Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sang Penakluk

Hari ini adalah sabtu terakhir aku bisa bersantai di rumah, karena besok senin adalah hari pertama aku ke kampus untuk upacara penerimaan mahasiswa baru, semalam setelah aku berbalas pesan dengan teh lasmi melalui WA, 4 orang wanita yang selalu menjadikan aku boneka hidup mereka, tiba2 nyelonong masuk ke kamarku. Aku yang sedang telentang dan melamunkan strategi penaklukan teh lasmi sambil memejamkan mata tiba2 kaget dan berteriak kesakitan setelah kak gendis yang tanpa omongan apapun melompat dan menduduki perutku. Belum selesai aku kesakitan, kak winda tak kalah kejam, ia juga melompat dan langsung menduduki dadaku sehingga dadaku terasa sesak sesaat. Mereka berdua memang tidaklah berat, tubuh mereka ideal, langsing, tp tetap saja terasa sakit saat tiba2 dua orang perempuan dengan bobot sekitar 50 kg dan tinggi 160 cm menduduki badanmu yang tidak siap. Kak vira juga ikut ambil bagian dalam adegan penyiksaan tersebut dengan tiba2 menjitak kepalaku. Sebelum aku sempat memberontak kak vira sudah cerewet menanyakan persiapanku untuk menjadi calon Mahasiswa baru (MABA). Kak winda dan kak gendis juga masih saja nyaman duduk diatas badanku sambil tersenyum memperhatikan kak vira yang sedari tadi nyerocos tak berhenti.
"Mampus lu, udh d ospek duluan ama kakak lu tiga, hahaha", terdengar suara indri yang seperti puas melihatku disiksa ketiga kakak perempuanku.
Aku hanya bisa pasrah atas apa yang mereka lakukan padaku, sedari dulu aku memang selalu mengalah kepada kakak2 perempuanku dan juga indri karena ayah selalu mengajarkanku anak laki2 adalah pelindung bagi saudara perempuan dan ibunya, jangan pernah sakiti mereka. Ajaran itu sangat membekas dalam diriku, itulah sebabnya aku hanya diam jika mereka menyiksaku karena ku tahu itu hanyalah ekspresi kasih sayang bercampur gemas kepada adiknya. Tak berselang lama, dari depan pintu kamar yang terbuka terlihat sosok ayah dan mama yang tersenyum bahagia melihat anak2nya akur satu sama lain. Ayah hanya tersenyum geli melihat kelakuan kak gendis dan kak winda yang seperti bocah kepadaku.
"Kak, udh sih kak kasian adeknya, gepeng ntar", sahut mama yg nampaknya mengerti betapa sakitnya diduduki dan dijitak tanpa bisa melawan.
"Gapapa mah, bocahnya aja gak sakit, ya kan dek....", sahut kak gendis yang sedikit mengangkat pantatnya lalu kembali lagi melemparkan pantat pantatnya itu untuk menindih perutku.
"Aaarrrggghh...", Aku sedikit berteriak kesakitan karena perutku kembali d duduki kak gendis
"Sakit oneng...", Timpalku tp aku tak melakukan apapun, karena tak tega menghentikan tingkah imut kakak kepada adiknya itu.
Ayah dan mama hanya tersenyum gemas melihat tingkah polah anak2nya yang sangat dekat itu. Terpancar kebahagiaan di wajah mereka tatkala menyaksikan anak2nya akur satu sama lain.
"Adek udh siap2 belum buat senin, kata kak vira kmu banyak lho yang harus d bawa buat ospek", sahut mama yang tak lagi mempermasalahkan kelakuan kak gendis dan kak winda
"Kamu mandi sana cepetan, mumpung kakakmu pada libur, katanya mau pada nganterin nyari perlengkapan", timpal mama
Aku tahu kalau ini hanya akal2an indri dan ketiga kakakku agar aku menemani mereka belanja. Hari pertama kuliah hanya ada upacara penerimaan, ospek baru akan dimulai esok hari setelah para maba mendapat briefing sehabis upacara tersebut. Aku sudah d beritahu oleh seniorku semasa SMA.
Aku hampir saja terjebak siasat licik para gadis2 itu. Biasanya aku hanya akan menurut saja apa yang diminta oleh mereka, walaupun melelahkan, tp aku senang ketika bisa menghabiskan waktu bersama keluargaku tersayang ini. Tapi untungnya aku masih bisa mengambil keputusan tepat, keputusan paling membahagiakan dalam hidupku.
"Ngibul aja lu kak, senin cuma upacara, mau bawa apaan, ospek kan nanti nunggu briefing habis upacara dr senior fakultas", sahutku sambil menengok ke arah kak vira yang terlihat tak menyangka aku tahu siasatmya
"Gw kan juga punya senior d SMA yg kuliah. Hadeh...", Timpalku
"Udh kek klo mau pergi, pergi aja sono berempat, ngapain sih. Usil amat lu pada...", Tambahku
"Loh kirain beneran banyak bawaannya, kalian ini, malah ngerjain mama", kata mama
"Hehe, bukan boong mah, tp sepet liat dia rebahan mulu, ga ngapa2in, kayak kebo, makan tidur doang", jawab kak vira sambil cengengesan
"Udh ah, ayah sama mama brgkt dulu, ntar klo kelamaan marahin pakdhe", jawab mama
"Loh mama sama ayah mau kemana?', tanyaku
" Mau jenguk temen ayah sama pakdhe yang kemaren kena stroke, mau nengokin bentar", jawab ayah
"Nginep...?", Tanyaku penasaran
" Nggak, malem udh pulang sampai rumah", jawab ayah kembali
"Yaudh yuk mah, nanti kemaleman.", Ajak ayah sambil menggandeng mama pergi.
"Ayah berangkat dulu ya, assalamualaikum", tambah ayah.
"Waalaikum salam", jawab kami serentak
"Ati2 ya yah, mah", tambah kak gendis
"Iya, kalian ati2 ya d rumah", sahut mamah
"Yah pulang mampir beli kue balok ya d Bogor", celethuk kak vira
"Iya yah kue balok", timpal kak winda
"Iya, nanti kalau sempet", jawab ayah yang sambil menggandeng tangan mama berlalu menuju keluar menghampiri pakdhe tono dan budhe rima yang sudah lama menunggu.
"Udh sana lu cepetan mandi, ayok belanja kebutuhan lu.", Kata indri kepadaku
"Lu pada pergi berempat aja dah, gw mager bgt sumpah", jawabku
"Astaghfirullah, bangun kek ayok temenin jalan, males amat", sahut kak gendis
Setelah itu mereka berempat sekuat tenaga mencoba menarikku agar bangun dan mandi lalu menemani mereka hang out, tp tentu saja tak berhasil tenaga mereka tidak sekuat tenagaku, apalagi aku punya alasan kuat untuk tetap di rumah
Setelah beberapa saat mencoba menyuruhku mandi dan gagal, akhirnya keempat gadis itu menyerah, sambil kesal mereka satu persatu mencubit ku karena kesal untuk kali ini mereka tidak berhasil membujukku.mereka berempat lalu bersama2 meninggalkanku lalu pergi naik mobil kak gendis, entah kemana tujuan mereka. Aku sempat melihat ekspresi aneh d wajah indri, seperti perasaan lega atau perasaan puas aku tak jadi ikut pergi. Entah hanya perasaanku saja atau memang ada sesuatu. aku tak tahu dan tak ingin tahu, karena aku hari ini punya rencanaku sendiri.
Rumah sedang sepi, semua orang pergi, hanya aku, dia dan Johny diantara kita. entah karena kebetulan atau apa, "but today is the day".

Bersambung...
 
Jam 9 pagi,

Sudah sejak 30 menit yang lalu aku mondar-mandir mengecek lewat jendela kamarku tokoh utama hari ini belum juga memperlihatkan sosoknya. 5 menit, 10 menit, sudah berlalu masih saja sosoknya belum nampak. Namun penantianku tak berselang lama, dari balik jendela kamar di kejauhan kulihat teh lasmi sedang berjalan ke arah rumahku dengan setelan jaket h*nd* yang kebesaran dan celana kolor kotak-kotak. Wajahnya menunduk kebawah seperti malu menutupi sesuatu d balik jaket besarnya itu.

"Hahaha", aku tertawa puas dalam hati

Seorang wanita yang birahi, mengharapkan sebatang daging keras di dalam memeknya, dipaksa menjadi ekshibisionis oleh anak muda yang baru lulus SMA.

Johny mulai meronta, pengalaman ngewe untuk kedua kalinya akan dirasakannya.

"now it's show time"

Aku bergegas membuka celana pendekku, johny sudah mengacung dengan perkasanya sepanjang 17 cm. Entah apa yang ada dalam otakku, aku terpikir untuk menyambut budak pertamaku tanpa celana di ruang tamu.

Aku duduk di sofa ruang tamu sambil mengocok lembut johny naik turun. Pertunjukan siap, tinggal menunggu sang artis utama melihat hadiah untuknya tersebut.

Tak lama berselang, nampak sosok teh lasmi muncul di depan pintu yang langsung disambut pemandangan johny yang mengacung gagah perkasa. Ia nampak terkejut, ia sempat terdiam sejenak beberapa saat. Ia tak tahu harus berbuat apa.

"Ngapain bengong, sini cepetan", sahutku membuyarkan lamunannya

"Kunci pintunya", tambahku

Tak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya. Seperti masih bingung dan tak tahu akan seperti apa nasibnya, ia nampak pasrah dan menuruti perintahku. Ia masuk dan mulai menutup pintu lalu menguncinya,

"Cekeek,.... Ceklek,...", Dua kali kunci diputar

Sudah takkan ada lagi yang bisa menyelamatkannya dari nafsuku.

Belum sempat ia berbalik, tanpa sepatah kata apapun, langsung kupeluk erat dia dari belakang. Kucumbui tengkuknya sambil kuselipkan johny diantara kedua kakinya. Johny yang sedari tadi sudah berdiri perkasa, menggesek maju mundur memek teh lasmi yang masih ditutup celana kolornya itu. Ia hanya pasrah, ia pasrah akan diapakan tubuhnya itu olehku.

Namun tiba2 ia sedikit tertegun saat aku berbisik, "yang nyuruh pake jaket siapa?”

.......

____________________________________

POV teh lasmi

Semalam tidurku tak nyenyak. Pesan WA terakhir dari mas Harry, anak laki2 satu2nya dari majikanku mengusik akal sehatku. Ia memintaku pergi bekerja tanpa BH dan tanpa celana dalam. Hasratku sudah menggebu. Aku ingin merasakan lagi batang kemaluan miliknya itu dalam memekku ini. Aku tak pernah merasakan hasrat dan gairah sebesar ini bahkan saat suamiku masih bersamaku. Orang bilang suamiku adalah playboy, bahkan katanya sekali saja mencicipi kontol miliknya, bakal ketagihan. Kontolnya memang besar seukuran milik mas harry, saat ngesex pun durasinya tak jauh beda dari mas harry, tapi ada satu hal yang spesial dari mas Harry. Caranya yang lembut menatapku bisa seketika berubah liar menggerayangi tubuhku, sentuhan dan ciumannya yang lembut tiba2 bisa berubah menjadi buas penuh nafsu. Ada sesuatu dalam dirinya yang membuatku seolah rela memberikan apapun untuknya asal dia mau menjamah tubuhku ini. Aku tahu dan tak bisa menjelaskannya. Sedikit membayangkannya saja sudah terangsang aku dibuatnya. Kemaluanku akan langsung basah jika membayangkan dia akan mencumbuiku dan memasukkan kontolnya ke dalam memekku. Aku tak bisa fokus melakukan apapun beberapa hari ini, aku sering tiba2 merasa terangsang saat teringat tatapan liarnya itu.

Hari ini aku memutuskan menuruti permintaannya, aku tak peduli yang lain, memang malu aku harus jadi seperti wanita murahan yang pergi tanpa pakaian dalam cuma untuk menarik perhatian laki2, tapi persetan dengan itu. Ada kepuasan dalam hatiku saat melihatnya puas menikmati tubuhku ini. Aku kembali merasa menjadi wanita yang benar2 wanita. Hatiku kembali berdebar dan penuh gairah. Perasaan yang telah lama mati saat ditinggalkan suamiku demi wanita lain, namun sekarang mulai hidup lagi saat pertama kali aku tak sengaja melihat kontol mas Harry berdiri tegak di ruang tamu waktu itu. Tak berhenti hanya disitu, tatapan liarnya saat menerawang tubuhku setelah itulah yang membuat aku semakin tak karuan. Berdebar, penuh hasrat dan gairah.

Setelah selesai mandi dan berdandan natural, kukenakan baju yang sudah kupersiapkan dari semalam. Kaos warna ungu berbahan katun sedikit tipis dipadu celana pendek kotak-kotak yang sedikit longgar. Aku bercermin sejenak, terasa memekku sudah basah dan puting susuku nampak menyembul hanya dengan membayangkan mas Harry. Aku malu jika seperti ini, apa kata nyonya jika pakaianku seperti ini tp aku tak mungkin menggantinya, bisa2 mas Harry tak jadi menjamah tubuh ini. Kuambil jaket milik mantan suamiku dulu, ukurannya besar bisa menutupi tubuhku yang sedang terangsang ini.

"Iya begini saja", gumamku dalam hati memantapkan niat.

Aku segera berjalan menuju tempat kerjaku, rumah mas Harry. Sepanjang jalan aku hanya bisa menunduk. Aku merasa telanjang, seperti swmua orang bisa melihat tubuhku, aku semakin terangsang membayangkan apa yang akan dilakukan mas Harry pada tubuhku ini.

Rumah mas Harry makin dekat aku semakin deg-degan tak tahu apa yg akan dikatakan oleh nyonya, tuan, dan anak2nya atas penampilanku ini. Kuberanikan diri untuk masuk ke rumah itu, pikiran ku kalut. Belum sempat kakiku melangkah masuk, aku dikejutkan dengan sosok mas Harry yang duduk d sofa sedang mengocok lembut kontolnya. Aku tertegun, aku tak mengerti apa yang dipikirkan anak ini, apa yang akan dilakukan anak ini kepada tubuhku, apa yang orang tuanya pikirkan jika melihat ini. Memekku semakin becek, gatal dan geli. Ingin rasanya kumasukkan kontolnya yang ngaceng itu ke memekku ini. Aku hanya terpaku tak tahu harus apa.
"Ngapain bengong, cepetan sini", sahutnya membuyarkan pikiranku
Aku mulai melangkah masuk ke rumah itu, pikiranku mulai liar membayangkan kontolnya akan masuk ke memek ini.
"Kunci pintunya", tambahnya lagi yang semakin membuat jantungku berdebar
Setelah kukunci pintu, tiba2 dia memelukku erat dengan kedua tangannya
Kontolnya yang sudah tegang menyelinap d sela selangkanganku, menggesek vaginaku yang sudah becek ini. Bibirnya dengan lembut menciumi tengkukku. Hasratku meninggi, memekku semakin becek dan geli, aku seolah akan segera klimaks hanya dengan digesek-gesek kontolnya yang keras.
"Ehmm...", Bibirku tak dapat bersuara hanya mampu menahan gejolak kenikmatan ini.
Hasratku memuncak, tiba2 dia berbisik, "yang nyuruh pake jaket siapa?"
Oh Tuhan, apa yang akan dilakukannya pada tubuhku. Aku tak bisa berpikir apapun lagi selain kontolnya itu, aku pasrah padamu tuanku, perlakukan aku semaumu...

Bersambung....

Semoga berkenan
 
Teh lasmi hanya diam tak menjawab pertanyaanku. Kubalikkan badannya menghadapku. Ekspresi pasrah tergambar jelas d mukanya. Aku penasaran. Aku ingin tau apakah budakku ini sudah benar2 bertekuk lutut kepadaku. Kudorong badannya hingga badannya bersandar kepintu, perlahan kubuka perlahan resleting jaketnya itu. Teh lasmi hanya diam terpaku. Kedua tangannya tak berrusaha menolak perlakuanku, diam dan menempel saja d pintu. Tatapan penuh nafsuku tak lepas memandang wajahnya yang pasrah itu. Saat perlahan kubuka jaketnya itu, nampak puting susunya yang mengacung dibalik kaos tipis berwarna ungu yang dipakainya. ternyata dia benar2 penurut, dia mengikuti perintahku dengan datang tanpa pakaian dalam. Kumainkan pentil susunya yang menyembul d balik kaosnya itu, kuelus pelan dengan telunjukku. Ia nampak kegelian, tubuhnya sedikit menggelinjang tp tak berani beranjak. Matanya mulai terpejam.

"Ehm...", Nampak ia mencoba menahan desahannya.

"Aahh...", Desahnya saat aku mencubit puting susunya

"Aaahhh... Aaahhh...", Ia mendesah lebih panjang saat aku memilin-milin puting susunya itu.

Kali ini aku yang tak tahan, sikapnya yang pasrah ini membuat nafsuku makin buas. Aku berniat memberinya sedikit hukuman karena sudah memakai jaket tanpa seijinku.

"Gw masukin aja nih kayaknya johny ke memeknya yg belum basah, biar dia sedikit kesakitan, mau tau gw apa reaksinya", pikirku dalam hati

Tangan kiriku mencoba untuk sedikit memelorotkan celana pendeknya dr depan agar memeknya yang gurih itu terbuka. Aku hendak memasukkan johny kedalam sangkarnya dalam posisi berdiri.

Teh lasmi masih terpejam, ia hanya pasrah dan hanya bisa mendesah menikmati jari jemari tanganku yang sedari tadi memainkan puting susunya. Ia tak berontak, bagaikan piaraan yang menurut apa saja yang dilakukan majikannya ini. Memeknya yang dihiasi bulu2 jembut tipis itu sudah terlihat. Johny yang sedari tadi meronta minta masuk kandang sudah tak tahan lagi. Kuarahkan ujung kepala kontolku masuk ke memeknya itu.

Sial, aku gagal menghukumnya, memeknya sudah sangat becek, bahkan ujung pala kontolku terasa basah hanya dengan d tempel saja. Dalam hati aku sedikit gondok, aku ingin menyiksanya sedikit, tp apa daya dia terlalu binal. Dia terangsang hanya dengan sedikit rangsangan d pentilnya. Tp tak masalah, Johny butuh pelampiasan. Kuposisikan ujung kontolku d mulut vaginanya, kini kedua tanganku meremas kuat pantatnya itu, dan...

Bleesss...

Kudorong paksa johny masuk ke memeknya yang becek itu. Separuh batang johny telah masuk.namum tiba2...

"Aaahhhh...", Teh lasmi mendesah kencang

Perutnya sedikit mengejang bbrp kali. Lonteku satu ini orgasme hanya dengan dimasukki separuh batang kontolku.

"Hahahahaha...", Aku tertawa lepas dalam hati

Dia sudah benar2 jadi budakku, dia takkan bisa hidup tanpa kontolku.

Nafsuku semakin liar, kubenamkan johny seutuhnya kedalam memeknya itu.

"Aaahhh...", Desahannya semakin kencang

Ia tak mampu lagi menahan nafsunya, nafasnya tak beraturan. Aku semakin bergairah, kugenjot maju mundur memeknya itu. Nikmat, sangat nikmat. Tangannya yang sedari tadi diam mulai merangkul leherku. Semakin kencang kedua tanganku meremas pantatnya. Semakin kencang aku menggenjotnya maju mundur. Hanya butuh 5 menit d genjot dengan buasnya, perutnya terasa kembali mengejang, dia orgasme kedua kalinya. Kakinya seperti menjadi lemas tak bertenaga, ia seperti ingin menjatuhkannya tubuhnya ke lantai. Sigap aku semakin meremas erat pantatnya, memaksanya tetap berdiri. Johny belum puas. Kembali kugenjot maju mundur memeknya, ia semakin erat memelukku, kepalanya menyandar d pundakku.

"Ah.. ah..", desahannya lemas, napasnya tak beraturan

Setelah 20 menit kembali ku genjot johny mulai tak tahan,

Crroott... Crot...

Johny memuntahkan pejuhku ke dalam memeknya dan untuk ketiga kalinya perutnya mengejang, ia orgasme lagi saat kusiramkan pejuhku ke dalam rahimnya.

Pejuhku menetes saat johny keluar dari memeknya itu, ia yang sedari tadi menahan lemas d kakinya tak kuasa menahan berat tubuhnya. Ia langsung terduduk lemas bersandar di pintu. Kuambil hp ku yang sedari tadi kutaruh di meja, kuambil foto tubuhnya yang lemas tak berdaya itu. Celananya yang sedikit melorot memperlihatkan memeknya yang meneteskan spermaku. Teh lasmi yang kelelahan itu hanya menatapku lemas saat aku mengambil fotonya sambil tersenyum puas setelah menikmati tubuhnya. Ia seperti tau kedudukannya yang hanya budak tempat tuannya ini melampiaskan nafsunya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.
Puas mengambil fotonya, aku lalu memback up fotonya itu kedalam google drive ku. Kuletakkan kembali hp ku itu d meja. Kuhampiri tubuhnya yang menatapku tak berdaya itu, kuusap wajahnya dan ia membalas dengan manja. Kepalanya mengikuti irama usapan tangan kananku d wajahnya. Aku sedikit tersentuh dengan apa yang dia lakukan, sejenak kupandangi wajahnya yang sebenarnya tidak jelek hanya mungkin kurang mendapatkan treatment yang tepat. Aku membopong tubuh lemahnya itu ke arah sofa lalu aku duduk d sofa sambil memangku teh lasmi. Badannya miring dan kepalanya bersandar di dadaku. Hatiku sedikit tersentuh oleh wanita yang rela menyerahkan segalanya padaku ini. Tangannya mencoba melingkar d perutku dan memeluk tubuh tuannya ini. Kuusap wajahnya lalu kuangkat dagunya sehingga sekarang kami saling bertatapan. Terlihat tatapan pasrah penuh cinta darinya. Hati dantubuhnya sudah sepenuhnya kumiliki. Ku kecup bibirnya, hanya kecupan kering. Setelah itu, ia kembali memelukku dan tertidur d pangkuanku. Aku sedikit kasian melihatnya, jadi kubiarkan dia puas beristirahat sejenak. Ia tidak menyadari jika si Johny telah kembali buas dan siap menyantap memeknya kembali.
Bersambung
 
Bimabet
woah langsung dikejar updatenya dari 2019 sampai sekarang masih cerita silasmi belum ke adegan sedarah nya seperti tag dicerita
Wujud apresiasi saya ke suhu2 semua yang memperthankan thread ini sampai sekarang
Sedikit spoiler, tokoh utama ini tidak overpower dari awal cerita, ada usaha dan kerja keras yang dia lakukan untuk benar2 menjadi sang penakluk

Jadi ikuti perjalanan Harry menjadi the real sang penakluk plus jangan lupa tinggalkan jejak kritik dan saran biar tahu apa yg harus diperbaiki
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd