Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 68 21,1%
  • Indah

    Votes: 41 12,7%
  • Vera

    Votes: 20 6,2%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,6%
  • Azizah

    Votes: 125 38,7%
  • Natsu

    Votes: 9 2,8%

  • Total voters
    323
Author's Note :

Untuk percakapan dalam bahasa asing, penulis akan langsung menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia agar bisa dimengerti bersama semua pembaca. Kalaupun ada kalimat bahasa asing yang disisipkan, itu hanyalah sekedar untuk menambahkan variasi dalam penulisan cerita ini.

Selamat menikmati..




SG 53 – Exposed Scheme


Setelah aku meninggalkan café tempat ‘kencan’-ku bersama Yolanda tadi, aku mengendarai mobilku menuju ke tokonya Gio. Pagi tadi sebelum aku berangkat ke kota J, aku sudah memberitahu Gio tentang rencanaku yang akan pergi ke kota J.

Lalu aku dan Gio merencanakan ketemuan di tokonya terlebih dahulu. Setelah itu Gio akan mengajakku makan siang bersama dengan menggunakan mobilnya. Sedangkan mobilku akan kusimpan di tokonya.

Gio memang lebih paham dan hapal jalan-jalan di kota J ketimbang aku. Jadi Gio nantinya yang akan menyetir untuk membawaku ke rumah makan pilihannya.

Selama dalam perjalanan menuju tokonya Gio, ketika sampai di satu persimpangan lampu merah yang cukup macet dan lama sambil menunggu lampunya berubah jadi hijau, aku dengan bersemangat mengeluarkan sehelai rambut Yolanda dari dalam sakuku lalu meletakkannya di dalam ring. Lalu..

ZHINGG

Hologram yang berada di tengah ruangan dimensional ini, perlahan berubah menjadi sosok Yolanda, lengkap dengan pakaian yang dipakainya tadi ketika bertemu denganku. Hologram itu lalu bergerak dan menunjukkan aktifitas sedang berjalan secara terburu-buru.

Aku langsung menyadari berarti di dunia nyata, Yolanda memang sedang berjalan ke satu tempat. Aku sudah bisa menduga kemana arah tujuannya itu, namun aku tidak terlalu mempedulikannya.

Fokusku lebih tertuju pada ekspresi dingin hologram wanita ini dan statusnya yang bersinar di samping hologramnya itu.

“Heh wanita berwajah dingin seperti ini, aku yakin tidak akan ada laki-laki yang berani menggodanya di tempat umum. Mungkin hanya aku yang berani, hehe”, kekehku menyeringai.

Lalu aku melihat ke arah statusnya dan seketika berniat untuk langsung menaikkan poin sensitivity-nya Yolanda, namun kuurungkan karena aku ragu itu akan berefek pada diri Yolanda.

Malah aku yakin, perubahan mendadak yang akan membuat tubuhnya itu menjadi lebih sensitif, tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap pemikiran Yolanda kepadaku saat ini.

Tipe wanita dingin seperti Yolanda, tidak akan bisa ditaklukkan dengan cara seperti ini. Aku harus bisa menyentuh hatinya terlebih dahulu, sebelum membuat tubuhnya bisa bereaksi mendambakan keberadaanku di sisinya nanti.

Makanya aku lebih tertarik untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan wanita dingin ini terhadapku sekarang, setelah aksiku menggodanya habis-habisan tadi.

..

[ Loyalty : 8 ]

[ Lust : 5 ]

[ Thought : annoyed, peeved, curious ]

[ Status : Slave Target (on progress) ]

[ Mindbreak : 0 ]

[ Sensitivity : - 0 + ]


..

“Oh my.. this will be hard”, keluhku dalam hati.

Bahkan setelah usahaku menggodanya tadi, aku hanya bisa membuat nilai lust-nya menjadi 5. Apa mungkin wanita ini juga termasuk tipe wanita frigid yang sangat sulit untuk dipancing gairahnya.

Padahal wanita cantik ini memiliki aset payudara bulat dan besar serta bokongnya yang montok dan bahenol, yang sudah pasti memiliki hormon kewanitaan yang matang dan berjumlah banyak.

Atau sebegitu bencinya ia terhadap tipe pria sepertiku yang suka menggodanya. Hal ini bisa kuanalisa juga dari dua perasaan nilai thought-nya yang menunjukkan rasa kekesalannya itu.

Tapi aku juga bersorak senang, ternyata dari lubuk hatinya yang terdalam, Yolanda menyimpan rasa penasarannya yang besar kepadaku. Inilah yang menjadi target incaranku.

Dari rasa penasarannya itu, perlahan akan kuubah menjadi perasaan terkesan dan akhirnya berujung pendambaan atau bahkan pemujaan atas diriku nanti setelah ia berhasil kutaklukkan.

Sambil merencanakan langkahku selanjutnya, aku keluar dari dalam ring lalu melanjutkan menyetir untuk menuju alamat tokonya teman baikku, Gio.



##

Beberapa saat setelah pertemuan Reza dan Yolanda..



POV Yolanda

Saat ini Yolanda terlihat berjalan sedikit tergesa untuk menuju kantor kenalan interpolnya itu, yang baru dikenalnya beberapa bulan yang lalu.

Sekitar 4 bulan yang lalu, orang asing itu dengan tiba-tiba menghubunginya lalu mengajaknya untuk bertemu dan mendiskusikan sesuatu.

Orang itu juga mengatakan kepadanya bahwa ia punya beberapa informasi yang bisa membantu penyelidikan kasus yang sedang ditangani oleh Yolanda. Karena penasaran, dan obsesinya yang besar terhadap terduga pelaku dan dalang utama di balik kasus yang sedang diselidikinya itu, membuat Yolanda setuju untuk bertemu dengan orang asing itu.

Dan sesuai dengan dugaannya, dalam pertemuannya dengan orang itu, orang itu memperkenalkan namanya, Michael, lalu memberitahunya bahwa ia adalah anggota interpol yang ditempatkan di negri ini untuk menyelidiki hubungan antara Bramono Setiawan dan Rudy Zhao.

Michael juga menceritakan kepada Yolanda tentang kecurigaan interpol atas dugaan keterlibatan Rudy Zhao dan Bramono dalam beberapa tindak kejahatan internasional yang salah satunya adalah kasus human trafficking yang sedang diselidiki oleh Yolanda.

Dari situ, Yolanda dan Michael sering berhubungan untuk membahas soal kasus ini. Tidak jarang juga pria itu memberikan informasi yang didapat interpol kepada Yolanda untuk membantu usaha penyelidikannya.

Namun sebenarnya, Yolanda tidak suka bertemu dengan pria ini. Michael sering menggodanya dan menatapnya mesum tanpa berusaha menyembunyikan aktifitas matanya yang jelalatan menggerayangi tubuh montoknya itu.

Tidak jarang juga pria asing ini berusaha pantang menyerah untuk mengajaknya berkencan, tapi selalu ditolak mentah-mentah olehnya. Yolanda benci dengan tipe laki-laki seperti ini dan sudah sangat mengerti motif sebenarnya dari Michael yang hanya mengincar kemolekan tubuhnya dan berusaha untuk membuatnya mau tidur dengan laki-laki itu.

Dan pagi ini, saat Yolanda mau menikmati sesi morning coffee-nya seperti biasa di café langganannya, Yolanda bertemu dengan seorang laki-laki bertipe serupa. Bahkan laki-laki itu dengan berani mencoba menyentuhnya yang langsung mengaktifkan skill self-defense yang sudah mendarah daging dalam diri Yolanda.

Namun anehnya, walaupun Yolanda sudah memberikan pelajaran kepada laki-laki itu, laki-laki itu tetap berani dan terus melirik ke arahnya dengan senyum menjijikkannya itu.

Walaupun Yolanda melihat, laki-laki itu tidak menatapnya seperti Michael menatapnya. Malah Yolanda sedikit, hanya sedikit, cukup terkesan dengan tatapan laki-laki itu yang menurutnya berkharisma. Tapi cara laki-laki itu menggodanya lebih barbar dan membuat kekesalannya memuncak.

Namun 2 kata yang diucapkan laki-laki itu pada saat Yolanda sudah tidak mood dan berniat pergi meninggalkan café langganannya itu, seketika membuatnya sadar bahwa laki-laki itu sengaja mendekatinya seperti yang dulu pernah dilakukan Michael.

Karena penasaran, Yolanda sekuat tenaga menahan kekesalannya dan mengikuti kemauan laki-laki itu untuk mengajaknya mengobrol. Dan apa yang dikatakan laki-laki itu selanjutnya kepada Yolanda, seketika membuatnya sangat terkejut.

Tanpa bisa diduganya, bahkan laki-laki itu memberinya 2 buah barang bukti yang bisa langsung digunakannya untuk menjerat Bramono Setiawan. Yolanda menjadi semakin penasaran dengan laki-laki itu, terutama identitas dan motif utamanya yang berusaha mendekatinya ini.

Walaupun laki-laki itu terus menggodanya dan sering kali mengucapkan statement tak tahu malu, yang membuat kekesalan Yolanda semakin menjadi-jadi, namun lama kelamaan Yolanda merasa laki-laki itu hanya berniat untuk membuat emosinya menjadi tidak stabil sehingga ia tidak bisa berfikir jernih.

Baru pada saat akhir pertemuannya dengan laki-laki itu, Yolanda akhirnya bisa mengetahui motif utama laki-laki itu. Yolanda juga semakin heran dengan laki-laki itu yang memintanya untuk menghubungi Michael dan menyuruh interpol untuk membantunya.

“SINTING”, pikir Yolanda mencibir laki-laki itu. Bahkan laki-laki itu dengan ‘pede’-nya mengatakan bahwa ia bisa menghancurkan Rudy Zhao dan mafia HK lainnya tanpa harus menggunakan tangannya sendiri dan bahkan bisa membuat organisasi rahasia di belakang mereka ikut hancur juga.

“Mustahil!!”, batin Yolanda yakin.

Tapi entah mengapa, Yolanda bisa melihat keyakinannya yang besar terhadap rencananya itu dari balik tatapan laki-laki itu. Dan Yolanda juga bisa melihat sinar kebencian yang terpancar jelas di matanya ketika laki-laki itu membicarakan tentang Rudy Zhao dan kelompoknya.

Hal ini membuat Yolanda buru-buru pergi untuk menemui Michael lalu menceritakan kejadian pagi ini padanya. Dan Yolanda juga yakin, dengan database yang besar yang dimiliki oleh interpol, Yolanda bisa dengan secepatnya mengetahui identitas laki-laki bernama Reza itu sekaligus organisasi di belakangnya.

..

Yolanda sudah sampai di depan salah satu gedung di pusat bisnis kota J. Setelah menghela nafas, ia masuk ke dalam gedung itu lalu menuju meja resepsionis dan menyatakan niatannya untuk bertemu dengan Michael.

Setelah beberapa saat menunggu, seorang sekretaris berwajah pribumi datang menghampiri Yolanda lalu memandu Yolanda untuk menuju ruangan kerja Michael.

Sesampainya di depan salah satu pintu di lantai ke 7 gedung ini, sekretaris itu mempersilakan Yolanda untuk masuk dan mengatakan pada Yolanda bahwa Michael sudah menunggunya, lalu sekretaris itu kembali ke mejanya.

Yolanda menghela nafas sekali lagi dan dengan berat hati mengetuk pintu itu 2 kali lalu membukanya dan langsung masuk tanpa menunggu izin si empunya ruangan.

Setelah menutup pintu, Yolanda melihat pria asing itu, Michael, yang sedang menyusun dokumen yang baru saja di-print di atas meja panjang di salah satu dinding ruangan ini. Michael langsung menyadari kedatangan Yolanda lalu menyapanya sambil menggodanya seperti biasa,

“My Yolly.. Long time no see.. Apa kamu tiba-tiba datang menemuiku sekarang untuk menerima ajakan kencanku waktu itu? Kamu tidak perlu repot-repot sayang, cukup telpon aku dan aku akan langsung menjemputmu”, kata pria itu kelewat ramah.

“CIH! Aku tidak akan pernah setuju dengan tawaranmu itu, Michael. So stop dreaming!! Dan jangan panggil aku dengan panggilan itu lagi atau aku akan segera pergi dari tempat ini”, ujar Yolanda ketus.

“Haha kamu semakin susah menerima jokes-ku”, Michael tertawa dengan reaksi Yolanda itu.

“Apa kau yakin itu cuma bercanda?”, tanya Yolanda skeptis.

“Well.. Tidak ada salahnya mencoba..”, jawab Michael cuek sambil mengangkat bahunya. Lalu pria itu duduk di sofa dan mempersilakan Yolanda duduk di sofa di seberangnya.

Setelah Yolanda duduk, Michael tersenyum kepadanya dan berkata,

“So... Apa yang bisa kubantu kali ini, miss Yolanda.”

Yolanda terdiam beberapa saat sambil menatap tajam pria bule di depannya itu. Ia sekarang mendadak merasa ragu untuk menceritakan kejadian yang dialaminya tadi pagi. Namun setelah menghela nafas, Yolanda memantapkan hatinya lalu ia mulai menceritakan tentang laki-laki yang ditemuinya tadi di café langganannya itu.

Lalu Yolanda menyerahkan flash disc yang diberikan laki-laki itu kepada Michael. Michael langsung membawa flash disc itu dan mencolokkannya ke usb PC di meja kerjanya. Dan seketika Michael langsung terbelalak matanya setelah melihat isi dalam flash disc itu.

“Darimana laki-laki itu mendapatkan video dan data ini.. Ini bisa kamu gunakan langsung untuk menangkap Bramono dan mengintimidasinya untuk membantu kita menjerat Rudy Zhao”, kata Michael terlihat bersemangat.

“Laki-laki yang memberikan flash disc itu mengatakan padaku untuk tidak menyentuh Bramono karena dia masih membutuhkan Bramono dalam rencananya”, kata Yolanda memadamkan api semangat yang ditunjukkan Michael.

“Eh? Maksudnya?”, tanya Michael terheran.

Sekali lagi Yolanda menghela nafasnya panjang lalu menceritakan kepada Michael apa yang dikatakan Reza tentang rencana mustahil-nya itu.

“Hmm menarik”, gumam Michael lalu ia meletakkan punggung tangan kanannya di mulutnya sambil menumpukan sikunya di pahanya. Michael terlihat sedang berpikir keras setelah mendengar rencana laki-laki itu dan permintaannya agar interpol membantunya dalam rencananya itu.

Setelah beberapa saat, Michael menoleh ke arah Yolanda sambil bertanya,

“Apa dia mengatakan padamu tentang organisasi dibelakangnya? Aku curiga laki-laki itu mata-mata CIA atau MI6 atau mungkin juga ia mata-mata dari Sunda Empire”, ujar Michael dengan nada serius. Tapi Yolanda hanya menjawabnya dengan menggeleng.

“Tunggu sebentar.. Aku akan mencoba mencari tahu”, lanjut Michael lalu ia berjalan ke arah kursi kerjanya kemudian sibuk dengan PC-nya. Lalu tiba-tiba Michael berseru kencang,

“What the Hell!!”

Yolanda yang melihat reaksi Michael langsung buru-buru bertanya, “Ada apa?”

Michael menatap tajam ke arah Yolanda sesaat lalu berkata,

“Kau tidak akan mempercayai apa yang baru saja kutemukan. Berdasarkan database interpol, laki-laki bernama Reza Renjani itu hanyalah warga sipil biasa yang bekerja sebagai software engineer di salah satu perusahaan multinasional. Tapi dia lebih sering work from home dari rumahnya. Dan belum lama ini, laki-laki itu membeli sebuah rumah mewah di kota B. Kamu bisa menebak alamat rumah barunya itu?”, tanya Michael mencoba menguji Yolanda.

“Ehh?? Jangan-jangan.. dia membeli rumah dekat rumah Bramono di kota B?”, jawab Yolanda mencoba menebak.

“Nope.. Exactly beside Bramono’s House..”, ujar Michael dengan nada dramatis.

“Apaa??”, seketika Yolanda terlonjak kaget. Lalu Yolanda dan Michael sama-sama terdiam sambil berpikir dan menganalisa informasi yang baru saja mereka dapatkan ini.

Lalu setelah beberapa saat, Michael bertanya lagi kepada Yolanda,

“Apa kamu berencana untuk menemui laki-laki itu lagi?”

“Eh itu..”, Yolanda terlihat ragu untuk menjawab. Namun ia tetap melanjutkan,

“Mungkin..”, ujarnya tak yakin.

Michael tidak mengerti kenapa Yolanda menjadi ragu. Namun dengan bersemangat, ia berkata,

“Kamu harus mengajaknya untuk bertemu lagi. Listen.. I have a plan…”

..



Malam harinya..

POV Reza

Aku sampai di kota B menjelang maghrib dan langsung menuju rumahku. Sesampainya di rumah, Lia sudah menungguku dan menyambutku dengan hangat.

Lalu Lia mengajakku makan malam bersama. Setelah itu kami bersantai di ruang TV sambil mengobrol ringan. Beberapa saat kemudian, Lia meminta izin padaku untuk melanjutkan persiapannya untuk materi kuliah besok yang akan diajarkannya kepada mahasiswanya.

Aku pun pergi ke kamarku sambil bermain game di HP-ku. Lagi asik-asiknya bermain game tiba-tiba aku mendapatkan pesan WA yang masuk ke HP-ku. Aku mematikan aplikasi gameku dan membuka pesan itu.

Y : Selamat malam Bapak Reza Renjani

A : malam.. ini siapa?

Y : Yolanda

A : Yollie-ku .. kamu sudah merindukanku lagi? Padahal baru tadi pagi..

Lalu sambil membalas chat Yolanda, aku sesekali mengecek status dan hologramnya di dalam ruangan dimensional.

[ Thought : nervous, jittery, curious ]

“Ehh?? Hahaha apa yang sedang kamu rencanakan, calon budakku, sampai membuatmu gugup begitu”, batinku mencibir. Aku juga melihat raut wajah kesalnya dari hologramnya.

Lalu hologram itu bergerak seperti sedang mengetik sesuatu di HP-nya. Tak lama kemudian, HP-ku berdering menandakan ada pesan yang baru saja masuk.

Y : Kita harus bertemu

A : Haha.. kamu sdh tdk sabar utk kencan kedua kita, Yollie-ku sayang?

Lalu hologram itu menunjukkan raut wajahnya yang berubah semakin kesal. Tapi ia sepertinya masih berusaha mengontrol emosinya. Kemudian Yolanda menjawab lagi..

Y : ya

A : hmm.. ya yang berarti km mengajakku berkencan saat ini??

Y : ya

A : Tidak bisa bgtu, Yollie-ku.. selayaknya pasangan normal, km hrs mengajakku dgn cara yg benar..

Lalu aku melihat hologram yang sedang duduk bersila itu memukulkan tangan kanannya ke bawah dengan keras.

“Hmm sepertinya dia lagi duduk di ranjang di kamarnya”, batinku menganalisa. Lalu kudengar HP-ku berdering lagi.

Y : ayo kita berkencan

A : coba lg, yollie..

Kali ini, hologram itu melempar HP yang dipegangnya ke depan, lalu mengambil sebuah benda kotak yang kuduga adalah bantal kemudian ia membanting-banting bantal itu ke arah HP-nya tadi dijatuhkan.

Seketika aku langsung tertawa terbahak-bahak melihat reaksinya itu. Setelah puas melampiaskan emosinya, kulihat hologram itu mengambil HP-nya kembali.

Y : Maukah kamu berkencan denganku?

A : Tentu saja aku mau. Siapa sih yang akan menolak ajakan kencan dari wanita secantik dan se-sexy dirimu. So.. kamu akan mengajakku kencan kemana? Kamu pasti sudah mendapatkan informasiku dr tmn interpolmu itu. Dan km sdh tau rumahku ada di kota B, tepat di sblh rmh bramono..

Melihat pesan yang kukirim, terlihat raut wajah Yolanda berubah terkaget dan heran dengan aku yang mengetahui ia tadi bertemu dengan Michael.

Aku iseng menggodanya lebih jauh..

A : Raut wajah kaget dan heranmu itu ternyta sama cantiknya dgn raut wajah kesalmu

Seketika Yolanda semakin kaget dengan pesanku. Ia langsung berdiri dan mengecek sekeliling kamarnya karena mengira aku sudah memasang hidden cam di kamarnya. Ketika ia sudah menyerah karena tidak menemukan apa-apa, ia membalas pesanku.

Y : Brengsek!! Apa kamu memasang hidden cam di kamarku? Jawab dengan jujur. Kalau aku sampai menemukannya, akan kubuat km menyesal seumur hidup

A : ckckck.. baru saja aku mulai menikmati sisi kelembutanmu, km sdh berkata kasar lg pada calon suamimu ini? Aku kecewa, Yollie..

Aku kembali tertawa terpingkal karena saat ini kulihat Yolanda sedang menengadah ke atas sambil mulutnya terbuka lebar. Sepertinya ia sedang berteriak setelah melihat chat balasanku. Tapi aku malah melihat reaksinya itu seperti seekor serigala yang sedang melolong. Apa dia pikir dirinya serigala jadi-jadian, batinku terkekeh geli karena reaksinya itu.

Y : Kata siapa kamu calon suamiku.. jawab dengan jujur.. saat ini aku lg pakai baju apa, warna apa

Aku kembali terkekeh melihat chat-nya itu yang menurutku sangat bodoh. Karena tidak mungkin, kalau pun aku benar-benar memasang hidden cam di kamarnya, aku akan menjawab pertanyaannya dengan jujur. Tapi aku tetap mengikuti arah permainan kami ini.

A : baju tidur.. putih

Aku menjawabnya sedikit borbohong padahal aku tau saat ini Yolanda sedang memakai kaos longgar berwarna biru muda dan celana piyama berwarna abu-abu. Tapi ada sesuatu yang lain, yang dipakainya, yang berwarna putih.

Kulihat hologram Yolanda seperti menghela nafas lega. Tapi itu hanya sebentar, karena aku membalas,

A : maksudku, Bra-mu yang warna putih itu terlihat kekecilan menampung gunung kembar milikmu yang menggairahkan itu.

Seketika Yolanda terlonjak kaget, lalu mengintip dari celah baju longgarnya dan langsung panik sambil kembali melihat sekelilingnya. Aku melanjutkan chatku yang langsung dibacanya,

A : 2 hari lagi di B Central Mall.. lunch time.. dan tlg blg pada tmn2 interpolmu itu untuk tidak mengawasi kencan kita atau aku tidak akan dtg. Percayalah Yollie, nanti jg km akan memilih untuk sepenuhnya berada di pihakku. Mereka cm org asing yg punya agenda sndiri.. choose wisely, yollie..

A : cobalah utk tdr mlm ini dan jgn terlalu memikirkanku. Sweet dream, my yollie 😘😘

Lalu aku langsung mematikan HP-ku dan tidak berniat juga untuk mengintip lagi status dan hologramnya di dalam ring. Karena saat ini aku membayangkan dirinya berubah menjadi ‘She-Hulk’ dan mengobrak-abrik kamarnya..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Puyeng jg bikin dialog reza dan yolie.. tapi abis nulis ch 53 ini, ane baru sadar ini jd termasuk salah 1 ch favorit ane.. ane yg nulis aja sampe ngakak2 sndiri 🤣🤣
Sebenernya sih awalnya ane cm mau bedain aja.. tiap karakter slave reza punya keunikan sndiri2.. hmm azizah nt gmn ya 🤔🤔😈
 
maaf bos saya sibuk bener jarang cek forum, eh tau tau sudah pindah kesini thread bos, TOKOH YOLLIE JADI FAVORIT SAYA BOS MANTAP, DAN PERCAKAPAN YANG DIBANGUN JUGA SANGAT MENDALAMI TOKOH, BARU KALI INI SAYA BACA CERITA DEWASA LEBIH FOKUS KEPADA ALUR DARIPADA SEKS NYA
 
Sunda Empire 🤣🤣🤣

Gak tau knapa pas bagian percakapan, ane malah ngebayangin Reza seperti Om" tua gendut yg cabul lagi ngegodain anak Abg..
 
Mantap....
Dengan karakter tokoh utama yg semua membawa warna tersendiri...
Luar biasa..Suhu bisa sangat menjiwai...
Terimakasih karya nya suhu @Cikouna....
Sukses trs pokok nya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd