Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Chapter 42

Abah Jalu perlahan membaringkan tubuh Yanah diatas Kasur, tubuh mungil namun berisi istri sang murid itu begitu memesona Kakek renta cabul itu. Jakun nya turun naik menatap nanar tubuh yang menggiurkan dan baru saja memberikan kenikmatan pada batang kelamin nya. Abah Jalu perlahan membelai tubuh bugil Yanah yang hanya mendesah dan belingsatan menerima rabaan tangan kekar hitam dan legam dari lelaki tua yang menjaid guru spiritual suaminya Yanah. Perempuan muda beranak satu itu semakin lupa daratan, kegatalan yang melanda kelamin nya semakin membuat nafasnya memburu. Tubuhnya gementar menerima rabaan demi rabaan tangan kasar pada setiap lekuk tubuh mulusnya.

“Ahhhhhhhh……aaahhhh….ahhhhh…. Abaaaahhhhh….aahhhhhh..” Yanah semakin keras desahannya memenuhi kamar yang sedari tadi sepi tanpa suara. Tubuhnya seperti cacing kepanasan menggeliat-geliat diatas tempat tidurnya, matanya terpejam meresapi setiap sentuhan tangan Abah Jalu, yang semakin semangat bergerilya pada tubuh seksinya. Abah Jalu semakin beringas, tangan nya semakin merangsek ke daerah-daerah sensitive Yanah. Gunung kembar Yanah yang bulat menantang dan penuh dengan ASI, habis menjadi korban remasan dan sentuhan dari tangan Abah Jalu yang kasar.

Cubitan-cubitan kecil di lancarkan Abah Jalu pada kedua putting payudara Yanah yang membusung menantang untuk di jamah. Rabaan dan remasan Abah Jalu semakin menjadi dan mengarah ke lembah kenikmatan Yanah yang sudah membanjir becek akibat tangan jail Abah Jalu. Yanah semakin gemetar ketika jari-jari besar Abah Jalu mulai membelai bibir memeknya yang merekah, lendir pelumas mulai merembes keluar dari lubang sempit perempuan beranak satu itu. Aroma lendir yang begitu menggoda membuat Abah Jalu tak sabar memasukan jarinya kedalam gua becek Yanah, dan meresapi aroma yang timbul dari kelamin Yanah.

Di hirupnya dalam-dalam jarinya yang penuh dengan lendir dari memek Yanah, “Hmmmmm…..ahhhhh….shhhhhh….harum sekali Neng memeknya….Abah suka banget aroma nya…benar-benar menggairahkan….aahhhhhh…ssrrlruuupp” dengan rakus Abah Jalu mengemut jarinya. Kemudian perlahan wajahnya mendekati selangkangan Yanah yang terbuka lebar dengan kelamin yang merekah mengeluarkan aroma kenikmatan yang begitu menggoda birahi Abah Jalu. “Sllrrruuupppp…ahhhhhh…slrrruupppp….ssshhh…..ahhhhh….ssllrruruuppp” Bibir Abah Jalu dengan lincah mengoral kelentit Yanah, lidahnya menjulur menyapu bibir memek Yanah dengan teliti setiap centi tak luput dari sapuan lidah Abah Jalu.

Yanah hanya bisa memegang kepala Abah Jalu yang terbenam di selangkangannya, pantatnya terangkat menyambut setiap hisapan dan jilatan mulut dan bibir Abah Jalu. Kenikmatan menjalar ke setiap jengkal tubuh Yanah, akibat ulah bibir tebal Abah jalu terhadap kelamin nya, tubuh Yanah semakin menegang dan sebentar lagi mendapatkan orgasme nya yang entah ke berapa kali sejak di gagahi lelaki tua pertama kali. Abah Jalu yang paham bahwa perempuan cantik yang sedang di kerjai nya itu akan mendapatkan puncak kenikmatan seksualnya, semakin gencar melakukan penyerangan ke lubang kenikmatan Yanah. Di hisapnya kuat-kuat kelentit Yanah yang sudah membesar, hingga kemudian tubuh Yanah menegang sempurna dan semburan demi semburan dari memek nya menyirami wajah Abah Jalu yang masih konsisten menghisap memeknya.

“Ouuuuuuhhhhh aaauuuwww ahhhhh…..Aaabbbbaaaahhhhhh ahhhhh…serrrr…serrr….serrr…criiiit…..criiiitt….serrr…serr….ahhhh..” Yanah menggelepar, pantatnya semakin mengangkat tinggi, tangannya memeluk kepala Abah Jalu dan menahannya agar semakin dalam menyungsep di selangkangannya. Rasa gatal yang melanda kini hilang berganti dengan rasa puas, lemas dan melayang seperti di udara. Oksigen meresap kedalam paru-paru Yanah membuat dadanya begitu plong..lega. Matanya cerah memandang dunia seolah-olah cakrawala berwarna-warni indah memesona mata. Abah Jalu dibawah sana semakin sigap menyesapi cairan yang keluar dari memek Yanah, semuanya dijilat dan dihisap sampai habis tak tersisa.

“Hehehehehehehe…..seger Neng….enak..manis..asem..gurih memeknya…hehehehe” Kakek tua itu terkekeh mesum, bibirnya belepotan dengan lendir kenikmatan yang dikeluarkan memek Yanah. Lidahnya masih menyapu pinggiran bibir menyesapi sisa-sisa cairan yang masih menempel disana. Abah Jalu mengecup bibir Yanah dengan mesra dan disambut oleh perempuan binal itu dengan ganasnya, maka keduanya terlibat pagutan yang begitu panas. Saling membelit lidah, bibir keduanya saling menggigit dan tentu saja ludah keduanya menyatu dalam ciuman yang begitu dalam dan lama. Kedua insan yang sedang dimabuk Asmara itu semakin ganas diatas tempat tidur, seolah-olah kehausan dan butuh menyaluran hasrat birahi mereka.

Setelah beberapa saat keduanya tenggelam dalam pagutan bibir yang begitu panas, perlahan Abah Jalu menggenggam batang kemaluannya dan mengarahkan kelubang memek Yanah. “Bleshhhhh…..ahhhhhh….shhhhhhh…..ahhhhh nikkkmmmaaaatttt Neengggg…ahhhh” perlahan dan pasti kontol perkasa Abah Jalu merasuki celah sempit itu. Abah Jalu melolong penuh kenikmatan merasakan jepitan dan remasan memek Yanah yang mengurut batang kontolnya dengan ketat. Yanah dengan sigap menggoyangkan pantatnya menyambut setiap tusukan dan dorongan batang keras yang menghujam pada kelaminnya. “Clokkk…Jleb….Plokkk….Jlebbb…cleeeppp…plokkk…ceplokkk….ceplokkkk” bunyi benturan pantat dan gesekan kelamin keduanya begitu indah terdengar diselingi dengan desahan dan geraman dari keduanya.

Lelaki tua itu begitu semangat mengempur kelamin Yanah yang memang mencengkram ketat pada batang kontolnya, nafas kedua nya memburu dengan peluh mulai membasahi kedua tubuh mereka. Keduanya dilanda kegilaan seksual yang luar biasa, Abah Jalu seperti mendapat durian runtuh bisa menikmati tubuh yang kencang dan mulus dengan lubang kelamin yang sempit menggigit. Sedangkan Yanah juga merasakan kenikmatan yang luar biasa, meski suaminya selalu bisa memuaskan gairah seksualnya, namun kontol Abah Jalu bisa menusuk kedalam rahimnya dan menimbulkan rasa yang meriah, nikmat, gatal, sakit, nyeri, tapi juga ada geli nya.

Kedua makhluk yang berlainan jenis kelamin itu sibuk mengayuh kenikmatan demi kenikmatan demi kepuasan hewani mereka. Sudah tak terhitung jumlahnya berapa kali Yanah meregang orgasme, begitu juga dengan Abah Jalu yang sudaj berkali-kali menyemburkan spermanya ke dalam rahim hangat Yanah. Stamina keduanya seperti tak pernah ada habisnya, semakin malam semakin bergairah. Bahkan Yanah sudah tidak bisa lagi mendesah, suaranya sudah serak, tenggorokan nya sudah kering. Sementara Abah Jalu masih menggenjot memek ketat Yanah yang semakin di semprot pejuh, semakin ketat mencengkram batang kontol Abah Jalu.

Hingga akhirnya menjelang subuh dini hari, keduanya terkapar dalam kelelahan. Pejuh dan peluh membanjiri Kasur, tubuh Yanah sudah tak bisa bergerak lagi, rambutnya acak-acakan tak karuan. Namun bibirnya menyunggingkan senyuman kepuasan yang dirasakan oleh Yanah, Abah Jalu pun tersenyum menyaksikan perempuan disampingnya yang porak poranda akibat ulah kebrutalannya. Sebelum matanya terpejam Abah Jalu mengecup kening Yanah dengan mesra, kemudian mendekap tubuh mulus Yanah yang basah dengan keringat dalam pelukannya. Keduanya terlelap dalam kelelahan, Yanah merasa nyaman dalam pelukan Abah Jalu, nafas keduanya terdengar syahdu bersahutan dengan tubuh keduanya menempel saling mengunci tak mau terlepas sejenak pun.

Sementara itu Pak Muslim gelisah di dalam kamar tamu, sedangkan Sabrina masih terlelap dengan tenang seolah-olah tak terjadi apapun. Pak Muslim ingin rasanya mengetuk pintu kamar pribadinya dimana Guru spiritulanya sedang mengobati istrinya, namun dirinya tidak memiliki keberanian sedikitpun untuk mengintip atau mencari tahu kondisi terkini. Pikiran nya melayang dan menerawang kemana-mana, me-reka-reka gerangan apa yang sedang berlangsung di dalam kamar tertutup itu. Ada sedikit rasa cemburu menyelusup kedalam relung sanubarinya, namun segera ditepis perasaannya itu dan mencoba menaruh kepercayaan kepada Gurunya. Bahwa selama ini dirinya tidak pernah dikecewakan oleh Gurunya itu, Pak Muslim cukup paham dengan sepak terjang Gurunya soal perempuan.

Namun selama ini Gurunya tidak pernah mengganggu anggota keluarga Pak Muslim, kalau pun Gurunya sangat membutuhkan pelampiasan dan penyaluran hasrat seksualnya, biasanya sang Guru akan meminta Pak Muslim untuk mencarikan janda atau perawan yang bisa ditidurinya. Sudah tak terhitung berapa janda yang sudah di gagahi oleh keperkasaan gurunya itu, tak terkecuali juga sudah berapa gadis perawan yang dizinahi oleh Abah Jalu. Namun belum sekali pun Abah Jalu menggagahi atau menzinahi istri orang, konon menurutnya bisa membawa bencana pada dirinya juga bisa mengakibatkan lunturnya ilmu yang di miliki oleh gurunya itu.

Berdasarkan pengalamannya selama ini maka Pak Muslim merasa aman akan kondisi istrinya yang kini sedang berduaan saja dengan guru spiritualnya didalam kamar yang tertutup rapat. Dalam gelisahnya Pak Muslim akhirnya beronani (masturbasi) untuk sedikit meredakan ketegangan dan kegelisahannya. Hingga akhirnya setelah kontolnya memuntahkan spermanya kedalam genggaman tangannya, rasa kantuk mulai menyerang Pak Muslim yang kemudian tertidur dalam mimpi indahnya. Kediaman Pak Muslim kemudian sunyi dan senyap, penghuni rumah itu masing-masing terlelap dalam tidurnya, semuanya tertidur dalam kepuasan seksual.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd