Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Remake: Masa Lalu Istriku yang (cukup) binal - Kisah Nyata

Cerita kisah nyata berikutnya pilih yang mana?


  • Total voters
    35
  • Poll closed .
Sampe juga page 25, berhubung ada kegiatan mendadak, ane update besok malam ya hu 🙏

Bonus penampakan Mita yg lagi ane suruh BJ sambil cerita kisah mesumnya dulu, putingnya udah ga seimut dulu pas belum punya buntut atau emang udh kebanyakan dinikmati mantan dan si Om dulu juga 😅

 
Terakhir diubah:
Asal Mula Kebinalan Mita - Chapter 6

TS: “Serius kamu pernah ditelanjangin sampe petting di gedung X?”

Mita: “Iya, cuma sekali…eh dua kali apa ya, sebenarnya takut tp dia maksa dan tenaganya lbh kuat dari aku”

TS: “Nakal juga ya kamu, jd setelah itu makanya memek kamu sering dicukur ya?”

Mita: “Iyahh dia yang minta, kadang pas lupa atau males dia agak ngambek”

TS: “Hmmm itu baru di kampus, kalo di kos pasti sering banget,ya kan?

Mita: “Ehmm iya tp jarang masuk kok, kadang dia maksa dan pernah sampe ngiket aku”

TS: “Hah? Ngiket? Sama kyk Om yg di kos itu juga?”

Mita: “Enggak sih, cuma tangan aja tp sempet marah aku, dia posesif banget…pas terakhir-terakhir mau putus dia marah dan sempet maksa aku di toilet gedung serbaguna”

TS: “Hmmm ayo ceritain yang detail”


Raka tak dapat melupakan keindahan kemaluan tanpa bulu milik Mita yang dinikmatinya di ruang kelas gedung X beberapa waktu lalu, semenjak itu beberapa kali dia mencuri waktu untuk menikmatinya kembali baik di kos maupun bilik warnet, walau tidak sampai penetrasi namun sudah cukup membuatnya ejakulasi.

Menjelang akhir semester, Raka dan Mita disibukkan dengan berbagai macam ujian yang membuat intensitas kebersamaan mereka agak berkurang, walau sesekali masih mencuri bercumbu di area sepi di kampus.

“Besok aku tinggal sekali lagi ujian pagi-pagi, kalau kamu gimana?”, tanya Raka sambil menyeruput es teh manis di kantin.

“Aku terakhir hari ini sih, besok ada kelas biasa tapi sore, males sebenarnya”, jawab Mita.

“Besok main ke kos ku aja setelah aku selesai kuliah, bilang sama orang rumah ada kuliah pagi dan sore”, ajak Raka yang sebenarnya ingin bermesraan seharian dengan kekasihnya itu.

Mita hanya mengangguk saja, dia juga malas di rumah karena sedang ada Om nya yang pernah melecehkan dia dulu. Sesaat setelah Raka mengantarnya bilang, hpnya berbunyi dan ada sms dari Raka, “Besok memeknya dicukur dan ga usah pake bh ya”, Mita hanya geleng-geleng sambil tersenyum sendiri.

Setelah selesai ujian terakhir keesokan harinya, Raka menjemput Mita yang hari itu mengenakan kemeja biru agak ketat ditutupi jaket hoodie dan rok jeans, dengan agak terburu-buru dia tak sabar memacu motor tuanya.

Suasana kos Raka cukup sepi karena beberapa penghuni ada yang sedang ke kampus atau pergi keluar bersama pasangan atau teman-temannya, Raka cukup paham kondisinya dan dia juga takmau Mita jadi bahan perbincangan di kampus, karena selisih beberapa kamar dari kamar Raka ada kamar teman lelaki satu jurusan dengan Mita yang sering satu kelas bareng.

Setelah masuk kamar, Raka menyalakan AC dan mengunci pintu kamar kosnya, lalu menghampiri Mita untuk membuka jaketnya, sesaat dia menatap bagian dada Mita yang tidak memakai bra. Raka mengusap pipi Mita lalu mencium bibirnya cukup lama.

“Aku cuci mula dulu hbs naik motor”, kata Mita setelah bibirnya selesai berpagutan dengan bibir Raka.

“Kamu ada film apa? Nonton yuk, duh berantakan bgt kamarnya!”, kata Mita sambil melihat kondisi kamar Raka yang berserakan CD Musik dan DVD serta beberapa buku pelajaran.

Saat sedang menunduk merapihkan CD dan DVD yang berserakan, Raka yang selesai membasuh muka langsung menyergap Mita dari belakang.

“Hmmm Raka!…”, sergah Mita sambil berontak pelan, berusaha keluar dari dekapan Raka yang sedang membuka kancing kemejanya dari belakang, tak terlalu sulit, hampir sebagian besar kancing kemeja Mita sudah terbuka dan payudaranya menyembul keluar.

“Aku mau liat kamu bugil sayang, buka semua!”, kata Raka yang memanfaatkan sekuat tenaganya untuk meloloskan kemeja Mita. Setelah berhasil membuka kemeja Mita, Raka membalik tubuh kekasihnya menghadapnya dan mencium bibirnya sambil mengusap punggung mulus Mita, namun tak seberapa lama, tangannya turun membuka restleting rok jeans Mita sambil meremasi pantat kekasihnya itu.

“Buka semua ya…”, kata Raka mengulum bibir Mita. Anggukan pelan Mita tanda tidak ada perlawanan lagi, dengan mudah dia meloloskan rok jeans dan CD yang Mita kenakan.

“Duhhh cakeppp banget pacarku”, goda Raka saat melihat Mita yang berdiri mematung telanjang bulat, tak ada bulu kemaluan yang tampak di sekitar kemaluannya, Mita tampaknya menuruti kemauannya sesuai isi sms.

Raka takmau terburu-buru, dia menggandeng Mita dan merebahkannya di ranjang tidurnya, “Kamu nurut aja ya…sshhh”, kata Raka sambil memberi isyarat Mita untuk tak bersuara karena mendengar langkah kaki teman kuliah Mita yang nge-kos di sampingnya.

Tangan kanan Mita ditekan di tempat tidur dengan tangan kiri Raka, sementara dia mencoba meraih sesuatu dibawah ranjang, dua utas tali yang biasa digunakan untuk pramuka saat SMA. Dia melingkarkan tali itu ke tangan kanan Mita dan mengikatnya ke bagian pojok ranjang, “Kamu ngapain? Aku gamau!”, Mita berusaha menolak sambil berontak, namun tenaganya kalah dengan kekasihnya berbadan tambun itu. Raka kembali menyuruh Mita untuk diam tak bersuara, dia melanjutkan ikatan tali yang sama tangan kiri Mita ke pojok ranjang sehingga kedua tangan Mita seperti sedang disalib diatas ranjang.

“Jangan macem-macem ahhh, lepasin pleaseee”, rengek Mita yang khawatir Raka akan berbuat sesuatu yang diluar kewajaran.

“Enggak tenang aja, aku cuma ikat tangannya aja kok”, jawab Raka sambil membuka kaos dan celananya, dia bersimpuh tepat dihadapan kedua kaki Mita yang direnggangkan seperti wanita yang ingin melahirkan. Kemaluan Mita terkuak lebar dengan kilatan sedikit cairan, begitu rapat tanpa bulu, bibir kemaluan berwarna coklat kemerahan dengan klitoris pink-nya membuat dada Raka berdegup kencang. Bukan sekali dia melihat kemaluan wanita, tapi diantara pacar-pacarnya sebelumnya, keindahan kemaluan Mita membuatnya kecanduan untuk melumatinya.

Dia menciumi kedua lutut Mita, perlahan menuju paha bagian dalamnya, sedikit menjilatinya dan kembali merengkahkan kedua paha Mita lebih lebar sambil menjulurkan lidahnya menyapu belahan kemaluan Mita yang diikuti desahan pelan Mita.

“Enak sayang?”, godanya setelah menjilat lembut kemaluan kekasihnya itu.

Mita tak menjawab, hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya sendiri, tampilan wajah manis Mita yang tak sabar mendapatkan kenikmatan semakin membuat nafsu Raka meningkat, dia menciumi sekitar kemaluan Mita, menjilati bibir kemaluannya dan mengulumnya dengan lembut. Lidahnya menari-nari di kemaluan kekasihnya itu, dan Mita tak mampu menahan desahan saat klitorisnya dikulum sambil dimainkan dengan lidah Raka, “Ssshh ahhh iyahh disitu”, erangnya perlahan.

“Jangan berhenti…”, rengek Mita sambil menatap ke antara kedua pahanya, Raka sengaja menghentikan aksinya sambil mengusap kedua paha mulus Mita.

“Hmmm aku lanjutin tp aku boleh masukin ya nanti…”, kata Raka dengan senyum kemenangan.

“Iyahh tp jgn dalem-dalem, ga boleh keluar di dalem juga…ssshhh ahhhh”, jawab Mita sambil mengerang saat Raka mulai menyapu kemaluannya dengan lidahnya kembali, jari tengah tangan kiri Raka masuk perlahan ke dalam liang vagina Mita yang basah, sempit dan hangat.

“Uffmmm pelan-pelann ssshh ahhh, emut itilku…”, pinta Mita yang sudah tak kuasa menahan birahinya.

Raka mengocok jari tengahnya perlahan sambil mengemut klitoris Mita, rasa asin dan gurih tak dipedulikannya, dia ingin memberikan kenikmatan terbaik untuk kekasihnya. Tak seberapa lama, tubuh Mita menggelinjang hebat diiringi erangan panjang, “Argghhhh Rakkaaaa, aku keluarrrr”, jari tengah Raka merasakan cairan kenikmatan hangat dalam liang vagina Mita yang berkedut, dia tersenyum puas.

“Udah sayang? Mau lagiii?”, godanya setelah mencabut jari tengahnya dan menatap liang vagina Mita yang merekah merah dibanjiri cairan kenikmatan.

Mita menggangguk pelan dengan wajah sayu dan lemas, Raka mulai menikmati kedua payudara mungilnya, secara bergantian dia menggigiti area sekitar puting susu Mita hingga memar kemerahan, dia tahu salah satu kelemahan Mita adalah puting susunya, dia tak ingin segera menghisapnya, hanya memainkan dan mencubiti perlahan dengan jari.

“Isepinnnn…”, rengek Mita.

“Apanya???”, goda Raka.

“Pentilnya isepinnn”, jawab Mita memelas.

Dimulai dengan jilatan di sekitar aerola, Raka mulai menjilati puting susu dan dengan lembut menghisapnya bergantian. Sesekali dia menggigitinya perlahan hingga membuat Mita meringis agak kesakitan, Raka pernah beberapa kali membuat puting susu Mita lecet, dan rasanya tidak nyaman saat menggunakan Bra.

Setelah puas menikmati gundukan indah payudara kekasihnya yang tampak kemerahan dengan puting susu yang keras dan agak bengkak, Raka menekan penisnya pelan-pelan ke dalam liang vagina Mita.

“Shhh ahhh sakit, pelan…”, erang Mita, khawatir erangan Mita semakin kencang, Mita mencium bibir kekasihnya itu sambil mendorong kembali penisnya ke dalam liang vagina Mita yang begitu sempit, dalam satu hentakan penis hitamnya amblas masuk di dalam liang vagina Mita.

“Arggghhh…perihhhh”, erang Mita sambil menggigit bibir Raka, ingin dia mencengkram punggung kekasignya itu, namun kedua tangannya terikat.

Pelan-pelan Raka menggesekan penisnya di dalam liang vagina Mita sambil sesekali meremasi payudara dan menciumi leher jenjang Mita, bukan pertama kali dia menyetubuhi wanita, namun persetubuhan bersama Mita begitu spesial mengingat harapannya untuk dapat menikahi Mita dikemudian hari.

“Enakkk memek kamu, kalo nikah, aku pgn ngentotin kamu kyk gini tiap hari..ssssh ahh sayanggg”, racau Raka sambil menggoyangkan penisnya keluar masuk dalam liang vagina Mita.

Setelah beberapa saat, Mita mengerang panjang dengan tubuh menggelinjang, dia mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya. Hal itu membuat Raka tak dapat menahan ejakulasinya lebih lama lagi, dengan cepat dia mencabut penisnya, menggenggamnya kuat dan mengarahkan ke kedua payudara Mita sambil memuncratkan sperma hangat, kental dan lengket beberapa kali.

“Argggghhh sayangg…..enakkk”, katanya saat memuncratkan tetes sperma terakhir dari lubang kencingnya, tubuhnya ambruk di samping Mita sambil menatap kedua payudara Mita yang dipenuhi cairan sperma.

“Lepasinn tangankuu”, pinta Mita sambil menatap wajah Raka yang lemas setelah mengeluarkan banyak sperma.

“Iyah, tp tetep bugil ya…hehehe”, kata Raka sambil mengusap wajah Mita yang diikuti anggukan pelan tanda setuju dari kekasihnya itu.

Setelah membersihkan tubuhnya, Mita tetap telanjang bulat seharian di dalam kamar Raka, seharian itu sekitar 2 atau 3 kali dia disetubuhi sebelum akhirnya memutuskan berangkat kuliah sore walau puting susu dan kemaluannya terasa perih.

Dengan motor tuanya, Raka mengantar Mita hingga depan kelas, beberapa teman lelaki Mita tampak mencuri pandang ke arah mereka, rasa posesif Raka mulai timbul, dia tak ingin kehilangan kekasihnya.

TS: “Jadi kamu kuliah pas sore itu habis ditelanjangi dan dientot seharian?”

Mita: “Enggak seharian banget, tp iyahh, memek sama putingku perih padahal”

TS: “Aku inget sih pas kuliah itu, ps kamu pake rok jeans sama jaket…ga nyangka ternyata ga pake bh dan hbs dientot mantanmu itu”

Mita: “He eh, dia nafsu banget hari itu, dan berikutnya jd posesif banget sampe agak sebel juga kadang”

TS: “Hmmm pasti sering kalian lakuin di kos, selain itu dimana lagi yang kamu paling inget?”

Mita: “Uhmm dimana ya…oia di toilet ruang serbaguna pas ada acara yang kamu jadi panitianya itu”

TS: “Hah itu kan kita mulai deket dan acaranya rame banget”

Mita: “Iyahhh, aku agak kepaksa”

TS: “Okay ceritain ya lain kali detailnya”
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd