akangcerita
Adik Semprot
- Daftar
- 15 Jan 2024
- Post
- 126
- Like diterima
- 771
salam buat kita semua!
kali ini ane datang lagi dengan ide dan cerita baru, semoga bisa dinikmati oleh agan agan sekalian.
sekalian mohon masukan dan sarannya karena ide ini bener bener fresh dan belum ada backup chapternya.
Qirani membuka mata dan kesadarannya mulai pulih.
dia melihat kesekelilingnya dan menemukan dirinya berada ditempat yang tidak dia kenali, namun entah kenapa terasa sangat familiar dan akrab dijiwanya.
"aku ada dimana?"
*****
namanya adalah Kirana Citrawani, atau yang sekarang sudah berubah menjadi Qirani.
Kirana yang dulu adalah seorang wanita dewasa berusia 40 tahun yang terpaksa meninggal dunia karena penyakit jantung. Kirana dewasa tidak menikah, sehingga pada saat meninggal hanya ada keluarga dan beberapa temannya yang datang untuk melayat.
Kirana dewasa tidak menyesali hidupnya, hanya sedikit menyayangkan saja. posisi dan status dalam hidupnya, yang dia usahakan dengan sepenuh tenaga dan keringat, membuat dirinya terjebak dalam aturan dan batasan. padahal yang Kirana sebenarnya inginkan adalah kebebasan, baik secara sosial maupun secara personal.
Kirana dewasa tidak asing dengan hubungan seksual. walaupun dia tidak menikah, dia juga tetap memiliki pengalaman seks yang menyenangkan dan memuaskan. namun Kirana berharap bisa melakukan lebih, yang sayangnya tidak bisa dia lakukan karena dia harus menjaga nama baik dan posisinya.
Kirana dewasa sekarang sudah tiada, berganti dan berpindah dunia ke sebuah tempat yang baru dan luar biasa dengan nama yang baru. sekarang dia adalah Qirana, putri seorang petani yang memiliki bakat sihir yang luar biasa.
Qirani menyadari ingatan masa lalunya pada usai lima tahun. terkejut namun senang karena sekarang tidak ada lagi batasan dan larangan yang merantai kebebasannya seperti dikehidupan yang lalu.
Qirani menemukan bakatnya dalam hal sihir pada usia enam tahun. berbekal cerita cerita fantasy dari film dan racauan teman teman pecinta kartun dikehidupan sebelumnya, Qirani tidak hanya berhasil mengaktifkan kekuatan sihirnya tapi juga berhasil merapalkan mantra pertamanya yaitu Tembakan Bola Air.
Qirani yang penuh rasa penasaran semakin giat untuk mencoba dan mempelajari kekuatan sihir barunya. dengan bantuan seorang penyihir tua yang bekerja sebagai dukun penyembuh didesanya, kekuatan Qirani berkembang dengan sangat cepat melampaui gurunya dan orang orang yang dikenal oleh gurunya.
Qirani berusia sepuuh tahun saat kedua orang tuannya memutuskan untuk membawa Qirani ke kota untuk belajar disekolah. Qirani tadinya berpikir bahwa tidak ada sekolah didunia yang baru ini, namun ternyata dia salah. sekolah didunia yang baru ini tidak jauh berbeda dengan sekolah di dunianya yang lama, tetap dengan duduk rapih dikelas sambil mencatat dan sesekali mempraktekkan teori yang diajarkan.
Qirani berusia lima belas tahun saat dia lulus dari sekolah. Qirani berhasil menjadi lulusan terbaik disekolahnya, dengan nilai teori tertinggi dalam sejarah dan nilai praktek terbaik dinegaranya. kemampuan Qirani dalam hal sihir dianggap sama dengan banyak penyihir besar dalam sejarah.
Qirani yang baru saja lulus akhirnya membuka salah satu bagian dari ingatan masa lalunya, ingatan yang dia kunci secara tidak sadar mengenai hal hal liar dan gila yang sudah lama ingin dia coba. namun Qirani sadar bahwa dirinya yang sekarang masih belum bisa memenuhi keinginannya, paling tidak belum sepenuhnya.
berbekal ingatan liar dari masa lalunya, Qirani muda akhirnya masuk kedalam perpustakaan sekolahnya untuk mencari satu jenis sihir yang bisa membantunya dalam memenuhi harapan terliarnya. sihir itu adalah Sihir Ilusi.
Qirani berusia enam belas tahun saat ini. satu tahun sudah dia habiskan untuk melakukan penelitian dan percobaan sampai akhirnya Qirani berhasil menguasai Sihir Ilusi. sebuah cabang sihir yang bisa digunakan untuk mengelabui mata dan indera orang lain.
*****
"Akhirnya aku berhasil menguasai Sihir Ilusi. Sihir yang mampu menipu mata dan indra orang lain. hehehe"
Qirani yang sedang duduk diperpustakaan mulai berpikir dengan liar, memikirkan hal hal menyenangkan yang bisa dia lakukan dengan Sihir Ilusi.
"Tapi sebelum aku melakukan hal yang menarik, aku harus memastikan kalau sihirku benar benar berfungsi sesuai dengan keinginanku."
Qirani mencoba Sihir Ilusinya pada seorang pemuda yang duduk tidak jauh dari dirinya. pria itu sudah sejak lama mengikuti Qirani dan membuat Qirani tidak nyaman karena selalu memperhatikan dirinya. walaupun Qirani memang senang mendapat perhatian, tapi sekarang bukan waktu yang tepat dan Qirani tidak suka saat orang lain menentukan sesuatu untuk dirinya, baik sengaja ataupun tidak disengaja.
'baiklah, sekarang mari kucoba pada pria jahil itu.' pikir Qirani.
'Sihir Ilusi, Ilusi Fantasy Seksi!'
Qirani mengaktifkan sihirnya dan menembakannya pada pemuda yang selalu mengikutinya. pemuda itu tampak terkejut sesaat, lalu matanya berubah kosong, pertanda bahwa Sihir Ilusi Qirani berhasil mempengaruhi pemuda itu.
*****
POV Pemuda
namanya adalah Akuda, pemuda kota biasa tanpa prestasi tertentu.
Akuda juga adalah siswa dari sekolah sihir, sekolah yang sama dengan Qirani. Akuda juga merupakan satu dari sekian banyak pemuda disekolah sihir yang menjadi penggemar setia dari Qirani.
dimata Akuda, Qirani adalah seorang dewi kecantikan dan juga kecerdasan. tubuhnya sempurna untuk seorang wanita, dada yang besar namun tidak terlalu besar, bibir yang lembut, mata yang indah, rambutnya yang lembut berkilau layaknya mata air yang jernih, membuat Qirani menjadi sosok yang dipuja, dipuji dan diimpikan oleh banyak pria disekolah sihir.
selain itu Qirani juga sangat pintar, melengkapi keindahan fisiknya yang tidak tertandingi.
Akuda cukup beruntung karena sudah satu tahun ini, Qirani memutuskan untuk datang ke perpustakaan sekolah. tempat dimana Akuda mulai bekerja sebagai penjaga perpustakaan. Akuda selalu menyempatkan dirinya untuk duduk tidak jauh dari Qirani disela jam kerjanya, memandangi indah wajah Qirani sambil berharap dewi keberuntungan memberinya berkat.
dan tampaknya dewi keberuntungan benar benar datang pada Akuda.
hari sudah menjelang gelap, semua pengunjung perpustakaan sudah pulang. semua kecuali Qirani yang masih sibuk dengan bukunya. Akuda tahu kalau sekarang sudah waktunya perpustakaan tutup, dan ini berarti dia harus memanggil Qirani untuk memberitahukan tentang itu. Akuda sangat bersemangat sekali dan segera mengambil kesempatan itu.
"permisi, nona Qirani."
"iyaahh~ kenapa yaahh~"
suara Qirani yang sedikit mendesah membuat konsentrasi Akuda buyar seketika. ditambah lagi dengan penampilan pakaian Qirani yang tidak diduga oleh Akuda. Qirani saat ini menggunakan sebuah dress panjang yang longgar, namun dengan belahan dada yang sangat rendah sampai menampilkan setengah buah dadanya.
belum lagi dengan bagian roknya, yang walaupun panjang memiliki dua belahan di kanan dan kiri yang sangat tinggi sampai ke pinggul. menampilkan sedikit kulit paha Qirani yang lembut dan bersih.
"kak~ kakak kenapahh?"
Akuda mau tak mau tersedar dari lamunannya, melihat wajah Qirani yang sedikit memerah dengan setetes liur yang menetes diujung bibirnya. mata Qirani tampak tidak fokus, seakan akan Qirani berusaha keras untuk mempertahankan pandangannya ke wajah Akuda walau sebenarnya Qirani tampak ingin melihat kebawah, ke area yang lebih privat.
"ehh.. itu.. emm... maaf nona Qirani... ini.. apa itu aduh.. ehmmmm..."
"kenapaahh kak~?"
Qirani berdiri dengan cepat, dalam sekejap sudah berdiri sangat dekat dengan Akuda. wajah Qirani nyaris menempel dengan wajahnya, sementara dada Qirani terasa menekan dadanya. Akuda merasa sesak nafas saking panik dan semangatnya. dia tidak pernah bermimpi bisa berdiri sedekat ini dengan Qirani. Akuda juga kaget karena dia tidak pernah membayangkan kalau Qirani adalah seorang wanita yang sangat berani, terlalu berani bahkan sampai membuat Akuda meragukan mata dan kepalanya sendiri.
"kakak~ mau aku keluar? hehe"
Akuda melihat dan merasakan Qirani menempelkan dan menggesekkan paha dalamnya ke paha Akuda, dengan tatapan sayu Qirani memandang Akuda seakan akan mengundang Akuda untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan.
"kakak~ maukah kakak bantu aku supaya aku bisa keluar? hihi"
GLEK!
Akuda tidak sadar dia menelan ludah dan kata - katanya sendiri. Qirani, sang dewi kecantikan dari sekolah sihir, mengundang dirinya untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan? apakah ini mimpi?
"ehhh.. itu ... no.. nonaa.. saya ... saya cumaa... hiiekkkkk!!!"
Akuda merasakan selangkangannya ditekan oleh kaki Qirani. tubuh Akuda dengan cepat memberikan respon penuh semangat, membangkitkan sosok kecil keras diantara kedua kakinya. Qirana tampak memperhatikan sosok kecil itu. dia tertawa kecil dengan manis sekali.
"kakak mau duluan? bolehhh~~ tapi setelah itu bantu aku yaahh~"
Qirani menarik rambutnya ke atas dan mengikatnya dengan sebuah tali yang muncul entah darimana. Qirani kemudian berlutut dengan wajah tepat didepan selangkangan Akuda. Akuda yang panik bahkan tidak lagi mempertanyakan kenyataan yang dia lihat. yang ada di otak Akuda adalah apa yang harus dia lakukan untuk membuat situasi ini berlanjut lebih lama lagi.
"aku buka ya kakak~"
dengan lembut tangan Qirani masuk ke celah diantara perut dan celananya. tangan lembut itu kemudian dengan perlahan menarik celana Akuda turun, setiap centinya membuat Qirani tampak sangat bersemangat. Qirani kemudian menghentikan tarikannya pada celana Akuda, membiarkan celana itu menyangkut dipinggul Akuda dan membuat dirinya bingung.
"aku mau kasih bonus untuk kakak~ hiihii"
Qirana kemudian membuka kancing dressnya, membuat belahan bajunya semakin rendah dan menampilkan lebih banyak bagian tubuhnya. nafas Akuda rasanya mau berhenti karena tidak menyangka bahwa Qirana akan seberani ini. Qirana kemudian menurunkan dress bagian atas, memperlihatkan tubuhnya yang polos tanpa penutup apapun. dadanya yang bulat dan indah dihiasi puting mancung menggoda membuat mata Akuda seakan mau melompat keluar dari rongganya.
Qirana kemudian melanjutkan untuk melepas celana Akuda, menariknya dengan mudah dan dikejutkan dengan batang kelamin Akuda yang tegak menjulang penuh semangat. mata Qirani melotot terbelalak, senyum mesum menghiasi wajah Qirani yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari batang yang sangat menggoda itu.
"kakak~~~ aku boleh cobain punya kakak~~?"
wajah Qirani mendekat ke arah batang Akuda, nafasnya yang menderu meniup batang Akuda yang sedang menjadi sangat sensitif. Akuda sangat tidak sabar, wanita impiannya akhirnya duduk berlutut diselangkangannya, memberikan kenikmatan pada dirinya dan hanya dirinya.
******
Qirani berusaha keras menahan tawanya.
sambil berjalan keluar dengan tubuh gemetar, sekuat tenaga menahan diri supaya tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Qirani sangat bangga pada dirinya sendiri. mantra Sihir Ilusi yang dia lakukan benar benar efektif. bahkan terlalu efektif sampai mampu membuat orang lain tertipu dalam fantasi dan imajinasi mereka sendiri.
didalam perpustakaan, Akuda yang terjebak dalam Sihi Ilusi tidak menyadari tingkah lakunya yang menjijikkan. Akuda menelanjangi dirinya sendiri diperpustakaan yang padat dan ramai, didepan rekan kerja dan guru yang sibuk berlalu lalang, lalu mengocok batangnya yang berdiri keras dan tegak sambil mendesah dengan keras.
kepala perpustakaan sampai meneriaki dan memukul kepala Akuda, berusaha menyadarkannya dari fantasi gila yang ada dikepalanya, namun Akuda tidak kunjung bangun. dia malah menjadi semakin gila dengan mengarahkan batang kerasnya pada guru dan murid yang lain, seakan mengundang mereka untuk menyentuh dirinya.
jika ada orang yang cukup jeli untuk memperhatikan, mereka pasti sadar kalau Akuda saat ini sedang dalam pengaruh sihir. matanya yang tidak fokus adalah satu satunya petunjuk yang bahwa Akuda yang sekarang bukanlah Akuda yang sebenarnya. tapi tidak banyak orang yang memiliki kejelian seperti itu, dan mereka yang memilikinya jelas tidak akan duduk santai didalam perpustakaan sekolah.
"senangnya berbuat jahil. hahahahahaha!!" Qirani tertawa puas setelah dia cukup jauh dari perpustakaan.
"percobaan berikutnya adalah Ilusi lokasi atau Ilusi statis. bagaimana menempatkan sebuah Ilusi pada objek tertentu dan membuat orang yang melihat objek itu menganggap bahwa benda itu adalah sesuatu yang lain."
dengan semangat, Qirani berlari lari kecil menuju kamar hotel yang dia sewa.
tanpa Qirani sadari, ada sosok lain yang memperhatikan kelakuannya. sosok dengan kekuatan sihir yang lebih besar daripada Qirani.
"dasar penyihir kecil nakal. hmmhh!"
kali ini ane datang lagi dengan ide dan cerita baru, semoga bisa dinikmati oleh agan agan sekalian.
sekalian mohon masukan dan sarannya karena ide ini bener bener fresh dan belum ada backup chapternya.
Qirani, Witch of Illusion
Qirani membuka mata dan kesadarannya mulai pulih.
dia melihat kesekelilingnya dan menemukan dirinya berada ditempat yang tidak dia kenali, namun entah kenapa terasa sangat familiar dan akrab dijiwanya.
"aku ada dimana?"
*****
namanya adalah Kirana Citrawani, atau yang sekarang sudah berubah menjadi Qirani.
Kirana yang dulu adalah seorang wanita dewasa berusia 40 tahun yang terpaksa meninggal dunia karena penyakit jantung. Kirana dewasa tidak menikah, sehingga pada saat meninggal hanya ada keluarga dan beberapa temannya yang datang untuk melayat.
Kirana dewasa tidak menyesali hidupnya, hanya sedikit menyayangkan saja. posisi dan status dalam hidupnya, yang dia usahakan dengan sepenuh tenaga dan keringat, membuat dirinya terjebak dalam aturan dan batasan. padahal yang Kirana sebenarnya inginkan adalah kebebasan, baik secara sosial maupun secara personal.
Kirana dewasa tidak asing dengan hubungan seksual. walaupun dia tidak menikah, dia juga tetap memiliki pengalaman seks yang menyenangkan dan memuaskan. namun Kirana berharap bisa melakukan lebih, yang sayangnya tidak bisa dia lakukan karena dia harus menjaga nama baik dan posisinya.
Kirana dewasa sekarang sudah tiada, berganti dan berpindah dunia ke sebuah tempat yang baru dan luar biasa dengan nama yang baru. sekarang dia adalah Qirana, putri seorang petani yang memiliki bakat sihir yang luar biasa.
Qirani menyadari ingatan masa lalunya pada usai lima tahun. terkejut namun senang karena sekarang tidak ada lagi batasan dan larangan yang merantai kebebasannya seperti dikehidupan yang lalu.
Qirani menemukan bakatnya dalam hal sihir pada usia enam tahun. berbekal cerita cerita fantasy dari film dan racauan teman teman pecinta kartun dikehidupan sebelumnya, Qirani tidak hanya berhasil mengaktifkan kekuatan sihirnya tapi juga berhasil merapalkan mantra pertamanya yaitu Tembakan Bola Air.
Qirani yang penuh rasa penasaran semakin giat untuk mencoba dan mempelajari kekuatan sihir barunya. dengan bantuan seorang penyihir tua yang bekerja sebagai dukun penyembuh didesanya, kekuatan Qirani berkembang dengan sangat cepat melampaui gurunya dan orang orang yang dikenal oleh gurunya.
Qirani berusia sepuuh tahun saat kedua orang tuannya memutuskan untuk membawa Qirani ke kota untuk belajar disekolah. Qirani tadinya berpikir bahwa tidak ada sekolah didunia yang baru ini, namun ternyata dia salah. sekolah didunia yang baru ini tidak jauh berbeda dengan sekolah di dunianya yang lama, tetap dengan duduk rapih dikelas sambil mencatat dan sesekali mempraktekkan teori yang diajarkan.
Qirani berusia lima belas tahun saat dia lulus dari sekolah. Qirani berhasil menjadi lulusan terbaik disekolahnya, dengan nilai teori tertinggi dalam sejarah dan nilai praktek terbaik dinegaranya. kemampuan Qirani dalam hal sihir dianggap sama dengan banyak penyihir besar dalam sejarah.
Qirani yang baru saja lulus akhirnya membuka salah satu bagian dari ingatan masa lalunya, ingatan yang dia kunci secara tidak sadar mengenai hal hal liar dan gila yang sudah lama ingin dia coba. namun Qirani sadar bahwa dirinya yang sekarang masih belum bisa memenuhi keinginannya, paling tidak belum sepenuhnya.
berbekal ingatan liar dari masa lalunya, Qirani muda akhirnya masuk kedalam perpustakaan sekolahnya untuk mencari satu jenis sihir yang bisa membantunya dalam memenuhi harapan terliarnya. sihir itu adalah Sihir Ilusi.
Qirani berusia enam belas tahun saat ini. satu tahun sudah dia habiskan untuk melakukan penelitian dan percobaan sampai akhirnya Qirani berhasil menguasai Sihir Ilusi. sebuah cabang sihir yang bisa digunakan untuk mengelabui mata dan indera orang lain.
*****
"Akhirnya aku berhasil menguasai Sihir Ilusi. Sihir yang mampu menipu mata dan indra orang lain. hehehe"
Qirani yang sedang duduk diperpustakaan mulai berpikir dengan liar, memikirkan hal hal menyenangkan yang bisa dia lakukan dengan Sihir Ilusi.
"Tapi sebelum aku melakukan hal yang menarik, aku harus memastikan kalau sihirku benar benar berfungsi sesuai dengan keinginanku."
Qirani mencoba Sihir Ilusinya pada seorang pemuda yang duduk tidak jauh dari dirinya. pria itu sudah sejak lama mengikuti Qirani dan membuat Qirani tidak nyaman karena selalu memperhatikan dirinya. walaupun Qirani memang senang mendapat perhatian, tapi sekarang bukan waktu yang tepat dan Qirani tidak suka saat orang lain menentukan sesuatu untuk dirinya, baik sengaja ataupun tidak disengaja.
'baiklah, sekarang mari kucoba pada pria jahil itu.' pikir Qirani.
'Sihir Ilusi, Ilusi Fantasy Seksi!'
Qirani mengaktifkan sihirnya dan menembakannya pada pemuda yang selalu mengikutinya. pemuda itu tampak terkejut sesaat, lalu matanya berubah kosong, pertanda bahwa Sihir Ilusi Qirani berhasil mempengaruhi pemuda itu.
*****
POV Pemuda
namanya adalah Akuda, pemuda kota biasa tanpa prestasi tertentu.
Akuda juga adalah siswa dari sekolah sihir, sekolah yang sama dengan Qirani. Akuda juga merupakan satu dari sekian banyak pemuda disekolah sihir yang menjadi penggemar setia dari Qirani.
dimata Akuda, Qirani adalah seorang dewi kecantikan dan juga kecerdasan. tubuhnya sempurna untuk seorang wanita, dada yang besar namun tidak terlalu besar, bibir yang lembut, mata yang indah, rambutnya yang lembut berkilau layaknya mata air yang jernih, membuat Qirani menjadi sosok yang dipuja, dipuji dan diimpikan oleh banyak pria disekolah sihir.
selain itu Qirani juga sangat pintar, melengkapi keindahan fisiknya yang tidak tertandingi.
Akuda cukup beruntung karena sudah satu tahun ini, Qirani memutuskan untuk datang ke perpustakaan sekolah. tempat dimana Akuda mulai bekerja sebagai penjaga perpustakaan. Akuda selalu menyempatkan dirinya untuk duduk tidak jauh dari Qirani disela jam kerjanya, memandangi indah wajah Qirani sambil berharap dewi keberuntungan memberinya berkat.
dan tampaknya dewi keberuntungan benar benar datang pada Akuda.
hari sudah menjelang gelap, semua pengunjung perpustakaan sudah pulang. semua kecuali Qirani yang masih sibuk dengan bukunya. Akuda tahu kalau sekarang sudah waktunya perpustakaan tutup, dan ini berarti dia harus memanggil Qirani untuk memberitahukan tentang itu. Akuda sangat bersemangat sekali dan segera mengambil kesempatan itu.
"permisi, nona Qirani."
"iyaahh~ kenapa yaahh~"
suara Qirani yang sedikit mendesah membuat konsentrasi Akuda buyar seketika. ditambah lagi dengan penampilan pakaian Qirani yang tidak diduga oleh Akuda. Qirani saat ini menggunakan sebuah dress panjang yang longgar, namun dengan belahan dada yang sangat rendah sampai menampilkan setengah buah dadanya.
belum lagi dengan bagian roknya, yang walaupun panjang memiliki dua belahan di kanan dan kiri yang sangat tinggi sampai ke pinggul. menampilkan sedikit kulit paha Qirani yang lembut dan bersih.
"kak~ kakak kenapahh?"
Akuda mau tak mau tersedar dari lamunannya, melihat wajah Qirani yang sedikit memerah dengan setetes liur yang menetes diujung bibirnya. mata Qirani tampak tidak fokus, seakan akan Qirani berusaha keras untuk mempertahankan pandangannya ke wajah Akuda walau sebenarnya Qirani tampak ingin melihat kebawah, ke area yang lebih privat.
"ehh.. itu.. emm... maaf nona Qirani... ini.. apa itu aduh.. ehmmmm..."
"kenapaahh kak~?"
Qirani berdiri dengan cepat, dalam sekejap sudah berdiri sangat dekat dengan Akuda. wajah Qirani nyaris menempel dengan wajahnya, sementara dada Qirani terasa menekan dadanya. Akuda merasa sesak nafas saking panik dan semangatnya. dia tidak pernah bermimpi bisa berdiri sedekat ini dengan Qirani. Akuda juga kaget karena dia tidak pernah membayangkan kalau Qirani adalah seorang wanita yang sangat berani, terlalu berani bahkan sampai membuat Akuda meragukan mata dan kepalanya sendiri.
"kakak~ mau aku keluar? hehe"
Akuda melihat dan merasakan Qirani menempelkan dan menggesekkan paha dalamnya ke paha Akuda, dengan tatapan sayu Qirani memandang Akuda seakan akan mengundang Akuda untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan.
"kakak~ maukah kakak bantu aku supaya aku bisa keluar? hihi"
GLEK!
Akuda tidak sadar dia menelan ludah dan kata - katanya sendiri. Qirani, sang dewi kecantikan dari sekolah sihir, mengundang dirinya untuk melakukan sesuatu yang tidak sopan? apakah ini mimpi?
"ehhh.. itu ... no.. nonaa.. saya ... saya cumaa... hiiekkkkk!!!"
Akuda merasakan selangkangannya ditekan oleh kaki Qirani. tubuh Akuda dengan cepat memberikan respon penuh semangat, membangkitkan sosok kecil keras diantara kedua kakinya. Qirana tampak memperhatikan sosok kecil itu. dia tertawa kecil dengan manis sekali.
"kakak mau duluan? bolehhh~~ tapi setelah itu bantu aku yaahh~"
Qirani menarik rambutnya ke atas dan mengikatnya dengan sebuah tali yang muncul entah darimana. Qirani kemudian berlutut dengan wajah tepat didepan selangkangan Akuda. Akuda yang panik bahkan tidak lagi mempertanyakan kenyataan yang dia lihat. yang ada di otak Akuda adalah apa yang harus dia lakukan untuk membuat situasi ini berlanjut lebih lama lagi.
"aku buka ya kakak~"
dengan lembut tangan Qirani masuk ke celah diantara perut dan celananya. tangan lembut itu kemudian dengan perlahan menarik celana Akuda turun, setiap centinya membuat Qirani tampak sangat bersemangat. Qirani kemudian menghentikan tarikannya pada celana Akuda, membiarkan celana itu menyangkut dipinggul Akuda dan membuat dirinya bingung.
"aku mau kasih bonus untuk kakak~ hiihii"
Qirana kemudian membuka kancing dressnya, membuat belahan bajunya semakin rendah dan menampilkan lebih banyak bagian tubuhnya. nafas Akuda rasanya mau berhenti karena tidak menyangka bahwa Qirana akan seberani ini. Qirana kemudian menurunkan dress bagian atas, memperlihatkan tubuhnya yang polos tanpa penutup apapun. dadanya yang bulat dan indah dihiasi puting mancung menggoda membuat mata Akuda seakan mau melompat keluar dari rongganya.
Qirana kemudian melanjutkan untuk melepas celana Akuda, menariknya dengan mudah dan dikejutkan dengan batang kelamin Akuda yang tegak menjulang penuh semangat. mata Qirani melotot terbelalak, senyum mesum menghiasi wajah Qirani yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari batang yang sangat menggoda itu.
"kakak~~~ aku boleh cobain punya kakak~~?"
wajah Qirani mendekat ke arah batang Akuda, nafasnya yang menderu meniup batang Akuda yang sedang menjadi sangat sensitif. Akuda sangat tidak sabar, wanita impiannya akhirnya duduk berlutut diselangkangannya, memberikan kenikmatan pada dirinya dan hanya dirinya.
******
Qirani berusaha keras menahan tawanya.
sambil berjalan keluar dengan tubuh gemetar, sekuat tenaga menahan diri supaya tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Qirani sangat bangga pada dirinya sendiri. mantra Sihir Ilusi yang dia lakukan benar benar efektif. bahkan terlalu efektif sampai mampu membuat orang lain tertipu dalam fantasi dan imajinasi mereka sendiri.
didalam perpustakaan, Akuda yang terjebak dalam Sihi Ilusi tidak menyadari tingkah lakunya yang menjijikkan. Akuda menelanjangi dirinya sendiri diperpustakaan yang padat dan ramai, didepan rekan kerja dan guru yang sibuk berlalu lalang, lalu mengocok batangnya yang berdiri keras dan tegak sambil mendesah dengan keras.
kepala perpustakaan sampai meneriaki dan memukul kepala Akuda, berusaha menyadarkannya dari fantasi gila yang ada dikepalanya, namun Akuda tidak kunjung bangun. dia malah menjadi semakin gila dengan mengarahkan batang kerasnya pada guru dan murid yang lain, seakan mengundang mereka untuk menyentuh dirinya.
jika ada orang yang cukup jeli untuk memperhatikan, mereka pasti sadar kalau Akuda saat ini sedang dalam pengaruh sihir. matanya yang tidak fokus adalah satu satunya petunjuk yang bahwa Akuda yang sekarang bukanlah Akuda yang sebenarnya. tapi tidak banyak orang yang memiliki kejelian seperti itu, dan mereka yang memilikinya jelas tidak akan duduk santai didalam perpustakaan sekolah.
"senangnya berbuat jahil. hahahahahaha!!" Qirani tertawa puas setelah dia cukup jauh dari perpustakaan.
"percobaan berikutnya adalah Ilusi lokasi atau Ilusi statis. bagaimana menempatkan sebuah Ilusi pada objek tertentu dan membuat orang yang melihat objek itu menganggap bahwa benda itu adalah sesuatu yang lain."
dengan semangat, Qirani berlari lari kecil menuju kamar hotel yang dia sewa.
tanpa Qirani sadari, ada sosok lain yang memperhatikan kelakuannya. sosok dengan kekuatan sihir yang lebih besar daripada Qirani.
"dasar penyihir kecil nakal. hmmhh!"