Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAHASIA SEORANG ISTRI

Part 4 : penyesalan


Neli

"Tolong….tolong… sus… ada ibu-ibu di mobil saya butuh pertolongan"
Aku berlari ke ruang resepsionis sebuah rumah sakit meminta pertolongan cepat untuk ibu yang tak sengaja ku tabrak.

Aku terduduk di ruang tunggu UGD. Tatapan ku kosong memikirkan kejadian di sekolah siang tadi. Hampir saja aku tadi di perkosa oleh Agus satpam sekolah. tapi kenapa ce Jesica bisa selingkuh dgn pak parno, kapan dia mulai selingkuh dan berapa lama sudah hubungannya dengan satpam itu, penis pak parno "ahh….. kenapa aku ngebayangin itu sih" ku gelengkan kepala ku menghilangkan ingatan siang tadi di toilet.

"Selamat sore" sapa seorang suster
"Benar dengan ibu neli ?" Tanya suster itu sambil melihat catatan.

"Iya sus ? saya neli, gimana keadaan ibu tadi ?" Aku langsung berdiri menanyakan kondisi ibu yang barusan ku tabrak.

"Bu neli kami tidak menemukan identitas ibu itu, apa ibu kenal siapa ibu itu ? Kondisinya kini belum sadar. Di kepalanya ada luka dalam mungkin butuh di rawat disini" terang suster tersebut

"Saya gak kenal sus ? Tadi saya gak sengaja nabrak ibu itu" ujarku bingung

"Kalau begitu kami minta data Bu neli ya untuk penanggung jawabnya dan bisa ikut saya untuk mengurus administrasi nya Bu" terang suster tersebut.

"Baik sus" aku merasa bersalah atas kejadian ini mengapa aku begitu ceroboh, harusnya ngapain aku ngintip apa yang di lakukan ce jesica, itu kan urusan dia mau selingkuh atau apa akibat nya aku hampir di perkosa "ahhh… hampir saja penis Agus menerobos vaginaku, tidak sudah masuk, aku sempat menikmati nya kenapa aku terangsang dengan perkosaan satpam sekolah tadi" aku melamun memikirkan perlakuan Agus yang penisnya masuk ke vaginaku.

"Bu neli, Bu neli ?? Mari Bu ikut saya" tegur suster karna aku seketika melamun.

Setelah mengurus administrasi tiba-tiba Hendri menelpon. "Mi dimana sih kenapa lama banget di sekolah ?" Hendri menanyakan keberadaan ku karna sudah hampir jam 7 malam aku belum pulang.

"Iya pih, tadi ce Jesica ajak makan. Ini sudah jalan pulang kok" aku berbohong lagi pada suamiku, sebelumnya aku tidak pernah berbohong. Aku gak mau kejadian hari ini di ketahui Hendri, aku takut rumah tanggaku hancur bagaimana nasib anak-anakku.

Keesokan harinya aku kerumah sakit lagi menjenguk keadaan ibu itu, ibu itu belum sadar dari komanya. Seketika aku teringat dengan KTP yang aku tinggal dengan pemuda di tempat kejadian itu.

Ketika sampai di pos dimana lokasi aku menabrak ibu kemaren.
"Mas saya mau ambil KTP" aku berdiri di hadapan beberapa pemuda, mereka sedang bermain domino ada sekitar 5 orang yang berada di pos itu.
"Oh iya ada, tapi dirumah kemaren sih kamu gak datang" ucap seorang pemuda yang sedang main domino itu.

"Ayo ikut kerumah ku mbak, cep ku gantiin gue bentar" seketika pemuda itu berdiri dan berjalan ke arah motornya.
"Sini mbak naik motor aku aja, Deket kok" ucap pemuda itu sambil menurunkan stepnya kiri dan kanan.

Aku ngikut aja perkataan pemuda itu dan aku naik di atas motor pemuda itu. Karna hari ini aku pakai rok jadi aku duduk menyamping "pegangan ya mbak ntar jatuh" ucap pemuda itu menjalankan motornya. Karna aku takut jatuh aku memegang baju pemuda itu "jagain tuh calon bini gue ahaha" teriak seorang pemuda dari pos "enak aje lu, gak cocok lu dgn org China haha" tawa pemuda itu.

Ternyata aku di bawa ke sebuah kostan "ayo masuk" ajak pemuda itu ke dalam kamar kost nya yang berada di lantai 2. Aku hanya ikut dari belakang. Ketika sampai pintu kamar aku hanya berdiri di depan pintu kamar "masuk aja mbak" ucap pemuda itu yang tanpa sadar aku mengikuti nya. Kamar kost itu hanya sepetak dan ada kamar mandi di dalam,Terlihat sedikit berantakan

"maaf ya berantakan maklum cowok hehe" ucap pemuda itu sambil memberikan ku beer kaleng


Sukri

"Minum mbak, oh ya namaku Sukri, nama mbak siapa ?" Sukri menjulurkan tangan nya memperkenalkan namanya

"Neli" jawabku singkat

"Bentar ya, aku lupa ni naronya dimana, duduk aja mbak di kasur juga gapapa" ucap Sukri membuka lemarinya.

"Oh ya gimana keadaan ibu kemaren ?" Tanya Sukri sambil membongkar-bongkar isi lemarinya.

"Sudah dirawat di rumah sakit" ku jawab singkat sambil memperhatikan isi kamarnya. Ada beberapa pakaian tergantung sepertinya Sukri ini kuli bangunan karna kulihat beberapa celana kotor bekas semen di gantung di kamarnya.

Aku mulai gerah karna kamar itu begitu panas "udah ketemu mas ?" Jawabku sambil mengepaskan tangan ku ke leher dan mengelap keringat ku di leher dan keningku.

"Iya ini lagi di cari, panas ya mbak ?" Sukri pun juga sudah bercucuran keringat "mungkin disitu" ucap Sukri menuju ke pakaian yang di gantung kebetulan pakaian itu berada di dekatku.

"Geser dikit mbak" ucap Sukri tiba-tiba merangkul pundak ku, terasa genggaman nya kasar pada pundakku karna hari itu aku pakai baju dan rok tanpa lengan terasa tangan Sukri pada kulitku

"Ehh…." Aku terkejut ketika Sukri tiba-tiba merangkul ku tapi tiba-tiba dia lepas dan mengambil celana yang di gantung dan merogoh saku-saku celana itu.

Ada perasaan aneh saat tangan Sukri bergesekan dengan kulit ku, tubuhku seakan memanas dan ruangan itu kurasakan semakin membawa hawa panasnya ke dalam tubuhku. Tiba-tiba rasanya ada perasaan gatal pada bagian vaginaku.

Saat aku melamun "mbak…mbak..ini" Sukri menunjukkan KTP ku namun saat itu tatapan matanya bertemu dengan mataku.
"Mbak.." ujar Sukri ketika aku akan meraih KTP itu dari tanganya.

Dia menatapku kembali aku segera menunduk kan kepalaku dan tiba-tiba Sukri memegang kedua pundakku, seketika KTP itu jatuh dan Sukri menyosor bibirku.

"Emmhhh….." erangku saat Sukri berusaha menerobos bibirku dengan lidahnya.

"Emm..emm…jangan" ucapku menggeleng kan kepalaku agar lidah Sukri tidak berada di bibirku.

"Ayolah sekali ini mbak, aku belum pernah ngentot dgn Cece, Cece China kayak mbak" ucap Sukri dan langsung menyosor kan kembali bibirnya ke bibirku.

"Ahh…. Lepashh…." Teriakku menolak apa yang di lakukan Sukri.

"Jangan berisik dong mbak nanti ketahuan nih" Sukri meletakan telunjuknya di bibirku. Aku menatap matanya dan menggeleng kan kepala bertanda aku tidak mau melakukan itu.

"Tolong lah mbak…. Sekali aja ya hehe" Sukri berbisik di kupingku lalu menjilatinya.

"Ihhhh geli… ahhh.." seketika rasa geli menjalar ke seluruh tubuhku saat lidah Sukri bermain di kupingku .

"Slurppp..slurpp…" terdengar bibir Sukri dengan rakus menjilati daun kuping dan sesekali lidahnya menggeliti kupingku.

Sukri memegang kedua pipiku dan menatapku "ouhhh….mhhhh…." Tiba-tiba Sukri menciumku dan aku tidak bisa menghindar. Bibir Sukri kini melahap bibir ku dan lidahnya menari di dalam rongga mulutku, lidahku di sedotnya. Terasa lidah Sukri menjelajah mulai dari bibir, gigiku dan menyedot keluar lidahku.

Liur Sukri berceceran di bibirku "ahh…ahhhh….ahhhh…mmhhhppp" deru nafasku mulai tak beraturan menerima cumbuan Sukri.

Kini terasa jemari kasarnya meremas bokongku. Aku menggeleng kan kepala dan tangan ku menepis tangannya namun semakin kuat Sukri meremas bokongku "ouhhhhh……" aku melenguh menerima perlakuan Sukri, terasa nafsu menguasai tubuhku.

Sukri menurunkan jilatannya ke leher mulusku "uuuhhhhh……" aku mendesah panjang. keringatku di sapu oleh lidah Sukri dan tanpa sadar aku merapatkan tubuhku ke tubuh Sukri, aku seakan lupa siapa diriku.

"Kenapa ini, kenapa rasanya ouhhhh" otakku seakan tidak bisa bekerja di kuasai oleh nafsu yang sudah menguasai diriku. "Ahhh…..janghhhan…." Terasa jari Sukri masuk ke dalam celana dalamku dan meraba bagian sensitif ku, Terasa basah di bawah cairan itu begitu gatal.

"Maaf sayang, maafin mami, maafin aku Hendri" ucapku dalam hati, aku merasa bersalah karna aku tidak menjaga kehormatan sebagai istri, entah kenapa aku bisa berada disini di kos kuli bangunan yang sudah menguasai tubuhku.

Bajuku sudah terangkat ke atas terlihat payudaraku tertahan oleh bra yang ku pakai, dengan sekali tarik ke atas Sukri berhasil melempar bajuku ke sudut ruangan dan dengan cepat Sukri melepaskan kaitan bra ku dan melepaskannya lalu melemparkannya entah kemana.

"Emmmhhhh……pelanhh… ahh.." tiba-tiba Sukri melahap payudaraku dengan rakus, aku mengadah ke atas mulutku terbuka tidak tahan dengan apa yang di lakukan ya pada area sensitif ku.

"Sluurppp….. slurppp…." Terdengar bibir Sukri menjilati dan menyedot payudaraku, putingku terasa mengeras.

"Ahhhh……..cukuphhh….cukuphhh… sudah…" aku masih menjaga namun jemariku menekan kepala Sukri seakan menyuruh Sukri menelan lebih dalam payudaraku.

Jilatan Sukri turun ke bawah ke perut, lubang pusat ku pun di jilat Sukri, hingga Sukri kini berlutut di bawah kakiku, tanganku masih memegang kepala Sukri.
Sukri menatap mataku, aku hanya sayu melihatnya bertanda nafsu sudah menguasai diriku.

Sukri menaikan rokku ke atas dan menurunkan celana dalamku. Entah kenapa aku tidak ada perlawanan lagi "anjingg… memek China emang mulus" ujar Sukri mengusap jarinya di tengah belahan vaginaku.

Sukri memainkan jemarinya di vaginaku, di elusnya atas bawah "ahhhh…gelihhh… ouhhhh…." Aku mulai mendesah mendapatkan perlakuan seperti itu oleh Sukri.

"Jangan keras-keras nanti denger orang" Sukri menatap ke wajahku, jarinya masih menggesek vaginaku.

Aku seketika menutup mulutku dengan tangan dan menatap wajah Sukri, tangan sebelahku meremas rambutnya. Sukri kini memajukan kepalanya ke arah vaginaku membuat badanku harus mundur dan bersandar di tembok.

"Ahhh…………" tak sengaja aku mendesah keras ketika lidah Sukri sekali menyapu vaginaku.

"Ssstttt ….. jangan berisik Cece" ucap Sukri menatap kembali ke wajahku.

Aku masih menutup mulutku dengan tangan dan entah kenapa aku membalas nya dengan mengangguk.

Sukri menyeringai dan "mmmhhhh…..mmhhhhh…." Aku mendesah tertahan tiba-tiba dengan kasar Sukri menjilati vaginaku, terasa lidahnya menusuk-nusuk lubang vaginaku.

"Bangsat…bangsat… ni memek beda banget, wangi mulus" Sukri menatap vaginaku dan "slurpp…slurppp…." Langsung melahap kembali, terasa cairanku kini bercampur dengan liur Sukri, klitoris ku terasa di sedot-sedot.

Aku tidak bisa menggambarkan kenikmatan yang aku rasakan saat ini. Seumur hidup belum pernah aku merasakan ini "papi maafin aku, aku sudah menodai pernikahan kita" gumamku di tengah kenikmatan yang di dapat dari perlakuan Sukri pada vaginaku.

"Mhhh…mhhhhh….mhhhhh…..mau pipishhh..ahhh…mashhh… gelihhh" lututku gemetar ada dorongan cairan yang mendesak keluar.

"Ihhh…..ahhh…. Mashhh….mau pipishhh…" aku tak kuat lagi menahan cairan cintaku.

"Keluarin.. aja ce… slurppp…slurppp" Sukri semakin kencang menjilat vaginaku.

"Ouuuhhhhh………" satu desahan panjang tak tertahan saat cairan ku keluar dan seketika aku ambruk di kasur.

Mataku terasa berkunang-kunang, badanku terasa mau terbang "papi maaf" hanya hatiku yang berbicara kini, aku tidak tau lagi aku siapa, status ku apa, yang ku tau rasa ini begitu nikmat.

Sukri berbaring di sebelah ku dan mengangkat kepalaku untuk berbaring di lengannya dia menarik lenganku untuk memeluk tubuhnya yang sedikit kurus.

Terasa aroma Sukri yang sebenernya menurutku sedikit bau, namun aku tidak menghiraukan itu.

Wajah Sukri berada di atas majahku kini, tangannya yang kasar mengelus pundakku, hingga lengan kadang meremas payudara ku. Kakinya di rapatkan ke pahaku, terasa ada batang penis yang bergesekan dengan pahaku.

Sukri sengaja mengelus-eluskan penisnya di paha mulusku. Terasa hangat dan ukurannya besar dan berurat, bulunya lebat dan kulihat sedikit kecil dari punya pak parno namun sepertinya ini lebih panjang.

"Cece sudah punya suami ?" Tanya Sukri sambil merapikan poniku dan menatap wajahku. Aku membuka mataku dan menatap wajahnya. Jarinya tak lepas memainkan putingku, aku hanya menggigit bibir bawahku bertanda nafsuku di buat naik lagi oleh Sukri.

"Emm…eeh" aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan Sukri.

"Hahaha bangsatt…maaf ya ko, bini lu gue entot dulu sekali" tawa Sukri yang langsung menyosor bibirku, aku kini langsung menerima ciuman Sukri, aku biarkan lidahnya menari di bibirku, menjilati setiap rongga bibirku.

Sukri mengarahkan tanganku ke arah penisnya dan menggenggamkan jemari ku ke penisnya, jemariku tak muat menggenggam penis itu "halus banget tangan lu ce, kocokinhh" Sukri berbalik dan tiba-tiba aku berada di atas tubuhnya.

Sukri memeluku aku tidak tau harus bagaimana di posisi ini, aku hanya terus mencium bibir Sukri kini aku ikut memainkan lidahku. Jemari ku hanya diam menggenggam penis Sukri "kocokinh ce" ucap Sukri dan reflek genggamanku naik turun.

"Hisap…" ucap Sukri berbisik.

"Ha ?" Aku bingung selama ini aku belum pernah melakukan itu.

"Hisap kontol aku ce" ucap Sukri

"Gak mau, gak pernah" ucapku tiba-tiba duduk, jemariku masih menggenggam penis Sukri.

"Pelan-pelan aja, cobain dulu" Sukri menyibakkan rambutku kesamping dan mengarahkan kepalaku ke arah penisnya.

Saat ini aku gak tau harus melakukan apa, penis itu aku genggam "coba keluarin lidah" Sukri memberikan instruksi.

Terasa bau penis itu menusuk hidung ku, selama ini Hendri tidak pernah menyuruh ku menjilati penisnya. Kami hanya melakukan hubungan sewajarnya.

Aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilati kepala penis Sukri terasa asin cairan yang keluar dari lubang penis itu. Terasa mual perutku namun aku tetap melakukannya "ahh…. Mantap bener ce jilatan bini orang, China lagi , anjing anjing" racau Sukri.

Aku gak tau lagi harus berbuat apa, di satu sisi aku sedang terbawa nafsu tapi aku kini di rendahkan oleh Sukri. Aku menjilati kepala penis "jilat kesampai ke bijinya" perintah Sukri.

Aku menjilati penis itu dari kepala sampai ke biji penisnya, terasa perutku mual "ueekkkk……" seketika aku ingin muntah.

"Hahahaha gak pernah di ajarin laki lu nyepong ya" Sukri duduk dan menekan-nekan punggung ku.

"Yaudah kamu baring sini" Sukri membaringkan tubuhku di kasur dia mencium bibirku kembali. Aku langsung menerima cumbuannya tanpa sadar lenganku merangkul leher Sukri.

Ciumannya turun ke leher ke payudaraku, payudaraku di sedotnya, puting ku pun di hisapnya nampak naik ke atas dan terasa gemas dia menggigit puting ku.

"Ouhhhh …. Sakithhh…pelan…" ujarku namun suara ku mendesah, terasa nafsu naik ke ubun-ubun ku kini.

Sukri tengah memposisikan penisnya di lubang vaginaku, pahaku telah terbuka.
Terbuka untuk seorang kuli bangunan yang jauh dari statusku. Seorang istri dan mempunyai dua anak.

Sukri menggesek-gesek penisnya atas bawah "mmmhhh….. ahhh….." terasa nafasku mulai berat merasakan rangsangan dari Sukri.

Ketika Sukri mendorong pelan penisnya "tunggu" aku menahan perut Sukri agar tidak melaju mendorong penis nya kedalam vaginaku.

"Pakai kondom mas" ujarku menatapnya sayu.

"Hahahaha mana ada gue kondom" tawa Sukri melihat tingkahku

"Ouhhhhh……….." aku melenguh panjang penis itu melesat masuk ke dalam vagina ku. Kepalaku mengadah ke atas bibirku terbuka.


(Gambar hanya pemanis hu hehe)

Terasa melayang tubuhku di masuki penis Sukri, panjang terasa langsung menusuk hingga dinding rahimku. Sukri mendiamkan penisnya di dalam dan menjilati puting payudaraku.

"Ouhhh masshhh..ahh..ahhh" aku mendesah ketika Sukri mulai menggenjot vagina ku dengan tempo pelan. Kepala ku menggeleng kiri dan kanan. Tangan ku di genggam Sukri.

Dia menatapku sambil melemparkan senyum, aku hanya menatapnya sayu dan menggigit bibir bawahku. "Rapet banget memekmu ce, kontol laki lu kecil ya haha" Hendri terus dihina oleh Sukri namun gak tau kenapa aku tidak memikirkan Hendri saat ini.

"Aahhhhhh………" aku mendesah kencang saat Sukri menghentakkan kuat penisnya ke dalam vaginaku.

"Ssstttt…. Jangan kuat-kuat desahnya ce, ntar kedengaran" Sukri menghentikan hentakannya dan menekan penisnya dalam-dalam.

Aku menatap Sukri sayu dan menganggukkan kepala ku, tanganku menutup mulutku agar tidak mengeluarkan suara.

Sukri kini memainkan tempo agak cepat "plak..plak ..plak…" terdengar bunyi peraduan antara paha kami "ahhh….mmhhhh….ouhh…" aku menahan desahanku mataku terpejam, kini aku tidak tau lagi dimana siapa diriku.

Kini pahaku bergantung di pundak Sukri, Sukri sedikit berjongkok dan menghujam kan penisnya. "Plak..plak .plak…" penis Sukri kini telah menguasai vaginaku, cairan semakin membasahi penis itu. Tangan Sukri pun bermain di putingku.

Sukri dan aku saling menatap, Sukri menatap ku dengan penuh nafsu dan tersenyum sementara aku hanya bisa menatapnya sayu. Tanganku terus menutup mulutku karna tidak mau desahanku terdengar oleh tetangga kost Sukri.

Kini tubuh Sukri terbaring di atasku, penisnya terus menggenjot vaginaku.

"Ahh… enakhh. Ce…" bisik Sukri di telingaku.

"Ahhh….ahhh… eehh" aku hanya mengangguk.

Kini aku pun memeluk tubuh Sukri dan tanpa kusadari aku menggigit pundak Sukri menahan desahan kenikmatan Hujaman penisnya.

"Ahh…ahhh… aku keluar lagi mashh..ahhh" semakin erat aku memeluk Sukri.

Terasa aku akan mencapai orgasme kedua kalinya. "Ahh…ahhhh… mashh….." seketika tubuhku mengejang. Sukri menghujam kan penisnya dalam-dalam.

Pinggulku bergetar dan kakiku melingkar di pinggang Sukri.

"Ouhhhh….ouhhh….." aku berusaha mengatur nafasku merasakan kenikmatan orgasme kedua kali.

Kurasakan penis sukri berkedut di dalam vaginaku "anjing… bisa remas-remas juga memek lu ce" Sukri pun menahan kenikmatan jepitan vaginaku.

Tampak Sukri belum mengeluarkan cairan nya dia membalikkan tubuhku.

Kini aku tengkurap dan tidak tau lagi apa yang akan di lakukan Sukri. Dia memasukan penisnya dari belakang dan memelukku dari belakang.

Tangannya memelukku melalui kedua ketiakku dan mencari payudaraku. Di remas-remasnya payudara ku, aku hanya bisa menggenggam lengannya.

Sukri mulai menggenjot vaginaku dari belakang "plak…plak…plak…plak…." Sukri menggenjot vaginaku dengan cepat.

Sesekali kami berciuman, jemarinya semakin kuat meremas payudaraku.

"Mmhhhh….mhhhh….mhhhh…." Desahku tertahan oleh bibir Sukri yang melumat bibirku.

"Ahhh aku keluar dimana ce… ahhh." Bisik Sukri di kupingku

Ahh...jangan di dalamhh….ahhh…." Desahku.

Terasa cairanku ingin keluar ketiga kalinya "ouhhhh….mau pipishhh lagi mashh… ahhh…" Sukri tidak menjawab kini dia semakin erat memeluk tubuhku dari belakang.

Keringat kami sudah bercampur, kasur ini pun sudah basah oleh keringat kami. Sukri mempercepat tempo genjotannya

"Ahhh…ahhh… gelihhh…. Mau pipishh… ahhh… " desahku tak karuan.

"Barenghh… ahhhhhh…." Seketika Sukri mencabut penisnya dan menumpahkan spermanya di punggung ku, tubuhku pun bergetar mendapatkan orgasme ketiga kali.

Aku terasa melayang, rasa ingin pingsan dan tulang-tulangku terasa lolos dari tubuhku.

Sukri memelukku dari belakang, sperma nya menempel di perutnya dan punggung ku.
Tangannya menggenggam tanganku.

"Ah….mantep bener, baru kali ini gue ngentotin orang amoy kayak lu" racau Sukri.

Sepertinya setelah itu aku tertidur, aku tersadar setelah mendengar suara HP ku berbunyi.

Sukri masih memeluk ku dari belakang, dia pun sepertinya tertidur, kuambil hpku ternyata ada panggilan dari Hendri sekitar 10 kali dan ada telpon dari WA pak parno 2 kali.

Ternyata hari sudah gelap dan lampu belum di hidupkan. Kunyalakan flash hpku dan mencari baju dan pakaian dalamku.

"Duhhh dimana ya…" aku bingung karna bra dan celana dalamku tidak ketemu.

"Eh.eh… bangun mas" aku menggoyangkan tubuh Sukri.

"Emmmm….." Sukri hanya bergumam

"Ayo anterin aku, suamiku nyari" aku terus menggoyangkan tubuh Sukri.

"Eh udah jam berapa ni ?" Sukri tiba-tiba terduduk

"Jam setengah 8 malam, mas dimana tadi bra sama celana dalamku" ucapku mencari di balik-balik kasur

"Plak…" tiba-tiba Sukri menampar bokongku

"Ahhh…. " Aku terkejut dengan perlakuan Sukri

"Makasih ya ce, yuk aku bantu cariin" Sukri pun bangkit dan menghidupkan lampu kamar, ternyata bra ku terlempar sampai pintu kamar mandi.

Aku sudah merapikan pakaianku, tampak Sukri juga sudah siap. Tiba-tiba dia langsung menyambar bibirku

"Emmmhhhh….. slurpp..ahh.. udah…" ucapku mendorong tubuh Sukri.

"Udah aku mau pulang" ucapku sambil mengelap liur Sukri dengan tanganku.

"Kreeeekkk…" terdengar suara perut Sukri.

"Hehe maaf lapar ce, tadi pagi cuma sarapan" tawa Sukri mendengar suara perut nya.

"Makan kalau lapar, anterin aku dulu cepetan" aku terburu-buru takut Hendri marah di rumah

"Pinjem duit boleh ?" Ujar Sukri mengadah tangannya.

"Aduhhh nih nih" aku mengeluarkan uang 500 rb dan memberikannya ke tangan Sukri

"Cepetan" aku berlalu keluar kost Sukri.

Setibanya di pos terlihat 2 orang sedang bernyanyi dan main gitar.

"Oiii lama bener lu dari siang, ngentot lu ya?" Ujar seorang pemuda teriak dari pos satpam

"Apaan sih lu brisik" balas Sukri

"Makasih ya ce, hehe" tawa Sukri puas setelah mengantar ku ke mobil

Aku pun berlalu meninggalkan Sukri dan bergegas menuju rumah.

Sesampainya dirumah
"Pih bukain pintu" ternyata pintu sudah di kunci

"Sudah di depan, tunggu?" Hendri mematikan telpon. Tak lama pintu terbuka dan aku memasukan mobil ku ke dalam garasi.

"Kemana aja mi ?" Tanya Hendri jam segini baru pulang

"Tar ya pih, mami kebelet pipis" aku langsung berlalu meninggalkan suamiku dan menuju ke toilet

Di toilet aku duduk di WC, aku meneteskan air mata. Rumah tanggaku sudah aku nodai dengan tidur sama kuli bangunan. Aku merasa tidak pantas lagi hidup di rumah ini, aku rasanya ingin mati namun terlintas wajah Nico dan velin

"Maafin mami Nico, velin, mami bukan ibu yang baik… hiksss…" aku tersedu menangis di dalam toilet

"Pi maafin mami, aku telah menodai pernikahan kita, maaf maaf hikss…" aku tidak kuat menahan tangis, sakit rasanya dada ini membayangkan apa yang aku lakukan hari ini.

Bersambung.
 
Maaf suhu agak lama 🙏

Soalnya ane baca tulisan sebelumnya sedikit berantakan
Ane sendiri yang nulis agak pusing bacanya, mangkanya ane rapiin dulu

Tapi boleh masukan lah hu, bagusnya yg seperti part 4 atau sebelumnya

Selamat membaca hu, semoga update nya mantul wkwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd