Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAHASIA SEORANG ISTRI

Bimabet
Part 16 : hancur


(Nely)

Setelah melewati malam panjang menjadi pemuas nafsu laki-laki preman terminal. Entah apa yang membuatku tiba di tempat seperti ini, ce Jesica entah dimana dia kini. Setelah aku di bawa bang Tigor aku sudah tak sadarkan diri bahkan efek minuman tadi malam membuatku rela menyerahkan tubuhku dan melayani nafsu mereka.

Kesadaran ku belum juga pulih, mungkin aku pingsan tadi malam setelah di setubuhi 5 orang sekaligus. Mereka menumpahkan spermanya di vaginaku, mulut dan juga lubang anusku.
Ohh… entahlah hidupku, bukan pemerkosaan tapi aku bagaikan pelacur rendahan yang di nikmati laki-laki kasar.

"Nggggggg……." Terdengar samar suara mesin

"Aduhh….sakittt….." teriakku langsung tersadar dari tidurku

"Diam" terdengar suara bang Tigor

"Ehh… bang ngapain…" aku yang sedang dalam posisi telungkup di tahan oleh bang Tigor

"Hehe Abang bikinin tato dulu" bang Tigor nampak memegang alat untuk membuat tato yang akan di arahkan di pinggulku di atas bokongku sedikit

"Akkkk….. sakit bang…. Jangann…" teriakku saat jarum itu menyentuh kulitku

"Diam kau .. nanti gak bagus ni hasilnya" ucap bang Tigor sambil menahan punggung ku dan mendekatkan alat tato itu kembali

"Jangan bang… tolong… Nely gak mau….hiksss….." seketika aku menangis karna apa yang akan aku lakukan jika Hendri melihat tubuhku memiliki tato. Walaupun sudah 2 bulan ini dia tidak menyentuh tubuh ku tapi suatu saat dia pasti tau.

"Hiksss… hiksss….tolong bang jangann…. Hiksss" tangisku

"Udah tenang kau sayang haha… kau tengok nanti hasilnya haha" tawa bang Tigor

"Akkkhhh…." Teriakku saat jarum itu menyentuh kulitku

"Hiksss…. Nely punya suami bang….hikss… tolong jangan…." aku memohon untuk tidak di lanjutkan

"Diam kau jangan banyak goyang " ucap bang Tigor yang mulai mengukir tato di pinggulku tanpa menggubris kata-kataku

"Aaakkkk…. Sakithh….hiksss.. hikss…" aku menahan sakit ketika jarum itu menusuk-nusuk ke kulitku

"Hiksss… hiksss…" aku hanya mampu menangis dengan apa yang aku hadapi saat ini, Apa yang akan aku lakukan jika Hendri tau tubuhku memiliki tato.

Sekitar 1 jam bang Tigor dengan serius mengukir tato di tubuhku dan aku hanya menangis menahan sakit dan memikirkan keadaan ku saat ini.
"Plakk …." Suara bang Tigor menepuk pantatku dan mengelap cairan tinta di tempat dia mengukir tato di tubuhku

"Nahh… sudah…" ucap bang Tigor sambil mengambil gambar pakai handphone nya

"Bagus gak tato Abang ?" Tanya bang Tigor melihatkan foto tato yang dibuat nya di pinggul di atas pantatku sedikit

Aku melihat foto itu, tato yang hanya berwarna hitam dengan tulisan nama TIGOR. Tato khas preman-preman pasar yang di buat saat sedang mabuk, bahkan jarum yang di gunakan adalah jarum bekas.
"Hiksss …." Aku segera duduk dan meringkuk sambil menangis

"Jangan nangis sayang haha" bang Tigor beranjak dan duduk di atas kursi plastik yang sudah patah sandarannya

"Ngapa Abang tega sama Nely… hikss…" suara ku parau sambil menangis

"Biar tau orang, kalau kau lonte Abang haha" tawa bang Tigor sambil menghidupkan sebatang rokok

"Hikss… tapi .. Nely punya suami bang.. hikss…" balasku sambil terus menangis

"Alahh… suami kau tu kontol nya kecil, bagus kau jadi lonte Abang haha" tawa bang Tigor

"Kau ada duit gak ?" Tanya bang Tigor

Aku tidak menjawab pertanyaan bang Tigor. aku masih meringkuk sambil menangis di atas kasur tipis di atas lantai tempat aku di Setubuhi tadi malam oleh lima laki-laki.

"Kau ada duit gak Abang tanya" suara bang Tigor sedikit mengeras

"Hiksss… ada bang" jawabku tersedu

"Belikan Abang rokok Surya dulu sebungkus" perintah bang Tigor

"Hiksss….. dimana bang…" jawabku

"Di warung lah.. kau jalan ke terminal sana" perintah bang Tigor

"Tanggal lahir kau berapa ?" Tanya bang Tigor kembali

"Hah ?, Buat apa bang…" tanyaku heran sambil mengangkat wajahku melihatnya

"Berapa ?" Tanya nya sambil mengambil kertas dan pena

"17 November bang" jawabku singkat

"17 11, mana tau abis ngentot amoy bisa bawa hoki" ucap bang Tigor sambil mencatat

"Nah… sekalian kau pasangkan Abang nomor togel, di warung dekat terminal" bang Tigor melemparkan kertas itu padaku

Perlahan kuambil kertas itu dan kulihat ada beberapa angka, Ada 5 deretan angka yang ada di kertas itu.
"Kau pasang 20 ribu 1 nomor ya" ucap bang Tigor

Aku perlahan mengambil dasterku yang masih berserakan di lantai dan Kulihat di sekitar gak ada nampak celana dalam dan bra ku.
"Bang nampak bra sama celana dalam Nely ?" Tanyaku

"Di bawa kulup tadi, katanya buat bahan ngocok haha" jawab bang Tigor

"Ehh… terus Nely pakai apa bang ?" Aku pun tertunduk lesu

"Udah gak usah pakai, cepat sana. Abang Manyun ni gak ada rokok" perintah bang Tigor

Dengan terpaksa kupakai daster ku tanpa menggunakan celana dalam dan bra. Payudaraku terasa mau keluar karna daster yang ku pakai pun minim bahkan kalau aku menunduk orang bisa saja melihat payudaraku seutuhnya.
Aku pun berjalan gontai, saat melewati bang Tigor aku tiba-tiba di tariknya dan aku langsung jatuh di pangkuan nya.

"Duhh…seksinya kau moy haha" tawa bang Tigor sambil langsung meremas payudaraku

"Mhhh…. Udahh banghh…." Aku berusaha menepis tangan bang Tigor

"Haha yaudah sana"
"Plakkk….." bang Tigor melepaskanku dan langsung menampar pantatku

"Aakkhhh… sakit bang" rintihku sambil memegang pantatku

"Hahaha sangek Abang nengok pantat kau" ucap bang Tigor

aku pun berlalu keluar gubuk itu dan berjalan ke arah mobilku, sesaat tersadar aku lupa menaruh kunci nya di mana dan masuk lagi ke dalam gubuk.
"Bang kunci mobil mana ?" Tanyaku

"Pintu mobil gak di kunci, kau jalan kaki aja, kunci mobil Abang pegang biar kau gak kabur" teriak bang Tigor yang sedang berbaring tertelungkup di atas kasur

"Hmmmm….." aku hanya menghela nafas

Aku berjalan ke mobil dan mengambil tasku, kuraih dompet ku dan mengambil uang dua ratus ribu dan mengambil handphone ku. Sesaat aku teringat ce Jesica dan mencoba menghubungi nya.

"Duhh gak aktif" gumamku saat nomornya yang ku hubungi sedang tidak aktif
"Ce jes dimana" ucapku dalam hati, soalnya mobil aku bawa sedangkan kami tadi malam terpisah di pesta orgen

Kulihat jam di handphone ku menunjukkan pukul sebelah siang. Perlahan ku langkahkan kaki menuju terminal. Hari itu begitu ramai, banyak mobil bus keluar masuk dan ada juga angkutan kota yang sedang terparkir menunggu penumpang.

Dari kejauhan kulihat ada warung, tapi ramai sekali laki-laki disitu. Ada yang minum kopi dan main domino.
"Gimana yah.. masak aku harus kesitu dgn kondisi pakaian minim gini… mana gak pakai bra" aku menggaruk kepalaku kebingungan.

"Duhhh… kalau aku di ganggu mereka gimana" aku merasa takut untuk pergi ke warung itu

"Fiuhhh….." aku tarik nafas dalam-dalam dan kubuang sambil perlahan melangkah ke warung itu

Panas terik matahari membuat kulit putih ku bersinar, membuat seluruh mata laki-laki memandang ke arahku. Seperti ingin memperkosa ku saat itu, apalagi aku cuma pakai daster minim tanpa bra.
"Suit…. Suitt…. Mau kemana Cece ?" Teriak seorang laki-laki saat aku berjalan ke arah warung Namun tak ku acuhkan, aku hanya menunduk ke bawah dan terus berjalan ke arah warung.

Kulihat semua mata laki-laki di warung itu menatap ke arahku, bahkan mereka menelan ludah saat aku sampai di warung itu, yang main domino tadi seketika berhenti bahkan ada yang menyemprotkan kopi dari mulutnya.

"Bangsat…amoy mulus bang" ucap seorang lelaki disitu.

"Berapaan sayang ?"
"300 bisa sayang haha" teriak seorang laki-laki

"Pala lu 300, amoy kayak gini sejuta mah gue jabanin" timpal seorang dari mereka

"Hahaha… sejuta setengah yok sama Abang" teriak laki-laki lain

"Ngentot aja lu ada duit, utang lu bayar tolol" timpal lelaki di sebelahnya sambil melempar handuk yang ada di lehernya

"Hihi…" dalam hatiku tertawa melihat tingkah mereka yang saling menawar untuk menikmati tubuh ku.
Aku berjalan ke dalam toko melewati kerumunan lelaki itu.
"Bang beli rokok Surya" ucapku pada penjaga warung.

"Berapa?.. "
"eh gak mau rokok Abang aja haha" jawab bapak itu

"Hmm maksutnya bang?" Tanyaku

"Hahaha… rokok abang gratis loh" tawa penjaga toko

"Eee… gak bang, Surya aja sebungkus ya" jawabku

Saat penjaga toko mengambil rokok tiba-tiba aku berfikir untuk memberikan mereka tontonan sedikit.
"Hihi…gapapa deh, ngasih mereka rejeki" gumamku sambil tersenyum sedikit

"Ini bang uangnya" aku memberikan selembar uang seratus ribu sambil menyibakkan rambutku kesamping melihatkan leher ku yang putih.

Kulihat penjaga toko itu menelan ludahnya melihat belahan dadaku hingga ke leherku.
"Bang ?" Panggilku sambil melambaikan tangan ke wajah penjaga toko itu.

"Ehh…tetek.. "
"oh iya ce, 30 ribu" kulihat penjaga toko itu menelan ludahnya.

"Oh iya bang, temanku nitip pasang nomor togel" aku menyerahkan secarik kertas sambil menundukkan tubuhku
Aku yakin dengan posisiku yang berhadapan dengan penjaga toko itu dia dapat melihat ke dalam celah dasterku.

"Ouuhhh…. mulus bener" ucap penjaga toko itu

"Bang bisa ?" Tanyaku

"Eh.. bisa-bisa, lima nomor ya" tanya penjaga toko

"Iya bang, 20 ribuan ya" ucapku sambil tersenyum dan sedikit menggigit bibir ku dan menyerahkan uang seratus ribu lagi. Kulihat di balik celana training yang di gunakan ya ada gembulan. Aku yakin penisnya sudah berdiri melihat bongkahan payudaraku

"Hihi…" senyumku dalam hati

"Ini kembaliannya ce" ucap penjaga toko itu menyerahkan sejumlah uang

"Makasih… hihi" ucapku sambil tertawa kecil

Saat keluar dari toko aku berdiri sebentar dan kulihat pandangan laki-laki di sekitarku seluruhnya tertuju kepada ku.

"Aduh jatuh" aku sengaja menjatuhkan rokok itu di hadapan mereka dan segera menunduk mengambil rokok itu

"Wooowwww… bulat besar anjing…." Teriak seorang lelaki.
Kulihat wajah mereka seperti menahan nafsu semua, aku pun tersenyum geli.

"Pengen gue remes tu tetek" racau seorang lelaki

Aku pun berdiri setelah mengambil rokok yang sengaja kujatuhkan di depan mereka
"Apa bang ?" Tanyaku

"Ehh… tetek Cece boleh Abang remas" jawab lelaki itu spontan

"Hihi gak boleh…" tawaku dan langsung berjalan pergi meninggalkan tempat itu.

"Coli ah… gak tahan gue bangsat" ada seorang lelaki yang langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung pergi entah kemana.

Kulangkahkan kaki ku berjalan menuju gubuk bang Tigor di belakang terminal, saat aku berjalan ada seorang yang memanggil
"Ce… " suara seorang lelaki

Seketika aku menoleh ke arah suara itu, ada laki-laki bertubuh kurus, menggunakan topi, kulitnya sedikit hitam seperti sering berpanas-panasan.
"Iya mas ?" Tanyaku

"Eee…." Suaranya terbata

"Iya ada apa mas ?" Tanyaku lagi

"Tadi aku duduk di warung ce" jelasnya

"Terus ?" Tanyaku

"I.. itu… duhh gimana ya ngomongnya" jelas lelaki itu

"Ngomong aja mas… panas nih" ujarku yang tak tahan berdiri di bawah panas

"Boleh minta wa ?" Tanyanya

"Hmmm… ngmng itu aja susah"
"Catet" ketusku

"Eh iya bentar" ujar laki-laki itu sambil mengeluarkan handphone

"081*-****-****" aku memberikan nomor wa ku pada lelaki itu.
"Ada lagi ?" Tanyaku

"Sama ini kalau boleh ?" Sambil dia menunjuk ke arah selangkangannya

"Itu apa ?" Tanyaku, ku pikir nyali laki-laki ini boleh juga di antara laki-laki yang ada di warung tadi hanya dia yang berani mengejar ku

"Ikut yok…" ajaknya

"Kemana ?" Tanyaku

"Ke situ" dia menunjuk ke sebuah bangunan yang terbangkalai

"Iihhh.. serem.. banyak setannya gak tu" tanyaku

"Gak.. aman kok.." lelaki itu langsung menarik tanganku berjalan ke arah bangunan itu.

Aku terpaksa mengikuti nya, lebih ke salut terhadap nyalinya berani menghampiri ku. Aku tau maksut lelaki ini pasti minta di layani penisnya olehku.

"Terus mau ngapain" tanyaku saat aku sudah berada di balik tembok bangunan itu

"Eee… boleh pegang toket Cece ?" Ucap lelaki itu sambil menunjuk ke arah payudaraku

"Hmm… aku kerjain dulu ah.. hihi" tawaku geli dalam hati

"Berani bayar berapa ?" Tanyaku sambil tersenyum

"Eehh… duh lagi gak punya uang, kalau mau aku pinjam ke temen dulu ya ce ?" Ujarnya sambil merogoh saku

"Yahhh… gak punya uang mana bisa wekk" ujarku sambil menjulurkan lidah

Seketika lelaki itu tertunduk lesu.
"Hihi… geli juga ngeliat nya, kulihat wajahnya sudah pengen untuk menikmati tubuhku"

Langsung kuarahkan jemariku ke arah selangkangan lelaki itu dan kurapatkan tubuhku
"Ini pegang" ujarku sambil membusungkan dadaku

"Ehh.. Iyah" jemari pemuda itu langsung meremas payudaraku namun karna malu-malu dia meremasnya pelan

Aku langsung mengarahkan kepalaku ku ke telinga lelaki itu
"Remeshh ajahh yang kuathh" desahku manja di telinga lelaki itu

Terasa lelaki itu langsung meremas-remas payudara ku dengan cepat.
"Mhhhhh… iyahhh… gituhh…" desahku lagi

"Mau nyobain jilathh ?" Bisiku dan kutatap mata lelaki itu sayu dan dibalas dengan anggukan.

Aku tertawa geli dengan apa yang aku lakukan, oh Nely… kenapa aku bisa berubah jadi seperti ini. Entahlah, saat aku di sentuh oleh lelaki kalangan kasar begini nafsuku begitu cepat naik.
Kuturunkan dasterku dan terpampang lah kedua payudaraku yang sedari tadi tidak memakai bra.

"Ayo.. jilathhh" perintahku

Lelaki itu langsung mengarahkan bibirnya ke puting payudara ku dan ku remas rambut lelaki itu.
"Ahhh… iyaaahhh…. Geliihhhh…" desahku manja saat lelaki itu menjilati puting payudara ku

Jemariku tak tinggal diam, aku langsung memasukan jemariku ke dalam celananya dan menggenggam penisnya. Terasa penisnya gak terlalu besar karena muat dalam genggaman ku
"Aahhhh….terushhh…." Desahku, seketika nafsuku naik dengan hisapan lelaki itu.

Jemariku pun mengelus dan mengocok penisnya dari dalam celananya.
"Mmhhhh….. yanggh sebelahnya lagi sayanghh… ouhhh…," perintahku pada lelaki itu untuk menjilati payudara ku yang sebelahnya.

Kemudian aku membuka resleting celana lelaki itu dan menggantunglah penis lelaki itu. Langsung ku genggam dan ku belai lembut.

"Aaahhh……gelihh cee…" desah pemuda itu.

Aku pun tersenyum, kutatap sayu mata lelaki itu dan kuturunkan tubuhku hingga kini wajahku sudah berhadapan dengan penis lelaki itu.
"Hihii… ternyata penis lelaki kasar gini ada juga yang kecil" tawa ku geli

Ku tatap kepala penis lelaki itu, ada cairan bening keluar dan kujulurkan lidahku menjilat kepala penis itu kemudian kulihat ke wajahnya sambil tersenyum.

"Enakh gak ?" Tanyaku

"Ahhh….enakhh ce…" jawabnya sambil keenakan

Kemudian kujilat penisnya dari bawah hingga ke kepala penisnya dan turun lagi ke bawah. Sambil ku genggam penis itu kujilati tepian nya hingga ke kedua testisnya yang menggantung.

"Aahhhh…… enakhhh…" erang lelaki itu kubalas dengan senyum.

Aku masukan penis itu ke mulutku dan ku telan dalam-dalam.
"Hmmm gak kayak penis bang Tigor atau om Flores ya, kemaren sampai gak bisa nafas" gumamku

Lalu ku keluarkan lagi dan ku sedot lagi penis nya.
"Mhh….mhhh…." Suara desahku tertahan saat ku maju mundurkan kepalaku

Kudiamkan sejenak penis nya dalam mulutku dan kumainkan lidahku menggelitik kepala penisnya.

"Ahhhh………." Erang lelaki itu dan langsung menekan kepalaku terasa penisnya berkedut.

"Sreett…srettt…." Terasa penis itu menumpahkan sperma di dalam mulutku

Seketika kubuang keluar sperma itu dari mulutku
"Mhhh…. Kok udah keluar ?" Tanyaku

"Aahhhh…. Gak kuathh" erangnya sambil mengatur nafas

"Ihhh….belum juga di masukin" ketusku kesal karna nafsuku juga sudah memuncak tapi baru saja aku hisap dengan mulutku sudah keluar sperma lelaki itu

Aku pun berdiri dan memakai kembali dasterku.
"Kalau lemah jangan sok-sokan ngajak" ketusku sambil melangkah kan kaki meninggalkan tempat itu

"Fiuhhh…., Nafsu aja yang gede, kontol gak tahan lama" gerutuku dalam hati karna kesal siang itu aku sudah dengan senang hati memberikan tubuhku tapi malah di kecewakan

Kulangkahkan kaki ku ke arah gubuk tempat bang Tigor tinggal. Saat melihat gubuk itu aku melihat beberapa orang sedang memukuli bang Tigor. Seketika aku langsung mencari tempat bersembunyi

"Kapan kau mau bayar utang bangsat " teriak seorang lelaki yang sedang memijak kepala bang Tigor

"Aakkkhhh….. kasih waktu lagi bang, dalam Minggu ini aku bayar bang" rintih bang Tigor

"Cuihh…., Bangsat…. Udah berapa kali kau kasih janji palsu" lelaki itu meludahi bang Tigor

"Ini mobil siapa ?" Tanya lelaki itu

"Mo..mobil teman bang" jawab bang Tigor

"Mana kuncinya… gue bawa dulu jadi jaminan"
"Kalau seminggu gak Lo bayar mati lu" lelaki itu langsung menendang wajah bang Tigor

Nampak bang tigor mengeluarkan kunci mobilku dari saku celananya.
"I..ini bang" bang Tigor menyerahkan kunci mobil

"Ingat seminggu, kalau lu gak bayar gue buang mayat lu di sungai" lelaki itu mengambil kunci mobil dan pergi membawa mobilku

Bersambung.
 
Gimana kalo ternyata suami nelly emang mau nelly nya liar

Sekarang dia lagi sandiwara aja biar nelly punya rasa bersalah padahal emang itu tujuan lakinya neli yang di rancang bareng jesica hahahh
Bisa jg tuh😂, n juga kyknya hendri abis dikasi tau jes klo neli selingkuh, neli mo dibuang gitu aja sama si hendri, dikasi ke orang2 kasar😋
Dan jes nya sendiri emang ada main sama hendri😉
 
Gimana kalo emang sengaja si nelly di kasih ke orang kasar biar terbiasa ....

Cita2 nya hendri ternyata emang mau nikin nelly jadi sumber pemasukan sampingan...

Sekalian buat nyari amoy lokal buat di jadiin binal kaya nelly

Soalnye hendry mau bikin lokalisasi amoyyyuu


:beer::beer::beer:


Ini cuma opini ya om ts hahaha
 
liar sekli imajinasi suhu nya:coli::coli:
skalian Vaginal Piercing biar tmbh liar si nely nya;)

koko hendri kok gk khawatir atau curiga sma nely hu apa koko hendri sudh tau smua nya klo nely main blakang

tambhin sdkit hu klo bsa isi bondage sdkit hu

sehat sllu hu biar tmbh rjin update nya

⭐⭐⭐⭐⭐ buat suhu nya:ampun::ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd