Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MULAI MEMGHISAP LAGI





DESA GOTONG ROYONG

Suasana Desa masih pagi hari.
Udin berada didalam Rumah yang dibuat Umam.

"Hem...Aku muncul Disini." ucap Udin lalu keluar rumah.

Didepan Rumah Nampak ada warga desa sedang bersiap - siap pergi ke ladang.

Ketika mereka melihat Udin.

"Selamat Pagi Boosss.... " ucap Mereka serempak.

"Iya pagi juga paman...Bibi..." ucap Udin.

"Sepertinya aku Harus memperluas Arrayku deh" ucap Udin.

Udin menggunakan ilmu menghilangnya tak lupa menghilangkan aura keberadaanya.lalu melesat keatas.

Udin memperhatikan daerah disekitarnya.

"Nambah 20 Km arah sana sepertinya bagus tuh." gumam Udin. Lalu Udin menggerakkan tangan dan jarinya.

Wuusshh...... Array Udin melebar 20 Km menuju Barat,Awalnya daerah itu perbatasan dengan kaisar Zhang,sekarang tidak lagi,jadi Udin tidak khwatir.

Setelah selesai Udin melesat ke arah Warga yang sedang bekerja di ladang. Mereka saling bahu membahu,Rumah yang dibuat oleh anak buah Udin kini terisi penuh. Untung Paijo menyimpan salah satu cincin Ruang pemberian Umam,jadi dia tidak kewalahan memberi barang kebutuhan.

Udin menghilangkan jurus menghilangnya lalu turun menuju Warga yang sedang menggunakan Hand Tracktor. Orang itu memakai kaos c3lana pendek

"Pagi paman... " ucap Udin.

"Pagi juga bos.." ucap Warga itu.

Warga desa Gotong Royong memakai pakaian seperti pakaian yang ada dibumi. Awalnya mereka merasa sedikit aneh,namun begitu mereka mencobanya,mereka sangat menyukainya.

"Sini ku bantu Paman..." ucap Udin.

"Gak usah Bos... Aku bisa kok,bos duduk aja dibawah pohon" ucap Warga itu.

"Hem..... Nampak Udin berpikir.

"A.... Ha.... Aku buat sendiri aja" ucap Udin.

Udin lalu membuat alat untuk mengupas tanah dari besi.

Setelah Jadi,Udin melayang lalu memegang alat yang ia buat,Udin menekan agar alatnya menancap di tanah lalu Udin menariknya.

"Ayoo Paman... Kita Balapan.." Seru Udin.

Udin bergerak sambil menarik alatnya. Nampak bekas alat yang ia buat sama dengan Memakai Hand Tractor. Bedanya Udin membuat 5 Buah mata untuk mengupas tanah,sedangkan di Hand Tractor hanya 2 buah mata saja.

"HAAAAAAA..... "Warga yang melihat Udin mengupas lahan menjatuhkan rahangnya kebawah.

Sebab Udin menyembunyikan tingkat kutivasinya,Udin seperti orang tak memiliki energi Qi.

Udin bergerak mengikuti permukaan Tanah,Bila tanah Itu Miring maka Udin membuat terasiring.

Makin lama para penduduk berdatangan. Mereka berencana menanam Padi,sebagian ada yang memanen sayuran. Anak Buah Udin juga pada datangan.

"Wah.... Kita kalah cepat sama sibos.. " ucap Ponijan melihat Udin membuat petakan sawah.

"Ho oh.... Ayo kita kerja..jangan delongop wae" ucap Paijo.

Para anak buah Udin lalu bergerak membantu para warga desa.

Dewi Bulan terkejut saat melihat Udin.

"Kapan datangnya Bos Udin.kok aku gak lihat?" ucap Dewi bulan dalam hati.

Begitu Hari mulai mau tengah hari Udin melesat ke arah Pohon Besar tempat biasa ia berkumpul Bersama warga Desa.

"Ayoo... Ayooo... Istirahat dulu... " ucap Qin Shang Li yang sebagai Ketua warga desa.

Mereka dengar ucapan ketuanya lalu berhenti beraktifitas.

Paijo dan yang lainnya menghampiri Udin yang bersender di pohon sambil makan buah apel.

"Kapan Bos datang?" ucap Paijo.

"Tadi pagi pakde..." ucap Udin.

"Boss sendirian aja?" ucap Djarwo.

"Iya Paman...." ucap Udin.

Pendatang Baru yang melihat Udin menanyakan pada penduduk lama,begitu tahu mereka mendatangi Udin lalu bersujud.

"TERIMA KASIH BOS UDIN TELAH MEMBEBASKAN KAMI" ucap Mereka serempak.

"Iya....Bangunlah... Gak usah sujud padaku" ucap Udin.

"Baik Bos..." ucap mereka.lalu berdiri.

Ada seorang Wanita sekitar umur 15 tahun mendekati Udin,ia membawa piring yang sudah ada nasi Lauk,dan sayur,

"Ini Bos... Makan Siangnya" ucap Gadis itu sambil menyerahkan piring tersebut.

"Terima kasih..." ucap Udin. Lalu Udin memakan Makakan itu dengan lahap..
"Ini minumnya Bos... " ucap Gadis itu membawakan minuman.
Udin hanya menganggukkan kepalanya sambil memberi jempol pada gadis itu.

Selesai makan,Udin meminum Air ..

"Heeeeeek........ Kenyang.....

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan" ucap Udin.Udin merasakan Nikmat luar biasa ketika makan di ladang selesai bekerja. Sangat berbeda jika makan dirumah,direstoran.

"Seandainya aku dah besar,pasti aku merokok" ucap Udin dalam hati.

Tak lama kemudian ia mendapat Ide.

"Aku kan bisa berubah menjadi orang lain" ucap Udin.

Udin pergi menjauh dari warga,setelah dirasa gak ada orang,Udin merubah bentuknya menjadi Jendral Qin Peng.

"Hehehe...Its Time to Ngudud..." ucap Udin Lalu mengeluarkan Rokok yang ada didalam Cincin ruangnya..

Udin membakar ujung rokok lalu menghisap pelan - pelan..

Wuuuuusshh..... Asap keluar dari mulut Udin.

"Wooow..... Lama gak ngerokok enak juga ternyata...hehehehehe" ucap Udin lalu berjalan sambil merokok.

Nampak dari kejauhan Jendral Mingxia melihat Udin berjalan sambil merokok terkejut.

"Eh...!!?? Itu kan Jendral Qin Peng! Kok dia ada disini. kapan datangnya..." ucap Jendrang Mingxia.

Jendral Mingxia lalu berjalan mendekati Udin.

"Jendral Qin Peng...." ucap Mingxia.

"Iya... Ada apa?" ucap Udin.

"Kapan Jendral datang kesini? lalu Apakah anda datang kesini sendiri atau bersama yang lain?" ucap Jendral Mingxia.

"Sendiri,datangnya pagi tadi" ucap Udin lalu menjauh dari jendral Mingxia,sebab dirinya sedang merokok.

"Aneh.... Gak seperti biasanya ia menjawab pertanyaanku?"ucap Jendral Mingxia. Ia merasa Heran atas jawaban yang Udin berikan,tidak seperti biasanya.

Udin melompat menaiki pohon lalu Duduk di dahan dan bersender.

Udin mengeluarkan Minuman Kopi yang dikemas dalam bentuk kotak. Kopi itu berasal dari cincin Umam.

"Mantaaaap jiwa.... " ucap Udin.

Udin lalu melanjutkan acara merokoknya.

"Hem... Elemenku bertambah lagi ternyata. Yang Sudah terbuka,Petir,Api,angin,tanah,logam,Ruang dan waktu,....

"Ini sebenarnya aku ada dimana seh..." ucap Udin.

Tiba - tiba ia ditelepati oleh Paijo.

"Bos ada Dimana?" ucap Paijo telepati.

"Udin ada pohon pakde...Lagi Ngudud" ucap Udin.

Paijo terkejut dengan suara Udin yang berubah seperti Jendral Qin Peng.

"Ini Bos Udin atau jendral Qin Peng?" ucap Paijo telepati memastikan.

Udin merubah wujudnya menjadi dewi bulan.

"Ono opo kang mas.... " ucap Udin telepati kemayu.

"EH....!!!?? Paijo terkejut. lalu menoleh kesamping. Ia melihat istrinya nampak mengobrol dengan warga desa.

"Itu istriku...lalu dengan siapa aku telepati?" ucap Paijo bingung.

Ponijan yang melihat Paijo seperti orang bingung lalu bertanya.

"Ada apa kang? kok seperti orang bingung gitu seh?" ucap Ponijan heran.

"Aku telepati kebos,lalu yang aku dengar itu suara jendral Qin Peng,setelah itu aku tanya lagi,ini Udin atau jendral Qin Peng, Eh.... Malah suara istriku yang aku dengar" ucap Paijo.

"Haaah... Serius itu broo...?" ucap Ponijan tak percaya.

"Kamu coba aja telepati ke Bos Udin." ucap Paijo.

"Oke aku coba ya..." ucap Ponijan.

"Bos... Bos ada dimana" ucap Ponijan telepati ke Udin.

Udin yang dengar suara Ponijan menelepati dirinya lalu berubah menjadi andin.

"Aku ada dihatimu kang mas...." ucap Udin telepati.

"Waassuu..... Kok malah Andin yang jawab broo" ucap Ponijan.

"Mosoooo... Tadi aku dengar suara istriku... " ucap Paijo.

"Nak Ora percoyo jajalen dewe" ucap Ponijan( Kalau gak percaya silahkan kamu coba sendiri)

"Bos... Boss Udin ada dimana?"ucap Paijo telepati ke Udin.

Udin yang mendengar Paijo telepati lalu berubah lagi wujudnya menjadi dewi bulan.

"Aku ada dihatimu Gege......" ucap Udin telepati.

"Jancoookkk...... " ucap Paijo jengkel.

"Kenapa broo..." ucap Ponijan.

"Bojoku yang jawab.... " ucap Paijo.

Kuwi yang diam saja melihat dan mendengar Ponijan dan Djarwo bicara lalu ikut mencoba.

"Bos... Bos ada dimana?" ucap Kuwi telepati ke Udin.

Udin yang mendengar Kuwi telepati kedirinya lalu merubah wujudnya menjadi Jendral Mingxia.
Udin kebetulan melihat jendral Mingxia dari kejauhan berjalan ke arah Paijo dan yang lainnya.

"Aku lagi berjalan ke arah Gege" ucap Udin telepati ke Kuwi.

Kuwi lalu berdiri lalu celingak celinguk mencari keberadaan Istrinya.

Tak lama kemudian Jendral Mingxia datang.

"Sayang... Tadi sayang jawab telepatiku kah?" ucap Kuwi.

"Telepati?" kapan Gege telepati ke aku." ucap Jendral Mingxia heran.

"Masa seh.... ?" ucap Kuwi tak percaya.

"Kalau gege gak percaya nanti gak dapat jatah" ucap Jendral Mingxia.

"EH....!!!??.. Aku percaya kok sayang maaf ya... " ucap Kuwi ketakutan.

Lalu Kuwi berjalan ke arah Paijo dan Ponijan.

"Kang... Tadi aku coba telepati ke Bos Udin,tapi suaranya seperti suara Istriku,katanya istriku ia berjalan ke arahku,begitu kulihat beneran datang ,tapi begitu aku tanya yang jawab telepatiku apakah dia,istriku bilang gak ada jawab" ucap Kuwi.

"Jangan.... Jangan......" ucap Paijo.

"Jangan - jangan apa broo... Jangan Asam, Jangan Lodeh, Jangan Bening.. " ucap Ponijan.

"Itu mah sayur... Maksudku itu jangan - jangan penunggu disini yang menjawab telepati kita." ucap Paijo.

"Ah.... Yang benar Kang... ?" ucap Kuwi.

"Bisa jadi seh.... Apa karena kita keseringan nonton Film hantu jadi kayak gini?" ucap Ponijan.

"Hussstt... Jangan kencang - kencang ...nanti penunggunya muncul gimana" ucap Paijo.

Djarwo yang diam saja memperhatikan mereka bertiga lalu bersuara.

"Masa dewa penguasa takut sama hantu... Mending jadi Dewa penjaga taman hiburan Atau Dewa mesum saja kalau begitu caranya" ucap Djarwo.

"Waaasssuuuuu...... " ucap Paijo dan Ponijan serempak.
 
MULAI MEMGHISAP LAGI





DESA GOTONG ROYONG

Suasana Desa masih pagi hari.
Udin berada didalam Rumah yang dibuat Umam.

"Hem...Aku muncul Disini." ucap Udin lalu keluar rumah.

Didepan Rumah Nampak ada warga desa sedang bersiap - siap pergi ke ladang.

Ketika mereka melihat Udin.

"Selamat Pagi Boosss.... " ucap Mereka serempak.

"Iya pagi juga paman...Bibi..." ucap Udin.

"Sepertinya aku Harus memperluas Arrayku deh" ucap Udin.

Udin menggunakan ilmu menghilangnya tak lupa menghilangkan aura keberadaanya.lalu melesat keatas.

Udin memperhatikan daerah disekitarnya.

"Nambah 20 Km arah sana sepertinya bagus tuh." gumam Udin. Lalu Udin menggerakkan tangan dan jarinya.

Wuusshh...... Array Udin melebar 20 Km menuju Barat,Awalnya daerah itu perbatasan dengan kaisar Zhang,sekarang tidak lagi,jadi Udin tidak khwatir.

Setelah selesai Udin melesat ke arah Warga yang sedang bekerja di ladang. Mereka saling bahu membahu,Rumah yang dibuat oleh anak buah Udin kini terisi penuh. Untung Paijo menyimpan salah satu cincin Ruang pemberian Umam,jadi dia tidak kewalahan memberi barang kebutuhan.

Udin menghilangkan jurus menghilangnya lalu turun menuju Warga yang sedang menggunakan Hand Tracktor. Orang itu memakai kaos c3lana pendek

"Pagi paman... " ucap Udin.

"Pagi juga bos.." ucap Warga itu.

Warga desa Gotong Royong memakai pakaian seperti pakaian yang ada dibumi. Awalnya mereka merasa sedikit aneh,namun begitu mereka mencobanya,mereka sangat menyukainya.

"Sini ku bantu Paman..." ucap Udin.

"Gak usah Bos... Aku bisa kok,bos duduk aja dibawah pohon" ucap Warga itu.

"Hem..... Nampak Udin berpikir.

"A.... Ha.... Aku buat sendiri aja" ucap Udin.

Udin lalu membuat alat untuk mengupas tanah dari besi.

Setelah Jadi,Udin melayang lalu memegang alat yang ia buat,Udin menekan agar alatnya menancap di tanah lalu Udin menariknya.

"Ayoo Paman... Kita Balapan.." Seru Udin.

Udin bergerak sambil menarik alatnya. Nampak bekas alat yang ia buat sama dengan Memakai Hand Tractor. Bedanya Udin membuat 5 Buah mata untuk mengupas tanah,sedangkan di Hand Tractor hanya 2 buah mata saja.

"HAAAAAAA..... "Warga yang melihat Udin mengupas lahan menjatuhkan rahangnya kebawah.

Sebab Udin menyembunyikan tingkat kutivasinya,Udin seperti orang tak memiliki energi Qi.

Udin bergerak mengikuti permukaan Tanah,Bila tanah Itu Miring maka Udin membuat terasiring.

Makin lama para penduduk berdatangan. Mereka berencana menanam Padi,sebagian ada yang memanen sayuran. Anak Buah Udin juga pada datangan.

"Wah.... Kita kalah cepat sama sibos.. " ucap Ponijan melihat Udin membuat petakan sawah.

"Ho oh.... Ayo kita kerja..jangan delongop wae" ucap Paijo.

Para anak buah Udin lalu bergerak membantu para warga desa.

Dewi Bulan terkejut saat melihat Udin.

"Kapan datangnya Bos Udin.kok aku gak lihat?" ucap Dewi bulan dalam hati.

Begitu Hari mulai mau tengah hari Udin melesat ke arah Pohon Besar tempat biasa ia berkumpul Bersama warga Desa.

"Ayoo... Ayooo... Istirahat dulu... " ucap Qin Shang Li yang sebagai Ketua warga desa.

Mereka dengar ucapan ketuanya lalu berhenti beraktifitas.

Paijo dan yang lainnya menghampiri Udin yang bersender di pohon sambil makan buah apel.

"Kapan Bos datang?" ucap Paijo.

"Tadi pagi pakde..." ucap Udin.

"Boss sendirian aja?" ucap Djarwo.

"Iya Paman...." ucap Udin.

Pendatang Baru yang melihat Udin menanyakan pada penduduk lama,begitu tahu mereka mendatangi Udin lalu bersujud.

"TERIMA KASIH BOS UDIN TELAH MEMBEBASKAN KAMI" ucap Mereka serempak.

"Iya....Bangunlah... Gak usah sujud padaku" ucap Udin.

"Baik Bos..." ucap mereka.lalu berdiri.

Ada seorang Wanita sekitar umur 15 tahun mendekati Udin,ia membawa piring yang sudah ada nasi Lauk,dan sayur,

"Ini Bos... Makan Siangnya" ucap Gadis itu sambil menyerahkan piring tersebut.

"Terima kasih..." ucap Udin. Lalu Udin memakan Makakan itu dengan lahap..
"Ini minumnya Bos... " ucap Gadis itu membawakan minuman.
Udin hanya menganggukkan kepalanya sambil memberi jempol pada gadis itu.

Selesai makan,Udin meminum Air ..

"Heeeeeek........ Kenyang.....

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan" ucap Udin.Udin merasakan Nikmat luar biasa ketika makan di ladang selesai bekerja. Sangat berbeda jika makan dirumah,direstoran.

"Seandainya aku dah besar,pasti aku merokok" ucap Udin dalam hati.

Tak lama kemudian ia mendapat Ide.

"Aku kan bisa berubah menjadi orang lain" ucap Udin.

Udin pergi menjauh dari warga,setelah dirasa gak ada orang,Udin merubah bentuknya menjadi Jendral Qin Peng.

"Hehehe...Its Time to Ngudud..." ucap Udin Lalu mengeluarkan Rokok yang ada didalam Cincin ruangnya..

Udin membakar ujung rokok lalu menghisap pelan - pelan..

Wuuuuusshh..... Asap keluar dari mulut Udin.

"Wooow..... Lama gak ngerokok enak juga ternyata...hehehehehe" ucap Udin lalu berjalan sambil merokok.

Nampak dari kejauhan Jendral Mingxia melihat Udin berjalan sambil merokok terkejut.

"Eh...!!?? Itu kan Jendral Qin Peng! Kok dia ada disini. kapan datangnya..." ucap Jendrang Mingxia.

Jendral Mingxia lalu berjalan mendekati Udin.

"Jendral Qin Peng...." ucap Mingxia.

"Iya... Ada apa?" ucap Udin.

"Kapan Jendral datang kesini? lalu Apakah anda datang kesini sendiri atau bersama yang lain?" ucap Jendral Mingxia.

"Sendiri,datangnya pagi tadi" ucap Udin lalu menjauh dari jendral Mingxia,sebab dirinya sedang merokok.

"Aneh.... Gak seperti biasanya ia menjawab pertanyaanku?"ucap Jendral Mingxia. Ia merasa Heran atas jawaban yang Udin berikan,tidak seperti biasanya.

Udin melompat menaiki pohon lalu Duduk di dahan dan bersender.

Udin mengeluarkan Minuman Kopi yang dikemas dalam bentuk kotak. Kopi itu berasal dari cincin Umam.

"Mantaaaap jiwa.... " ucap Udin.

Udin lalu melanjutkan acara merokoknya.

"Hem... Elemenku bertambah lagi ternyata. Yang Sudah terbuka,Petir,Api,angin,tanah,logam,Ruang dan waktu,....

"Ini sebenarnya aku ada dimana seh..." ucap Udin.

Tiba - tiba ia ditelepati oleh Paijo.

"Bos ada Dimana?" ucap Paijo telepati.

"Udin ada pohon pakde...Lagi Ngudud" ucap Udin.

Paijo terkejut dengan suara Udin yang berubah seperti Jendral Qin Peng.

"Ini Bos Udin atau jendral Qin Peng?" ucap Paijo telepati memastikan.

Udin merubah wujudnya menjadi dewi bulan.

"Ono opo kang mas.... " ucap Udin telepati kemayu.

"EH....!!!?? Paijo terkejut. lalu menoleh kesamping. Ia melihat istrinya nampak mengobrol dengan warga desa.

"Itu istriku...lalu dengan siapa aku telepati?" ucap Paijo bingung.

Ponijan yang melihat Paijo seperti orang bingung lalu bertanya.

"Ada apa kang? kok seperti orang bingung gitu seh?" ucap Ponijan heran.

"Aku telepati kebos,lalu yang aku dengar itu suara jendral Qin Peng,setelah itu aku tanya lagi,ini Udin atau jendral Qin Peng, Eh.... Malah suara istriku yang aku dengar" ucap Paijo.

"Haaah... Serius itu broo...?" ucap Ponijan tak percaya.

"Kamu coba aja telepati ke Bos Udin." ucap Paijo.

"Oke aku coba ya..." ucap Ponijan.

"Bos... Bos ada dimana" ucap Ponijan telepati ke Udin.

Udin yang dengar suara Ponijan menelepati dirinya lalu berubah menjadi andin.

"Aku ada dihatimu kang mas...." ucap Udin telepati.

"Waassuu..... Kok malah Andin yang jawab broo" ucap Ponijan.

"Mosoooo... Tadi aku dengar suara istriku... " ucap Paijo.

"Nak Ora percoyo jajalen dewe" ucap Ponijan( Kalau gak percaya silahkan kamu coba sendiri)

"Bos... Boss Udin ada dimana?"ucap Paijo telepati ke Udin.

Udin yang mendengar Paijo telepati lalu berubah lagi wujudnya menjadi dewi bulan.

"Aku ada dihatimu Gege......" ucap Udin telepati.

"Jancoookkk...... " ucap Paijo jengkel.

"Kenapa broo..." ucap Ponijan.

"Bojoku yang jawab.... " ucap Paijo.

Kuwi yang diam saja melihat dan mendengar Ponijan dan Djarwo bicara lalu ikut mencoba.

"Bos... Bos ada dimana?" ucap Kuwi telepati ke Udin.

Udin yang mendengar Kuwi telepati kedirinya lalu merubah wujudnya menjadi Jendral Mingxia.
Udin kebetulan melihat jendral Mingxia dari kejauhan berjalan ke arah Paijo dan yang lainnya.

"Aku lagi berjalan ke arah Gege" ucap Udin telepati ke Kuwi.

Kuwi lalu berdiri lalu celingak celinguk mencari keberadaan Istrinya.

Tak lama kemudian Jendral Mingxia datang.

"Sayang... Tadi sayang jawab telepatiku kah?" ucap Kuwi.

"Telepati?" kapan Gege telepati ke aku." ucap Jendral Mingxia heran.

"Masa seh.... ?" ucap Kuwi tak percaya.

"Kalau gege gak percaya nanti gak dapat jatah" ucap Jendral Mingxia.

"EH....!!!??.. Aku percaya kok sayang maaf ya... " ucap Kuwi ketakutan.

Lalu Kuwi berjalan ke arah Paijo dan Ponijan.

"Kang... Tadi aku coba telepati ke Bos Udin,tapi suaranya seperti suara Istriku,katanya istriku ia berjalan ke arahku,begitu kulihat beneran datang ,tapi begitu aku tanya yang jawab telepatiku apakah dia,istriku bilang gak ada jawab" ucap Kuwi.

"Jangan.... Jangan......" ucap Paijo.

"Jangan - jangan apa broo... Jangan Asam, Jangan Lodeh, Jangan Bening.. " ucap Ponijan.

"Itu mah sayur... Maksudku itu jangan - jangan penunggu disini yang menjawab telepati kita." ucap Paijo.

"Ah.... Yang benar Kang... ?" ucap Kuwi.

"Bisa jadi seh.... Apa karena kita keseringan nonton Film hantu jadi kayak gini?" ucap Ponijan.

"Hussstt... Jangan kencang - kencang ...nanti penunggunya muncul gimana" ucap Paijo.

Djarwo yang diam saja memperhatikan mereka bertiga lalu bersuara.

"Masa dewa penguasa takut sama hantu... Mending jadi Dewa penjaga taman hiburan Atau Dewa mesum saja kalau begitu caranya" ucap Djarwo.

"Waaasssuuuuu...... " ucap Paijo dan Ponijan serempak.
wkakakakkaka..... iki baru gateli tenan rek
@GI_karjo muantapppp....tanggung e poooolll
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd