Juara 3
Sang legenda
Isi cerita = dimulai dengan sebuah kemegahan konser sang legenda, Queen dan freedy mercury sebagai jiwanya. Dibalut dengan tata bahasa yang bagus, si penulis benar-benar mampu membuat pembaca merasakan sebuah mega konser band legendaris. Lalu cerita berlanjut ke pertemuan si aku dan freedy sewaktu kecil di India, satu sekolah. Disini jalannya cerita mulai semakin menarik, penulis dengan cerdas mampu memasukan sisi kelam perpolitikan pada jaman itu.
Masuk pertengahan cerita, semakin menarik. Penulis benar-benar piawai membawa pembaca masuk ke dalam suasana ketenaran Queen, glamor, mewah dan segala macam predikat dari yang buruk sampai yang baik. Penuh atraktif.
Bagian akhir cerita ini benar-benar dibuat dramatis oleh sang penulis, sarat pesan moral bagi siapa saja yang membaca. Sebuah cambuk bagi manusia atas apa yang diperbuatnya. Tapi dengan gagahnya seorang Freedy mercury menerima cambuk tersebut karna dia sadar semua yang dia perbuat akan ada sebuah akibat. Dan cerita di tutup dengan sebuah keputusan aku untuk mengakui eksistensi Tuhan, menjadi seorang biksu dan menerima takdirnya.
Kekurangan dari cerita ini adalah, ini adalah cerita biografi sang artis, sangat sulit mencari sisi erotisme dalam cerita ini agar tergolong cerita panas, meski ada sex scene atara freedy dan narator.
Well, lepas dari sedikit kekurangan tersebut. Ini adalah sebuah cerita yang hebat, gaya bahasa yang megah, riset yang dalam, serta penokohan sang artis yang sempurna. Karakter aku yang berperan sebagai narator tak bernama sangat mampu menghidupkan kisah seorang freedy mercury.
Penokohan = sempurna, sangat menghanyutkan.
Sex scene = cukup panas dan saya tidak bisa menjabarkannya di depan umum (cukup dalam hati saya aja)
Tampilan = sangat bagus susunan layout serta visualisasinya.
salam
willdick