Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
JANGAN BAWA AKU KE RS




"Lee...Tinggal di kamarmu yang belum pakde bersihkan.. Pakde ke kossanmu dulu ya.." ucap Pak Kartolo.

"Injih pakde.." ucap Bayu.

Bejo membereskan perlengkapan bapaknya yang ada di lantai.

Pak Kartolo berjalan ke pak Ridwan untuk bersalaman.

"Maaf kalau aku kemari membuat dirimu tak nyaman..." ucap pak Kartolo.

"Tidak apa - apa Ki....." ucap pak Ridwan

"Aku pamit dulu..." Assalam mu'laikum..." ucap pak Kartolo.

"Wa'alaikum salam warah matullah..." ucap Bayu,pak Ridwan dan pak Kyai Mustafa serempak.

Nampak jam menunjukkan jam 11.20.

Bayu masih nampak lemas,karena habis bertarung dengan Kumala Sari.

"Apakah Kumala Sari akan menemuiku lagi pak Kyai?" ucap Bayu.

"Tidak nak...

"Kalau bisa,bangunlah tengah malam,ambil air wudhu,lalu shalat tahajud agar dirimu terbebas dari gangguan Jin..." ucap pak Kyai Mustafa.

Tiba - tiba pocong muncul di samping Bayu

Bayu melihat pocong tersebut.

"Ngapain kamu kesini Cong?" ucap Bayu.

"Cong??" ucap pak Ridwan.

"Pocong pak Ridwan...Neh ada di sampingku...

"Besok pagi saja kamu muncul sebelum shalat subuh di depan kossanku... Kita balapan lari lagi...Okeee..." ucap Bayu.

Pocong itu menghilang.

Pak Kyai Mustafa geleng - geleng kepala melihat kelakuan Bayu. Sebab ia sendiri juga bisa melihat pocong tersebut.

"Pemuda yang penuh misteri,jika tak aku bantu,maka kekuatan amarahnya tak bisa di kendalikan dan bisa berakibat fatal.Bisa saja Bayu mati terbunuh dia harus di bimbing" ucap pak Kyai Mustafa dalam hati.

pak Kyai Mustafa jadi teringat seorang anak kecil seorang wanita yang nampak seumuran dengan dirinya yang pernah di jahili waktu mondok di pondok pesantren Langitan...Orang yang di jahili itu marah besar...Orang - orang tak mampu menghadapinya,untung saja pak kyai H. Abdul Zahid bisa menangani dia,jika tidak,maka banyak yang tewas. Lalu wanita itu di bimbing oleh pak Kyai H. Abdul Zahid selaku pengasuh pondok pesantren langitan.

"saya tinggal dulu ,mau siap - siap pergi kemesjid.." ucap pak Ridwan.

Setelah pak Ridwan pergi kedalam.

"Pak Kyai kenal dengan pakdeku?" ucap Bayu.

"Gak hanya kenal,dulu kami teman bermain bersama,tapi kita berpisah,karena dia pindah rumah...." ucap Pak Kyai mustafa.

Pak Kyai mustafa kenal baik dengan pak Kartolo,karena dulu sering bertemu di sawah di dekat pondok pesantren Langitan. Mereka selalu bermain bersama di kala waktu sore hari.
Lalu mereka berpisah,akan tetapi pak Kartolo sering berkunjung ke pondok pesantren langitan,begitu pula dengan pak kyai Mustafa.

Sejak pak Kyai Mustafa meneruskan perjuangan ayahnya,maka pak Kartolo jarang menemui pak Kyai mustafa. Hubungan mereka baik - baik saja meskipun berbeda aliran.Pernah suatu ketika mereka pernah bentrok... Adu kekuatan,disebabkan pak Kartolo mengirim santet ke warga di sekitar pondok pesantrennya.Saat bentrok itu pak kyai Mustafa mengetahui siapa dalang yang mengirim santet, lalu pak Kyai Mustafa mencoba berbicara dengan pak Kartolo melalui mata batinnya. Saat pak Kartolo tahu siapa yang mengembalikan santetnya itu,ia tak lagi mengirim santet tersebut.

Kembali ke cerita.

"Ooo... Begitu... Pantesan,tadi saya lihat kok seperti akrab begitu..." ucap Bayu.

"Apa dia asli pakdemu Nak?" ucap pak Kyai Mustafa untuk menyakinkan ucapan pak Kartolo.

"Bukan pak Kyai,Saya manggil dia pakde karena mengikuti keluarga pak Warso,istri pak Warso itu adik dari istri pakde..Begitu..."ucap Bayu.

"Ooo...Begitu ceritanya..Iya..Iya...Aku paham nak..." ucap pak Kyai Mustafa.

Tak lama kemudian pak Ridwan muncul.

"Ayo kita jum'atan pak Kyai.." ucap pak Ridwan.

"Pak Ridwan..." ucap Bayu.

"Iya nak.. Ada apa?" ucap pak Ridwan.

"Badanku lemas...Aku minta tolong belikan teh kotak,tehku tiba - tiba gak ada pas aku bangun,padahal belum ku minum." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu... Bentar bapak ambilkan dulu..." ucap pak Ridwan.

Pak Ridwan berjalan ke tokonya untuk mengambil teh Kotak.

"

---****-----

Di dalam kamar Annisa.

Nampak Hana memejamkan matanya. Hana terluka dalam,sehingga harus banyak istirahat,untuk bergerak saja sangat susah.

Annisa memandang wajah Hana.

"Cantik..... Tapi dia siapa?" ucap Hana.

Annisa mengambil stetoskop dan tak lupa alat cek tekanan darah.

Setelah mengecek Hana,Annisa mengambil hapenya,lalu menghubungi seseorang.

"Halloo Annisa... Ada yang bisa gue Banting... Eh... Bantu deh maksud gue..."suara wanita.

"Halo juga Kak Lis (Lilis teman Annisa kuliah beda angkatan dengan Annisa tapi satu fakultas)..Iya aku butuh bantuan neh kak... Di kamarku ada seorang wanita muda,
"Dia nampak sakit,tapi pas aku periksa normal saja,aku bingung harus ngapain," ucap Annisa.

"Kelihatan sakit tapi normal ? Terus apa yang membuatmu bingung?" suara Lilis.

"Ya bingung...Kalau bisa kakak kesini ya,nanti aku ceritakan..." ucap Annisa.

"Baiklah...Tapi sediakan cemilan untukku...Aku gak mau sampai di sana tak ada cemilannya.. Terasa hampa hidupku tanpa cemilan..."suara Lilis.

"Iya iya... "ucap Annisa.

"Oke...Aku segera otewe kesana" suara Lilis.

Annisa mengambil pakaiannya di lemari,setelah itu ia melepas pakaian Hana,karena Baju Hana basah,ia takut Hana Sakit demam.

Hana tak terbangun saat Annisa melepas pakaiannya. Karena energi Hana telah habis dan terluka dalam.

Annisa kagum dengan wajah dan tubuh Hana yang begitu sempurna.Ia sedikit minder saat melihat gunung kembar Hana yang lebih besar dari punyanya.

Annisa tak memakaikan Behaa pada Hana,karena ukuran miliknya kecil,sehingga Annisa hanya memakaikan Kaos dan celana saja.

Tok...Tok...Tok...suara pintu .

"Kak...." suara Zahra.

"Bentar dik..." ucap Annisa.

Annisa memberi selimut pada Hana. Setelah itu berjalan ke pintu.

Cekleek......

"Ada apa Dik...?" ucap Annisa.

"Siapa yang dibawa pak tua ke dalam kamar kakak?" ucap Zahra.

"Kakak gak tahu dik..." ucap Annisa.

Zahra masuk kedalam untuk melihat lebih dekat.

"Dia cantik banget Kak..." ucap Zahra saat melihat wajah Hana.

"Iya dik..." ucap Annisa.

"Apakah Babe sudah tahu kak?" ucap Zahra.

"Kakak gak tahu..." ucap Annisa.

"Aku beri tahu enyak ya kak...." ucap Zahra.

"Iya... Kalau bisa bawakan cemilan ke sini ya dik,temanku mau datang soalnya tuk memeriksa dia" ucap Annisa.

"Iyaaa...." ucap Zahra.

Ibunya Annisa sedang menjaga toko di bantu 2 orang karyawan.Ia bernama Aisyah

20 menit kemudian ibunya Annisa datang sambil membawa makan ringan dan minuman.

Nampak ibunya Annisa memperhatikan Hana.

"Die siapa Nis?" ucap bu Aisyah.

"Cewek ini muncul dari bak kamar mandi nyak..." ucap ucap Annisa.

"Dari kamar mandi? gimane cerite tuh? " ucap bu Aisyah.

Annisa lantas menceritakannya kejadian tersebut.

"Jangan - jangan die hantu lagi Nis" ucap bu Aisyah.

"Dia manusia nyak.... Bukan hantu.." ucap Annisa.

"Lalu,kenapa bisa muncul dari bak kamar mandi?" ucap bu Aisyah.

"Tanyakan ke pak Kyai Mustafa saja nyak..." ucap Annisa.

"Pak Kyai lagi di mesjid..." ucap bu Aisyah.

----***----

Di kamar Bayu.

Tok...Tok...Tok....

Bejo mengetuk pintu.

Cekleek..... Pintu terbuka.

"Apakah Bayu tidak di sana Mbah...?" ucap Sulis heran,mengapa mereka kembali kekossan Bayu.

"Aku mau bicara denganmu nduk..." ucap pak Kartolo.

"Iya mbah... Ada apa?" ucap Sulis.

"Di dalam kamar saja,gak enak di dengar orang..." ucap pak Kartolo.

Mereka pun masuk ke dalam kamar Bayu.

"Bayu sudah menceritakan semua padaku" ucap pak Kartolo.

"Cerita tentang apa mbah?" ucap Sulis belum paham.

"Dirimu ngentuu dengan Bayu..." ucap pak Kartolo.

"EH....!!!!??? Sulis terkejut.

"Jangan takut... Aku kesini hanya menghilangkan aura milik Ratu Kumala Sari,berhubung ada kamu di sini,maka sekalian saja aku bersihkan dari aura milik Kumala Sari. " ucap pak Kartolo.

Pak Kartolo membaca mantra lalu mengarahkan telapak tangan ke tubuh Sulis.
Sedangkan Bejo menyiapkan peralatan untuk bapaknya.

Bejo meletakkan telapak tangannya ke arang,lalu mulutnya komat - kamit membaca mantra.

Lama kelamaan batu arang itu menyala tanpa bantuan api.

Selesai membuang aura di tubuh Sulis.Pak Kartolo membakar menyannya,sambil membaca mantra.

Ruangan yang semula wangi parfum ruangan,kini berubah menjadi bau menyan.

"Bayu gak bisa menyethubuhi aku lagi dong kalau begini caranya.." ucap Sulis dalam hati. Sulis berharap Bayu kembali menyethubuhi dirinya saat Bayu tidar sadar. Ia gak mau lagi melakukan saat Bayu sadar,takut Bayu marah.

10 menit kemudian.

"Nduk... Jangan paksa Bayu ya...Jika kamu masih ingin bersama dengan dia..Aku gak ingin ponakanku bermain dengan wanita yang bukan muhrimnya." ucap pak Kartolo.

"Iya mbah..." ucap Sulis.

"Yo wes kalau gitu...Aku pamit undur diri dulu..." ucap pak Kartolo.

Pak Kartolo dan Bejo meninggalkan kossan Bayu.

Daniel,Bimo,Lukman dan Paijo menghampiri kamar Bayu.

"Lis... Kenapa mereka balik kesini dan kenapa kamar ini bau menyan?" ucap Paijo heran dan penasaran.

"Aku gak tahu apa yang di lakukannya kang..." ucap Sulis.

----***---

Di kamar Annisa.

Nampak 2 orang mengamati Hana,mereka adalah Annisa dan Lilis.

"Gue baru kali ini nemu kasus seperti ini Nis.." ucap Lilis.

"Kita bawa kerumah sakit bagaimana kak?" ucap Annisa.

"Ide yang bagus...." ucap Lilis.

Mata Hana terbuka.

"Jangan bawa aku ke rumah sakit.." ucap Hana.

"EH.....!!!??? mereka terkejut.

"Baik mbak...." ucap Annisa.

---***---

Di ruang tamu.

Pak Ridwan dan pak Kyai Mustafa sudah selesai menunaikan shalat jum'at,lalu mereka duduk di kursi tamu.

Bu Aisyah datang memberitahu perihal wanita di dalam kamar Annisa.

Lalu mereka berjalan menuju kamar Annisa.

---***---

Kamar tidur Annisa.

"Nama mbak siapa kalau boleh aku ?" ucap Annisa.

"Namaku Anna..." ucap Hana sengaja tak memberi tahukan nama aslinya.

"Aku Annisa dan ini Lilis teman aku mbak..." ucap Annisa.

"Apakah aku lagi di jakarta?" ucap Hana memastikan. Sebab ia merasa asing dengan kamar Annisa tak seperti di rumah pak Kartolo.

"Benar sekali mbak...Mbak asli dari mana? dan mengapa mbak bisa muncul di dalam bak kamar mandi ?" ucap Annisa.

Ceklek..... Pintu terbuka.

Nampak pak Ridwan dan pak Kyai Mustafa masuk ke dalam kamar Annisa.

Hana tak menjawab,takut dirinya di ketahui oleh Bayu.

"Tolong kalian keluar dulu..." ucap pak Ridwan.

"Iya Be..." ucap Annisa.

Pak Kyai Mustafa memandang wajah Hana.

"Tak mungkin..." ucap pak Kyai Mustafa gak percaya apa yang ia lihat.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd