Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rewrite : Pelajaran Mimin

Status
Please reply by conversation.
Mohon maaf karena kesibukan, sempet ngeblank lama. dilanjutpun. mohon maaf jika tidak telaten menjawab respon teman-teman, tapi yang jelas ane baca semua komen agan yang support dan kritik.
_______________

Mimin kembali ke kamar membawa teko air dan gelas untuk teman-temannya, dan aku kembali menyaksikan live show gadis-gadis perawan ini.

"Eh. bokap masih tidur kan?"

"Iya, amannn."

"Lanjutin dong, yang tadi, apa itu, perangsangan ..."

Trissy tampak begitu penasaran.

Mereka tak tahu kalo Mimin sudah lewat pelajaran itu, hehehe.

"yah intinya, lo merangsang punya elo pake tangan, atau pake bantal, digesekkin gitu lah ke memek."

Mereka terdiam sejenak.

"Entar kita ga perawan dong?" Dity bertanya lirih sekali.

"Ya, lo perlu tau yang dirangsang apa supaya lo tetep perawan, bego," kata Mimin santai.

"Yang dirangsang bagian mana?" Meta yang bertanya. Kupikir culun juga si Meta, walaupun udah sering digrepe-grepe sama tadi siapa nama pacarnya? Azrul, iya Azrul.

"Lo emang ga pernah terangsang waktu sama Azrul? ga pernah tuh si Azrul pegang-pegang memek lo?" tanya Mimin.

"Gue kagak ngerti terangsang itu kaya apa. Lagian Azrul mah ngertinya cuman ngaceng doang. Mana pernah dia mikirin gue?"

"Ok, jadi sekarang, kalian semua bakal gue ajarin cara bikin enak kalian punya memek. MENGERTI?" kata Mimin setengah berteriak.

"Eh, lo bego ya teriak gitu, bokap lo Min ntar bangun!" bisik Trisssy sambil meninju pelan lengan Mimin.

"Eh iya ...," dan Mimin dengan sengaja mengerling ke tempat aku mengintip.

"Met, lo bawa VCD yang lo dapet dari Mina sekarang?"

Siapa lagi Mina? dan kenapa dia memberikan VCD ke Meta?

"Bawa, lo kan yang nyuruh ...," kata Meta sambil membuka tasnya dan menyerahkan satu keping CD tanpa bungkus kepada Mimin.

"Dit, Tris, pake baju lo bentar, bantuin gue bawa TV sama VCD player ke atas. Cepetan!"

"Bokap lo ..."

"Bokap kalo tidur lama, ini juga sejam aja belum ada, ayo cepetan ..."

Dity dan Mimin dengan terburu-buru mengenakan baju seadanya dan bergegas mengambil TV dan VCD player bersama Mimin. Untungnya adalah, TV kami adalah TV kecil 14 inchi. Memang aku dan isteriku jarang sekali nonton TV. Lagian, TV ini sudah berusia cukup tua, dan masih awet. Kenapa harus beli TV baru? Si kembar dan Mimin seringkali meminta kami membeli TV baru, tapi entahlah, sayang uangnya.

Dengan berjingkat (karena takut "kedengaran" aku), mereka mengangkut TV dan VCD player ke kamar.

"Kunci pintunya, Dit," kata Mimin.

Setelah melepas baju dan memasang VCD tersebut, mereka berempat dengan khusuk segera menyaksikan gambar yang mulai muncul di TV. Benar dugaanku, film porno. Adegan diawali dengan munculnya seorang perempuan berseragam anak sekolah, yang bercakap-cakap dengan seorang laki-laki yang tampaknya berusia seumuran ayahnya. Mereka bercakap-cakap di atas tempat tidur, dan yang seperti sudah kuduga, hanya sebagai pengantar sebelum akhirnya mereka mulai berciuman dengan panasnya. Ciuman yang dilanjutkan dengan saling meraba itu rupanya mulai membuat ruangan kamar menjadi terasa sangat panas, tapi juga canggung. Mimin menengok teman-temannya yang tampak mulai resah, dan dengan berani memulai eksperimen perangsangan itu dengan mengelus susunya. Putingnya yang tadi sudah tenggelam, mulai tampak mengeras dan mengacung. Dity yang melihat Mimin di depannya, juga mulai ikut-ikutan. Aku yang menyaksikan pemandangan indah itu kembali tegang untuk kesekian kalinya. Penisku sudah agak ngilu terus terang, tapi gimana lagi, otomatis melihat pemandangan indah itu. Tampaknya tidak begitu lama sebelum akhirnya Trissy dan Meta menyusul dengan mengelus dan memilin puting susu mereka masing-masing.

Suara lenguhan perempuan yang lebay terdengar dari TV itu. Rupanya sang laki-laki tua itu menciumi dan menjilati vagina sang perempuan yang memakai seragam.

"Ih, ga jijik itu?" bisik Meta sambil terus menyentil puting dan meremas dadanya yang gempal.

"Enak ******," Desis Mimin. Sekarang tangannya kanannya turun menuju vaginanya, sedang tangan kirinya tetap meremas dan memilin susunya. Teman-temannya beralih fokus dari adegan di TV ke aksi Mimin.

Tangan kanan Mimin mengelus dengan lembut labia mayoranya. Matanya tetap menatap ke adegan di video itu, yang sekarang sedang menampilkan oral seks. Bagaimana Mimin bisa tahu cara masturbasi seperti itu? aku tak pernah mengajarkan kepadanya.

Meta mengikuti aksi Mimin, mengelus-elus labia mayoranya. Mimin mulai mendesis, tangannya semakin terampil mengelus bagian vaginanya. Aku yang menyaksikan aksi Mimin ini (baru pertama kali!) deg-degan luar biasa. Apalagi melihat pemandangan aksi lanjutan dari Meta. Dity dan Trissy tampaknya masih agak malu, tapi pentil mereka ....

Ngacung sengacungnya. Terutama Trissy. Ukuran pentilnya ternyata luar biasa. paling mancung diantara yang lain. Dan sekarang tangan Trissy pun mulai merabai pentilnya.

Dity masih menyaksikan tingkah polah teman-temannya yang mulai mengeksplorasi tubuh mereka masing-masing, dan tak menyadari bahwa nafasnya mulai terengah-engah. Bau nafsu di ruangan itu semakin kentara, dan aku sebagai penontonnya, mulai resah karena butuh pelampiasan (Masak kupanggil lagi Mimin ke kamar ini?).

Desisan Mimin mulai mengeras, sembari gerakan tangannya, kali ini menggosok klitorisnya, semakin cepat. Kulihat cairan pelumasnya berkilat memenuhi bibir vaginanya.

"Min ...," Meta memanggil Mimin lirih. Entah kenapa, suara Meta itu jadi semacam kode untuk Mimin. Tiba-tiba Meta mendekat ke samping Mimin, dan tangan kiri Mimin dengan sigap menggantikan tangan Meta mengelus klitoris Meta. GILA!

Dity dan Trissy tertegun melihat pemandangan itu. KEdua tangan Mimin sekarang bekerja keras, merangsang klitorisnya dan Meta. Tangan Meta pun tak diam, gantian dada Mimin diremasnya dengan lembut. Mereka berdua saling memuaskan. Penisku yang sudah tegang alang kepalang sedari tadi mau tak mau mulai kukocok. Aku sudah tak tahan pengen muncrat dari tadi. Mendengar desahan Meta dan Mimin yang semakin kencang, AKu pun segera memuncratkan spermaku dan ejakulasi dengan suksesnya di dinding. Tentunya hanya sisa-sisa kecil saja.

Mimin dan Meta pun orgasme. Meta kemudian mengikik keras.

"Gilaaaaa ...."

Mimin menyusul mengikik.

"Enak?"

"Enak gilaaa," seru Meta.

"Makasih Min," katanya sambil meremas susu Mimin.

MImin menampar tangannya.

"Heh, gue masih normal ya. Ini sekali seumur hidup," kata Mimin.

Semua di dalam ruangan itu tertawa.
 
siipp
 
byk crita bagus yg bertebaran di jaman dulu yg skg susah carinya...dan ga lengkap lg....
lanjut hu....
 
Matur tengkiw suhu... Cerita ini dulu gw ikutin di detik dot com .... Luar biasa walaupun bro Itoy gak nerusin cerita ini, tapi satu catatan; INI CERITA YANG BAGUS SEKALI. Mudah mudahan di forum ini ceritanya bisa diteruskn.

Ada lagi cerita bagus yang juga gak sampai tamat.... Ini tantangan buat suhu sshu disini. Yaitu SERIAL KINO dan TARTO SERIES. Ayo siapa yang mau nerusin cerita cerita itu.
 
Bimabet
byk crita dulu yg bagus dan tdk asal buat ...namun krn induknya bubar jd ga jelas keberadaannya dan byk yg tdk berlanjut...sukur ada kyk suhu ts yg mau share di sini...dan mungkin berkenan melanjutkannya....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd