapan skalian"
"Boleh".
Kamipun lali beranjak pergi. Ada satu warung soto yang buka tiap minggu disini, dan rasanya bener2 asli enak. Apalagi dipadukan dengan topping usus krispinya bener2 menggugah selera banget. Selain soto ada juga banyak makanan lain disini mulai dari sate sampai nasi uduk.
Setelah selesai sarapan akupun berniat pamit dengan Mba Farah.
"Eh Ar aku nebeng kamu ya. Ibuk2 yang lain masih pada lama kek nya, akutadi bonceng ga bawa motor" ucap mba farah sebelum kami berpisah.
"Boleh, tapi aku cuman bawa helm 1 mba"
"Gpp, deket kok dari sini. Ntar lewat dalem biar aman"
"Okeh mba."
Kamipun beranjak menuju tempatku memarkir motor. Di jalan mba Farah memberikan petunjuk gang mana saja musti berbelok untuk sampai ke komplek rumahnya. Gang yang kami lewati tadi cukup berkelok kelom sampai mungkin vingung aku kalo di suruh lewat lagi 😂.
Tapi sial belum juga sampai tiba2 hujan turun dengan derasnya.
"Haduh mba ujan, neduh dulu aja ya"
"Trabas aja Ar, bentar lagi sampi tinggal depan situ doang"
Akupun tancap gas agar ga lebih lama lagi keujanan. Sampai depan rumah mba farah pun membuka gerbang. Aku segra memarkirkan sepeda motorku. Tapi malang nian kami sudah keburu basah kuyup.
"Haduh sorry ya Ar, ngerepotin kamu. Masuk dulu yuk mba bikinin teh biar anget"
"Huhhu brr iya mba"
Aku baru sadar ternyata kaos jersey yang mba farah kenakan begitu tipis sampai tercetak jelas bh yang membalut atas tubuhnya. Gilak ternyata besar dan bulat banget kalo pas lagi basah gini.
Akupun mengikuti mba Farah dari belakang.
"Duduk aja dulu Ar," ucapnya menyuruhku duduk di ruang tamu.
Aku yang sadar celana dan bajuku basah malah bingug mau duduk di sofa akhirnya aku justru di lantai dan bersandar di pinggiran sofa agar tidak ikut basah sofa mba farah.
Tak lama mba farah datang dengan membawa nampan berisi caimlan dan teh hangat yang masih mengebul asapnya. Ia sudah berganti pakaian dengan kaos yang lumayan longgar, oversize kalo kata anak sekarang.
"Eh ko di bawah si Ar,"
"Iya mba takut basah ga enak"
Saat mba Farag menunduk menaruh teh di meja karena posisiku yang duduk di bawah jadi justru mendapat penandangan yang indah sekali lagi kedua payudara mb farah yang kini justru tidak terbungkus apapun di dlaam kaosnya. Gilak.
"Bentar, mba cariin baju sama training buat kamu ya."
"Hmm eh sini ikut aja skalian deh" ucapnya lagi
Akupun mengikuti mba farah menuju ruangan yang ternyata kamarnya.
Mba farah lalu membuka lemari bajunya dan mencari baju dan training untukku.
"Hmm ini muat keknya buat kamu Ar" ucapnya memberikan baju dan celana training.
Herannya mba Farah malah justru masih diam ditempatnya setelah memberikan baju bukannya keluar dulu memberikan aku kesempatan mengganti baju
"Ekhem... Aku musti ganti di depan mba farah kah ini hmm" ucapku
"Eh iya ya hahaha. Y udah mba keluar dulu"
"Huhhh enakan di mba dong liatin aku telanjang"
"Hahaha gapapa lagian kek mba ga pernah liat cowo telanjang aja"
"Ohhh iya kah, ya udah" akupun cuek langsung mengakat kaos dan menurunkan celanaku dengan mba farah yang belum sempat jeluar kamar.
"Heh ariffffff....." Mba farah menutup mukanya dengan tangan.
"Gilak kaamu ya beneran telanjang dong hahaha" mba farah menutup mukanya tapi sesekali mencuri pandang ke arahku
"Lagian mba sendiri yang nantangin"
"Ihh napa bangun itu Ar katanya kedinginan ko malah bangun gitu. Hmm" ucapnya masih berusaha menutupi mukanya.
"Masih normal berarti mba punyaku wkwk"
"Udah belooom" ucapnya lagi.
"Belooom" ucapku.
Aku tak meneruskan memakai baju, masih baru memakai celanaku. Tapi aku berlahan berjalan mendekati mba farah yang membelakangiku. Tanpa aba aba aku memeluknya dari belakang dan meremas payudaranya.
"Arhhhhh." Desahnya kaget
"Arhhhhh, Arif ngapain kamu!!" Ucapnya lagi tapi tak ada tanda penolakan darinya.
Akupun melanjutkan meremas dadanya dari luar baju, kudekatkan mulutku ke tengkuknya
"Uhhhh Ar...ngapa..in sih...ahhh" ucapnya lagi.
Tanganku mulai masuk kedalam bajunya. Badanku yang tadi dingin terkena ujan menjadi hangat bertemu dengan kulit mulut mba farah.
Aku belai perutnya, naik ke atas membeli pagkal payudara mba farah.
"Ahhhhhh Ar...ehhmmmm" ucapnya sembari menggigit bibir bawahnya.
"Ahhh.... Teg.aahhh..kamu Arrghhhh....kamu mau perkosa mbak?...auhhhhh" mba Farah mendesah kencang saat ku pelintir putingnya, mulutku tak cuma diam ditengkuknya. Perlahan kusapukan lidahku menyusuri tengkuknya hingga ke belakab telinga, bermain di sekitar daun telinganya.
"Ahhhhh Ar...."
Ternyata disekitar telinga ini titik swnsitif mba farah. Satu tanganku menyusup turun ke bawah menuju celana kolornya.
"Ahh.." mba farah kembali mendesah tatkala tanganku menyentuh vaginanya yg telah basah.
Tangan mba farah menjadi semakin aktif disela tubuhnya yang menggelinjang tak karuan. Satu tangannya meraih kepalaku yang tengah bermain di lehernya, sementara satu tangannya berusaha mencari tonjolan di selangkanganku.
"Ahhhhh Ar .ahhhhhh" mba Farah memekik saat tanganku menemukan clitorisnya.
Ku hentikan cumbuanku dan mengecup pipinya. Aku tersenyum melihat wajahnya yang sayu.
"Ar...arghhhh...auhhhh....uhhhh"
Ku gesekkan jemariku dengan cepat di klitoris mba farah dan satu tanganku memainkan putingnya. Membuat mba farah semakin mendesah tak karuan.
Celananya sudah melorot sampai ke paha, sementara bajunya sudah naik ke atas sebatas di atas payudaranya.
Aku menggeser sedikit posisi kami sehingga kami tepat berada di depan cerminlemari mba farah.
"Kamu seksi banget kalo lagi gini mba" ucapku di telinganya.
Mba farah yang sedari tadi memejamkan matanya melihat ke arah cermin dan tersipu.
"Arghhhhh kamu jahat ar...ajhhhh mba malu..."
"Auhhhh.. ahhh...hahh ...hahh....
"Ar ...aghhhhhhhhhhhh"
Tubuh mba farah melenting ke belakang ke arahku diikuti kakinya yang berjinjit, spertinya mba farah barusan klimaks.
"Hahh...hahh....hahh..." Mba farah mencoba mengatur nafasnya. Satu tangannya merangkul leher mencari tumpuan.
Mba farah lalu membalik badannya dan mencium bibirku. Akupun tak kalah semangatnya membalas ciumannya.
Ciuman mba farah begitu ganas hingga perlahan aku mundur ke belakang sampai ke tepi ranjang. Aku lalu melepas ciumannya dan duduk di tepi ranjang.
"Hah...ahh... Nakal kamu ya berani giniin mba. Tak laporin manajemen baru tau kamu"
"Lihhh lagian mba yang mancing mancing. Silahkan kalo mau laporin. Aku pulang aja deh kalo gitu" ucapku aku hendak bangun untuk mengambil celanaku yang sedari tadi sudah kulepas menampakkan penisku yang tegang.
"Ehmmm..."
"Eitss ... Mbak belum selesai. Mbak bakalan laporin kamu kalo kamu ga nuntasin semua ini sekalian. Dah bikin mbak keenakan mau main pergi aja." Mba farah tersenyum. Ia melepas kaos dan celanannya lalu jongkok di depanku.
"Ughhh... Dah lama mbak ga ngerasain kontol... Dapet berondong gede pula" ucapnya sembari mulai menjilati penisku.
FYI mba Farah ini berumur 33th, udah menjanda sekitar 4 tahunan, banyak yang mengira mba farah ini ada main dengan mba Rahma karena mereka begitu dekat seperti orang pacaran. Untuk body mba farah ini termasuk body goal menurutku. Badannya ramping tapi payudaranya besar dan bokongnya juga lumayan. Aku baru tau kalo ukuran payudara mba farah itu 38C setelah ini.
"Ahhhh mba ...." Gilak ini beneran janda ga pernah maen ma cowok, enak banget servisnya. Mba linda aja kalah sama oralan mba Farah. Sebelas dua belas sama mba eva ini mah.
Setelah cukup basah penisku. Mba farah kembali berdiri. Aku pah dari sorot matanya yang sudah sange berat. Akupun naik ke ranjang diikuti mba farah yang langsung telentang.
"Masukin Ar..." Ucapnya.
Akupun segera memposisikan tubuhku diantara selangkangannya.
Ku gesekkan terlebih dahulu penisku di vaginanya,kumainkan lagi clitnya degan penisku.
"Arghhh ah... Masukin cepet..ujhhhh"
Aku mulai menekan penisku perlahan. Gilak seret banget rasanya.
"Ughhh .. pelan Ar. Kontol kamu gedee banget. Mbak udahhh lama ga di masukin..uhhhh"
Aku tarik lagi penisku dan kutekan lagi perlahan hingga akhirnya masuk aemua penisku.
"Ahhhhhhhhh" desah kami hampir bersamaan.
"Uhhhh penuh banget memek mba rasanya"
Akupun menurunkan tubuhku dan menciumi bibirnya lagi.
"Diemin dulu Ar mba pegen nikmatin momen ini duluu" ucapnya di sela ciuman kami
Setelah agak lama aku mulai menggoyang perlahan tubuhku
"Ahhh...." Mba farah mulai kembali mendesah
"Emmhhhhh....arhhhhh....."
Bener bener beda rasanya dengan vagina mba linda. Lebih ngegrip rasanya.
Aku mulai percepat penisku. Membuat mba linda semakin mendesah tak karuan
"Ahhhhh terusin. Ahh....enaaak.....arghhhhh"
"Ehmmmmmm ahhhhh....uuhhhhhhhh....ahhhh..."
Plop..
"Ahh .. ko di lepasin Ar" ucapnya protes
"Ganti posisi mba... Mba nungging deh sini"
Akupun memposisikan mba farah nungging menghadap cermin
"Ah ar ko madep sini. Mba malu.." protesnya.
"Udah mba biar sensasinya beda" ucapku.
"Ahhhhh arh...uhh" mba farah kembali mendesah sat penisku menusuk vaginanya lagi.
Mba farah justru memejamkan matanya. Akupun menarik rambutnya ke belakang dan mendongakkan wajahnya supaya menghadap cermin.
"Coba liat mba... Liat kedepan"
"Ahhhhar mba maul...lu...ahhh...ahhh"
"Ahh...malu mba?.. mbak seksi banget loh mba.."
"Uhhh tapi mba malu ar...ahhhh"
Akupun menghujamkan penisku dalam - dalam ke vagina mba farah


"Arhhhhhhhh...."
Aku lalu menghentikan goyanganku.
"Aaahhh Arif....ko berhenti..." Protesnya. Pinggulnya berusaha mundur maju sendiri mengejar kenikmatannya yang terhenti.
"Katanya malu mba..."
"Ihhh kamu jahat....ahhh."
"Lanjutin Ar...please..."
"Coba mba liat ke cermin terus bilang mba lontenya aku"
"Ihhh ko gitu ..."
"Y udah aku cabut nih....yaa" aku perlahan menarik penisku tapi pinggul mba farah justru ikut mundur.
"Ihhh iyaaa deh iya... Mba farah lontenya kamu.. puas?? Ayoo lanjutin" protesnya
"Hihhi yang mesra dong mba..."
Mba farah menengok ke belakang ke arahku lalu mencium bibirku
"Mba farah ini lontennya kamu... Kamu boleh puas2in mba kapanpun kamu mau.. emmuachhh"
Akupun tersenyum dan tanpa aba aba kuhujamkan penisku dalam dalam lagi
"Auhghhhhh Ar...ahhhh"
Ku mulai menggoyangkan tubuhku lagi.
"Ahhhhh enaa..aakkkk....ahhhhhh"
Aku semakin mempercepat goyanganku.
"Uhhhh mba enak banget memek mba..."
"Ahhuhhhhh...kntol kamu jugaaaa....ahhhhhh mvaaaa mau keluar...ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Aku semakin meningkatkan tempo goyanganku.
"Arhhh mba keluarin dimana"
"Jangan di dalem...."
Akupun menghujam penisku dalam dalam lalu mencabutnya. Aku lalu mengarahkan penisku ke wajah mba farah.
"Ahhh bentar jangan keluarin dulu Ar.." ucapnya sembari meraba raba tempat tidur mencari sesuatu. L
"Udah ga tahan mba..."
Mba farah ternyata mencari hp miliknya. Ia lalu membuka kamera dan mengarahkan selfie ke arah dirinya.
"Keluarin Ar.... " Ucapnya
Aku yang udah sudah seskuat tenaga menahan. Daritadipun memmpercepat kocokan tnaganku dan akhirnya muncrat semua di wajah mba farah...
"Arghhhhh mbaaaa"
Pejuhku sebagian mulai mengalir menetes ke payudara mba farah. Ia justru menjilat pejuh yang mengalir ke mulutnya.
Ia lalu menghentikan rekaman videonya.
Akupun terduduk dan lalu merebahkan badanku.
Setelah mengambil beberapa foto selfie mba farah lalu mengelap mukanya dengan baju lalu ikut rebahan di sampingku. Ku lirik jam sudah menunjukkan pukul 11. Artinya sudah hampir 2 jam aku bermain dengan mba farah.
Mba farah mengecup bibirku.
"Nakal ya kamu.. berani banget mperkosa mba"
"Hahaha mperkosa itu kalo di paksa mba. Mbaaja pasrah dari awal"
"Hehe habisnya..."
"Habisnya apa mba..."
"Yakan kamu tau sendiri mba dah lama ga da yang ngasih jatah. Terus pas tadi basah baru sampe udah liat selangkangan kamu yang celananya bsah keliatan gede banget. Makanya mba jadi kepengen. Di tambah suasana ujan gini."
"Ohhh gitu... Kenapa ga bilang, malah mancing mancing segala pake ga make bra. Terus nantangin aku buat telanjang juga. Tau rasa kan sekarang"
"Hahaha iya tau banget.... Enak hahaha"
Mba farah lalu kembali melihat hp miliknya kuliat ia mengirim foto dan videonya tadi dengan memberi caption "minggu minggu maskeran dulu ga sih sayy..." Ketiknya.
"Eh mba itu di kirim kemana... Ntar kesebar lagi" ucapku agak takut
"Hahaha nggak tenang aja. Ini tuh grup sirkel kami. Emang isinya orangnya rada - rada, tapi dijamin aman orangnya. Mau liat?"
Iapun lalu mendekatkan hp nya ke arahku. Ia menscroll ke atas chat yang sebelum -sebelumnya. Ku baca perlahan emang bahasannya rada rada sedeng semua segala hal di bahas sampai urusan ranjang dengan suami pun mereka bahas. Perhatianku sedikit tersita saat di salah satu chat dengan sebuah foto. Pengirimnya tertulis Linda dengan caption. "Ahhh seger banget di cas berondong".
"Hmm bentar bentar kya kenal. Kaya mba linda ruanganku ini mba."
"Hahah iya emang"
"Waahh ternyataa ya di posting disini foto kemaren" ucapku.
"Eh kemaren? Hmmm owalaahh jadi kamu berondong RS yang Linda maksud hahaha" ucapnya.
Aku hanya mengangguk.
"Kalo gitu sini Ar deketan foto lagi kita." Mba Farah memposisikan kameranya tinggi sehingga terlihat jelas kondisi tubuh atas kami.
"Biarku kirimkan ke linda hahaha" ucapnya.
Aku hanya menggeleng geleng heran. Aku lalu beranjak ke kamar mandi di kamar mba farah untuk membersihkan penisku dan juga tubuhku.
Saat sedang mwngguyur tubuhku mba farag lalu masuk menyusulku.
Ia terseynyun lalu ikut menyabuni tubuhku.
Saat menyabuni penisku ia sedikit meremas dan mengocoknya pelan membuatnya perlahan mengeras kembali.
Ia tersenyum ke arahku. Akupun langsung menghimpin tubuhnya ke arah tembok. Kembali kuciumi leher mba farah.
"Ahhhh Ar..." Desahnya pelan
Ciumanku turun menyusuri lehernya hingga ke kedua payudaranya. Aku baru menyadari ternyata begitu indah sekali payudara mba farag, bentuknya bulat dengan aerola yang kecoklatan, putihnya menonjol keluar dan begitu kenyal.
"Ahhhh ar, jgn lama2 mainin puting mba...uhhhhhhh aghhh"
Aku tak perdulikan racauan mba farah, bibirku masih tetap bermain di payudaranya, bergantian kiri gan kanan dari satu puting ke puting lainnya.
"Arrgghhhhhh.....ahhhhh..emmmmmmm"
Mba farah tmbak menggit bibir bawahnya sndiri menahan desahannya tatkala sapuan lidahku mulai turun menyusuri perutnya hingga ke depan vaginanya. Rambut disekitar vagina mba farah begitu tipis dan rapih, baunya juga harum dan sudah sangat becek sekali.
"Uhhh Arrrrrrrrrrrrhhh......."
Mba farah menekan kepalaku kuat-kuat sembari meremas rambutku membenamkan ke vaginanya.
Aku lalu berdiri kembali.
Nafas mba farah nampak terengah-engah. Ku kecup lembut bibir mba farah. Lalu kuangkat satu kaki mba farag ke pundakku.
Perlahan kumasukkan lagi penisku ke vagina mba farah. Satu tangannya bertumpu si tembok sementara satu tangannya membantu membimbing penisku untuk masuk.
"Ujhhhehhmmmmmm...." Desah mba farah tatkala penisku mulai memasuki vaginanya.
Aku langsung menggoyangkan badanku maju mundur. Tangannku memegangi paha mba farah sementara satu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang seirama hentakan penisku.
"Ahhhhh ahhhh....ahhhh....ahhhh Ar...rhhhh"
Sensasinya masih terasa menjepit banget vagina mba farag.
"Ahhh mba enak banget punyamu"
"Ehhhemmm.ehhh....uhhhhh....ahhh"
Aetelah beberapa saat aku menurunkan kaki mba farah. Kini kedua tangannya bertumpu pada tembok. Aq kembali menggoyangkan badanku. Posiai doggy style sambil berdiri seperti ini membuat penisku terasa semakin diremas remas vagina mba farah.
Aku meremas kdua bongkahan pantat mulus mba farah.
"Uhhhh Aerhhh....ahhh terusss"
"Ahhhh .....ahhh...ahhh...."
Kuperxepat hentakan tubuhku membuat pantat mba farah aemakin kwras membentur badanku.
Xeplokk...plokkk...plokkk.plokkk....
Suara hentakan penisku yang menghujam vagina mba farah bwradu dengan desahannya.
"Ahhh ar.hhhh....cepetin mba...maau....ahhhh....kwluarrghhh..."
"Bwennntar mba...ahhh..ahh barengan...hahhh...ahh"
"Ahhhh mbaa ga kuat....arhhhhhh....arrrrrrrrrrrrreee........hhhhhh"
Akupun menghujam dalam dalam penisku tatkala mba farag mendesah kencang.
"Arghhhh mbaaa.....akuuu keluarre...."
Tubuh mba farah melenting ke belakang. Kuremas kencang kedua payudaranya dari belakang.
"Hahh....ahhh....hah..... " Mba farah membalik badannya saat penisku sudah tercabut dari vaginanya
Ia kembali memberikan ciuman di bibirku.
Kamipun berciuman lagi xukup lama hingga akhirnya baru mandi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd