tutitobruti
Suka Semprot
- Daftar
- 27 Mar 2024
- Post
- 2
- Like diterima
- 11
Halo semua, jadi ini adalah thread pertamaku, maaf apabila cara bercerita masih kaku dan tidak menarik untuk disimak, sebelum kita sahur hari ini, ada kisah nyataku yang ingin kubagikan, perkenalan dulu, aku laki-laki berumur 20 tahun, sekarang sedang bertempat di rumah saudaraku dimana aku mengalami kejadian nikmat ini. Permulaan bagaimana kisah ini bisa terjadi akan kubagikan di lain waktu karena dalam kesempatan ini, aku akan membagikan kisahku yang baru-baru terjadi.
Aku dari SMP sudah tinggal bersama keluarga pamanku ini di mana ia mempunyai seorang gadis yaitu saudaraku yang akan kuceritakan, sebut saja saudaraku ini bernama Neti, Neti berjarak usia denganku 3 tahun lebih muda, namun pertumbuhan dan parasnya termasuk salah satu yang terbaik di usia Neti, kalau pada bingung, Neti berusia 17 tahun. Ia sendiri kerap kali didekati teman teman sebayanya dari yang anak baik baik berprestasi, si bad boy jawara basket, dan pemuda tegap gagah atletis, ibarat kata ia penarik kaum adam. Parasnya memang cantik sekali, ditambah bentuk tubuhnya yang terbilang sangat matang untuk usianya, buah dadanya begitu besar dibanding teman usianya, pantatnyapun begitu berisi dan sekel, kulitnya cerah dan terlihat begitu halus.
Pemandangan indah itu sudah kerap kali kulihat, saat berdandan terlihat mempesona, pun saat memakai pakaian biasa, dan hanya mengenakan handuk saja sehabis mandi sudah menjadi makananku sehari-hari. Dalam beberapa kesempatan aku juga kedapatan melihat susunya yang tak tertutupi sehelai kainpun, juju raku kerap mengintip Neti mandi dan coli di luar, juga selangkangannya yang tembam itu aku banyak kesempatan melihatnya, salah satunya saat aku mengintip dan kebetulan dia sedang ngobel ngobel memeknya menghadap lubang tempatku mengintip, fuck, aku nulis ini sambil ngocok ahaha.
Malam itu aku pulang larut dari bermain, sekiranya pukul 01.00 WIB, setelah bebersih dari luar, aku mendapati kamarnya yang gelap sedang terbuka, di rumah ini memang pintunya hanya disumpel dengan lakban jadi agak mudah terbuka apabila tidak dikunci penghuni kamar dari dalam. Kamarnya ini pas bersebelahan dengan kamarku, jadi aman untuk keluar masuk dari kamar Neti.
Mendapati kesempatan itu, aku mengintip dia, batinku berharap dia tidur hanya dasteran dan tidak pakai dalaman seperti biasanya, dan ya aku melihatnya tidur telentang dengan kedua tangannya terangkat keatas dan susu besarnya menjumbul dengan pentil yang memucuk dari balik daster tipisnya, bagian bawah kuliat juga tidak memakai daleman dan tersingkap hampir seperut. Kakinya agak mekangkang seperti bersiap untuk menjamu siapapun yang ingin bertamu. Karena hal ini sudah sering terjadi, aku bersiap untuk melampiaskan nafsuku, aku mengecek keadaan luar terlebih dahulu memastikan semua sudah tidur, lalu dengan pintu terbuka kumulai dengan mengobel pelan memek tembemnya dengan air liurku, dan tangan satuku meremas susunya, sudah kulakukan berkali-kali dan dia tetap tertidur pulas.
Ingat tadi kedua tangannya terangkat keatas kan? Kemudahan itu tak kusia-siakan untuk mengganti remasan pada tobrutnya dengan hisapan dan jilatan mulutku, saat itu tetap kulakukan dari balik dasternya karena bagian bawah daster mau kuangkat sampai keatas sangat kesusahan jadi kubiarkan saja begitu tapi tetap melancarkan jilatan dan hisapan mulutku pada tobrutnya yang tak berbeha, itu kulakukan dengan tetap memaikan jariku di memeknya dan tanganku yang satu mengocok.
Hal itu tak bisa kulakukan lama karena rasa ingin crot terlalu kuat, jadi aku berhenti sejenak dan beralih menempatkan kepalaku ke selangkangannya, sudah bisa diduga, jilmekan dan hisapan pada memeknya tak bisa kulewati karena sejujurnya hal ini yang paling kusukai dalam ‘mengerjai’ si Neti ini. Kulakukan kegiatan itu tanpa jeda karena aku bisa mengontrol ritme kocokan pada kontolku sendiri agar tidak cepat-cepat crot.
Aku melakukan semua itu dengan pintu kamarnya terbuka karena hal tersebut menambah adrenaline dan gairah pada sender.
Entah mengapa Neti ini tidak bangun walaupun kadang bersuara dan sedikit mengubah posisi (ini buat sender jantungan parah), bahkan usai jilmek, sender menaruh kontol untuk digesekkan ke memeknya pun doi gak kebangun. Malam itu sender usaikan dengan crot begitu banyak dalam posisi missionary tidak masuk itu, pejuh menyelimuti memek bagian luar dan perut saudara sender, sender lap dengan daleman sender sendiri.
Aku dari SMP sudah tinggal bersama keluarga pamanku ini di mana ia mempunyai seorang gadis yaitu saudaraku yang akan kuceritakan, sebut saja saudaraku ini bernama Neti, Neti berjarak usia denganku 3 tahun lebih muda, namun pertumbuhan dan parasnya termasuk salah satu yang terbaik di usia Neti, kalau pada bingung, Neti berusia 17 tahun. Ia sendiri kerap kali didekati teman teman sebayanya dari yang anak baik baik berprestasi, si bad boy jawara basket, dan pemuda tegap gagah atletis, ibarat kata ia penarik kaum adam. Parasnya memang cantik sekali, ditambah bentuk tubuhnya yang terbilang sangat matang untuk usianya, buah dadanya begitu besar dibanding teman usianya, pantatnyapun begitu berisi dan sekel, kulitnya cerah dan terlihat begitu halus.
Pemandangan indah itu sudah kerap kali kulihat, saat berdandan terlihat mempesona, pun saat memakai pakaian biasa, dan hanya mengenakan handuk saja sehabis mandi sudah menjadi makananku sehari-hari. Dalam beberapa kesempatan aku juga kedapatan melihat susunya yang tak tertutupi sehelai kainpun, juju raku kerap mengintip Neti mandi dan coli di luar, juga selangkangannya yang tembam itu aku banyak kesempatan melihatnya, salah satunya saat aku mengintip dan kebetulan dia sedang ngobel ngobel memeknya menghadap lubang tempatku mengintip, fuck, aku nulis ini sambil ngocok ahaha.
Malam itu aku pulang larut dari bermain, sekiranya pukul 01.00 WIB, setelah bebersih dari luar, aku mendapati kamarnya yang gelap sedang terbuka, di rumah ini memang pintunya hanya disumpel dengan lakban jadi agak mudah terbuka apabila tidak dikunci penghuni kamar dari dalam. Kamarnya ini pas bersebelahan dengan kamarku, jadi aman untuk keluar masuk dari kamar Neti.
Mendapati kesempatan itu, aku mengintip dia, batinku berharap dia tidur hanya dasteran dan tidak pakai dalaman seperti biasanya, dan ya aku melihatnya tidur telentang dengan kedua tangannya terangkat keatas dan susu besarnya menjumbul dengan pentil yang memucuk dari balik daster tipisnya, bagian bawah kuliat juga tidak memakai daleman dan tersingkap hampir seperut. Kakinya agak mekangkang seperti bersiap untuk menjamu siapapun yang ingin bertamu. Karena hal ini sudah sering terjadi, aku bersiap untuk melampiaskan nafsuku, aku mengecek keadaan luar terlebih dahulu memastikan semua sudah tidur, lalu dengan pintu terbuka kumulai dengan mengobel pelan memek tembemnya dengan air liurku, dan tangan satuku meremas susunya, sudah kulakukan berkali-kali dan dia tetap tertidur pulas.
Ingat tadi kedua tangannya terangkat keatas kan? Kemudahan itu tak kusia-siakan untuk mengganti remasan pada tobrutnya dengan hisapan dan jilatan mulutku, saat itu tetap kulakukan dari balik dasternya karena bagian bawah daster mau kuangkat sampai keatas sangat kesusahan jadi kubiarkan saja begitu tapi tetap melancarkan jilatan dan hisapan mulutku pada tobrutnya yang tak berbeha, itu kulakukan dengan tetap memaikan jariku di memeknya dan tanganku yang satu mengocok.
Hal itu tak bisa kulakukan lama karena rasa ingin crot terlalu kuat, jadi aku berhenti sejenak dan beralih menempatkan kepalaku ke selangkangannya, sudah bisa diduga, jilmekan dan hisapan pada memeknya tak bisa kulewati karena sejujurnya hal ini yang paling kusukai dalam ‘mengerjai’ si Neti ini. Kulakukan kegiatan itu tanpa jeda karena aku bisa mengontrol ritme kocokan pada kontolku sendiri agar tidak cepat-cepat crot.
Aku melakukan semua itu dengan pintu kamarnya terbuka karena hal tersebut menambah adrenaline dan gairah pada sender.
Entah mengapa Neti ini tidak bangun walaupun kadang bersuara dan sedikit mengubah posisi (ini buat sender jantungan parah), bahkan usai jilmek, sender menaruh kontol untuk digesekkan ke memeknya pun doi gak kebangun. Malam itu sender usaikan dengan crot begitu banyak dalam posisi missionary tidak masuk itu, pejuh menyelimuti memek bagian luar dan perut saudara sender, sender lap dengan daleman sender sendiri.