Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 11 Maret 2024 Page 318

Part 33

“Udah bangun ya Selina? Maaf bapak tadi bangun duluan. Eh malah jadi sange waktu liat kamu. Jadi bapak langsung coblos aja. Hehe.”, ujar pak Maliq sambil terkekeh.

Aku hanya tersenyum sambil mulai meresapi rasa nikmat yang menjalar dari liang vaginaku itu. Walau memekku masih kering tapi genjotan guruku yang tidak terlalu cepat tidak membuat perih vaginaku. Dan pelan-pelan cairan cintaku mulai mengalir membasahi lubang senggamaku.

Pak Maliq lalu menarik lepas kaos lengan panjangku hingga kini aku sudah bertelanjang dada karena memang tidak mengenakan bra dari di pesawat. Mata pak Maliq menatap nanar ke arah buah dadaku yang putih bulat ini.

Kedua tangannya dengan cekatan mulai meremas-remas payudaraku ini. Kulihat bagaimana tangannya yang agak coklat gelap ini sedang menjamah bongkahan susuku yang putih mulus. Pria keturunan arab ini juga menggunakan jari jempol dan telunjuknya memilin puting susuku. Aku mendesah dengan erotis akibat ulah jari jemarinya itu yang terus merangsang titik paling sensitif tubuhku itu. Makin lama puting susuku pun tegak dan mancung karena menerima stimulasi dari tangan pak Maliq.

Pria paruh baya ini pun mulai meningkatkan tempo genjotan penisnya di liang kewanitaanku. Ia dengan perkasa terus menghunjam keluar masuk batang kontolnya ke memekku. Di kamar hotel yang mewah ini aku bagaikan istri pak Maliq yang sedang ia setubuhi dengan bernafsu. Suara desahanku begitu keras karena tidak perlu takut terdengar siapapun, tidak seperti saat di pesawat tadi.

“Nghh.. aahh.. ahhh.. ahhh..”, desahanku yang sedang menikmati pompaan kontol panjangnya.

Begitu cepatnya tempo sodokan pak Maliq ini sangat membuatku merasakan nikmat. Penisnya yang memang jumbo ini dibarengi dengan kecepatan sodokannya yang tinggi membuatku bagai melayang dalam gelombang kenikmatan. Lalu sambil memacu penisnya di liang senggamaku, mulut pria berdarah arab ini pun menyosor ke buah dadaku. Dengan segera ia lalu menjilat-jilati bukit payudaraku. Bibirnya kemudian mencaplok puting susuku yang sudah tegang itu. “Nghh.. ahh.. isap terus pak.. ahhh.. iyahh ahh ahhh..”, desahku keenakan oleh sodokan di vaginaku serta hisapan bibirnya di putingku.

Tidak lama aku pun mengalami orgasme yang entah sudah keberapa kalinya hari itu sejak masih di pesawat sampai kini di hotel Lombok. Tubuhku berkelojotan beberapa kali tanpa bisa kutahan. Pak Maliq hanya berhenti sejenak karena ia juga merasakan kontraksi dinding memekku yang seolah memijit batang kontolnya.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan lalu diikuti suara seorang pria dari luar kamar kami, “Room service.”. Oh, itu pasti orang hotel yang akan mengantar breakfast untuk kami. Aku pikir pak Maliq akan menyudahi seks kami karena akan ada orang yang mengantar makanan ke dalam kamar. Tapi aku tercekat saat pak Maliq berkata,”Ya, silakan masuk. Pintu tidak dikunci.”. Oh damn, guruku kembali berulah..

Petugas hotel room service itu pun membuka pintu dan ia melotot kaget melihat pemandangan yang di depan matanya. Aku yang telentang dengan bugil ini dapat dilihat oleh mata pria muda yang berprofesi sebagai karyawan hotel ini. Dari perawakannya mungkin ia baru berusia tidak lebih dari 20 tahun. Jakun pria ini tampak naik turun karena keseksian tubuhku yang putih mulus ini.

Lalu pak Maliq seolah tidak menghiraukan kehadiran si petugas hotel ini lalu membalikkan tubuhku yang masih lemas. Aku pun kini tergeletak di ranjang dengan posisi menungging. Pantatku diangkat lebih tinggi dan aku yang baru orgasme ini hanya pasrah saja melayani pak Maliq yang berstamina super ini. Aku sebenarnya risih karena ada petugas hotel itu tapi di satu sisi aku juga horny dan aku tidak bisa membantah kemauan guruku ini.



Kemudian pria berdarah arab ini pun menusukkan batang penisnya ke dalam liang vaginaku. Ia pun dengan liar menggenjot liang kemaluanku dari belakang. Begitu kuat hentakan penis yang dilancarkan pak Maliq sampai menimbulkan suara “plak plok plak plok!” yang membahana di kamar ini.

“Loh mas, koq bengong aja? Makanannya tolong letakin di meja ya.”, ujar pak Maliq dengan santainya seolah-olah tidak ada terjadi hal yang aneh. Padahal ia sedang bersetubuh denganku dan kami telanjang bulat begini. Memang edan guruku ini yang bisa tidak masalah ada yang melihat perbuatan mesum kami di kamar hotel ini.

Mendengar teguran pak Maliq, si roomboy hotel ini pun tampak kaget karena tersadar dari kegiatan menonton live-show sex antara aku dan guruku. Ia pun lalu segera mengambil makanan di troli makanan yang ia dorong masuk tadi. Lalu ia pun terlihat sedang mengatur letak piring-piring ke atas meja.

Pak Maliq lalu memajukan kepalanya dan ia pun menghirup harumnya rambut panjangku yang selalu kurawat di salon ini sambil tangannya meremas-remas buah dada 34Bku. Tentunya guruku ini tidak berhenti menggempur liang vaginaku dengan sekencang-kencangnya. Mataku sampai terpejam dengan mulutku menganga karena begitu terbuai dalam kenikmatan birahi yang diberikan kontol guruku. “Ngghh ooh ooh ohhh!”, aku menjerit-jerit begitu seksi selagi disodok guruku di posisi anjing kawin ini. Aku yang dari tadi menahan desahanku kini pun sudah tidak kuasa lagi menahannya. Aku sudah tidak peduli ada si roomboy yang juga berada di kamar ini. Kulampiaskan rasa nikmat ini dengan merintih-rintih sensual.

Oh, gila stamina guruku ini. Kurasa sudah hampir 15 menit persetubuhan ini berlangsung namun tidak kulihat adanya tanda-tanda orgasme dari pak Maliq. Malahan aku yang akhirnya memperoleh orgasme kedua dari pertempuran birahi kami di kamar hotel ini. Tubuhku mengejang-ngejang beberapa kali di posisi menungging ini. Lalu aku pun ambruk ke atas kasur sambil terengah-engah.

Lalu kudengar suara pria muda yang berstatus roomboy ini dengan agak terbata-bata bilang, “Eh a anu pak. Makanannya sudah si siap..”. Pak Maliq dan aku menoleh ke arah si karyawan hotel itu. Dan guruku dengan gilanya malah bilang begini, “Nah, kamu mau ikutan main? Tapi kamu sekarang kasi liat kontol kamu ke amoy ini.”.

“Eh eh ma maksudnya gimana pak?”, tanya si roomboy agak bingung.

“Masih pura-pura bego aja lu mas. Mau dikasi yang ena-ena gini. Ngewek. Tau kamu. Cepet buka celana lu.”, ujar pak Maliq dengan ketus karena jengkel dengan si roomboy yang tampak polos ini.

“Ta tapi.. gapapa pak?”, lagi-lagi si roomboy bertanya lagi.

“Iya aman. Lu tutup dulu itu pintu yang rapet.”, ujar pak Maliq lagi.

Setelah itu roomboy itu pun menutup pintu kamar hotel ini. Dan ia lalu segera menanggalkan celana berikut celana dalamnya. Terpampanglah kontol berukuran standar yang sudah lumayan ereksi. Pak Maliq pun meledeknya, “Halah tadi pura-pura aja gak ngerti tapi tu kontol uda ngaceng gitu.”.
Si roomboy itu tampak tersipu malu karena mendengar ejekan pak Maliq. Lalu pak Maliq pun meminta roomboy itu mendekat dengan gerakan jarinya sambil berkata, “Nah sini lu mas. Kalo lu mau ngewe sama ni cewe. Lu harus tahan dikocok sama disepong sama dia dalam 3 menit.”.

Lalu pak Maliq mengambil HPnya dan menyetel timer ke 3 menit. Dan ia berujar padaku, “Nah Selina kamu kasi handjob sama blowjob ke dia ya sampe timer ini selesai 3 menit.”. Aku agak kaget dengan permintaan guruku tapi aku tau tidak ada gunanya berdebat dengannya. Sama seperti saat di pesawat, aku terpaksa menuruti kegilaan guruku. Aku pun bersiap dan duduk bersimpuh di atas kasur tepat di depan si mas-mas roomboy ini.

“Yak, mulai.”, ujar guruku sambil menekan tombol start timernya bak seorang wasit di sebuah pertandingan lomba lari saja. Aku pun segera menggenggam batang penis milik si roomboy ini. Batangnya berwarna coklat kehitaman, jauh lebih gelap dari badannya. Ujung kepala kontolnya tidak disunat. Diameternya termasuk lebar walau tidak begitu panjang. Terdengar lenguhan dari si roomboy ini ketika kulingkarkan jari jemariku menggenggam kontolnya.

Aku pun mulai mengocok-ngocok kontol milik si pria muda yang seorang karyawan hotel di sini. Kulihat mimik muka si roomboy yang seperti menahan untuk tidak cepat keluar. Lucu juga, hihihi. Aku pun makin semangat mengocok dengan cepat. Dan kini aku mulai menggunakan lidahku membelai kepala kontolnya. Kujilat-jilat di bagian lubang kencingnya sampai ke leher penisnya. Lalu aku menjilat ke bawah menuju ke biji pelirnya. Dengan telaten kujilati seluruh bagian “telur”nya itu sampai cukup basah. “Oohhh..”, suara erangan keenakan dari si mas roomboy ini.

Dan aku pun lalu segera mengulum kontol milik si roomboy ini. Kumaju mundurkan kepalaku dengan cepat membuat pria muda ini makin keras menceracau. “Ahh enaknya..”, komentar dari roomboy yang sedang menikmati servis oral sex dariku.

Dan tiba-tiba terdengar suara timer yang berarti si mas roomboy ini “lulus tes” dan bisa ikut bercinta denganku. “Selamat mas, kamu boleh ngentot sama ni amoy. Hehe.”, ujar pak Maliq dengan senyum mesumnya. Ia sepertinya memang ingin menyetubuhiku dengan posisi double penetration. Memang guruku ini ada-ada saja. Tapi ada perasaan berdesir mengetahui akan disodok dua kontol. Dulunya aku selalu takut jika digenjot dua kontol di dua lubangku sekaligus. Tapi kini aku malah seperti menyukainya. Mungkinkah karena sering didouble penetration aku jadi ketagihan?

Lalu pak Maliq pun mulai mengatur posisi tubuh roomboy itu untuk memulai persenggamaan 2 vs 1 ini. Ia meminta roomboy itu untuk berbaring telentang. Dan lalu pak Maliq pun mengangkat tubuhku dan lalu memposisikanku untuk menduduki kontol si roomboy itu. ‘bles’, suara penisnya yang tertanam di vaginaku. “Oohh.. sempitnya memek amoy ya.. enak…”, ceracau si roomboy yang merasakan jepitan vaginaku. Kini pak Maliq meludahi tangannya sendiri sampai agak basah lalu ia segera mengusapkan tangannya ke bibir liang anusku untuk melumasinya. Sambil menyiapkan lubang pantatku, guruku bertanya pada si roomboy, “Nama lu siapa mas?”.

“Budi pak.”, ujar si roomboy ini singkat sambil kulihat ia sedang meresapi nikmat dari penisnya yang mengisi vaginaku.

Lalu mas Budi ini tampak takjub melihat payudaraku terutama ke arah pucuk payudaraku yang sudah tegak ini. Ia sampai berkomentar, "Gila ya bisa warna pink gini putingnya.. punya amoy emang beda..". Lalu tangannya diarahkan ke pentil susuku dan ia memilin-milinnya dan sesekali menariknya. Aksi jarinya ini membuatku agak mendesah. Aku hanya pasrah saja sambil menatapnya dengan sayu.



Pak Maliq lalu meminta si Budi ini membantunya dengan menarik tubuhku ke arahnya sehingga kini posisi badanku jadi lebih menelungkup. Aku yang sudah pasrah hanya bisa bersiap menerima masuknya penis pria keturunan arab ini ke lubang anusku. Setelah dirasa anusku cukup pelumas ia pun mulai mendorong kontolnya memasuki duburku. Ada tiga kali ia mencoba tapi tidak berhasil. Baru akhirnya di percobaan keempat ini guruku bisa mempenetrasi anusku. “Argghhhhhhh! Pelan-pelan pak!”, jeritku yang meringis karena agak merasa sakit. Walau sudah cukup sering anal seks sebelumnya, momen ketika penis dipaksa masuk tetap lah akan terasa menyakitkan walaupun jelas tidak semenyakitkan seperti kali pertama aku disodomi.

“Mantep Selina.. bool kamu emang peret banget.. ngegrip..”, komentar pak Maliq yang keenakan penisnya bagai diremasi lubang pantatku.

Dengan masuknya penis pak Maliq, maka sekarang dua lubang di bagian bawah tubuhku sudah menampung dua batang kejantanan. Terasa sesak tubuh bawahku ini yang diisi kontol Pak Maliq dan Budi si roomboy yang beruntung. Untung saja keduanya tidak langsung menggenjot dan sepertinya masih beradaptasi sehingga membiarkanku bisa lebih bersiap dengan genjotan yang tidak lama lagi kurasakan.



Setelah sempat mendiamkan sejenak penisnya, lalu Pak Maliq yang pertama mulai memompa kontolnya di anusku. Tidak lama aksinya itu diikuti oleh sodokan mas Budi di memekku. Secara bertahap genjotan mereka makin naik temponya yang membuat tubuhku jadi ikut terhentak-hentak. Aku hanya pasrah saja diantara himpitan tubuh gelap mereka.

“Gimana rasanya memek cewe bookingan saya mas?”, tanya pak Maliq yang dengan kurang ajarnya memberitahu bahwa aku adalah pelacur yang dia sewa pada si roomboy ini.

“Enak banget. Sempit pak. Pasti mahal ya bookingnya?”, ujar si Budi yang percaya dengan perkataan pak Maliq.

“Ya jelas mahal lah. Barang mewah ini. Hahaha.”, jawab si pak Maliq sambil tertawa.

“Wah makasih ya pak uda kasi saya nyicipin amoy bookingan bapak. Hehe.”, ujar Budi yang terkekeh sambil terus menggenjot memekku. Lalu mas Budi meremas payudaraku sambil berujar, "Ni toketnya aja halus dan bulat kenceng gini. kaya bakpao. hehehe.".

"Bakpao susu mewah ini mas. hahahaha.", timpal pak Maliq yang disambut tawa si roomboy.

Kini tidak ada lagi rasa nyeri di anusku dan berganti menjadi rasa nikmat. Sensasi nikmat dari dua penis di dua lubangku itu menghilangkan rasa maluku. Aku mendesah-desah keras melampiaskan semua kenikmatan ini. Jujur memang harus kuakui seks double penetration begini memberikan kenikmatan yang luar biasa. Terasa bagaimana hunjaman dua kontol yang menggesek rongga-rongga di anus dan vaginaku memberikan aliran kenikmatan menjalar ke seluruh syarat tubuhku.

Mereka terus menggenjot tubuhku dengan tempo cepat. Si roomboy bernama Budi ini sambil terus memompa memekku, ia dengan rakus menghisap pentil susuku bagaikan mau menyedot air susu saja. Dikenyotnya sambil sesekali digigit gemas secara bergantian pada kedua putingku itu dengan nafsunya, membuatku makin merasa terangsang.

“Ngghhhh mas.. aahh.. iyahhh… sssshhh… enak… ngghhh…”, desahan dari mulutku dengan muka yang merah karena sudah sangat horny.

Tanpa ampun kedua pejantan berkulit coklat kehitaman ini menggempur kedua lubang tubuhku dengan “rudal” mereka. Aku yang disandwich dua tubuh gelap pak Maliq dan mas Budi ini hanya bisa terombang-ambing mengikut irama genjotan mereka. Begitu hebatnya sodokan mereka berdua ini membuat aku begitu merasa nikmat birahi.

“Ahhh ahhhh enak.. terus.. entot aku yang kuat.. ahh ahhh iyahh teruss.. ahh ahh ahhh!!”, rintihku yang sudah begitu binal akibat dikuasai nafsu birahiku ini.

“Uhhh seks threesome gini enak juga ternyata ya. Jadi tambah sempit lubangnya. Ohh..”, ceracau pak Maliq yang merasakan kenikmatan ekstra di persetubuhan double penetration seperti ini.

“Ohhhh enaknya memek cewe chinese ya.. beda dari memek selama ini yang pernah saya coba. makasih pak.. uhh..”, timpal si roomboy yang juga keenakan.

“Sama-sama dek. Hehe.”, ujar pak Maliq.

Ah, sensasi disandwich ini melambungkan libidoku menjadi sangat tinggi dan aku kembali merasakan desakan orgasme yang menguat. Sodokan demi sodokan yang kuterima bagaikan mengirim sinyal ke otakku untuk makin menuju klimaks seksualku. Aku benar-benar tidak berkutik oleh nafsu birahiku yang sudah begitu hebatnya ini.

“Aaahh terus! ahhh ahhh iyahh.. ahh ahh yang kencang ahh ahh! Enak! Nghh.. entot terus lubang pantatku!! Ahh aahh!”, tanpa ada rasa malu sama sekali aku terus saja mendesah-desah bagai pelacur saat meluapkan rasa nikmat yang kudapat dari 2 kontol itu di kedua lubang tubuhku.

Lalu saat aku sedang mendesah-desah tiba-tiba bibirku dilumat oleh mas Budi. Bau rokok tercium dari mulutnya yang sedang menciumk bibirku. Aku pun meladeni ciumannya ini dan lidahnya masuk ke mulutku. Lidahku pun beradu dengan lidahnya dengan panas. Ada 3 menitan kami berciuman dengan begitu panas sebelum si roomboy ini melepaskan pagutan kami karena mau mengambil napas.

Begitu panasnya seks threesome ini antara aku, pak Maliq dan si roomboy hingga tubuh kami semua sudah basah oleh keringat. Padahal kamar ini dalam kondisi AC menyala. Cermin kamar hotel ini memperlihatkan betapa kontrasnya persetubuhan yang terjadi di pagi hari ini. Tubuhku yang putih mulus berkilat karena peluh ini berada diantara dua pejantan yang satunya masih muda dan satunya sudah tua tetapi sama-sama berkulit gelap dan sama-sama sedang menyodok-nyodok lubangku. Sungguh sebuah pemandangan yang erotis dimana aku dihimpit oleh dua orang pria dengan penis mereka sedang disodok ke kedua lubangku dengan tempo cepat.

Beberapa menit kemudian, mas Budi terdengar menggeram dan menghentakkan penisnya ke atas dan dalam-dalam hingga hampir mentok ke rahimku. ‘Crot crot crot’, terasa hangat rongga rahimku yang ditembak spermanya beberapa kali.

Tidak lama giliran aku yang mendapatkan orgasme. “Nghhhhhh.. aku nyampe!! Oooohhhhhhh!!”, teriakku dengan wajah yang mendongak ke atas. Aku pun langsung ambruk ke badan kurus si mas roomboy ini. Nafasku putus putus dan aku begitu lemas sekaligus puas setelah ledakan orgasme barusan.

Lalu si roomboy yang sudah ejakulas ini segera bergeser dan ia lalu duduk di samping aku dan pak Maliq. Ia tampak menonton persenggamaan kami dengan wajah puas. Aku lalu merasakan lubang anusku kembali digenjot dengan cepat oleh pak Maliq.

Pelan-pelan birahiku kembali naik dengan cepat akibat sodokan pak Maliq ditambah dengan gerayangan tangannya di bibir memek dan juga payudaraku. Sambil terus memompa anusku, dimainkannya buntalan susuku yang menggantung bebas ini dengan tangan nya yang coklat kehitaman. “Sshhh.. aahh pakhh.… aahhh.. enak.. ohh.. ohh.. terus pak.. ahh ahh ahh..”, lenguhku penuh nafsu akibat genjotan penis perkasanya.

“Mas, kamu uda boleh pergi ya. Ntar dicariin bos lu kan bisa kena masalah. Hahaha.”, ujar pak Maliq ke mas Budi yang masih saja duduk menonton interracial sex di hadapannya. Pria muda itu pun lalu memungut pakaiannya dan segera mengenakannya. Tidak lama ia pun sudah berpamitan dan pergi dari kamar ini. Entah mimpi apa dia bisa merasakan bercinta dengan wanita muda sepertiku.

Guruku yang belum juga klimaks itu lalu mencabut penisnya dari lubang pantatku. Dan ia kemudian mengangkat tubuhku hingga di posisi duduk di ranjang. Terasa ada sperma milik roomboy itu yang meleleh keluar dari memekku. Lalu ia yang kini sudah duduk di atas ranjang lalu memintaku menaiki penisnya. Jadilah aku kini di posisi dipangku oleh guruku ini. Lalu kontol perkasanya itu kembali ditusuk masuk ke liang vaginaku. Setelah itu pak Maliq pun kembali menggenjotku di posisi duduk ini.



Tempo sodokannya pun awalnya pelan dan makin lama makin cepat. Aku kembali merasakan nikmat dan tanpa bisa ditahan mulai mengerang sensual. Ia mencium bibirku yang merekah karena mendesah-desah itu dengan buas. Aku pun melayani adu lidah dengan pria paruh baya ini dengan tak kalah liar. Lidah kami saling mengait sampai liur kami juga menjuntai saat lidah kami terpisah sesaat. Begitu panas french kiss antara aku dan pak Maliq yang berlangsung lebih dari 5 menit lamanya membuat kami akhirnya menghentikannya untuk mencari napas. Kami pun terengah-engah ketika tautan mulut kami terpisah.

Pak Maliq lalu sambil memegangi pantatku ini tiba-tiba beranjak berdiri. Aku agak kaget dan segera memegang bahunya. Sehingga kini aku pun sudah digendong olehnya dengan organ kelamin kami masih menyatu. Di posisi menggendong pria paruh baya ini kembali menyetubuhiku dengan kuat. Kupegang bahu pak Maliq dengan dua tanganku supaya tidak terjatuh ke belakang. Terasa sekali di posisi ini bagaimana penisnya itu menghunjam begitu dalam ke rahimku.



“Ahh pak.. ahh ahh ahhh!”, jeritku yang merasakan kenikmatan bercinta dengan pria keturunan arab ini.

“Ohh nikmatnya memekmu.. suka posisi ini Selina?”, tanya pak Maliq kepadaku.

“Ssshh iyahh suka pak.. kontol bapak dalem bangetthh masuknyaahh ahh ahh!”, jawabku dengan begitu binal.

Aku yang begitu bergairah ini memagut bibir tebal pak Maliq dan ia segera merespon dengan liar. Kini aku dan pria arab ini sudah berciuman layaknya sepasang kekasih, begitu panasnya aksi ciuman kami ini dan kupeluk leher pria yang usianya terpaut jauh dariku ini. Pak Maliq tidak diam dan membalas dengan merabai tubuhku dengan 1 tangannya. Ia meremas buah dadaku sambil memainkan puting susuku yang sensitif.

Pak Maliq lalu sambil menyodok ini pun mulai berjalan ke arah jendela kamar hotel ini. Lalu ia menyibakkan jendela yang menghadap ke arah laut. Kutolehkan kepalaku dan melihat pemandangan laut pulau Lombok yang berwarna biru ini. Memang sangat indah alam di Lombok membuatku amat terpukau. Langit juga begitu cerah sehingga laut menjadi lebih terang disinari cahaya matahari.

Tapi berhubung posisiku yang sedang digenjot memeknya oleh pak Maliq aku jadi tidak bisa terlalu fokus menikmati pemandangan. Aku kini lebih menikmati sensasi enak dari tiap gesekan batang kejantanan pak Maliq yang berurat ini di dinding vaginaku yang basah. Aku terus melenguh-lenguh dengan keras melampiaskan kenikmatan ini. Begitu cepat hunjaman demi hunjaman batang kontol pak Maliq dalam rongga memekku ini membuatku merem melek. Birahiku begitu terbakar akibat hebatnya permainan pria keturunan arab ini.

Pak Maliq sungguh perkasa, di usianya yang sudah di atas 60 tahun ini ia bisa bercinta di posisi menggendong yang tentu sangat menguras tenaga ini. Aku kagum dengan kekuatan guru fisikaku ini yang tanpa kenal lelah terus memompa liang kewanitaanku dengan tempo sangat cepat. Aku terus mendesah keenakan di tiap genjotan kontol panjang milik pria berkulit coklat gelap kehitaman ini. Walau seks ini sebenarnya dalam kondisi aku yang membeli kelulusan pelajaran Fisikaku dengan servis memekku pada guruku, tetapi harus kuakui aku sangat tergila-gila dengan kehebatan pria keturunan arab ini.

Tidak lama kurasakan otot vaginaku berkontraksi dan badai orgasme kembali meledak. “Oohh pak Maliq! Aahh aaku keluarr!! Aahhh.. aaahhhhhh!!!”, aku menjerit sambil mendongak ke atas. Saking nikmatnya, aku sampai meremas bahu guruku untuk melampiaskan gelombang orgasme yang begitu dashyat ini.

Aku yang lemas setelah orgasme ini pun menyandarkan kepalaku di dada pak Maliq. Pak Maliq lalu kembali menggenjot memekku di posisi menggendong ini. Dan ia kini mengangkat tubuhku lebih tinggi sehingga kontolnya sampai hampir terlepas dan menyisakan kepala kontolnya saja di dalam memekku. Lalu langsung pak Maliq menurunkan tubuhku ke bawah sambil ia menghunjamkan batang kejantanannya itu ke atas.

Terasa begitu kuatnya sodokan kontol pak Maliq dengan gerakan begini. Ia melakukan itu sampai 10 kali dan tiap hentakan bertenaganya itu membuatku menjerit keras. Sungguh nikmat sodokan pria paruh baya ini. Memang usia yang sudah termasuk tua bukanlah penghalang bagi fisiknya yang masih sangat prima.

Lalu pak Maliq bilang padaku, “Nah, coba kamu yang goyang Selina..”.

Mendengar permintaannya itu aku jadi seperti tertantang. Aku yang sambil memeluk leher pria keturunan arab ini, mengangkat kedua kakiku dan kutekuk di bagian atas pinggul pak Maliq. Setelah kurasakan pegangan dan jepitan kakiku sudah mantap, aku pun mulai menggoyang pinggulku. Jadilah aku kini lebih aktif menaik-turunkan tubuhku yang membuat kontol pak Maliq keluar masuk di memekku dengan cepat.

“Ngghh ahhh ahhh ahhhh..”, desahku yang kembali bernafsu ini.

“Uhhh mantep goyanganmu Selina.. terus gitu.. ohh..”, ceracau pak Maliq yang menikmati gerakan pinggulku yang menumbuk cepat itu.

Kuarahkan pandanganku ke cermin besar di kamar hotel ini. Pantulannya sungguh sangat kontras dan erotis dimana tubuhku, seorang gadis keturunan yang putih mulus dan telanjang bulat itu digendong oleh guruku yang kulitnya kehitaman ini. Dan di bagian selangkangan kami disatukan oleh batang kontol pak Maliq dengan memekku.

Kemudian pak Maliq mengarahkan bibir tebalnya ke puting susuku. Dihisap-hisapnya sampai aku makin keras mendesah karena rangsangan nikmat itu. Sesekali juga ia menjilat-jilat pentil susuku membuatku makin merintih erotis. Pucuk payudaraku itu sudah begitu keras dan mancung serta basah oleh air liur pak Maliq.



Kedua tangannya juga meremas-remas dengan kuat buah dadaku menambah nikmat yang kurasakan. Aku pun jadi makin liar menaik turunkan tubuhku memompa memekku dengan kontol pak Maliq. Terasa batang kejantanan pria keturunan arab ini yang keluar masuk menggesek dinding vaginaku.

‘Plok-plak plok-plak-plok’ suara tumbukan pantatku dengan pahanya.

Gesekan penis guru Fisikaku yang tebal ini menimbulkan rasa nikmat yang hebat. Apalagi lagi kontolnya yang luar biasa panjang ini membuat aku bagaikan melayang dalam pusaran kenikmatan. Tanpa bisa kutahan lagi akhirnya aku pun harus kembali orgasme. “Ohhhh pak.. ngghhh akuhh.. nyampeee!!! Aaaahhhhhhhh!”, jeritan kenikmatanku yang sedang diterpa badai orgasme. Tubuhku berkelojotan dengan hebat sampai aku harus membaringkan diriku di dada pak Maliq yang penuh bulu lebat ini.

“Ohh bapak mau keluar.. pake mulutmu ya Selina..”, ceracau si pria paruh baya itu sambil kedua tangannya mengcengkeram kuat-kuat buntalan pantat mulusku. Lalu ia pun segera merebahkan tubuhku di kasur dan buru-buru ia pun segera mengarahkan kontolnya ke arah mulutku. Tahu yang guruku mau, aku segera membuka lebar-lebar mulutku yang mungil ini untuk menampung kontol hitamnya.

Mulutku pun dengan semangat menyepong penis guruku yang sudah akan orgasme ini. Ia yang sedang berdiri di depanku ini melampiaskannya dengan meremas rambut panjangku. “Ohh bapak gak tahan lagi Selina.. terima peju bapak!”, lenguh pak Maliq menjelang ledakan klimaksnya.



Terasa penisnya berkedut-kedut dalam mulutku menyemburkan lendir putih kental yang hangat. Terasa asin sperma guruku yang sudah berkali-kali kurasakan karena ia memang sering orgasme dalam mulutku. Bahkan karena kedutan kuat kontol pria keturunan arab ini, ada yang menyembur mengenai bibir dan pipiku. Aku yang sudah biasa dengan aroma cairan kental ini pun segera menelan semuanya. Lalu aku pun berbaring di atas kasur ini. Lelah bercampur puas kurasakan setelah bersetubuh dengan pak Maliq barusan. Kulihat pak Maliq pun merebahkan dirinya di sampingku lalu ia memelukku dan kami pun segera tertidur..

Entah berapa lama kami tertidur yang pasti saat aku bangun kulihat pak Maliq sudah tidak ada di ranjang. Kulihat jam ternyata sudah jam 8:49 pagi. Artinya kami hanya tertidur sesaat saja tadi setelah bercinta. Pak Maliq lalu mengajakku menyantap makan pagi yang tadi diantar si petugas hotel yang beruntung bisa bercinta threesome dengan aku dan pak Maliq. Makanan breakfast hotel ini lumayan enak walau sudah tidak hangat karena kami yang ketiduran tadi. Lalu selesai makan aku dan pak Maliq pun segera bersiap mandi. Berhubung mau agak buru-buru, kami pun memutuskan mandi bareng. Tapi sesi mandi ini kami tidak lagi bercinta karena memang masih lelah setelah bertempur cukup lama tadi dan juga dari tadi malam. Ia hanya membantu menyabuni tubuhku dan aku juga membantunya menyabuni punggungnya. Aku juga lega karena pak Maliq yang sudah menuntaskan nafsu seksualnya padaku tadi tidak mengajak bersetubuh lagi dan benar-benar hanya mandi biasa.

Selesai mandi aku mengeringkan rambutku dan lalu menata rambutku ini. Lalu kuambil kaos tanktop biru muda lengan pendek dari koperku dan celana hotpants jeans biru gelap. Tanktopku ini bagian lehernya agak rendah sehingga area dadaku jadi agak terekspos bagian atasnya. Dalamannya kugunakan bra hitam serta celana dalam sewarna. Sehingga bra hitamku tampak membayang dari luar tanktop warna terangku. Penampilanku yang seperti ini sungguh seksi dan aku yakin akan ada banyak mata pria yang menoleh ke arahku nanti. Setelah siap, Pak Maliq dan aku yang sudah segar kembali dan berpakaian ini pun segera berjalan ke arah lift untuk turun ke loby hotel. Hari ini pak Maliq berencana mengajakku jalan-jalan walau aku belum tahu kemana.

Aku dan guruku ini lalu segera berjalan ke arah loby hotel. Di loby ada pria-pria yang keliatan terpana dengan penampilanku yang berkulit putih ini dengan tanktop yang sangat menantang dan juga celana pendek hotpants yang hanya menutupi sedikit pahaku saja.

Tampak pak Maliq menelpon supir kami untuk menjemput. Sambil berjalan pak Maliq berkata hari ini ia sudah menyewa kapal berukuran kecil berikut krunya untuk mengajakku ke tengah laut. Ia tampak tersenyum penuh arti setelah memberitahuku. Hmmm, kegilaan macam apa lagi yang direncanakan guruku ini.

Kami pun segera naik ke mobil yang sudah dicharter oleh pak Maliq berikut sopirnya yang kemarin menjemput kami di bandara. Akhirnya dari berbincang ini aku namanya Barnabas. Ia adalah pria asal NTT yang sudah menetap cukup lama di Lombok. Dari mukanya sepertinya sudah kisaran umur 50 tahunan. Pak Barnabas berkulit hitam legam khas orang timur dengan badan tinggi besar.

Pak Barnabas mengendarai mobil membawa kami ke sebuah pelabuhan yang akan mengantar kami jalan-jalan ke laut lepas di dekat pulau Lombok. Sesampai disana kulihat ada kapal laut yang tidak terlalu besar dan sepertinya hanya muat untuk penumpang yang tidak lebih dari 10 orang. Dan saat kutanyakan pada pak Maliq memang kapal ini maksimal hanya bisa untuk 8 orang saja.

Lalu pak Maliq pun segera bertemu dengan awak kapal yang ia sewa dan akan membawa kami ke laut dan juga pulau-pulau kecil dekat lombok nantinya. Kulihat awak kapal itu juga orang timur yang berkulit gelap seperti pak Barnabas. Ada 3 awak kapal yang akan mendampingi kami nantinya selama perjalanan ke lautan ini.

Mereka pun menemuiku dan pak Maliq. Dimulai dari kru pertama yang bicara dengan pak Maliq dan sepertinya adalah semacam bos dari para awak ini. Namanya Robert. Ia berkepala botak dan badannya pendek dan agak buncit. Dari perawakannya sepertinya ia setidaknya sudah berusia antara 40-50 tahun.

Sedangkan dua anak buah kapal lain adalah Frengky dan Ode. Mereka juga asli daerah indonesia timur dengan ciri fisiknya yang berkulit kehitaman. Keduanya ini masih termasuk agak muda mungkin di usia 30an tahun. Keduanya berambut kriwil khas orang timur. Frengky rambutnya agak cepak dan Ode berambut gondrong.

Mereka menatap diriku yang memang berbalut busana seksi ini. Tapi mereka tidak berani lama-lama melihat tubuhku mungkin takut jika aku marah. Aku yang cuek saja ini pura-pura saja tidak tahu jika tiga pria awak kapal ini sesekali curi-curi pandang ke arahku, terutama ke bagian payudara dan pahaku.

Frengky dan Ode membantu mengangkat tas tenteng milikku dan pak Maliq ke dalam kapal. Lalu tidak lama aku pun dibantu untuk naik ke kapal laut ini. Ode memegangi tanganku supaya aku tidak terjatuh karena memang kapalnya sedikit bergoyang-goyang membuat aku agak kesulitan. Lalu saat akan melangkah sampai di geladak kapal itu aku agak terpeleset sehingga aku jadi hampir saja tersungkur. Beruntung ada Ode yang sigap menangkapku sebelum aku bisa terbentur lantai kapal. Tapi sialnya tangan Ode yang hitam itu malah jadi memegang erat ke buah dadaku. Sepertinya ia tidak sengaja tapi yang jelas aku jadi agak risih. Dan seperti ada setruman karena payudaraku seperti diremas ketika ia memegang dengan kuat buntalan dadaku itu. Hampir saja aku mendesah akibat remasannya itu. Untung saja aku bisa menahan mulutku. Ode tampak ketakutan dan ia buru-buru meminta maaf tapi aku bilang tidak apa-apa sambil tersenyum tipis.

Dimulailah jalan-jalan di laut lepas bersama guruku dan 3 orang ABK..









~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 
Terakhir diubah:
Sudah update ya guys. Agak telat karena kesibukan di RL. hehe :Peace:
Sering-sering ramein thread ya guys biar ane masih tetep semangat update. hehe :mindik:

semangat suhu ,bantu sundul demi selina

Mantap hu ;)

semangat sundul sundul sundul sundul

Nice semangatnya :semangat:

Ayo ayooo udah penantian panjang nih nunggu aksi binal selina di pake asal2an

Wah sudah dinanti nih ya :cif:

sundulll. nunggu banget selina 😘

Good hu sundul gundul ya :genit:

Okeee kita gas sampe page berikutnya... 🤭

Mantap hu di gas terus :D

gas kan suhu

Iya hu, sudah rilis :cim:

Yok hu ditunggu nih

Iya udah nih :nenen:

Yok gas yok digoyang lagi selina nya

Gas hu. Selina sudah hadir lagi :pantat:

Biar cepat ganti halaman

Nice hu :beer:

Lanjut suhu kangen si vagina gundul yang seri di pamerin hehehe

Wah demen yang vagina gundul nih ;)

Gasin Bang udah gasabar nungguin Selina Amoy paling binal

Siap hu, Selina sudah kembali :genit:

Officially in a new page.. summoning @thanosduh 🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Yes, i am here :cool:

Keburu kebawah lg nih hu post nya

Aman hu tetep update koq. :cendol:

Makin kangen sama selina

Selina sudah hadir ni. Btw cakep sis foto ppnya. :genit::nenen:

makasih suhu thanos untuk update nya

Sama2 suhu :cendol:

Thanks hu updatenya 🤙🏼

U're welcome suhu :beer:
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd