Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rintihan ibu Mertua

Kurang lebih 1thn setelah aku menjalin hubungan terlarang dgn ibu mertua, aku cerai dgn istriku. Bukan karna ketahuan selingkuh dgn mertua, tapi karna memang sudah tidak cocok (alasan klasik). Dan selama menjalin hubungan dgn mertua, kita juga cuma beberapa kali aja saling memuaskan krna posisiku merantau di Ibu kota.

Sekarang sudah sekitar 6thn aku pisah dengan istriku, dan selama itu pula aku tdk lagi komunikasi dgn mertua. Sempat beberapa kali aku berkunjung utk menengok anak. Tapi tak sekalipun aku menjamah mertua, karna memang tidak ada kesempatan. Malah belum lama ini denger kabar kl mertua udah punya anak lagi, usianya udah 2thn. Yg pasti itu anak dia sama suaminya yaa. Aku sempet heran di usianya yg udah 60th, ternyata mertua masih bisa hamil.

Hari ini aku memutuskan untuk berkunjung ke tempat mertua, karna bberapa hari lalu anakku tlpon minta dibelikan sesuatu. Aku berkunjung murni krna anakku, tak terpikirkan untuk berbuat macam2 lagi dgn mertuaku.
Berangkat dr ibukota jam 2 siang, jam 6pagi sudah sampai di kota tujuan. Awalnya aku mau langsung booking hotel, tapi krna masih trlalu pagi jadi belum bisa chek in. Maka kuputuskan utk langsung ke rumah mertua.

Jam 7 aku sampai di rumah mertua, mereka masih menyambutku dgn hangat seakan aku masih menantunya. Lingkungan tempat tinggal mertuaku tdk terlalu ramai. Sebuah desa yg bisa dibilang daerah pegunungan, tentu jam segitu masih terasa dingin. Kabut tipispun juga membuat badan agak menggigil.

Aktifitas merekapun masih sama seperti 6thn lalu. Bpk mertua masih jadi kepala dusun, mungkin dalam 1minggu hanya 1-2 kali ada kegiatan di kantor kepala desa. Selebihnya beliau sibuk dengan kebun dan sapi peliharaannya. Sedangkan ibu mertua masih membuka toko kecil2an, memanfaatkan ruang garasi yg sudah tidak terpakai.

Yang tinggal di rumah mertuaku skrng cuma 4orang, kedua mertuaku, anaknya nomor 3 yg sudah SMP, dan anaknya yg berumur 2thn. Tapi pas aku datang cuma ada 3orng saja, krna anak yg nomor 3sudah berangkat sekolah.
Jam 9.30 mertua laki2 pamit mau rapat di balai desa, krna beliau kepala dusun di tempat tinggalnya.
"Bapak tak ke balai desa dulu ya nak, ada rapat"
"Ohh iya Pak, hati2"
"Kamu tidur di kamar aja lho, istirahat. Apa ndak capek habis perjalanan jauh" Ucapnya sebelum berangkat.
"Iya pak, nanti aja"
Sekarang tinggal aku, ibu mertua dan anaknya kecil saja di rumah. Aku lalu pindah ke ruang tv, nemenin ibu mertua nyuapin anaknya sambil bercanda mencoba mengambil hati anaknya. Ruang tv ini tidak banyak berubah, hanya ranjang saja yg sudah dipindahkan. Kasur lantai yg aku dudukkin sekarang ini mengingatkanku saat aku gerayangi tubuh mertua.
"Udah umur berapa Buu" Tanyaku basa basi
"2th lebih nak, lagi lincah2nya ini" Jawabnya sambil merapikan piring makan anaknya.
"Brarti masih tokcer ya Buu" Candaku.
"Ga tau, orang kecolongan kok. Lupa ga suntik KB kok tau2 malah isi"
Di tengah-tengah kita ngobrol tiba2 anaknya minta susu.
"Buu mik cucuu" Pintanya
"Ehhh iya, tak bikinin. Adek tunggu sini sama mas yaaa"

Lalu mertua pergi ke dapur, sementara anaknya aku dudukin di pangkuanku biar akrab. Tak lama mertuaku kembali dengan botol susu di tangannya, anaknya langsung meraih botol itu dan meminumnya sambil tetap duduk di pangkuanku.
Tapi tiba2 anaknya berdiri, berjalan ke arah ibunya sambil bilang "Ibuuuuu"
"Hmmmm, kebiasaan" Jawab mertuaku sambil mengeluarkan payudara kanannya.
Jujur aku agak kaget, ternyata anaknya terbiasa minum susu sambil mainin susu Ibunya. Aku yg udah lama ga lihat payudara mertua, tentu saja sange. Teringat yg udah pernah kulakukan dgn ibu mertua.
"Kok ga dikasih asi aja Buu" Tanyaku basa basi.
"Ga kenyang, orng keluarnya dikit kok"
"Rebutan sama bapaknya ya Buu" Candaku.
"Mas mu ini ada2 saja, ya dek yaaa" Jawabnya sambil mengajak bicara anaknya.

Tanpa malu, aku pandangi payudara mertuaku. Ga beda jauh sama dulu. Ukuran sedang, agak kendor, hanya putingnya saja terlihat sedikit lebih besar. Mungkin krna efek menyusui anaknya. Karna ingin lihat susunya lebih jelas, aku pindah duduk di samping mertuaku.
"Masih keluar susunya ga ini Buu" Tanyaku pelan sambil mengelus pipi anaknya.
"Masih dikit, tapi adek udah ga mau" Jawabnya.
Aku masih mengelus pipi anaknya, lalu aku bercanda bilang ke anaknya.
"Susunya buat mas aja ya deek"
Dengan polosnya dia langsung menyodorkan botol susunya padaku.
"Mas bercanda dek, mas mana doyan susu kayak gitu" Ucap mertuaku sambil tertawa.
Melihat reaksi mertuaku yg biasa saja, kuberanikan diri utk mengelus payudara mertuaku yg sedang dipegang anaknya.
"Nanti ada yg lihat lho nak" Protes mertuaku tanpa menolah elusanku.
"Sebentar aja kok Buu, udah lama ga pegang"
Ibu mertuaku tidak menolak saat elusanku di payudaranya berubah menjadi remasan2 lembut, beliau juga pasrah saja saat puting yg tadi dipegang anaknya sudah kuambil alih dan kupelintir pelan.
"Asinya keluar nih Buu, boleh gaa" Tanyaku menggantung.
"Ijin dulu tuh sama adek" Katanya.
Posisi mertuaku saat ini duduk bersila sambil nyender ke dinding, daster yg dikenakan juga tersingkap tepat di atas lututnya. Sementara anaknya tiduran sambil ngedot berbantalkan paha kiri Ibunya.
Tanpa basa basi lagi kujilat butiran asi yg ada di ujung puting mertua. Beliau tidak bereaksi, hanya menatapku saja sambil tangannya mengelus kepala anaknya. Mungkin tujuannya supaya anaknya tertidur.

Aku yg sudah lama tdk menjamah mertua, tak mau menyia-nyiakan kesempatan yg ada. Ku keluarkan payudara mertua lagi, sambil menghisap puting payudara sebelahnya. Tatapan ibu mertuaku berubah menjadi sayu, tangan yg tadi mengelus kepala anaknya kini berpindah mengelus punggungku.
"Enak Buuu"
Beliau hanya mengangguk pelan.
Bergantian kujilati puting kiri dan kanannya, sambil tanganku meraba-raba pahanya. Sesekali kuraba memeknya dari luar celana dalamnya, terasa lembut dan hangat. Bahkan terasa lembab di bagian tengahnya.
Khawatir bpk mertua keburu pulang, kupindahkan kepala anaknya ke bantal di sebelahnya. Dan tanpa penolakan kutarik lepas celana dalam ibu mertua.
"Siang2 gini kok nekat kamu nak" Protesnya.
"Memang ibu ga pengen kahh"
Beliau tdk menjawab dan nurut saja saat kukangkangkan pahanya.

Jembutnya masih lebat sperti dulu, hanya bibir luar memeknya aja yg terlihat semakin keriput. Saat kubuka memeknya, terlihat dinding memeknya yg kemerahan diselimuti cairan bening agak kental.
"Sudah basah rupanya" Bathinku.
Aku colek2 bibir memek mertuaku yg basah sambil kumasukkan ujung jariku ke dalam memeknya.
"Emmhhhh" Desah mertuaku pelan, hampir tidak terdengar.
Kujilati paha dalam ibu mertuaku, beliau terpejam menikmati tanpa suara.
Pantat ibu mertua melojak ke atas saat kujilat klitorisnya dengan tiba2. Sengaja tak kuteruskan jilatanku di klitorisnya, sekedar ingin melihat reaksinya. Ibu mertuaku hanya menatapku malu2.
Lalu kutenggelamkan jari tengahku ke dalam memeknya yg sudah basah, dan kukocok perlahan. Ibu mertuaku langsung mendongakkan kepala sambil mulutnya terbuka. Sepertinya sudah lama ibu mertuaku tdk dijamah, pikirku.
"Aduhhh naaak"
Rintih mertuaku saat ujung jariku menyentuh bagian terdalam memeknya. Kugaruk2 dinding memek mertuaku, membuat pantat beliau tdk mau diam. Pantat beliau ikut naik turun saat ku keluar masukkan tanganku dalam memeknya.
Perlahan mulai kujilati klitorisnya sambil jariku tetap di dalam memeknya.
"Aakhhhh, iyaaaaa" Desah mertuaku terdengar jelas.
Aku mulai rakus menjilati setiap inchi memeknya, tak peduli lagi desahan mertuaku, tak peduli dgn anaknya yg tiduran di sampingnya.
Saat kuhisap klitorisnya dan kukocok cepat memeknya, tiba2.....
Buuuu, beliiiii....
Terdengar suara memanggil di depan toko mertuaku.
"Akkhhhhhh, iyyaaaa"
Jawab mertuaku sambil sedikit mendesah.
Seketika ibu mertuaku bangun, merapikan daster tanpa sempat memakai celana dalamnya. Lalu beliau berjalan menuju tokonya.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd