"Emang kamu mau raasain? kan dengan pacar kamu gak mau??" tanyaku sambil tanganku turun ke pantat montoknya dan kuremas pelan.
Erlin menundukkan kepalanya tidak menjawab pertanyaanku, dan wajahnya merona.mungkin karena ku remas pantatnya..hehe.
Perlahan kuangkat dagunya dan langsung kulumat bibirnya,awalnya dia menolak dan mendorong tubuhku menjauh, namun karena nafsuku udah di puncaknya membuatku melupakan segalanya yang ada di pikiranku sekarang hanyalah melemaskan kontolku.
Perlahan Erlin mulai membalas lumatanku lidah kami berdua menari-nari saling membelit bertukar air liur.
Ku lepaskan lumatanku pada bibirnya dan ku tatap wajahnya, kini bukan wajah yang menolak perlakuanku yang ada hanya wajah yang pasrah dan penuh nafsu yang membuatku makin nafsu.
Perlahan, aku mengangkat tank top u can see itu. Erlin bahkan mengangkat kedua lengannya agar bisa kubuka sepenuhnya.
Terlihat bukit payudaranya yang montok dan masih terhalang BH warna pinknya.
Dadanya yang montok dan bulat terlihat sangat kesulitan ditahan oleh BH itu. Aku mulai mencium dan menjilat dada Erlin, sementara tanganku masih tak puas merasakan empuk dan kencangnya.
Dada Erlin yang besar berguncang menggiurkan saat terbebas dari cengkeraman BHnya. Sungguh montok, bulat dan putih mulus sekali, dengan puting yang masih berwarna coklat muda kemerahan. Benar dugaanku, putingnya telah ereksi setegang-tegangnya. Dada Erlin benar-benar sempurna. Walau masih kalah dengan dada Riva, hehehe
Aku membenamkan wajahku di antara kedua payudaranya. Empuk, lembut sekali. Sensasikenyalnya dada Erlin membuatku sungguh nafsu. Aku bergeser. Jemariku memainkan putingnya yang telah tegak berdiri.
Aaahh... Kakk... MMhhh... Erlin mendesah nikmat. Kujilat dan kusedot puting kanannya, sementara tangan kananku meremas dada kirinya. Kemudian berganti, puting kirinya kusedot dan kujilat perlahan, sementara puting kanannya kumainkan dengan jemariku; kucubit dan kuputar.
Aku nyengir nakal. Puting kirinya kujilat sangat perlahan, sementara tangan kananku merogoh selangkangannya. Sudah basah kuyup. Kuusap selangkangannya membuat dia mendesah.
"AaaahhhHH......! Kaaakkkk!"
Sslllrrssshhhhhhh... Erlin mengejang, mengangkat pinggulnya, menyemprotkan cairannya banyak-banyak, membasahi tanganku. Ia terkulai lemas.
"Kenapa kamu? Belon diapa-apain udah keluar gitu?" godaku.
"Hhh... Hh...Enak aja blon diapa.. apain... Hh..." jawabnya, terengah-engah. Aku tertawa pelan.
Kini kami berdua sudah telanjang bulat dan saling merangsang bagian-bagian sensitif tubuh kami.
Aku berdiri, Penisku yang tegak berdiri mengacung ke arahnya. Erlin melotot memandang penisku.
Dengan lembut aku berlutut, mengangkang melewati perutnya. Kuletakkan penisku di antara dadanya yang lembut itu.
Erlin memegang kedua dadanya, kemudian menjepit penisku di antaranya. Luar biasa!
"Aaaakhh..! ini enak banget Erlin"
Tangan Erlin meremas-remas, memijat-mijat dadanya. Sensasi empuk dan kencang membungkus penisku. Dadanya yang lumayan besar hingga yang terlihat hanya kepala penisku yang berwarna merah. Rasanya berdenyut-denyut di antara jepitan lembut dadanya.
VmErlin menggerakkan dadanya naik turun bersama-sama, perlahan. Aku tak dapat melukiskan kenikmatannya dengan kata-kata. Kemudian ia menggerakkan dadanya bergantian, kiri-kanan-kiri-kanan... Benar-benar luar biasa nikmatnya!
"Ooohh..... Mmmmhhhh... Er.. Sambil... dijilat...kepalanya ahhhh.."
Er menunduk, menjilat kepala penisku. Aku rasa batasku sudah semakin dekat.
"Mmmmhhhh... Ben... Bentar Lagi.... ahhhhhh..."
Erlin semakin cepat menggerakkan dadanyanaik-turun, ia juga mengencangkan jepitannya, tapi jilatannya tetap pelan dan lembut. Aku sudah tak tahan lagi!
" MMMMmmmhHHH..... achhhhh"
Crooottt... Crroooottt... Crrroooottt.... Penisku meledakkan sperma kuat-kuat berkali-kali ke wajah imut Erlin. Erlin memejamkan mata dan menutup mulut rapat-rapat. Aku terus menyemprot hingga hampir seluruh wajah dan dadanya yang besar berlumuran cairan putih kental itu.
Bersambung......
Di tunggu komen dan Ijo Ijo nya