Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Project V

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Benar dugaanku, ini adalah beberapa benda tajam yang sengaja dikirim oleh seseorang. Potongan kecil kawat kawat berkarat yang lancip, sekitar lima atau enam jarum tusuk, serpihan kaca, dan juga sebilah keris yang sangat kecil tanpa warangka. Manusia laknat..siapa sebenarnya pengirim santet keji ini.

Aku meringis kesakitan menahan banda tajam di genggamanku. Darah segar mengalir menetes dari telapak tangan kananku. Aku berbalik badan dan berjalan untuk turun dari atas. Namun, masih beberapa langkah kaki ku menuju ke arah bawah aku dikejutkan oleh suara tawa.

Tawa yang mengerikan sekali. Tawa yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Tawa yang mampu membuat seluruh tubuh ini merinding.

" kihi.. kihihik.. kihihihikhahahahahakh.. kihihihihiahahahahh..."

Ingin rasanya aku berlari secepat mungkin menjauh dari suara itu. Takut diri ini mendengarnya tapi, penasaran mengalahkan segalanya.

........tunggu dulu....... ini aneh...

...aku tidak akan lari......bukankah aku sekarang dalam kecepatan yang melebihi apapun di dunia ini....tapi kenapa bisa suara tawa ini mampu menyamai keberadaanku.......

Aku berputar berusaha mendengar dengan baik dari mana sumber suara itu berasal. Mataku tajam menyapu sekelilingku mencari sosok pemilik suara misterius ini.

Angin bertiup kencang..hawa sama saat aku berusaha membebaskan kak gendhis, hanya saja ini masih bisa kuatasi. Samar samar bayangan hitam tinggi besar dengan mata berwarna merah beberapa detik seperti melihatku dari balik rerimbunan pohon di sebelah rumah andi.

"herrggghhh.....hherrgghahahahahahaha...." suaranya yang besar serak dengan intonasi penuh bass seperti ditujukkan kepadaku oleh makhluk tersebut.

Tidak hanya satu, ternyata suara tawa mengikik yang membuatku bergidik tersebut menampakan wujudnya meski tipis dan hanya sebentar...seperti kelelawar seukuran tubuh manusia dewasa.

Apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga ini. Dengan cepat kucari kain seadanya dan membalut telapak yang sedikit robek ini. Ku hentikan kecepatan berlebih ini dan duduk di posisi semula dengan menyembunyikan luka.

" ndi...ryan..kesini sebentar nak..om sama tante mau bicara.." suara pak hanafi memanggil dari dalam.

Di situ kami mendapat ucapan terimakasih dari mereka sekali lagi. Menawarkan tempat jika suatu hari nanti kami sudi mengunjungi rumahnya, dan beberapa hal formal lainya.

Aku tarik pak hanafi ke teras depan rumah sebentar setelah saudara mereka pamit undur diri. Kejadian janggal tak masuk akal yang barusan terjadi kuceritakan pada beliau.

Sedikit mengernyitkan dahi mendengar penjelasanku. Memang keluarga ini kurang percaya akan hal klenik. Hanya logika yang bermain didalam penghuni rumah ini, pun dengan andi. Mungkin karena tidak enak hati denganku, pak hanafi berucap akan mencari orang pintar guna mengungkap siapa dalang dan akan mengembalikan santet ini bila perlu.


" kalau nak ryan tidak keberatan, bapak mohon untuk beberapa malam nak ryan bersedia menemani kami. Mendengar nak ryan tahu akan hal tak masuk akal tersebut " pintanya.

" mungkin tidak sampai nginep om, sebab ada ibu di rumah sendirian..dan tolong hal ini di simpan untuk kita saja. Saya nggak mau membuat tante dan andi khawatir jika mengetahui hal ini".

" iya, nggak apa apa kalau tidak sampai menginap, hanya ikut menjaga keselamatan keluarga ini saja. Sebenarnya apa yang diajarkan almarhum bapak kamu hingga bisa mengetahui hal seperti santet macam ini".


" ah..om ini berlebihan, ryan nggak tahu banyak mengenai ilmu hitam seperti ini. Almarhum hanya mengajarkan ilmu agama yang pasti juga mencangkup hal ghaib beserta doa untuk menangkalnya..itu saja om".

" oh iya ..benda benda ini tolong om simpan dan om bawa ke pak kyai jika perlu."

" iya, nanti akan om tanyakan" pungkasnya.
 
Beberapa hari berjalan normal seperti sediakala. Ibu pun mengijinkan aku menemani keluarga tante nur dwngan catatan tidak pulang terlalu malam. Sampai suatu hari, sehabis maghrib seperti biasanya aku sudah berada di kediaman mereka. Malam ini hawa kurasa sunyi.. Aku dan andi belajar di kamarnya. Om dan tante menonton televisi di ruang tengah.


" aaaaaaaaaahhhh...andiiii...papa..!!!"
Teriak tante nur dari ruang tengah benar benar mengagetkan kami. Dengan cepat kami bergegas menuju tempat mereka. Andi seperti tak percaya, pun juga denganku dengan apa yang kami lihat.

Om hanafi mencoba mencekik istrinya sendiri. Dengan sekuat tenaga kami melepaskan cekikan tangan om ke leher tante. Lemas dan penuh ketakutan kini kulihat tante nur yang segera kutarik mundur kebelakangku.

Kini di hadapan kami om hanafi nampak bertingkah seperti seekor harimau. Membungkuk Menggeram keras dengan jari jari seperti mencakar mencari mangsa.

Andi pun tak tanggap dengan hal seperti ini. Mungkin ini kali pertama baginya. Kucoba untuk tidak panik, ayat suci yang biasa kubaca hingga hafal diluar kepala kini dengan penuh keyakinan aku lafalkan dan menghembuskan ke kedua telapak tanganku seperti yang almarhum baoak ajarkan.

Mendengar alunan ayat, sosok ditubuh om hanafi mulai melangkah mundur. Segera ku kejar dan kupegang kepalanya erat erat. Kulanjutkan melafal ayat dan dengan sapuan telapak tanganku di wajahnya, kini lemah dan lemas sudah om hanafi. Terkapar dan mulai menunjukkan sisi om yang sebenarnya.

Semakin takut keluarga ini dengan hal yang baru buat mereka. Hingga mereka benar benar memintaku untuk menginap di rumah mereka. Dengan halus dan berat aku tolak permohonan mereka. Yang pasti setiap malamnya aku bersedia menemani keluarga ini.

Keesokan harinya tidak kutemukan kejanggalan seperti kemarin. Mungkin ini hasil dari usaha om hanafi ke orang pintar pikirku.

Dua malam berlalu dan kami pun merasa aman.

" di minum teh nya nak ryan..keburu dingin lho." tante nur memang selalu baik padaku.

" mari om tante " sambil ku seruput teh manis hangat buatan mama andi yang berpantat hangat karena pernah merasakannya meski sedikit.

" lama sekali si andi ini ngambil cemilan" gerutu tante nur yang tak sabar menunggu andi mengambil snack di dapur.


" PRAANKKK..!!! GLONTANG..!!! DIIEEENGG..!! PRAANKKKK...!!

Kami dikagetkan suara dari dapur. Dengan cepat kami menuju ke tempat andi berada. Piring, gelas, panci, wajan dan banyak sekali peralatan dapur pecah berhamburan porak poranda.

Andi berdiri membelakangi kami dengan tangan memegang sebilah pisau.

" ya allah..pahh.." teriak histeris dan ketakutan keluar dari mulut tante nur.

Kini andi yang dalam posisi sama hanya menoleh ke arah kami dengan raut wajah yang tampak marah dan mata merah.

" bantu saya om" aku tahu apa yang harus aku perbuat.

Ku ladeni perlawanan andi saat aku berusaha merebut pisau darinya. Sementara om hanafi dan tante mundur agak menjauh dengan takut.

Dengan lengan sedikit robek terkena sabetan pisau, kini aku berhasil merebut sekaligus menenangkanya. Agak lama untuk membuat andi sadar seperti sediakala. Dan malam mulai larut mau tidak mau aku harus pulang.

" om saya minta tolong, untuk besok tolong om cari orang untuk menginap di sini selain saya tentunya. Dan om usahakan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi lewat pak kyai. Sudah malam, saya harus pamit pulang om."

Beliau meng iyakan semua perkataanku. Dan dengan itu aku melaju pulang.

Tiga hari berselang kejadian tak di inginkan tidak menunjukkan tanda tandanya. Dengan bi inah yang menemani karena suaminya harus di rumah untuk giliran ronda malam.

Iya...papa andi meminta bi inah pembantu dadakan nya beserta suaminya ikut menemani ku menjaga keluarga ini. Om hanafi ada perjalanan dinas ke luar kota sejak dua hari lalu. Praktis hanya kami berempat yang ada di rumah ini.

Aku sudah meminta izin pada ibu untuk menginap di rumah andi karena papa nya tidak di rumah.
 
Kesan malam jum'at angker tidak kurasa malam ini. Mungkin pak hanafi sudah menemukan orang yang pas untuk menangkal serangan ini.

Ku hisap rokok di teras depan rumah andi. Para penghuni rumah sudah tidur karena begitu sunyi dan lampu beberapa sudah di padamkan. Pikiran ku melayang menelisik beberapa kejadian aneh yang silih berganti menimpa mereka. Om hanafi yang bertingkah seperti harimau, andi yang kalap dengan pisau di tangannya, dan kini..ahhh syukurlah..semoga benar benar tidak terjadi apa apa lagi kedepanya.

Ku seruput kopi yang sudah dingin dan melihat jam di hp ku. Setengah dua belas malam...cukup ngantuk juga meski sudah diganjal dengan kopi. Urusan sekolah aku tak khawatir karena sudah terbiasa bangun subuh.

Aku sedikit terhenyak ketika pintu rumah dibuka dari dalam.

" belum tidur nak..?" ternyata tante nur yang membuka pintu.

Dingin malam segera sirna dengan suasana hangat yang kutangkap lewat mata ini. Kulihat tante nur menghampiriku dengan pakaian yang luar biasa seksi.

Beliau mengenakan gaun tidur yang sangat tipis dan sangat minim. Payudara montoknya begitu membusung di topang BH merah yang tidak bisa disembunyikan oleh tipisnya gaun tidur yang ia pakai. Juga paha mulus montok tante yang sangat mengundang birahi terlihat jelas karena minimnya ukuran pakaian itu. Dan yang membuat celana ini penuh dan sesak adalah celana dalam merah yang beliau pakai berukuran sangat kecil, sehingga selangkanganya terekspos lebar dan menggembung di area paling sensitif beliau.

Dengan beliau semakin mendekat ke arahku kontan saja aku beranjak dari dudukku.

" belum tante..belum ngantuk.. Tante mau kemana kok belum tidur juga "

Kini tatapan matanya sedikit berbeda dari biasanya, terkesan kosong.

" mau cari kamu.." ucap beliau singkat sembari tangan nya mengelus elus penisku yang tegang dari luar celana yang kupakai.

Ingin ku tolak tapi aku juga bingung karena nikmat menghadapinya, aku bergidik dibuatnya.

Tidak begitu lama ia mengelus penisku, kini ia melenggang ke tangga yang menuju pada ruang atas. Gerakan bokongnya benar benar membuatku lupa akan keaadaan. Bokong besar di balut celana dalam itu seakan mengundangku untuk mengikutinya.

Seperti terkena hipnotis goyangan pantat besar tante, perlahan aku mengikuti nya. Hingga sampai di depan pintu kamar lantai atas dia berhenti. Beliau menoleh kepadaku tersenyum manis dan mengayunkan jari telunjuk seakan mengajakku. Sekangkah tante nur masuk kamar dengan pintu terbuka dan aku pun mengikutinya.

Pandanganku seperti tak ingin lepas darinya. Tubuh montok bohai tante nur yang dilapisi gaun super tipis itu sekarang setengah merebahkan tubuhnya. Tersenyum sangat genit dengan lipstik merah cukup tebal melekat di bibirnya.

" kunci pintunya..." suara lembut keibuannya benar benar mendidihkan darah mudaku.

Tanpa berpaling darinya..kututup pintu dan menguncinya dengan tangan dibelakang.

" sini sayang..tidur sama tante..tante takut...sini...peluk tubuh tante.." ucapan dengan nada erotis dan tangan lentiknya menepuk nepuk kecil kasur benar benar sempurna membiusku.

Birahiku yang mendidih ini sudah tahu kemana arah pembicaraan kami. Tanpa sadar tanganku dengan cekatan melepasi baju dan celanaku dan hanya menyisakan celana dalam saja.

Aku naik ke atas ranjang dan mendekapnya erat. Kurasai setiap jengkal tubuh tante nur yang melekat denganku. Buah dada nya memang beda..benar benar besar dan kencang. Hangat tubuhnya memabukkanku.

" ehhehehehehe...kamu sudah nafsu banget ya sepertinya.." suaranya manis dalam dekapanku.

" tante benar benar sangt seksi malam ini persis seperti yang sering aku bayangkan...aku tidak tahan tant.."

" benarkah ?...tante sudah tua sayang..kamu masih mau..?" kini ia setengah bangkit dan melepas dekapanku.

" tante lah khayalanku selama ini...tubuh tante yang montok ini selalu membuat ryan birahi.."

"sekarang wujudkan khayalanmu...puaskan keinginanmu..bila perlu...hamili tante sayang.." ucapan gila dan sangat membakar nafsu dari mulut ibu temanku ini begitu menyemangatiku.

Aku yang akan berinisiatif menjamah tubuhnya duluan kalah cepat. Beliau mendorongku hingga jatuh terlentang. Secara pelan dan erotis tante nur membuka gaun tipisnya, perlahan pula tanganya ke belakang membuka pengait BH..dan...awww..payudara wanita paruh baya cantik ini menyembul keluar dari tutupnya. Buah dada tante nur begitu putih mulus dan besar dengan puting sedikit kehitaman. Payudara beliau yang selama ini ku impi impikan kini nyata tersaji di depan mataku.


Dengan gemas aku meremas kedua buah dada nya. Kugapai bulatan susu besar dan montok beliau dengan kedua tanganku. Sedikit turun tetapi kemontokan dan ke empukan daging kembar beliau tak menyurutkan birahiku.

" ahhhhhh...nak ryan sayang..iya begituuh..remasi susu tantehh...aahhhh..pilin puting tante sayangghhh..."

" awwhh...ahhhh..iiihhhh.." tante nur mejerit manja saat remasanku pada payudara nya berubah memilin milin puting beliau yang kini mengeras dan mencuat.

" suka sama susu tante yang besar ini..? ..awwwwhhhhssss...suka sama ibu ibu seperti tante..?.. pengen ngentotin tante yah kamu..uuuhhhss?.." pertanyaan nafsu yang sungguh tidak perlu aku jawab tapi tetap harus aku jawab.

" ryan suka banget sama susu tante dari dulu, ryan selalu ingin menyusu sama tante nur..tubuh tante selalu bikin kontol ryan ngaceng..ryan akan entot tante malam inj sampai puas..sampai pejuh ryan habis di dalam memek tante.. ahhsshh...tanteee"

Kini kakiku di bukanya lututku ditekuknya. Kini ia menaikiku gundukan memek di celana dalamnya digesek gesekan dengan tonjolan kontolku yang ngaceng dalam sempak. Begitu hangat memeknya menggesek penis ini maju mundur dengan lekat dan kuat.

"ooooohhhh...sssshhhhh...aahhhh..ahh..nikmat sayang..uuhhh..suka digesekin memek tante..aahhhhssshhh.." dengan tetap menggesek memaju mundurkan pinggulnya. Kini gerakanya bertambah cepat, dan hangat memeknya semakin berasa sepertinya becek.

"ohh..oohh..ohhh..ryan..ahh..ahh..kontolmu nikmat sayang..ahh..ahh..memek tante seperti diganjal penismu..iihh..ihh..aaahhhhshhh...aaaaahhhhh ryaaaaannn...tante sampai naaaakkk...uuuuuuuuhhhhh"

Gerakanya terhenti, nafasnya tersengal sengal, badanya bergetar hebat..tubuh sintalnya menimpaku yang dari tadi ditindihnya seraya ku remasi bulatan montok susunya.

" hahh..hahh..hahh..hahh..enak sekali nak... Tante mau lagi..buka celana dalammu, berikan memek tante tusukan yang kuat kontolmu...........semprotkan pejuhmu dan hamili tante" dengan tubuh lemahnya dia seperti memaksaku mengeluarkan maniku di dalam liang senggamanya.

Kini ganti ku baringkan tante nur terlentang dibawahku. Nafsu beringasku harus benar benar kupuaskan pada wanita montok ini.

Kulepas celana dalam beliau yang kini sudah basah berlumur cairanya sendiri. Ku kangkangi beliau, kedua paha besar nan putih nya ku buka lebar lebar.

Bibir kemaluanya begitu tembem menggoda..bulu bulu jembut menghiasi di sekitar vagina nya. Kini penisku sudah menempel di bibir memeknya yang sudah sangat basah. Ku dorong perlahan kontolku memasuki liang vagina nya.

BLESSSSSSS...

" aaagghhhh....ryaaann..." tante nur mendesah kenikmatan saat bibir vagina nya ku belah dengan penisku.

" emmmmmhhhh....masukin lagi nak...masukin yang dalam...ooouugghhh..."

Sangat nikmat sekali penis ini menjejal penuh di dalam memek tante.

Kini ku gerakan kontolku maju mundur dalam memek tante. Dengan tempo sedang aku menggenjotnya. Tubuh nya yang sintal penuh dengan keringat kami. Susunya yang besar bergoyang goyang seiring tusukanku pada memeknya.

"ohh..ahh..ahh..ahh..eemmhh..iyahh..cepetin nak..ahh..ahh..sodok memek tante cepet..uhhh..uhh..iihhhh...iyaahh..ryann...enak"

Kini kupercepat batang kontolku keluar masuk vaginanya. Buah dada yang besar milik tante nur aku pegang dan remas.

PLOK..PLOK..PLOK..PLOK..PLAK..PLAKK..

" oh tante nur...oh sayang...enak dientot sama ryan..? ohh..tante...mau ryan pejuhi memeknya..ha?"

SLEBB..SLEBB..SLEBB..SLEBBB!!

Sekarang genjotanku sangat cepat di memeknya. Beliau mengerang erang..tanganya meremas remas bantal yang dia pakai..kini kakinya mengapit pinggangku.

" ohh..ohhh..cepet sayang..cepetin kontol kamu..ahhh..ahh..tante mau keluar sayang...emmhh..tante mau nyampe..ahh..ahh..pejuhin memek tante sayang..kontolin memek tembem tante....cepeeettt..ahhhh..aahhh...aahhh...ryaaaaannn tante mau keluaaarr..."

" ahh..eemmmhh..ohhh..berikan pejuhmu..hamili tantehhhh..oouuggghhh..aaaaaaaaahhhhhhsshhhh..ohh..emmhhh.."

Memeknya benar benar mengeluarkan cairan yang sangat banyak..sprey yang kami pakai nampak basah kuyup terkena cairan orgasme nya. Sementara itu aku sudah sangat dekat..

PLOK..PLAKK..PLAKKK..PLOKK..

Sangat cepat

" ohh..ohh..ooohhh..tante aku keluar..heghhhh...eeeenggghhhh....aahhhh...."

CROTTTT...CROTTTT..CROTTT..CROTTT..


Pejuhku benar benar sangat banyak kusemburkan ke dalam liang peranakanya. Hingga meleleh keluar dari lobang memeknya. Tubuh ku menghentak hentak mengeluarkan mani yang tersisa..bergetar hebat kemudian lemas dan ambruk menindih tubuh telanjang tante nur.ooohhh aku benar benar puas saat ini.

Kudiamkan kontolku yang masih sedikit mengeras menancap di memeknya. Ingin kubisikan sesuatu padanya. Tapi ku urungkan.

Hal yang ganjil tiba tiba kurasakan ditengah sisa sisa kenikmatan birahi bersamanya.

Ku cium wangi yang kuat sekali..semakin lama wangi ini menusuk hidungku..

Tubuh kami masih bersatu dan...

" ihihihihihihi...hihihihihihi...hihihihihihi.." tante nur tiba tiba tertawa dalam tindihanku. Tawanya membuat bulu kudu ini merinding. Tawa yang tidak asing di telingaku.

Segera aku bangkit sedikit menjauh..

" hihihihihi...hihihihi...nikmat sayang...nikmati selagi kamu masih bisa..hihihihi...sekali lagi kamu ganggu kami...maka keluargamu giliran selanjutnya...hihihihihi.."

Perlahan mata tante nur yang melotot menakutkan itu kini menutup.

Tercekat aku mendengarnya. Sialan!!.. Ternyata makhluk jahanam tadi masuk kedalam tubuh tante...bajingan! Aku masuk perangkapnya. Pantas saja tante terlihat berbeda dari biasanya. Kini tubuh montok yang terbaring itu bergerak menunjukkan kesadaranya.

Gawat..! Apa yang harus aku lakukan...?

" emmhh...hahhh...nak ryan!!!!"
 
Yah.. kalo kayak gini, kalo paranormalnya STW, digenjot sekalian aja Hu. Biar tunduk
Siapa tahu yang mengirimkannya bukanlah aki² tua kayak biasanya
Dan juga masak Ryan kekuatannya gitu aja? Yang namanya Protagonis itu pasti lebih sakti dari Antagonis.
Kalo tante Nur, genjot aja sekalian dengan rpm tinggi, biar sadarpun, akan tetap meminta..
 
Bimabet
Yah.. kalo kayak gini, kalo paranormalnya STW, digenjot sekalian aja Hu. Biar tunduk
Siapa tahu yang mengirimkannya bukanlah aki² tua kayak biasanya
Dan juga masak Ryan kekuatannya gitu aja? Yang namanya Protagonis itu pasti lebih sakti dari Antagonis.
Kalo tante Nur, genjot aja sekalian dengan rpm tinggi, biar sadarpun, akan tetap meminta..
:thumbup terimakasih saranya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd