Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sejarah runtuhnya kerajaan majapahit yang di sembunyikan pemerintah

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Bimabet
Trus yg "disembunyikan" apanya neh ?
Pdhl itu poin yg bikin orang tertarik mau nyimak loh..hehehe[/QUOTE
Judul dalam thread ini hanya strategi peng-upload agar lebih menarik atensi agan-agan semua, sebenarnya sedikit tdk ada temh solusi antara judul dan bobot threadnya..
 
Gw pernah baca ini blog.. ini mah cm copast dr blogger.. n di blogger itu pengarangnya org hindu... karena di dlmnya bahasannya hindu mulu.. bkn apa2 tlg jgn mendiskreditkan agama tertentu.. agamamu agamamu agamaku agamaku...

Setujuuu.. Yang befikiran terlalu sempit mohon untuk masuk bangku TK sampai SMP, krn disitu kita mendapat pendidikan dasar karakter diri
Motor keluaran terbaru lebih canggih dari motor keluaran terdahulu, lebih lengkap segala macam fiturnya, nah gadget aja kita berebut mau pakai teknologi keluaran terbaru..mereka yg masih pakai keluran lama mungkin ada beberapa faktor yg menyebabkan diantaranya : faktor ekonomis, iptek, atau teguh pada prinsip (klo ini biasanya masalah selera)
 
Sejarah ditulis oleh pemegang kekuasaan, oleh sebab itu dalam menyingkapi kebenaran suatu sejarah, mesti ada cross cek, hanya saja, terkadang orang tidak mau menerima kenyataan dan lebih memilih sejarah yang dibuat-buat....bukankah sejarah itu - HIStory???
 
Resensinya bagus..tapi masih bisa diperdebatkan.

Ada baiknya kita juga meninjau di Wikipedia siapakah Prof. Dr. Slamet Muljana, apakah se-teledor itu dalam menanggapi penelitian dari Residen Poortman atau apakah sedemikian mudahnya peneliti pemerhati sejarah sekelas SM mengambil dan mengolah serta mengutip data dari narasumber ?

Tentunya ada standar ilmiah yang harus SM ikuti dalam memilih sumber dan mengutipnya, tidak harus melakukan penelitian ulang ke naskah sumbernya namun cukup dengan cara2 yang benar dalam mengambil menyadur hasil penelitian peneliti lain, tentunya memilih peniliti yang berkompeten.

Benar pada resensi bahwa lebih mantap bila SM melihat dan menerjemahkan serta merumuskan naskah kuno tionghwa dr kelenteng SPK. Tapi dalam keterbatasan kesempatan merumuskan meyelidiki naskah tsb, SM melihat kepakaran Residen Poortman melalui metoda yg diambil, dan pada Bab selanjutnya ada penjelasan lain yg lebih mendetail berdasarkan sumber2 lainnya.
Copas : “ Residen Poortman bersikap sangat hati2 dalam mengutarakan pendapat2nja, terutama tentang identifikasi tokoh2 sedjarah, meskipun berdasarkan penjelidikannja jang bersumber pada dokumen2 penting jang orisinil ia jakin akan kebenaran pendapatnja. Dalam mengidentifikasi tokoh2 sedjarah ia selalu menggunakan terminology jang paling rendah nilainja jakni veroderstelling atau supposition, bukan presumption atau hypothese. Terminologi jang kedua dan jang ketiga ini lebih tinggi nilainja dan lebih kuat. Penggunaan istilah supposition/ veroderstelling menundjukkan betapa hati2 sikapnja dalam bidang ilmiah”

Ok biar lebih seru dan menjawab (mungkin loh menjawab…) yg dimaksud : “….yang disembunyikan pemerintah”…(sepertinya kurang tepat menurut ane…kalo pake kata “disembunyikan”) dibahas dikit deh…(jadi baca lagi nih … udah bbrp tahun ga dibaca lg…).

Oke… deh dilanjut : …diambil dari buku nya (kalo ada yg sdh baca maafin ane…tp mungkin ada juga yg belon pd baca…)

Berita atau Naskah dari Kelenteng Sam Po Kong (SPK) – Semarang merupakan sumber sejarah baru, orientasi baru yang mencoba menembus kegelapan sejarah, karena uraian Babad tanah Djawi dan Serat Kanda kedengarannya seperti dongeng yang mengandung banyak fantasi. Berita atau Naskah SPK merupakan sumber sejarah baru, dan penelitian lbh lanjut sangat diharapkan.

Residen Poortman pd thn 1928 adalah penasihat urusan pemerintahan dalam negeri dan seperti resensi diatas ditugaskan oleh pemerintah kolonial belanda utk menyelidiki apakah Raden Patah adalah orang Tionghwa. Mengapa harus diselidiki Raden Patah adalah Tionghwa ? karena (menurut bukunya nih….) menurut Serat Kanda Raden patah bergelar Panembahan Djimbun dan menurut Babad Tanah Djawi bergelar Senapati Djimbun,…..sedangkan Djin Bun dalam dialek Yunan artinya Orang Kuat…(jadi mungkin kolonial Belanda penasaran makanya nyuruh Residen Poortman selidiki….kayanya sih gitu ya).

Sesuai resensi/buku maka berangkatlah Residen Poortman ke Kelenteng SPK di Semarang (mengapa ke SPK karena sejarah SPK itu sendiri yg sangat erat dengan jejak kaki Tionghwa di Tanah Jawa/Indonesia…kalo ini mnrt ane ya). Dan dibawalah tiga tikar naskah2 tulisan Tionghwa, ada yg sdh berumur lebih dari 400 tahun. Hasil penelitian tiga tikar itu tentang Panembahan Djimbun termuat pada preambule/pendahuluan suatu prasaran kepada pemerintah kolonial Belanda, dengan diberi label GZG yang artinya sangat rahasia, ditambah keterangan : hanya boleh digunakan dikantor saja. Atas permintaan Residen Poortman hasil penelitiannya harus dirahasiakan krn jika diketahui umum “sudah pasti menimbulkan keguncangan dalam masyarakat islam di pulau jawa” (ini copas dr bukunya…), menurut ane saat itu Residen Poortman sdh sangat hati2 mengenai hasil penelitiannya. Hasil penelitian ini atau prasaran baru diketahui pada tahun 1964 sebagaimana tertulis pada buku Tuanku Rao. Ada rentang waktu yg lama antara 1928-1964.

Lanjut deh…dikit lagi nih…

Dalam buku tsb tidak disinggung dimana tiga tikar naskah tionghwa dari kelenteng SPK disimpan (sepertinya ga ada ya…ditulis dimana disimpan…), hanya ada 5 lembar prasaran dalam bentuk cetakan. Prasaran tersebut masih ada di Gedung Negara Rijswijk, Belanda. Tapi kalo menurut ane sih naskah2 kuno itu masih disimpan di Belanda, Belanda kan jago kalo nyimpen2 arsip sejarah.

Dikemudian hari, hasil penelitian Residen Poortman tsb diumumkan oleh Ir. M.O. Parlindungan dalam bukunya Tuanku Rao (1964) sebagai Lampiran/XXXI dari halaman 650 sampai 672 dibawah judul : Peranan orang2 Tionghwa/Islam/hanafi didalam perkembangan agama islam dipulau Jawa. Parlindungan adalah seperti anak angkat dari Residen Poortman, ahli waris Residen Poortman.

Jadi menurut ane nih terlepas dari pro kontra sebagaimana yang ada pada resensi diatas dan isi bukunya, Pemerintah lebih mengambil jalan tengah untuk melarang beredarnya buku tsb demi menjaga ketenangan masyarakat, bukan “menyembunyikan” kebebasan ilmiah tapi lebih kepada pemahaman kelompok masyarakat Indonesia kebanyakan yang mungkin ngga bisa se “cool” kita2 ini dalam menyikapinya saat membaca buku tsb. ….hehehe Ahok aja ribet tuh waktu kampanye jadi wagub karena suku dan agamanya.

Pada masanya cara2 berilmiah penulisan buku termasuk sumber2nya akan lebih detail dikupas dikritik dalam diskusi2 panel ilmiah. Jangan hanya sebatas resensi buku tapi bagusnya para ahli sejarah buat symposium atau panel diskusi terbuka yang bukan hanya menguliti buku Prof Dr SM ini, tapi naskah kuno tsb. ....nah masalahnya….bakalan ada kelompok yg dateng ga teriak2 bubarin acaranya….hehehehe….(jangan2 udah ada kali diskusi ilmiah tentang naskah tsb atau bukunya…*** tau deh…).

Dalam bukunya kebanyakan/hampir semuanya nama Tionghwa untuk tokoh2 yg kita pelajari waktu sekolah SD SMP SMA dulu dan mereka semuanya adalah Tionghwa Muslim.

….cari deh bukunya baca sendiri biar lebih afdol….ane kalo baca jadi penasaran…kok begini ya…bener ga sih…para pakar sejarah harus debat nih…termasuk pakar sejarah dari belanda.

PALING TIDAK SUDAH ADA ORANG YANG BERANI BERSUARA, DAN SEBUAH PENELITIAN DILEMPAR KE PUBLIK UNTUK DI UJI KEMBALI…DAN DIUJI LAGI…LAGI DAN LAGI…

:jempol: nice share
 
Lumayan nih nambah wawasan soalnya ud lupa jg sejarah beginian karena ud ga sekolah
 
Sejarah ditulis oleh pemegang kekuasaan, oleh sebab itu dalam menyingkapi kebenaran suatu sejarah, mesti ada cross cek, hanya saja, terkadang orang tidak mau menerima kenyataan dan lebih memilih sejarah yang dibuat-buat....bukankah sejarah itu - HIStory???

setuju .. nah sekrg yang megang kekuasaan hindu dan buddha pas dizsmaan majapahit atau yang ngegeser mnereka wkwk
 
Mari gunakan mesin waktu untuk kebenarannya. Nice share gan. Hehehee :D
 
Bimabet
lebih senang percaya dongeng dibanding kenyataan itu sah saja..gw dulu waktu kecil juga suka cerita dongeng kerajaan" yg ada silatnya..:pedang: hahaha..
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd