Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rini, Sang Customer Sexvice

Rini lagi cari obat biar ga hamil kayanya...
lanjut suhu...
 
Bimabet
Rini, Sang Customer Sexvice:
A New Born

Pagi itu sepeninggal Pak Fahri, Rini berbaring di ranjang hotel. Badannya rasanya capek sekali namun ia tidak bisa tidur lagi. Diingatnya lagi perjalanan hidupnya dalam beberapa minggu kebelakang. Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Kecerobohan nya akan membawa ke jalan seperti ini. Tapi Rini bisa menerima ini semua. Pengalaman di ruang kerja Pak Karim beberapa minggu lalu membuka matanya bahwa kenikmatan duniawi bisa dinikmati dengan berbagai cara. Selama ini Rini lurus lurus saja, bahwa naluri alamiah, syahwat, nafsu seksual harus disalurkan hanya kepada suaminya saja. Semenjak itu Rini terbuka pandangannya bahwa semua kenikmatan itu harus dikejar dan dipenuhi bukan ditahan tahan. Terbukti malam ini Rini mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Lebih nikmat dari persetubuhannya dengan suaminya. Rini masih tersenyum mengingat kontol Pak Fahri yang besar, berurat dan kokoh, yang semalaman mengaduk memenya dan membuat mulutnya serasa anak kecil mendapat lollipop. Sekarang tinggal sisanya. Peju peju yg telah mengering di selakangannya, bekas peju Pak Fahri yang memeleh dari memeknya. Juga bekas peju di toket, muka dan sebagian rambutnya. Membuat rambutnya lengket. Menimbulkan aroma yang khas justru dirindukan Rini. Sepagi ini. Ughh.. Rini menguap dan tersenyum, hari ini Rini telah merasa menjadi seorang pelacur, lonte. real bitch. Sendirian di dalam kamar hotel, seorang pelacur yang telah ditinggal pelanggannya pulang. Rini tidak keberatan. Dimasukkannya uang dari Pak Fahri kedalam tasnya. Dengan segala pengalaman dan kenikmatan yang diperolehnya, bukan uang sebenarnya yang paling membuat Rini senang pagi ini. Tapi toh uang tetaplah uang. Siapa yang tidak mau.

Setelah uang aman di tas, Rini browsing melalui HPnya. Biar bagaimanapun peju Pak Fahri yang masuk ke memek nya bukanlah hal yang cerdas. Itu hanyalah reflek karena Rini tidak bisa berfikir jernih akibat kenikmatan yang didapatnya. Rini pernah membaca artikel tentang Pil KB darurat. Morning after pill. Obat anti kehamilan yang diminum setelah berhubungan sex, menurut artikel itu maksimal 72 jam setelah berhubungan sex. Rini merasa inilah solusi dari masalahnya. Rini memastikan merk dan kemasan pil itu dan akan membelinya di apotek terdekat dalam perjalanan pulang nanti.

Rini tiba tiba ingat Rais, suaminya. Biar bagaimanapun Rini masih istri dari Rais. Rini heran sebenarnya kenapa semalaman tidak ada telpon dari Rais, meskipun bersyukur juga. Bayangkan apa alasannya kalau Rais menelpon tadi malam. Namun karena sampai pagi ini Rais tidak menelpon ia merasa khawatir juga. Barangkali ada sesuatu dengan suaminya. Lagian sudah beberapa hari ini Rais tidak mengajaknya video sex. Padahal Rini tau Rais termasuk bernafsu tinggi. Rini akhirnya memutuskan akan mengajak Rais video sex. Hitung hitung mengurangi rasa bersalahnya kepada suaminya karena semalaman ia tidur dengan laki laki lain. Rini bertekat memberi Rais kepuasan pagi ini. Rini mengatur cahaya kamar menjadi remang remang agar tidak kentara Rini sedang di kamar hotel. Rini pun masih telanjang hanya berbalut handuk hotel. Rini memasang wajah paling binal sehingga Rais tidak fokus ke hal hal lain selain dirinya.

Empat kali nada dering video call sudah tersambung. Terlihat Rais juga masih di tempat tidur. Setelah saling mengucapkan salam, Rais meminta maaf karena tidak menelpon tadi malam karena kecapekan. Rini pun mengiyakan dan mengatakan menelpon Rais karena dirinya sedang horny.

+Aku lagi pengen nih, Is... sayangg.. aku sudah telanjang nih... Lihat gak toketku..
-Ishh.. apa sih Rin.. pagi pagi bikin ngaceng aja..
+Emang kamu gak pengen, sayang...
+Kok udah berhari hari gak pernah minta jatah
+Hayooo.. jangan jangan kamu mulai jajan cewek bookingan ya
Rini menggoda Rais, Rais tertawa tidak tau bahwa istrinyalah yang sekarang sudah bisa dibooking

- Enak aja.. gak ya...
+Tapi pernah pengin kan..
-pengen aja Rin.. cuma fantasi sayang...
-gak beneran
+Beneran juga gak papa.. asal aku gak tau
- Gak lah Rinnn.. hanya kamu..
+Halah gomball..
+Jadi gimana nih.. masih pengen main sama pelacur
- Gak ..
+ Atau gini aja.. aku yang pura pura jadi pelacur...
+ Pagi ini aku bukan Rini istrimu.. bayangin aku pelacurmu.. lonte..
- hmmm..

Mengucapkan begitu, Rini langsung horny. Terbayang kembali kontol Pak Fahri yang masuk ke mulutnya tadi malam. Ohh pakk.. Rini kangen dikontoli lagi. Rini tidak memberi kesempatan Rais menjawab. Rais pun mulai mengikuti fantasi Rini.
+ Ayo sayang aku.. lontemu.. kamu diam saja ya.. sayang...
+Lihat toketku sayang... Emuttt.. ayo emutt... Semuanya milikmu.. Ughh
Rini men zoom toketnya. Kalau Rais teliti masih ada bekas peju kering Pak Fahri. Tapi siapa yang memperhatikan. Rais langsung mencabut kontolnya yang seketika berdiri. Mengocoknya pelan.

+Besar gak toketku, sayangg.. ughhh.. usap .. ini pentilnya.. gigitt.. ugghh...
+Mana kontolmu sayang... Akan aku emut... Awas jangan muncrat dulu sayang... Aku lonte mu... Kamu boleh apain aku apa aja...
Rais menzoom kontolnya, Rini melihatnya namun kemudian ia memejamkan mata. Ughhh... Yang terbayang dalam pikiranya justru kontol Pak Fahri..
+Ughhh gede banget kontolnya.. sini Aku emutt..
+Slurpppp.. hufff slurrp..
Rini berpura pura mengulum kontol sambil mengemut jari tangannya sambil menggigit gigit bibirnya. Sangat sensual.

+Ughh enakk sayang.. masukin ke memekku.. ugghh yeah
+Yang dalammm sayang.. goyang terus..
+Kontolmu enak sayang.. enak, Iss..
+Mau lagii.. mauu terus...
+Ughhh yesss
Rini benar benar memasukkan jarinya ke memek nya. Bayangan kontol Pak Fahri tidak hilang meskipun ia sedang bercinta denga suaminya. sialan. Tapi masa bodoh. Ini terlalu enak untuk dilewati dan Rais pun tidak tau. Yang diketahui nya istrinya sedang berusaha keras membahagiakannya

Saking asyiknya Rini dan Rais melakukan video sex, tidak lama Rais sudah mau keluar
-rinnn keluar rinnnn...
+Keluarin sayang... Keluarin di memek lontemu ini..ughhh
Croott.. crott.. dilihatnya 2 kali semburan peju Rais melalui layar hp, namun Rini malah teringat semburan peju Pak Fahri tadi malam di memeknya. Ughhh.. Pak Fahri, Rini kangen kontol mu...

Setelah ngobrol beberapa menit Rais pun menutup telpon. Rini senang bisa memberi kepuasan Rais tanpa dicurigai sedang die hotel. Lebih senang lagi Rini pun memperoleh orgasmenya, meskipun dengan membayangkan kontol Pak Fahri.
Rini pun beranjak ke kamar mandi dan segera pulang
******


Dua minggu ini di kantor berlalu biasa saja. Tidak ada yang spesial. Rini bekerja seperti biasa. Uang hasil pemberian Pak Fahri sudah habis untuk belanja baju, jam tangan dan banyak lingerie. Rini kini memiliki banyak koleksi lingerie. Rini berharap suatu waktu bisa menunjukkan nya kepada Pak Fahri. Dalam waktu itu Pak Fahri juga tidak pernah menghubungi Rini. Sebenarnya Rini kadang kadang kadang kangen dengan kontol Pak Fahri namun tentu saja ia tidak berani menelpon Pak Fahri terlebih dahulu. Rasa birahi dan kenakalan nya kini tak tersalurkan. Rini sekarang lebih sering bermasturbasi sendiri. Pernah sekali waktu Rania datang ke kantor, Rini mengira Rania membawa pesan dari Pak Fahri untuknya seperti dua minggu lalu. Namun ternyata tidak, Rania hanya bertransaksi sebagai nasabah belaka. Namun pada pertemuan itu Rini menyempatkan bicara panjang dengan Rania. Setelah pertemuan di kantor malah Rini dan Rania sering berkomunikasi lewat WA.

Sebagai yang lebih tua, Rini sudah menganggap Rania sebagai adiknya. Rania sendiri meskipun lebih muda ternyata mempunyai pengalaman yang banyak. Pengalaman sex terutama. Dari Rania, Rini mendapat cerita tentang Pak Fahri juga tentang pesta sex yang pernah Rania ikuti. Seperti yang Rani duga Rania bukan semata mata sekretaris namun lebih sebagai alat negoisasi bagi perusahaan Pak Fahri. Dalam setiap pertemuan bisnis Rania selalu dilibatkan, bila partner bisnis Pak Fahri perempuan, Rania akan bertindak sebagai sekretaris biasa, namun jika partner bisnis Pak Fahri laki laki dan memerlukan "atensi" khusus maka Rania akan disodorkan sebagai bagian dari negoisasi. Sudah dipatikan hampir 90persen dari negoisasi itu berakhir di tempat tidur. Bahkan Rania bercerita pernah digilir beberapa orang sekaligus. Tidak bisa tidak Rini menjadi horny belaka mendengar cerita Rania. Ingin rasanya mengajukan diri menjadi "paket negoisasi" seperti Rania. Namun sayangnya sore itu Rania tidak datang untuk itu.

Kejutan justru datang ketika suatu sore, Pak Karim, kepala cabang nya memanggil Rini ke ruangan nya. Pak Karim mengatakan ia baru saja mendapat SK mutasi ke Bandung. Hari Senin depan sudah harus ditempat baru, karena jumat sore sudah harus sudah sertijab dengan Ibu Maria, pengganti nya. Sebenarnya Rini tidak kaget karena gosip mutasi itu sudah santer didengarnya, namun karena baru secara resmi menerima SK maka Pak Karim baru memberitau Rini dan mungkin juga pegawai lain. Karena mendadak Pak Karim meminta Rini mengawasi OB untuk mengepak barang barang Pak Karim dan mengirimnya lewat ekspedisi. Rini mengiyakan saja.
Besok pagi pagi setelah briefing pagi, Rini dan OB serta driver kantor pergi ke rumah dinas Pak Karim. Membawa beberapa kardus besar bekas rokok, mereka mengemasi barang barang Pak Karim. Sepertinya tadi malam Pak Karim sudah memilah barang barangnya terbukti dari sudah tertatanya barang barang di beberapa titik. Sambil OB dan driver bekerja memasukkan barang ke kardus, Rini masuk ke kamar tidur Pak Karim. Di mejanya terdapat satu box kecil bekas sepatu dan tas laptop. Iseng iseng dibukanya box sepatu tersebut. Isinya Adalah beberapa keping VCD porno, Rini tersenyum, maklum anak muda hari gini masih main VCD,pikirnya. Dalam box itu pula ada kacamata, parfume kecil, pomade dan ada 2 ekternal HD kapasitas 1terra. Karena sepertinya OB dan driver lama, dinyalakannya laptop yang ada di meja itu. Berharap ada music yang bisa didengarkan. Karena sepertinya tidak ada file lagu dicoloklah salah satu external HD tadi. Sedetik kemudian Rini tersenyum. Wow.. ternyata isinya film bokep semua. Ratusan film bokep semua genre ada di HD itu. Hardcore, lesbian, JAV, POV, fetish, BDSM, threesome, live show, gangbang, parody xxx dan banyak lainnya, bahkan Rini sempat melihat file bokep dengan binatang. Luar biasa koleksi Pak Karim. Dicobanya HD yang kedua. Persis. Semuanya full bokep. Jadi hampir 2 terra bytes film bokep. Rini jadi gerah. Perlu 2 Minggu mungkin untuk menonton seluruh film ini. Tidak tahan ingin menontonnya dengan memfordward bagian bagian persetubuhannya saja. Namun belum lama menonton Drivernya memanggil karena pekerjaan sudah selesai dan mereka harus ke ekspedisi untuk mengirim barang Pak Karim. Bergegas Rini mematikan laptop mengembalikannya ke tempatnya namun membawa 1 external HD yang berisi film bokep tadi. Nanti baru minta ijin Pak Karim, pikir Rini.

Siang itu sekembali dari kantor ekspedisi Rini kembali lagi ke counternya dan kembali bekerja. Karena ramai sampai pulang ke rumah Rini lupa minta ijin Pak Karim perihal external HD yang diambilnya tadi. Malam nya Rini baru mengirim WA ke Pak Karim
+ Malam Pak, maaf mengganggu, tadi waktu beberes di kamar Bapak, Rini pinjam HD nya.. Rini mau copy... Boleh ya Pak
Tidak begitu lama ada balasan
- eh kamu yang bawa.. kirain tadi dibawa OB
- Hayoo buat apaan.. ingat lho suami jauh😄
+Ihh Bapak kepo😆
+Bapak koleksinya banyak banget... Emang buat apaan.. gak ada lawannya juga😄
- klau cowok sih gampang.. kalo emak emak gimana tuhh
+Idihhh.. siapa yang emak emak.. Rini sih hot mama bukan emak emak..
- wow MILF😁
- enak tuh...idaman😀

MILF. Seketika Rini ingat genre MILF di HD tadi. Dinyalakannya laptop. Dipilihnya folder MILF. Wow. Rini takjub dengan banyaknya pilihan film bokepnya. Semuanya tentang perempuan yang sudah matang sedang bercinta dengan laki laki, banyak diantaranya dengan yang lebih muda. Rini ngilu, memeknya gatal secara tiba tiba. Di pelototinya film film itu, dipilihya yang bintang pornonya perempuan dengan tubuh sintal, toket besar dan pantat bulat, setelah itu dipilihnya lagi yang bintang cowoknya lebih muda. Cerita ibu muda yang berselingkuh dengan anak tirinya. Rini membandingkan dirinya dengan bintang film itu. Ohhh.. keseksiannya bisa diadu. Enak juga rasanya kontol anak muda. Rini langsung kepikiran Pak Karim. Dibalasnga kembali WA Pak Karim

+ Hot mama memang seng ada lawan hihihi
+ Pengen ya Pak... Kaciann gak ada lawannya
Lama tidak dibalas, beberapa saat kemudian

- iya...disini susah kenalan sama milf. Udah pada punya suaminya..hehe
+Justru itu yang enak Pak...
+Bapak mau dikenalin.. mumpung belum pindah nih...
- mau.. emang Ada
+Ada dong... Tapi ada syaratnya
- apa??
+Harus kuat di ranjang..
- beneran.. mau dong
- siapa? Orang mana..

Rini benar benar terhanyut setelah menonton film bokep MILF tadi, sudah dibayangkannya dirinya yang disetubuhi anak muda. Apalagi semenjak bersama Pak Fahri, libido Rini semakin tidak bisa dikontrol. Akhirnya Rini menulis WA kembali
+ Saya Pak. MILF nya...

Pak Karim tidak membalas namun langsung menelpon Rini. Sepertinya Pak Karim juga kaget, tidak menyangka pegawai alimnya ternyata liar juga. Bagi Pak Karim seperti mendapat durian runtuh karena selama ini beberapa kali Rini memang menjadi fantasi nya dalam onani. Akhirnya mereka berdua menyusun rencana agar tidak diketahui teman yang lain. Rencananya adalah karena jumat siang Pak Karim akan sertijab di kantor Semarang dan sabtunya langsung berangkat ke Bandung dengan kereta, maka Rini akan ditugaskan untuk ikut dengan alasan karena Rini akan ketemuan dengan suaminya di Semarang. Sementara driver kantor tidak usah ikut karena Pak Karim akan nebeng mobil Rini. Rencana berjalan sempurna. Sepertinya tidak ada yang curiga

Maka hari Jumat siang Rini dan Pak Karim sudah berangkat ke semarang. Sepanjang mobil Pak Karim sudah mulai menggerayangi paha Rini. Rini pun tidak malu menyambut tangan Pak Karim yang sukarang sudah diatas roknya.
"Sabar sayangg.. sebentar lagi..", Rini sudah tidak memanggil Pak Karim dengan "Pak" namun kadang sudah berubah "sayang" kadang "mas".
Rini pun kadang menggoda Pak Karim dengan mengelus celana Pak Karim. Tepat di kontolnya. Sudah barang tentu kontol Pak Karim membesar seketika.
"Ih besar juga ya anak muda.. mudah mudahan tahan lama ya sayangg..", Rini mengelus manja.
Rini mengelus sendiri toketnya dan membuat gerakan sensual dengan bibirnya hingga Pak Karim nyaris tidak bisa konsentrasi menyetir.
Pukul 3 sore mereka sudah sampai di hotel. Pak Karim sudah membooking hotel yang, kebetulan, sama dengan hotel Rini dengan Pak Fahri lalu. Novatel. Setelah cek in, Rini mengantar Pak Karim ke parkiran untuk melanjutkan perjalanan ke kantor Semarang. Diciumnya pipi sambil diremasnya kontol Pak Karim. "Jangan lama lama mas.. malam ini aku milikmu"..
"Tunggu jam 5 ya Rin...
Pak Karim berangkat dan Rini menuju kamar . 924.

Dalam kamar Rini tidak bisa tidak teringat percumbuan nya dengan Pak Fahri. Bentuk kamar yang sama secara langsung mengingatkan posisi bercintanya, kokohnya kontol Pak Fahri bahkan semburan dan aroma peju Pak Fahri tiba tiba serasa di depan hidung nya. Rini meletakkan badannya di kasur dan tertidur.

Sepertinya sudah lama Rini tertidur ketika bel kamar berbunyi. ting tong... Ting Tong. Rini bergegas ke arah pintu. Dari lubang kucing dilihatnya Pak Karim sudah berdiri. Wah sudah jam 5 lebih. Tanpa menunggu dibukanya pintu kamar, dan sekejap itu juga Pak Karim langsung masuk dan mendekap tubuh Rini. Pintu belum tetutup sempurna namun Rini sudah dalam posisi disandarkan ke tembok tangan nya ditindih tangan Pak Karim Sementara bibir nya sudah dibekap bibir Pak Karim. Lidah Pak Karim sudah bermain di mulut Rini, membuat Rini susah bernafas. Sepertinya Pak Karim sudah tidak sabar ingin menyetubuhi Rini.
"Ughhhh.. sabar sayang...", lengungan Rini adalah pemacu semangat Pak Karim. Sekarang tangan Pak Karim sudah masuk dalam rok Rini. Mengelus elus memek Rini. Menyingkirkan celana dalamnya dan memasukkan jarinya ke memek Rini. Sementara mulut Pak Karim sudah menuju arah toket Rini. Meskipun masih terbungkus baju kerja namun tetap bisa digigit oleh Pak Karim. "Ughhhh... Ahgggg... geli masss.... ", jerit Rini tanpa tau mana yang geli. Toketnya atau memeknya. Tentu saja jeritan itu tidak menghentikan serangan Pak Karim. Malah semakin cepat jari Pak Karim bermain di memek Rini. Memek Rini sudah basah. Banjir dengan lendir. Kecipak kecipak bunyinya.
"Yaaaa.. enak maaass.. lagi ughhh"
"Kocok terus maaas...
"Enakk mas... Sayangkuuu.. ughhh"

Pak Karim menghentikan sebentar kegiatan nya, untuk membuka celannya. Rini pun menggunakan waktu untuk melepas celana dalam nya dan menarik rok nya ke atas. Sekarang dua duanya sudah telanjang setengah tubuh keatas. Kontol Pak Karim sudah berdiri maksimal. Tidak terlalu besar tapi agak bengkok keadas. Sementara Rini menuju ke meja di depan cermin. Direnggangkan kakinya dan dibungkukkannya tubuhnya. Pak Karim mengikuti dari belakang sambil mengelus kontolnya. Posisi Rini sungguh mengundang birahi. Pak Karim melihat dari belakang betapa bulat bongkahan pantat itu. Tanpa lipatan lemak . Sungguh Indah. Dari kaca Rini melihat dirinya yang sedang horny berat menunggu dimasukin kontol. Saat ini ia merasa perempuan paling sexy sedunia. Tanpa menunggu lagi Pak Karim mendekati Rini dari belakang. Plakkkk..plakkk.. bokong Rini ditampar dengan keras. Rini pun melenguh.
"Ughhh.. ampunnn mas... Masukin kontolmu mas... Masukin sayanggg"
"Ughhh.. ughhh'", pinta Rini sambil menggoyangkan pantatnya.
Pak Karim meludahi kontolnya dan blesss, kontol itu amblas dalam memek Rini. Ditahan sebentar tanpa sodokan, namun Pak Karim merasa kontolnya seperti sedang diremas. Rini sedang mempraktekkan keahlian kegelnya.
Perlahan sodokan Pak Karim bergerak. Dari pelan menjadi berangsur cepat dan semakin cepat.
"Yeeeesss.. ugghh..."
"Yang dalam mas.. kontolmu mas..."
"Ayo sayang genjot lagi..."
"Jangan berhenti mas.. kontolmu enak sayang"..
"Rini akan puasin sayang... Rinnii ennakkkk"...
Racau Rini, Pak Karim tidak membalas hanya mengatur nafas sembari memukul bokong Rini dan sesekali menjambak rambut Rini hingga mendongak.
Ada kalanya Pak Karim berhenti menyodok memek Rini namun malah Rini yang bergoyang. Semakin Rini bergoyang semakin keras tamparan di bokong Rini. Dan Rini melenguh panjang. "Ughhhhh..". Ketika Rini sedang melenguh Rini memandangi dirinya sendiri dan merasa bangga karena merasa lebih seksi dari sebelumnya

"Ayoo mas....kontol perjaka.. buktikan sayang..yess.. dalam lagi sayang..."
" Enak .. jangan berhenti.... Kontolmu enak sayang"..
Rini terus menjerit sambil memberi semangat Pak Karim. Pak Karim mengatur nafas. Sepertinya sudah mau orgasme. Ditahannya orgasme itu dengan tidak bergerak. Namun ketika kontol Pak Karim tidak bergerak , bokong Rini yang bergoyang seolah mengaduk aduk.

"ayooo mass... teruuss.. jangan berhentiii.. ughhhh"
"Lebihhh cepattt mass.. lagii mass"
"Uggghhh... Kontolmu enak mas..."
"Sodok yang cepat..yaang cepat...."
"Ughhhh ... Yessss.."
Pak Karim pun semakin semangat. Digenjotnya dengan semakin cepat.
"Yeahhh.. tahan rinnnnn..
"Tahannnn... Ughhh"
Mungkin karena terlalu bernafsu, Pak Karim hanya bertahan 10 menit.
"Aku mau keluarr... rinnnn"
Secepat kilat Rini mencabut kontol dari memeknya dan berjongkok. Dikocoknya kontol Pak Karim dengan tangannya.
Croott...croott..croooot. tiga kali peju Pak Karim muncrat di muka Rini. Diremasnya sekali lagi kontol Pak Karim untuk memastikan tidak ada peju tersisa. Diusapnya kontol itu dimuka rini. Hingga rata.
"Peju perjaka... Biar awet muda.." kata Rini sambil tertawa. Pak Karim hanya tersenyum. "Makasih Rin.. enak bangett..", giliran Rini yang tersenyum.

Pak Karim kemudian menuju tempat tidur sedangkan Rini menuju kamar mandi. Lima menit dikamar mandi, Rini kembali dengan muka basah habis cuci muka dan dibalut handuk. Baju dan BHnya sudah dilepas. Menyusul Pak Karim yang sedang berbaring di ranjang. Pak Karim mengulurkan tangan dan Rini tidur di pelukan Pak Karim. Rini mencium pipi Pak Karim.
"Enak mas.."
"Bangettt... memang gak salah main sama hot mama😀😀"
Rini menggerayangi kontol Pak Karim.
"Ihh sudah kecil lagi... "
"Tenang Rin.. nanti malam bisa bangun lagi kok heheh"
Rini merasa nyaman dalam pelukan Pak Karim. Tak lama kemudian Rini tertidur.

Sepertinya Rini tertidur lumayan lama. Ketika bangun dilihatnya Pak Karim sudah berganti baju. Rapi dan wangi. Sepertinya juga sudah mandi. Di meja dilihatnya sudah ada makanan dan minuman. "Tadi pesan go -food", jelas Pak Karim. "Makan dulu aja, nanti dingin jadi gak enak", tambah Pak Karim ketika Rini ijin ke kamar mandi. Akhirnya Rini pun menunda mandi dan makan bersama Pak Karim. Nasi goreng babat dimakannya. Tidak habis tentu saja karena porsinya memang besar. Setetah selesai makan dan minum, Rini menuju kamar mandi. Selesai mandi Rini mengambil baju ganti. Sebuah lingerie berwana hitam. Lingerie itu nyaris tidak menutup apapun dari tubuh Rini. Hanya seutas tali di bagian pundak yang membuat lingerie itu tidak lepas dari badan Rini. Belahan dada yang rendah nyaris memperlihatkan seluruh bentuk toket Rini. Hanya bagian puting saja yang tertutup kain sutera halus. Sementara dibagian bawah pantat Rini yang bulat sempurna memang seolah dipamerkan Rini hanya memakai G-string warna hitam seperti warna lingerie. Belahan bokong memang terlihat jelas sedangkan dari depan segitiga kecil nampak menutupi memek Rini tanpa ada bulu yang terlihat dari liar. Berulangkali Rini mematut dirinya di depan cermin kamar mandi. Berulangkali pula Rini mengagumi dirinya sendiri. Semakin ia mematut diri semakin libidonya menggelora. Percintaannya tadi sore sangat dinikmatinya meskipun Rini merasa kurang lama. Namun sebentar lagi Rini akan merasakan lagi kontol Pak Karim. Hmmm. Rini melihat putingnya sudah mulai tegang. Dari luar samar samar Rini mendengar Pak Karim seperti sedang menelpon seseorang. Namun tidak jelas apa yang dibicarakan, Rini hanya mendengar Pak Karim menyebutkan nama hotel tempat Rini menginap.

Setelah dirasanya lingerie dan makeup terpasang semourna, Rini menuju ranjang tempat Pak Karim. Benar saja, Pak Karim membelalakkan mata demi demi melihat Rini keluar dari kamar mandi dengan segala keseksiannya.
"My god... Sexy sekali kamu Rin...."
Tanpa sadar Pak Karim memuji Rini. Rini tidak menjawab namun langsung duduk diatas tubuh Pak Karim. Dari posisi tidurnya Pak Karim bisa melihat jelas Rini yang duduk mengangkang peris diatas kontolnya. Otomatis kontol Pak Karim menegang. Tiba tiba Rini mencium bibir Pak Karim sambil berbisik di telinga.
"Mas... malam ini biar Rini yang bekerja.."
"Mas diam saja.. nikmati aja mas..."
"Malam ini Rini adalah lontemu... "
"Cumbui aku sesukamu.. jangan anggap aku Rini yang biasanya.. malam ini aku lontemu.. permpuan jalang.. ughhhh... "
Rini membisikkan kalimat dengan penekanan kata lonte. Demi mendengar kata lonte diucapkan Rini yang biasanya dikenal sebagai pegawai yang alim langsung saja kontol Pak Karim berdiri maksimal.

Tanpa memberi kesempatan, Rini dengan sigap membuka kancing baju Pak Karim. Bibirnya masing mengecup bibir Pak Karim. Lidah Rini seolah menari dalam mulut Pak Karim. Segera setelah baju Pak Karim terbuka Rini mengalihkan serangannya pada dada Pak Karim. Dijilatinya kedua puting Pak Karim. Dibeberapa tempat diberi cupangan merah oleh Rini. "Nakal kamu Rin..", kata Pak Fahri sambil mengelus dan sedikit menekan rambut dan kepala Rini, berharap mendapat cupangan dan jilatan lebih.
"Rini udah kayak lonte mas... Rini memang lontemu mass...".. huffmmm . Cuupp.. cuppp.. begitu suara bibir Rini yang beradu dengan kulit dada Pak Karim. Sambil tidak mengurangi intensitas cumbuan di dada Pak Karim, tangan Rini sudah berada dicelana Pak Karim. Dalam hitungan detik celana itu sudah dilempar entah kemana. Telanjang. Rini mengelus sebentar kontol yang sudah tegang itu. Menciumnya di ujung kepala kontol, menjilati lubangnya dan.. HAP.. seluruh kontol itu sudah masuk dalam mulut Rini. Secara reflek tangan Pak Karim menekan kepala Rini. Seolah ingin memastikan seluruh batang kontol itu sudah masuk dalam mulut Rini, menahannya sebentar sampai Rini hampir tersedak. Setalah itu rambut Rini dijambak dan dimaju mundurkan sesuai kemauan Pak Karim. Rini menurutinya tanpa mengeluh. Begitu memang seharusnya seorang lonte. Rini malam ini memang meniatkan diri akan melayani nafsu Pak Karim. Apapun itu. Huullfff.. sluurpp... Ughhhh.. ughhh... Yessss... Hufff... Suara mulut Rini bercampur racau nikmat Pak Karim. Setelah beberapa saat Pak Karim melepaskan jambakan rambut Rini. Rini menggukan kebebasan itu untuk menjilati batang, peler dan mencium selangkangan Pak Karim. Bahkan dalam satu gerakan Rini mengangkat kaki Pak Karim dan mulai menjilati lubang pantat Pak Karim. Rimming. Dijilatinya pantat dan lubangnya tanpa jijik. Pak Karim yang tidak menyangka sangat menikmati. Sensasinya memang beda jika lubang pantat dijilati. Dasar lonte, pikir Pak Karim. Rini sendiri heran mengapa dia melakukan rimming, sedang dengan suaminya saja tidak pernah memberikan service ini, namun seperti ada naluri yang menuntunnya.
"Shiiitt.. enakkk ..yaakkkk.. terusss Rinnn..."
"Lonte kamu Rinn.. enak bangett.."
"Lanjuttt sayang... Lontemu sayanggg... Jilat terus... "
Mendengar Pak Karim meracau Rini semakin semangat, sambil menjilati anus, tangannya mengocok pelan kontol Pak Karim. Sebentar kemudian Rini berhenti.
"Kenapa berhenti Rin...."
Rini tidak menjawab, namun melepaskan g stringnya dan dalam sekejap sudah mengangkang kembali diatas Pak Karim. Dipegangnya kontol Pak Karim dan diarahkannya langsung ke lubang memeknya. bless. Masuk semua.
"Mas.. jangan bergerak.. nikmati memek Rini.. lontemu malam ini...'
Tanpa komando Rini memek Rini langsung menjepit kontol Pak Karim sambil bergoyang. Semakin lama goyangan Rini semakin cepat. Semakin bergairah. Rini mengangkat kedua tangan Pak Karim, menempelkannya di kedua toketnya. Seperti mendapat mainnan baru, tangan Pak Karim langsung meremas toket indah itu, memelintir putingnya hingga Rini keenakan. Tangan Rini memegang bokongnya sendiri sehingga dengan begitu goyangannya semakin cepat dan stabil. Kontol Pak Karim seperti diremas remas. Pak Karim samapai merem melek dan meracau saking enaknya. Dilain pihak Rini juga tidak kalah nikmat. Memeknya serasa diaduk. Kombinasi kenikmatan memek dan rasa geli-sakit akibat toket diremas dan puting dipelintir membuat Rini semakin menggila.
"Ughhhh ... Enak mas... Kontolmu enakkk"
"Rini mau peju mu mas... Ayo mass.. setubui Rini mas..."
"Rini lontemu malam ini masss... gunakan Rini sepuasmu mas... Ayo masskuu sayangg.. Rini ingin dikontoli terus... "
"Ughhh yesss.. tampar toket Rini mas... Rini wanita jalang mas.. ughhh yaaaaa"
Pak Karim tidak membalas racau Rini kecuali dengan melenguh dan berulang kali menampar toked Rini sampai memerah.

Setelah beberapa saat Rini berubah gaya. Rini sekarang membelakangi Pak Karim. Tangannya mengambil tumpuan di lutut Pak Karim. Reverse cowgirl. Dari posisinya Pak Karim melihat dengan jelas kedua bongkahan bokong Rini yang bulat. Tanpa mencabut kontol dari memeknya Rini langsung bergoyang. Pak Karim dengan semangat memukul bokong Rini. Semakin dipukul bokongnya, semakin cepat goyangan Rini, semakin cepat goyangan Rini semakin merah dan bernafsu muka Rini. Rini melihatnya dari cermin. Semakin nikmat persetubuhan dua orang ini semakin Rini bersemangat memberikan seluruh kemampuan seksnya buat Pak Karim. Rini mengerahkan kombinasi goyangan dan jepitan memeknya yang sempit. Namun Pak Karim dapat mengimbangi permainan Rini.

Plakk..plakkk.. dua kali tamparan di bokong Rini. Rini melenguh dan membalaskan dengan jepitan. Rini menahan diri tidak begerak namun rasanya kontol Pak Karim seperti diremas remas. Tentu ini hasil latihan kegel Rini setiap Minggu.
"Ughhhh... Rinnn.. enak bangett.."
"Shittt.. enakkk .. yeeehhh.. lonte ..."
"Dasarr memek lonte... Jepittt.."
Semakin dijepit semakin keras bokong Rini ditampar, namun bukan kesakitan Rini justru melihat dirinya di cermin sedang tersenyum
"Enak kannn masss.. wenakkkk to memek Rini... Ughhhh .."
"Enakkk gakkk mas... Mau lagi... Rasaiinn jepitann Rini..."
"Ughhhh ... Lagii.. jepit lagi Rinn... Sayangkuu.. lontekuuu..."
"Ughh gak kuattt Rinnn...keluarr Rinn.."
Rini menjepit kontol sekali lagi. Ditahannya beberapa saat. Setelah itu dicabutnya dan segera dilahapnya kontol itu dengan mulutnya. Dijilatinya maju mundur. Sekali diludahinya dan dikulum lagi. Slurrpp..
"Keluarin mas.... Keluarinn dimulutku.."
"Rini mau pejumu, mas... Semprot Rini mas.."
"Ayo masss.. keluarinn"
Rini mengulum kontol itu dan tangannga memainkan biji peler dan mengusap usap anus Pak Karim. Benar saja tidak lama Pak Karim sudah tidak bisa menahan orgasmenya.
Crottt.. croooot.. croott.. tiga kali semburan peju masuk ke mulut Rini. Semuanya ditampung tanpa ada yang tersisa. Perlahan ditelannya peju itu. Glek. Setelah itu masih dijilatinya batang kontol seolah memastikan tidak ada sisa peju. Sampai bersih. Pak Karim ngilu kontolnya yg sensitive setelah orgasme menjadi mainan Rini.

"Terima kasih mas..."
"Pejumu enakk... "
"Puas Gak mas.. "
"Rini enak gak memeknya..enak gak servisnya"
"Enak bangett Rinnn.. sayangg.. puass.."
"Aku takut gak bisa lupa Kami Rinn..."
"Halahh gombal.. mas tau Rini sekarang kan udah jadi lonte..."
"Kapanpun mas mau tinggal telp aja.. apalagi nanti kl mas udah di Bandung..
Rini pasti mau.. asal tiket dan hotel.. "
"Rini kan butuh piknik mas..."

Pak Karim tersenyum dan mengiyakan. Setelah itu mereka berpelukan. Malam itu seakan tidak ada hari esok. Pak Karim dan Rini bercinta lagi dengan hebatnya. Pagi haripun sebelum berangkat ke stasiun Pak Karim masih mencumbui Rini di kamar mandi

Siangnya Rini kembali ke rumah, setibanya dirumah ada notifikasi sms banking. Kredit 5 juta rupiah. Berikutnya ada WA dari Pak Karim. "Untuk perempuan binal yang mengambil keperjakaanku"

Rini tersenyum. Terima kasih Pak..

Betsambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd