Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Roda Kehidupan

Status
Please reply by conversation.
Wait yah para suhu sekalian

:ampun::ampun::ampun:

Oh ya satu lagi cerita ini gak ada genre action sama sekali.

So, gak ada acara bunuh2 an hehehehee:pandaketawa::pandaketawa:
 
Part 1

Jakarta adalah ibu kota Indonesia. Jakarta menjadi pusat kegiatan pemerintah.

Berbicara tentang Jakarta tak lengkap kalau tak menyinggung kelebihan dan kekurangan yang ada disana. Seperti banyaknya bangunan gedung-gedung tinggi nan megah yang menjulang tinggi ke langit, fasilitas umum seperti jalan tol, bahkan mall-mall sebagai pusat perbelanjaan akan kalian mudah temukan jika berada disana.

Dan selain mempunyai kelebihan, ternyata Jakarta mempunyai beberapa kekurangan yang kuketahui dari orang-orang desaku yang mengadu nasib mereka disana dan berita-berita yang kulihat dari beberapa media elektronik dan internet.

~o~oOo~o~


Daffa Wardana
“Jakarta itu keras bagi orang desa !!! Kalau kamu gak pinter-pinter disana. Yah, kaya saya dulu yang sebelum dapat kerjaan pernah nganggur 3 tahun disana,” Ucap salah satu tetanggaku yang mempunyai pengalaman manis pahit saat berada di ibu kota.

“Apakah aku bisa sukses ?” batinku ketika menginggat kembali ucapan tetanggaku sebelum aku berangkat mengadu nasib.

Lebak bulus..lebak bulus...lebak bulus....lebak bulus

Suara kernet dari bus yang saat ini kutumpangi mulai terdengar dan seketika itu lansung menyadarkanku. “Huft, tidak aku harus sukses disini !! Dan aku pasti bisa membanggakan kedua orang tuaku !” Ucapku dalam hati sambil aku pun bersiap-siap memakai kembali tas punggung yang kubawa dan melangkah keluar dari bus ini.

“Bismillah,” sebuah kata dan doa dalam benakku. Mengiringi satu langkahku yang kupijakan untuk menunju masa depanku kelak di kota ini.

Keadaan terminal yang ramai dan teriknya panas matahari yang terasa sangat menyengat, tak jua mengurangi niatku untuk tetap mengadu semua nasib dan masa depanku kelak.

“Huft, tante Dona mana yah? Katanya mau jemput aku di terminal,” Ucapku saat mencari keberadaan dari adik ibuku yang kebetulan tinggal di Jakarta.

5 menit berlalu setelah ku menelusuri semua tempat di terminal ini, akhirnya aku melihat seorang wanita yang tak asing lagi bagiku, “Nah itu tante Dona,” ucapku sambil berjalan menghampirinya.

“Daffa !!! Akhirnya kamu sudah sampai juga. Tante udah dari tadi nungguin kamu di sini lho,” Katanya yang tersenyum ramah ketika melihat diriku.

“Hehehe iya tante, maaf Daffa tadi juga cari tante dari tadi tapi gak ketemu-ketemu. kirain tante gak datang jemput,” Balasku sambil bersalaman dan mencium punggung tangan beliau.

“Ya, kali tante gak datang jemput keponakan tante ini hihihihihi. Hmm, tapi tante lihat-lihat sekarang kamu ganteng yah. gak kaya dulu dekil jelek,” Ucapnya yang tampak memperhatikan penampilanku dari kepala hingga ke ujung kaki.

“Ah, tante bisa aja. Tapi Daffa masih kaya dulu kok, gak banyak berubah. Tante aja yang udah lama gak pulang ke kampung,” Balasku tersenyum.

“Hah, ibumu kan tahu sendiri tante sibuknya kaya apa disini Daffa.makanya tante belum bisa pulang ke kampung. Oh, ya gimana kabar ibu, bapak sama saudara-saudara baik-baik semua kan?” Tanyanya.

Alhamdulilah semua baik-baik aja kok tan. Tante sendiri gimana disini? Aku perhatiin tante tambah cantik aja nih,” Balasku sambil memperhatikan penampilan tante Dona saat ini.

“Oh syukurlah Daff tante seneng dengernya. Eh, kamu bisa aja Daff udah tua gini kok masih kamu bilang cantik sih,” Kata Tante Dona yang terlihat kedua pipinya menjadi merah.

“Hehehe iya lho Daffa gak bohong kok. Tante sekarang malah tambah cantik,” Ucapku lagi.

“Hash, udah ah mau sampai kapan di sini terus. Kalau kamu gombalin tante mulu !! Yuk, Daff kita ke mobil tante dulu. Terus langsung ke rumah tante,” Kata Tante Dona yang mengajakku segera pergi dari tempat ini dan menunju kerumahnya.

“Ok siap tante,” Jawabku yang langsung berjalan mengikuti dirinya menunju ke sebuah tempat parkir yang terletak tak jauh dari terminal ini.

"Loh, ini mobil tante ?!" Aku terkagum melihat mobil yang dihampiri Tante Dona. Aku tidak begitu mengetahui tentang otomotif, tapi aku tahu ini mobil mewah dan tentu harganya sangat mahal.

“Hihihi iya Daff kenapa? Jelek yah mobil tante?” tanya sambil membuka pintu mobil miliknya.

“Glek, gak kok tan mobil tante bagus,” balasku sambil menelan ludahku sendiri.

“Bisa aja kamu Daff, yuk masuk panas nih di sini,” kata tante Dona yang mengajakku untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

“Ok tan,” balasku yang langsung masuk ke dalam mobil dan tak berapa lama kami berdua pun segera meninggalkan terminal ini.
Selama perjalanan jauh menunju kerumah tante Dona dan saat ini kami berdua terjebak di kemacetan, aku tak henti-henti bertanya dan berbincang dengan tante Dona.

“Jadi gimana tan, betah tinggal di ibu kota?” tanyaku.

“Yah gini lah Daff tante betah-betahin tinggal di sini. Yah, walaupun harus terbiasa juga dengan keadaan macet seperti sekarang,” Ucap tante Dona yang kelihatannya memang sudah terbiasa keadaan ibu kota yang “MACET” beda dengan keadaan di desaku. “Oh ya, yang tante denger kamu mau cari kerja di sini yah?” tanyanya.

“Hehehehe iya tan, aku mau cari kerjaan disini,” Balasku langsung.

“Oh, kenapa kamu gak kuliah dulu aja sih Daff, kamu cuman lulus SMA kan?” Tanyanya yang langsung kujawab dengan mengangguk secara perlahan sambil tersenyum.

“Huft, Daffa Daffa kamu tuh harus tahu yang lulusan S1 aja sekarang susah cari kerjaan di sini apalagi kamu yang cuma lulus SMA doang. Apa kamu sebaiknya kuliah dulu yah? Tenang tante yang bayarin kuliah kamu kok,” Kata Tante Dona yang mengusulkan padaku agar aku kuliah terlebih dahulu.

“Hmm, gak usah tan. Lagi pula aku gak mau ngerepotin tante banyak-banyak. Nanti biar Daffa kerja dulu, terus nabung buat kuliah tan,” Ucapku yang menolaknya secara halus.

“Haish, kamu gak pernah Daff sama seperti dulu kecil. susah tante kalau ngomong sama kamu. Tapi, It’s ok kalau itu udah jadi keputusan yang kamu pilih, cuma tante nasihati kamu jangan terbawa dengan pergaulan bebas di sini Daff. Jangan seperti tante yah,” Kata tante Dona kepadaku.

“Seperti Tante? Gimana maksudnya yah Tan??” tanyaku yang bingung.

“Hmm, udah kamu jangan tahu kehidupan tante sekarang. Yang penting sekarang ini kamu harus sukses dulu disini. buktikan semua ke tante, dan kedua orang tua mu Daff,” Balas tante Dona yang terdengar seperti menutupi sesuatu dariku.

“Apa yah yang ditutupi-tutupi oleh tante Dona?” batinku yang bertanya-tanya dalam hatiku sendiri, hingga membuat termenung kembali selama sisa perjalanan ini.

Hingga akhirnya, tanpa kusadari sama sekali, tante Dona menganggetkan aku dan memberitahu kalau kami berdua telah sampai dirumahnya. “Hei Daffa sampai kapan kamu di mobil terus ? Ayo turun kita sudah sampau di rumah tante nih,” Ucapnya sambil mengajakku untuk segera turun dari mobil.

“Eh, iya Tan.”balasku yang langsung tersadar.

“Hmm, ngelamun terus dari tadi kamu Daff. Ngelamunin apa sih?” Tanyanya.

“Enggak ngelamunin apa-apa kok Tan hehehehehehe, Oh ya ini rumah tante? Wah besarnya rumah tante,” Kataku yang terkagum ketika melihat rumah besar dan mewah milik tante Dona.

“Haish, kamu tuh yah Daff malah mengalihkan topik pembicaraan !! Ya udah yuk turun dari mobil, terus masuk kerumah tante. Pasti kamu capek kan Daff.” Kata tante Dona yang sekali lagi mengajakku turun dari mobil.

“Ok tan,” balasku sambil turun dari mobilnya dan berjalan mengikuti tante Dona masuk kedalam rumah miliknya. Dan ketika aku masuk kedalam, mataku terpana dan takjub ketika melihat begitu besar dan luasnya rumah tanteku ini. Dan selain itu ada dekorasi dan perabotan-perabotan mewah miliknya yang membuatku menelan ludahku sendiri untuk kedua kalinya.

“Tuh kan ngelamun lagi nih anak !! Hoi sadar Daff! Perasaan tante kamu sekarang banyak ngelamun,” Ucapnya sambil menyenggol diriku yang berdiri tepat disampingnya.

“I..iya tan maaf habis rumah tante besar dan bagus banget,” Ucapku yang reflek mengucapkan rasa kagumku.

“Hihihihihi biasa aja lah Daff, ini mah bagi tante rumah ini masih sederhana dari yang lain. Eh, udah ah ngapain bahas rumah tante sekarang sih. Yuk tante antar kamu ke kamar, pasti kamu capek setelah perjalanan,” Katanya.

“Hehehe iya lumayan tan,” Jawabku yang langsung mengikuti tante Dona berjalan menunju kesebuah kamar yang sebelumnya ia siapkan untukku.

Cklek

“Nah ini kamar kamu Daff. Semoga kamu betah yah disini,” Katanya sambil memperlihat sebuah kamar yang 3 kali lipat lebih besar dari kamarku.

“Ini beneran kamar Daffa tante? Apa ini gak kebesaran buat aku tan?” Tanyaku.

“Kebesaran gimana maksudmu? Haish, Daffa Daffa kamu tuh yah. Masa iya keponakan tante suruh kamu tidur kamar belakang yang buat pembantu sih, Ada-ada aja kamu nih,” Jawabnya.

“Kamar ini kebesaran buat Daffa soalnya tan hehehehehehehehe,” Kataku sambil tersenyum kecil.

“Huft, udah sebaiknya kamu istrahat aja gak usah terlalu banyak mikir lagi Daff. Oh ya tante sekarang mau pergi lagi, kamu kalau lapar masak sendiri yah didapur banyak bahan makanan mentah yang udah tante siapin semua didapur. Kebetulan hari ini tante gak masak dan pembantu tante juga udah lama berhenti, jadi yah gini apa-apa tante ngurus sendiri untuk keperluan rumah,” Katanya.

“Iya tan, emang tante mau kemana? Apa tante juga mau aku masakin nanti?” Tanyaku.

“Tante mau ngurusin kerjaan sebentar, nanti pas waktu makan malam tante juga udah pulang. Oh, boleh Daff kalau kamu mau masakin juga buat tante. Tapi apa kamu bisa masak?” Tanya tante Dona yang berbalik bertanya padaku.

“Bisa kok tan walaupun masakan Daffa gak seenak masakan ibu sih hehehehe,” Jawabku.

“Ooh ya gpp kok.Yang penting tante gak repot beli makanan lagi diluar,Itung-itung tante ngirit pengeluaran juga kan hihihihihi. Ya udah tante pergi dulu yah, kamu jaga rumah yang baik Daff,” Kata tante Dona yang berpesan untuk menjaga rumahnya.

“Ok siap tan. Daffa pasti jagain rumah tante kok,” jawabku langsung dan kulihat tante Dona hanya membalas dengan senyuman lalu pergi meninggalkanku dikamar ini sendirian.

“Fiuhhh, sebaiknya aku istrahat sebentar,” Ucapku sambil merebahkan tubuhku ini di atas kasur yang sangat empuk ini.
Selama aku menistrahatkan tubuh ini diatas kasur, timbul pertanyaan-pertanyaan di dalam benakku.

“Tante kerja apa yah bisa punya rumah dan mobil mewah seperti ini?” batinku.

Memang sebenarnya dari dulu aku bahkan kedua orang tuaku dan saudara-saudaraku dikampung tidak mengetahui sama sekali perkerjaan tante Dona yang merupakan adik dari ibuku paling bungsu di kota ini. “Fiuuuuhhh, sudahlah Daffa. Tante sudah mempersilahkan kamu tinggal di rumahnya, harusnya kamu berterima kasih padanya. bukan mempunyai pemikiran buruk seperti ini,” Kataku lalu aku memilih untuk memejamkan mataku dan terlelap tidur.

Selama 1 jam aku terlelap tidur, hingga akhirnya saat ku membuka mataku kulihat jam sudah menunjukan pukul 17.00 Wib. “Hoaammmmm, udah jam 5 toh. Sebaiknya aku mandi dulu terus sholat dulu,” Ucapku sambil mengucek-mengucek kedua mataku sambil mengumpulkan kesadaranku. Lalu beranjak turun dari kasur dan berjalan menunju ke kamar mandi yang terletak didalam kamar ini juga.

Setelah selesai mandi dan menjalankan kewajibanku untuk beribadah, aku pun segera berjalan menunju ke dapur. “Eh dapurnya mana yah?” batinku yang bingungg letak dapur dirumah besar milik tante Dona.

Hampir 15 menit aku mencari letak dapur di rumah ini, hingga akhirnya aku pun menemukannya. “Aduh repot yah kalau punya rumah besar kaya gini,” Ucapku yang hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalaku saja.

Lalu tanpa membuang waktu lagi, setelah mengecek beberapa bahan mentah untuk diolah olehku. Aku pun segera memulai memasak makanan untuk makan malam kami berdua.

Tepat Pukul 19.00 Wib,

Di saat bersamaan aku sedang mempersiapkan makanan yang sudah kumasak di meja makan, terlihat tante Dona telah sampai dirumah dan menghampiriku.

“Wah kelihatan enak nih masakan kamu Daff,” Ucap tante Dona.

“Eh, tante udah pulang toh. Maaf tan cuma makanan biasa kaya gini yang bisa aku masak,” Ucapku sambil memperhatikan penampilan tante Dona yang terlihat lebih seksi berbeda dengan yang tadi.


Tante Dona
“Hihihi iya gpp kok Daff. Oh ya tante mau mandi dulu sama ganti baju dulu yah. Kamu kalau mau makan duluan gpp,” Ucapnya.

“Okay tan, ini Daffa siapin dulu semua makanannya. Tante sebaiknya mandi dulu sama ganti baju, nanti Daffa tunggu hehehehehe,” Kataku.

“Hmm, okay deh kalau kamu mau nungguin tante. Ya udah tante mandi dulu yah,” Katanya yang langsung berjalan meninggalkanku.

Dan tak berapa lama setelah ku telah selesai menyiapkan semua makanan dan tante Dona pun telah kembali, akhirnya kami berdua pun segera menyantap hidangan makan malam yang kumasak sebelumnya.

“Makasih loh Daff kamu udah masakin buat tante juga, ternyata masakan kamu enak lho Daff,” Ucapnya setelah selesai menyantap makan malam.

“Hehehe iya sama-sama tan. Oh ya tante sudah selesai? Sini biar Daffa cuci piring dulu,” Ucapku.

“Eh masak kamu yang nyuci juga. Sini biar tante aja Daff, kasihan kamu nanti.” Katanya yang meminta agar ia yang mencuci piring kotornya.

“Udah biarin Daffa aja tan, yang ngerjain semua. Kasihan tante kan juga baru pulang hehehehe,” Kataku sambil mengambil semua piring kotor yang ada di meja makan.

“Fiuh, ya udah kalau begitu. Makasih banyak loh Daff, kamu ada disini malah banyak bantu tante hihihihihi,”

“Iya sama-sama tan, justru Daffa yang mau bilang terima kasih udah kasih aku untuk tinggal dirumah tante.” Balasku sambil tersenyum.

“Hihihi kamu tuh yah Daff ada-ada aja. Ya udah kalau kamu cari tante nanti. Tante ada halaman belakang yah,” Katanya.

“Ok tan siap. Daffa cuci piring dulu yah,” Ucapku sambil membawa semua piring kotor ke dapur dan mulai mencuci semua.
Setelah aku menyelesaikan semua dan piring-piring yang sudah bersih kembali kumasukan kedalam tempat awal ku ambil, aku pun terpikir untuk menyusul tante di halaman belakang.

“Hmm, aku buatin teh hangat dulu deh buat tante,” Ucapku sambil membuat 2 cangkir teh hangat untuk tante Dona dan aku juga.

Sambil membawa 2 cangkir yang berisikan teh hangat, aku berjalan menunju ke halaman belakang menyusul tante Dona yang terlihat sedang duduk di tepi sebuah kolam sambil ia menantap ke arah langit.

“Tan ini aku buatin teh hangat,” Ucapku sambil menaruh salah satu cangkir teh hangat di sebelah tante Dona, lalu aku pun ikut duduk juga bersebelahan dengannya.

“Oh ya makasih yah Daff,” Balasnya sambil tersenyum dan meminum teh hangat yang ku buatkan secara perlahan.

“Humm tan sama-sama.” Ucapku yang juga ikut meminum teh hangat ini dan sambil menatap ke arah langit yang terlihat dipenuhi banyak bintang dan sebuah bulan.

Selama beberapa menit kami berdua terdiam tanpa suara dan hanya menikmati teh hangat ini sambil menikmati sungguhan pandangan langit pada malam hari ini.

“Daff, kamu yakin gak kuliah dulu aja. Tante bisa kok bayarin kuliah kamu,” Kata tante Dona yang memecah kesunyian.

“Hmm gak usah tan, aku gak mau ngerepotin tante banyak-banyak. Lagi pula udah di bolehin tinggal di rumah tante aja, Daffa udah sangat berterima kasih kok,” Ucapku yang kembali menolaknya secara halus untuk kedua kalinya.

“Kamu yakin Daff? Tante cuma mau bilang sekali lagi Jakarta itu keras Daff. Enggak seperti yang kamu bayangkan,” Katanya sambil menoleh dan menantapku.

“Daffa udah yakin tante. Dan InsyaAllah kalau aku punya rezeki lebih, aku pasti kuliah juga kok hehehehe,” Balasku sambil menantapnya dan memberikan senyuman.

“Daffa Daffa tante suka tekadmu itu. Tapi tante cuma pesan ingat kalau kamu sudah berhasil jangan melupakan orang-orang yang selama ini membantu kamu dan mendoakanmu, tante gak mau aja lihat kamu menjadi orang yang tinggi hati dan melupakan dari mana kamu berasal dan apa saja yang kamu sudah lalui.” Kata Dona yang menasihatiku.

“Iya InsyaAllah aku gak melupakan semua nasihat tante sekarang ini,” Jawabku.

“Okay tante pegang janjimu Daff, tante berharap kamu tidak pernah berubah sama sekali dan masih sama dengan Daffa yang tante kenal sekarang ini hihihihi.” Ucapnya sambil ia pun mengacak-acak rambutku.

“Siap tan hehehehe. Tapi rambutku jangan di berantakin juga kali tan,” Balasku.

“Biarin weqh !! Ya udah tante mau masuk dulu yah,” Katanya yang kulihat telah berdiri.

“Loh tante mau masuk ke dalam?” Tanyaku.

“Iya toh, udah malam tau Daff. Lagi pula disini banyak nyamuk, masa tante donorin darah ke nyamuk terus sih hihihihihihi. Oh ya satu lagi Daff kalau kamu butuh bantuan tante jangan sungkan-sungkan bilang yah, tante gak mau kamu kenapa-kenapa disini,” Katanya.

“Ok siap tan, ya udah mending tante istrahat dulu aja sana, tante pasti capek kan.” Ucapku.

“Humm, kamu juga jangan malam-malam tidurnya besok kan kamu mau cari kerjaan juga. Ya udah tante masuk dulu yah, mau istrahat Daff,”

“Ok tan,” kataku dan kulihat tante Dona pun sudah berjalan masuk ke dalam rumah kembali. Sedangkan aku sendiri masih berdiam diri selama beberapa menit sambil meminum teh hangatku dan menantap ke arah langit malam hari.

“Fiuh, semoga aku bisa sukses disini,” batinku berdoa dalam hati sambil menghela nafas, lalu aku pun beranjak masuk kedalam.






Bersambung
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Makasih updatenya suhu..
Ditunggu lanjutannya..:beer:
Semangat ya suhu.. :semangat:
 
Ijin ninggalin sempak dolo, smbil nunggu apdet
 
Bimabet
Cerita apa ya ini... Nyimak dulu deh
Monggo suhu :beer:

Mksih updatenya om:beer:
Sama-sama hu..

Saran dan kritiknya yah :beer:
Nitip sempak basah hu
Jemurr di tempat panas hu biar cepet kering hihihi :Peace:
:beruang:apa:beer: ini ajalah :nenen:
:beer:

Makasih updatenya suhu..
Ditunggu lanjutannya..:beer:
Semangat ya suhu.. :semangat:
Terima kasih hu..:ampun::ampun:


Ditunggu kritik dan saran yah
Izin parkir dulu om suhu
Monggo hu masih banyak lahan parkir kok:Peace:
Ijin ninggalin sempak dolo, smbil nunggu apdet
Siap hu..

Bentar yah, baru semalam up soalnya :Peace:
Nunggu lanjutannya Om
Wait ya hu..

Kan semalam baru up:beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd