Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

PERGI KE JAKARTA



JAKARTA TAHUN 2011.

.

Muncul Portal di atas langit Jakarta. Ada seorang pemuda keluar dari dalam portal tersebut memakai pakaian Khas China tapi tak bisa dilihat oleh manusia.Pemuda itu adalah Udin.

Udin menutup kembali portalnya.

"Wooaaaaaaaahh....."ucap Udin kagum melihat pemandangan Jakarta dari atas.

Udin kemudian turun mencari sesuatu untuk memastikan apakah ia berada ditahun 2018.

Udin melayang mengelilingi Kota Jakarta. Begitu Udin melihat Papan reklame yang ada petunjuk waktu,"Yesss... Aku berhasil.." ucap Udin melihat tanggal,bulan dan tahun.

Udin kemudian masuk digedung mall.Kemudian masuk ke dalam Toilet wanita untuk merubah wujudnya menjadi Wanita muda. Kemudian Udin memeriksa cincin pemberian Umam.

"Ini sepertinya cocok,tinggal alas kaki dan tas." gumam Udin ketika memeriksa cincin ruang pemberian Umam.

.
ME5VF2C_t.jpg

.

Penampakan Udin yang menyamar.

Setelah persiapan selesai kemudian Udin keluar.

"Saatnya transaksi lagi.." ucap Udin dalam hati sambil berjalan mencari toko emas.

Nampak Mall ramai dikunjungi.

"Ramai banget... Mallku yang dulu saja gak serame ini" ucap Udin dalam hati memperhatikan Mall yang ia kunjungi.

"Suuiit... Suiitt... Cewek.... " suara Pemuda ketika Udin berjalan.

"Asem... Kalau dia tahu aku Laki - laki langsung muntah itu" ucap Udin dalam hati terus berjalan.

Udin memakai kekuataannya untuk mencari lokasi Toko emas karena dirinya bingung letak toko emas ada dimana.

"Dapat.... Daritadi kek aku pakai kekuatanku.." ucap Udin dalam Hati.

Udin berjalan ke arah tangga ekskalator.

Udin melihat ada seorang pemuda mencoba mengambil dompet milik Ibu - ibu.
Ketika pemuda itu berhasil mengambil Udin teriak.
"Copeettt....Tangkap Copet itu...." teriak Udin sambil menunjuk sang copet.

Pencopet itu terkejut karena aksinya diketahui oleh seorang wanita muda,Kemudian pencopet itu berusaha melarikan Diri.

Orang - orang yang mendengar teriakan Udin dan melihat arah yang ditunjuk, Semua orang mengejar pencopet tersebut.
Udin juga ikut mengejar.

"Mau lari kemana kamu.." ucap Udin dalam hati sambil mengejar.

Larinya Udin mengalahkan orang -orang yang mengejar pencopet itu. Ketika Udin hampir dekat dengan pencopet,Udin mensleding kaki pencopet tersebut.

Bruuk... Pencopet terjatuh. Dompet yang ia copet juga ikut terjatuh dilantai.

Udin mengambil Dompet tersebut,sedangkan si pencopet mendapat bogeman mentah dari para pengunjung.

Prok... Prok... Prok... Prok... Prok.... Suara tepuka tangan. Yang melihat aksi Udin bertepuk tangan.

Tak lama kemudian Security Mall datang untuk melindungi pencopet itu dari amukan massa.

Ibu - ibu yang kecopetan tadi datang,Udin menyerahkan dompet tersebut.

"Bu..Ini dompet Ibu apa bukan." ucap Udin.

Ibu itu melihat dompetnya yang tadi dicopet"Iya benar mbak,itu dompet saya." ucap Ibu tersebut.

Udin menyerahkan Dompet itu.

"Terima kasih ya mbak,ini buat mbak..." ucap Ibu tersebut sambil menyerahkan beberapa lembar uang 100 ribuan.

"Aku ikhlas nolong Ibu." ucap Udin menolak secara halus.

Kemudian Udin melanjutkan lagi jalannya menuju toko emas.

"Permisi Ko... Saya mau jual emas saya" ucap Udin.

Pria yang dipanggil Udin lalu datang mendekati Udin.

Pria itu memakai bahasa Cina.

"Mau jual apa Kak" ucap pria itu

Udin paham dengan bahasa itu lalu membalas bahasa cina juga.

"Ini saya mau jual gelang dan kalung" ucap Udin lalu mengeluarkan emasnya.

Pria itu terkejut ketika melihat perhiasan Udin,sebab modelnya sangat cantik berhiaskan banyak batu berlian.

"Kakak bener mau jual ini?" ucap Pria itu tak percaya.

"Iya... Gimana? bisa apa enggak. kalau tidak bisa saya cari toko yang lain saja" ucap Udin.

"Bisa.... Bisa Kak...Tunggu saya ambil alat dahulu." ucap Pria itu.

Ada seorang Pria melihat Udin sedang ditoko emas memerhatikan Udin.

"Hem... Mangsa empuk neh.. Bisa aku gendam" ucap Pria itu dalam hati sambil mengawasi Udin.

Pria pejual emas lalu datang membawa alat,Ia memeriksa keaslian berlian itu.

"Hem... Asli... Wah... Kaya banget neh cewek" ucap Penjual emas itu dalam hati.

"Gimana? apa bisa?" ucap Udin.

"Bisaa... Kami tak bisa mengeluarkan duit Cash. sebab Kami tidak menyimpan uang dalam jumlah yang besar,Kami membayar memakai cek ,apa kakak mau?" ucap penjual emas tersebut.

"Hem.... Emang masnya nyimpan berapa duit?" ucap Udin pakai bahasa indonesia.

"Hanya 850juta saja di brankas" ucap penjual itu memakai bahasa cina.

"Boleh pinjam dulu 1 juta,ini sebagai jaminannya(Udin memberikan 1 gelas emas yang ada berliannya),Sebab kartu ATMku hilang ," ucap Udin beralasan.

penjual emas itu mengeluarkan dompetnya lalu mengambil duit.

"Ini bawa saja dulu Kak,aku percaya sama kakak" ucap Pria itu memakai bahasa indonesia menolak jaminan yang diberikan Udin,takut kenapa - kenapa,sebab barang mahal,ia tidak takut Udin tidak mengembalikan Uangnya,sebab Udin terekam CCTV,tinggal lapor polisi jika Udin menipunya,beres dah.

"Baiklah... Ini saya pinjam dulu ya" ucap Udin.

"Iya Kak" ucap Pria itu.

Lalu Udin pergi.

Pria yang mengawasi Udin melihat Udin berjalan menjauhi toko emas lalu berjalan mengikuti Udin.

"Hem...Mau gendam aku ya... Gak bakalan bisa" ucap Udin dalam hati sambil berjalan.

Ketika pria itu sudah dekar dengan Udin,ia menepuk bahunya Udin.

Plok...

Udin mengembalikan Gendamnya.

Pria yang menepuk Udin terdiam.

kemudian Udin membalikkan badannya.ia menambahkan jurus mata ilusinya.
Udin menatap mata penggendam tersebut.

"Kamu jadi orang gila" ucap Udin dalam hati menggunakan jurusnya itu.

Pria yang menggendam Udin tiba - tiba bertingkah aneh.
Udin pergi meninggalkan pria itu,Ia hendak membeli tas agak besar.
Setelah membeli tas,Udin kembali ke toko emas.

Ketika Udin berjalan ia melihat pria yang menggendam dirinya itu diringkus oleh security.

"Mampus luu... Rasakan pembalasanku" ucap Udin dalam hati saat melihat pria itu menjadi gila.

Tak lama kemudian Udin sampai ditoko emas yang tadi ia kunjungi.

Pria penjual emas melihat Udin datang lagi lalu menghampiri Udin dengan tersenyum.

"Bagaimana? Apa sudah membeli Tasnya Kak?"ucap Pria itu pakai bahasa Cina.

Udin mengeluarkan perhiasan yang akan dijual lalu memberikan pada Pria tersebut.

"Sudah.. Oh iya,masukin Uangnya disini yang ada dibrankas masnya,sisanya separo buat masnya,separo lagi tolong bagikan pada warga kurang mampu" ucap Udin pakai bahasa cina.

"EH....!!?? Pria itu terkejut.

"Se.. Se.. Serius Kak?" ucap Pria itu tak percaya. sebab baru kali ini ada konsumen membagikan Uang hasil perhiasan yang dijual.

"Injih Mas ganteng,aku serius.." ucap Udin pakai bahasa jawa.

"Ba...Baik Kak... Saya akan memasukkan uangnya ke dalam Tas ini" ucap Pria itu mengambil perhiasan Udin dan Tas Udin. kemudian masuk kedalam.

"Mayan bisa buat membagikan warga kurang mampu nantinya." ucap Udin dalam hati.

Tak lama kemudian Pria penjual emas lalu datang bersama pria tua.

"Ini orangnya ayah yang menjual perhiasannya itu" ucap Pria itu.

"Terima kasih telah mempercayakan Toko kami" ucap pria tua itu membungkukkan badannya.

"Sama - sama Pak." ucap Udin.

Pria itu memberikan Tas pada Udin.

"Jumlahnya 850juta Kak. Kalau kakak mau menghitung uangnya,saya antar kedalam" ucap Pria itu.

Udin melihat dengan skill barunya,yang dapat melihat benda yang ada didalam.
Dalam pengelihatan Udin,ia melihat banyak tumpukan uang 100ribuan dan 50 ribuan.

"Tidak perlu,Saya percaya sama masnya,Sebab tadi masnya percaya sama saya" ucap Udin.

"Terima kasih kakak," ucap Pria itu sambil membungkukkan badannya.

"Iya sama -sama" ucap Udin lalu pergi.

"Semoga saja aku mendapatkan jodoh seperti dia,sudah cantik,ramah,dermawan lagi" ucap pria itu dalam hati sambil melihat Udin berjalan menjauh.

***

Udin berjalan ke arah Toilet untuk memasukkan Tas yang berisi Uang kedalam cincin ruangnya.

"Ayah... Aku mau beli baju yang seperti itu" ucap Anak kecil yang berjalan bersama ayahnya.

"Jangan Nak... Baju disini mahal - mahal" ucap Bapak itu pada anaknya.

"Terus kita ngapain di sini jika tidak belanja yah?" ucap Anak itu.

"Kita hanya jalan - jalan saja,kan tadi katanya kamu mau jalan - jalan ke mall" ucap Bapak itu.

Udin yang mendengar ucapan mereka lalu mengehentikan langkahnya.

"Kasihan anakku,seandainya aku punya uang,pasti sudah aku belikan,jangankan baju,beli seragam sekolahnya saja aku harus mencari pinjaman" ucap bapak itu dalam hati.

Udin mengeluarkan uangnya lalu memindahkan kedalam dompetnya dengan kekuatannya,lalu menghampiri bapak dan anak tersebut.

"Permisi pak.." ucap Udin.

Bapak itu menoleh..

"Iya Neng,ada yang bisa bapak bantu?" ucap Bapak itu.

"Ini aku ada rejeki sedikit buat bapak dan anak bapak." ucap Udin sambil memberikan uang yang ia keluarkan dari dalam tas kecilnya.

"Haaaa...!!!??? Bapak itu menjatuhkan rahangya kebawah ketika melihat segepok duit.

"Se..Se..Serius Neng mau ngasih ke saya?" ucap Bapak itu tak percaya.

"Iya.. Aku serius. Tolong diterima ya pak." ucap Udin menyodorkan uangnya.

Aksi Udin ada yang merekam melalui HP dari para pengunjung yang melihat Udin memberikan uang pada bapak - bapak itu.

Bapak itu menerima Uang Udin.
"Terima kasih Neng...." ucap Bapak itu lalu bersujud sambil menangis sebagai rasa syukur atas rejeki ia terima dari wanita cantik.Anaknya juga ikutan menangis.

"Sama - sama" ucap Udin lalu pergi.

"Wuiiihh... Sudah cantik,dermawan pula... Tipe gue banget tuh..."ucap Pemuda A

"Ngimpiiiiiii........" ucap para pemuda serempak yang menjadi teman pemuda A.

"Aaiisshh...Bilang aja kalian pada iri kan kalau gue punya pacar cantik kayak cewek tadi tuh" ucap Pemuda A .

.

***

Udin sudah sampai didalam kamar mandi,lalu Udin menyimpan Tas yang berisi Uang kedalam cincin ruangnya.

"Beres dah,tinggal besok ke DUFAN." ucap Udin dalam hati.Sebab Udin melihat sudah jam 5 sore ketika ia berjalan tadi.

Udin menggunakan jurus menghilangnya lagi,lalu memakai Kekuatannya untuk menembus tembok.Udin berjalan ke arah Toilet Pria. Sesampainya Disana Udin menampakkan dirinya lalu merubah Wujud aslinya,lalu Udin memakai Kaos lengan pendek,celana panjang kain dan memakai Jaket levis yang ia ambil dari Cincin ruangnya.Udin keluar dari Toilet lalu berkaca sebentar.

"Hehehehe... Tampan juga aku kalau begini" ucap Udin dalam hati melihat dirinya dicermin.Rambut Udin sengaja dibuat pendek bewarna Putih seperti orang penyanyi korea.

Udin kemudian berjalan ke arah keluar mall.

"Wuiihh... Tampannya itu cowok." ucap Cewek B . Ketika melihat Udin berjalan didepan mereka.

"Tampan pakai banget malahan" ucap Cewek C.

"Mudah - mudahan aku bisa kenalan dengan dia" ucap Cewek A dalam hati.

"Kita kejar kah gaess." ucap Cewek B.

"Ayooo....." ucap Cewek A dan B serempak.

Kemudian para cewek itu mengikuti Udin.

"Taeekk... Jadi cewek aku di ikutin,jadi cowok juga di ikutin. Masa aku jadi b4nci seh... juangkreek tenan og" ucap Udin dalam hati ketika ia tahu dirinya di ikutin oleh 3 cewek.

Udin singgah di Stand penjual Minuman.

"Mbak... Minuman kopinya satu." ucap Udin.

"Oke, Apakah ada lagi yang mau dipesan?"ucap Wanita penjaga stand minuman.

Udin melihat kebelakang.
"Kalian mau minuman apa enggak?" ucap Udin menanyakan pada tiga cewek yang mengikuti dirinya.

"EH...!!?? Mereka terkejut saat pemuda yang mereka ikuti menawarkan minuman.

"Iya gue mau... " ucap cewek B.

"gue juga mau..." ucap cewek C.

"Sis... Lu mau gak?" ucap cewek B bertanya pada cewek A yang diam saja.

"I..I..Iya gue mau" ucap cewek A.

"Ya udah kalian pesan saja,tenang.... Aku yang traktir kalian" ucap Udin lalu tersenyum.

"Dia tersenyum... Ya Allah.... Apakah dia jodohku" ucap cewek A dalam hati.

Para cewek tersebut memesan minumannya.

"Boleh kenalan apa enggak"ucap cewek B sambil menunggu minumannya dibuat.

"Boleh..." ucap Udin.

Cewek B menyodorkan tangannya,Udin menerima tangan cewek B.

"Nama gue Chika." ucap cewek B yang rambutnya panjang sepinggang.

"Namaku Udin." ucap Udin.lalu Udin melepaskan jabatan tangannya.

"Ooo... namanya Udin,Gak apalah namanya Udin,yang dia tampaann" ucap cewek C dalam hati.

cewek C menyodorkan tangannya,"Nama gue Gisel" ucap cewek C rambutnya sepunggung.

"Udin..." ucap Udin menerima jabatan tangannya Gisel.Lalu melepaskan genggamannya.

"Namaku Siska" ucap cewek A sambil menyodorkan tangannya.

"Udin" ucap Udin sambil menjabat tangannya Siska .

Ketika Udin menjabat tangannya,Udin membaca ingatan siska.

"Hem.... Cewek ini aslinya baik,cuman gara - gara bergaul dengan Gisel dan Chika jadi begini." ucap Udin dalam hati,ketika Siska menatap wajah Udin,Udin menggunakan kekuatannya untuk merubah sifat buruknya itu.

Selesai memberi aura positif pada Siska,Udin melepaskan tangan Siska.

"Mas... Ini pesenan minumannya sudah jadi." ucap penjaga Stand minuman.

Udin pun mengambil minuman itu.

"Berapa semuanya mbak" ucap Udin.

"60 ribu mas" ucap penjaga stand.

"Itu termasuk 3 cewek ini kan mbak?" ucap Udin.

"Iya mas..." ucap Penjaga stand.

Udin mengambil uangnya dari dalam cincin lalu menaruh didalam kantung celana.Lalu Udin mengeluarkan uang 100ribu.

"Ini mbak uangnya,sisanya buat mbak saja" ucap Udin.

"Terima kasih banyak Mas..." ucap penjaga stand tersenyum ketika mendapat tip.

Udin berjalan menjauhi 3 gadis itu.Baru 2 langkah Gisel berbicara" Koko Udin mau kemana?" ucap Gisel.

"Aku bukan orang China,jadi jangan panggil aku Koko.Aku Mau Duduk disana,ngerokok" ucap Udin sambil menunjuk tempat.

"Ooo....." ucap Gisel.

Udin melanjutkan jalannya. Tak lama kemudian Udin berada ditempat bebas merokok, Lalu Udin mengeluarkan rokoknya dan menyalakan rokok tersebut.

Huufff... Asap mengebul dari mulut Udin

Udin Duduk di kursi memanjang. Tak lama kemudian Ke tiga Cewek yang tadi datang menemui Udin.

Mau gak mau Udin mematikan rokoknya.

"Jangkreek... Ganggu orang saja." ucap Udin dalam hati.

"Boleh ikutan duduk disini gak Mas?" ucap Chika.

"Boleh... Nginap disini juga boleh,gak ada yang ngelarang." ucap Udin.

"Masnya pintar melucu ya.." ucap Gisel.

Sementara Siska diem saja.

"Apa yang terjadi denganku,mengapa aku khawatir dengan orang tuaku" ucap Siska dalam hati.

"Siska... Kamu kenapa?" ucap Udin.

"Gakpapa Mas... Gue cabut duluan ya gaeess.. Maaf gak bisa lama - lama" ucap Siska.

"Sini aku antar kamu pulang..." ucap Udin.

"EH....!!??? Siska terkejut.

"Gak usah mas... Gue bisa pulang sendiri." ucap Siska.

"Gakpapa,lagian kita satu arah,dan aku juga mau pulang" ucap Udin berbohong.

"Hem.... Ya udah deh.." ucap Siska.

"Cieeeee Siska...." ucap Gisel dan Chika hampir serempak.

"Pelan - pelan Mas kalau mau bermain sama Siska" ucap Chika.

"Anjirrr... Emangnya gue mau ngapain sama Siska pake acara pelan - pelan kalau bermain" ucap Udin dalam hati.

Udin dan Siska berjalan berdua meninggalkan Chika dan Gisel.

"Kamu kesini pakai kendaraan sendiri atau pakai angkot?" ucap Udin.

"Naik Mobilnya Chika tadi mas,kalau masnya naik apa kesini.." ucap Siska.

"Terbang..." ucap Udin.

"Haaaaa!!?? Emangnya Mas bisa terbang seperti Om Jin.."ucap Siska.

Siska dan Udin berhenti dipinggir jalan menunggu angkutan Umum

"Ya kalau ada Om Jin mah enak,pakai karpet terbang. Tinggal wuuuussh... sampai dah." ucap Udin.

"Hahahahahaha.... Mas Udin bisa saja.." ucap Siska.

Tak lama kemudian datang angkot menghampiri Udin dan Siska.Kemudian mereka Naik.

Siska duduk disamping Udin.

"Mimpi apa gue semalam,baru kenal sama cowok tampan lalu jalan berduaan,malah dia ada disamping gue lagi...." ucap Siska dalam hati.

"Kiri Bang..." ucap Udin.

Udin dan Siska turun,lalu Udin membayar angkot dengan uang 100 ribu,sebab Udin tak punya uang kecil.

"Kembaliannya ambil saja bang" ucap Udin sambil menyerahkan uang.

"Terima kasih Bosssss" ucap supir angkot.

"Ayooo" ucap Udin.

"EH... !!! Iya Mas.." ucap Siska.

Mereka berjalan ke arah rumah Siska.

Tak lama kemudian Mereka sampai didepan rumah Siska. Nampak rumah Siska sangat sederhana. Berbeda sekali dengan penampilan Siska.

"Mas Udin... Mari mampir kerumah Siska"ucap Siska."

"Hemm.........

"Oke deh...." ucap Udin.

"Assalam mu'alaikum" ucap Siska ketika membuka pintu lalu masuk kedalam rumahnya.

Udin berdiri diluar,sebab belum dipersilahkan masuk oleh Siska.

"Wa'alaikum salam..." suara Ibu - ibu dari dalam Rumah.

Tak lama kemudian muncul Ibu - ibu.

"Kamu sudah pulang Nak.." ucap Ibu itu.

Siska mencium tangan Ibunya.Lalu memeluk Ibunya.

"Bu...Maafin Siska ya Bu....Selama ini Siska membuat Ibu dan ayah susah"ucap Siska sambil menitikkan air matanya.

"EH...!!??Ibunya Siska terkejut dengan perubahan sikap anaknya itu.

"Iya Nak... Ibu sudah maafin Siska kok." ucap Ibunya Siska sambil mengusap rambut anaknya.

"Tumben kamu pulang cepat,ada apa nak?" ucap Ibunya Siska heran. Biasanya Siska kalau keluar rumah pasti malam - malam pulangnya.

"Tadi Siska jalan sama temen - temen,lalu kita kenalan dengan cowok ganteng Bu,Namanya Mas Udin....lalu Mas Udin itu ikut sama Siska pulang ,katanya Mas Udin rumahnya itu satu arah " ucap Siska.

"Cowok... Mas Udin??Pacarmu?" ucap Ibunya Siska.

"Bukan Bu... Baru saja kenal" ucap Siska memerah mukanya.

"Mana Orangnya Nak" ucap ibunya Siska.

Siska menoleh kebelakang.

"Eh... !!! Tadi ada kok Bu..." ucap Siska lalu berlari ke depan pintu luar.

Nampak Udin berdiri menghadap jalan.

"Mas Udin.... " ucap Siska.

Udin memutar badannya.

"Iya..." ucap Udin.

Tak lama Ibunya Siska muncul.

"Ganteng banget ....." ucap Ibunya Siska dalam hati melihat wajah Udin.

"Bu...Kenalin Ini Mas Udin" ucap Siska.

"Saya Udin Bu" ucap Udin lalu menjabat tangan Ibunya Siska tak lupa mencium tangannya.

"Aku Suminah Ibunya Siska...

"Mari masuk Nak" ucap Ibunya Siska.

"Iya Bu... " ucap Udin.

"Siska tolong belikan gula dan teh diwarung ya Nak" ucap Suminah sambil memberikan uang 5000 pada Siska.

"Iya Bu..." ucap Siska.

"Sini Aku temanin kamu belanja." ucap Udin.

"Gak usah Mas...Mas di sini aja." ucap Siska menolak halus.

"Gakpapa,sekalian aku mau beli Rokok" ucap Udin alasan.

"Ya udah kalau begitu." ucap Siska.

Mereka pun keluar rumah menuju Toko sembako.

"Ayahmu kemana?" ucap Udin.

"Bapakku lagi sakit,sudah 2 bulan ini." ucap Siska.

"Ooo... Bagitu ta...

"Hem.... Aku punya Obat,siapa tahu Bapakmu sembuh" ucap Udin. Udin sengaja datang kerumah Siska sebab ia melihat dari ingatan Siska bahwa bapaknya sedang sakit keras.

"Obat apa itu Mas Udin... " ucap Siska penasaran.

"Ada deh... Nanti aku berikan langsung pada Bapakmu" ucap Udin.

Mereka pun sampai ditoko sembako.

"Pak beli beras yang 25Kg 4 karung,minyak goreng 4 liter,gula 5 kilo,kopi 2 bungkus,teh 4 bungkus, Telornya 4 piring,Mie rebus 2 Dus,(Siska yang mendengar Udin pesan banyak barang menjadi heran) Sabun mandi 10,sabun cuci baju yang besar 5 bungkus,sabun pencuci piring 10 bungkus,Biskuit kelapa 2 bungkus,Dah itu saja pak." ucap Udin

Penjual mencatat pesenan Udin,sebab Udin membeli dengan jumlah yang banyak,Lalu penjual itu mengulangi yang dipesan Udin.

"Iya benar itu Pak,langsung ditotal semuanya ya pak" ucap Udin.

Penjual itu menghitung total belanjaan Udin lalu menyebut nominalnya.

"Oh iya pak... Apakah Bu Suminah ada hutang disini?" ucap Udin.

"EH...!!?? Siska terkejut.

"Ada..." ucap Penjual itu.

"Berapa pak? Saya mau bayar hutang Bu suminah sekalian dengan belanjaan saya tadi" ucap Udin.

"Bentar ya Boss Gue lihat dulu catatannya" ucap Penjual itu.

"Mas Udin... Kenapa Mas bayarin utang Ibu?"ucap Siska.

"Gakpapa,pengen aja." ucap Udin.

"Hutangnya Bu Suminah 265.000 " ucap Penjual itu setelah melihat catatan Hutang para pelanggannya.

"Oke pak...Total aja pak semuanya,dan aku minta tolong antarkan barang yang aku pesan tadi ke rumah Bu Suminah ya pak" ucap Udin.

"Bisa - bisa,tapi ada sedikit biaya tambahan" ucap Penjual itu.

"Ya gakpapa pak,yang penting barangnya diantar" ucap Udin.

Penjual itu menjumlahkan semua nya,Lalu Udin membayarnya.

"Duitnya kelebihan Bos..." ucap Penjual itu.

"Simpan saja sisanya Pak jika Bu Suminah belanja disini lagi" ucap Udin.

"Oke Boss.." ucap penjual itu.

"Saya ambil Biskuit,Teh dan gulanya dulu ya pak,sisanya tolong antarkan" ucap Udin.

Udin menunggu penjual itu mengambilkan pesenan Udin.

Tak lama kemudian penjual itu memberikan barang yang diminta oleh Udin.

"Ini notanya Bos" ucap Penjual itu

Udin menerima Nota pembeliannya dan mengambil Biskuit kelapa,Gula dan teh.

"Terima kasih Pak." ucap Udin.

"Sama - sama Bos..." ucap Penjual itu.

"Waaahh... Siska beruntung sekali punya pacar kaya,tampan lagi" ucap penjual itu dalam hati melihat Siska dan pacarnya keluar dari tokonya.

---***---

.

didepan Rumah Siska

"Mas Udin.... " ucap Siska.

"Iya.." ucap Udin.

"Kenapa Mas Udin belanjain kita banyak barang,sedangkan kita baru saja kenal" ucap Siska heran.

"Hem... Gini.. Siska kalau punya teman yang baru kenal,tiba - tiba ia jatuh,apa yang Siska lakukan?" ucap Udin.

"Ya ditolongin lah." ucap Siska.

"Begitu juga Aku,aku hanya ingin bantu saja,gak ada hal lainnya" ucap Udin.

Tiba - tiba Siska memeluk Udin.

"Terima kasih ya mas Udin,mau bantuin keluargaku..." ucap Siska menitikkan air matanya.

"Iya sama - sama. Tolong lepasin pelukanmu,gak enak dilihat sama tetangga" ucap Udin.

Siska lalu melepaskan pelukannya,

"Maaf Mas Udin Aku merasa sangat senang sekali"ucap Siska sambil mengelap air matanya.

Kemudian mereka masuk dalam Rumah.

"Boleh aku lihat Bapakmu Sis?" ucap Udin.

"Boleh... Ayo Aku antar" ucap Siska.

Udin mengikuti Siska berjalan,kemudian berhenti disebuah kamar, Siska masuk dalam kamar,

Udin melihat Ayahnya Siska nampak kurus,dan batuk - batuk .Ibunya Siska nampak mengelap badan suaminya dengan air hangat.

"Bu... Bisa bicara sebentar." ucap Udin.

"Iya bisa Nak." ucap Suminah lalu meletakkan kainnya.

"Udin mau mengobati ayahnya Siska tolong Ibu dudukkan Ayahnya Siska" ucap Udin.

"Heeh... !!?? Nak Udin seorang Dokter?" ucap Suminah.

"Iya Bu.." ucap Udin sengaja berbohong agar Ibunya Siska percaya.

Kemudian Bu Suminah mendudukkan suaminya dibantu oleh Siska.

Udin mengeluarkan Pil penyembuh kemudian mengahampiri mereka.

"Pak.. Tolong buka mulutnya" ucap Udin.

Ayahnya Siska membuka mulutnya,Kemudian Udin memasukkan Pil penyembuh,

Bu Suminah memberikan Air putih supaya obat yang di berikan oleh Udin dapat dengan mudah di telan.

Glek... Glek.. Glek....

Udin mengubah Posisinya tepat di belakang Ayahnya Siska.Lalu menempelkan kedua telapak tangannya.

Udin membantu ayahnya Siska menyerap Pil itu dan mengembalikan sedikit tubuh ayahnya Siska yang kurus itu.

Ayahnya Siska merasakan badannya hangat, lalu rasa sakit yang dideritanya berangsur hilang,dan batuknya juga hilang.

"Bu... Aku sembuh...." ucap Ayahnya Siska.

"Terima kasih ya Allah,engkau telah menyembuhkan penyakit suami saya" ucap Bu Suminah lalu memeluk suaminya itu.

Siska juga memeluk ayahnya,mereka menangis bahagia.

Setelah mereka melepaskan pelukannya.

Bu Suminah memeluk Udin.

"Terima kasih ya nak,kamu telah mengobati Suamiku" ucap Bu Suminah.

"Iya.. Bu.. sama - sama" ucap Udin.

Bu Suminah lalu melepaskan pelukannnya.

"Tok...Tok... Tok... Assalam Mu'alaikum" Suara dari luar mengetuk pintu.

"Wa'alaikum salam" ucap mereka serempak.

"Siska,tolong kamu kedepan dulu Nak..Siapa yang datang" ucap Bu Suminah menyuruh anaknya.

"Baik Bu... " ucap Siska.

"Apakah anakku kenal dengan Udin,jadi sikapnya berubah seperti dulu lagi" ucap Bu Suminah dalam hati.

"Terima kasih ya Nak.."ucap Ayahnya Siska lalu memeluk Udin.

"Iya pak..." ucap Udin.

Ayahnya Siska melepaskan pelukannya.

Siska masuk kedalam kamar.

"Bu... Yang datang pak haji Komar " ucap Siska.

Kemudian Udin,Bu Suminah dan Siska keluar kamar menuju pintu depan Rumah.

Nampak Pak Haji Komar dibantu oleh anak buahnya menurunkan belanjaan yang Udin beli.

"Pak Haji... Aku tidak ada memesan barang - barang ini" ucap Bu Suminah.

"Memang bukan Ibu yang pesan,tapi pacar anak Ibu yang memesannya" ucap Pak Haji Komar.

Bu Suminah menoleh ke arah Udin.

Udin hanya tersenyum saja.

Ketika mereka selesai menurunkan belanjaan dari mobil,Udin mengampiri anak buah pak haji Komar.

"Ini buat Abang..." ucap Udin sambil memberikan 10 lembar uang 100 ribuan.

Anak buah pak Haji Komar terkejut.

"Gak usah Bang... " ucap Anak buah Pak Haji Komar.

"Ini rejeki buat Abang,jangan menolak rejeki. Gak baek" ucap Udin.

Mau tak mau anak buah Pak Haji Komar menerimanya.

"Terima kasih Bang..." ucap Anak buah Pak Haji Komar.

"Terima kasih pak Haji" ucap Udin ketika melihat Pak Haji Komar hendak masuk dalam mobil.

"Sama - sama Bosss ...." ucap Pak Haji Komar.

Kemudian mereka pergi meninggalkan Rumah Siska

Ayahnya Siska muncul,ia melihat banyak barang belanjaan di depan rumah.

"Bu... Ini barang belanjaanya siapa?" ucap Ayahnya Siska penasaran.

Udin menyahutinya.

"Ini rejeki buat Bapak dan Ibu,tadi Udin sengaja membeli ini semua"ucap Udin.

"EH..... !!??? Ayahnya Siska terkejut.

"Terima kasih Nak Udin,Aku gak bisa membalas kebaikanmu,semoga Allah membalas kebaikanmu Nak.." ucap Ayahnya Siska.

"Aminn...." ucap Udin.

Udin memasukkan Barang belanjaan ke dalam Rumah.Dibantu oleh Bu Suminah,Ayahnya Siska dan Siska.

Tak lama kemudian mereka selesai mengangkutin semua barang belanjaan tersebut. Udin dan Ayahnya Siska bersantai di ruang tamu.sedangkan Bu Suminah dan Siska didapur.

Ayahnya Siska memperkenalkan dirinya,ia bernama Kamsono.

"Nak Udin rumahnya dimana?" ucap Kamsono.

"Rumah saya 1 kilo dari sini pak." ucap Udin.

"Ooo... Terus kenal anak saya dimana?" ucap Kamsono.

"Hem... Saya baru kenal dengan Putri Bapak hari ini di Mall." ucap Udin.

"Oalah... Kirain wes suwii" ucap Kamsono.(Kirain sudah lama)

"Lagek kenal Pak" ucap Udin(Baru kenal pak)

"Loh... Iso boso jowo to Mas Udin !!??" ucap Kamsono terkejut Udin bisa bahasa jawa,sebab ia pikir Udin tidak bisa bahasa jawa dilihat dari paras Udin.

"Sekedik mawon pak,Mboten saget bahasa kromo inggil" ucap Udin(hanya sedikit saja pak,tidak bisa bahasa jawa yang halus).

"Lah Kuwi Isoo..." ucap Kamsono(Lah itu bisa).

"Udin hanya bisa sedikit saja,kalau ngoko* Udin bisa."ucap Udin. (Bahasa jawa biasa).

"Ooo.. Begitu....

"Mas Udin ini jawanya mana To?" ucap Kamsono.

"Saya Lahir di kalimantan pak" ucap Udin.

"Kok bisa bahasa Jawa?" ucap Kamsono heran.

"Tempat tinggal saya Rata - rata orang Jawa,jadi Saya belajar dari mereka" ucap Udin.

"Ooo... Ngono to.." ucap Kamsono.

Tak lama kemudian datanglah Bu Suminah dan Siska membawa makanan. Lalu meletakkan di meja.

"Ayoo Mas Udin... Kita makan dulu" ucap Kamsono.

Udin mau nolak,tapi gak jadi.

"Iya Pak.." ucap Udin.

"Maaf adanya cuman ini" ucap Bu Suminah.

Nampak dimeja ada Telur goreng dan nasi putih. serta air minum.

"Gakpapa Bu.. Adanya ini ya kita syukuri apa yang ada,daripada gak ada" ucap Udin.

"Semoga saja dia jadi menantuku,sudah baik,Tampan, suka menolong orang lagi" ucap Bu Suminah dalam hati.

"Gak bakalan Bu Udin jadi menantu Ibu,Lha wong aku cuman sebentar saja kesini" ucap Udin.

Kemudian mereka makan bersama.

"Nak Udin tinggal sama siapa?" ucap Bu Suminah.

"Maaf Bu... Kita makan dulu,setelah itu baru ngobrol" ucap Udin.

Bu Suminah terdiam lalu melanjutkan makannya.

Tak lama kemudian mereka selesai makan ,peralatan makan sudah ditaruh dapur dan selesai dicuci.

Keluarga Kamsono berkumpul di ruang tamu.

"Bapak ngerokok apa tidak?" ucap Udin.

"Tidak Mas... Aku sudah berhenti merokok" ucap kamsono.

Udin memasukkan tangannya kedalam jaket,Ia mengambil Uang yang ada didalam cincin ruangnya agar tidak kelihatan oleh keluarga pak Kamsono.

"Ini Udin ada sedikit rejeki buat bapak,mohon bapak menerimanya" ucap Udin lalu mengeluarkan tangannya dari dalam jaket,tangan Udin sudah memegang uang lalu memberikan Uang itu pada pak Kamsono.

"EH....!!?? Mereka terkejut saat Udin memberikan Uang yang sangat banyak.

"Gak usah Mas...Ini saja aku sudah merasa senang sekali sudah dibelanjain" ucap Kamsono menolak halus.

"Jangan menolak rejeki pak,gak baek.." ucap Udin.

Kamsono yang mendengar ucapan itu mau tak mau menerimanya.

"Terima kasih Nak..." ucap Kamsono.

"Sama - sama pak. Itu uang terserah mau bapak apakan,buat jualan boleh,buat bayar hutang juga boleh." ucap Udin.

"Hem... Udin boleh minta toling gak pak?" ucap Udin.

"Minta toling apa Nak?" ucap Kamsono.

Udin mengeluarkan Uangnya lagi.

"Tolong bapak bagi - bagikan pada orang yang tidak mampu,Udin percayakan ini semua sama bapak" ucap Udin.

"Mas Udin mau kemana?" ucap Siska.

"Besok aku mau kembali ke luar negeri" ucap Udin sengaja berbohong.

"Katanya Siska Nak Udin tinggal didaerah sini" ucap Bu Suminah.

"Itu rumah teman Bu... Bukan Rumah Udin" ucap Udin.

Siska kemudian berdiri lalu berlari menuju kamarnya.

Sekilas Udin melihat Siska mengeluarkan air matanya ketika berlari.

"Baiklah Nak... Bapak akan melakukan apa yang Nak Udin amanahkan pada Bapak." ucap Kamsono. Kamsono menganggap Udin sebagai anaknya,meskipun baru kenal.

"Matur suwun loh pak. Maaf kalau Udin ngerepotin Bapak." ucap Udin.

"Gak Apa apa Nak. Nak Udin sudah Bapak anggap sebagai anakku sendiri,jika Nak Udin ke jakarta lagi,mampirlah kerumah Bapak." ucap Kamsono.

"Siap Pak... Ya sudah.. Udin Pamit undur diri dulu Pak... Bu..." ucap Udin.

"Iya Nak..." ucap mereka hampir serempak.

Udin berdiri di ikuti Kamsono dan Suminah.

Kemudian Udin bersalaman tak lupa mencium tangan.

"Sampaikan salamku pada Siska,Maaf jika Udin tidak bisa berlama - lama disini,belajar yang rajin,dan ini ada sesuatu buat Siska" ucap Udin mengambil Kalung emas yang yang ada Liontin berliannya didalam cincin ruangnya ketika tangan Udin didalam jaket lalu memberikan pada Ibunya Siska.

"Iya Nak... Nanti Ibu akan sampaikan" ucap Suminah sambil menerima kalung pemberian Udin.

"Assalam mu'alaikum."ucap Udin.

"Wa"alaikum salam" ucap Kamsono dan Suminah serempak.

Mereka melihat Udin berjalan menjauhi rumahnya.

"Waaahh Bu.... Sungguh beruntung ya jika mendapat menantu seperti Udin" ucap Kamsono.

"Iya pak... Ne dia memberikan kalung pada Siska,kalungnya bagus banget..." ucap Suminah memperhatikan kalung pemberian Udin.

"Iya Bu.... Dah kasihkan pada Siska." ucap Kamsono.

"Injih pak e..." ucap Suminah lalu berjalan ke arah kamar anaknya.

Kriieeet... Suara pintu terbuka.

Nampak Siska tidur tengkurap sambil menangis.

"Sayang....: "ucap Suminah.

Siska yang mendengar suara Ibunya lalu mengelap air matanya.Kemudian bangun.

"Iya Bu... Ada apa?" ucap Siska.

"Tadi Udin titip salam padamu,ia minta maaf tidak bisa berlama - lama kemudian ia berpesan agar Siska belajar yang rajin lalu Udin memberikan hadiah untukmu" ucap Suminah lalu memgambil kalung dari dalam kantong bajunya.

"EH.... !!??? Siska terkejut saat melihat kalung emas yang ada Liontin berliannya.

Siska memeluk Ibunya.
"Huuuuaaa.... Ibuu.... Mengapa mas Udin pergi ninggalin Siska..." ucap Siska lalu menangis lagi

"Cup... Cup... Cup... Kalau dia jodohmu pasti suatu saat akan bertemu lagi."ucap Suminah mencoba menghibur Siska.

Tak lama Kemudian tangisan Siska berhenti.

Suminah memakaikan kalung pemberian Udin di leher Siska.

"Anak Ibu semakin Cantik...." ucap Suminah ketika melihat Siska memakai kalung pemberian Udin.

"Aaah.... Ibu... " ucap Siska tersipu malu.

Siska memegang Liontin kalung tersebut.

"Aku berjanji akan menjaga kalung ini Mas Udin,dan aku akan lebih giat lagi belajar" ucap Siska dalam hati.

---***----

DUNIA FANTASI(DUFAN) ANCOL.

Udin kini berada di DUFAN. Kemudian Udin mempercepat waktunya. Sebab Udin sampai di DUFAN tengah malam.

Pagi harinya Udin sudah berada di deKat Loket penjualan Tiket masuk dan sudah menampilkan Wujudnya.

Begitu Loket sudah dibuka,Udin membeli Tiket tersebut,lalu masuk.

"Oooo.... Begini ta DUFAN itu... " ucap Udin dalam hati ketika melihat dari dekat.

Udin membeli Tiket khusus agar dirinya tidak mengantri panjang ketika ingin mencoba wahana permainanan.

Udin merekam semua kegiatan selama di DUFAN memakai Hape buatan TNU.
.

"Coook.... Bisa pusing juga aku ketika naik wahana itu" ucap Udin ketika selesai bermain di wahana putar - putar. Udin menghilangkan rasa pusingnya dengan elemen cahaya miliknya.

Udin duduk dibawah pohon sambil merokok dan ditemani 1 botol minuman Coffee. Udin melihat hasil ia memotret dan juga merekam.

Ada seorang Gadis keturunan Cina melihat Udin yang duduk dibawah pohon. Lantas gadis itu mendekati Udin.

"Hape apa itu ya" ucap Gadis itu melihat Udin memegang Hape buatan TNU.

"Boleh saya duduk disini" ucap gadis itu sopan.

Udin menoleh ke arah gadis yang berdiri didekatnya.

"Boleh... Silahkan Nona Cantik" ucap Udin.

"Terima kasih" ucap Gadis itu lalu duduk disamping Udin.

"Maaf itu Hape apa ya? Kok Gue baru lihat model yang seperti itu" ucap Gadis itu penasaran,sebab Hape Udin berbeda dengan Hape yang beredar di indonesia.

"Ini Hape android" ucap Udin.

"Mereknya apa?" ucap Gadis itu.

"Mereknya Galaxy Pandora" ucap Udin. Sebab Udin melihat ada merek dibelakang Hapenya.

" Gue pinjam Hapenya boleh gak" ucap Gadis itu.

"Hem... Boleh,bentar ya" ucap Udin.

Udin mensetting hapenya ke bahasa indonesia.

"Oh iya nama gue Chang Fengying" ucap Gadis itu memperkenalkan dirinya sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Udin" ucap Udin sambil menjabat tangan Fengying.

"Chang itu margamu dan Fengying itu artinya pintar dan cerdik,benar gak?" ucap Udin.

"Iyaa.. !! Kok Lu tau..." ucap Fengying.

"Ya tahu lah... Ini kalau kamu mau lihat - lihat hapeku" ucap Udin.

"Lu bukan orang sini ya" ucap Fengying.

"Bukan.. Emangnya kenapa." ucap Udin.

"Gakpapa,cuman tanya saja, ini kan jakarta,biasanya orang - orang pakai kata Lu dan Gue. Begitu" ucap Fengying.

Fengying kemudian mengotak atik Hape Udin.

Fengying lalu menggunakan kamera,lalu berfoto selfi.Lalu ia memfoto Udin.

"Canggih banget ini Hape...Aku harus bisa beli juga" ucap Fengying dalam hati melihat kecanggihan Hp yang dimiliki Udin.
Fengying mengirim Foto itu ke alamat emailnya.

"Lu pakai kartu apa?" ucap Fengying.

"Gak tahu kartu apa,soalnya pas dikasih sudah ada Nomornya di Hp itu" ucap Udin.

Fengying lantas mencoba memiscall Hapenya memakai Hape Udin.

terdengar suara nada dering di Hape Fengying.

"Asem... Bisa dimiscall Hapeku dengan Hape disini. Luar biasa memang para murid Sekte elang emas" ucap Udin dalam hati bangga dengan pencapaian yang dimiliki teman - temannya itu.

"Hem... Nomornya cuman 8 angka,nomor rumah bukan,nomor Hape juga bukan" ucap Fengying dalam hati melihat nomor panggilan tak terjawab di hape miliknya itu. Fengying menyimpan no Hape Udin.

"Ini Hapemu" ucap Fengying sambil menyerahkan kembali Hape Udin.

Udin lalu menerimanya.

"Lu tinggal dimana?" ucap Fengying.

"Disini aku gak punya rumah,Tujuanku kesini hanya ke DUFAN saja." ucap Udin.

"Ooo...Jadi kamu tinggal di luar negeri ya?" ucap Fengying.

"Enggak.. Aku tinggal di Kalimantan." ucap Udin.

"Serius Lu tinggal di kalimantan??" ucap Fengying tak percaya.

"Iya aku serius." ucap Udin.

Tiba - tiba Udin merasakan ada orang terjun bebas dari wahana permainan yang orang itu naikin,sebab alat pengamannya tiba - tiba lepas.

Udin langsung dengan sigap menggunakan elemen gravitasinya ke arah orang yang terjun kebawah.

Nampak orang itu perlahan turun kebawah,sebab di bantu oleh Udin.

"Untung warna hijau,kalau merah ya mau gak mau ku biarkan saja" ucap Udin dalam hati.

"Habis ini Kamu mau kemana?" ucap Fengying merubah cara bicaranya,sebab Udin tak memakai kata Lu dan gue.

"Habis ini aku mau pulang.. Soalnya tadi aku ijin cuman sebentar saja" ucap Udin.

"Hem...Kamu dah punya pacar apa belum?" ucap Fengying.

"Aku gak punya pacar" ucap Udin.

"Se.. Se. Serius kamu belum punya pacar?" ucap Fengying tak percaya,sebab wajah Udin sangat tampan.

"Iya aku seriuss..." ucap Udin.

"Waahh... Bisa neh aku dekatin dia,siapa tahu bisa jadi pacarku,lalu menikah dan punya anak...Iiiiih.... " ucap Fengying dalam hati.

"Diampuut... Aku memang gak punya pacar.. tapi istriku ada banyak..."ucap Udin dalam hati mengetahui ucapan hati Fengying.

"Oh iya... Aku tinggal dulu ya... " ucap Udin.

"Kamu mau kemana?" ucap Fengying seperti gak rela cepat - cepat berpisah dengan Udin.

"Aku mau pulang cantik.." ucap Udin.

"Tampan....Aku boleh ikut kamu gak ?" ucap Fengying.

"Maaf... Gak bisa... " ucap Udin.

Tiba - tiba Fengying menjadi sedih.

"Asem.... malah nangis lagi.Mending aku menghancurkan gunung merapi atau gunung himalaya daripada menghadapi cewek yang nangis,gakpapa aku kena marah oleh Mak lampir" ucap Udin dalam hati. Udin kemudian mengambil lagi kalung yang ada liontin berlian warna merah.

"Ini ada sesuatu untukmu" ucap Udin.

"Apa itu?" ucap Fengying.

",tapi kamu harus memejamkan matamu,gak boleh lihat,kalau lihat maka ku batalin" ucap Udin.

Fengying lalu memejamkan matanya.

"Dia mau ngasih apa ya ke Gue?" ucap Fengying dalam hati penasaran.

"EH...!!?? Fengying terkejut saat merasakan ada sentuhan di dekat lehernya.

"Jangan dibuka. dan jangan sentuh" ucap Udin sambil memakaikan kalung tersebut.

"Nah... Sekarang bukalah matamu" ucap Udin.

Fengying terkejut saat meraba di leher. Ia melihat ada kalung emas dan Liontin berhiaskan berlian merah.

Fengying lalu memeluk Udin.

"Terima kasih.... Aku akan menjaga kalung pemberianmu ini" ucap Fengying.

"Iya sama -sama,jangan sampai hilang,sebab itu berlian asli" ucap Udin lirih.

"EH...!!?? Fengying terkejut dengan ucapan Udin. Sebab ia mengira batu merah itu hanya kaca biasa saja.

Fenying melepaskan pelukannya.

"Se... Se..Seriuusss?" ucap Fengying.

"Iya aku serius... Kalau gak percaya silahkan di cek" ucap Udin.

Fengying lalu memeluk Udin lagi.

"Aku percaya sama kamu...." ucap Fengying lalu meneteskan air matanya. Sebab Fengying melihat hape Udin lebih canggih dari hape yang ada di pasaran.

"Sudah... gak usah nangis lagi." ucap Udin membalas pelukannya.

"Suuitt...Suuiittttt...... Romantisnya kalian ini,gue jadi iri" ucap salah satu pengunjung melihat Udin dan Fengying.

Udin melepaskan pelukannya,begitu pula Fengying.

"Sudah ya... Aku pergi dulu...Soalnya pesawatku sejam lagi take Off" ucap Udin alasan.

"Iya..... Hati - hati dijalan.. Kalau dah sampai hubungi aku ya.." ucap Fengying.

Udin menganggukkan kepalanya saja,lalu pergi dari situ.

Udin berjalan mencari tempat yang sepi.

"Asem... Rame banget,mending ketoilet saja lah" ucap Udin dalam hati.

Tak lama kemudian Udin menemukan Toilet,Baru saja masuk ketoilet Hapenya bunyi.

Udin mengunci pintu toilet kemudian mengecek Hapenya,tardapat ada pesan muncul.

Udin membuka pesan itu.

KALAU SUDAH SAMPAI,TELPON AKU YA TAMPAN.

Udin tak membalas pesan itu,lalu menghapusnya sms Fengying.

Udin mengggunakan jurus menghilangnya lagi,kemudian membuka kunci Toilet.Setelah itu Udin melesat terbang ke atas menembus tembok bangunan.

Setelah sampai di atas Udin membuat portal,ia fokus saat dirinya pergi meninggalkan keluarga lalu membuka portal,Udin masuk ke dalam. Portal itu hilang.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd