Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Saat cinta harus mengalah

Erika dan aku berpelukan di atas tempat tidur. Aku terkantuk kantuk sambil mengelus rambut Erika. Walau tak fokus. Aku mendengarkan kicau cerewetnya. Erika bercerita Ada satu vendor penyedia yang sedang dihandlenya, yang tak kunjung melengkapi legalitasnya. Bagian Erika di kantor adalah bagian legal and industry cooperation. Jadi begitulah makanan hariannya. Erika berkata ngantuk dan meminta aku mengelus pinggangnya yang mulai pegal pegal. Dan tak lama, kami tertidur.

HP ku berdering. Kepalaku serasa berputar. Kulihat nama anton di layar. Aku tekan tombol mute. Hp itu menyala tanda telepon masuk. Tapi kubiarkan. Ku tertidur Kembali. Sebuah pelukan membangunkanku. Erika memelukku namun masih tertidur. Aku iseng menurunkan selimut. Ternyata Erika sudah menggunakan Kembali lingerie barunya. Aku sendiri hanya berboxer dan berkaus bahan ringan. Tadi malam setelah makan, walau Erika sudah menggunakan baju dinas barunya, pertempuran tidak terjadi. Kami mengantuk. Erika mungkin mengantuk karena lelah pulang kerja. Aku juga ngantuk, karena sudah 4 kali bertempur dalam sehari. Iseng kuturunkan tali bahu lingerie Erika. Lalu menyembullah payudaranya yang Indah. Tidak kecil namun tidak sebesar mala. Tapi aku tetap suka. Aku elus elus putingnya menggunakan telunjuk. Dan Erika terbangun. Mengucek mata.

“ayanggg.masih pagi…..mau?” rajuk Erika manja

Aku menciumnya. Dan tanganku langsung begerilya ke vaginanya…..dan sudah basah di sana.

“basah ni yang. Cepet amat, nafsunya” ledekku.

“hah belum kok. Basah apa”sahut Erika dan seketika menaruh jarinya ke area CD nya dan menarik tangannya. Aku juga menarik tanganku. Bau amis aku rasa, dan aku mengelapkan tanganku ke tisu di samping ranjang. Basah amis itu meninggalkan noda coklat di situ. Erika melakukan hal yang sama. Dan saat kami menyadari hal itu, Erika nyengir, aku pun nyengir namun merasa tragis.

“maaf yang.hehehe.pantesan tadi malam udah sakit pinggang. Telurku luruh. Ketembak sperma mu” sahut Erika

Aku garuk garuk tak gatal.

“ya gapapa sih yang.kirain bisa sekali lagi”kataku

“pantat aja?.mau coba?” pancing Erika

“gak ah. Ga mau yang. Ga enak ih.lagian sambil beleber dari yang itu. Hiii” gidikku

“nyoba yuk. Kan belum pernah. Kata wina. Enak juga” kikik Erika.

Aku menggeleng. Lalu menciumnya. Kami berciuman lama. Lalu Ketika ciuman terlepas

“ini sabtu yang. Mau kemana ? kataku”

“aku kan mens yang. Jadi kita ga bisa hahiho seharian dech.aku pulang ke mama papa dulu ya. Tapi pakai taksi aja. Minggu sore kamu jemput pakai mobil aku. Gimana?” tanya Erika.

“hah. Gak malming kita? Ntar malam” tanyaku balik

“yang. Mulai ntar siang. Akan mulai sakit sakitnya nih akuuu…paling gak 24 jam. Sakit. Banjir. Berarti ampe besok siang sore. Aku mau tiduran aja ah” rajuk Erika

Aku hanya menaikkan bahu. Aku tidak bisa mendebat Erika. Bisa Panjang. Aku milih mengalah. Aku belum punya perihal untuk bisa menunjukkan dominasi aku ke Erika. Jalan saja, selalu dia yang bayar. Aku kan hanya mahasiswa pengangguran dengan penuh kesibukan.

Aku lalu berganti baju. Erika ingin sarapan bubur. Maka aku harus ke pemukiman di belakang apartemen. Pagi seperti ini, banyak orang jualan sarapan. Apalagi hari sabtu.

Keluar loby. Aku menelepon anton.

“yoo. Eyy. Mane aja lu. Di teleponin kagak diangkat. Di text kagak jawab” sembur anton

“ah elu. Kalau hp gue aktif. Kagak ngangkat, kagak balas text. Kalau gak lagi nyupir yak berarti gue lagi…”belum selesai aku jawab. Anton menyembur lagi

“lu lagi ditunggangin Erika.hahahaha”. runtut anton

“nasib laki pengalah cewe dominant nton” jawabku

“ah elu. Agresip dikit donk. Lakik gitu. Sekali kali lu pegang kendali”tukas anton.

“hehehe. Eh ada apa nih. Nelepon mulu?makanya ga enak gue. Gue tlp lu”tanya aku

“malaaaa. Minta tolong gue, buat minta tolong ke elu,nganterin lagi. Masih ada 2 area di jobfair yang dia belum masukin cv, kmaren”mohon anton

“ealah. Iya iya.beres. lu balik kapan?”tanyaku

“dari Surabaya gue sambung medan. Titip mala dahh pokoknya yak. Biar cepat dapet. Gawe. Dia kalau belum gawe, belum mau dilamar” mohon anton lagi.

“lu ga bisa minta bantuan kolega lu?.”tukasku.

“udah pernah gue bahas broooo.ujungnya ribut. Ga mau dia. Mau murni.usaha sendiri. Ya udah lah. Area situ sih. Gue ikut aja”jawab anton lagi

“yos. Ok ok.udah dulu ya. Gue beli sarapan dulu. Oleh oleh yak. Teri medan”tutupku

“muke gile. Gue cari oleh oleh. Kagak mao. Gue bawain sempak bandara aja lah” tutur anton

Lalu kami tertawa dan menutup sambungan.

Beres beli sarapan aku kembali ke apartemen. Erika sudah rapi. Walau sedang libur. Bajunya tetap formal. Kemeja, celana satin rapi. Adalah busana wajib kalau pulang ke rumah. Luar biasa. Kuulurkan sarapan. Dia menyambut dan menciumku. Erika menyiapkan sarapan dan aku pergi mandi pagi sebentar dan berpakaian rapi. Karena ingat mau mengantar mala.

Kami sarapan sekitar 15 menit. Mencuci pring gelas dan alat makan. Lalu membereskan apartemen dan bersama sama turun. Aku membawa koper mala. Padahal dia hanya pulang ke daerah parongpong. Sebuah daerah di luar kota bandung. Tapi sekali pulang, bawaannya selalu banyak

Sesudah kami berciuman mala masuk ke taksi biru yang paling terkenal di Indonesia. Dan pergi. Aku sendiri melangkah menuju yaris G1 milik erika. Menyalakannya. Memanaskan mesinnya sebentar. Dan melajukannya kea rah rumah mala.

Sampai rumah mala. Aku hanya mengirimkan text, bahwa aku sudah tiba. Dan 10 menit berselang, mala keluar. Blazer hitam membungkus blus birunya. Kerudung biru laut dalam dan celana hitam melengkapi tas hitam yang mala kenakan. Ada degup kencang menerpa dada melihat dia masuk ke dalam mobil. Sedikit senyum saat dia menoleh ke arahku, semakin membuat dadaku berdebar.

“ini apa. Aku udah punya Erika.aku cinta Erika”sisi kiriku bersuara dalam kepalaku

“yakin kamu cinta Erika. Mala itu lebih pas buat kamu” sisi kananku membalas si sisi kiri.

“kang….kang…”suara mala memecah lamunanku.

“hah………….ah. ya.ayok. landmark ya..”kataku

“hihihihi. Loh kang.sabuga. kok landmark”kikik mala…..dan aku berdegup lagi

“oh iya iya. Maaf salah”kataku. Perseneling ku switch ke D dan yaris kupacu kearah sabuga. Gerbang tol kopo sebentar lagi kulewati.

Dalam perjalanan kami menuju gerbang tol Pasteur, cukup lama kami saling diam. Sampai kami melihat ada truk terguling di kiri.

“ih kasian ya.supirnya” kata mala

“nasib supir mal. Cape ga ketahan. Maksa. Babay deh” timpalku.

Lalu hening lagi……………………..hingga. satu pertanyaan mala, membuatku serasa tersambar petir.

“kang. Akang kenal Erika di mana?” tanya mala..

Hampir aku pingsan, mendengar pertanyaan itu..dan.................memoriku terbang ke kejadian 3 tahun yang lalu.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Sore jam 15.00 tepat. Aku sedang asik bermain game di PC ku, di kost an ku di jalan teripang. Ada saat hp ku berdering. Nama Erika muncul di layar. Langsung antusia s ku angkat.

“ya mbak Erika. Ada yang bisa dibantu lagi ?” tanyaku

“mas aria.hehehe maaf. Saya mau ke kost an mas lagi. Flash disk yang data final saya yang tadi mas beresin. Kecemplung ember. Kata kakak saya, gak bisa dicolokin langsung. Korslet nanti. Dan daripada harus dijemur, lama. Mending Copy lagi aja. Bisa mas?. Saya ke sana jam 16.30 an ya” tutur perempuan Bernama Erika

“boleh. Silahkan. Saya siapkan lagi” jawabku.

Dan telepon dia tutup.

Kalau bicara Erika ini, aku senang. Salah satu klien yang kubantu skripsinya dengan mudah. Dia paham apa topik dan lain lainnya. Tak perlu lama kuajari dia sudah paham. Sepertinya dia hanya malas mengolah saja. Karena seluruh babnya original. Dari cara kami berinteraksi. Memang dia pintar. Dan saat nego tarif, tidak menawar. Selain itu, parasnya cantik sekali. Saat aku sedang melamun. Pintu kamarku berderit. Rina pacarku, mahasiswa fakultas manajemen, di salah satu universitas terkemuka di jatinangor berdiri di sana. Sudah bangun dari tidurnya berarti, sudah rapih. Tadi sepulang kuliah dia mampir ke kost an ku. Untuk sekedar bermain cinta. Kami sudah 3 bulan berpacaran. Perawannya, aku yang ambil. Tapi sebetulnya, lebih tepatnya, dia yang menyerahkan tanpa ku memaksa. Wanita itu memang luar biasa. Begitu merasa nyaman apapun diberikan kepada pasangannya.

Aku melangkah ke pintu. Rina Kembali berjalan ke dalam. Membetulkan kerudungnya lebih rapih.

“pulang ay?” kataku sambil berjalan. Lalu memeluknya dari belakang.

“iya yang. Aku pulang ya. Kan ud puas. Udah 2 kali lohh” kata rina sambil senyum

Dia berbalik lalu menjawil hidungku. Dan kami berciuman. Panas.

Tanganku meraba raba dadanya. Rina menggeliat.

“yanggg.udah ah. Aku ud rapi”bujuk rina

Aku cium lagi dia. Tangan kirinya aku arahkan kedalam celanaku. Di sana penisku sudah berdiri lagi. Bila kami bercinta lagi. Maka ini akan menjadi pergumulan ke tiga kami.

“ampun deh yang. Udah keras aja. Gimana atuhh” rajuk rina.

Aku tersenyum nakal.

“ aku lepas celana. Kamu lepas celana. Gitu aja ya”rayuku

Aku melepas celana basket dan celana dalamku. Lalu sambil mengocok penisku. Aku tiduran di ranjang.

Rina melihat sebal ke arahku. Dia mengigit gigit bibirnya. Dan langsung melepas celanaj jeans dan celana dalamnya. Lalu berjalan ke ranjang dan mengangkangngiku. Tangannya menuntun penisku. Dan penisku langsung masuk ke dalam vaginanya. Vagina itu sudah licin ternyata.

“awas,,,tahan dulu..jangan cepet keluar ya” kata rina dan mulai bergoyang dalam posisi woman on top.

“auh auh auh euh euh. Ampun deh yang. Ga puas puas, ah ah ah” racau rina sambil bergoyang girly

Aku hanya merem melek. Dan hingga 10 menit kegiatan ini. Aku lalu mendorong rina terlentang dan memutarnya hingga dia tengkurap. Aku turun ke lantai dan berdiri, dan juga menarik kaki rina hingga berdiri. Dan dari belakang, aku melakukan tusukan.

“akhh yang akhh akhhh akahhh mmmh ennnaaakhh” racau rina lagi

Dan 5 menit kemudian

“ohhh ohhh ohh” racauku sambil mencabut penis dan menyemprotkan sperma ke pantat rina sambil mengocok. Dan setelah beres. Aku mengambil tisu dan mengelap pantat rina lalu penisku.

“ahh lega…keluar. Tadi yang kedua. Kentang ay. Pas orgasme kedua terlalu kencang kamu ngocoknya pakai tangan” kataku sambil nyengir.

Rina cemberut dan berjalan ke ujung kamar untuk menggunakan celana nya Kembali

“ahh ayang mah. Aku belum dapet. Apalagi tadi yang ke 2, kamu enak udah keluar. Ke muka aku lagi, keluarnya. Kebanyakan nonton BF sih.” rajuk rina

“iya deh. Maaf. Besok lagi yuk. “ tawarku.

“moh. Gak mau. Lagian akumo nyusun presentasi ama kelompok ku” jawab rina

Dan kami saling bercanda dan menggelitik. Lalu sesudah kami rapi, aku mengantar rina berjalan ke rumah sakit dekat kost an ku, tempat dimana dia memarkirkan mobilnya. Ditutup lambaian tangan, kami berpisah. Aku Kembali ke kost an dan tertidur. 3 ronde yang melelahkan.

Belum puas aku tertidur, aku mendengar ketukan di pintu depan. Aku mengusap muka sebentar dan keluar kamar. Saat pintu kubuka. Wajah Erika muncul disana.

“eh sorry mas. Tidur ya” tanya Erika

“gak mbak. Ketiduran. Mari mari.”kataku. sambil membuka pintu.

Setelah Erika duduk, dia memberikan flash disk baru. Aku menerimanya. Menyalakan pcku Dan mengcopy data. Sambil menunggu data tercopy selesai kami berbincang.
“ujian kapan” tanyaku

“kalau ini semua di acc, 2 minggu lagi mas” kata Erika

“bagus. Terus?apa? kerja?”tanyaku lagi

“kerja mas. Ada bumn yang sudah siap menerimaku. Walau hanya magang lalu MT” jawabnya.

Dalam hatiku merutuk. Cantik, pintar. Kata teman teman. Kalau Wanita itu cantik dan pintar, 90% masalahnya sudah selesai. Tinggal jodoh aja.

Lalu pc berdenting tanda copy data beres.

“ini mbak. Jangan kecemplung lagi ya”uraiku sambil mengulurkan flashdisk

“ok mas.”jawab Erika sambil memasukkan flash disk kedalam tas nya.

“eh mas. Selain konsultan T A. ngerti ngeset jaringan net rumah gak?”tanya Erika

“ya ngerti. Udah biasa yang begitu”jawabku.

“oh kebeneran. Aku perlu bantuan. Mama saya punya apartemen room di buahbatu. .set wifiinya masih kacau. Mas bisa bantu?”tanyanya lagi.

Aku girang bukan main. Tapi belagak santai

“ok mbak.kapan?”tanyaku

“nanti malam ya. Sekarang aku ke kantor papa dulu, ngeprint T A ku. Atau gini aja. Mas duluan ke sana. Liat dan kalau mungkin, lsg set aja. Ini card entry nya”kicau Erika sambil memberikan kartu akses apartemen.

Aku menerima dan bingung.

“nanti saya nyusul”tambah Erika

Lalu dia berjalan ke pintu. Sampai pintu berbalik lagi. Lalu memasukkan uang 100.000 ke saku kemeja hawaiku.

“buat ongkos nanti malam”katanya. Lalu berjalan ke yarisnya dan melaju

Aku hanya bengong dan berpikir. Rezeki ga boleh di tolak.


Setelah maghrib aku jalan menggunakan motorku. Rencananya sepulang dari apartemen Erika. Aku mau nongkrong dengan teman teman, ngegame sampai malam dan menginap. Smirnoff tropical fruit dan irishman sudah ada di tas dan bahkan, aku sempat mengambil laundryku, untuk ganti baju esok pagi. Pukul 19.30 aku berada di kamar 1806 tower D1 buahbatu apartement. Saat Aku cek jalur utama net masuk. Dan cek router router, telepon berdering.

“ya mbak” jawabku

“mas aria, sudah di kamar?”suara Erika disana

“sudah mbak. Saya sudah langsung bikin jalur dan skema kebutuhan barang”kataku

“ok. Saya sebentar lagi sampai. Saya juga bawa makanan. Nanti kita makan malam bareng ya”pungkas Erika.dan telepon ditutup.

20 menit aku membuka dan mengotak atik peralatan switch panel. Leluasa aku bekerja karena apartemen ini masih belum banyak barang. Hanya ada 1 sofa besar di ruang tengah lalu 1 tempat tidur di salah satu kamar. Ada 2 bantal dan seprai dan bedcover yang masih terbungkus plastic. Dan suara pintu terbuka. Becelana jeans dan berkaus hitam ketat, Erika muncul. Aku sempat menelan ludah melihat gundukan payudara Erika..

“gimana mas?bisa?” tanya Erika

“bisa mbak. Tinggal belanja dan set.bisa dari laptop juga set wifii. Cctv dan kalau mau jadi smart room” kataku.

Erika tidak berkata kata. Hanya melepas dua dudukan sofa besar dan mengeluarkan lipatan sofa. Dan seketika, sofa itu menjadi seperti tempat tidur.

“yuk mas. Makan dulu”ajak Erika sambil bersila di atas dipan sofa.

Aku mendekat dan menelan air liur mencium wangi mie ayam. Erika mengeluarkan 2 kota mie ayam ukuran besar dan 2 botol mineral serta sumpit. Aku ikut naik dan duduk dan mulai memakan makannan yang ditawarkan.

Sambil mengobrol, aku jadi tahu dan agak segan pada Erika ini. Begitu tahu, siapa orang tua dia. Tapi aku ga begitu ambil pusing. Lalu….

“mbak. Suka minum gak?” kataku

“minum? Wine? Alcohol. Suka suka aja. Bawa?” tanya Erika

“saya bawa tropical fruit dan irishman. Mau coba?” kataku sambil mengeluarkan Smirnoff.

“yahh. Belum ada gelas mas” kata Erika

“tenang..saya bikin”kataku

Dan aku mengambil bekas aqua botol. Mengeluarkan cutter dari tasku. Memotong aqua setengah ukuran botol. Dan jadilah gelas darurat. Ketika bendaiitu kuacungkan. Erika nyengir.

Sambil terus mengobrol banyak hal. Tak terasa sudah 4 gelas kami masing masing. Tubuh mulai menghangat di tengah dingin AC.

“mas aria. ML yuk. Mau gak?” tiba tiba Erika berkata

“hah?”jawabku

“kok hah…mau gakkkk?” sambil mulai meracau tak karuan, Erika bicara.

Aku hanya menunduk

“eh mas…jangan bilang kamu masih perjaka” tanya Erika

Aku hanya menunduk. Bingung. Tepatnya takut. Kalau sampai kenapa kenapa. Dan diakan anak siapa. Bisa bye bye aku dari dunia.

“gendong dong” bujuk Erika sambil Kepalanya ditaruh di pahaku dan tiduran.

Tangan Erika menggerayangi perutku. Dan aku bergerak tanpa sadar…… Erika kupangku. Kubawa ke kamar. Aku tanpa sadar melucuti semua busanaku. Erika menggiigit plastic bad cover dan merobek bungkusan lainnya. Dengan acak Erika memasang bedcover dan menaruh bantal. Pengaruh alcohol sangat jauh efeknya buat Erika. Akupun antara sadar dan tidak.

Erika lalu berbaring di tempat tidur. Jarinya digerakkan mengundangku sambil ber erotis melepas shirt ketatnya pelan pelan. Aku yang sudah agak pusing dan bertelanjang melompat menerkamnya. Agak kasar kubuka branya. Jeansnya kubuka dan kutarik paksa. Juga celana dalamnya. Sambil melakukan itu, kami saling berpagut. Lalu berganti ke posisi 69, cloph clopj sruph cloph, suara terdengar di posisi 69 itu. Dalam beringasku kadang lidahku menyapu jauh ke dalam vagina Erika. Dan saat itu kulakukan, Erika melenguh Panjang, hingga.

“masukin mas”perintah Erika.

“kondom?”tersadar aku

“ahh ga usah. Aku bukan sembarangan kalau main”sahut Erika sambil tersenyum.pipinya memerah.

Dan aku langsung mendorong Erika hingga terlentang. Penetrasi penis kumulai. Kaki Erika merentang jauh. Man on top kumulai. Kencang kulakukan Gerakan maju mundur. Di bawah sana Erika memejamkan mata, dan mengigit bibirnya, menahan kenikmatan yang didapat. Pompaan cepat perlahan lahan kukurangi. Hingga penetrasi gentle saja. Kadang kadang aku hentikan penetrasi untuk melakukan ciuman dengan Erika. Bau alcohol dari mulut kami berdua, terpapar kuat ke hidung. Namun pelan pelan, aku merasa mengangatuk. Entak kenapa, di bawah sana, penisku juga kehilangan ereksinya pelan pelan. aku rasa lemas. Erika memelukku. Dan sesaat sebelum kuterjatuh tertidur, aku masih sempat memeluk Erika erat dan menarik bedcover untuk menutupi tubuh kami berdua…………………………………………………………………………………………….



“kang hey kang. Malah ngelamun” sodokan telunjuk ke bahuku, menyadarkanku.

Aku gelagapan.

“ah enggak…”jawabku

“abis, daritadi aku nanya, malah kayak bengong. Aku jadi kayak liat robot nyetir”sahut mala lalu terkekeh.

“jadi. Kenal Erika dulu dimana kanggggg”tanya mala lagi

“oh. Dia dulu klien yang kubantu skripsinya. Cinlok” kataku enteng

Dan mobil melaju hingga sabuga. Sampai tujuan, mala turun.

“mal. Saya drop dulu ya. Nanti saya jemput lagi. Jam berapa kira kira?”tanyaku

“jam 14.00 an aja kang. Aku mau abisin cv cv yang aku bawa.makasih ya” jawab mala.


Aku hanya mengangguk. Lalu setelah pintu tertutup. Aku melajukan mobil kearah diponegoro. Rencananya aku mau numpang istirahat di kost an salah satu temanku. Sambil mengemudi, benakku berpikir. Kenapa mala tampak santai, seakan akan tidak ada kejadian apa apa kemarin antara kami. Tapi aku tak ambil pusing. Sampai kost an temanku. Aku menelepon anton, untuk memberi kabar status mala, dan di sela obrolan kami yang hanya berlangsung 40 detik, anton berterima kasih dan memberitahukan bahwa dia sudah transfer beberapa ratus ribu kepadaku untuk sekedar ganti bensin. Dan aku bermain game dan ngobrol Bersama beberapa orang, dan mengantuk lalu tanpa sadar tertidur.
 
Kira-kira sepulang nganter Mala, ada kejadian apa lagi ya? hihihihi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd