MAR24
Semprot Kecil
Izin share ya.
Saya punya "Sahabat" sedari kecil, bahkan kami tak pernah tau kapan tepatnya kami memulai pertemanan.
Kami seumuran , kami tinggal disatu perumahan yang sama, yang saya ingat hanya dulu semasa umur 4 tahun dia hadir di acara ulang tahun saya, itupun kami lupa apakah saat umur itulah kami memulai pertemanan atau belum, hanya selembar foto yang disimpan keluarga saya yang mengingatkan akan hal itu.
Semasa kecil, Seperti layaknya anak2, kami bermain , "berpetualang" bersama , sedikit "nakal" bersama. Banyak hal yang kami lakukan bersama.
Mulai remaja atau tepatnya semasa SMP, kami mulai jarang bertemu, perbedaan sekolah penyebabnya, (semasa SD kami satu sekolah).
Mulai sibuk dengan kegiatan masing2, sibuk dengan teman2 baru yang kami temui.
Kami hanya bertemu sesekali, dalam sebulan mungkin hanya 1 kali weekend kami bertemu.
Kami punya kebiasan yang unik, se- jarang jarangnya kami bertemu, setiap diantara kami ber ulang tahun, salah satu dari kami adalah orang pertama yang mengucapkan selamat.
(Secara langsung) jam 00:01 tepat jam pergantian hari. Kalau saya yang ulang tahun, dia datang malam2 buta nyelonong masuk ke kamar saya, begitupun sebaliknya,
Keluarga kami sudah saling memahami akan kebiasan kami itu, terkadang keluarga kami juga ikut serta untuk merencanakan surprise itu.
Semasa SMA, lagi lagi kami tidak satu sekolah,
semakin jarang bertemu , semakin sibuk dengan kegiatan masing masing,
bertemu hanya sesekali , hanya pas-pas an bertemu di jalan komplek,
saling tegur atau mengobrol singkat.
Tak ada yang spesial semasa SMA , Namun kebiasan unik kami, tetap kami lakukan.
Setelah lulus SMA kami BENAR BENAR jauh, beda Pulau tepatnya,
Dia kuliah di RIAU, sedangkan saya tetap mengambil kuliah di pulau jawa,
Ulang tahun saya setelah pindahnya dia ke Riau, tidak lagi diwarnai kejutan.
Tapi , tetap dia menghubungi saya lewat telepon, perbedaan jam antara kota kami,
membuat hal unik itu tak terjadi lagi.
dalam setahun , kami mungkin hanya bertemu seminggu pada hari raya.
itupun terbagi dengan kegiatan dia lainnya, lebih tepatnya mungkin hanya hari pertama setelah dia kembali,
dan hari terakhir sebelum dia kembali ke RIAU.
Singkatnya, ada suatu masalah di keluarga dia , yang mungkin tidak bisa saya sebutkan.
Akhirnya dia kembali ke Jakarta, dan memilih untuk bekerja (tidak melanjutkan kuliah)
Jelas membuat kami semakin jarang bertemu, mengingat dunia kerja dan dunia kuliah berbeda.
Bukan perbedaan strata, namun membagi waktu untuk bertemu jelas berbeda, (dia bekerja sampai sabtu)
dan dihari minggu adalah waktu dia beristirahat.
Suatu hari saya sedang magang disalah satu perusahaan , dikota penyangga Ibukota.
Saya memilih untuk ngekost disana, untuk mengurangi pengeluaran.
Teman saya yang lain , menelepon saya memberi kabar ingin menjenguk sahabat saya yang masuk rumah sakit,
terkena kanker paru-paru, saat itu saya bingung antara izin ke atasan saya atau menjenguk dilain hari.
mengingat anak magang tak bebas se-enaknya ijin, apalagi hanya ingin menjenguk teman yang sakit,
terkecuali anggota keluarga, mungkin diperbolehkan.
Akhirnya saya berencana untuk menjenguk dihari sabtu, saat teman saya menelepon, itu hari Rabu.
Dihari Jum'at saya ditelepon lagi , kali ini oleh Ibu saya, mengabarkan , Sahabat saya telah tiada.
Jujur saya nangis saat itu juga, sampai karyawan lain berusaha menenangkan saya.
setelah saya jelaskan keatasan saya, saya diperbolehkan ijin pulang menengok sahabat saya.
Panik , Sedih dan emosi bercampur, saya tidak memperdulikan keselamatan saya pada saat dijalan.
sampai akhirnya saya tiba dirumahnya, sempat memeluk ibu dan ayah sahabat saya,
lalu menghampiri jasad sahabat saya yang terbaring membisu di ruang tamu rumah.
Tangis saya tak terbendung, sampai teman saya yang lainnya berusaha menarik saya, bermaksud untuk menenangkan saya.
Proses pemakaman saya ditunjuk langsung oleh ayah dari sahabat saya untuk masuk ke liang lahat, (meletakan jenazah didalam liang lahat)
Air mata seperti habis, tak sanggup lagi menangis , hanya do'a yang saya ucapkan saat itu.
setelah proses pemakaman, saya dihampiri teman saya yang lainnya , (yang sempat menjenguk Sahabat saya dihari Rabu)
ada 6 orang teman saya, memberikan sebuah amplop bertuliskan nama saya di depan amplop, saya tak paham , apa itu.
salah satu teman saya berbisik ,
"Dari (Menyebutkan nama sahabat saya)", awalnya dia kira lo ikut jenguk waktu itu, ternyata nggak,
dia bilang itu buat lo, Sumpah , anak2 nggak ada yang baca"
Setelah gue buka,
"Good bye my Fiend,
Lanjutkan Cita-Cita lo.
Bahagiakan semua orang yang perduli dengan lo
Sahabat Kecil Lo,
(Nama Beliau)"
Sumpah saya nyesel nggak bisa jenguk dia semasa masih ada,
Sahabat kecil saya kini telah tiada, sudah Bahagia disurga.
Hanya selembar kertas , dan celana jeans dengan bercak tanah bekas liang kuburnya yang membuat rindu saya terobati.
Ini adalah tahun kedua setelah kepergiannya, awal tahu kemarin adalah ulang tahun dia, dan saya hanya bisa mengunjungi makam sahabat saya.
dan bulan ini adalah bulan ulang tahun saya, dimana tak ada lagi seseorang yang nyelonong masuk kekamar saya untuk memberikan ucapan selamat.
Selamat jalan kawan.... Kenanganmu selalu terkenang dihidup saya...
Ini kisah nyata saya , bukan Fiksi.
tidak ada maksud lain saya membuat thread ini,
murni hanya Rindu dengan sang SAHABAT KECIL.
*edit :
Cita cita saya sama sahabat saya semasa kecil dulu sempat berfikiran untuk menjadi Ketua dan Wakil RW.
Konyol sih emang.. Namanya juga anak2..
Mungkin "cita-cita" yang dimaksud sahabat saya di surat itu ya menjadi ketua RW (mungkin). apapun itu, saya selalu berdoa untuk dia disana..
Saya punya "Sahabat" sedari kecil, bahkan kami tak pernah tau kapan tepatnya kami memulai pertemanan.
Kami seumuran , kami tinggal disatu perumahan yang sama, yang saya ingat hanya dulu semasa umur 4 tahun dia hadir di acara ulang tahun saya, itupun kami lupa apakah saat umur itulah kami memulai pertemanan atau belum, hanya selembar foto yang disimpan keluarga saya yang mengingatkan akan hal itu.
Semasa kecil, Seperti layaknya anak2, kami bermain , "berpetualang" bersama , sedikit "nakal" bersama. Banyak hal yang kami lakukan bersama.
Mulai remaja atau tepatnya semasa SMP, kami mulai jarang bertemu, perbedaan sekolah penyebabnya, (semasa SD kami satu sekolah).
Mulai sibuk dengan kegiatan masing2, sibuk dengan teman2 baru yang kami temui.
Kami hanya bertemu sesekali, dalam sebulan mungkin hanya 1 kali weekend kami bertemu.
Kami punya kebiasan yang unik, se- jarang jarangnya kami bertemu, setiap diantara kami ber ulang tahun, salah satu dari kami adalah orang pertama yang mengucapkan selamat.
(Secara langsung) jam 00:01 tepat jam pergantian hari. Kalau saya yang ulang tahun, dia datang malam2 buta nyelonong masuk ke kamar saya, begitupun sebaliknya,
Keluarga kami sudah saling memahami akan kebiasan kami itu, terkadang keluarga kami juga ikut serta untuk merencanakan surprise itu.
Semasa SMA, lagi lagi kami tidak satu sekolah,
semakin jarang bertemu , semakin sibuk dengan kegiatan masing masing,
bertemu hanya sesekali , hanya pas-pas an bertemu di jalan komplek,
saling tegur atau mengobrol singkat.
Tak ada yang spesial semasa SMA , Namun kebiasan unik kami, tetap kami lakukan.
Setelah lulus SMA kami BENAR BENAR jauh, beda Pulau tepatnya,
Dia kuliah di RIAU, sedangkan saya tetap mengambil kuliah di pulau jawa,
Ulang tahun saya setelah pindahnya dia ke Riau, tidak lagi diwarnai kejutan.
Tapi , tetap dia menghubungi saya lewat telepon, perbedaan jam antara kota kami,
membuat hal unik itu tak terjadi lagi.
dalam setahun , kami mungkin hanya bertemu seminggu pada hari raya.
itupun terbagi dengan kegiatan dia lainnya, lebih tepatnya mungkin hanya hari pertama setelah dia kembali,
dan hari terakhir sebelum dia kembali ke RIAU.
Singkatnya, ada suatu masalah di keluarga dia , yang mungkin tidak bisa saya sebutkan.
Akhirnya dia kembali ke Jakarta, dan memilih untuk bekerja (tidak melanjutkan kuliah)
Jelas membuat kami semakin jarang bertemu, mengingat dunia kerja dan dunia kuliah berbeda.
Bukan perbedaan strata, namun membagi waktu untuk bertemu jelas berbeda, (dia bekerja sampai sabtu)
dan dihari minggu adalah waktu dia beristirahat.
Suatu hari saya sedang magang disalah satu perusahaan , dikota penyangga Ibukota.
Saya memilih untuk ngekost disana, untuk mengurangi pengeluaran.
Teman saya yang lain , menelepon saya memberi kabar ingin menjenguk sahabat saya yang masuk rumah sakit,
terkena kanker paru-paru, saat itu saya bingung antara izin ke atasan saya atau menjenguk dilain hari.
mengingat anak magang tak bebas se-enaknya ijin, apalagi hanya ingin menjenguk teman yang sakit,
terkecuali anggota keluarga, mungkin diperbolehkan.
Akhirnya saya berencana untuk menjenguk dihari sabtu, saat teman saya menelepon, itu hari Rabu.
Dihari Jum'at saya ditelepon lagi , kali ini oleh Ibu saya, mengabarkan , Sahabat saya telah tiada.
Jujur saya nangis saat itu juga, sampai karyawan lain berusaha menenangkan saya.
setelah saya jelaskan keatasan saya, saya diperbolehkan ijin pulang menengok sahabat saya.
Panik , Sedih dan emosi bercampur, saya tidak memperdulikan keselamatan saya pada saat dijalan.
sampai akhirnya saya tiba dirumahnya, sempat memeluk ibu dan ayah sahabat saya,
lalu menghampiri jasad sahabat saya yang terbaring membisu di ruang tamu rumah.
Tangis saya tak terbendung, sampai teman saya yang lainnya berusaha menarik saya, bermaksud untuk menenangkan saya.
Proses pemakaman saya ditunjuk langsung oleh ayah dari sahabat saya untuk masuk ke liang lahat, (meletakan jenazah didalam liang lahat)
Air mata seperti habis, tak sanggup lagi menangis , hanya do'a yang saya ucapkan saat itu.
setelah proses pemakaman, saya dihampiri teman saya yang lainnya , (yang sempat menjenguk Sahabat saya dihari Rabu)
ada 6 orang teman saya, memberikan sebuah amplop bertuliskan nama saya di depan amplop, saya tak paham , apa itu.
salah satu teman saya berbisik ,
"Dari (Menyebutkan nama sahabat saya)", awalnya dia kira lo ikut jenguk waktu itu, ternyata nggak,
dia bilang itu buat lo, Sumpah , anak2 nggak ada yang baca"
Setelah gue buka,
"Good bye my Fiend,
Lanjutkan Cita-Cita lo.
Bahagiakan semua orang yang perduli dengan lo
Sahabat Kecil Lo,
(Nama Beliau)"
Sumpah saya nyesel nggak bisa jenguk dia semasa masih ada,
Sahabat kecil saya kini telah tiada, sudah Bahagia disurga.
Hanya selembar kertas , dan celana jeans dengan bercak tanah bekas liang kuburnya yang membuat rindu saya terobati.
Ini adalah tahun kedua setelah kepergiannya, awal tahu kemarin adalah ulang tahun dia, dan saya hanya bisa mengunjungi makam sahabat saya.
dan bulan ini adalah bulan ulang tahun saya, dimana tak ada lagi seseorang yang nyelonong masuk kekamar saya untuk memberikan ucapan selamat.
Selamat jalan kawan.... Kenanganmu selalu terkenang dihidup saya...
Ini kisah nyata saya , bukan Fiksi.
tidak ada maksud lain saya membuat thread ini,
murni hanya Rindu dengan sang SAHABAT KECIL.
*edit :
Cita cita saya sama sahabat saya semasa kecil dulu sempat berfikiran untuk menjadi Ketua dan Wakil RW.
Konyol sih emang.. Namanya juga anak2..
Mungkin "cita-cita" yang dimaksud sahabat saya di surat itu ya menjadi ketua RW (mungkin). apapun itu, saya selalu berdoa untuk dia disana..
Terakhir diubah:
