Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia Lukisan Kuno

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Selama beberapa bulan ini, ia tidak berhasil "menyandak"
rombongan toa- suhengnya Ciang-Gu-Sik,
menyandak: berasal dari kamus jawa kuno y gan??
just kiddink-hehehe...
lanjut trs gan...
 
Ikut gelar tikar.... Jangan sampe nggak dapat tempat.....
 
8. Binasanya Tokoh Kenamaan Kangouw

Suatu hari mereka tiba di kota Gui-Lin dan mendengar kabar yang sangat mengejutkan. Ketua partai Hoa-San-Pai, Master Yu-kang ditemukan binasa secara misterius dua hari yang lalu di kaki bukit Hoa-San. Tidak ada yang tahu siapa pembunuhnya, saat itu Master Yu-Kang baru saja turun gunung untuk mengunjungi sahabatnya Ong-Sun-Tojin, ketua parta Go-Bi-Pai.

Kabar yang beredar d dunia persilatan simpang siur. Ada yang mengatakan Master Yu-Kang binasa di keroyok musuh bebuyutannya sejak muda, Pian-mo (setan cambuk), salah satu dari empat tokoh besar angkatan tua kalangan Liok-Lim dibantu oleh Kim-mo-siankouw (dewi berambut emas) yang menjadi istri tidak resmi Pian-mo. Dulu di masa mudanya, Master Yu-kang yang terkenal ketampanannya, dicintai oleh Kim-mo-siankouw (dewi berambut emas) namun ditolak oleh Master Yu-Kang karena ia sudah lama mendengar kebejatan Kim-mo-siankouw (dewi berambut emas) terhadap pemuda-pemuda tampan. Ini membuat Kim-mo-siankouw patah hati dan melanjutkan perbuatan bejatnya itu bahkan makin menggila.

Sebaliknya Pian-mo sudah dari dulu mencintai Kim-mo-siankouw tapi bertolak sebelah tangan karena di lihat dari wajahnya, jelas Pian-mo tidak dapat bersaing dengan Master Yu-Kang. Pian-mo sendiri di masa muda bukan merupakan pemuda yang menjadi impian gadis-gadis. Wajahnya biasa saja bahkan cenderung di bawah rata-rata hingga tentu saja Kim-mo-siankouw yang di masa mudanya sangat cantik tidak memandang sebelah mata Pian-mo.

Hanya gara-gara Kim-mo-siankouw, Pian-mo rela bermusuhan dengan Master Yu-Kang yang waktu itu terkenal sebagai salah satu angkatan muda yang cemerlang. Mereka bertempur ratusan jurus sebelum akhirnya Master Yu-Kang berhasil mengores wajah Pian-mo dengan pedangnya dan memutuskan senjata andalan Pian-mo, sebuah cambuk sakti yang sudah banyak memakan korban. Kekalahan yang diderita Pian-mo makin memperhebat permusuhan mereka, terlebih goresan pedang Master yu-Kang membuat wajah Pian-mo bertambah jelek dan menyeramkan hingga harapan untuk mempersunting Kim-mo-siankouw pupus sama sekali.
Namun setelah puluhan tahun berlalu, akhirnya Kim-mo-siankouw luluh hatinya melihat kecintaan Pian-mo yang tak surut dilekang waktu hingga rela menjadi istri tidak resmi Pian-mo.

Versi lainnya mengatakan, ketua Hoa-San-Pai ini mati di tangan pentolan partai Mo-Kauw. Berita ini pun simpang siur, ada yang mengatakan Master Yu-Kang mati di tangan murid utama Mo-Kauw-Kauwcu, Ciang Gu Sik. Kabar yang lain mengatakan Master Yu-Kang mati dikeroyok oleh Ciang Gu Sik dan tetua pelindung kanan partai Mo-Kauw. Kejadian sesungguhnya tidak ada yang mengetahui, yang jelas Master Yu-Kang ditemukan sudah tidak bernyawa lagi oleh murid-murid Hoa-San-Pai.

Berita duka tersebut dengan cepat tersiar di dunia kangouw. Berduyun-duyun kaum persilatan mendatangi partai Hoa-San untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus ingin mendengar versi sebenarnya apa yang sesungguhnya menimpa diri Master Yu-Kang.

--- 000 ---

Pegunungan Hoa-San sangat terkenal di daerah Tiong-Goan, pegunungan ini termasuk salah satu pegunungan utama di Tiong-Goan. Ketenaran gunung Hoa-San di samping keindahan panorama pemandangannya juga karena di salah satu puncak gunung Hoa-San ini berdiri markas besar partai Hoa-San-Pai, salah satu partai terbesar di Tiong-Goan.

Saat itu pegunungan Hoa-San diselubungi salju itu laksana anak panah yang tajam dan berwarna putih. Di kejauhan mulai nampak hamparan salju mempesona, yang tampak seperti permadani itu, menyelimuti pegunungan Hoa-San, ditimpa sinar matahari pagi dengan sinar keemasan.

Pagi itu nampak banyak kaum persilatan mendaki gunung Hoa-San. Sejak kemarin berdatangan kaum persilatan menyambangi partai Hoa-San-Pai. Jalanan dan pepohonan menuju markas besar Hoa-San-Pai di selimuti salju yang dingin sedingin suasana di partai Hoa-San-Pai saat ini. Dalam kurun waktu enam puluh tahun terakhir, Hoa-San-Pai mengalami bencana yang hebat yaitu kehilangan ciangbujin dua kali, mereka binasa di tangan musuh Hoa-San-Pai.

Tampak di antara murid-murid Hoa-San-Pai yang sedang berduka, nampak hadir sute Master Yu-Kang yang menjabat sebagai tong-leng Gie-Lim-Kun – Sun-Kai-Shek. Begitu mendengar suhengnya binasa, Sun Kai Shek yang saat itu sedang berada di kota raja, segera mengajukan cuti dan berangkat ke Hoa-San-Pai secepatnya.
Master Yu-Kang hanya memiliki dua orang sute saja yaitu Sun-Kai-Shek dan Yo-Lung yang saat ini merupakan anggota partai yang paling senior. Tidak ada tersisa angkatan sebelum Master Yu- Kang, mereka semua sudah menutup mata atau binasa pada pertempuran lima puluh tahun yang lalu. Sedangkan jago muda terlihai dari Hoa-San-Pai yaitu Cia Sun yang berjuluk Kun-Cu-Kiam telah binasa di tangan Bwe-Hoa-Cat setahun yang lalu, hingga praktis saat ini Hoa-San-Pai mengalami kerugian yang sangat besar dan menyebabkan di masa depan pamor partai ini mulai luntur.

Para tamu yang hadir terdiri dari tokoh-tokoh kenamaan seperti ketua biara Shao-Lin-Pai, Siang-Jik-Hwesio yang datang bersama beberapa sutenya. Dari pihak Kay-Pang terlihat datang ketua baru mereka yaitu Kam-Lokai yang datang bersama muridnya Tiauw-Ki serta sutitnya Kok Bun Liong. Juga datang ketua Go-Bi-Pai, Ong-Sun-Tojin bersama muridnya Lu-Gan. Mereka berdua dan pihak Kay-Pang segera terlibat pembicaran yang kelihatan sangat serius. Nampak pula Tiong- Pek-Tojin, ketua Bu-Tong-Pai bersama sute termudanya Sie-Han-Li. Dari partai-partai selain tujuh partai utama, nampak hadir tokoh-tokoh perwakilan dari Ceng-Sia-Pai, Eng-Jiauw-Bun, Khong- Tong-Pai, keluarga Tong, dan tokoh-tokoh kenamaan tak berpartai lainnya.

Sedangkan perwakilan dari partai Thai-San-Pai dan Kun-Lun-Pai tidak nampak, dikarenakan letaknya yang nun jauh di sana, berita kematian Master Yu-Kang belum sampai di tempat mereka.

Suasana haru dan hening terlihat di ruangan utama markas besar Hoa-San-Pai. Layon (peti mati) ketua Hoa-San-Pai – Master Yu-Kang berada di pojokan ruangan. Para tamu yang memberi penghormatan terakhir di sambut lututan para murid Hoa-San-Pai sebagai tanda terim kasih. Kemudian para tamu dipersilahkan duduk sambil menikmati minuman dan makanan kecil yang disediakan. Kesempatan yang langka ini juga dimanfaatkan para tamu untuk saling menyapa kenalan masing-masing. Suasana pun berubah menjadi cukup ramai namun tetap hikmat. Seliweran para tamu dan murid-murid Hoa-San-Pai menambah ramai keadaan ruangan.

Li Kun Liong dan Kim Bi Cu terlihat berbaur dengan para tamu yang datang. Setelah menyapa para tamu yang dikenalnya seperti Tiong-Pek-Tojin, Siang-Jik-Hwesio, dan lain-lain, Li Kun Liong mengajak Kim Bi Cu duduk di barisan belakang. Banyak yang hadir terutama pemuda-pemuda menolehkan kepalanya ke arah Kim Bi Cu, kecantikan yang khas gadis Persia telah menarik kekaguman mereka.

Tanpa sepengetahuan Li Kun Liong, sepasang mata yang indah dan lentik yang berasal dari seorang gadis muda berbaju kuning muda menatap ke arah mereka berdua. Sepasang mata tersebut awalnya bersinar gembira namun ketika melihat Li Kun Liong di temani seorang gadis yang cantik jelita, sinar matanya berubah menjadi sinar kecemburuan. Wajah gadis tersebut tidak kalah rupawan dengan Kim Bi Cu, wajahnya oval bermata bulat jernih, alis tebal dan dagunya yang runcing serta bibir merah delima, di balut kulit yang putih bak pualam – sungguh kesempurnaan yang jarang dimiliki oleh seorang gadis. Tidak heran sejak kedatangannya bersama Bai-Mu-An, si pedang kilat, banyak mata yang menatap dan meliriknya dengan kagum.

Diiringi Bai-Mu-An yang berjalan dengan membusungkan dada, tanda dirinya merasa sangat bangga dapat berjalan dengan seorang gadis yang menarik perhatian banyak orang, Bai Mu An menyapa kenalan-kenalannya sekaligus memperkenalkan gadis tersebut.

Li Kun Ling memandang keliling ruangan, agak jauh di sebelah kirinya, matanya bentrok dengan sepasang mata gadis yang bersama dengan Bai-Mu-An. Li Kun Liong baru pertama kali bertemu gadis ini walaupun lapat-lapat dirinya seperti familiar dengan mata gadis tersebut. Dia merasa kagum melihat kecantikan gadis tersebut namun diam-diam dirinya kaget melihat sinar mata si gadis yang seolah-olah hendak membakar dirinya. Sambil mengerutkan keningnya, Li Kun Liong mengalihkan pandangannya ke arah Bai Mu An yang saat itu sedang berbicara dengan Lu- Gan yang duduk di sebelahnya. Li Kun Liong tidak berani menatap kembali mata si gadis yang datang bersama Bai Mu An, pikirannya sibuk menerka-nerka kesalahan apa yang telah ia perbuat hingga sinar mata gadis tersebut sangat tajam ke arahnya. Setelah sekian lama berpikir, Li Kun Liong merasa sangat yakin ia belum pernah bertemu gadis tersebut sekalipun hingga ia tidak habis pikir mengenainya.

Li Kun Liong melihat ke arah ketua Go-Bi-Pai – Ong Sun Tojin yang saat itu masih terlibat pembicaraan dengan pihak Kay-Pang. Dirinya merasa heran ketika melihat kelompok tersebut sesekali menoleh ke arahnya. Apabila satu dua kali masih tidak apa, mungkin mereka mengagumi Kim Bi Cu. Namun sudah berkali-kali sudut matanya melihat tengokan mereka ke arah tempatnya duduk, nalurinya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres tapi entah apa gerangan.

Tiba-tiba ketua Go-Bi-Pai, Ong-Sun-Tojin berjalan ke tengah ruangan dan mengerahkan lweekangnya yang hebat untuk mengatasi dengung pembicaraan para tamu.
“Mohon perhatian para tamu sekalian, lohu ada perkataan yang hendak disampaikan” seru Ong-Sun-Tojin.
Lweekang yang dilatih Ong-Sun-Tojin sudah mencapai taraf yang sangat tinggi, hasil latihan selama puluhan tahun. Kesempurnaan lweekang Ong-Sun-Tojin terlihat dari suara yang ia keluarkan, walaupun perlahan tapi terdengar sangat jelas ke seluruh ruangan.
Para tamu yang hadir dengan heran menghentikan pembicaraan mereka dan menatap ke tengah-tengah ruangan menantikan perkataan yang hendak disampaikan ketua Go-Bi-Pai, Ong- Sun-Tojin.

Ong-Sun-Tojin di masa mudanya bernama Ong-Sun-Tiong, seorang anak petani yang di ambil murid oleh ketua Go-Bi-Pai terdahulu, In-Cinjin. In-Cinjin memiliki tiga orang murid yaitu Pek- Kong-Tojin, Him-Jiu-Tojin dan yang terakhir Ong-Sun-Tojin. Selisih umur antara ketiga saudara seperguruan tersebut tidak banyak hanya berselang dua-tiga tahun saja.
Lima puluh tahun yang lalu mereka sudah terkenal dengan julukan Go-Bi-Sam-Kiam-Hiap (Tiga pendekar pedang dari Go-Bi). Mereka bertiga merupakan tunas muda harapan partai Go-Bi-Pai, tidak ada murid-murid Go-Bi-Pai yang melebihi kelihaian ilmu silat mereka. Bila tidak ada aral melintang dapat waktu dua puluh tahun mendatang dapat dipastikan Pek-Kong-Tojin merupakan calon terkuat untuk menggantikan suhu mereka sebagai ketua Go-Bi-Pai. Dari segi ilmu silat, memang Pek-Kong-Tojin melebihi kedua sutenya tersebut, diantara mereka bertiga Ong-Sun- Tojinlah yang paling lemah kepandaiannya. Ini bukan dikarenakan bakatnya yang kurang namun dikarenakan Ong-Sun-Tojin di waktu muda lebih suka berkelana dan bergaul dengan kaum muda persilatan yang gemar pelesir seperti Tiong-Cin-Tojin, dll. Memang di masa mudanya, Ong-Sun- Tojin cukup tampan dan terkenal suka pelesir bahkan gurunya pun sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan murid termudanya tersebut. Sangat berlainan dengan ke dua suhengnya, yang sejak muda memang sudah bercita-cita menjadi Tojin. Sifatnya halus tapi angkuh, merasa ilmu silatnya paling tinggi, selain gurunya tidak ada lagi orang yang ia takuti. In Cinjin sendiri memiliki hati yang lemah, sering ia tidak dapat berlaku tegas menghadapi kelakuan muridnya tersebut sehingga tabiat Ong-Sun-Tojin semakin merajalela. Namun sifatnya yang kurang bagus tersebut tidak banyak orang yang mengetahuinya selain suhunya dan para suhengnya.

Dikarenakan hal tersebut, hubungannya dengan suheng-suhengnya tidak begitu akrab, bahkan terhadap para susioknya pun ia tidak memiliki rasa hormat walaupun hal tersebut ia sembunyikan dengan baik sekali. Maka merupakan suatu kejutan bagi dunia persilatan ketika ia diangkat menjadi ciangbujin Go-Bi-Pai menggantikan In-Cinjin yang tewas ditangan ketua Mo-Kauw.

Tidak ada yang menyangka, Ong-Sun-Tojin lah yang bakal menggantikan In-Cinjin sebagai ketua bahkan para murid Go-Bi-Pai pun sebagian besar terkejut sewaktu mendengar berita tersebut, terkecuali konco-konco Ong-Sun-Tojin.

Memang dibalik pengangkatan tersebut terselip tipu muslihat yang keji dari Ong-Sun-Tojin. Diam-diam sejak kecil Ong-Sun-Tojin memiliki ambisi yang sangat besar yaitu menjadi ciangbujin Go-Bi-Pai. Tidak ada yang tahu tipu muslihat apa yang dijalankannya, yang jelas tidak beberapa lama setelah In-Cinjin binasa, Pek-Kong-Tojin sebagai calon kuat pengganti In-Cinjin tiba-tiba mendadak sakit keras dan dalam beberapa hari meninggal dunia. Sakit yang dideritanya sangat misterius, semua tabib yang diundang tidak dapat menyatakan Pek-Kong-Tojin terkena penyakit apa. Desas-desus yang kemudian beredar, Pek-Kong-Tojin di racuni oleh Ong-Sun-Tojin namun karena tidak ada bukti, desas-desus tersebut menghilang di telan waktu.

Selayaknya setelah Pek-Kong-Tojin meninggal, calon kuat berikutnya adalah Him-Jiu-Tojin sebagai murid kedua tapi entah kenapa Him-Jiu-Tojin menolak menjadi calon ketua hingga akhirnya atas dukungan satu-satunya susiok mereka yang lolos dari pertempuran dengan partai Mo-Kauw, Cin-Cinjin maka Ong-Sun-Tiong di angkat menjadi ketua baru dan selanjutnya bergelar Ong-Sun-Tojin. Dua tahun setelah menjabat sebagai ciangbujin, kembali Go-Bi-Pai kehilangan murid utama mereka, Him-Jiu-Tojin yang seperti toa-suhengnya meninggal akibat sakit yang misterius. Demikianlah secara perlahan namun pasti, Ong-Sun-Tojin menyingkirkan semua murid- murid Go-Bi-Pai yang menentangnya. Namun berkat kecerdikannya tidak ada satu pun bukti yang mengarah kepadanya, desas-desus hanya tinggal desas-desus dan perlahan-lahan menghilang dengan sendirinya di telan sang waktu.

Di rimba persilatan sendiri nama besar Ong-Sun-Tojin tidak tercela sedikitpun bahkan ia dikenal sebagai salah satu guru besar yang santun dan bijaksana, dan bergaul erat dengan sesama ciangbujin ke tujuh partai utama seperti Master Yu- Kang dan lain-lain hingga setiap patah katanya memiliki bobot yang tinggi.

Kembali ke perkabungan di partai Hoa-San-Pai, setelah suasana cukup tenang, Ong-Sun-Tojin melanjutkan perkataannya “Lohu hendak menyampaikan kabar berita yang sangat penting. Berita ini berasal dari sumber yang sangat terpercaya. Kabar tersebut meyatakan partai Mo-Kauw telah menyusupkan mata-mata di setiap partai di rimba persilatan, selain itu kabarnya tokoh-tokoh utama Mo-Kauw juga telah datang ke Tiong-Goan. Bahkan kabarnya putri ketua Mo-kauw sekarang ada di antara kita saat ini. Untuk itu lohu harap mulai sekarang kita meningkatkan kewaspdaan kita semua”

Perkataan Ong-Sun-Tojin di sambut dengan wajah kaget oleh para tamu sekalian. Berita ini sungguh mengejutkan, mereka yang hadir memang sudah mendengar pergerakan partai Mo-Kauw namun tidak ada yang menyangka sudah sejauh itu. Ruangan kembali ramai dengan pembicaraan seputar partai Mo-Kauw.
Kemudian terlihat seorang pria berusia lima puluh tahunan bangkit, hadirin mengenalnya sebagai ketua Ceng-Sia-Pai, bernama Hong Gun dengan julukan Thi-ciang-siau-pa-ong (si raja tombak). Ilmu silatnya terutama ilmu tombaknya diakui sebagai nomer satu dalam rimba persilatan saat ini. Ia berkata dengan nyaring “Berita ini memang sangat penting, bahkan partai Mo-Kauw berani hadir di perkabungan ini. Ini menandakan mereka sangat memandang rendah kaum persilatan Tiong-Goan. Kalau boleh tahu, apakah Ong-Sun-Tojin sudah mengetahui siapa putri ketua Mo-Kauw yang telah hadir di sini?”

Sambil berdehem dan memandang lurus ke arah Li Kun Liong dan Kim Bi Cu berdua, Ong-Sun- Tojin berkata “Mungkin sicu Li Kun Liong dapat menjelaskannya kepada kita semua”
 
Adeeeh., :kentang: :suhu: suheng
:sendirian: kagoook motongnye suheeeng :haha:

Lom ada adegan berantemnye niy suheng...

:senam1:
 
:jempol: bro updatenya ...

Jadi tambah penasaran gadis yang memperhatikan li kun liong ... :huh:

Mungkinkah ........................ :takut:

Ditunggu kelanjutannya yah bro ... :semangat:

:tegang:
 
Namanys juga cerbung..... Seperti sinetron dipotong pas.....bikin penasaran........ Ha ha ha ha. :)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Lagi lagi kun liong kena masalah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd