Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SANG PERANTAU

Achun1212

Semprot Lover
Daftar
22 May 2017
Post
205
Like diterima
1.016
Lokasi
pluto
Bimabet
Selamat pagi, Sore, Siang, ataupun Malam saudara-sauadara ku warga 46 yang saya cintai untuk ladiesnya dan for lanang jadi kawanku aja ya, la wong aku masih normal, mungkin besok gak tau hahahaha canda.

Untuk pertama kali saya mau berbagi kisah fiksi tentunya, hasil khayalan pribadi dan dari sedikit pengalaman nyata ya walaupun cuma sekian persen.

Oke tanpa lama-lama langsung saja pemanasan dulu

capcuss....


SANG PERANTAU



Chapter 1



Angin sepoy-sepoy tak lagj jadi temanku, Syahdunya gunung tak lagi jadi pelipurku.

Sudah lama aku merindukan indahnya alam pedesaan kampung halamanku. Kini itu semua hanya menjadi kenangan indah dalam kehidupanku. Karena aku sekarang adalah Sang Perantau.

Oh ya kenalin dulu namaku Aaron yang pastinya bukan nama asli, itu julukan kawan-kawanku disini.

Aaron adalah Anak Rantau hehehe, entahlah siapa yang pertama menjuluki aku  nama itu. Ya terserahlah yang penting kawan-kawanku senang.

*******************

Sebuah chat wa masuk :

[Ar jemput aku di tempat biasa]

[Siap tan]

Setelah membaca chat tersebut dan membalasnya, aku langsung otw menjemput seorang wanita berumur sekitar 35 tahunan berbody bohay mantap jiwa.

Beberapa saat kemudian, akunsudah sampai di tempat kerja si tante Yani. Ya wanita tersebut bernama Yani, Herlina Septiyani kelahiran Kaliwungu, Kendal. Tante Yani bekerja sebagai terapis salah satu spa di daerah Jalan Solo dekat dengan Bandara AS.

"Tumben cepat kamu Ar" ujarnya

"iya tan, gak sabar ketemu tante cantik" godaku.

"Bisa ae kamu Ar, yuk ah lanjut jalan kita makan dulu ya di Soto Sejuk"

"Siap tan cap cuss otw"

15 menit dalam perjalanan, kami telah sampai di tujuan dengan aman dan sentosa.

"Tan mau yang porsi kecil atau yang sedang?" tanyaku.

"Kecil aja Ar lagi diet hehe" jawabnya "eh minumnya teh tawar ya" ujarnya menambahkan.

"Siap tan" jawabku, "Bang soto 2 yang kecil dan yang jumbo, minumnya teh tawar semua" kemudian aku memesan hidangan kami.

"Asiap bosku, ditunggu" kata pelayan itu

Sembari menunggu hidangan siap, aku mengobrol dulu sama tante Yani tentang pekerjaan terapis spa yang beliau jalani.

"Tan, apa terapis spa itu semua bisa diajak ehemm ehemm ya tan?" tanyaku berbisik takut orang lain dengar.

"Ya nggak semua lah Ar, tapi ya kebanyakan temenku begituan Ar" Ia juga menjawab pelan suaranya.

"Kalo tante?" tanyaku

"Huss... Ya tergantung fee nya aja Ar, kalau gede ya mau, dikit ya rugi dong tante" jawabnya

Saat itu aku jadi membayangkan tante Yani melakukan sesuatu yang enak-enak kepada para pelanggan pijatnya. Aku jadi horny dan ingin cepat-cepat pulang,.

"Ngapain kamu Ar?, gak usak mikir jorok kamu"

"Eh enggak tan hehe, cuma penasaran aja, perawatan spa itu seperti apa gitu" jawabku jujur

"Emang belum pernah kamu Ar?" tanya tante Yani

"Ya belum lah tan, di kampung halamanku mana ada seperti itu, adanya ya tukang pijat capek, itupun umurnya udah uzur mana mau aku tan" jawabku realistis

"Silahkan mas mbak dinikmati" ucap mas pelayan setelah neletakjan hidangan di atas meja kami.

"Makasih mas" sahutku

Kami berdua makan dengan lahap, oh nikmat mana yang kau dustakan. Segera setelah kami menunaikan kewajiban perut ini, kami lanjut otewe ke kost tante Yani.

"Pelan-pelan aja Ar, kayak dikejar begal aja" dia memeluk aku dari belakang dengan erat, bikin joni agung terbangun dari tidur panjang.

"Tenang aja tan, Aaron itu dulu pembalap tan" jawabku.

"Pembalap apa Ar?"

"Balap karung tan"

PLUKK!!!

Helm ku di timpuk tante Yani, untung helm atas, nah kalo helm atas mau bagaimana coba? helm joni agung adalah helm pusaka.

"Aduh tan kok ditimpuk sih?" protesku

"Habis ngaco kamu, dikira beneran og"

"Hihihi, canda tan"ujarku

Tak terasa perjalanan dengan canda tawa membuat kami berdua sudah sampai depan pintu kost tante Yani.

"Mampir dulu yuk Ar" tawarnya untuk mampir sejenak. Sungguh tawaran yang menggoda, ditolak gimana di terima gimana, pokoknya serba salah buatku.

"Besok lagi aja tan, dah sore ini pingin cepet pulang mau mandi" jawabku sekenanya.

"Alah kamu Ar, ditawari mampir gak mau besok-besok gak nawari lagi lo" dia kecewa atau cuma pura-pura memasang wajah jutek, nambah makin cantik.

"Yee jangan gitu tan, besok ya mampir boleh kapan-kapan"

"Ya oke kalo begitu besok sarapan disini aja ya, tante masakin yang enak-enak buat kamu" dia akhirnya mengalah.

"Siap tan, yaudah aku pamit dulu, bye"

bersambung...


Indeks

Chapter 1
Chapter 2
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd