Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Roro Inten

Apa yang diharapkan dari akhir kisah ini ?

  • Happy ending

    Votes: 272 77,3%
  • Sad ending

    Votes: 50 14,2%
  • Open ending

    Votes: 27 7,7%
  • Close ending

    Votes: 24 6,8%

  • Total voters
    352
  • Poll closed .
Ivan menatap tak berkedip perempuan muda wajah cantik jelita yang berjarak tak jauh dari tempatnya berdiri.

Aroma wangi tubuh si wanita di tambah tonjolan buah dadanya yang begitu menggoda dari balik kain ketat lusuh tak ayal membuat kemaluannya sontak mengeras.

Rambut panjang indahnya tergerai hingga menjela punggung serta berwarna pirang keemasan membuat Ivan makin terpesona dan urung mengalihkan pandangannya sedari pertama kali bertatapan mata dengan si jelita ini.

Dulu sewaktu berpacaran dengan Indah Seroja, ia selalu berusaha meminta mantan kekasihnya itu untuk mewarnai rambut hitamnya. Namun Indah yang lebih menyukai rambut hitamnya yang pekat membuat Ivan terpaksa pasrah mengalah.

Sedari dulu Ivan memang terobsesi memiliki kekasih layaknya Sofia Adriana, pacar bos-nya sang Freddy Umbara.

Baginya wanita yang berambut pirang seolah menyimpan pesona tersendiri yang menurutnya sangat eksotis, sangat elegan sekaligus...begitu menggairahkan.

Dan kini sosok yang ia dambakan itu tepat berada di sampingnya.

Meski bukan bule tulen namun aura sosoknya dengan padanan yang begitu maching luar biasa membuat wanita ini tak kalah menariknya dengan cewek Bulgaria itu.

Bukan hanya berwajah cantik jelita tapi juga memiliki tubuh yang begitu aduhai. Berkulit putih mulus dengan postur semampai namun padat berisi.

Lekak lekuk yang dikombinasikan tonjolan nan asoy geboy terlihat jelas menggoda mulai dari bahu, dada, pinggang, paha, bokong sampai tungkai kaki.

Menurut taksirannya usianya paling selisih sedikit darinya. Paling banter 25 tahunan. Namun anehnya Freddy memanggil wanita ini dengan sebutan nyonya tua. Sungguh sampai detik ini ia masih tak mengerti.

Apa mungkin dulu Freddy pernah mengutarakan cinta kepadanya lalu ditolak hingga ia kesal kepada wanita ini atau bagaimana ? Entahlah.

Yang pasti saat ini Ivan begitu berhasrat kepada sosok wanita tersebut. Sosok yang kini duduk dalam posisi terikat tepat di sisinya.

Yah, dia tak lain adik kandung dari Sang Bupati Banyumili, Noor Anggraeni.

Noor Anggraeni bukannya tak menyadari Ivan yang sedari awal jumpa begitu menaruh perhatian terhadapnya.

Meski secara fisik Ivan tipikal cowok ala-ala coverboy yang kerap tampil di majalah dan iklan tidak membuat Noor tertarik.

Baginya Ivan tidak lebih dari anak ingusan yang baru saja lepas dari tetek ibunya. Ia jauh lebih tertarik kepada pria gagah, mapan dan matang macam Nyoto.

Tapi kali ini sepertinya berbeda. Entah sejak kapan Noor Anggraeni berusaha mencari perhatian cowok basket yang digandrungi cewek-cewek tersebut.

Beberapa kali lidahnya yang basah menari lembut hingga ke tepi bibirnya yang merah lembut dan indah itu. Matanya sesekali ia kerlingkan ke sana kemari disertai rambut panjangnya yang pirang ia sibakkan beberapa kali.

Semuanya ia lakukan dengan gaya seolah cuek tapi ia pastikan Ivan melihat semua tingkahnya itu.

Entah apa yang ada di pikirannya. Apakah ia hendak bercinta dengan cowok itu meski dalam suasana begitu mencekam dan menegangkan begini rupa atau bagaimana…

Satu yang pasti Ivan makin blingsatan melihat Noor Anggraeni. Apalagi Noor mulai menggunakan lekuk aurat tubuhnya yang begitu indah merangsang. Putih, montok, mulus dan begitu bahenol.

Tak ayal batang si joni kepunyaan Ivan sontak menggeliat takkala sudut matanya menatap sepasang kaki mulus Noor dengan lembah menerawang gelap di ujung pangkal pahanya.

"Hah…" Ivan mengeluarkan desahan lirih berusaha menahan rangsangan birahi yang kian menohok jantungnya.

"Bocah ini sepertinya bisa kuperdaya.(miring)
"Aku tidak boleh membuang-buang waktu.
"Aku...harus segera membawa kedua anak Nyoto pergi dari sini dan menyelamatkan kangmas Nyoto.
"Freddy bisa saja berbuat nekad dan gila kepada mereka…"
batin Noor penuh rasa was-was sambil matanya melirik sejenak ke arah Ivan.

Kerlingan mata indah Noor Anggraeni sontak membuat jakun Ivan naik turun. Apalagi saat Noor memandanginya dengan sorot genit.

"Ivan…
"...kamu Ivan Saputra yang jago main basket itu ya ? Yang dapat gelar MVP liga nasional itu kan..? Tanya Noor terlihat antusias.

Matanya menatap tajam menggoda ke arah Ivan ditambah raut muka dipermanis sedemikian rupa. Meski hatinya deg-deg ser ia berharap muslihat rencananya berhasil.

Ivan kontan tertegun dengan hati berbunga-bunga. Si wanita incarannya kenal akan "nama besarnya".

Tak ayal Ivan langsung menghampiri Noor dengan lagak gagah.

"Yah,..begitulah Neng.
"...ndak sangka ternyata kamu kenal juga Ama nama gw manis..."sahut Ivan seraya tersenyum lebar.

Ia duduk di dekat Noor sehingga bisa menikmati pemandangan nan elok di depan matanya.

Payudara Noor yang menonjol besar dan padat serta lehernya yang putih mulus terbuka nyata kian merangsang birahinya.

Meski sebagian wajahnya dibalut perban tak membuatnya kehilangan pesona kecantikannya.

Ivan mengamit dagu lancip Noor sambil memandang dengan liar ke arah dadanya yang membusung.

"Sungguh gw takjub Om Freddy sampai menyia-nyiakan ce bohay, cantik nan seksi kayak elu babe. Bodoh benar Om Freddy…"kata Ivan lagi lirih dengan nada menggoda.

Noor yang tahu anak basket itu telah salah menyangkanya adalah kekasih Freddy tak menggubris.
Sudut matanya hanya melihat sekilas tepat di dekat kakinya dimana terlihat sebuah pisau tergeletak agak tersembunyi dari pandangan.

Mawar dan Indah hanya saling mengerling seolah berusaha menerka maksud Noor Anggraeni yang tiba-tiba seperti berusaha menggoda Ivan.

Noor hanya tertawa geli dalam hati saat berusaha bersandiwara dengan merayu Ivan Saputra si anak basket yang secara umur sebenarnya lebih pantas jadi anaknya.

"Freddy cowok bangsat kerjanya cuma kawin dengan perempuan tapi tak berani berkomitmen buat menikahinya.
"Aku heran pria pengecut seperti itu kenapa kau sembah-sembah bak raja sampai kau rela menjadi budaknya...kasihan" ujar Noor berlagak sebal sambil berpura-pura memalingkan muka ke arah lain.

Ivan yang mendengarnya kontan terusik egonya. Sebagai pria, ia juga punya harga diri. Meski dalam hatinya ia mengakui hal itu tak urung perkataan cewek seksi berambut pirang barusan membuat hatinya panas dan meradang.

"Kau...hah…! Kata Ivan setengah merutuk sambil menatap tajam Noor.

"Elu gak perlu turut campur soal gue. Yang penting sekarang nasib elu bertiga ada di tangan gue…
"Kalu elu banyak bacot...gw perkosa lu baru tahu rasa " kata Ivan lagi sambil meremas rambut panjang Noor seraya menarik ke arahnya disertai lenguhan pendek Noor.

"Heh, kau sanggup berapa lama ? Dasar co ingusan…! Sahut Noor menantang sambil sedikit mengangkat dadanya yang membusung.

Ditantang seperti itu tak ayal membuat darah muda Ivan menggelegak.

"Elu nantang gue ya…?!! Kata Ivan mulai "kalap" dengan mata memerah.

Kali ini jemari tangannya merengkuh pinggang ramping Noor sambil hidungnya menghirup wangi lembut kulit Noor yang hanya berjarak seinchi dari hidungnya yang terlihat kembang kempis menahan nafsu.

Noor yang merasa usahanya mulai menampakkan hasil kian merangsek emosi Ivan.

Tahulah Noor bahwa anak muda ini belum matang secara psikis dan ia harus cepat memanfaatkannya.

"Kalu lu emang cowok tulen...gw pengin buat kesepakatan…"kata Noor dengan tajam seolah memancing Ivan.

Ivan yang mendengarnya sesaat terdiam lalu tersenyum lebar.

"Ok, mau deal-dealan soal apa manis...hmm" katanya sambil mencubit dagu lancip Noor.
Noor yang berpura pura jengah membuat Ivan kian tak tahan. Ingin dia langsung menindih perempuan ini.

"Gini...kalu elu bisa buat gue duluan keluar atau muncrat...gue mau jadi lont* lu…
"...tapi sebaliknya jika elu yang crot duluan...bebaskan kami bertiga.."
"Gimana…? Tanya Noor sambil berharap-harap cemas.

Ivan sesaat terdiam lagi. Lalu tiba-tiba ia memeluk Noor sambil berusaha mencium bibir dan lehernya. Noor memekik kecil berusaha berontak.

"Hahaha...gue setuju Babe…
"...tapi cuma elu yang gue lepasin...tidak dgn mereka berdua. Mereka milik Om Fred. Bisa mampus gue ntar…
"..tapi..
"...itu cuma "kalau" sayang..hahaha. karena gue bakalan ngangkangi lu sampai lu mampus kelojotaan. Ngerti lu..!!!
"Hahaha…" ucap Ivan dengan jumawa sambil melepaskan pelukannya.

Ivan seolah percaya diri karena pengalamannya yang berjibun soal tidur meniduri membuatnya haqul yakin mampu menundukkan perempuan cantik nan seksi ini.

Mendengarnya Noor sontak menyunggingkan senyum penuh arti meski hatinya masih khawatir perihal keselamatan Mawar dan Indah.

"Di situ ada kamar kosong…
"Kita bisa main sepuasnya babe..hehehe.."ujar Ivan terkekeh seraya beranjak berdiri.

Noor yang sedari awal melihat sekilas sebuah pisau tergeletak di tempat yang ia duduki memberi kode kepada Mawar yang tepat berada di sampingnya.

Mawar yang tanggap lalu mengangguk pelan.

"Tante…" ucap Mawar lirih dengan hati pilu.

Ia tahu Noor melakukan semua ini dengan niat tulus mengulur waktu untuknya dan Indah bisa meloloskan diri.

Hanya tatapan nanar penuh arti antara kedua wanita ini saling bertaut seolah menyiratkan perasaan keduanya yang saling memahami.

"Akh…!
Pekik Noor manakala Ivan menarik lengannya keras lalu menariknya paksa ke dalam sebuah kamar kosong.

"Maaf ya Om...gw entotiin mantan elu...hehehe…!
"Hahhhh….!!!!! Erang Ivan cukup keras lalu menubruk Noor Anggraeni.

"Aaahh..!!
Kembali jerit tertahan Noor yang tengah ditindih Ivan seraya menciumi sekujur wajah dan dadanya penuh nafsu. Sepertinya Ivan bakalan mendapatkan belah duren kali ini.

Apakah rencana Noor Anggraeni akan berjalan sebagaimana mestinya…??

Di saat keduanya tengah memulai aktifitas berkawin "paksa", Mawar berusaha keras membebaskan ikatan pada tangannya.

"Heh..heh...akhh….Tante…
"Heh...hah...aku..haruss..cepaat..."
lirih Mawar berusaha sekuat tenaga memotong tali yang mengikat dengan pisau yang tadi ditunjukkan oleh Noor.

Sementara Indah yang berada berjarak beberapa meter darinya juga dalam kondisi terikat tangan dan kaki memperhatikan kejadian tadi namun tak mungkin berbuat banyak.

Kepalanya lalu menoleh ke arah luar jendela seperti ada yang lebih ia khawatirkan.
Yah, siapa lagi kalu bukan Nyoto ayahnya.

Indah lalu terlihat berusaha merangkak sebisanya menuju arah pintu untuk melihat kondisi papanya yang tengah dalam kepungan Freddy cs.

Yah, Nyoto...bagaimana nasibnya kini.

"Hahaha...
"Gimana rasanya Om...hiyaat..!

Pekik Freddy seraya bogem mentahnya melayang beberaoa kali ke muka dan perut Nyoto yang terlihat lemah lunglai.

Buggh...buugh..bughh…!!!

Ughhh…..!!!


Suara tulang menghantam daging terdengar menggidikan berulangkali. Nyoto hanya mengeluarkan lenguhan lirih sambil tubuhnya yang terduduk terhuyung jatuh tersungkur.

Cuh…!
Nyoto meludah ke tanah yang disertai bercak darah yang menetes dari hidung dan sudut bibirnya yang kini pecah serta robek dihajar pukulan brutal sang putra mendiang Suryo Adipati ini.

Matanya separuh lebam bengkak akibat penganiayaan yang dilakukan Freddy.

Sementara Anton yang melihat dari dekat semula ikut menaruh iba kepada Nyoto pada awalnya.

Namun begitu menyadari tindakan Nyoto terhadap Suryo Adipati dan istrinya perasaan itu perlahan sirna dan berganti rasa gatal ingin juga menghajar Nyoto.

Bagaimana dengan Dalu…?

Ia tipikal pria oportunis yang pengin cari aman sendiri. Ia tak perduli siapa menang siapa kalah. Ia tak ambil pusing siapa yang jadi abu siapa yang jadi arang dan masih menyisakan bara.

Yang terpenting di otaknya hanyalah kemana angin bertiup di situlah ia menggantungkan hidupnya.
Dan sepertinya...angin itu kini semakin jelas bertiup ke arah Freddy cs.

Maka jelas di pihak mana ia berdiri meski sebenarnya ia pun tahu kejadian sesungguhnya. Betul-betul culas sekaligus cerdik bukan.

"Hah...hah..hah...kasihann..seka..lii kauu.. freddyyyy…
"...akuu...kasihannn padamuu…
"Sekalipun kau membunuhku….takkan mengubah semuanya…
"Heh...heh..aku..hanya...ingginn kauu tahuuu yangg se..sebenarnya Naakk...hahh…
"ucap Nyoto sambil tengah-tengah.

Kondisi fisiknya betul-betul memprihatinkan. Ia hampir tak sanggup lagi menggerakkan tangan dan kakinya.

Sebenarnya bukan semata-mata akibat pukulan Freddy bahkan luka akibat tabrakan mobil maupun tembakan pistol Adipati yang membuatnya begitu lemah melainkan sengatan sambaran geledek Keris Pulung Geni yang sempat melukainya.

Luka akibat hantaman keris itu perlahan kian meracuni dan memporak-porandakan sirkulasi darah di dalam tubuh hingga luka luar sekecil apapun akan memperparah kondisinya.

Freddy yang sudah kian gelap mata seperti tak menghiraukan ucapannya. Yang ada di benaknya adalah pria ini yang mengakibatkan kematian tragis kedua orangtuanya. Dan itu harus ia balas sekarang juga dengan caranya sendiri.

Meski Freddy telah berulangkali memukul Nyoto hingga mukanya babak belur tidak serta-merta membuatnya puas.

"Hah...hah...hahh…!!
"Tak usah banyak bacot Om...
"sore ini juga Om harus menyerahkan nyawamu sebagai tumbal ayah ibuku...hah .hah…"erang Freddy sambil mendengus keras disertai nafasnya yang memburu.

Tak urung tenaganya pun terkuras karena terus memukuli Nyoto yang ternyata mempunyai ketahanan fisik luar biasa.

Freddy tahu ia harus mengakhirinya dengan segera. Belati di tangannya telah mengacung seolah membuka sequel penghakiman yang terakhir kali.

Nyoto yang melihatnya hanya menatap nanar seolah pasrah akan kondisinya.

"Om harusnya kuberi kesempatan buat melihat aku nanti memperkosa kedua putri Om yang manis itu...hehehehe…
"...tapi setelah kupikir-pikir...biarlah arwah Om saja yang melihatnya saja..biar arwah Om tambah penasaran...hehehe.."ucap Freddy sambil menyeringai sadis.

Nyoto yang semula diam sontak berubah. Mukanya langsung memucat begitu mendengar ucapan Freddy. Ia tahu ancaman anak ini tidaklah main-main.

"Freddddy…!!!
"Kalu kau nekad melakukannya kepada kedua putriku...aku takkan mengampunimu…!!!
Sahut Nyoto dengan keras. Kedua matanya mencorong tajam dengan suara bergetar menahan amarah yang menggelegak.

"Hahaha...dengan keadaanmu sekarang apa yang bisa kau perbuat Om…"balas Freddy sambil terkekeh dengan raut muka mengejek.

Sementara amarah Nyoto yang bercampur rasa takut kian menusuk batinnya membuat tubuhnya bereaksi spontan di luar nalar.

Di sisa tenaga terakhirnya, Nyoto mendadak mampu menerkam ke arah Freddy lalu mencekik lehernya kuat.

"Hakkhh…!!!!
Pekik tertahan Freddy disusul tubuhnya ambruk dicekik kuat oleh Nyoto. Pisau belati yang semula ada dalam genggamannya sontak terlepas.

Freddy yang tak siap tampak kaget melihat Nyoto mampu menyerangnya sedemikian rupa.

Tak ayal cengkeraman Nyoto yang terlihat lemah masih begitu kuat sampai membuat nafasnya tersengal-sengal.

Dalu dan Anton yang melihatnya sontak membantu Freddy melepas cekikan Nyoto.

Hingga…

Buugh…!!!

Ughh…!!


Terdengar suara gedebug keras disusul tubuh Nyoto terkulai lemah.

Sementara Anton melempar begitu saja sebatang kayu kering seukuran lengan orang dewasa yang tadi sempat dipakainya memukul tengkuk Nyoto.

Nyoto yang barusan terhantam hanya mengerang pelan.

"Fuck**** shi" !!! hahhhh…!
"Keparattt..!!!!
"Cuuhh…!!!

Freddy yang sudah terlepas dari cengkeraman Nyoto berdiri sedikit sempoyongan sambil meludah ke tanah disertai sumpah serapah mengalir deras.

Matanya yang memandang jalang terlihat bengis menatap ke arah Nyoto yang terkulai setengah pingsan.

"Bos, apa tidak sebaiknya kita buat game over secepatnya orang ini…
"...gw khawatir ntar ada orang yang melihatnya…" kata Anton sambil berjalan mendekat.

Freddy hanya diam sesaat kemudian terdengar suara keras dari mulutnya.

"Pak Dalu !
"Cepat bawa mobilku ke sini ! Gue akan selesaikan dengan caraku sendiri…"kata Freddy sambil melirik dingin ke arah Anton.

Apa yang akan dilakukannya terhadap Nyoto…?

Beberapa saat sebelumnya di pondokan milik Ki Benowo. Mawar yang sedari tadi berusaha melepaskan diri dari ikatan tangannya akhirnya berhasil !

Gadis remaja itu sesaat mengibas-ngibaskan tangannya yang rada linu karena sudah terikat cukup lama.

Matanya segera melihat sekelilingnya dan terlihat Indah sudah sampai di dekat pintu cukup jauh dari tempatnya berdiri.

Indah…! Seru Mawar dengan hati-hati.

Indah lalu memandangnya dengan sorot mata gembira melihat kakaknya telah berhasil melepaskan diri.

"Kak..!
"Jangan mendekat…
"Aku takut ada orangnya Freddy…
"Lemparkan aja pisau itu ke sini
"....cepat lihat dulu Tante Noor. Aku takut dia diapa-apain sama si Ivan...
"Aku...aku nggak pa-pa kok.."
ucap Indah berusaha tenang dan menyakinkan kakaknya.

"Ok....." balas Mawar sambil menyorongkan pisau ditangannya cukup kuat hingga sampai di dekat Indah.

"Hati-hati Kak…"sahut Indah yang balas anggukan kepala sang dara.

Perlahan Mawar dengan sedikit mengendap-endap masuk ke dalam ruang pondokan itu.

Suasana di dalam pondokan yang gelap tanpa lampu ditambah rerimbunan pohon di sekitarnya kian menambah rasa deg-degan sang dara.

Jantungnya berdetak kencang saat ia memungut sebatang kayu sebesar lengannya lalu digenggamnya erat-erat.

Suasana hari yang kian surut menambah rasa khawatir campur aduk dengan rasa takut dan keinginan kuat hendak menolong Noor membuat si gadis sesaat terpaku.

Matanya yang berbulu lentik sesaat terpejam erat sambil memegang kuat batang kayu dalam genggaman jemari tangannya.

Tanpa diketahui siapapun liontin batu kecubung pada kalung yang dikenakan Mawar bereaksi di luar nalar.

Liontin itu seolah memancarkan sinar yang tak disadari oleh sang dara.

Kian masuk ke dalam telinga Mawar sayup-sayup mendengar suara pekik perempuan yang ditengahi oleh tawa seorang lelaki dari arah belakang.

Tahulah Mawar siapa yang bersuara itu. Sedetik kemudian sambil menarik nafas panjang Mawar hendak mendekat ke arah asal suara itu namun baru dua langkah saja kakinya berhenti melangkah. Tubuhnya mendadak tertegun bak terpaku di permukaan bumi.

Mulutnya membuka disertai desah kekagetan keluar dari bibir mungilnya takkala sorot matanya tak sengaja melihat ke sisi kamar di sebelah kirinya.

Matanya membesar dengan alis terangkat saat melihat ada satu sosok terbaring di atas sebuah ranjang di dalamnya dengan kepala menyamping.

Sosok yang menyerupai wanita itu dalam posisi tidur terlentang memperlihatkan rambutnya yang demikian panjang dan lebar indah tergerai hingga menyentuh lantai.

Dada Mawar sontak berdegup begitu kuatnya. Perasaannya yang halus seolah menyampaikan denting pesan ke otaknya bahwa sosok itu begitu tak asing baginya.

Perlahan dilangkahkan sepasang kakinya ke dalam ruangan yang cukup samar hanya diterangi selarik sinar mentari dari balik atap jendela yang berlubang.

Sesampainya di dekatnya tiba-tiba Mawar memekik kecil disertai sepasang matanya melotot.

Jerit tertahan dan air mata mengalir tak tertahankan lagi manakala sang dara bisa melihat jelas siapa sosok yang terbaring di depannya itu.

"Mamaaaa….!!!

"Hugh...huggh...huughh.!! Ma...maaa..!!


Mawar menubruk sosok wanita yang ternyata adalah Roro Inten. Tangisnya pecah seketika sambil memeluk mamanya yang masih diam tak bergerak.

"Mama…!!!
"Mama…!!
"...Mama bangun maaa..!
"Siapa...siaapaaa yang melakukan ini kepada mamaa…!!!
"Bangunn maaa!!!
Seru sang dara kali ini sambil menggoyang-goyangkan tubuh mamanya yang masih diam membeku.

Air matanya bercucuran dengan raut muka merah memucat menyiratkan rasa khawatirnya yang begitu besar.

Mata itu terpejam dengan bulu lentik cantik menghiasi kelopaknya. Alis matanya yang tebal hitam indah melengkung nampak membeku menyiratkan keadaannya yang seolah tak sadar.

Bibir merah, penuh dan cantik bentuknya itu masih terkatup dalam diam dihiasi selarik bulu halus menyerupai kumis terlihat samar memayungi bibir indah itu.

Sungguh kecantikannya tiada berkurang dan masih memancar begitu deras meski dalam ketiadaannya.

Sementara kedua dara remaja itu masih berkutat dengan keadaannya masing-masing.
Noor Anggraeni juga masih "sibuk" dalam usahanya menaklukkan sang idola basket ,Ivan Saputra.

Keduanya melenguh, mengerang, merintih dan sesekali suara pekik Noor terdengar beberapa kali.

Di atas bale-bale dalam sebuah kamar yang lain terlihat Ivan menindih tubuh molek Noor sambil pantat bugilnya naik turun di tengah-tengah paha si wanita juga dalam posisi mengangkang.

Pantat Ivan yang rada item memompa dan menggenjot pangkal paha Noor seolah langsam tanpa henti.

Sementara di atas lantai celana dalam keduanya nampak berserakan dengan sebuah bra milik Noor dan gaunnya saling bertumpuk.

Ivan terengah-engah disertai erangannya terdengar "memilukan" saat batang kemaluannya yang besar dan kaku dihisap-hisap dan diremas-remas sedemikian rupa oleh sekenyal daging di lorong hangat nan nikmat Noor Anggraeni yang bernama meki.

Sungguh luar biasa nikmatnya. Matanya mendelik-delik bibirnya membuka menutup seperti orang kepedasan merasakan rasa enaknya bersenggama.
Dari sekian belas cewek yang pernah ia tiduri baru kali ini Ivan merasakan vagina seenak ini.

Paha Noor terlihat terkangkang lebar-lebar manakala Ivan mengayunkan kembali bokongnya dengan cepat, kuat dan akurat.

"Hah...hah..hah...anjritt..!!!
"...nikmat...nikmaatt...memekmuuuhhh..!!!
Hoohh...hooohhh…"
erang Ivan sambil telapak tangannya memegang erat pinggang ramping Noor yang dianggapnya seorang gadis.

Sleep ..sleep...slleeep…

Suara kecipak zakar Ivan yang kokoh berurat menyodok-nyodok liang sempit Noor yang jembutnya terlihat penuh lendir lengket dan sedikit berbusa itu.

Noor yang berusaha untuk tak "menikmati" persenggamaannya ternyata harus dipaksa mengakui kekuatan anak muda yang dianggapnya bau kencur itu.

Ia terlihat sesekali menggigit bibirnya sendiri sambil memejamkan mata berusaha mengacuhkan rangsangan dahsyat Ivan di liang kewanitaannya.

"Oohh...kontolnya. kontol anak ini ternyata...ennak…
"Akuuhh... tak tahan lagiii…
"Duh, Kangmas Nyoto...maafkan akuu…
"Aku terpaksa melakukannya demi... menyelamatkan anak-anakmuu...kangmass..
"Ooohhh…"
rintih Noor begitu lirih seolah dalam hati.

Genjotan Ivan makin buas makin liar seiring nikmat begitu geli di sekujur batang zakarnya yang tercelup sepenuhnya di liang vagina Noor.

"Hahhh...tempikkk….!!!
"Tempiiikkk…!!
"Oohhh...gilaaaa…. tempikmu pereet rapeet angeeet….!!!!!
Erang Ivan sambil batang penisnya ia hunjamkan makin keras kali ini dengan meremasi sepasang buah dada montok dan telanjang si wanita yang tengah ditindihnya.

Sleep…sleeep...sleeep…!!

Entah sudah berapa lama mereka bersetubuh. Satu yang pasti terlihat jelas bibir Noor yang merah dan bulat penuh itu komat-kamit seolah mengucapkan sesuatu yang tak jelas. Sebuah mantrakah ?

Bibir merah yang sesekali mengeluarkan rintihan nikmat itu terus saja mengucapkan kata-kata yang tak terdengar jelas.

Satu yang pasti seiring dengan itu terjadi perubahan instan pada diri Ivan.

Matanya membelalak setengah memutih dengan mulut menganga lebar. Air liur terlihat menetes dari sudut bibirnya.

Tubuhnya bergetar seolah menggigil manakala si wanita yang tengah digagahinya berhenti berkata-kata.

Satu yang dirasakan Ivan saat itu adalah rasa nikmat tak terkira menyengat di sekujur batang penisnya.

Daging hangat vagina si gadis seolah menjepit penisnya. Mengenyot daging penisnya sedemikian rupa memercikkan rasa geli begitu nikmat yang belum pernah ia alami sebelumnya saat berhubungan intim.

Betul, Noor Anggraeni telah merapal ajian pengasihan andalannya untuk menundukkan anak muda ini secepatnya. Dan...berhasil.

Sedetik kemudian mendadak Noor spontan membalik badannya hingga kini ia yang berada di atas tubuh bugil Ivan dalam posisi WoT.

Tubuh bugil Noor yang begitu seksi putih mulus berkilat karena keringat menggelinjang. Kedua tapak tangannya yang halus dan berkuku lentik meremas dada Ivan disusul bokongnya yang bulat besar dan pejal itu mendesak menggenjot kemaluan si pemuda dengan begitu kerasnya hingga mentok sampai bulu jembut keduanya menyatu.

"Mejuuuuhhh…!!!!"
Teriak Noor disusul lolongan Ivan yang terdengar begitu memilukan.

"Aaakhhhhhhh…!!! Pekik Ivan manakala air mani yang telah mengantri di ujung zakarnya meletup keras bersamaan Noor Anggraeni secepat kilat mencabut benda kebanggaan si pemuda yang semula menyumpal liang vaginanya.

CROOT...Croot...CROOT..!!

"Aakkhhh…!!!!


Ivan terus mengerang keras dengan keadaan tak sadar saking nikmatnya puncak asmara yang diraihnya bersama Noor Anggraeni.

Air maninya yang putih kental bermuncratan beberapa kali hingga membasahi sebagian dada dan perut si anak muda itu.

Noor Anggraeni berhasil !

Noor yang hampir saja turut menggapai puncak senggama sontak memejamkan matanya mencoba mengalihkan orgasme yang sempat menggodanya.

Sekian saat kemudian Noor menarik nafas dalam dan cepat beralih dari tubuh Ivan yang terkulai dalam keadaan mabuk akibat klimaksnya barusan.

Sungguh luar biasa ajian yang dirapal oleh Noor Anggraeni. Sungguh sangat berbahaya. Mantra yang serupa pernah ia gunakan saat berupaya menundukkan Nyoto di gua kala itu.

Noor buru-buru mengenakan pakaiannya kembali lalu bergegas keluar kamar untuk menjalankan rencananya semula.

Sebentar ia menoleh ke arah Ivan yang mengerang-erang sambil tubuhnya sesekali kelojotaan masih dalam kondisi setengah tak sadar.

Noor hanya tersenyum sinis lalu berjalan cepat menuju tempat di mana kedua putri Nyoto semula.

"Mawar...Mawar…" panggil Noor dengan cukup lirih.

Sesaat ia celingukan ke kanan ke kiri lalu menoleh ke arah sebuah ruangan kamar lain dan disusul pekiknya terdengar tertahan di tenggorokannya.

"Akhh…!!!

Noor terdiam dalam diam manakala kakinya sudah sampai di dalam kamar tersebut.

Dilihatnya Mawar tengah duduk bersimpuh sambil memeluk seorang wanita yang terlihat terbaring di atas sebuah bale.

Wajah wanita tersebut terlihat cukup jelas oleh Noor meski penerangan kamar itu cukup samar-samar.

"Rengganis…" desis Noor dengan suara tercekat takkala menyadari gerangan wanita yang tengah dipeluk oleh sang dara.

Noor melangkahkan kakinya dengan perlahan mendekat ke arah mereka berdua.

Dik...dik Mawar…" sapa Noor dengan hati-hati. Disentuhnya pundak Mawar lembut berharap ia akan mendapatkan jawaban. Tapi…

"Aaakhhh…!!
Jerit Noor manakala sang dara menoleh sambil menggereng bak hewan buas.

Noor sontak mundur ke belakang sambil melotot dan memegang dadanya.

Terlihat Mawar berdiri dihadapannya sambil menatap tajam ke arahnya. Kedua bola matanya memancarkan kilatan merah bagai darah.
Sorot tajamnya bak menusuk jantung Noor membuat Noor seraya lepas nyawanya saat itu juga.

Noor tak bergeming seolah terpatri oleh tatapan bengis dan magis sang dara sampai akhirnya tiba-tiba Mawar memekik histeris sambil meraung menangis dan…

Bruuuk…!

Tubuh Mawar ambruk jatuh lunglai setengah pingsan di atas lantai kamar itu.

Noor yang segera tersadar cepat menguasai diri lalu bergegas meraih tubuh Mawar.

Dipeluknya tubuh sang dara sambil berusaha menyadarkannya dengan belaian lembut di sekujur wajah serta tubuh Mawar.

"Duh... Gusti….."
"...apa yang telah terjadi kepada jeng Roro…
"...apakah ini ulah Kangmas Adipati…?
"...Duh Gusti….kasihan sekali…
"Jeng Roro...Kangmas Nyoto...dan anak-anaknya...hik..hikk…"
lirih Noor seraya tak kuasa menahan tangisnya.

Air matanya menitik keluar takkala menatap pilu bergantian ke wajah sang gadis yang setengah terpejam dalam dekapannya sambil merintih lirih lalu memandang Roro Inten yang seolah tertidur pulas.

Beberapa menit suasana hening sebelum sebuah teriakan kesakitan nyaring terdengar dari luar pondokan.

Sebuah pekik kesakitan seorang pria yang diselingi derum suara ban mobil menggesek menggilas tanah pedataran yang berbatu.

Akkhhh…!!!

Sontak Noor terhenyak setelah memastikan bahwa suara pria tersebut tak lain suara pekik kesakitan Nyoto pria pujaan hatinya. Apa yang telah terjadi…

Sesaat Noor hendak beringsut sebelum sebuah tangan halus menahan erat lengannya.

"Mawar... kau...kau sadar sayangg.." ucap Noor setengah membelalak dengan hati gembira bercampur sedih campur aduk.

"...Tante,
"...ma..maaa...mammmaaa tantee..
"ujar Mawar lirih lalu berusaha bangun seraya mendatangi bale-bale dimana ibundanya berbaring.

Perhatian Noor terpecah antara suara hiruk pikuk di luar sana dan apa yang terjadi di ruangan ini.

Mawar bukannya tak mendengar keributan itu.

"Mawar...
"...kau bawa ibumu keluar dari sini. "Cepaat…!
"Aku ..aku akan memeriksa apa yang telah terjadi sekaligus membawa Indah keluar dari sini…!
"Bawa mamamu keluar…! Kata Noor dengan terburu-buru penuh rasa khawatir yang kian membuncah.

Mawar yang terlihat bingung tak mampu menjawab segera ujaran Noor sebelum akhirnya terdengar suara pekik kaget Noor setelah melihat Roro Inten telah bangun dalam posisi duduk di atas bale-bale.

"Jeng...Jeng Roro…!!

"Mamaaaa…!!! Pekik haru Mawar seraya menghambur dan memeluk mamanya.

"Mama...mama…!
"Ini... Mawar ma…!
"Mama...mama...sadar maa…!
Ucap Mawar penuh haru sekaligus khawatir begitu melihat mamanya tak bergeming dengan tatapan kosong ke arah muka.

Noor kembali terpaku. Sadarlah ia apa yang telah menimpa Roro Inten.

"Ini...ini pasti perbuatan Kangmas Adipati ...hehh…!
"Sungguh benar-benar keterlaluan sekali perbuatanmu kangmas.
"Aku...aku tak menyangka kau tega berbuat sekeji ini
.."desah Noor tak percaya dengan apa yang dilihatnya pada diri istri Nyoto ini.

Suasana haru yang tercipta di dalam kamar hanya berlangsung sekejap saja. Bersamaan suara teriakan Nyoto dan derum suara mobil yang memekakkan telinga.

Sebuah jeritan wanita terdengar menimpali.

"Itu...itu...suara Indah…"
"Indaahhhh….!!!! Seru Mawar sambil bangkit seraya berusaha menarik mamanya.

"Tante Noor...
"...tolongg...bawa mama keluar dari rumah ini…
"Bawa mama...pergi secepatnya Tante…
"...tolong tanteee….!
"... cepatlah Tante pergi dan mintalah pertolongan polisii atau siapapun. Nanti aku dan Indah akan menyusul Tante….
"Akuuu...akuuu harus menyelamatkan Indah…!!

Ujar Mawar yang langsung berlari keluar dari kamar..

"Mawarrr…!!!
"Jangannn kesanaaa…!!
Seru Noor berusaha mencegah kepergian sang dara namun terlambat.

"Akhhh…. Gusti..! Kenapa malah begini jadinya…?!
"Aku…."

Dalam kebingungannya Noor bergegas meraih tangan Roro Inten.

"Maafkan aku Rengganis…
"Aku..aku telah berusaha semampuku menyelamatkan mereka…
"...biarlah….biarlah takdir yang akan menyelamatkan mereka…
"Gusti….tolonglah mereka..hik...hikk.."ucap Noor sambil terisak lalu perlahan meninggalkan kamar sambil memondong Roro Inten keluar dari pondokan itu.

Sementara seiring kejadian tersebut terjadi di dalam pondokan. Kondisi ataupun suasana di luar pondok tak kalah memilukan.

"Rasakan Om…!!!
"Hahahaha….!!!

"Akhhh….!!!!


Suara teriakan dan tawa keras Freddy diikuti pekik kesakitan seseorang terdengar menyelimuti area pondokan itu saat kakinya menginjak pedal gas Jeep Wrangler miliknya dalam-dalam



Jeep Wrangler Rubicon

Sebentar kemudian Jeep Wrangler Rubicon bermesin turbo diesel bertenaga 270 daya kuda itu mengeluarkan decit keras saat keempat ban radialnya menggilas tanah disertai pekik seorang pria dari arah belakang.

Jeep itu ngepot sana ngepot sini dengan cepat dan liar bak aksi drifting di arena sirkuit.

Sementara dari arah belakang Jeep terlihat sebuah tali tambang diikat ke bemper belakang yang menyerupai sebuah towing /derek.

Samar di antara debu pasir dan tanah yang beterbangan satu sosok pria tengah diseret dan ditarik oleh tambang yang mengikat sepasang kaki pria tersebut.

Sungguh mengejutkan dan di luar nalar sehat !

Sosok pria yang tengah diseret tersebut tak lain ternyata adalah Nyoto !

Tubuhnya yang hampir telanjang karena pakaian yang ia kenakan sebagian telah hancur dan dipenuhi dengan luka yang begitu memilukan.

Kulit terkelupas di mana-mana, darah berlelehan dan tubuh penuh debu hampir di sekujur tubuhnya menyiratkan siksaan keji telah ia alami dalam waktu sekian lama sebelumnya.

Freddy yang mengemudikan mobil seolah menjadi gila dan histeris melihat kondisi Nyoto dan justru kian membabi buta.

Anton yang ikut di dalamnya dan berjaga tepat di pintu bagasi belakang yang dibiarkan terbuka seolah miris melihat pemandangan yang tersaji tepat di depan matanya.

Namun apa daya, ia hanya seorang kacung dan baginya apa yang terjadi bukanlah keinginannya.
Ia berusaha tak ambil peduli atas apa yang telah terjadi dan berharap pria bernama Nyoto itu cepat menemui ajalnya.

Freddy yang tengah membejek gasnya kembali sontak mengerem takkala matanya melihat dari dalam pintu pondok yang terbuka sesosok gadis berlari ke arahnya sambil menjerit histeris.

"Bangsaa**…!!!
…….
"Dalu….!!!
"Belakangmuuu…!!!
Teriak Freddy dari balik jendela seraya menunjuk.

Dalu yang rada kaget sontak menoleh dan cepat meraih sosok tubuh yang baru saja tiba itu sambil mendekap erat dengan sepenuh tenaga.

"Akhh...lepaskan…!!!
"Lepaskan akuuu….keparat…!!!
Jerit sosok tersebut sambil meronta-ronta sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari dekapan pria tinggi kurus itu.

"In...indaaahhh...hahhh...hahhh…"erang lemah lirih dari bibir Nyoto yang kering berdebu. Sebelah matanya yang bengkak alias menjadi separuh picak akibat siksaan keji yang ia alami hanya memandang sayu ke arah si pendatang.

"Indaaahhh….!!!!!
Pekik Nyoto seraya melolong dalam kesakitan dan rasa khawatir yang luar biasa akan keselamatan putri kesayangannya itu.

"Hahahaha….!!!
"Kebetulan si putri Mawar ada di sini…
"Biarlah dia menjadi saksi atas kepulangan Sunyoto Pujo Satmoko ke alam baka…!!
"Hahahaha….!
Ucap Freddy dengan bengis lalu bergegas kembali membejek mobilnya dengan tanpa ragu.

Brummmm…!!!

Sraaakk….!!!!

Akhhhh…!!!!

"Papaaaa….!!!!
…..
"Hentikaannnn….!!!
"Hentikaannn freddddy….!!!
"Pleaseeeee…!!! Stoooppp…!!! Huk...hukk...hukkk…."


Terdengar pekik dan jerit histeris Indah disertai tangisnya kembali pecah manakala menyaksikan langsung perbuatan Freddy cs terhadap ayahnya.

Ingin dia menolong ayahnya dari kebiadaban yang terpampang di depan matanya tanpa tedeng aling-aling. Namun apalah dayanya berhadapan dengan Pak Dalu.

Sementara Dalu yang tengah mendekap erat sang dara seolah terlecut akan rangsangan yang ditimbulkan dalam diri sang dara.

Geliat dan wangi tubuh si gadis ditambah kecantikan serta kemolekannya yang telah hinggap di benak sang sopir sejak pertama melihatnya tak ayal membuat Dalu terangsang hebat.

Apalagi sudah beberapa hari kemarin karena kesibukannya menemani tuannya ia tak sempat mendatangi perempuannya kian membuat Dalu hanyut dalam nafsu birahi yang bergejolak.

Setelah sekian menit puas menyiksa Nyoto akhirnya Freddy dan Anton melakukan aksi fatality yang membuat siapapun terpana dibuatnya termasuk Dalu.

Mendekat ke bibir jurang Freddy memacu mobilnya lalu cepat memutar setir mobilnya dengan kecepatan yang cukup untuk mendapatkan gaya dorong membuat Nyoto setengah terbang di atas jurang dan…

Taaashhh…!!!

Tali yang semula mengikat kedua kaki Nyoto terputus oleh sabetan pisau belati di tangan Antony !

Tubuh Nyoto pun melayang deras ke dasar jurang yang berada di sisi lain dari tempat jatuhnya Suryo Adipati.

Seiring teriakan Nyoto yang terdengar keras lalu perlahan sirna seiring tubuhnya terlempar cukup jauh ke menuju dasar jurang puluhan meter di mana bebatuan dan pepohonan rimbun siap menyambut serta melumat dirinya.

"Aaaaaaahhhhhh….!!!!

"Papaaaaaaaaa…..!!!!!

Jerit Indah bersamaan tubuh ayahnya lenyap ditelan gelapnya jurang yang dipayungi suramnya senja hari mendekati peraduannya.

Dalam asa terakhirnya entah kekuatan darimana membuat Indah berhasil melepaskan diri dari kungkungan Dalu.

Dalu terlambat bereaksi dan hanya mampu berusaha mengejar sang dara.

Indah berlari terus ke arah bibir jurang dan sesampainya di tepian sang dara terduduk lemas sambil menjerit keras.

"Papaaaa….!!!
Huuu...huuu...huuu…!!

Isak tangis Indah terdengar menyayat hati melihat jurang gelap dan dalam penuh berimbun pohon jauh di bawah kakinya.

Untuk sesaat matanya yang sembab dan berlinang air mata menatap nanar jauh ke bawah berharap ia bisa mendapatkan secercah petunjuk keberadaan ayahnya.

"Papa lu sudah berpulang ke alam lain Beib, percuma dia elu tangisi...hehehe.." tiba-tiba terdengar suara seseorang di belakangnya dengan nada sinis mengejek.

Indah menoleh dan seketika terbersitlah rasa marah dan gusar luar biasa membuncah dalam hatinya.

"Kau...kauuu telah membunuhnya..
"Kau….tega membunuh papa…
….
"Matilah kau….jahanam terkutuk…!!!!
Pekik Indah sambil berusaha mencakar wajah pemuda di hadapannya ini. Namun dengan sigap pemuda ini berhasil mengelak lalu cepat memiting kedua tangan Indah.
Indah memekik kecil dan meringis tak berdaya dalam kekapan si pemuda.

"Hah...akhirnya tiba saatnya giliran elu dan kakakmu yang harus membayar bunganya...hahahaha…"kekeh Freddy sambil menyengir penuh nafsu.

Diciuminya wajah dan leher jenjang Indah Seroja yang terlihat meronta-ronta dalam dekapan Freddy.

"Pak Dalu…!
"Lu pergi ke pondok dan bawa cewe yang satunya kemari…! Kata Freddy yang tengah mendekap Indah. Sementara Anton terlihat mendekat lalu berdiri di sampingnya.

"Bos, setelah Nyoto kita selesaikan apa yang hendak kita lakukan kepada kedua anaknya itu…
"Sayang sekali kalu kita bunuh...hah…
"Aku…"desah Anton seraya memandang ke arah Dalu yang tengah memasuki pondokan.

Mendengar perkataan Anton tak ayal membuat Freddy sedikit menoleh lalu sebentar tertawa sinis.

"...kenapa lu mendadak jadi melankolis begini Heh..!?
"Bukannya Antoni si pemilik bengkel mobil no 1 di Banyumili terkenal angkuh, arogan dan tak kenal basa-basi...NO MERCY…!!
"...ada apa denganmu Nton ?
"Apa lu takut ..? Apa lu jerih setelah apa yang terjadi…?
"Kedua cewe itu sudah mengetahui semuanya. Bahaya kalu mereka kita lepas begitu saja…
"Nanti bukan hanya mereka berdua tapi si nyonya tua Noor Anggraeni juga harus dihabisi...ngerti lu ?!! Ucap Freddy dengan nada tegas dan dingin.

Anton hanya melenguh pelan seakan membenarkan perkataan Freddy.

Tak lama kemudian mata Freddy nampak melotot sesaat Dalu keluar dari pondokan sendirian dengan tergopoh-gopoh.

"Wah, berabe Bos !
"Ce satunya sama Bu Noor ndak kelihatan ada di dalam.
"Sepertinya mereka berdua telah meloloskan diri…"kata Dalu dengan raut terlihat cemas.

"Shiit…!!!
"Lalu ngapain saja si Ivan di dalam hHah ?!! Tanya Freddy penuh emosi sambil meludah ke tanah.

"Tadi setelah saya masuk...pondokan dalam kondisi sepi tak ada siapa-siapa.
"Lalu begitu masuk ke beberapa kamar yang ada di dalam akhirnya saya nemukan si Ivan di salah satu kamar.."
".... Sesaat Dalu menghentikan ceritanya membuat Freddy mengerenyitkan dahi seraya meraih bahu Dalu dan sedikit meremasnya.

"Terusss...apa yang kau lihat Pak…?!!" Cecar Freddy tak sabaran.

"Si Ivan...lagi tidur dalam kondisi bugil total alias udo mblejit Pak Bos…"jawab Dalu mengakhiri.
(Telanjang bulat.red)

Freddy nampak terhenyak sambil menundukkan wajahnya.
Tak lama ia menengadah disusul tawanya pecah disertai sumpah serapah meluncur begitu saja dari mulutnya.

"Hahahaha….dasar perempuan sundal Noor Anggraeni….hahahaha….
"Ia berhasil dengan cerdik memperdaya anak itu...heh .!
"......sudah kuduga Ivan tak bisa dipercaya apalagi menjaga perempuan jalang macam Noor Anggraeni…" Kata Freddy lalu berpaling kembali ke arah Anton yang tengah menahan Indah.

"Nasi sudah jadi bubur…
"Kita urus nanti kedua perempuan itu…
"Sekarang kita punya tawanan besar si anak Nyoto sekaligus si Putri Mawar Banyumili…
"Gimana pendapat kalian heh..?
"Enaknya mau kita apain cewe ini…? Tanya Freddy lalu meraih dagu lancip Indah seraya meraba dengan sedikit meremas pipi ranum sang dara yang memandangnya tajam dan muak.

Untuk sesaat baik Dalu dan Anton hanya diam cuma saling memandang. Namun sebentar kemudian keduanya hampir bersamaan memandangi ke arah sang dara menyeringai penuh nafsu serta mata menyipit menyiratkan birahi yang menggelegak.

Freddy yang mengetahui maksud kedua pembantunya ini hanya tertawa lepas lalu melangkah ke arah belukar tak jauh dari pondok.

"Apa...apa yang mau kalian lakukan..?!
"Lepas... lepaskan aku Freddy…??!
"...jahanam keparat…!!!
Damprat Indah yang langsung saja dipondong Dalu ke atas bahunya.

Kedua orang itu terus melangkah mengikuti Freddy dari belakang. Mereka makin menjauh menuju tanah belukar tersembunyi tak jauh dari pondok.

Lamat-lamat terdengar suara kekehan ketiganya disertai siulan Dalu menimpali caci maki dan permohonan memelas dari sang dara.

Entah apa yang akan mereka perbuat terhadap Indah Seroja.
Lalu apa yang terjadi terhadap Mawar…?
Apa yang sebenarnya terjadi…? Kenapa Dalu tidak menemukan Mawar yang jelas-jelas masih ada di dalam pondok

……….
Sedikit mundur ke belakang pada saat Dalu disuruh Freddy untuk menjemput Mawar yang tengah disekap di dalam pondok.

Mawar yang sudah bebas melihat Dalu tengah menuju pondok. Rasa takut bersama keinginan kuat untuk menyelamatkan adiknya membuat langkahnya seolah tertahan.

Sang dara nampak kebingungan. Di satu sisi ia harus bersembunyi dan menahan diri namun di sisi lain ia harus segera menyelamatkan Indah.

Ia sudah melihat kekejian yang mereka lakukan terhadap ayahnya dan hal serupa bisa pula menimpa adiknya.

Ia hanya berharap Noor segera datang secepatnya sambil membawa bantuan. Tapi tetap saja hatinya amat kacau dan membuat pikirannya seolah buntu.

Akhirnya tanpa pikir panjang Mawar memutuskan hendak menyerang Dalu. Digenggamnya erat-erat sebilah pisau yang tadi sempat ia gunakan untuk melepaskan diri.

Jantung sang dara berdetak begitu keras. Debar dadanya kian menguat takkala Dalu semakin mendekat.

Mawar memejamkan matanya yang lentik itu sambil mengenggam pisau tersebut mendekat ke dadanya dengan kedua bilah tangannya.

Tanpa ia sadari mata kalung mutiara kecubung yang ia kenakan memancarkan sinar lembut yanb makin lama makin terang.

Mendadak Mawar merasakan hawa dingin menggigil merasuk ke dalam tubuhnya. Sontak tubuhnya bergetar menahan dingin itu sambil memejamkan mata tak kuasa menahannya.

Kletak…!

Pisau yang digenggamnya seketika terjatuh ke lantai. Disusul samar ia melihat sebuah bayangan hitam besar muncul tepat di hadapannya.

"Ngger...angger Mawar cucuku…!

Entah darimana datangnya sebuah suara muncul begitu saja seolah datang dari segala penjuru.

Suara itu begitu aneh dan rasa-rasanya baru sekali ini ia mengalaminya. Suara itu terus menyebut namanya. Bergaung makin jelas makin nyata sampai merasuk ke dalam kepalanya.

"Ooohhh…" Mawar mengerang pelan manakala pandangannya seolah kabur dan kepalanya menjadi pening.

"Akhh...kenapa...kenapa ini…?
"Ooohh...siapa...siapaaa kamuuu..? Ucap Mawar terbata sambil menatap sosok yang mulai nampak jelas di hadapannya ini.

Sosok hitam itu akhirnya lambat laun makin jelas kelihatan dan …

slaaapp…!!!

Sebuah kilatan cahaya seolah berpendar membuat seutas kabut hitam yang semula membungkus sosok samar itu tersibak dan tercerai-berai seketika.

Kini nampaklah sosok asli di depan sang dara yang mana membuat Mawar hanya melongo tak sanggup berkata-kata saking ganjilnya pemandangan tersebut di matanya.

Satu sosok pria luar biasa tinggi dengan kepala yang begitu besar begitu aneh berdiri tepat di hadapannya.

Wajahnya tak jelas kelihatan hanya sepasang mata kelabu dengan alis dan jenggotnya begitu lebat yang juga berwarna senada menjuntai hingga sedada.

Sepasang gigi taringnya nampak keluar dari ujung bibirnya dan memancarkan sinar saking tajamnya.

Untuk sesaat keduanya hanya saling berpandangan. Sebentar kemudian terdengar tawa sosok itu makin lama makin keras. Bergaung begitu aneh begitu menggidikan seolah datang dari segala penjuru.

Anehnya lagi segala sesuatu di luar sana seakan berhenti berdetak.
Dalu yang hanya selangkah lagi masuk ke dalam pondok mendadak seolah terdiam kaku. Waktu seakan-akan berhenti.

Apa yang terjadi sebenarnya…?!

"Hehehehe….waktune uwis tekan nduk…
"Ini saatnya ku tagih janji orang tuamu yang telah berbaiat padaku…
"Inilah saat yang kunantikan 17 tahun yang lalu...dan engkaulah yang kutunggu-tunggu nduk...hehehehe.."
"Kau akan menjadi hambaku berikutnya untuk mengambil pusaka Cupu Manikmaya ngger….
"Ayahmu dan Adipati gagal membawakannya untukku…
"Dan sekarang tugasmu menggantikan mereka...angger cucuku, Mawar Sembilu...hahahaha…..


Suara mahluk yang jelas bukan manusia itu bak datang dari seantero jagat merasuk hingga ke dalam gendang telinga Mawar tembus sampai relung hatinya yang membuat sang dara memekik sambil memegangi kedua telinganya seolah kesakitan.

"Aakhh...Tidddaakkkk….!!!

"Hahahaha….kau tidak bisa menolaknya Ngger. Ini sudah suratan nasibmu…
"Suka atau tidak...kau harus menerimanya….

"Akkhhhh….!!!

"Hauuughhhh….!!!


Seiring jeritan panjang Mawar tiba-tiba sebuah suara lain yang menyerupai suara lolongan serigala terdengar begitu menyeramkan sekaligus menggetarkan.

Mawar yang menjerit sambil menengadah kepala sontak terduduk sambil meremasi kepalanya sendiri.

Disusul kemudian sebuah bayangan sosok lain seolah keluar dari dalam dirinya.

Sosok bayangan lain itu mewujud dalam bentuk seekor serigala raksasa yang besarnya mencapai kira-kira berukuran 2 kali lipat ukuran normal !

Serigala seram yang begitu angker itu berdiri di samping sosok ganjil di hadapan Mawar lalu ikut menatap tajam ke arah sang dara.

Mawar yang masih dalam kondisi alpha seolah berontak lalu menatap ke arah dua sosok itu sambil meraung keras.

"Aku tak peduli kalian…!!! .
'..aku tak mau…!!!
"….aku cuma mau papa…mama…!!!

"Indaahhh…."
seru Mawar seraya berusaha berlari menjauh dari kedua sosok itu lalu bergegas menuju arah pintu keluar di mana Dalu hendak masuk.

Dan anomali pun terjadi lagi. Dalu yang semula diam terpaku kembali bergerak seperti keadaan normalnya.

Tapi anehnya dia seakan-akan tidak melihat keberadaan Mawar di sana. Padahal jelas-jelas Mawar ada di situ dan berjarak hanya beberapa jengkal saja.

Mawar hanya berdiri mematung seolah tak yakin dengan apa yang ia alami.
Sementara Dalu yang tak menemukan siapapun bergegas keluar pondok lalu berjalan menuju ke arah Freddy.

Mawar berusaha mengejar Freddy cs namun kali ini bayangan Freddy bak berada di dimensi lain. Dipisahkan oleh semacam tirai magis menyerupai cermin yang memisahkan dirinya dengan mereka.

Meski demikian ajaibnya Mawar bisa melihat jelas sekali sosok Indah yang tengah meronta-ronta dalam panggulan Dalu diiringi tawa Freddy dan kedua pria itu.

Gambaran frame yang serasa begitu dekat begitu gamblang bak zooming berkali-kali lipat di depan matanya membuat Mawar bisa melihat jelas apa yang tengah dilakukan Freddy cs kepada adik kandung yang begitu dikasihinya ini.

Breet...breet…!!

Akhhh…!!! Tidaakk…!!

Hehehehe….


Baju seragam putih yang dikenakan Indah seketika terkoyak manakala jemari kasar Dalu dan Anton bergerak liar dan buas berusaha menelanjangi tubuh sang dara.

Indah yang kini bak mangsa di tengah sarang ular tak berdaya dalam keroyokan dua pria dewasa yang terhambakan secara totalitas oleh nafsu birahinya masing-masing.

Suara kekeh Dalu dan Anton semakin keras terdengar manakala bra warna pink yang membungkus dada putih Indah Seroja menampakkan bongkah payudara yang sama-sama mengkal sebesar buah naga.

Sempurna bentuknya dan pas dalam genggaman begitu batin Anton dan Dalu.

Pekik dan jerit Indah diselingi makian terlontar bagai senapan mesin dari bibir tipis dan merah itu tak membuat keduanya berhenti melakukan aksinya. Justru makin menjadi-jadi.

Sementara kedua kacungnya asyik dengan usahanya membuka aurat terlarang dari si gadis, Freddy nampak hanya menatap nanar tanpa ekspresi.

Sekejap terbayang sekali lagi semua kejadian yang terjadi di hari ini. Hari yang takkan dapat ia lupakan seumur hidupnya. Hari yang tanpa ia sadari betul telah merubah dirinya menjadi seorang yang bengis tanpa ampun.

"Ayah….Ibunda….hehhh…"
Rintihan lirih seketika terbersit bersamaan dari sudut bibirnya yang menghitam.
Tanpa terasa kedua matanya berkaca-kaca.

Gambaran kedua wajah orangtuanya yang semula terlintas sontak berganti dengan raut satu wajah pria paruh baya yang membuatnya meradang.

Emosinya yang semula telah mereda setelah berhasil melempar pembunuh ayahnya ke dalam jurang kali ini tiba-tiba menggelegak kembali bak magma Merapi.

Kedua matanya yang semula terlihat sayu berubah mencorong. Matanya memerah dengan nafas memburu. Dadanya sesak urat dan otot di sekujur badannya yang kekar mendesak keluar disertai bulu kuduk di sekujur kulitnya sontak berdiri.

Sebuah desisan disertai erangan mengalir bersamaan sebuah nama terucap begitu saja saat pikirannya membentangkan kembali sosok yang dianggapnya paling bertanggungjawab atas kematian kedua orangtuanya.

"Nyotooo….!!!
….
"Nyotooo….kaaauuuu….!!

"NYOTOOO….!!!!
"Kau dan anak keturunanmu harus menanggung akibat perbuatanmu...!!!!!
"Dan...pertama yang harus menerima karmamu adalah anakmuu Nyotoooo...!!!
Teriak Freddy seraya berdiri sambil memandang dingin dan angker ke arah Indah yang tengah meronta-ronta.

Gusraaakk….!

Uuhhhkk…!!!


Tiba-tiba Freddy melompat ke arah mereka bertiga.

Sekejap kemudian tubuh Dalu dan Anton terhuyung nyaris terjengkang manakala Freddy menarik keduanya. Membuat Indah sejenak bisa menarik nafas lega. Entah apa yang hendak direncanakan Freddy sebenarnya.

Dalu dan Anton sontak terdiam manakala Freddy kini berdiri hanya beberapa langkah di hadapan Indah yang kini hanya mengenakan rok abu-abu yang terlihat sobek di sana sini.

Indah hanya berusaha menutupi dadanya yang masih tertutup bra. Namun tatapan anak muda ini begitu lain.

Yang pasti pancaran mata ini menyiratkan sebuah aura bengis yang memancar kuat dan tak urung membuat Indah merinding takut.

"Apa...a..paaa yang mau kau lakukan…?
"....Akhhh….!!!


Pekik Indah kembali terdengar manakala Freddy tiba-tiba menubruk Indah. Kedua tangannya yang kekar berotot cepat beraksi mempereteli sisa pakaian yang masih menutupi tubuh molek Indah Seroja bak seorang model itu.

Tangan Freddy bergerak dengan begitu kasar dan buas menelanjangi sang dara hingga akhirnya sebuah cawet minim berwarna pink berenda melayang ke udara dalam keadaan tercabik.

Indah Seroja terguling di hamparan rerumputan dalam kondisi telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh indahnya yang putih mulus dan padat berisi.

Wajah sang dara nampak tercekat ketakutan melihat Freddy mendatanginya sambil melepaskan baju atasannya menyusul celana panjangnya tersampir begitu saja di balik rimbun semak belukar.

Tubuh tegap dan kekar atletis sang Freddy Umbara terlihat nyata bersamaan sosoknya yang kini hanya mengenakan CD Calvin Klein berjalan mendekat.

Tonjolan besar di selangkangannya begitu jelas memperlihatkan batang kejantanannya yang sudah mengejang kaku alias tegak ngacen* maksimal.

Sepertinya apa yang ditakutkan oleh Nyoto kepada kedua putrinya benar-benar akan terjadi.

Seiring geraman liar keluar dari mulutnya Freddy menubruk Indah lalu menindihnya dengan segenap berat tubuhnya.

Indah hanya bisa menjerit dan berusaha meronta sekuat dayanya melepaskan dari kekejian yang sudah terhampar jelas di depan matanya.

Sementara Dalu dan Anton hanya memandangi aksi Freddy sambil menunggu apa yang akan berlangsung selanjutnya.

Sekian menit berlalu…

"Akhh... freddddy…!!!
"..Kon...kontolmuuuhhh..ahaaghhh…!!!
ooohhh….ooohhh…ooohhh...!!!

Sleep...sleep...sleepp…!!

Kreekkk...kreekkk..!!!

"Hohhh...hohhh…!!!..
"tempikmuu...enaakkk juga beiibbb...hoohhh...hahhhh…hahhh...!!!

Sleep...sleepp..sleeeppp…

"Ahaaghhh...peliii…!!!
"... Fred...dyyyy….ahaaghhh….pel...peli..muuuuhhh…!!
"...peli...pelimuuu...ter..lalluuuuhh...bessssaaarrrrr…!!!
"Ahaggghhh...ahagghh….tidd..daakk muuuaat…!!!

Erang Indah sambil paha padatnya yang putih mulus terkangkang lebar-lebar manakala si pejantan menggenjot liang sempit vaginanya yang baru saja diperawani oleh si lelaki.

Cairan putih kental berwarna kemerahan terlihat melumuri batang penis kekar dan kaku berotot milik Freddy yang begitu gagah menyibak kedua belah daging bibir tempik nan perawan Indah Seroja.

Kedua alat kelamin berbeda jenis itu terus saling bertaut saling mengawini satu sama lain mempersembahkan kenikmatan yang begitu luar biasa bukan hanya bagi sang pejantan melainkan juga bagi si gadis.

Pada mulanya Indah berontak sekuat tenaga apalagi saat detik-detik awal penjebolan selaput daranya yang kontan pecah disertai rasa perih menyengat diterobos batang kejantanan Freddy yang begitu perkasa.

Tak sampai sepuluh menit, penis Freddy yang memang istimewa karena ritual seks yang ia pelajari dari Ki Benowo terbukti begitu jelas tak terbantahkan.

Klimaks orgasme yang luar biasa mencambuk sekujur tubuh telanjang Indah Seroja yang tanpa sehelai benangpun.

Keringat mengucur membasahi kulitnya yang putih mulus hingga memancarkan rona kilau yang begitu luar biasa merangsang nafsu.

Anton dan Dalu yang menyaksikannya dari jarak cukup dekat tak mampu berkata-kata hanya mampu mengocok alat kelamin masing-masing berusaha merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Freddy.

"Aaakhh...akkhhh...akkhh…!!!
"Oohhh...freddddy...akuuu...akuuu takk tahaaannn lagggii...akhhhhh…
"Akuuu…..takkk kuaaatt laggii…
"ARRRGHHHH….!!!!!


Indah menjerit pilu saat klimaksnya menohok di kedalaman alat vitalnya hingga tembus ke jantung.

Tubuhnya melengkung sambil pahanya menjepit keras pinggang Freddy. Kedua tangannya terpentang lebar-lebar. Pantat bulatnya terlontar-lontar lalu mengejat2 begitu kuat begitu rupa.

Sementara Freddy hanya menggeram manakala batang kemaluannya yang masih menjajah meki legit Indah Seroja serasa disedot keras lalu dicengkeram oleh daging hangat bergerinjal kemudian diremas-remas dengan ritme kuat menimbulkan rasa nikmat luar biasa.

"Sshh...aahhhh…."erang Freddy tak tertahankan saat merasakan nikmat surgawi di sekujur batang kemaluannya.

Tak lama kedua belah telapak tangannya kemudian beraksi meremas bokong padat sang dara lalu dihunjamkan kuat-kuat batang penisnya yang panjang dan kaku hingga mentok di dasar vagina nikmat sang putri Mawar nan jelita.

"Auughh...Tempiiik…!!!
"Terima pejuhkuu…!!
"Terima benihkuu…sayannggg….!!!!


"Akhh...tidaaakkk...Fred...ddyyy…!!!
"Janggann...pejuhhhhh….!!!!
"Akuuhhh...aaaahhh…!!

Pekik Indah di saat terakhir kesadarannya yang mendadak memuncak kembali klimaksnya.

Sleep...blesss…!!!

CROOT...arghhh…!!!
CROOT….arrrghh…!!!

Crooot...crooot…

Aaarghhh….!!!

Pantat kekar Freddy mengejat2 keras beberapa kali saat lubang kencingnya menyemprotkan cairan pejuh nikmat miliknya yang luar biasa banyaknya. Begitu putih dan kentalnya sampai meluber di sisi luar bibir labia sang dara.

Tubuh keduanya menyatu erat bak setangkup roti. Saling peluk saling dekap dengan pangkal paha keduanya saling membelit mengejat-ngejat dan saling mendesakkan selangkangan masing-masing. Berusaha mengail sisa kenikmatan yang tersisa.

Freddy masih meremasi bokong semok Indah yang bugil sambil bibirnya mengenyoti kedua puting susu nan kaku sang dara berusaha menyempurnakan nikmat puncak kawin yang barusan diraihnya.

Sekian menit kemudian keduanya terlihat diam membisu sebelum kemudian Freddy perlahan bangkit dari tubuh telanjang Indah.

Seiring tarikan nafasnya yang berangsur-angsur stabil batang penisnya yang semula terlihat lemah sontak mengacung kembali tegak kaku mengangguk-angguk. Sungguh luar biasa.

Freddy memandang ke arah dua kacungnya lalu melemparkan senyum penuh arti.

"Sekarang giliran kalian…

Dalu dan Anton yang sedari tadi sudah setengah bugil sambil mengoco* penis masing-masing langsung menghambur menubruk Indah yang masih terkulai antara sadar dan tidak setelah dua kali beruntun mencapai klimaks luar biasa.

Hanya pekiknya terdengar pilu ditimpali suara desah erang dengan sesekali tawa pria saat kekejian itu berlangsung untuk kesekian kali menimpanya.

Baik Dalu dan Anton ternyata begitu maniak soal seks tak kalah dibanding Freddy.

Misionary, WoT, kayang, doggy, bahkan threesome via anal dan berbagai variasi posisi yang tak terbayangkan sebelumnya tergelar jelas.

Keduanya begitu brutal menyenggamai Indah tanpa memperdulikan erang kesakitan sang dara saat merasakan sakit yang kian menjadi bukan hanya di alat vitalnya tapi juga di sekujur tubuhnya.

Rasa remuk redam seakan menggigit begitu menyakitkan seluruh tubuhnya yang telanjang.

Tabokan, tamparan dan jambakan berulangkali secara intens terus menerus ia terima mentah-mentah tanpa Indah bisa menolaknya. Petaka yang begitu memprihatinkan telah menimpa putri kedua Nyoto dan Roro Inten, Indah Seroja.

Freddy yang melihatnya hanya memandang dengan dingin dan angkuh. Asap rokok kretek mengepul berkali-kali di sudut bibirnya dengan sesekali senyuman sinis ke arah Dalu dan Anton yang tengah menggagahi Indah dengan aksi gangbang yang brutal.

Sementara di ruang dimensi yang berbeda dari dunia manusia. Sepasang mata lentik dan indah itu tampak menatap tak berkesip dengan derai air mata mengalir deras tak tertahankan hingga jatuh membasahi pipi dan dadanya.

Lenguhan dan rintihan halus keluar dari bibir mungil dan cantik itu takkala menyaksikan kebrutalan Freddy cs terhadap Indah Seroja.

"Indaahhh...Indaahhh...ooohhh….
"Maafkannn...akuuu...tak bisaaa menyelamatkanmuuu….aarghhhh…!!


Sekian menit sekian waktu pun berlalu. Tak terasa senja sudah mendekat ke batas cakrawala.

Desir angin tiba-tiba bertiup kencang dari arah timur membawa awan pekat yang kian mendekat dan memayungi area perbukitan Sendang Wadas Lintang.

Hal ini tak lepas dari pengamatan Freddy.

Seiring dengus nafasnya ia bangkit dari tubuh bugil Indah yang baru saja ia gumuli untuk kesekian kalinya.

Indah terkulai dengan tangan dan kaki terpentang. Matanya terpejam erat dengan mulut menganga.

Tubuhnya yang telanjang nampak kotor sebagian terkena tanah dan debu yang lengket karena keringat bercampur ceceran sperma di sekujur badannya. Hanya suara desahan lirih dan erang lemah sayup keluar dari bibirnya yang berdarah terluka akibat gigitan pada pemerkosanya

"Gue sudah tiga kali…
"Kalian masih mau lagi tidak…?!
Tanya Fredy sembari mengenakan kembali celana dalam dan jins Levi's nya.

Dalu dan Anton yang dipanggil perlahan keluar dari balik rimbun semak lalu menggeleng pelan sambil mengangkat jempolnya.

"Cukup Bosque...hehehe…"ucap Anton sambil membuang sebotol Angker yang telah kosong di tangannya.

Dalu yang berdiri disampingnya hanya diam memincingkan mata seraya asyik menghisap sebatang rokok.

"Kalu begitu gue selesaikan sekarang…" kata Freddy yang langsung mengambil sebuah tali tambang dari jaketnya.

Dikalungkannya tambang itu ke leher Indah yang terbaring lemah dan….

"Hekhhh...hhgkkk...hggkkkk…!!
Erang sang dara yang seketika megap-megap saat tali itu kuat menjerat batang lehernya.

Ada sekian detik sang dara meronta-ronta sambil kedua tangan lembutnya berusaha melepaskan jerat tali di lehernya.
Sementara sepasang kakinya tampak mengejang-ngejang menyepak-nyepak ke sana kemari dengan keras.

Tak lama seiring dengusan keras dari bibir Freddy bersamaan kedua matanya memicing kedua tangannya yang kekar menarik keras tambang di tangannya berlawanan arah ke atas.

"Haaghhh…!!!

Suara erang tertahan keluar dari bibir sang dara. Matanya mendelik dengan mulut menganga mengeluarkan air liur membasahi tanah.

Kedua tangannya yang semula memegangi tali di lehernya sontak terkulai lemah terjuntai ke bawah dengan sepasang kakinya pun tak lagi berontak.

Anton dan Dalu yang menyaksikannya hanya terlihat menarik nafas dalam-dalam.
Sungguh kejadian seperti ini baru sekali ini mereka lihat secara langsung dalam seumur hidup mereka.

Nyawa sang dara putus sudah di tangan Freddy.

Tubuh bugilnya terkulai begitu saja di ujung sepatu Freddy yang perlahan bangkit masih belum melepaskan tali tambang yang semula digenggamnya.

Ia menarik nafas dalam dan iseng melihat ke bawah.

Degh

Sontak Freddy terperanjat dan jantungnya seakan berhenti berdetak untuk sekejap.

Dilihatnya jasad Indah Seroja yang baru saja meregang nyawa bersimpuh dengan kepala menengadah ke atas.

Matanya terlihat mendelik membelalak manakala beradu pandang dengan mata Freddy membuat cowok itu mengernyit ngeri untuk sekian detik.

Bibir sang dara membuka lebar menganga seolah berteriak...mengancam menambah rasa tak nyaman yang entah kenapa mendadak muncul menyelimuti relung hatinya saat itu juga.

Freddy yang semula terhenyak dalam kekagetannya lalu spontan melepaskan tali di tangannya.

"Ayo bos kita tinggalkan tempat ini. Mayatnya kita kuburkan segera.."sahut Dalu.

Freddy yang seolah tersadar dari hipnotis jasad sang dara hanya mengangguk pelan.

Ketiganya lalu membawa jasad Indah sebelum kemudian menemukan sebuah kubangan tanah yang cukup besar dan dalam.

"Cepat kuburkan mayatnya di sini. Sebentar lagi hujan lebat…"kata Freddy seraya bergegas diikuti Anton dan Dalu.

Tetes air hujan perlahan mulai turun dari atas awan cumulonimbus yang begitu pekat tepat di atas mereka.

Selesai menguburkan jasad sang dara, Dalu tampak celingak-celinguk sebentar lalu dilihatnya gerumbul bunga mawar merah dan putih tak jauh dari mereka yang kemudian ditebasnya.

Freddy dan Anton yang melihatnya hanya saling berpandangan sebelum kemudian bersiul ketika Dalu kemudian menancapkan beberapa pohon mawar yang diambilnya barusan ke timbunan tanah di mana jasad sang dara terkubur.

"Cerdas ente…
"...kuburan sama orangnya kembar…"kata Freddy seraya tersenyum

"Kuburan Mawar…! Balas Dalu dan Anton hampir berbarengan seraya terkekeh.

Auuuuu….auuuuuuuu….!!!!

Tiba-tiba terdengar suara lolongan anjing serigala begitu jelas di kejauhan membuat ketiga pria itu sontak terperanjat seraya berdiri bersamaan.
Anton dan Dalu bahkan nyaris terjengkang karena terkejut bukan main.

"Setan alas…!
"Bertahun-tahun gue hidup di dunia baru kali ini gue denger suara lolongan serigala…"maki Anton tiba-tiba.

Sesaat suasana berubah diam dan terasa begitu mencekam.

Angin bertiup kian kencang dan gelap betul-betul telah menyelimuti perbukitan itu.

Ketiganya saling bertatapan muka bersamaan bulu kuduk mereka merinding disko.

"Ayo cepat tinggalkan tempat ini…"seru Freddy seraya setengah berlari menyusul Anton dan Dalu di belakangnya meninggalkan sebuah makam baru tanpa nisan

"Jangan ceritakan ini kepada siapapun. Ingat kesepakatan kita…"seru Freddy kepada Anton dan Dalu sebelum masuk ke dalam mobil.

Sebentar kemudian turunlah hujan dengan lebatnya disertai gelegar halilintar susul menyusul.

Seiring suara mobil mereka yang bergerak menjauh dan lenyap tertelan suara bising alam mendadak muncul satu sosok hitam dari semak belukar di tengah pepohonan besar.

Sosok yang menyerupai seekor serigala namun jauh lebih besar itu bergerak perlahan menuju timbunan makam baru yang berisikan jasad Indah Seroja.

Tapak kakinya yang besar dengan cakarnya yang menyeramkan terlihat jelas membekas di atas gundukan tanah basah dimana sang dara terbujur kaku.

Sekelebat cahaya kilat menggores langit kelam menampakkan wujud asli dari hewan aneh tersebut.

Tubuhnya begitu besar dengan kedua telinga tegak runcing berdiri. Bulu-bulunya begitu lebat dan kaku bagaikan landak basah kuyup oleh hujan deras yang turun dari atas langit.

Serigala itu perlahan mendongak lalu lamat-lamat keluar lolongannya yang terdengar seolah begitu memilukan.

Suara itu makin lama makin keras seakan berusaha menindih derasnya hujan dan pekik halilintar menyertainya.

Kembali kilatan halilintar menghantam langit pekat yang kali ini memantulkan pemandangan yang aneh bin ajaib di tengah makam dimana serigala itu tegak berdiri.

Kali ini tidak nampak sosok serigala tadi namun berganti dengan sosok seorang gadis muda berpakaian seragam sekolah dengan rambutnya yang panjang tergerai lebat sepinggang dan basah oleh air hujan.

Gadis itu kemudian duduk bersimpuh di samping makam Indah Seroja. Dibelainya lembut gundukan tanah basah itu berulangkali tanpa rasa takut dan jijik.

Tak lama kemudian terdengar suara sesenggukan keluar dari sosok gadis itu disusul tubuhnya kemudian berdiri dengan cepat.

Wajahnya yang semula menunduk perlahan terangkat dan nampaklah pemandangan yang membuat siapapun orang akan bergetar takut melihatnya.

Kedua mata sang gadis terlihat memancarkan kilatan cahaya merah membara di tengah rona parasnya yang terlihat begitu manis dan putih mulus meski dalam gelapnya hari.

Mulutnya komat kamit sebelum kemudian membuka disertai lengking jerit suaranya seakan membalas suara geledek tepat di atasnya.

"Aku...akuuu takkan membiarkan kalian lolos begitu saja...

"Kalian...kalian harus menerima pembalasan karena telah menyakiti orang-orang yang kusayangi…
….
"Kalian harus membayar dengan nyawaaa kaliaannnnn…!!!!!!!!
"…Akuuu…akan menuntut balas….!!!
Teriak sang gadis muda itu seraya memandang tajam ke arah perginya Freddy cs sambil menampakkan barisan giginya yang mengerikan bak gergaji.

Bersamaan dengan sumpah yang terlontar dari bibir mungil sang dara kembali suara geledek mengguncang mayapada.

Kilatan cahayanya yang terang sekilas menampakkan sebaris tulisan yang tercetak di bagian dada dari seragam sekolah yang dikenakannya meski sebagian ternoda oleh tanah berlumpur.

Terbacalah sebaris kata di sana,

….. Mawar Sembilu !!

























































































.
Josss.....epilog awal munvul disini....maksih update nya hu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd