Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Realitas dan Angan

AyuFitria

Semprot Kecil
Daftar
25 Apr 2015
Post
51
Like diterima
68
Bimabet
Forewords

Cerita dalam thread ini, gue dapetin dari pengalaman pribadi gue, temen-temen gue, dan juga temen dari temen-temen gue. Kisah-kisah tersebut gue coba kemas kembali ke dalam sebuah cerita pendek dimana isinya udah gue tambahin, kurangin, ataupun gue ubah.

#FYI: Cerita Ini udah bikin gue kena infraction gara-gara gue post di sub forum cerpan cerbung. Pelajaran berharga buat gue.

SELAMAT MEMBACA!


-----xXx-----


Daftar Isi

[post=1893387541]Relitas dan Angan 1 - Ayu Fitria[/post]

[post=1893399511]Relitas dan Angan 2 - Faktanya[/post]


-----xXx-----


Baca juga karya gue lainnya!

[post=1893239452]Siadon [Unrated Version][/post]

[post=1893395617]Siadon [PG Version][/post]


-----xXx-----
 
Terakhir diubah:
Realitas dan Angan 1
Ayu Fitria​

Nama gue Akmal Yudhistira Fito Rianto. Biasa dipanggil Akmal. Hobi gue ngarang cerita. Tapi di usia gue yang udah nggak lagi muda. Gue hampir nyerah buat nulis menulis. Selain gara-gara novel bikinan gue yang gak pernah naik cetak, gue juga gak nemu sarana biar cerita gue bisa dibaca banyak orang. Meskipun secara gratisan.

Kalo jaman gue SMA kan ada mading, LAH SEKARANG...?!

Gue sebenernya dah coba nulis cerita di blog pribadi gue, tapi responnya dikit banget. Sampe abislah semangat gue buat nulis.

Tapi...

Setelah berselancar dan menyelam di dunia maya, gue menemukan sebuah forum bernama semprot. Dan di dalam forum tersebut gue menemukan sesuatu yang gue cari. Sub-Forum Cerpan. Sebuah sarana terbaik buat gue nuangin karya tulis gue.

-----xXx-----

Akhirnya, gue bikin id di forum tersebut dan mulai bikin cerita. Respon pembaca ke thread gue, bikin semangat nulis gue balik lagi. Nggak itu aja, pas gue liat thread gue dah dibaca ribuan kali, gue ngerasa kalo gue udah jadi penulis sukses.

Gue yang baper karena saking senengnya, akhirnya harus kecewa berat saat forum semprot down dan harus di restart gara-gara adminnya lupa ngebackup. Semua karya gue ngilang gak bersisa. Bukan cuman itu, id gue juga ikut kehapus dan nggak bisa dibuka.

-----xXx-----

Entah satu atau dua tahun akhirnya berlalu...

Semangat nulis gue ngilang lagi. Yang gue lakukan di forum semprot cuman jadi silent reader yang baca cerpan satu ke cerpan lain. Dan topik cerpan favorit gue adalah topik yang sesuai ama kondisi en umur gue. Yaitu yang berkaitan dengan tukar pasangan, orgy, dan setengah baya.

Gue yang awalnya datang ke forum ini buat nulis, berubah jadi silent reader, ketagihan, dan akhirnya baper ingin merealisasikan apa yang gue baca tiap hari. Hmmm... Nggak tiap hari deng! Mungkin sehari dua kali ampe tiga kali.

-----xXx-----

Gue akhirnya punya kebiasaan aneh. Gue sering ngeliatin istri gue sambil ngebayangin dia selingkuh, diperkosa, ataupun tukar pasangan dengan orang lain. Gue nyaris gila dengan ke 'baper' an ini!

"Apakah gue coba aja buat 'jual' istri gue di forum semprot biar gue bisa tonton dia pas lagi digenjot ama cowok lain?", ide itu muncul gitu aja di dalem benak gue.

Berawal dari keinginan 'jual' istri gue tersebut, akhirnya gue mencoba buat bikin id semprot baru yang merupakan akronim dari nama gue. Akmal Yudhistira Fito Rianto. Ayu Fitria.

-----xXx-----

Dalam waktu singkat dan hanya dengan sedikit perjuangan, gue berhasil curi kesempatan buat foto istri gue pas lagi berjilbab, tidur, mandi, dan berpakaian seksi.

Lalu...

Kembali gue galau! Gue berada di posisi antara tega dan gak tega buat 'jual' istri gue yang berjilbab, berbadan mungil, berkulit putih kayak kapas, dan langsing menawan.

Padahal, gue yakin banget kalo gue sedikit lebih berani buat nampilin istri gue di IGO, responnya pasti bagus. Soalnya gue tuh objektif soal nilai perempuan. Termasuk juga saat gue nilai istri gue. Ditambah lagi, dari sejak lahir ampe jadi bandot tua, selera gue ama cewek termasuk tinggi. Terlalu tinggi malahan.

-----xXx-----

Kelamaan galau tanpa tindakan, akhirnya gue iseng-iseng mulai nulis lagi. Dan respon yang diberikan oleh forum ini, berhasil bikin gue sedikit lupa dengan tujuan awal gue bikin id Ayu Fitria.

Di tengah rasa senang dengan respon positif, terselip sedikit rasa kesal gara-gara gue sering dapet mail ngajak kenalan. SHIT! Gue disangka perempuan. Padahal gak sekali dua kali gue bilang kalo gue itu laki. LAKI TULEN! Walaupun udah rada tua en melempem dikit.

Tapi yang namanya berawal dari iseng-iseng doang, hasilnya juga jadi gak akan maksimal. Akhirnya cerita pertama gue sejak pake id Ayu Fitria dinyatakan gagal [TAMAT]. Bikin gue ngerasa sedih dan baper.

-----xXx-----

Cerita gue yang kedua nasibnya juga gak jauh dari cerita pertama. Walaupun udah berhak dapet prefix [TAMAT], tapi cerita kedua gue gagal lanjut ke season 2 yang udah gue janji-in ke pembaca gue. Lagi-lagi, untuk kedua kalinya gue harus ngerasa sedih dan baper.

-----xXx-----

Hiatus. Itulah yang gue lakukan karena gue udah dua kali khianat ama pembaca setia karya gue.

Hingga pada suatu hari, entah berawal dari mana, gue ngebaca cerita panas di forum ini secara marathon selama beberapa hari berturut-turut. Walhasil... Napsu gue ngumpul di ubun-ubun.

-----xXx-----

Gue ngerokok di halaman rumah buat nenangin napsu gue. Hari itu udah jam sembilan malem. Anak-anak gue dah pada tidur. Semua pembantu gue dah pulang kandang. Suasana dah kondusif banget buat garap badan seksi istri gue.

Tapi sialnya, istri gue lagi kerja lembur. Gue mengumpat dalam hati. Napsu pria yang dah menua ini dah gak bisa ditahan-tahan lagi. Saking napsunya gue saat itu, gue sampe berpikir kalo ada cewek cukup umur manapun yang lewat, bakal gue sikat sampe bunting tujuh kali. Selama dia bukanlah jin atopun binatang.

Saat itulah mobil istri gue memasuki pekarangan rumah. Istri gue yang muda, cantik dan tetap mempesona walau sudah beranak dua, lewat di depan gue masih dengan setelan kantornya.

"Malem yang...", sapa dia sambil kecup kening gue. Wangi badan dia yang semerbak walau abis ngantor seharian, bikin napsu gue berontak.

"REVOLUSI ATAU MATIIII!", napsu gue berteriak kencang sekali.

-----xXx-----

"Hmmmph...", istri gue terperanjat saat gue tiba-tiba mencipok bibir dia. Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan. Matanya melotot seakan protes nggak mau kalo gue melakukan ini di halaman rumah.

Pagar rumah gue itu tinggi banget. Jadi sebenernya kegiatan birahi ini sangat aman dari intipan makhluk luar. Tapi tetep aja, seks yang dilakukan di luar rumah, bikin istri gue dilanda kekhawatiran.

Gue gak peduli! Dia ini istri gue. Ini juga rumah gue. Seandainya emang ada yang gak sengaja liat apa yang gue lakukan ke istri gue, harusnya dia ngarti! Ini adalah hubungan halal yang dilakukan dalam ikatan suci pernikahan.

Sambil ngelepasin blazer dia, gue kasih dia banyak cupangan di sepanjang permukaan leher jenjang miliknya. Itung-itung kasih stempel kalo cewek cantik ini adalah properti milik pribadi gue.

Kulit lehernya yang putih dan aroma tubuhnya yang wangi bikin gue makin bernapsu. Gue balikin badan istri gue hingga punggung dia nyentuh ke dada gue.

"Hmmmh... Akaaaang...", istri gue merajuk manja dan mulai terangsang.

Gue remesin toked bentuk semangka punya dia dari belakang. Biar ukuran badannya mini dan bodynya langsing, tapi payudara ama bokong istri gue tuh termasuk besar kalo dibandingin ama ukuran badan mikronya. Secara skala, emang rada-rada nggak berimbang.

-----xXx-----

Gue lepasin semua kancing kemeja istri gue. Gue lakukan itu dengan agak buru-buru. Ampe gue ampir-ampiran bikin kancing kemeja mahal itu terlepas.

"Sssshhh... Kang...", gue remes-remes beha istri gue yang begitu penuh oleh semangka di dadanya.

Kalo nenilik pada situasi dan kondisi yang lagi gue hadapin. Pengennya sih gue tunggingin tuh badan, trus gue genjot kasar ampe gue ngecrot. Tapi, gue lagi baper gara-gara marathon baca cerpan di semprot. Pikiran gue dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang menuntut gue buat praktekin semua ilmu dan teknik yang gue dapet dari puluhan cerpan di dalem forum kesayangan.

"Ah! Si Akang!", istri gue tiba-tiba berontak.

Dia berhasil lolos dari dekapan gue lalu lari ke taman sambil ketawa-ketiwi.

Kok ke taman?

Kok ketawa?


Yah... Sepertinya gue berhasil mencairkan suasana. Istri gue sekarang dah beradaptasi ama permainan gue. Dia mulai memainkan perannya dengan baik. Gue yakin kalau sekarang dia dah sadar bila seks di halaman rumah adalah hak prerogatif kami sebagai pasangan suami istri.

Menurut gue, mungkin isi pikiran dia ma gue saat ini sama. Selama pernikahan yang kami lakukan, semua hubungan seksual kami, selalu dilakukan di dalam kamar. Di ruangan tertutup. Seks terbuka semacam ini adalah yang pertama buat kami berdua. Bahkan, pas kami bulan madupun, hubungan liar en panas macam ini sama sekali gak terpikirkan.

Kayak anak kecil yang pertama kali naek odong-odong, gue berdebar sekaligus exited banget. Begitu juga dengan yang dirasain sama istri gue saat itu.

-----xXx-----

Gue berhasil menangkap rusa napsuin yang sedang berlari itu di atas kursi taman. Atau... Dia sengaja ingin tertangkap di atas kursi taman.

"Kang... Sabar... Hmh...", gue lumatin bibir dia, gue remes-remes toked besar kepunyaannya.

Perlahan sambil terus kasih dia rangsangan, gue gulung rok panjangnya sampe menumpuk di perut. Kancutnya yang basah kuyup gue pelorotin sampe selutut.

"Jangan Kang... Jijik...", gue deketin muka gue ke vagina istri gue. Gue harus coba ini! Ini yang pertama dalam hidup gue, dan gue harus bisa melakukan oral pertama ini dengan baik.

Aroma khas vagina istri gue sangat menggelitik idung gue. Jarak sedekat ini bikin aromanya terasa menyengat sekali. Gue julurkan lidah gue hingga menyentuh permukaan basah di vagina istri gue. Huekz! Gak enak! Gue gak suka rasanya. Gak enak banget!

"Tuh kan? Gak enak kan?", ejek istri gue. Gue hanya menunduk karena malu. Tapi setidaknya gue sekarang tahu kalo gue gak suka ngoral cewek.

Menggantikan lidah gue, gue putuskan buat pake jari gue. Kalo soal kobel memek, gue udah lumayan sering melakukannya. Istri gue suka banget dengan teknik kobelan gue.

"Aaaaah... Kang... Aaaah...", istri gue berbaring di kursi taman sambil keenakan. Gue terus kobel memek dia. Agak pegel juga, karena biasanya gue kobel memeknya gak sampe selama ini.

Biasanya, tujuan gue ngobel memek tuh biar gue dapet handicap, dan bisa nyampe bareng sama istri gue. Tapi sekarang, gue pengen kobel memeknya sampe dia keluar.

"Aaaaah... Kang... Hmh....", akhirnya dia teriak sambil kelojotan. Kalo liat aksi dan reaksi dari istri gue, gue yakin kalo dia baru aja dapet orgasme.

-----xXx-----

"Giliran Akang Neng...", gue lepas celana boxer gue. Gue tusuk meki super basah dia pake kontie gue.

Gue terus genjot kasar hingga waktu berlalu tanpa gue sadar. Sekarang gue dah telanjang bulet. Istri gue juga hampir telanjang bulet dan hanya menyisakan kerudung yang masih melekat di kepalanya. Susah tahu buka kerudung dia itu! Berbelit-belit en banyak banget jarumnya.

"Aaaah... Kang... Eneng keluar lagih...!",

"Akang juga Neng!", genjotan kasar gue ke istri gue berakhir saat kita berdua orgasme bersama.

Napas gue ngos-ngosan, gitu juga dengan istri gue. Puas ngecrotin istri gue, kontie gue dah mau balik lagi ke ukuran minimal. Lalu tiba-tiba gue keinget satu adegan dalam cerita di semprot yang gue baca. Eh! Kontie gue mendadak naik lagi dan siap tempur. Seakan baru aja dikasih vitamin penambah stamina.

-----xXx-----

Gue tarik istri gue menuju ke kolam renang. Gue ajak dia berenang sambil telanjang bulet. Dia sih ngikut aja.

Cbur!

Gue nyebur duluan. Istri gue buka kerudung dia agak buru-buru.

"Udaranya dingin ya Neng? Buru-buru amat?", ejek gue.

Cbur!

Istri gue ikutan nyebur ke dalam kolam.

Kolam ini hanya sedalam pinggang. Mempertontonkan setengah badan kami berdua. Dengan mesra gue peluk tubuh istri gue. Dia lingkarkan tangannya ke leher gue. Bibir kami pun saling melumat cukup lama.

"Hup!", dengan sedikit tenaga istri gue rada melompat, dia naikkan badannya, lalu kedua kakinya dikaitkan hingga terikat di pinggang gue.

Gue arahkan penis gue ke dalem vaginanya. Sambil saling berpelukan, tubuhnya naik turun dengan ringan. Dibantu oleh dalamnya air yang mengurangi berat badannya, istri gue bergerak semakin cepat. Berpacu hingga air kolam beriak dan berkecipak.

"Hmm... Akang...", istri gue orgasme lagi beberapa belas menit kemudian. Tubuhnya melemas dan lunglai. Kulihat wajahnya memerah. Di tengah kegelapan malam gue liat senyum yang merekah. Dia merasa puas. Pertama kali gue liat sejak hari pertama pernikahan kami.

"Kang... Eneng pengen mandi.", tanpa gue jawab, gue gendong badannya yang dah lemes tak bertenaga ke kamar mandi. Gue gendong dia sambil berjalan telanjang. Tongkat kelelakian gue mengacung tegak sambil geleng-geleng dan angguk-angguk.

-----xXx-----

Gue baringkan istri gue di dalam bathtub yang masih kering. Gue kocorin air anget buat ngisi bathtub. Gue basahin vagina istri gue, trus gue basahin kontie gue.

Bles!

Setelah memposisikan diri, masuklah kontie gue dengan mudah ke dalam surganya. Sambil nunggu air penuh, gue mulai memacu badan istri gue. Cerita orgy di forum semprot langsung terngiang di kepala gue. Gue belingsatan menggenjot istri gue.

Gue bertahan cukup lama. Biarpun ini badan maju mundur genjot istri, tapi isi kepala gue udah nggak ada di sini. Melayang jauh ke deretan fantasi erotis yang barusan gue baca.

Desah, rintih, dan jerit nikmat menggema di dinding-dinding keramik. Berpadu bersama suara kecipak dan tubrukan kulit kami.

"Akaaaang... Akang edan pisaaaan!", air bathtub sudah penuh bahkan sampe beluber karena gue lupa matikan keran. Bersama dengan penuhnya air bathtub, istri gue orgasme lagi.

-----xXx-----

Gue matikan air keran. Tanpa mencabut kontol gue, gue sabunin badan istri gue.

"Akang belum keluar lagi ya?", tanya istri gue sambil ngos-ngosan.

"Belum...",

"Baru satu kali?!", pekiknya rada kagum.

"Ho oh",

Mendengar jawaban gue, tanpa mencabut kontie yang masih menancap, dia minta gue berebah hingga kami bertukar posisi. Kini dia yang berada di atas sedang gue berbaring bersandar di sisi bathtub.

Istri gue ambil sabun cair. Lalu dia keluarkan banyak-banyak ke permukaan badannya. Dia peluk badan gue. Dia rekatkan kulit dadanya ke dada gue. Istri gue lalu bergerak naik turun menggesek kulit dada gue pake toked pepayanya.

Sabun yang memenuhi dadanya langsung menyabuni badan gue. Karena dia bergerak-gerak, otomatis otong gue di vaginanya juga turut terlayani dengan sendirinya.

Dia terus melakukan penetrasi di atas badan gue sambil menambahkan sabun sedikit demi sedikit. Menyabuni badan gue pake toked dia, mengocok penis gue pake memek dia. Cukup lama dia melakukannya, hingga air dalam bathtub menjadi putih dan berbusa.

"Ah... Neng... Akang mau keluar...",

"Bareng Kang...",

Nyaris satu jam kemudian akhirnya kami berdua orgasme berbarengan. Yang kedua kali buat gue, dan gak tau yang ke berapa kali buat istri gue.

Puas ngeseks di bathtub, dan sadar air di dalam bathtub dah gak layak pake, kami putuskan untuk menutup aksi di kamar mandi dengan showeran sampe badan kami bersih.

-----xXx-----

Kami berdua keluar kamar mandi dengan memake kimono. Pas sampe kamar, gue dah ngaceng lagi.

"Neng... Terakhir yuk...", bujuk gue sambil meluk istri gue.

"Ah! Akang mah... Kunaon sih?! Hari ini kok perkasa banget?!",

"Nggak tau atuh Neng...",

"Eneng besok kerja pagi tahu?!",

"Akang juga kerja atuh Neng...",

"Ya udah! Terakhir ya?!",

"Ho oooh... Akang janji Neng...",

Kompak kami berdua buka kimono kami. Lalu kami kubur tubuh telanjang kami di dalam selimut beludru tebal.

Di dalam balutan selimut kami lakukan seks ringan dan juga romantis. Tanpa terburu-buru, kami saling memuji dan saling membelai. Tidak lupa penetrasi dan rangsangan ringan kami lakukan sambil saling berpelukan. Merekatkan tubuh dua insan yang sedang telanjang.

Sampai akhirnya, dua jam kemudian gue berhasil memuntahkan hasrat gue buat yang ketiga kalinya. Meluncur deras hingga tertelan liang kelahiran.

Gue pandangi wajah damai istri gue yang K.O. gak sadarkan diri. Segurat senyum tampak dalam tidur lelapnya. Dia merasa puas. Sangat puas.

Gue lumayan kaget juga ama stamina gue karena gue harus akui kalo gue ini dah cukup berumur. Ini adalah hubungan seks yang terlama dan terheboh yang pernah gue lakukan sepanjang hidup gue.
"Pasti gara-gara marathon baca cerpan.", simpul gue.

-----xXx-----

Lama memandangi kondisi istri gue yang gak sadarkan diri, gue tiba-tiba keinget rencana gue di awal bikin id Ayu Fitria. Refleks gue ambil HP gue. Gue sibak selimut beludru tebal yang menutupi tubuh indahnya. Gue pandangi tubuh indah istri gue melalui lensa kamera. Tubuh yang belum tiga puluh itu bikin gue konak lagi. Apalagi saat gue bayangin akan banyak cowo yang bakal jadiin sosok ini buat bahan coli mereka.

"Ah...!", lagi-lagi gue gak tega. Gue inget kalo istri gue itu cewek yang terkenal solehah di antara sahabatnya.

"Gimana kalo ada teman kantornya yang sadar kalo sosok yang nantinya gue blur itu adalah istri gue?",

"Bagaimana penilaian mereka ke istri gue nantinya?",

"Ke gue? Ke Anak-anak gue? Keluarga gue?",


Pikiran-pikiran yang berkecamuk itu bikin gue melemas. Gue batalin semua niatan gue. Gue berjalan keluar kamar trus ngintip anak-anak gue yang lagi tidur lelap. Wajah tenang mereka bikin gue makin mantep buat batalin niatan gue.

Gue diam, berpikir, lalu memutuskan...

Biarlah Ayu Fitria tetep idup di dunia angan semprot dan Akmal tetep idup di dunia nyata. Biarlah keduanya jadi dua sisi mata uang yang gak akan pernah ketemu meskipun menyatu.

Semprot adalah vitamin buat hubungan panas yang gue jalanin sama istri gue. Itulah manfaat terbesar yang bisa gue dapet dari forum ini. Sangat bermanfaat buat gue yang mulai tua dan juga melempem ini.

Tapi gue gak boleh keterlaluan baper lagi. Gue pengen tetep setia dan ngejalanin hubungan yang lurus-lurus aja. Demi diri gue, istri gue, dan anak-anak gue.

Thank You Semprot... You're My Vitamin!

-----[The End]-----
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kereeeeeen Om ceritanya...
Sedikit menyentil pikiran,bahwa..
Dunia maya dan dunia nyata sangatlah jauh berbeda...
Biarlah semua fantasy hidup didunia maya...
Hiduplah dengan normal didunia nyata...
 
Kereeeeeen Om ceritanya...
Sedikit menyentil pikiran,bahwa..
Dunia maya dan dunia nyata sangatlah jauh berbeda...
Biarlah semua fantasy hidup didunia maya...
Hiduplah dengan normal didunia nyata...

bnr banget..gue setuju..hrus bijak dlm berfantasi dgn realita jgn smpe dperbudak fantasi..
 
Mantap sekali Mba ... eh Mas Ayu Fitria ! :jempol:
Mantap yu :jempol:
Kereeeeeen Om ceritanya...
Sedikit menyentil pikiran,bahwa..
Dunia maya dan dunia nyata sangatlah jauh berbeda...
Biarlah semua fantasy hidup didunia maya...
Hiduplah dengan normal didunia nyata...
cerita yang lain daripada biasanya...mantap mas Ayu
:kuat:

ah akang... kapan aye bisa ngajak neng jalan?

__:ngacir:
Minta digampar! Jangan lari loh!

kereen...eneng emang harus milik akang akmal seorang.syang kalo diumbar kang
bnr banget..gue setuju..hrus bijak dlm berfantasi dgn realita jgn smpe dperbudak fantasi..
Yup... Gue gak akan niat cem macem lagih...

Waduh...kira2 tuh bener2 the end yah...???
Yang ini the end. Nanti ada cerita baru lagi.

:mantap: ceritanya om ayu, ehh kok aneh ya panggil om ayu. .
Biasakanlah diri kalian! 😂
 
Asik cerita kang. Kita tetap harus sadar degan angan dan kenyataan.
Good job kang.
 
Bijaksana sekali akang ini

Tapi tetep lancrootkan yach kang
 
Realitas dan Angan 2
Faktanya
[Flash Fiction]

Aji dan Eko adalah dua bersahabat. Persahabatan terjalin semenjak SMA. Kini Aji bekerja sebagai ABK. Sedangkan Eko adalah pebisnis waralaba. Dua sahabat merokok bersama di beranda rumah sang ABK. Melepas rindu setelah berbulan-bulan tak bersua.

-----xXx-----

"Ko... Gue galau nih...",

"Napa Ji?",

"Soal istri gue...",

"Kenapa istri lu?",

"Dia hamil Ko!",

"Ya bagus dong!",

"Bukan gitu...",

"Trus kenapa?!",

"Gue denger dari tetangga... Istri gue selingkuh!",

"SERIUS!?", Eko terkesiap.

"Siapa yang bilang?",

"Pak RT! Dia juga bilang, kalo kemungkinan besar istri gue ngandung anak orang.",

"Terakhir lu begituan kapan emang?",

"Tiga bulan lalu!",

"Istri lu hamil berapa bulan?",

"Tiga bulan.",

"Gue yakin banget itu anak lu Ji...",

"Kenapa lu yakin banget Ko?",

"Silahkan diminum!", seorang wanita setengah baya datang membawakan minuman. Memotong percakapan kedua sahabat.

"Makasih FA...", Eko menatap istri Aji penuh arti. Istri Aji membalas tatapan itu, juga dengan penuh arti. "Karena gue mandul Ji...", jawab Eko dalam hati.

.
.
.
.
.

-----xXx-----

.
.
.
.
.​

Di dapur selepas istri Aji menyuguhkan minuman, HP nya berbunyi. Istri Aji lalu berbicara dengan HP mahalnya.

"Halo...",

"Iya... Ini suamiku lagi di rumah. Lagi ngobrol sama sahabatnya.",

"He Eh... Sabar ya... Kangen ya sama calon anak kita?",

"Iya... Dadah Pak RT sayang...",

-----[The End]-----
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd