Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Jujur, gue dah lama ikut forum ini kira2 3 tahun lalu dengan gonta ganti akun (karna lupa password).
Dan gue jg dah ikutin thread ini dari awal. Bahkan pada saat TS vacum ngilang ntah kemana, gue tetep pantau thread ini. Dan ini adalah komentar pertama gue di sebuah thread. Kenapa akhirnya gue mau berkomentar?? karna thread ini bener2 layak untuk dikomentari. Dan komentar gue adalah, ENTE GILA HUUUU....!! KEREEENN BANGEETT CERITA ENTEEEE.....!!
Gue gak mau banyak request ini itu, gue ikutin aja alur dri ente hu... Biar ada kejutan jg buat gue saat baca update an nya.....
Semangat huu..... Salam Kenal dan salam hormat dari gue....
 
OKE bu Nia sudah sekarang disodori Putri lalu Farhah lalu bikin part Party sex

semua dilakukan tanpa pemaksaan dan atas rekomendasi antar teman.

ditunggu kelanjutan pecah previu si Putri
 
Part 30

Suatu sore di kamar Bang Sani.

"Aaahhhh. Enakk Jakk." Bu Nisa dengan semangat menggenjot kontol Gw dari atas. Gw yang berada dibawahnya hanya berbaring terdiam menikmati goyangan pantatnya dan jepitan memeknya.



"Ohhhhh. Jakkk." erangnya sambil terpejam.

Tangannya lalu meraih tangan Gw dan menaruhnya di kedua toketnya, seakan menyuruh Gw untuk meremas harta berharganya itu.

"Enakk bangettt, Jakkk. Uhh uhh ahh." ucapnya sambil terengah-engah di tengah genjotannya.

Sudah beberapa lama memang Gw tidak menikmati ngentot dengan orang yang memperjakai Gw ini. Seorang rekan kerja, mentor sekaligus guru Gw yang mengajarkan Gw hal-hal baik dalam keseharian.

"Jhak." ucapnya setelah menghentikan genjotannya.

"Kenapa, Bu?" tanya Gw.

"Capekk. Kamu di atas ya. Gantian. Hehe." pintanya sambil tersenyum.

Kini kami pun mengganti posisi ngentot kami. Bu Nisa berbaring di atas kasur Bang Sani, pemberian dari suami Bu Lena itu. Gw kini berlutut di depan memek Bu Nisa dengan kontol yang masih keras, siap untuk menghujamkannya ke dalam memek Bu Nisa.

*Slebbb

"Ughhh." desah Bu Nisa.

Kini gantian Gw yang menggenjotnya dari atas. Dengan kondisi memeknya yang basah membuat Gw semakin mudah memompa kontol Gw ke dalam memeknya bagaikan sebuah mesin yang diberikan pelumas baru.

"Enakk banget kontol mu, Jaakk." erangnya tanpa takut didengar oleh orang lain.

Mata Bu Nisa terpejam menikmati permainan Gw. Bahkan, tangannya mencengkram bantal yang digunakannya.

Toket besarnya yang ikut bergoyang membuat Gw semakin bernafsu mengentotinya. Tak mau membiarkannya begitu saja, Gw lantas menyedoti kedua toketnya sambil memainkan puting besarnya yang mengacung dengan lidah Gw.

"Hmm. Nyusu yang banyak, Jak." kata Bu Nisa yang merasakan toketnya sedang Gw nikmati.

Tangannya merangkul tubuh Gw. Sambil mengangkang menikmati sodokan kontol Gw, kini Bu Nisa juga mengelus-elus kepala Gw yang sedang menikmati kedua toketnya.

"Bu, aku mau keluar." ucap Gw.

"Samaa." jawabnya.

Kini kami berdua saling berpelukan. Dengan pelukannya yang begitu erat, Gw menghujani memeknya dengan sodokan kontol Gw yang bertubi-tubi.

"Jhhaaakkk." desahnya di telinga Gw ketika kami berpelukan dipenghujung permainan kami.

"Aaahhhhh." erang Bu Nisa disaat dia orgasme.

*Crott crott crot
Bu Nisa melingkarkan kakinya ke pinggang Gw agar kontol Gw dapat masuk lebih jauh ke dalam rahimnya. Kedutan demi kedutan Gw rasakan melalui kontol Gw bagaikan dipijat dengan hangat oleh memeknya yang membuat kontol Gw begitu saja memuntahkan pejunya ke dalam rahimnya.

"Ahhhh." ucap Gw sambil terbaring lemas di atas tubuhnya.

Bu Nisa melepaskan cengkraman kakinya dari pinggang Gw, lalu dielusnya punggung Gw.

"Capek yah?" tanya Bu Nisa.

"Enak, Bu." jawab Gw.

"Iya, sama. Hihihi." ucapnya pelan di telinga Gw sambil tertawa.

Kami berdua menikmati momen after sex ini dengan tubuh Gw yang terbaring lemas di atas tubuhnya.

"Kayak bayi gede ihh." ledek Bu Nisa.

"Iya, bayi gede yang bisa bikin bayi kecil. Hahaha." jawab Gw.

"Bayi gede tapi istrinya banyak yaa." ucapnya.

"Cemburu yaa, banyak saingannya." ledek Gw.

"Malah seneng tau, Jak. Jadi ada temennya. Malah aku kangen waktu kita main berlima di rumah Bu Lena." jawabnya.

"Sekarang nambah Bu Nia nih, apa perlu kita bikinin pesta selamat datang?" tanya Gw.

"Boleh tuhh. Nanti kita bikin dia kelojotan dihajar kontol kamu pake jamu itu. Hahaha." jawabnya.

"Gamau ahh. Capek tau, Bu. Saya kayak orang kesetanan." ucap Gw sambil bangkit dari atas tubuhnya lalu duduk bersandar di sampingnya.

"Tapi kamunya nikmatin gak sih?" tanya Bu Nisa sambil ikut duduk bersandar di samping Gw.

"Nikmatin sih tetep. Tapi aku takut jadi kayak kesetanan gitu." jawab Gw.

"Ahh, itu mah gapapa. Yang penting kan semuanya keenakan." ucapnya.

"Yang aku kangenin sih tidur barengnya itu, Bu. Kayak ngerasain banget kebersamaannya gitu. Hahaha."

"Iya ya, saya juga ngerasa gitu." ucapnya.

"Ehh tapi itu Bu Nia kenapa bisa gabung? Bu Ros yang rekrut ya?" tanya Bu Nisa.

"Iya tuh. Awalnya kan Bu Nia gak suka kalo aku deket-deket sama Bu Ros, terus juga pernah Bu Nia pergokin aku sama Bu Ros main waktu ultah anaknya yang kita semua kesana tuh." jelas Gw.

"Nah akhirnya Bu Ros jelasin alasannya kenapa main sama aku, ehh ternyata Bu Nia juga diselingkuhin sama suaminya. Jadinya Bu Ros mancing-mancing gitu deh. Diajaklah aku sama Bu Ros ke apartemennya dia." jelas Gw lagi.

"Banyak banget foto-foto nya. Saya kan jadi mau ikutan. Hahaha." ucapnya.

"Yaa mau gimana lagi. Itu aja harus nitipin anaknya dulu. Gak bisa mendadak kayak kita main di sini." jawab Gw sambil menggenggam tangannya.

"Berarti tinggal berapa orang tuh, Jak?" tanya Bu Nisa.

"Apanya?" tanya Gw balik.

"Tinggal berapa guru perempuan sini lagi yang belum kamu taklukin?" tanyanya.

"Sebelum Bu Nia, aku ngentotin Hanna tuh. Dia nguping waktu Bu Ros cerita ke Bu Nia. Ehh dia kepengen, ternyata dia trauma pernah diperkosa pacarnya. Di gangbang pula sama temen band pacarnya juga." jawab Gw.

"Terus dia ngajakin kamu, gitu?"

"Iya. Biar traumanya ilang. Tapi dia jadi suka ngomong kasar pas ngentotnya, suka dipukul-pukul terus ditampar gitu. Akunya gak suka." jawab Gw.

"Berarti tinggal Putri sama Farhah, ya?" ucap Bu Nisa.

"Ahh. Gak kepikiran kesana, Bu. Mustahil kayaknya." jawab Gw.

"Mustahil kenapa?" tanya Bu Nisa.

"Ya keliatan jelas lah, alim-alim bangett. Putri kan ustadzah yang ngajar ngaji di rumahnya, anaknya Pak Basyir pula guru agama disini. Mana udah tunangan kan sama Pak Riski, temen nongkrong saya disini. Bisa diceramahin Pak Basyir saya nanti." jawab Gw.

"Farhah?"

"Kalem bangettt. Susah, Bu. Keliatan innocent gitu juga, jadi gak tega sayanya." jawab Gw.

"Tapi kalo ternyata ada jalannya, gimana?" tanya Bu Nisa sambil tersenyum ke Gw.

"Maksudnya?"

"Kalo ternyata ada jalan yang bisa bikin kamu berkesempatan untuk ngentotin mereka?" jawabnya.

"Emang ada, Bu?" tanya Gw.y

"Ada. Hahahaha." jawabnya.

"Gimana gimana? Siapa?? Kok bisaa??" tanya Gw heboh.

"Satu-satu dong nanyanyaaa." ledek Bu Nisa.

"Yaudah, siapa Bu?"

"Putri."



"Hahh?? Serius, Bu?? Kok bisa??" tanya Gw antusias.

"Jadii, kemarin Putri curhat sama saya. Katanya dia udah beberapa kali ngeliat Pak Riski keluar dari tempat pijat++ gitu. Nah dia katanya kesel, jijik, kecewa. Tapi mau gimana lagi, sebentar lagi kan mereka udah mau nikah." jelasnya.

"Terus, Bu?"

"Ya saya belum kepikiran kesempatan buat kamu gitu. Jadi saya nenangin dia, bikin dia gak berfikir aneh-aneh. Bikin dia berfikir kalo itu mungkin juga buat pengalaman Pak Riski biar nanti bisa puasin dia di ranjang gitu." jelasnya lagi.

"Terus nanti rencananya gimana?"

"Mungkin nanti kalau dia curhat lagi aku bakal panas-panasin dia. Bilang kalo Pak Riski aja udah gak perjaka jadi gak ada kewajiban dia untuk menjaga keperawanan dia. Gitu mungkin." ucapnya.

"Terus tambahin gini, Bu. Kalo sex sebelum nikah resikonya gak terlalu besar, tapi kalo udah nikah bisa mengancam kondisi rumah tangga nantinya." timpal Gw.

"Nahh, bagus tuh Jak."
Suhu apakah proses cepat ini menuju TAMAT...
Permohonan dari Pembaca dan penikmat jgn ya suhu...

Terlalu cepat jika TAMAT, karena INDONESIA SEDANG TIDAK BAIK BAIK SAJA. sedangkan kami pembaca dan penikmat membutuhkan IMUN, karena dengan COLIiiii bisa menangkal CONGORNA19...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd