Cetung..suara notifikasi smartphone Dave kalau ada pesan Whatsapp masuk.
Lalu Dave meraih smartphonenya untuk melihat notifikasi itu menunjukkan kalau Chyntia mengirim foto di Whatsapp maka Dave membuka WhatsApp itu untuk melihat foto yang dikirim istrinya ternyata foto itu bergambar Chyntia berpose telanjang dan juga diberi keterangan dibawahnya "Selamat Mupeng wkwkwkk",
"Kenapa Dave?"tanya Sao Indri karena melihat Dave kaget ketika melihat smartphonenya maka Dave memberikan smartphonenya ke Sao Indri dan langsung membuatnya tersenyum.
"Ternyata kalian nakal juga yah hahhaha",ucap Sao Indri yang tertawa karena melihat smartphone Dave yang berisi foto telanjang Chyntia.
Lalu Dave kembali rebah di ranjang langsung ditindihi sama Sao Indri yang tersipu di dada Dave sedangkan kontol Dave masih terjepit oleh tempek Sao Indri.
"Dave",ucap Sao Indri yang tersipu di dada Dave yang berambut.
"Ya",jawab Dave sambil membelai rambut kakak iparnya.
"Boleh Aku minta sesuatu kekamu?"tanya Sao Indri yang tangannya memaini rambut dada Dave.
"Apa itu Sao?"tanya balik Dave sambil mengecup kepala kakak iparnya.
"Jangan ceraikan Chyntia",ucap Sao Indri dengan menatap Dave.
"Ya...aku tidak akan ceraikan dia tapi bagaimana dengan Sao ...",ucap Dave yang terpotong karena jari Sao Indri menahan bibir Dave.
"Aku tetap milikmu juga tapi aku tidak mau kau menceraikan Chyntia tapi seumpama kamu menyakitinya maka aku tidak akan segan segan membunuhmu demi dia",ucap Sao Indri yang menatap tajam ke Dave.
"Ya, Sao...aku menuruti apa perkataan Sao Indri",ucap Dave yang mencoba menyakinkan kakak iparnya.
"Ya sudah aku ngantuk mau tidur disini",ucap Sao Indri yang kembali kepalanya tersipu di dada Dave sedangkan Dave membelai rambut kakak iparnya yang tertidur akhirnya Dave juga ketiduran.
Besok paginya setelah mereka breakfast di club house dan ketika mau kembali ke cottage.
Tiba-tiba smartphone Dave berbunyi terus ia melihat layar smartphonenya tertera nama ibu Evelyn maka Dave langsung menerimanya.
"Hallo",jawab Dave
"Pagi pak Dave , saya sudah bagikan ilustrasi bapak ke staff saya untuk dicek ternyata ada beberapa ilustrasi yang salah atau mungkin sebaiknya bapak datang ke sini agar saya bisa menjelaskan dimana letak kesalahan ilustrasi tersebut",ucap Bu Evelyn di smartphone Dave.
"Bisa.. sebentar lagi saya akan meluncur kesana bersama ibu Indri",ucap Dave yang disebelahnya ada Sao Indri yang juga ikut mendengar.
"Tapi sebisa mungkin pak Dave datang kesini sendiri saja tanpa Bu Indri sebab ini bukan masalah yang fatal jadi sebaiknya tidak perlu Bu Indri datang kesini cukup anda saja",ucap Bu Evelyn di smartphone Dave.
"Oh begitu",jawab Dave sambil menoleh ke arah Sao Indri yang langsung dijawab Sao Indri dengan anggukan.
"Ya,pak Dave jadi apakah pak Dave bisa datang ke kantor saya saat ini juga?"tanya ibu Evelyn yang berada di smartphone Dave dan Sao Indri yang disebelahnya langsung memberi tanda Dave dengan mengangguk.
"Baiklah habis ini saya akan menuju kesana",jawab Dave.
"Terima kasih pak Dave dan saya tunggu kedatangannya",ucap Bu Evelyn yang kemudian menutup teleponnya.
"Terima kasih",jawab Dave dengan agak bingung.
"Kenapa Dave?"tanya Sao Indri.
"Permintaan Bu Evelyn kok rasanya aneh karena aku harus datang sendiri?"tanya Dave karena heran dengan permintaan Bu Evelyn.
"Tidak apa-apa dan pokoknya apapun yang terjadi proyek ini harus deal dan kita ambil positifnya saja mungkin ilustrasinya salahnya gak fatal", ucap Sao Indri yang berusaha menenangkan Dave.
"Tapi..",ucap Dave yang dipotong oleh Sao Indri.
"Seumpama Bu Evelyn minta fee atau lainnya itu bisa diatur pokoknya kamu datangi dulu baru kita bahas lagi",ucap Sao Indri yang membuat Dave mengangguk angguk.
"Sekarang kamu berangkat ke kantor PT Selebes Coal untuk menemui Bu Evelyn dan tetap semangat",ucap Sao Indri yang juga menyemangati Dave.
Lalu mereka masuk ke mobil terus mereka menuju ke cottage terlebih dahulu untuk menurunkan Sao Indri baru Dave pergi ke kantor PT Selebes Coal.
Sesampainya disana Dave langsung diantar masuk menuju kantor Bu Evelyn.
Tok..tok suara pintu kantor Bu Evelyn yang diketuk oleh Dave.
"Silakan masuk pak Dave",ucap Bu Evelyn didalam kantor dan mempersilakan Dave.
"Selamat siang Bu Evelyn",ucap Dave ketika masuk ke ruang Bu Evelyn yang pada waktu itu Bu Evelyn memakai gaun terusan biru yang ada simpul tali di ikat pinggangnya dengan lengan panjang dan belahan dada berbentuk V tetapi ada yang aneh dengan baju ibu Evelyn karena ada tonjolan kecil di puncak buah dadanya.
"Silakan duduk pak Dave",ucap Bu Evelyn yang mempersilakan Dave duduk.
"Kami sudah memeriksa beberapa ilustrasi asuransi anda dan tidak ada masalah tetapi untuk ilustrasi yang ini tidak sesuai dengan harapan saya sebab saya mendapatkan fasilitas hanya segini saja", ucap Bu Evelyn yang berdiri disebelah Dave yang duduk sambil menempelkan buah dadanya ke lengan Dave.
"Begini ,Bu Evelyn saya bisa jelaskan untuk ilustrasi ini saya buat sesuai dengan budget yang diberikan kantor anda maka saya buatkan ilustrasi ini selain perlindungan juga ada nilai investasi yang berguna sebagai simpanan untuk hari tua anda",jawab Dave yang berusaha menghilangkan perasaan nafsunya karena lengannya telah bersentuhan dengan payudara Bu Evelyn.
Lalu suasana kantor menjadi hening sejenak terus Bu Evelyn jalan menuju pintu ruangannya.
Ceklek...suara pintu yang dikunci sama Bu Evelyn.
"Ya saya mengerti tetapi saya tetap tidak mau fasilitas saya senilai segitu dan saya mau lebih",ucap Bu Evelyn yang habis mengunci pintu terus duduk disofa.
"Baiklah saya akan rubah ilustrasi anda dan fasilitas sebesar berapa yang anda inginkan?"tanya Dave yang kemudian menoleh ke Bu Evelyn yang sedang duduk disofa dan langsung membuat Dave tercengang sebab Bu Evelyn duduk disofa dengan posisi kaki terbuka sehingga terlihat celana dalamnya berwarna biru nan transparan.
"Maaf",ucap Dave sambil mengarahkan pandangannya ke tempat lain dan Bu Evelyn malah tersenyum lalu bangkit berdiri menghampiri Dave.
"Begini pak Dave yang saya mau fasilitas saya ditambah sekian jadi apabila budget yang saya dapat kantor kurang mencukupi dengan fasilitas asuransi saya maka saya mau pak Dave menaikkan premi saya nanti saya menambahkannya dengan uang pribadi saya",ucap Bu Evelyn yang berdiri dari sofa terus menghampiri Dave lalu duduk dipangkuan Dave yang langsung membuat Dave kaget.
"Bu Evelyn...",ucap Dave yang sedang memangkunya.
"Pak Dave, sebenarnya dari awal saya ketemu anda saya sangat menyukai anda jadi maukah anda menemani saya untuk sesaat agar bulpen saya keluar tintanya sebab kalau anda tidak mau menemani saya maka saya terpaksa tidak bisa memberi tanda tangan karena saya tidak mempunyai tinta dan saya membutuhkan tinta itu dari anda",ucap Bu Evelyn yang kemudian menyibakkan gaunnya yang atas dan ternyata benar dugaan Dave kalau Bu Evelyn memang tidak memakai Bra sehingga terlihat payudara ukuran 36 didepannya.
"Bu Evelyn, apakah saya harus melakukan ini sedangkan saya sudah beristri",ucap Dave yang tangannya diarahkan oleh Bu Evelyn ke payudara kanannya sehingga payudara itu didalam genggaman tangan Dave.
"Pak Dave,saya tidak masalah anda sudah beristri atau tidak dan yang penting saya mau sekarang anda membasahi ini sebab ini sudah lama mengering",ucap Bu Evelyn sambil mengarahkan tangan Dave dari payudaranya ke gundukan selangkangannya.
"Bu, Evelyn,apa maksud anda dari semua ini sebab saya tidak mengerti maksud anda?"tanya Dave yang membiarkan tangannya dituntun oleh Bu Evelyn merabai selangkangan Bu Evelyn..
"Jangan panggil ibu tapi langsung panggil nama saya saja Evelyn", ucap Bu Evelyn yang sedang memandu tangan Dave merabai gundukan selangkangannya.
"Bu Evelyn, sebaiknya kita jangan melakukan ini sebab saya takut dengan suami Anda",ucap Dave yang tanpa sadar jarinya merabai gundukan selangkangan Bu Evelyn yang tak lagi dipandu oleh Bu Evelyn.
"Pak Dave,anda jangan khawatir sebab tidak ada seorangpun lelaki yang melarang kita karena aku seorang janda dan aku berhak menentukan hidupku sendiri",ucap Bu Evelyn yang tangannya melingkar dileher Dave lalu mengajak Dave bercumbu dan Dave pun terhipnotis mengikutinya sedangkan tangan Dave sudah menyibak celana dalam Bu Evelyn hingga tangannya bisa masuk dari samping terus mengobel memek Bu Evelyn.
Kemudian mereka menghentikan ciuman mereka terus mereka saling tatap lalu mereka berciuman lagi malah lebih berapi api dari sebelumnya lalu Dave menciumi turun sampai ke payudara Bu Evelyn untuk mengenyotinya.
"Ya...Dave aku suka kenyotanmu pada payudaraku",desah Bu Evelyn yang tangannya mulai melepaskan kancing baju Dave terus merabai Dada Dave yang berbulu sedangkan tangan Dave berada di memek Bu Evelyn mulanya mengobel menjadi kocokan sehingga tubuh Bu Evelyn menggelinjang keenakan.
"Oucch. ....Dave ...aku suka sekali",lirih Bu Evelyn sambil menggigit bibir bawahnya untuk menutupi desahannya.
Sedotan Dave ke payudara Bu Evelyn dan kocokan tangan Dave di tempek Bu Evelyn yang secara bersamaan membuat Bu Evelyn mencapai orgasme.
"Daveee...akuuu keluaar",erang Bu Evelyn sambil menutup mulutnya.
Crooot... croott keluarlah sudah mani Bu Evelyn membasahi celana Dave.
Kemudian tangan Dave yang tadi buat mengocok tempek Bu Evelyn berpindah ke pinggul Bu Evelyn sedangkan Dave menatap Bu Evelyn lalu mengecup bibirnya.
"Dave...terima kasih",ucap Bu Evelyn dengan wajah sayu menatap Dave.
Lalu Bu Evelyn melihat celana Dave yang menonjol sepertinya kontol Dave sudah berdiri tegak.
"Kasihan kamu lagi nahan yah",goda Bu Evelyn dengan senyum genitnya kemudian Bu Evelyn jongkok dihadapan selangkangan Dave terus melepaskan ikat pinggang Dave serta membuka resleting celana Dave untuk membebaskan kontol Dave.
"Woww",ucap Bu Evelyn sambil melihat kontol Dave yang berdiri tegak.
"Sayang... sebentar lagi kamu masuk memek aku yah...muaahh",ucap Bu Evelyn yang sedang berbicara manja pada kontol Dave bahkan dikecupnya ujung kontol Dave dengan mesranya.
Lalu Dikecupnya lagi kontol Dave dari ujung terus ke batang sampai ke kantong telornya bahkan Bu Evelyn menyedot salah satu kantong telor Dave secara bergantian lalu melahap kontol Dave sampai tertelan semua kedalam mulutnya hingga membuat Bu Evelyn tersedak.
"Uhuk..uhuk",suara batuk Bu Evelyn yang memegangi lehernya sambil memandang Dave dengna wajah sayu setelah ia berusaha menelan semua batang kontol Dave tetapi tidak tersirat untuk berhenti bahkan ia melakukannya lagi dan lagi.
Setelah itu Bu Evelyn melepaskan celana dalamnya dan mengarahkan kontol Dave ke arah memeknya yang akhirnya
Blesss.. masuklah kontol Dave menerobos ke dalam memek Bu Evelyn.
"Ini buat kenang-kenangan agar kamu tidak melupakan aku..cup",ucap Bu Evelyn menaruh celana dalamnya yang baru dipakainya tadi ke saku jas Dave lalu dia mengecup bibir Dave.
Lalu Bu Evelyn mulai menggoyangkan pinggulnya dengan memutar secara perlahan-lahan hingga membuat Dave mendesah.
Kedua tangan Bu Evelyn melingkar ke leher Dave sambil menatap Dave dengan penuh arti.
Tangan Dave tidak tinggal diam maka dia membuka simpul gaun Bu Evelyn hingga terbuka sampai ke bawah maka terlihatlah tubuh Bu Evelyn yang tanpa memakai dalaman sehingga terpampang kedua payudaranya seukuran 36 dihadapannya lalu Dave melihat diselangkangan Bu Evelyn yang dihiasi rimbunan rambut.
"Dave , bagaimana payudaraku?"tanya Bu Evelyn yang menatap Dave sambil pinggulnya tetap goyang maju mundur.
"Indah sekali", jawab Dave yang menatap payudara Bu Evelyn sambil tangannya meraih dan meremas payudara Bu Evelyn sedangkan Bu Evelyn tetap menggoyangkan pinggulnya sambil menatap Dave yang sedang meremasi payudaranya.
Kemudian Dave mendekatkan mulutnya ke puting payudara Bu Evelyn lagi lalu mengenyotnya.
"Ya...Daveee...kamu Suka yaaah",desah Bu Evelyn yang menikmati payudaranya dinenen oleh Dave bahkan Bu Evelyn mengecup kening Dave sebagai tanda cinta.
Lalu Dave menghentikan kenyotannya sambil menatap Bu Evelyn sedangkan Bu Evelyn melakukan hal yang sama yang kemudian mereka mendekatkan wajah mereka terus berciuman.
Goyangan pinggul Bu Evelyn semakin lama semakin kencang dan begitu juga Dave memulai menyodok memek Bu Evelyn dari bawah.
"Aaa..aaa.aaahh",desahan Bu Evelyn yang memaju mundurkan pinggulnya hingga akhirnya dia jatuh tersipu di dada Dave sedangkan Dave hanya mengelus punggung Bu Evelyn dan terasa kontolnya yang diremas remas oleh otot memek Bu Evelyn.
Kemudian Dave berusaha mengangkat tubuh Bu Evelyn tetapi kontolnya tetap menancap di memek Bu Evelyn terus dibawanya tubuh Bu Evelyn ke sofa dan dibaringkan Bu Evelyn disana lalu Dave menggenjotnya disofa itu sedangkan Bu Evelyn hanya bisa menatap Dave yang menyetubuhinya.
Plok...plok ...plok..suara pertemuan dua tubuh yang saling bertabrakan.
Kedua kaki Bu Evelyn ditopang oleh tangan Dave sedangkan Bu Evelyn hanya bisa menatap Dave yang lagi menggenjotnya
"Ya..ya....Dave kamu memang jantan sekali",desah Bu Evelyn sambil tangannya memegang pipi Dave yang sibuk menggenjotnya.
"Eveee...akuuu maaauuu keluaar",erang Dave yang menggenjot Bu Evelyn yang semakin kencang sedangkan Bu Evelyn hanya bisa mendesah.
"Akkkuuu keluaar...ahhh",erang Dave yang menandai kontolnya memuntahkan mani berulang kali ke dalam rahim Bu Evelyn.
"Dave ,kamu memang jantan",kata Bu Evelyn yang menikmati rahimnya yang di penuhi mani Dave.
Kemudian Dave bangkit berdiri sambil mencabut kontolnya dari memek Bu Evelyn sehingga terlihat memek Bu Evelyn ada tumpahan mani Dave yang mengalir keluar terus jatuh ke sofa.
https://www.imagebam.com/view/ME4MT1P Bu Evelyn
"Dave...", panggil Bu Evelyn yang tetap tidur telentang dengan membuka tangannya agar Dave mau mendekatinya.
Setelah Dave mendekati Bu Evelyn tetapi Bu Evelyn tetap berbaring melainkan dia hanya ingin kontol Dave dekat dengan wajahnya agar dia bisa menciumnya lalu mengulumnya hingga bersih sambil menatap Dave dengan penuh arti.
"Apa yang baru aku lakukan?"batin Dave ketika dia mengamati Bu Evelyn yang sedang membersihkan kontolnya dengan mulutnya sedangkan Dave mengamati sekujur tubuh Bu Evelyn yang telentang dan memeknya dihiasi rimbunan rambut ditaburi cairan putih maninya.
Setelah kontol Dave bersih maka Bu Evelyn bangkit dari sofa lalu menata rambutnya terlebih dahulu kemudian dia bangkit berdiri menyimpulkan kembali tali gaunnya lalu dia berjalan menuju mejanya sedangkan Dave merapikan celana dan kemejanya.
"Dave ,aku cuma minta fasilitas asuransiku diubah dikit menjadi lebih besar untuk masalah biaya premi lebih dari yang diberikan kantor tidak apa-apa sebab aku mau menambahinya dengan uangku sendiri dan terima kasih kau telah menyirami rahimku",ucap Bu Evelyn yang mendekati Dave terus tersipu di dada Dave.
"Iya itu bisa kuubah",ucap Dave yang merangkul Bu Evelyn terus mengecup kening Bu Evelyn.
"Aku pamit pulang yah",ucap Dave yang hanya dijawab oleh Bu Evelyn dengan anggukan terus mereka berciuman sambil tangan kanan Dave masuk ke dalam rok Bu Evelyn untuk merabai memeknya untuk yang terakhir kalinya.
Lalu mereka berpelukan sebentar kemudian Dave meninggalkan Bu Evelyn sambil membawa ilustrasi Bu Evelyn untuk dipelajari lagi.
Sesampainya di cottage Dave tidak menemukan kakak iparnya di ruang depan melainkan kakak iparnya berada di ranjang lagi menonton TV dengan memakai jubah mandi.
Setelah menaruh ilustrasi Bu Evelyn maka dia melepas sepatu dan jasnya terus naik ke ranjang ikut berbaring di sebelah Sao Indri.
"Sao..."ucap Dave yang tak dihiraukan oleh Sao Indri yang tetap fokus menonton TV.
"Sao kok diem sih atau Sao Indri lagi marah yah?"tanya Dave yang berusaha mendekati Sao Indri.
"Bagaimana hasil pertemuanmu dengan Bu Evelyn?"tanya Sao Indri yang akhirnya mau membuka suara tapi wajah tetap menghadap ke depan.
"Semua berjalan lancar tapi ..",ucap Dave yang tidak dilanjutkan karena sesuatu yang berat dia ucapkan.
"Tapi apa?"tanya Sao Indri tanpa menoleh ke Dave dan tetap fokus menonton TV.
"Ilustrasi Bu Evelyn minta diubah karena dia minta fasilitas asuransinya diperbesar dan apabila biaya preminya tambah lebih besar dari budget yang diberikan perusahaan dan dia tidak mempermasalahkan sebab dia mau menambahnya dengan uang pribadinyai",ucap Dave yang ikut melihat TV.
"Ooh..cuma itu aja lalu apakah Bu Evelyn ada meminta sesuatu atau semacam Fee kekamu?"tanya Sao Indri yang menyandarkan kepalanya ke pundak Dave.
"Tidak ada tapi ...",ucap Dave yang tidak berani melanjutkan karena takut Sao Indri cemburu dan marah.
"Tapi apa?"tanya Sao Indri yang mengangkat kepalanya terus menoleh ke Dave yang menundukkan kepala.
"Ehh..",jawab Dave yang mulutnya tidak berani membuka.
"Sudah kamu ngomong aja deh sebab aku lebih tahu untuk masalah kayak gini atau kamu barusan tidur sama dia",ucap Sao Indri yang menatap Dave yang akhirnya mau menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
"Maafkan aku Sao yang telah mengkhianatimu dan janji itu yang terakhir",ucap Dave yang berusaha meyakinkan Sao Indri.
"Ya sudah aku maafkan dan juga aku tidak mau proyek ini gagal hanya karena kamu tidak mau melayaninya jadi aku ingin proyek ini deal walaupun kita harus bersepakat dengan setan",ucap Sao Indri yang kembali menyandarkan kepalanya ke pundak Dave.
"Iya ,Sao",jawab Dave mengecup kepala kakak iparnya yang menyandar di pundaknya.
"Ceritakan bagaimana kalian melakukannya?"tanya Sao Indri sambil tangan kanannya berada diatas gundukan Dave.
"Pertama kami membahas Masalah ilustrasi tetapi entah kenapa Bu Evelyn sepertinya memancing syahwatku dengan duduk di sofa dengan kaki terbuka sehingga aku bisa melihat celana dalamnya yang transparan berwarna biru sehingga aku bisa melihat bulu kemaluannya tetapi aku memalingkan mukaku agar aku tidak melihatnya sebab aku berusaha seprofesional mungkin agar aku tidak mau proyek ini gagal hanya karena aku tidak bisa menahan nafsuku",ucap Dave yang melihat TV.
"Terus",ucap Sao Indri yang jarinya sudah memainkan gundukan Dave dengan meremasnya.
"Namun tiba-tiba Bu Evelyn duduk dipangkuanku sambil menjelaskan permintaannya tentang asuransinya sambil mengarahkan tanganku ke payudaranya",ucap Dave sambil tangan kirinya memegang paha kakak iparnya terus menyibak jubah mandinya lalu tangan itu menyusuri selangkangan kakak iparnya sampai menyentuh mulut kemaluan kakak iparnya yang berambut.
"Lalu"ucap Sao Indri yang tangannya mulai membuka resleting celana Dave lalu masuk ke dalam terus merabai gundukan selangkangan Dave yang masih terlindung oleh celana dalam Dave.
"Ya terjadilah persetubuhananku dengan Bu Evelyn",ucap Dave yang tangannya naik ke selangkangan Sao Indri hingga bisa menyentuh belahan kemaluan kakak iparnya terus kedua jarinya mulai mengobel klitoris Sao Indri sedangkan tangan Sao Indri sudah memasuki celana dalam Dave dan mengocok kontol Dave.
"Dave , lepasin bajumu", perintah Sao Indri yang menghentikan kocokannya pada kontol Dave maka Dave bangkit berdiri terus mengikuti perintah kakak iparnya dengan melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuhnya setelah itu Dave kembali berbaring di sebelah kakak iparnya.
Maka terjadilah persetubuhan mereka pada saat itu juga karena Sao Indri terangsang ketika mendengar cerita Dave tadi dan setelah tempek Sao Indri digenjot oleh Dave dan diludahi oleh kontol Dave dengan pejuhnya bahkan Dave sempat menfoto Sao Indri yang tidur mengkangkang dengan mani Dave menempel dimulut kemaluannya.
"Saoo...kamu sexy sekali", ucap Dave setelah memfoto terus mengenyot puting Sao Indri dan berciuman terus tidur telungkup di sebelah Sao Indri dengan tangan memeluknya.