Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SANG PERANTAU

Chapter 3
Di Ruang Keluarga

Aku menunggu Ibu Dewi keluar dari kamar sesuai instruksinya, dan 10 menit kemudian Ibu Dewi keluar dengan memakai baju tidur model kimono

Seksi sekali menurutki walaupun umurnya sudah kepala 4 tapi yang namanya wanita cantik tetaplah menarik.

Ia tak langsung datang menemuiku, melainkan ke dapur untuk membuat dua gelas jus apel untuk dinikmati kita berdua.

"Nih minum dulu Ar"

"iya Bu"

Kamipun meminum jus tersebut, kemudian hening.

"Ar, tolong jaga rahasia ini ya" Bu Dewi memulai obrolan yang masih sedikit canggung.

"Iya lah Bu, Aaron juga gak mau lah"

"Ya sudah Ar, kita makan dulu yuk, Ibu jadi laper gara-gara kamu" Ibu Dewi sudah bisa mode manja.

"Ih Bu kok Aku sih?" Jawabku

Kami berdua sampai di meja makan. Ibu Dewi dengan sigap mengambilkan nasi dan lauk-pauk kepadaku, tak lupa dengan air putih nya.

"Bu udah aku ambil sendiri aja, malu tau Bu" protesku.

"Buat suami mudaku apa yang enggak hihihihi" Bu Dewi menggombal ria.

"Ibu bisa aja" Jujur saat itu aku panas dingin di bilang suaminya, seakan tumbuh kenyamanan di hati ini.

"Serius Ar, Kamu sudah melihat tubuhku dan secara prinsipku tak ada seorangpun yang dapat melihat tubuhku kecuali suamiku" Jelasnya.

"Ya sudah Bu, aku terserah Ibu aja deh" jawabku pasrah.

"Mulai saat ini jangan panggil Ibu disaat kita berdua begini, panggilan sayang pokoknya"

"Iya deh mah, aku panggil sayang mamah aja ya?"

"Iya papah"

Kami lanjut makan dengan lahap. Sungguh nikmat daripada beli di Warung Makan, "Enak gak Pah?" tanya Ibu Dewi atau Mamah.

"Enak Mah, lebih enak dari Warung Makan" jawabku Jujur.

"Ih masa dibandingkan sama Warung Makan?" protesnya.

"Ya kan Papah belum coba masakan lain selain di Warung Makan mah, masa iya dibandingkan sama masakan punya Chef Anuh gitu hahahaa" aku menjawab sambil tertawa

"Hem Papah tidur sini aja ya gak usah di kost malam ini"

"Ayuk gimana Mah?"

"Ayuk kan punya kamar sendiri, dan sekarang palingan dah tidur"

"Ya udah deh"

Kami ke kamar lagi, teringat adegan dimana tadi kita masturbasi bareng.

"Pah mandi yuk" ajaknya.

"Mamah duluan aja"

"Kenapa gak bareng aja" tanya Mamah.

"Nanti aku khilaf mah, yang ada gak mandi"

"Ih mesum kamu Pah"

"Salah siapa punya tubuh seksi"

"Mamah udah tua Pah, masa masih seksi" katanya

"Lah kalo gak seksi Papah gak pernah bayangin Mamah telanjang dong" aku beralasan

"Ya udah deh terserah kalo gak mau mandi bareng"

Mamah alias Ibu Dewi membawa handuk dan mandi. Aku menunggu di kamar.

Tapi suara gemericik air di kamar mandi itu membuat pikiranku tak karuan, ku coba menahan gejolak hasrat ini.

Namun tak dapat dipungkiri bahwa rasa sange tak dapat kita cegah, akhirnya aku ikut ke kamar mandi dan langsung masuk ternyata gak dikunci.

Aku masuk kamar mandi dan melihat pemandangan yang sangat indah. Tubuh yang tinggi dan bohay padat gak kendur tak nampak lemak disana.

Payudara ukuran 36 dengan cup B yang menggoda dan tak ku sangka masih pink. dan lembah surganya yang tembem, diatasnya terlihat rambut tipis dan rapi.

Tampak sekali kalo Mamah Dewi ku ini perawatan untuk menjaga tubuhnya itu.

bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd