fefenur
Semprot Kecil
- Daftar
- 27 Oct 2018
- Post
- 79
- Like diterima
- 1.050
Namaku Ato sekarang usiaku 33 tahun, aku tinggal disalah satu kota besar di sumatra. Ini ceritaku, sejak kecil sampai sd kelas 2 aku tumbuh normal seperti anak seusiaku sebelum entah dimulai dari kapan seingatku waktu aku masih sd kelas 3 saat itu aku mulai penasaran dengan lawan jenis hal itu disebabkan krtika aku mulai bergaul dg temanku yg suka bicara jorok ditambah aku sering menonton film warkop. Oiya aku lahir sampai sMA didusun kecil ditepi hutan yg jauh dari perkotaam atau keramaian, kampungku sangat sepi dan bisa dibilanh terisolasi dari dunia luar karena memang jarak ke kota atau ke keramaian menempuh waktu 2 jam perkalanan pakai motor dan akses jalan juga sangat jelek. Di kampunku gidak begitu ramai pemduduk karena sebagian besar penduduknya pindah ketempat lain yg secara kehidupan lebih layak ada jg yg pindah ke jawa dan transmigrasi ke kalimantan, alhasil kampungku bisa dibilang sepi pemuda dan pemudi sangat jarang yg ada hanya para orang tua, nenek nenek dan kakek kekek dan beberapa anak anak yg masih bertahan termasuk aku, bahkan di sd sendiri hanya ada 1 sd itupun mutlrid 1 kelas hanya tidak sampai 20 murid ditambah SMP juga adanya dikampung sebelah yg jaraknya 1 jam perjalanan.
kondisi kampungku masih minim listrik saat itu sampai sampainyg mempunyai Tv hanya pak rt saja itupun hitam putih, jarak antar rumah/tetangga kurang lebih 10 meteran paling deket, saking terpencilnya di kampungku untuk sekedar wc saja belum banyak yg punya alhasil semua keperluam mandi mencuci dan buang air kami mengandalkan sungai yg memang ada sungai yg melintasi kampungku. Aku sendiri tinggal hanya dengan pamanku karena ibu dan ayahku merantau, ibuku menjadi TKI dan ayahku kerja dikota kehidupanku lumayan berkecukupan. Pamanku sendiri kerjanya ternak kambing sedangkan istrinya kerja dikota sebagai pembantu rumah tangga.
Singkat cerita semenjak aku sering bergaul dg zaenal teman sebangkuku aku jd begitu penasaran dg lawan jenis sehingga setiap kali aku nonton tv pasti aku palingsuka nonton warkop pas adegan pantai atau lihat acara kesukaan ku repless yg memang sering ada adegan wanita pakai bikini. Hingga suatu saat ketika aku sedang memcari rumput buat pakan kambing pamanku di sekitar area sungai (meski aku baru kelas 3 tp aku sudah terbiasa nyari pakan buat kambing pamanku) tak sengaja aku melihat mbah romlah tetanggaku sedang berjalan menuju sungai sambil bawa ember kecil.
Mbah romlah ini merupakan sebagian besar nenek nenek yg masih bertahan tinggal di kampungku meskipum anak anak dan saudaranya sudah pindah ke kota beliau tinggal dengan suaminya yg juga sudah tua, umur mbah romlah saat itu klo g salah antara 60an tahun bentuk tubuh mbah romlah ini seperti kebanyakan nenek nenek badannya gemuk tetek besar namun sudah kendor pantatnya besar ditambah beliau ini terkenal pikun itu terbukti beliau ini sering lupa siapa suaminya.
kondisi kampungku masih minim listrik saat itu sampai sampainyg mempunyai Tv hanya pak rt saja itupun hitam putih, jarak antar rumah/tetangga kurang lebih 10 meteran paling deket, saking terpencilnya di kampungku untuk sekedar wc saja belum banyak yg punya alhasil semua keperluam mandi mencuci dan buang air kami mengandalkan sungai yg memang ada sungai yg melintasi kampungku. Aku sendiri tinggal hanya dengan pamanku karena ibu dan ayahku merantau, ibuku menjadi TKI dan ayahku kerja dikota kehidupanku lumayan berkecukupan. Pamanku sendiri kerjanya ternak kambing sedangkan istrinya kerja dikota sebagai pembantu rumah tangga.
Singkat cerita semenjak aku sering bergaul dg zaenal teman sebangkuku aku jd begitu penasaran dg lawan jenis sehingga setiap kali aku nonton tv pasti aku palingsuka nonton warkop pas adegan pantai atau lihat acara kesukaan ku repless yg memang sering ada adegan wanita pakai bikini. Hingga suatu saat ketika aku sedang memcari rumput buat pakan kambing pamanku di sekitar area sungai (meski aku baru kelas 3 tp aku sudah terbiasa nyari pakan buat kambing pamanku) tak sengaja aku melihat mbah romlah tetanggaku sedang berjalan menuju sungai sambil bawa ember kecil.
Mbah romlah ini merupakan sebagian besar nenek nenek yg masih bertahan tinggal di kampungku meskipum anak anak dan saudaranya sudah pindah ke kota beliau tinggal dengan suaminya yg juga sudah tua, umur mbah romlah saat itu klo g salah antara 60an tahun bentuk tubuh mbah romlah ini seperti kebanyakan nenek nenek badannya gemuk tetek besar namun sudah kendor pantatnya besar ditambah beliau ini terkenal pikun itu terbukti beliau ini sering lupa siapa suaminya.
