Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rewrite : Pelajaran Mimin

Status
Please reply by conversation.
Sabar, pasti lanjut kok, ane jarang kasih kentang, wkwkwk. Terimakasi atas apresiasi agan-agan semua, dan mohon maaf jika tak bisa menjawab reply satu per satu. Dilanjutpun.
____________

Aku memang lemah. Mulutku yang awalnya diam pun tak tahan. Kubalas ciuman bibirnya yang penuh itu. Tanganku pun mulai bergerak meraba tubuhnya yang proporsional terbalut Rok long dress bunga-bunga dan kaos tipis lengan panjang, dan pastinya bergerak meraba puncak puncak dadanya yang tertutup kutang. Betapa kangennya Ayah, Min! Betapa kangennya Ayah dengan tubuhmu yang indah itu!

Tiba-tiba saja Mimin berdiri dan mengubah posisi duduknya yang semula menyamping menjadi menghadap tubuhku sepenuhnya. Kedua tangannya mengangkat rok panjang itu sampai ke paha atasnya, dan demikian menyingkapkan keindahan pahanya yang putih itu, dan setelah itu dia mengangkangkan kakinya dan duduk tepat di atas selangkanganku.

Kami kembali berciuman dengan ganas, sambil meraba tubuh masing-masing. Sudah tak tampak lagi batasan antara ayah-anak, dan tampaknya kami menyerah dengan birahi kami masing-masing. Hanya satu yang aku ingat, Aku tak boleh memerawani anak angkatku ini. Mimin melepas bajunya, dan aku terhenti sejenak melihat keindahan kutangnya. BHnya berenda warna hitam dengan bagian yang agak transparan di samping dan depan! seksi sekali membungkus dada padat kenyal itu.

"Ayah suka? Mimin beli khusus buat Ayah ..."

Aku tak menjawab, tapi segera menyosorkan bibirku ke lembah dadanya yang menantang itu. Mimin terkikik geli. Aku sibuk menciumi pangkal dada dan bagian bahunya. Sekali lagi, bau Mimin harum sekali. Membuatku mabuk kepayang. Tangan Mimin yang semula memeluk bahuku turun memelorotkan celana pendek kolorku, dan tanganku pun berhasil membuka kaitan BH hitam merangsang itu.

"Mimin kangen sama ini,..." katanya sambil tersenyum nakal. Tangannya dengan cepat menemukan batang penisku yang tak tertutup celana dalam dan sudah tegang keras. Toh, tadi aku tak mengharapkan tamu sama sekali, jadi kolor tanpa celana dalam adalah seragam favoritku.

"Ayah juga kangen ini, Min,..." kataku sambil meremas lembut kedua bongkah dadanya yang sudah terlepas dari kutang hitam itu. Aku menciumi, mengulum, menggigit (dengan bibir tentu, bukan gigi) kedua putingnya yang sudah mengeras itu bergantian, sambil merasakan kekenyalan dada muda itu. Mimin menggeliat seperti cacing kepanasan. Selagi Mimin menggeliat itu, aku merasakan gesekan penisku dengan celana dalamnya yang tipis. Agak tak enak ketika ujung penisku bergesekan dengan kain yang tampaknya sudah basah itu. Tapi tak bisa aku meminta lebih. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk mempertahankan keperawanan Mimin untuk suaminya kelak.

"Ayah, di kamar Mimin aja," kata Mimin sambil beranjak dengan cepat dan berlari menuju ke atas. Aku dengan celana melorot tentu saja tak secepat dia. Dia menengok ke bawah sambil tertawa melihat aku berlari dengan batang penis yang tegang.

Kami berciuman kembali di atas kasur Mimin. Dia tanpa baju dan aku tanpa celana. Ciumanku dengan pelan turun dari bibir menuju buah dadanya yang sempurna itu, kemudian terus turun menuju perutnya yang rata dan pusarnya yang indah. Mimin menggelinjang karena geli, tapi tampak menikmatinya. Suaranya mendesah, dan tangannya mengelus rambutku. Oh, serasa menikmati persetubuhan dengan istriku sendiri!

Ciumanku berhenti ke rok panjang yang masih dikenakan Mimin. AKu memandang Mimin dan dia mengangguk. Aku tanggap dengan kode itu dan dengan gerak cepat meloloskan rok panjang itu dari pinggul Mimin, untuk mendapati celana hitam senada BH yang sudah duluan copot. Celana hitam itu terlihat semi transparan dan sangat indah menutup vagina yang kurindukan. Kuhirup wangi celana dalam itu dalam-dalam.

"Ayaaah," bisiknya. Celana itu itu tak bertahan lama. Dan didalamnya ku mendapati sebuah fakta yang mengejutkan.

"Mimin cukur?"

Dia hanya mengangguk. Malu.

Aku mengecup bibir vagina itu. Mimin yang tampaknya sudah mengantisipasi ciuman itu kembali mendesah.

Aku meneruskan keahlian lidahku menyusuri vagina bau kencur itu. Desahan Mimin semakin kencang. Lipatan labianya setelah dicukur menjadi terlihat sangat jelas, dan itu membuatku tergila-gila. Aku harus menikmatinya sampai puas! AKu menyesap, menggigit pelan dengan bibirku tonjolan klitorisnya yang ternyata cukup berbeda dengan istriku. Klitoris Mimin terasa sangat menonjol dan mudah sekali ditemukan.

"Ayah, ayah, ayah ...," Mimin mendesah kencang sambil menggeliat-geliat. Sepertinya dia mau dapet.

Aku menggenggam bongkahan pantatnya yang mulus dan menghunjamkan lidahku ke ke klitorisnya.

Mimin menjerit dan mengejang.

"Ayaaaahhh......"

Wajah dan dadanya memerah. Tangannya kemudian meraihku dan kemudian menciumku dengan sepenuh hati.

"Ayah, Mimin udah siap ..."

AKu mengerti betul perkataan itu.

"Mimin yakin?"

Mimin mengangguk.

"Mimin pengen Ayah yang pertama kali ..."

"Min, Ayah ..."

Mimin menutup bibirku dengan ciuman dan menarik badanku ke arah tubuhnya.

"Min, Ayah benar-benar ga bisa menahan lagi ..."

"Iya, yah, masukin sekarang ..."

Aku masih ada di atas tubuhnya, dan kurasakan kepala penisku yang sudah penuh dengan aliran darah menyentuh permukaan vaginanya. Oooohh, sedap!

"Mimin sayang Ayah," katanya lagi, sambil mencium bibirku. Tangannya turun mengelus penisku yang masih tegang, dan kemudian mengarahkannya ke vagina yang menantang itu. Aku tak kuasa menolak lagi.

Aku mendorong pelan sekali ke lubang sempit yang basah itu. Tangan Mimin mendorong pantatku, sepertinya supaya aku agak sedikit lebih cepat memasukkan batang penisku ke dalam memeknya. Dan kulakukan. Penis itu masuk dengan sedikit halangan, terbantu dengan basahnya vagina Mimin.

"Ayah ....," desis Mimin ketika penis itu masuk seluruhnya.

"Sakit Min?" dia mengangguk.

"Sedikit. Kontol ayah kerasa besar banget di Mimin."

Aku mengernyitkan dahi mendengar Mimin berkata kata itu. DIa terkikik, membuat penisku serasa terjepit.

Aku menunggu sampai beradaptasi dengan penis yang masuk ke vaginanya, sambil terus merangsangnya dengan ciuman, remasan dada.

Kemudian aku merasakan pinggulnya mulai bergerak. Itu petunjuk besar untukku supaya segera bergerak.

"Pelan-pelan ayah."

Aku mengangguk dan mulai menggerakkan pinggulku. Oh, sudah lupa aku rasanya vagina perawan, dan ternyata sempit sekali walaupun sudah basah total. Ku menggenjot sambil menikmati bibir dan dada Mimin yang sempurna. Setiap kali aku menggenjot, Mimin menyambutnya dengan desahan yang seirama. Oh, nikmat!

"Ayah, kencengin, ..." suaranya lemah ditelan nafsu. Satu Kakinya dinaikkan atas bokongku, seakan mendorongku untuk mempercepat goyanganku.

Aku pun tanggap dan mulai menaikkan tempoku. Tentu tak sekencang seperti film-film bokep itu. Aku cukup tahu mengatur tempo lah, udah sering dan belum pernah dapat komplen, :)

Aku mulai merasakan kegelian yang semakin meningkat intensitasnya di batang penisku, dan bisa merasakan bahwa Mimin pun sudah hampir mendapatkan orgasmenya. Pinggulnya mulai bergerak mengikuti irama tusukanku. Tempo tusukanku semakin kunaikkan dan ...

Mimin menggigit bibir bawahku!

Aku merasakan kedutan-kedutan di sekeliling penisku. Mimin orgasme, untuk kedua kalinya.

"UUHHHHHHH," Lenguhnya kencang sambil meremas kedua bahuku, kedua kakinya sekarang naik ke atas bokongku, mendorongku, seakan itu bisa menambah kenikmatan orgasmenya.

"Ayahhhhh," dia mencium bibirku. Aku menciumnya balik.

"Enaaaakkk bangetttt."

Penisku yang tegang masih di dalam vaginanya, dan aku masih ada di atas tubuhnya.

"Ayah belum dapet?"

"Belum, tapi ayah seneng Mimin udah dapet yang Mimin pengen. Ga sakit kan?"

"Awalnya sih sakit, kontol ayah gede banget sih." Dia terkikik, masih dalam keadaan paska orgasme.

"Hush, ngomong kotor Mimin ya?"

"Rasanya penuh banget yah."

Aku menggerakkan kembali pinggulku, menusuk pelan dan dalam. Aku tahu vagina Mimin pasti masih sangat sensitif setelah orgasme, tapi aku juga pengen ejakulasi, karena pangkal batangku sudah agak ngilu.

Mimin menutup matanya, menikmati goyangan pinggulku. Goyanganku semakin kencang sampai pada akhirnya aku tak bisa menahan lagi.

Aku cabut penisku dari lubang vagina Mimin dan muncratkan semua pejuhku ke dada dan perut Mimin. Aku ambruk di atas tubuh Mimin.

"Maaf Min, Ayah terpaksa ..."

"Makasih Ayah."

Dia mengecupku.

"Makasih Mimin."

***

Mimin masih sempat beres-beres sebelum istriku pulang dari arisan, sedangkan aku terpaksa tak bisa lama-lama di tempat tidur bersama dia.

Makan malam kami pun menjadi ramai kembali berkat Mimin. Wajah Mimin yang berbinar-binar semoga saja tak tampak aneh untuk istriku. Iya, wajah perempuan setelah orgasme memang tampak berbeda. Semoga saja istriku tak sadar. Aku berusaha tampak wajar, walaupun sekali-kali Mimin terlihat menatap wajahku cukup lama.

"Ayah cuci piring ya, kalian ngobrol puas-puasin sana," aku ingin menghindari kecanggungan ini.

"Mimin aja yah, masa' Ayah yang nyuci?" kata Mimin sambil merebut tumpukan piring itu dari tanganku.

"Udah ga usah berebut gitu ah. Ayah kangen ya ribut mulu sama Mimin?" Istriku berkata sambil tertawa.

Aku nyengir dan menyerahkan piring kotor kepadanya.

"Yah, besok anterin Mimin pulang ke kos ya. Tadi Mimin bilang bahwa dia agak takut naik travel, takut digodain. Kemarin katanya ada cowok di travel goda-godain terus, bikin dia takut."

"Lah, besok ayah kerja kan bu? Masak cuman jalan 3 jam aja Mimin minta dianterin?" kataku pura-pura menolak.

"Ah, Ayah ini sama anak sendiri kok gitu sih. Udah bilang bos ambil cuti sehari ini,kaya orang susah aja."

***

"Udah siap Min?"

"Udah yah. Ibu, Mimin balik kos ya," katanya sambil mencium tangan istriku.
 
akhirnya..mimin puas :adek:

makasih suhu

moga kisah seterusnya makin seru :tegang:
 
:mantap: Udah update, emang beda kalo udah dapet orgasme tuh. Pasti puas banget mimin.:coli:
Hahaha istri pengertian nyuruh ngantar anaknya Dan nginap buat dikelonin.;)
 
Asik udah belah dureen.
Di kost lagi ya suhuuu
Lancrootkan
 
:coli: Yesss Mimin pecah perawan, ditunggu wewew lanjutannya di kost ya Hu.
:semangat:
 
Akhirnya dapet juga mahkotanya Mimin

lanjut Suhu dengan pelajaran berikutnya
 
Bimabet
Terima kasih - cerita Mimin sangat menarik - keperawanan sdh diambil - mosok Ayah dan Mimin tdk ketagihan main lbh dalaaaaam ?
Salam crot
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd