Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Secret-Tary

mastermind31

Suka Semprot
Daftar
30 Jan 2020
Post
19
Like diterima
577
Bimabet
Intro

Tok tok tok..
"Masuk.."
"Permisi pak"
"Silakan duduk"


Aku masih melihat-lihat berkas lamaran pekerjaan. Sepertinya orang difoto ini tidak asing. Sekali lagi dengan detail aku perhatikan. Benar-benar tidak asing tapi siapa?
Aku mendongakkan wajahku


"Romi.."
"Eh iyaa"
"Ini aku Winda, temen SMA dulu. Dulu kita sekelas loh"


Pikiranku langsung flashback ke belakang dan mengingat nama Winda..


"Oohh.. winda. Iyaa. Pantes aku gak asing"
"Ahh kamu dari dulu pelupa. Duh udah sukses jadi boss ya sekarang"
"Hehe aah ga juga. Udah lama banget ya ga ketemu. Sekarang kamu tinggal dimana?"
"Tinggal deket sini kok."


Percakapan kami mengalir begitu saja. Hari ini memang aku mencari sekretaris pribadi baru. Dan aku sengaja untuk melakukan sesi wawancara sendiri tidak melalui HR karena aku ingin memilih yang sesuai denganku. Tapi aku tidak menyangka bisa bertemu dengan Winda, teman SMAku yang sekarang makin cantik dan keibuan. Tubuhnya masih seksi walaupun sudah beranak 1 dan berumur 27 tahun.
 
Hmmm simpenannya binor kupikir dpt yg fresh tapi mari kita simak
 


Part I

"Rom.."
"Eh, Iya kenapa Win?" Panggilannya membuyarkan lamunanku yang sedang menikmati tubuh seksinya.
"Aku minta tolong yaa.. aku butuh banget kerjaan"
"Aku bakal seleksi dulu ya Win. Nanti aku kabari lagi."
"Oke deh. Tapi bener tolong ya" katanya sambil memegang tanganku.

Winda kemudian pergi berlalu dan hariku aku lalui dengan wawancara peserta lain.
Menurutku Winda memang seseorang yang periang dan dengan cepat dapat mencairkan suasana. Tapi, skillnya memang tidak sebagus yang lain. Mungkin karena sudah lama dia tidak bekerja dan hanya mengurus pekerjaan rumah tangga. Aku bisa lihat itu dari CVnya.

Dreeet.. dreeett..

Pukul 17:14 HPku bergetar. Aku langsung mengecek pesan singkat di WA.

"Rom, ini Winda. Aku mohon ya.. aku butuh kerjaan. Suamiku kena PHK dan aku harus tetep menuhin kebutuhan anakku."

"Kebetulan jam 7 aku ada meeting di Hotel X, kamu boleh nanti ikut aku. Kalo aku cocok besok kamu mulai kerja. Tapi kalo engga, maaf ya" balasku.

Hotel X - kamar pak Tito
"Win, ini pak Tito dan sekretarisnya. Kami lagi ada project besar. Kamu catat ya poin-poinnya nanti. Jangan sampe ada yang kelewat." Kataku menuntun.
"Baik pak"

Sambil bahas project, aku melihat gerak-gerik Tito yang berumur 50 tahunan selalu memandang Winda dengan tatapan mesum seakan ingin melahapnya. Walaupun disebelahnya ada sekretaris pribadinya yang tak kalah cantik, tapi kuakui, memang Winda begitu seksi, dia mengenakan rok diatas lutut yang menyebabkan paha putihnya terlihat. Tonjolan dadanya yang bulat kencang juga tidak bisa disembunyikan. Wajah cantiknya yang khas, rambut panjang terikat ke atas dan kacamatanya menambah keseksiannya.

1.5 jam sudah obrolan kami berjalan. Aku sudah hampir habis 1 botol minuman keras. Begitu juga pak Tito dan sekretarisnya. Winda yang tadinya tidak mau minum aku paksa minum untuk menghargai pak Tito dan kini dia sudah gontai dan tidak fokus. Beda dengan sekretasis pak Tito yang masih bisa fokus walaupun minum cukup banyak. Aku pikir dia sudah terbiasa.

"Broo.. keluar bentar yuk cari angin. Biar mereka disini dulu" kata pak Tito.

Akhirnya Kami keluar berjalan menuju balkon hotel dan meninggalkan mereka di sofa kamar hotel.

"Naksir pak sama sekretarisku? Hehe" kataku bercanda.
"Naah.. kamu tau aja. Bisa aku pake gak semalem ini? Kalo bisa, project ini deal!" Katanya tegas sambil kembali meneguk minumannya.
"Waah, maaf nih pak. Tapi untuk sekarang mungkin belum bisa. Aku aja belum nyicipin. Soalnya baru hari ini dia kerja."
"Duh, kalo sejam gimana? Nanti kamu bisa pake sekretarisku"
"Emmm, Ya aku coba bujuk dulu pak" kataku sambil berpikir

"Bajingan juga nih Romi. Tapi ini project besar. Aku gamau project ini lepas." Pikirku.

Aku langsung menghampiri Winda yang setengah teler.
"Rom, aku pengen balik udah ga kuat."
"Win, besok kamu udah bisa mulai kerja"

Dengan setengah sadar dia menjawab,
"Ahhh, beneraan? Makasih Rom.."
"Tapi, pak Tito minta kamu layanin dia."
"Haaa.... Gila kamu. Aku gamau!" katanya kaget.
"Ayolaah, ini project besar. Aku pastiin ga lama. 15 menit doang. Kamu juga bakal dapet cipratan projectnya nanti. Lakuin ini buat anakmu." Kataku

Winda sedikit bimbang, dia agak sedikit terpengaruh dengan alkohol hingga tidak bisa berpikir jernih. Dalam kondisi itu, aku langsung menariknya dan menuntun dia ke ranjang pak Tito.

Bruuukk.. aku menjatuhkan badannya ke kasur dan pak Tito langsung menghampiriya.


Aku menghampiri Devi, sekretaris pak Tito yang juga masih muda (25th) yang tidak kalah cantiknya. Aku duduk disampingnya yang langsung menghadap kasur pak Tito.

Dari sini aku bisa melihat pak Tito mulai melepaskan pakaian Winda satu persatu hingga tak tersisa. Tubuh mulus dengan bulu yang cukup lebat dikemaluannya membuatku makin terangsang.

Aku disini memberi isyarat untuk devi menanggalkan pakaiannya dan dia langsung melakukannya hingga tersisa CD dan BH. Lekuk tubuh indah devi mulai terlihat. Tapi aku masih sedikit penasaran dengan Winda yang terus berontak ditindih pak Tito yang juga sudah telanjang bulat.

"Dev, jongkok dibawah. Ayo." Aku melepas ikat pinggang dan mengeluarkan penisku yang tegang karena Devi + tontonan Winda vs pak Tito.

Devi mulai menjilat batangku yang ereksi keras. 16cm, tidak terlalu besar tapi cukup membuat para wanita puas.

"Aahh, iyaa dev. Teruss" erangku sambil memegang kepalanya.

Disisi lain, pak Tito sangat liar mencumbu leher dan bibir Winda. Winda sudah lebih pasrah dan tangannya diangkat memperlihatkan ketiaknya yang mulus.

"Emmmhh, emmhh" racau Winda yang sudah terperdaya.

devi yang tadinya menjilat mulai mengulum dan menyedot nyedot kemaluanku. Permainannya sungguh menakjubkan. Entah bagaimana pak Tito mengajarinya hingga mahir begini.

"Uughh dev, nikmat banget" erangku

Aku melihat pak Tito mulai memposisikan senjatanya menuju liang kenikmatan Winda.

"Arggghh" erang winda ketika batang pak Tito menerobos sepenuhnya.

Seketika itu juga aku refleks menekan kepala devi untuk mengulumku lebih dalam. Beberapa detik hingga pak Tito menggenjot penisnya, aku juga mulai merenggangkan tekanan tanganku dan membuat devi ngos-ngosan.

Genjotan pak Tito mulai cepat, erangan demi erangan Winda keluar tak beraturan. Menandakan dia menikmati permainan pak Tito.

"Dev, lepas CDmu." kataku singkat

Berbeda dengan Winda, memek Devi bersih tidak berbulu. Devi langsung menurut dan naik duduk menghadapku. Kemaluanku aku arahkan dan..
Blesssss......
Dengan lancar kontolku masuk seutuhnya. Tidak sulit karena cairan liur devi yang daritadi sudah menjadi pelumas.

"Sempit banget dev" bisikku
Devi hanya tertawa kecil dan mulai menggenjot.

Kembali pandanganku aku alihkan ke pak Tito. Kali ini Winda sudah berada di atas. Goyangan pantatnya terlihat sangat menikmati penis di liang senggamannya.

Beberapa menit, ruangan hotel ini penuh oleh desahan 2 pasang yang saling beradu nafsu. Hingga suara pak Tito memecah segalanya.

"Ooh win, aku keluar. Aagghhh"
Winda buru-buru mau mencabut tetapi..
Crooott.. crooott..
pinggulnya ditahan kuat oleh pak Tito hingga semua spermanya tumpah ke rahim winda.


Klimaks pak Tito disusul dengan Devi. Jari jarinya mulai mencengkram erat punggungku dan goyangannya makin cepat. Kepalanya mendongak ke atas dan aku meremas kuat dadanya yang masih terbungkus BH.

"Aaaggghhh... fuck.. Aku keluaaar"

Teriakannya diiringi dengan memeleh cairan cintanya membasahi penis dan pahaku, kemudian tubuhnya yang berkeringat ambruk ke sofa.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Udah mantap Hu...

Tinggal dipanjangin ajah ceritanya lagi...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd