Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[SELESAI] Kesambet Nafsu Sama Sepupu

Fadelsz

Suka Semprot
Daftar
17 Dec 2017
Post
15
Like diterima
99
Bimabet
Halo sobat semproters, ini thread pertama ane di forum ini, jadi salam kenal.

Di sini ane cuma mau sharing cerita yang ane alami sendiri waktu masih duduk di bangku kuliah. Jujur ane bingung mau post di subforum yang mana, awalnya mau posting di Gambar IGO tapi ane ga sempet dokumentasi kejadian dalam bentuk apapun, mau posting di FR tapi ini bukan aktivitas B-O, memB-O:)

Oke langsung aja ke ceritanya. Kisah ini adalah kisah nyata yang ane bumbui sedikit dengan dialog-dialog yang masih ane ingat dalem kepala ane.

Kejadian silaturahmi dibumbui nafsu syahwat ini terjadi 5 tahun lalu, di tahun 2017 bulan April. Waktu itu ane sedang menjalani kegiatan KKN di sebuah kabupaten di provinsi ane. Kebetulan di kabupaten tersebut ada satu keluarga dari pihak ibu ane, beliau adalah paman saya yang merupakan sepupu 1x dari ibu ane. Sebelum berangkat KKN, ibu saya memang sudah berpesan kalau sudah sampai di sana, sempatkanlah sesekali untuk berkunjung ke rumah paman kamu itu dan bersilaturahmi dengan keluarganya. Ane berangkat KKN di bulan Maret, karena berbagai macam kesibukan di awal-awal penyelenggaraan KKN, apalagi ane ditunjuk sebagai Koordinator Desa waktu itu, sehingga ane baru sempat berkunjung ke rumah beliau di bulan April. Pagi itu ane bangun lebih cepat untuk menyelesaikan tugas yang tersisa. Setelah menyelesaikan tugas, ane akhirnya berangkat meninggalkan posko menggunakan sepeda motor ke rumah paman ane tersebut. Jaraknya cukup jauh, sekitar 45 menit perjalanan dengan kecepatan 50-60km/jam.

Singkat cerita setelah menempuh perjalanan yang melelehkan (karena kabupaten tersebut terkenal dengan cuaca panasnya akibat tidak memiliki pantai dan terletak di sisi sebuah danau besar) akhirnya ane tiba di rumah paman ane. Rumah panggung kayu khas daerah sini dengan kayu yang berwarna coklat gelap, bukan warna dari cat, melainkan warna dari kayunya itu sendiri. Beberapa ekor ayam berlarian di bawah rumah. Tiga sepeda motor juga terparkir di dekat tempat pencucian piring. 1 Jupiter MX, 1 Scoopy, dan 1 entah motor apa yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk mengangkut gabah dari sawah. Ane disambut oleh bibi ane. Beliau waktu itu sedang memanen mangga di teras rumahnya menggunakan bambu yang diikatkan potongan galon di ujung atasnya.

"Eh nak T..." (nama panggilan ane di keluarga)
"Permisi tante, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, masuk nak masuk. Aduh ibumu nelfon sejak sebulan lalu bilang kamu KKN di xxxxxxxxxx. Tante kira kamu gamau dateng"
"Hehe ngga tante..."jawabku sambil mendorong motor masuk ke halaman rumah "...saya ditunjuk jadi kordes di tempat KKN, jadinya lumayan sibuk di bulan pertama buat nyusun proker, dll"
"Oooh...gitu, eh parkir di situ saja motornya" katanya sambil menunjuk tempat di mana motor lain terparkir. "Poskonya di desa mana emang?" tanyanya lagi
"Deket ibukota kabupaten tante, di desa xxxxxxxxxxxxxxx"
"Ooooh pantes, jauh juga ya dari sini. Ayo nak mari sini naik ke rumah, om mu ada di atas lagi benerin lampu di dapur, ayo sini" ujar tante ane.

Ane kemudian menjabat tangan tante ane dan mencium tangannya sebagai wujud kesopanan. Kemudian ane mengikutinya naik ke atas rumah panggung itu, sambil bercerita singkat terkait kegiatan ane di posko, berapa lama masa KKN ane, dan beberapa obrolan umum lainnya antara tante dan ponakan. Ane kemudian dipersilahkan duduk di sofa ruang tamu. Ruang tamu ini berbentuk L. Di mana sofa tamu diletakkan di ruangan yang terpisah dari koridor utama untuk akses ke ruang tengah dan dapur, di sebelah ruang tamu terdapat satu ruangan berdinding kayu, sepertinya kamar. Sofa bermodel klasik dilapisi kulit sintetis berwarna coklat dengan busa yang sangat tebal, dengan ukiran kepala elang di bagian atas sandarannya, 1 sofa panjang untuk tiga orang dan 2 sofa pendek masing-masing untuk 1 orang. Di tengahnya terdapat meja kayu dengan permukaan kaca bening, 3 toples Tupperware berisi kerupuk dan kue menghias bagian atas meja tersebut. Di tempat inilah kejadian utama dari cerita ini nantinya berlangsung.

"Bapak, T.... udah dateng nih" sahut tante ane ke suaminya. Kemudian dia berjalan ke ruang belakang. "Nak tunggu yah tante bikinin minuman dulu. Mau minuman apa?"
"Air putih aja tante, kalo ada yang dingin boleh".
"Oh iya nak...Bapak itu T di depan udahh nunggu".
"Iya iya sebentar....OOOOO T kamu sudah datang rupanya!" sahut paman ane dari arah dapur.
"Iya om maaf baru sempat berkunjung, sibuk soalnya" sahut ane dengan suara yang agak keras.
"Oalah sudah bisa sibuk juga ya kamu hahaha"
"Hehe iya om"

Sembari menunggu om ane keluar, ane melihat-lihat beberapa foto yang tergantung di dinding ruang tamu. Ada banyak foto yang tergantung di sana, mulai dari foto yang masih berwarna hitam-putih yang sudah ditumbuhi jamur, foto-foto tahun 90-awal 2000an dengan warna khas kamera Fujifilm, dan foto-foto lainnya yang sepertinya baru saja dicetak beberapa tahun terakhir. Ane terfokus ke satu foto, foto keluarga om ane. Di situ beliau berdiri menggandeng tangan istrinya, sedangkan kedua anaknya duduk di depannya. Anak pertamanya seorang laki-laki, umurnya 2 tahun lebih tua daripada ane, mengenakan pakaian seragam pelayaran. Ane sudah cukup sering bertemu dengan dia waktu ane masih SMK, karena waktu itu dia berkuliah di kota asal ane. Sekarang dia sudah berlayar di kapal dagang. Anak keduanya seorang perempuan, dengan tubuh yang agak berisi, kulit putih, rambut sebahu, mengenakan behel, dengan sedikit bintik jerawat di wajahnya tersenyum ke arah kamera, lumayan manis menurutku. Dia 4 tahun lebih muda dariku. Terakhir kali ane bertemu dengan dia waktu dia masih anak SD yang sering menangis meminta uang jajan ke ibunya saat berkunjung berlebaran di kota asal ane.

"Eh T....bagaimana kabar" suara pamanku mengejutkanku dari belakang
"Eh om.." jawabku sambil menghampiri beliau dan kemudian menjabat dan mencium tangannya "alhamdulillah baik om"
"Gimana KKN mu? Dapat cewek xxxxxxxxxxxxx nda? Pasti kamu jago nyari cewe"
"Hehe ngga om, lebih sibuk kerjain proker ga sempet cari cewe" jawabku. (Walaupun sebenarnya ane rajin banget godain temen se-posko ane hehehe)
"Masa cowo kayak kamu ga bisa dapet cewe, bohong kamu"
"Hehe ngga om serius"

Kami mengobrol beberapa saat di ruang tamu. Beliau bertanya tentang kondisi ibu di kota, perkuliahan ane, kegiatan ane selama KKN, dan lain sebagainya. Sampai tiba saatnya paman ane menyinggung foto yang sebelumnya ane liatin.

"Itu kakak kamu R sekarang udah berlayar. Dia ikut di kapal dagang milik Korea. Minggu kemarin dia nelfon katanya lagi ada di Afrika Selatan, sudah 1,5 tahun ini dia belum pulang"
"Wah alhamdulillah sukses sekarang kak R ya om" jawabku sambil dengan tidak sabar menunggu om ku membahas putri bungsunya.
"Iya alhamdulillah, motor adiknya yang Scoopy di bawah itu dia yang beliin kemarin"
"Wah syukur deh om. Eh kalo si Mulya (nama anaknya paman ane) sekarang di mana om?"
"Ada tuh di dalam, dia sekarang udah kuliah Keperawatan, baru semester satu, ini masih libur naik ke semester 2. Mule! Sini bentar ini ada kakak kamu datang jauh-jauh dari xxxxxxxxxx!"
"Iya pak tunggu" suara halus seorang wanita menyahut dari ruangan di sebelah ruang tamu

(disini ada update sedikit)

Tak lama kemudian suara derap kaki terdengar dari arah belakang. Maklum, rumah paman ane ini seluruhnya terbuat dari kayu kecuali atapnya yang terbuat dari seng spandex, jadi suara langkah kaki akan terdengar jelas apabila seseorang berjalan cukup cepat.
"Eh eh Mule, bantu dulu mama bawakan ini ke depan sekalian" ujar tante ane di dapur
"Iyah iyah" jawab gadis itu singkat

Tak lama kemudian, seorang gadis muncul dari arah koridor, mengenakan baju kaos merah oversize dengan celana pendek selutut, di tangannya ia mengangkat nampan dengan ceret berisikan sirup jeruk dan empat buah gelas kaca bening. Ane terkagum-kagum dengan kecantikannya. Wajahnya yang di foto terdapat bintik jerawat sekarang terlihat sangat putih dan halus, lengannya begitu mulus dengan bulu-bulu halus menyelimuti kulitnya, lehernya cukup berisi dengan kulit yang bersih dan putih, betisnya sangat halus dengan sedikit bekas luka sodet di lututnya, dadanya ga begitu gede, mungkin pas dengan segenggaman tangan ane, namun sangat fit dengan ukuran tubuhnya yang lebih pendek dari ane yang sekira 150-155cm. Pinggangnya lurus di sekitar perut yang kemudian cukup melebar di bagian panggul. Perutnya pun rata. Hidungnya lurus dengan cuping hidung yang membulat di ujungnya. Bibir atasnya agak tebal membentuk huruf M dan bibir bawahnya tipis dan halus berwarna pink. Ane ga menyangka anak yang dulunya sering ngerengek minta duit sekarang menjadi anak yang sangat manis dan menawan dengan body yang aduhai ;)

Si gadis kemudian menunduk dan meletakkan nampan di atas meja. Meletakkan gelas lalu menuangkannya di depan ane.

"Makasih" ucapku singkat kepada sepupuku itu. Dia hanya tersenyum singkat dan berlalu menuju dapur
"Aduh tante kenapa repot-repot bikin sirup" ane lanjut menyahut ke tante yang masih di dapur
"Gapapa nak, kamu kan abis perjalanan jauh. Tunggu bentar yah ini pudingnya bentar lagi dibawa keluar sama Mule"
"Duh tante repot sekali, jadi nda enak"
"Sudah, memang begitu kalo tamu jauh disini, jadi raja, hahaha. Ayo ayo, minum dulu nak minum" paman ane memotong sembari mengambil gelasnya untuk juga minum.

Di sini udah jadi adat bagi tuan rumah untuk lebih dulu memakan/meminum sajiannya di depan tamu agar si tamu tidak malu-malu ikut makan/minum. Ane pun ikut meminum sirup jeruk tersebut, ah sangat segar setelah perjalanan panjang dan panas. Ga lama kemudian sepupu ane kembali keluar dengan membawa nampan berisikan beberapa piring kecil dengan 4 potong puding berwarna pink dengan vla berwarna putih susu di atas masing-masing piring. Dia lalu meletakkan piring-piring itu di atas meja. Saat dia ingin kembali masuk ke dapur, paman ane menghentikannya.

"Eh bentar dulu kamu itu gimana. Salim dulu sama kakak kamu, kok ga sopan gitu" ujar paman ane
"Hehe gapapa om namanya juga cewe, mungkin malu" ane membalas untuk mencairkan suasana

Dia kemudian menghampiriku, senyumnya semakin melebar, bukan main manisnya. Ane perhatikan dia udah ga lagi memakai behel dan giginya terlihat putih dan sangat rata teratur. Aku mengulurkan tanganku yang kemudian dia raih dan ditempelkan ke pipinya. Telapak tangannya terasa agak basah waktu itu, mungkin karena uap embun dari minuman dan makanan dingin yang dia bawakan baru-baru saja. Sedangkan pipinya terasa begitu halus dan kenyal di punggung tanganku.

"Wah sekarang udah gede kamu Mule. Dulu terakhir ketemu kamu menangis depan rumah nenek gegara ga dikasih duit jajan sama tante" celetukku
"Ih kakak" jawabnya tertawa kecil sedikit malu "Itukan dulu masih anak-anak" tangan kami sudah terlepas dan dia berjalan mundur
"Kuliah di mana sekarang?"
"Di Poltekkes **** ***** kak, jurusan keperawatan"
"Wah luar biasa, calon perawat ini"
"Sudah pintar cari cowo juga kak T" paman ane tiba-tiba nyeletuk
"Ih bapak" dia tersenyum malu sambil berjalan ke dapur

Jujur di saat itu ane murni cuma kagum dengan adik sepupu ane itu. Ga ada niatan sama sekali buat melakukan perbuatan terlarang apapun dengannya. Walaupun sempat terlintas di pikiran ane bayangan rasa ketika meremas toketnya yang bulet dan kencang itu, tapi ane ga punya niat sama sekali buat bener-bener ngelakuinnya......setidaknya sampai malam nanti......

"Ayo nak makan pudingnya" ujar paman ane
"Wah kayanya enak nih"
"Silahkan, silahkan nak"

UPDATE BANYAK DISINI

Setelah menghabiskan puding di ruang tamu, tante ane kemudian keluar dari dapur dan mengajak aku dan paman untuk makan siang di dapur. Kami pun berjalan ke dapur. Di dapur sudah ada Mulya yang menyiapkan piring makan untuk kami berempat, kami makan melantai karena meja makan penuh dengan Tupperware jualan tante ane. Sewaktu ane melirik ke arah Mulya, mata kami saling menangkap, dan bukannya tersipu malu, Mulya malah menatap mata ane sambil tersenyum, ane mau balas senyum tapi takut ketahuan sama tante dan paman, akhirnya ane langsung mengalihkan pandangan ke arah makanan. Kami makan bersama sambil mengobrol lebih banyak. Di sini Mule juga udah berani bicara walaupun ga sering. Ketika pamanku menyinggung soal cewek dan kehidupannya waktu mahasiswa, tiba-tiba aja si Mulya bertanya dengan nada bercanda

"Emangnya kak T udah punya pacar?" tanyanya
"Ah belum, aku mau nikmatin masa muda dulu, gamau terikat sama hubungan" jawab ane sok kalem dan cool
"Eleh masa cowo setampan kak T gapunya pacar, ya kan pak?" Mule menjawab sambil bertanya ke ayahnya
"Iya. Itu yang tadi Bapak bilang ke dia waktu baru datang. Bohong ini anak kalo gapunya pacar hahaha"
"Kalo cewe yang deket ada beberapa om, tapi gada niatan buat pacar-pacaran" jawab ane masih berusaha tampil kalem
"Nah kan sudah kubilang, nih anak banyak cewenya" ujar om ane
"Iya kan pak. Bisa-bisanya cowo kayak kak T gada cewe yang mau deketin" si Mule menimpali

Di sini ane sudah mulai merasa ada yang aneh dari reaksi sepupu ane ke setiap pembicaraan ane. Ada kesan overreaction dan attention seeking dari setiap kalimat yang dia ucapkan, dan hampir semua pembahasan yang dia angkat berfokus ke ane doang, setiap kali pembicaraan mulai beralih ke topik lain, dia bakal berusaha buat nyambungin topik tersebut ke ane. Tapi ane juga gamau kepedean, ane anggap karena dia masih bocah jadi mungkin dia excited ketemu keluarga jauh yang udah lama ga dia temui.

Setelah makan, aku dan paman ke teras depan. Paman ane ini seorang perokok sementara ane bukan. Kami kembali mengobrol terkait kegiatan KKN ane. Beliau menanyakan soal kesibukan ane sampai besok.

"Nak besok sibuk?" tanyanya
"Oh ngga om, kebetulan jadwal prokerku baru lanjut hari Senin lagi. Kenapa om?"
"Ya sudah kamu bermalam saja di sini. Itu ada kamar di dalam. Kamu bawa baju ganti kan? Kalo ga bawa nanti om kasih, ada beberapa baju om yang udah ga dipake kamu bisa pake nanti malam kalo mau tidur. Di belakang sebelah kamar om ada kamar kosong, tadi saya sudah suruh Mule buat bersihkan"
"Eh....eh iya siap om. Bawa kok om, tuh ada di tas"

Jujur sebenernya ane gamau nginap di situ. Ane lebih mau balik ke posko buat bisa SSI sama temen-temen cewe ane hehe. Tapi ane ga enak nolak permintaan om ane, apalagi setelah beliau meminta tolong untuk membantu memanen mangganya. Dia udah kesulitan buat manjat, maklum udah di atas 55 tahun, apalagi dia satu-satunya pria di rumah itu.

"Mule!" sahut paman ane memanggil anaknya.
"Iya pak"
"Kamu bantu kakakmu bawa barang ke kamar belakang, sekalian tunjukin di mana itu kamar"

Mulya kemudian keluar dari kamarnya dan memanggilku

"Sini kak T" ujarnya lalu kemudian mengambil tas ku
"Eh ga usah repot-repot, biar saya yang bawa"
"Dih gapapa kali, sini"

Ane kemudian ngikutin dia ke belakang, ngelewatin tempat makan tadi, dan di bagian paling belakang terdapat sebuah ruangan berukuran sekitar 3x2m. Mulya membuka pintu ruangan tersebut dan menyalakan lampunya.

"Kak T nanti bobo disini" sambil meletakkan tasku di atas kasur
"Oh ini kamarnya kak R dulu yah?"
"Iya kak. Tapi sejak kak R kuliah udah jarang ditempati. Kadang-kadang Mule tidur di sini sih kalo lagi bosen bobo di kamar depan"
"Oya sini kak" tiba-tiba Mule merangkul tanganku dan membawaku ke depan lemari. Ane gatau dia mau ngapain, tapi waktu itu lengan aku menyenggol sisi payudara kanannya dan bukan main empuknya, bulu kuduk ane sempat merinding sebentar dan tenggorokan ane tercekat. Tapi ane ga mau terbawa suasana, ane masih bisa mengendalikan diri.

Di depan lemari Mule berdiri di sebelah aku dan meletakkan telapak tangan di atas kepalanya lalu disejajarkan dengan rahang ane. Ane paham, dia mau mengukur tinggi badannya, entah untuk apa tujuannya, mungkin biar lebih dekat. Tinggi badannya memang cuma sampai rahang bawah ane, padahal ane sendiri cuma 160cm.

"Yahha pendek" ejekku
"IH KAYAK KAMU TINGGI AJA KAK WEEEE!" jawabnya agak kesel

Dia kemudian mencubitiku sambil cekikikan. Ane yang gamau paman merasa aneh apalagi curiga karena kami kelamaan di dalam kamar langsung memotong situasi tersebut.

"Udah udah aku mau mandi dulu"
"Iya mandi sana bau" jawabnya bercanda

Di sini ane udah yakin kalo nih anak "ga beres", kok tiba-tiba gitu jadi akrab banget sama ane dan kelakuannya kayak caper gitu. Ane yakin nih anak ada perasaan tertentu sampai-sampai dia jadi bertingkah seperti itu ke ane.

Singkat cerita waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, ane dan paman ane berjalan kaki dari mesjid selepas sholat ashar. Di jalan paman ane meminta tolong ke ane untuk membantunya memanen mangga di terasnya sebelum keburu dimakan oleh kelelawar ataupun ulat pohon. Sesampainya di rumah ane langsung melepas sarung sholat yang ane kenakan dan membantu paman ane memanen mangga. Sebenarnya paman ane udah punya bambu yang tadi siang digunakan tante untuk mengambil mangga, namun karena pohon mangganya cukup tinggi, sehingga perlu naik tangga buat ngambil mangga yang posisinya ada di puncak pohon menggunakan bambu tersebut.

Ga lama kemudian si Mule ikut keluar. Paman ane lalu pamit buat pergi ke pasar, katanya mau beli bumbu rujak buat mangga yang ane panen. Dia kemudian mengeluarkan motor Jupiter nya dan ngasih tau ane kalo mangga yang kecil-kecil gausah diambil, getahnya banyak, katanya. Setelah paman ane pergi, Mule terus berada di dekat ane sambil nunjukin mangga mana yang harus ane ambil, kadang dia spesifik banget minta mangga yang mana sampai ngerengek tarik-tarik baju ane minta harus diambilin yang itu. Ane terus membatin nih anak ga beres kayaknya, caper banget ke ane sumpah

Setelah santap rujak di sore hari, ke mesjid bersama paman ane untuk sholat Maghrib, kami kemudian makan malam. Malam itu ane disuguhkan ikan mujair goreng dengan sayur bayam bening dan perkedel jagung oleh tante ane. Saat makan tante ane nyeletuk

"Eh pak, jangan lupa takziah tiga hari H. Rusdin lepas isya"
"Oh iya hampir lupa! Ya sudah abis makan bapak mandi terus kita sama-sama pergi"
"T mau ikut?" tanya tante ane
"Gausah ikut T, kamu istirahat aja nak. Besok kan mau balik lagi ke L****. Sudah biar dia di sini saja" ujar paman ane

Ane bersyukur paman ane yang jawab, karena kalo ane yang jawab pasti ane iyain karena ane orangnya ga enakan buat nolak ajakan keluarga. Ane menyetujui perkataan paman ane.

"Iya tante. Saya di rumah aja. Sekalian mau bikin matriks kegiatan buat proker KKN"
"Oh yaudah."

Seusai santap malam. Paman ane kemudian bergegas mandi. Tante ane bersolek di meja rias tempo dulu yang diletakkan di ruang tengah tepat di sebelah televisi. Sekedar info, di daerah ini, takziah dimulai setelah shalat isya. Takziah hari ketiga selalu dibarengi dengan proses khatam Quran oleh anak-anak yatim sebelum ceramah disampaikan oleh Ustadz, lalu kemudian dilanjutkan dengan Barzanji, lalu makan-makan. Prosesi takziah hari ketiga bisa memakan waktu 3 sampai 4 jam. Ane pernah ngikutin di desa tempat ane KKN dan ane sendiri udah ga mau ikut lagi karena kelamaan dan bikin ngantuk hehe.

Singkat cerita paman ane udah selesai pakaian dan tante ane pun udah siap untuk berangkat. Mule sedang berada di kamarnya entah lagi ngapain di sana. Mereka lalu pamitan. Sebelum berangkat tante ane berpesan ke ane

"Nak pintu nanti ga usah dikunci, ditutup aja. Itu dibagian atas ada grendel kayu, itu aja yang digrendel karena kalo ngga digrendel pintunya gabisa nutup rapat, nanti om kamu bisa buka dari luar lewat ventilasi. Kalo mau tidur, tidur aja ga usah nunggu kami"
"Iya tante siap"

Lalu mereka pun berangkat.

Prolog
Sampai saat ini, ane gada niatan buat berbuat apapun dengan Mulya

Setelah paman dan tante ane berangkat, ane masuk ke kamar ane. Ane sama Mule belum ngobrol lagi sama sekali sejak makan malam. Di kamar ane nyalain laptop buat ngerjain matriks kegiatan. Pas ane duduk di kasur, ane baru sadar kalo ternyata kamar itu lumayan berdebu, dan karena ane ada alergi parah sama debu akhirnya ane bersin-bersin ga karuan dan memutuskan buat keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu. Di ruang tamu ane terus menerus bersin, sampai akhirnya ane denger dari dalem kamar Mule nyahut

"Kak T gapapa?"
"Iya, cuma alergi lagi kambuh, 10-15 menitan juga berhenti" ujar ane sambil terus menerus bersin

Si Mule terdiam. Ga lama kemudian bersin-bersin ane udah mulai reda. (FYI ini baru tahap awal, tahap paling menyiksa di kambuhan alergi ane adalah setelah bersin-bersin, hidung ane bakalan meler terus menerus dan ga berhenti ngeluarin cairan bening dan encer). Berhubung bersin ane udah mulai reda, ane kembali melanjutkan mengerjakan matriks di Ms Excel sambil kadang-kadang ke kamar mandi buat buang lendir yang keluar dari hidung.

Singkat cerita jam udah menunjukkan pukul 20.30, matriks yang ane kerjakan udah kelar setengahnya, namun hidung ane yang terus meler menghambat pekerjaan ane karena harus bolak-balik kamar mandi terus menerus. Ga lama kemudian Mule keluar dari kamarnya terus nyamperin ane. Di sinilah kejadian itu bermula........

"Nih kak, pake tissue" sambil memberikan ane sekotak tissue
"Eh makasih dek" jawabku sambil menyeka hidung ane
"Kakak gapapa?" tanyanya sambil tiba-tiba duduk tepat di sebelah ane
"Iya, ini udah biasa kok. Udah lama punya alergi kayak gini" jawbaku
"Duh kasian, pasti menderita banget tuh kak T" ujar Mule dengan nada yang disedih-sedihkan
"Menderita sih ngga, cuma ga enak aja gitu kalo kambuh" jawabku sambil masih terfokus ke layar laptop. Di sini ane mulai nafsu. Ane sebenarnya maksain diri buat tetep fokus ke layar laptop. Soalnya jujur konti ane langsung bereaksi waktu ngeliat Mule keluar pakai daster pink dengan lengan sampai ujung pundak, seluruh lengannya yang putih dan mulus terlihat jelas, dada bagian atasnya juga keliatan walaupun gak sampai keliatan belahannya, dadanya putih dan ada sedikit bintik merah. Bawahan dasternya sampai di atas lututnya. Dasternya berbahan kaos halus sehingga dada dan BH-nya nyetak jelas banget di dasternya. ANE MESTI KONTROL DIRI, ujarku dalam hati
"Eh kak itu bikin apa sih?" Mule kini mengangkat satu kakinya ke atas kursi, pahanya yang putih keliatan jelas di samping ane, ane perhatikan sebentar ada bulu-bulu halus di betis dan pahanya. Mule lalu meletakkan lengannya di pundak ane

BUSET NIH BOCAH!!!!!

"Eh anu, ini namanya matriks kegiatan. Yang satu ini buat nyusun rencana proker, yang satunya lagi buat ngeliat realisasi rencana proker" jawabku panjang lebar
"Wah kak T pinter juga ya, jadi ini buat ngontrol progresnya gitu ya kak?" tanyanya
"Ya kurang lebih begitu lah" jawabku

Kami terus mengobrol ini dan itu dengan posisi yang sama. Ane masih duduk dengan tegak, kaki ane masih menapak lantai, dan badan sedikit membungkuk ke arah laptop, sementara Mule sekarang udah memangku kedua tangannya dipundak kanan ane. Apa yang Mule lakukan setelah ini ane yakin merupakan bagian dari usahanya biar bisa duduk dengan posisi yang lebih dekat dengan gua

"Kak, liat foto-foto di tempat KKN dong" tanyanya

NB:ini pertanyaan yang ga normal, ya kali lu seenaknya minta liat galeri orang. Tapi ini gua tangkap maksud dia biar bisa lebih dekat duduknya dan biar gua berhenti kerjain kerjaan gua. Di sini gua udah nafsu, gua udah muncul niat buat menggerayangi adik sepupu 2x gua ini, tapi dengan cara elegan dan perlahan, namun tidak terlalu lamban karena takut paman dan tante pulang.

"Ngapain coba?" jawabku biar ga keliatan murahan
"Ih ngga cuma mau liat aja, emang ga boleh?"
"Yaudah"

Aku kemudian menutup laptop ane, mengambil hp, dan kemudian mengubah posisi duduk ane. Ane mengangkat kedua kaki ane dengan kaki kanan terlipat dan kaki kiri dengan posisi lutut terangkat. Lutut kanan ane sekarang udah bersentuhan dengan paha sepupu ane itu, buset alusssss banget dah tuh paha. Seolah tidak merasakan apa-apa, ane langsung membuka HP ane dan menunjukkan galeri kamera ane, slide kiri slide kanan menunjukkan foto-foto tempat KKN ane dengan teman-teman posko ane

"Ih ini kakak banyak temen cewenya, pasti ada yang dideketin" di sini Mule nyenderin palanya di pundak ane, ngeliat wajah ane sambil nunjuk hidung ane dan tersenyum. Sumpah disini gua sadar kalo dia itu ternyata manis minta ampun, pipi depannya membulat kalo dia lagi senyum.
"Ah ngga, sejauh ini biasa aja sih sama mereka" jawabku sambi[l tertawa halus
"Ah masa, orangnya ganteng gini gada yang kesemsem gitu? Bullshit hahahah"
"Ya kakak gatau ada yang kesemsem atau ngga, itu juga bukan urusan saya"
"Yee kakak, kenalin dong temennya satu-satu"

Di sini ane mencoba untuk merangkul Mule, ane sebenernya ragu, takut kalo dia tiba-tiba nolak dan ternyata ane selama ini salah sangka dengan sikap dia ke ane. Tapi karena udah kepalang nafsu, ane langsung angkat tangan ane lalu kemudian melingkarkan tangan ane di leher belakang dia dan memegang pundaknya yang kanan. Duh nih anak kulitnya alusss banget. DAN SYUKURLAH DIA GA NOLAK SAMA SEKALI! Kemudian ane mulai memperkenalkan teman ane yang ada di foto di hp ane satu per satu termasuk dengan pandangan ane ke mereka, makin lama ane sengaja makin narik dia ke arah ane, dan dia ngikut aja, sampai akhirnya dia udah nyenderin badannya ke badan ane, toketnya udah nyentuh dada ane dan rasanya tuh empuk dan anget banget. Sambil terus bercerita, tangan ane yang ngerangkul dia udah mulai bermain nakal. Sambil cerita, ane ngelus-ngelus telinga kanan sepupu ane pelan-pelan, sesekali ane elus rambut di atas telinganya sebelum kembali mengelus daerah sekita telinganya. Perlahan-lahan, cara Mule merespon cerita ane semakin lembut dan berat, dari:

"IYA" menjadi
"Iyya"menjadi
"Hmmmm hmm" dan akhirnya
"MMmhhh"

Setelah ane yakin nih anak udah konak, ane berani memainkan perjudian terbesar yang pernah ane mainkan dalam kehidupan ane, yaitu mencoba mencium adik sepupu 2x ane itu. Ane yang udah kepalang nafsu berhenti bercerita dan menatap wajahnya, sekarang wajah kami saling menatap dengan jarak yang sangat dekat.

"Jadi gitu teman-teman posko aku dek" ujarku sebelum tiba-tiba menyambar bibir manisnya dengan bibir ane. Aku terkejut karena dia juga merespon ciuman ane dengan ciuman yang lebih liar, kami kemudian berciuman, tangan ane yang tadiniya memegang pundaknya kini udah memegang rahang dan pipinya yang halus. Ane terus berciuman dengan dia dan belum mau meremas tokednya, ane maunya dia yang ngarahin tangan ane ke tokednya. Ane umpan dengan cara memegang dan mengelus lehernya sambil terus meningkatkan intensitas ciuman ane, dan ternyata berhasil. Dengan sekejap Mule manangkap tangan kiri ane dan mengarahkannya ke toked kanannya, ane yang udah konak maksimal langsung aja ngeremas toked dia, tokednya sesuai dengan perkiraan ane, ukurannya pas sekepalan tangan ane dan terasa kenceng banget pas ane remes. Dia mendesah halus tiap kali tokednya ane remes. Sejurus kemudian tangan ane yang kanan yang tadinya megang pipinya sekarang juga meremas toked kirinya, sambil berciuman ane trus meremas toked Mule naik dan turun serta kadang ane mencubit bagian putingnya.

Ga mau kelamaan, bibir ane ane lepas dan langsung mengarah ke telinganya, ane menghisap daun telinga Mule sebelum menjilati bagian tengkuk di bawah telinganya. Mule menggelinjang geli waktu ane menjilat tengkuknya dan sepertinya dia mau ngomong sesuatu ke ane, tapi sebelum dia sempat ngomong ane udah jilatin lehernya, dia menarik nafas dari mulutnya sambil menggigit bibir bawahnya. Ane liat nih bocah makin sange makin cantik mukanya. Ane terus menjilati dan mencium lehernya secara bergantian, sementara tangan ane udah masuk ke dalam bajunya, bergerilya di dalam bra nya, ane kesulitan mencari putingnya sebelum akhirnya ane dapet. Dan voi la! Putingnya terasa persis seperti fetish ane, kecil dan keras. Sambil tangan kanan ane meremas tokednya dari luar, telunjuk dan ibu jari kiri ane memilin-milin puting mule, ane terus ngelakuin itu sampai ane ngerasa kalo si Mule udah kesulitan atur nafas. Ane kemudian berhenti meremas tokednya. Dia sempat agak tertegun, tapi pas tangan ane narik dasternya ke atas, dia seolah mengerti. Dia refleks ngangkat pantat dia biar dasternya ga nyangkut, dan sekarang daster dia udah gua angkat sampai leher. Body sepupu ane ini sangat mulus, kulitnya putih bersih, ada tahi lalat kecil di dekat pusarnya, pinggangnya curvy dan pusarnya masuk, malem itu dia memakai bra berwarna abu-abu tanpa kawat penyangga. Celana dalamnya berwana biru Navy dengan karet pinggang berwarna abu-abu. Mirip seperti CD sport gitu kalo ane liat. Dia cuma terdiam setelah ane mengangkat dasternya.

Ane gamau kelamaan langsung aja mendorong Mule ke posisi rebahan. Dia cuma bisa pasrah sambil ane rebahkan di atas sofa, sekarang ane udah nindih sepupu ane. Di benak ane masih kepikiran, WOY ITU KELUARGA ELU, MASIH SEPUPU ELU. Tapi pikiran ane itu dikalahkan sama bisikan UDAH LANJUT AJA UDAH KEPALANG TANGGUNG, KALO LU STOP DISINI LU BAKAL NYESEL GA LANJUTIN, SEUMUR HIDUP!!!

Ane kemudian menjilati bagian dadanya, dia sempat menggumam halus "Kaak..." tapi tiba-tiba berhenti sewaktu ane mengangkat bra-nya. Toked sepupu ane ini bener-bener persis sesuai fetish ane, toked yang ngga kegedean dan ga kekecilan dengan aerola kecil berwarna coklat muda, dan juga puting yang imut berwarna sedikit lebih gelap dari aerolanya. Ane kemudian menjilai gundukan tokednya, memberikan 1-2 cupangan di toked bagian bawahnya sebelum tiba-tiba menghisap putingnya dengan lembut. Mule sampai kaget dan meremas rambut ane waktu ane ngisep tokednya. Ane isep secara bergantian antara kiri dan kanan, kalo yang kiri ane isap, yang kanan ane mainin pake jari-jari ane. Kemudian ane merubah permainan hisapan ane dengan cara menghisap-melepas berkali-kali lalu menjilatnya dengan kencang. Di sini ane dengan jelas mendengar Mule ngomong

"Aaah kak T bikin nafsu"

Mendengar itu nafsu ane makin memuncak. Ane pegang area meki Mule dari luar CD kemudian ane elus-elus pelan. Tiba-tiba dia menjepit tangan ane dengan pahanya, dia kayak mau ngomong sesuatu tapi ane ga kasih kesempatan, ane langsung kembali mencium bibir Mule sambil memainkan lidahnya. Perlahan dia kembali membuka pahanya dan membiarkan tangan ane bermain di mekinya. Ga lama kemudian ane memasukkan tangan ane dengan cepat ke dalam CD nya melalui sela di antara selangkangannya, Mule terkejut, matanya terbelalak, tapi dia ga melawan sama sekali. Ane kemudian mencari klitorisnya. Sewaktu menjelajahi mekinya, tangan ane disambut dengan tumpukan daging berbulu halus yang udah basah dan lengket. Dalam hati ane bilang "Nih anak udah konak maksimal dari tadi, gausah tahan diri lagi gua"

Akhirnya CD nya ane pelorotin aja. Meki si Mule ini bulunya cuma tumbuh segaris di sekitar belahan vaginanya, bibir vaginanya terlihat agak merah gelap sampai ke selangkangan. Jembutnya walaupun tumbuh di area yang sedikit namun menurut ane cukup tebal dan lebat. Ane kemudian mainin klitorisnya dengan empat jari ane, ane puter-puterin sampai si Mule ngeremes lengan ane karena udah sange. Sambil mainin klitorisnya, bibir ane turun ke lehernya kemudian menjilat perlahan-lahan turun ke tokednya, isep putingnya bentar kemudia ciumin turun ke perutnya, di sekitar pusar ane jilatin lagi sebelum ane lanjut jilatin ke arah mekinya.

Di sini ane sempet ngeliat ke muka Mule, dia juga ngeliat ane dengan mata yang udah sayu banget sambil memegang rambut ane. Sejurus kemudian ane benamkan kepala ane ke selangkangan Mule sambil menjilat bibir mekinya, dia kemudian meremas rambut ane kuat banget, ane ngerasa sakit karena dijambak tapi ane ga peduli dan lanjut terus jilatin memek sepupu ane ini, rasanya rada asin dan asem gitu, asemnya kayak asem alkali, kalo pernah jilat batere 9V rasanya hampir mirip kayak gitu:bacol:

Setelah cunnilingus beberapa lama, ane udah ga bisa nahan nafsu ane. Ane kemudian berdiri dan pelorotin celana ane. Konti ane udah tegang maksimal dari tadi. Mule cuma diam dan ga ngelakuin apapun ngeliat gua buka celana dan CD ane. Waktu ane buka CD ane, konti ane berayun sedikit. Awalnya ane takut bakal ngehancurin momen ini, takutnya Mule ga mau ngewe dan segera mengakhiri sesi ini, tapi ane malah makin kaget dia ngomong

"Ih kak T juga udah sange yah dari tadi" ujar Mule sambil tersenyum

Jujur di sini saking sangenya ane jadi agak pusing gitu, ane gak nyangka kalo dia bakal merespon kayak gitu. Segera ane pegang kedua pahanya lalu memposisikan diri di antara selangkangannya, sejurus kemudian kontol ane ane main-mainin di bibir vaginanya, Mule natap mata ane dengan tatapan sange. Konti ane ane gesek-gesekin di klitorisnya sambil mendesis karena sange. Mule meluk leher ane sambil kadang-kadang ngelus pipi ane. Akhirnya ane posisiin kepala konti ane persis depan lubangnya, meki mule juga udah makin basah, jauh lebih basah dari waktu ane fingering tadi. Sedikit keraguan melintas dalam kepala ane, ane merasa khawatir ngambil perawan sepupu ane sendiri. Tapi ini asli ****** banget kalo ane berhenti di sini. Akhirnya ane dorong kontol ane masuk ke meki sepupu ane, Mule mendesah agak kesakitan, ane inisiatif buat cium bibirnya sambil terus mendorong kontol ane masuk ke mekinya, agak sulit masuknya, sebelum akhirnya dengan satu sentakan keras konti ane akhirnya masuk seluruhnya dalam memek Mule. Mata Mule sempat membelalak sebelum kemudian jadi sayu setelah konti ane masuk semuanya. Kami kemudian berciuman semakin liar.

Memek Mule ini jepitannya luar biasa. Interiornya terasa hangat banget dan kayak ada gerigi-gerigi kecil di dinding memeknya yang mijitin kontol ane. Ga terlalu becek dan ga terlalu seret. Ane kemudian berinisiatif buat mulai menggenjot sepupu ane yang kecil ini. Tubuhnya yang kecil bergoyang-goyang di setiap hentakan ane, tokednya ikut naik turun mengikuti irama goyangan ane, dan yap, dia udah ga perawan lagi ternyata, ane ga sempet nanyain dan emang ga mau nanyain siapa yang perawanin dia, ane cuma mau nikmatin momen ngentot itu. Sebelum ngewe sama Mule, ane udah ngewe sama 2 cewe lain, dan harus ane akuin memek sepupu ane ini yang paling mantap sejauh pengalaman ane. Ditambah dengan desahan dari mukanya yang babyface, duh makin bikin ga tahan. Karena udah sudah dipuncak, akhirnya ane cabut konti ane dan muncrat di atas perut Mule. Kami lalu kemudian berciuman sebelum membersihkan perutnya dari anak-anak masa depan yang terbuang di atas kulit perutnya yang mulus. Kami melanjutkan bermain tiga ronde lagi sampai pukul 11. Ronde kedua kami sempat doggy dan ane crott di pantatnya. Ronde ketiga kami kembali main misionaris dan ditutup dengan Mule mencoba belajar WOT (ya dia ngaku kalo belum pernah coba gaya itu sama sekali dan emang kaku dianya, tapi tetep bisa bikin ane crot di perut ane sendiri). Di ronde keempat kita misionaris lagi dan ane sempatkan buat cum in mouth walaupun yah yang keluar sisa sedikit karena udah dikuras tiga kali sebelumnya. Sperma ane di lidah Mule sempat pengen dia ludahin ke tisu, ane becanda nyuruh dia telen, dan ane kaget dia isep sperma ane balik dan beneran menelannya. Tapi muka dia berubah jadi masam, sambil senyum genit dia cuma ngomong

"Ih sepet"


Setelah ngewe selesai ane langsung pakaian kembali. Mule lalu ke kamar mandi bersih-bersih, setelah bersih-bersih dia datengin ane lagi dan cium bibir ane hangat sebelum pamit masuk ke kamarnya untuk tidur. Sekitar hampir jam 12 paman dan tante ane dateng, ane bukain pintu. Mereka kaget ane belum tidur, mereka jadi ga enak sama ane karena dikiranya ane nungguin mereka pulang, mereka gatau aja kalo beberapa jam lalu ane udah ngentotin anak gadis mereka total empat ronde dan betapa liarnya anak gadis mereka sebenarnya.


Keesokan paginya, kami sarapan bareng. Si Mule awalnya keliatan malu-malu dengan ane setelah kejadian semalem. Tapi ane mencoba cairkan suasana, ane khawatir kalo si paman dan tante curiga kenapa tiba-tiba kami diam-diaman setelah kemarin keliatan akrab banget. Ane coba godain si Mule biar ngerespon, akhirnya dia juga ngerespon dengan candaan sampai akhirnya suasana kembali cair dan hidup. Jam 11 siang ane akhirnya pamit balik ke posko KKN, ane ga minta nomor Mule, jujur ane takut bakal keterusan dan akhirnya ketahuan. Kejadian ini sudah lewat 5 tahun, ane udah tidurin 3 atau 4 cewe lain setelah kejadian itu, termasuk gf ane yang sekarang. Tapi ane masih terbayang dengan jepitan memek sepupu ane di S**g***g, Mulya.


Silahkan mulustrasinya hu

 
Terakhir diubah:
Silahkan suhu sekalian. Ceritanya sudah selesai. Mohon like dan komentarnya. Jika ada pertanyaan silahkan diajukan.
 
Ada kelanjutannya gan
Gada hu, emang kejadiannya cuma segitu dan ane ga pernah ngelakuin lagi, bahkan ga pernah kontekan intens sama Mulya setelah kejadian itu. Ane takut kalo terus berlanjut dan ketahuan, dan ane emang ga pernah niat buat silaturahmi kelamin dengan keluarga sendiri, cuma waktu itu karena situasi mendukung akhirnya mau ga mau ane jabanin :D
 
Gk kngn hu
Kalo kangen sih kangen hu, jepitan memeknya itu loh gada yang ngalahin, udah gitu mekinya tebel jadi ga sakit kalo ditubrukin ke selangkangan ane. ;) Tapi otak ane terus berontak tiap kali ane mau coba kontak dia.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd