Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Project V

Status
Please reply by conversation.
Dengan malas aku berdiri membalik badan dan....astaga..!!!

Sudah lewat jam 12 malam...! Gila..sudah berapa jam kugagahi bu har tapi terasa baru beberapa menit.

Aduh ibu pasti marah kalau begini. Andi pasti juga nyari dari tadi....
Dan bu har juga sudah ditunggu anak dan suaminya.

Kami segera berbenah memakai pakaian masing masing. Ku peluk erat dia sesaat sebelum kami berpisah. Kedua tanganku meremas pantatnya yang besar.

" jangan lupa, ...mulai minggu depan kamu harus di rumah ibu..kerjakan apa yang harus dikerjakan..kita tidak bisa sebebas ini kalau di rumah ibu nanti, karena ada anak dan suami ibu..."

" belajar yang rajin biar ibu bangga dengan lelaki yang ibu pilih ini....muuaachh" dibalik sifat liarnya saat birahi, ku temui sosok ke ibuan yang lembut pada wanita ini.

"pasti bu...ryan akan berusaha sebaik mungkin.."

" ya sudah...hati hati di jalan sayang..muachh" kini giliran beliau yang mengecup keningku seperti aku ini anaknya saja.

Aku berjalan menuju ruang kak gendhis dirawat. Banyak pesan dan panggilan masuk dari andi dan ibu.

"bro, lo dmn?.."
"om rudi dan tante ema nyariin lo mau ucapin terimakasih lusa mau balik"
"ya udh lo lgsg pulg aja gpp udh ada yg jagain bro"

Beberapa isi wa dari andi.

" nak, kamu di mana? Sudah malam cepet pulang ibu takut sendirian"....dan salah satu isi pesan ibu.

(maaf bu sudah bikin ibu cemas)

Dan pesan yang tak terduga muncul dari nomer baru. Aku mengernyitkan dahi mencoba menelisik dari mana ia mendapat nomerku.

Gambar profil ayu berjilbab berdiri setengah badan..."tante nur...?" gumamku.

"nak ryan, ini tante..maaf dapat nomer kamu dari andi tadi.."

"nak ryan dicariin semuanya lho."

"ya sudah, besok sore tolong ke rumah tante ya..papa mama gendhis ada yang mau diomongin sama kamu..hati hati sayang"......

(saayang?..kenapa tiba tiba tante nur bilang sayang ke aku ya....ah bodo ah..aku gak mau GR dulu).


Ku pacu kuda besiku laju ditengah rimbunan rintik hujan malam itu. Jalanan sudah sepi dari rayapan manusia dan kendaraan yang seakan terus bertambah. Pohon pohon tinggi menyambutku saat motor ini mulai memasuki jalanan menuju rumahku.

Sengaja tidak ku ketuk pintu rumah karena aku tidak mau mengganggu ibu yang mungkin sudah tidur. Kubuka pintu dengan kunci rumah yang masing masing kami pegang dan memasukan motor.

Televisi masih menyala, kudapati ibu yang tidur di delan tv berselimut tebal beralas karpet. Setelah aku membersihkan diri kubangunkan beliau untuk tidur di kamarnya.

Dengan nada yang masih mengantuk..
" kok malam sih pulangnya...ibu takut, dari tadi serasa ada yang nggak enak...makanya ibu liat tv sampai ketiduran...kamu temenin ibu tidur di kamar ibu saja" ucapnya.

Entah karena masih ngantuk atau dia lupa aku yang sudah berbaring di ranjangnya, tiba tiba ibu melepas baju dan rok panjang nya di hadapanku.

Susu montok ibu malam ini disangga BH full cup warna ungu. Di bagian bawah celana dalam warna senada beliau pakai menutupi daerah intimnya.
Di bawah selimut kontan penisku mengeras yang hanya memakai kolor saja saat ini.

Kupandangi tubuh semok ibu kandungku yang setengah telanjang ini.

" nak gendhis bagaimana keadaanya ian.." sambil membungkuk membelakangiku mencari pakaian di lemari bagian bawah.

Bokong putih nan besar milik ibu dengan celana dalam ungu menjadi santapan empuk mataku. Batangku semakin keras karena tangan ini tidak tahan ingin mengelusnya dibalik selimut.

"ian...nak...ditanya kok malah diam..kamu sudah ngantuk?" tanyanya lagi masih dalam posisi membungkuk sambil menoleh kearahku.

" eh..iya..kak gendhis udah baikan bu..besok ryan disuruh ke rumah tante nur, katanya papa mama kak gendhis ada perlu sama aku." dengan tatapan nanar aku menikmati bongkahan bokong ibu.

Kini kulihat daster sepaha dan tanpa lengan dengan sedikit kancing hingga bagian perut yang berbahan jatuh, melekat pada tiap lekuk tubuh ibuku yang sintal. Membusung besar BH beliau melindungi payudaranya. Paha putih ibu montok dan mulus sesekali terlihat kilasan celana dalam saat ia bergerak.

" ohh, mau berterimakasih mungkin" katanya.

" hujan tapi ibu merasa gerah..kamu nggak apa apa kan ibu pakai daster seperti ini...?"

" nggak apa apa buk..ryan juga merasa gerah" jawabku berusaha masih tetap hormat pada beliau.

" ibu nggak biasanya ganti baju di depan ryan?"

"ya terpaksa..ibu ngerasa nggak enak malam ini..ibu takut kalau kamu keluar, makanya ibu tetap ganti baju....kenapa..kamu malu sama ibu yang udah gembrot ini..?"

" ya enggak lah bu..ryan nggak malu..cuman nggak biasa saja....lagian ibu itu nggak gembrot...tubuh ibu itu bohai..sintal..mm..maaf bu..semok"

" hehehe...ryan..ryan..kamu ini..terimakasih udah nyenengin hati ibu..hayuk sekarang tidur..ibu masih takut"

" emang apa sih bu..ryan biasa aja.."

" enggak kata ibu ibu tadi siang...didaerah kita ini ada yang melihara tuyul makanya ibu takut...ahh udah ahh..ayo tidur"

Ibu beranjak naik ke kasur..aku yang memegangi penisku dari tadi segera ku lepas karena beliau ikut dalam satu selimut yang sama.

Sulit ku pejamkan mata disamping tubuh montok ini. Bayangan persenggamaanku yang baru saja terjadi masih teringat jelas.

"kamu nggak bisa tidur nak..? Kok kasak kusuk begitu..?"

"nggak tau nih buk..susah tidurnya"

" ya udah sini peluk ibu..ibu kelonin..udah lama kamu nggak manja sama ibuk...sini ibu kelonin anak ibu sayang"

Senang?...tentu iya...malu?...sudah pasti...ngaceng?...tolong jangan ditanya lagi soal ini karena sudah pasti ngaceng banget mendapat tawaran dipeluk ibu sendiri yang montok ini.

Beliau mulai menggeser mendekat tubuhku. Tanganya mendekapku, paha kanan ibu menindih pahaku. Dan kini wajah kami berhadapan, dapat kurasakan gundukan besar nan kenyal payudara ibu menempel di dadaku.

Mata kami mulai terpejam mencoba untuk tidur. Kontol ini semakin ngaceng untuk disembunyikan. Kucoba merubah posisi tidur agar tidak terlalu ketahuan aku menahan syahwat. Begitu aku mau memindahkan kaki, tiba tiba paha ibu beralih ke tengah tengah jepitan kakiku.

Dan tentu saja...penisku yang sangat keras saat ini menempel merasakan hangatnya paha ibu. Cukup lama kami diam di posisi seperti itu.

"mmm...nak...kamu belum tidur.."

" belum buk.."

Sedangkan diatas, tangan ku mengenai sisi samping payudara ibu. Ibu diam saja meski kurasa beliau juga merasakan hangatnya batang kontolku dan tanganku yang mengenai samping buah dada nya. Seperti mendapat angin segar maka kuberanikan diri.

" bu...emm...boleh nggak..ri..rian pegang ini..?" sambil ku usap sedikit BH ibu yang mengenai tanganku.

Mungkin beliau setengah mengantuk, dengan lirih ia menjawab....

"..mmm..boleh...kamu mau manja sama ibu kaya dulu..sentuh sedikit saja nggak boleh lebih...kamu udah gedhe soalnya."

Asik..ku sentuh halus permukaan payudara ibu dari luar daster tipisnya. Kugerakkan tanganku melingkar mengikuti bentuk payudaranya. Matanya tetap terpejam.

Tidak puas dengan itu, tanganku sekarang mencoba menggengggam buah dada ibuku yang begitu besar ini. Meski telapak tangan ini tak mampu merengkuh dengan sempurna karena payudara beliau begitu besar namun perlahan lahan aku mulai memberikan tekanan pada buah dadanya.

Sekarang nafasnya mulai terdengar sesak.

" ryan...kok diremas sih susu ibu.."

Hanya itu yang kudengar darinya. Selebihnya beliau masih terpejam dengan nafas sedikit terdengar sesak.

Semakin kesini semakin gemas aku meremasi payudara ibu dari luar dasternya.

"...buuk..mmm..boleh nggak kancing nya ryan buka..?"

"...mmmm...kamu mau apa...?"

Tanpa menjawab..kulepas satu persatu kancing dasternya hingga bagian perut. Lampu kamar membantu mataku melihat dengan dekat betapa besar dan mulus buah dada ibu yang masih terbungkus BH ungu. Sudah sangat ngaceng penisku dalam kolor.

Mulai berani ku remas remas payudara dibalik BH itu. Nafas ibu memberat, aku semakin nikmat dengan meremasi toket besar beliau. Lama aku asik dalam remasanku pada payudaranya. Ibu mulai tidak tenang, tangan nya mengelus punggungku dan paha beliau semakin dirapatkan di selangkanganku dan jelas menempel ketat batang kontolku.

" buuk..bole...

" mmm..sshhh...buka saja..."

Belum sempat ku lanjutkan, tapi beliau langsung menyambar keinginanku.

"ssshhh..buka saja BH ibu.."

Aku tak mau mengucapkan maaf karena pasti akan menurunkan libido beliau.

Dengan berusaha aku tarik cup BH ibu secara bergantian. Dan kemontokan susu ibu benar benar terpampang beberapa centi di depanku. Sangat montok dan besar...ohhhh ibuuu..
Putingnya kecoklatan mulai mencuat karena terangsang.

Kepalang tanggung..aku makin berani menyentuh langsung buah dada ibu...kini secara sadar ibu menikmati susu nya diremas remas oleh anak nya sendiri. Samping payudaranya aku jamah, bulatan susu bagian bawah juga aku remas...kini puting susu ibu aku mainkan dengan jari.

"mmmmhhhh...mmmmm...ssshhhhh...aahhhhh..ryan...ryan..ryannn...ssshhh" beliau memanggil manggil namaku ditengah remasanku di susu nya dan pelintiran jariku di pentilnya.

Kini paha montok beliau semakin rapat menempel ganjalan kontolku yang keras. Ibu mulai menggerak gerakkan paha nya berulang ulang. Aku semakin ke enakan dengan ulah paha ibu.

"ohhhhh...sssshhhhh...ahhhh...hisap nak....ahhhhhhh...hisap susu ibu..sssshhhh...ahhhh.." suara ibu sedikit serak menahan nafsu.

Langsung saja , kujilati pentil susu ibuku yang membesar dan mencuat ini. Ku lumati dengan lidah dan ku sedot sedot susu sebelah kanan nya. Sementara susu sebelah kiri ibu masih ku remas remas nikmat. Terus begitu dan tetap begitu cukup lama.

Ibu menekan kapalaku untuk netek di susu nya erat erat. Mermasi rambutku.

"ahhhhh...iya...nyusu sama ibu nak...sudah lama pentil ibu tidak kamu hisap sayang...ahhhh..."

Dengan rakus ku sedot putingnya bergantian dan ku remas susu nya.

" ahhhssshh...ibu tau...kamu mau nya seperti ini dari awal...aahhhsss uhhhhh.."

Aku diam tak menjawabnya.

Gesekkan paha ibu di penisku berhenti. Aku kaget, beliau akan sadar dan memarahi atau bahkan menamparku.

Kini posisinya berubah setengah duduk dengan satu tangan menyangga kepala nya. Tangan satu nya meraba raba tonjolan besar dibalik kolorku. Elusan tangannya sangat intens kurasakan.

" buka nak sekarang nak...."

Aku yang juga dilanda nafsu tahu apa yang beliau maksud.

Secepat mungkin ku buka kolor satu satu nya penutup kontol besarku yang ngaceng.

Dengan gagah nya batang kontol ini kokoh berdiri menunjuk ke atas.

Kulirik mata ibu terbelalak melihat gerakan batang penisku yang besar keluar dari kolor yang kupakai.

Mata nya nanar memandang, bibirnya digigit sendiri bagian bawah...sama persis dengan reaksi bu hartati ku ingat.

Tangan kanan beliau penuh ragu bergerak ingin menjamah penisku.

" pegang punya ku buk.." ku beranikan diri memerintahnya.

" pegang kontol ryan..tolong kocokin kontol ryan buk...." aku memancing birahinya.

Dan dengan itu tanpa ragu tangan lembut ibuku memegang batang kemaluanku. Aku mendesah ke enakan.

Di atas ibu menyodorkan buah susu nya yang besar ke mulutku.

" netek sama ibu ryan..hisap susuku nak.."

" ahhh...sshhh..iya begitu nak..hisappp..uuuhhhhhhhhhss.."

" ibu nggak percaya sekaranghhh..ibu ngocokin kontol kamu ryannhh..ahhss"

"ssshhhhhh...eengggghhhh...iiyaahhh..sedot yang kuat pentil ibu...aahhhhhh.."

Kini tangan ibu begitu cepat naik turun mengocok kontolku..

"mmmnyymmuaahhhh...ahhh...ahhh..ibuuu...ahhh...ryan nggak kuaaat...ahhhh..ryan mau..ahh..ahh..aaaahhhhsshhhh..ahh"

CROT...CROT...CROTTT...

Leleran sperma melumuri tangan beliau, sebagian ada jatuh di dadaku bahkan kulihat rambut ibu terkena muncratan mani ku yang sangat keras.

Masih tetap menggenggam dan mengocok..nampak ibu tertegun dengan ulahnya sendiri mengonani anak lelakinya.

Seperti terhenyak dalam lamunan..dia langsung bangkit meninggalkan ku dengan sedikit suara isakan lirih kudengar.

Ibu kau kenapa.....??
 
Terakhir diubah:
( ibu...sebelum ganti daster tipis )
IMG-20191030-131311.jpg
 
Mulustrasi Gendhisnya waduh... Berhubung ane kenal dia sejak lama, pas adegan diperkosa tadi bikin deg deg serrr... dan akhirnya muncratttt...
Wkwkwk
Maafkeun suhu kalau ada kesamaan nama tokoh dan orang...yang pasti itu tidak ane sengaja :ampun:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd