Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Pesugihan Gunung Kemukus

lanjut hu...
 
Chapter 2: Pemerkosaan Massal Terencana


Setelah pergumulanku dengan ibuku selesai, kulihat ternyata kontolku masih berdiri tegak walaupun sudah memuntahkan peju.

Tapi kemudian mbah marwoto menghampiri kami, lalu tiba-tiba aku kaget dia memelorotkan kain sarungnya dan berkata kepadaku, “minggir dulu nak, biar lengkap ritualnya mbah harus ikut serta ”.

Aku tahu kalau sebenarnya mbah marwoto berbohong kepadaku mengenai hal ini, bahwa sebenarnya ritual yang dibutuhkan sejatinya hanya membutuhkan persenggamaan aku dan ibuku saja, namun dia berbohong demi mencicipi tubuh mulus ibuku.

Aku berfikir hendak melawannya namun kurasa aku disini benar-benar kalah jumlah.

Sehingga demi keselamatanku aku bersikap menurut saja walaupun aku kasihan dengan ibuku karena bakal dipakai oleh orang tua seperti mbah marwoto.

Ibuku mengetahui hal ini mulai terisak menangis, jangan mbah, suamiku nanti pasti marah kalau mengetahui ritualnya kayak gini.

“Udah diem aja, jarang-jarang ada pengunjung cantik dan seksi di tempat ini”, kata mbah Marwoto yang setelah itu segera mengarahkan kont*lnya ke dalam liang vagina ibuku.

“Ahhh sakit, ternyata kulihat mbah marwoto menggenjot ibuku dengan sangat brutal. Kasihan juga aku melihat ibuku diperlakukan seperti itu, tapi apa daya aku hanya bisa berdiam diri saat ini, melawanpun aku nggak mungkin menang.

Para penjaga mempersilahkan peserta wanita yang lainnya untuk memakai pakaiannya dan diperintahkan kembali ke bawah.

Namun tidak dengan peserta laki-laki, mereka malah masih asyik dan fokus ke arah tubuh ibuku sambil geleng-geleng kepala dan menelan ludah.

Semua wanita selain ibuku lalu pergi dari tempat itu dan sekarang satu-satunya wanita yang ada disini adalah ibuku.

“Gawat pikirku, peserta laki-laki semuanya 20 orang juga masih disini, aku khawatir kalau mereka bernafsu kembali dan ikut-ikutan memperkosa ibuku”.

Lalu aku kembali fokus ke mbah marwoto, dia menghentak-hentakkan kasar ke kemaluan ibuku dan akhirnya dengan sodokan terakhir Crott-crottt-crooot.... keluarlah spermanya ke dalam liang ibuku dan sesaat kemudian mbah marwoto mencabutnya.

Lalu mengalirlah kembali sperma lelaki yang bukan suaminya sangat banyak dan kental meleleh, aku menduga pasti si mbah marwoto ini sudah lama menyimpan spermanya dan karena melihat wanita cantik malam ini gairahnya yang lama terpendam muncul kembali.

Lalu dilanjutkan mbah Darto dan mbah Salim maju bersamaan, karena mbah darto dan mbah salim adalah keturunan ke 2 dan ke 3 mereka terlihat masih belum tua-tua amat sekitar seumuran ayahku.

Mbah Darto dan mbah salim memelorotkan sarungnya juga lalu maju ke arah tubuh ibuku yang baru saja dinodai mbah marwoto.

Minggir mas marwoto, gantian adik-adikmu yang garap nih cewek, kata darto.

Mbah Darto lalu mencium bibir ibuku lalu turun menjilati susu ibuku dan mengenyot putingnya sebelah kanan.

Dan mbah salim tidak mau ketinggalan, dia melumat bibir ibuku lalu ke leher dan akhirnya turun menjilat susu ibuku sebelah kiri dan mengenyotnya.

Ibuku hanya bisa berkata lirih karena lemas kelelahan karena sebelumnya telah dipakai 2 orang yaitu aku dan mbah marwoto, “ampun, cukup lepaskan saya dan anak saya, saya mohon, saya mau pulang”, kata ibuku dengan lirih dan menitikan air mata.

“Kalau mau pulang puasi kami dulu cah ayu” ujar mbah salim.

Aku sangat kasihan melihat ibuku dilecehkan seperti itu, tapi apa daya aku hanya sendirian dan tak bisa apa-apa juga saat ini.

Mereka lalu dengan ganas meremas-remas susu ibuku yang mulai mengkilap basah karena kenyotan dua juru kunci tersebut. Lalu kedua paha ibuku diseret didekatkan ke arah mbah Darto dan blesh masuklah kont*l mbah Darto ke liang mem*k ibuku, dengan meletakkan kedua kaki ibuku ke pundaknya lalu dengan ganas menggenjotnya secara kasar.

Kulihat mbah salim tidak sabar menunggu gilirannya yang kini dia iseng mengambil sperma yang entah sperma siapa itu yang tercecer di alas keramik dengan satu jarinya dan memasukkannya sedikit demi sedikit ke mulut ibuku.

“Telen neng kalau mau pulang!” Kata mbah salim.

Ibuku hanya bisa terisak pasrah menuruti kemauan mbah salim sambil menahan genjotan kasar mbah Darto, sedikit demi sedikit sperma yang dimasukkan ke mulut ibuku ditelan dengan terpaksa dan beberapa sperma belepotan ke bibir dan pipinya dan ada yang sengaja diusap-usapkan ke sanggul bunga nya yang indah.

Sungguh sangat erotis melihat adegan itu.

beberapa menit kemudian genjotan mbah darto semakin cepat dan semakin cepat menandakan dia menuju puncaknya dengan masih seperti posisi semula dengan kaki ibuku masih diletakkan di pundaknya dan dengan hentakan terakhir crottt...croott....crottt mbah darto mengejat-ngejat khas orang orgasme.

Lalu dibuang begitu saja paha ibuku ke samping kiri, sehingga sekarang ibuku menyamping memperlihatkan pantat semoknya dari samping.

Belum sempat sperma mbah Darto keluar dari liang ibuku, dengan terburu-buru karena nafsu mbah salim segera menusukkan kont*lnya ke dalam liang senggama ibuku dan menggenjotnya secara kasar.

Dan dengan posisi menyamping ibuku dientotnya dengan kasar dan dengan kecepatan tinggi, alhasil baru lima menit mbah Salim sudah ejakulasi menyemprotkan spermanya ke rahim ibuku crooot...crooot.crooot kembali sperma orang asing masuk ke liang senggama ibuku. Lalu tubuh ibuku dibiarkan begitu saja tergeletak pasrah.

Sperma mbah salim tadi pasti bercampur dengan sperma mbah Darto karena memang sebelumnya sperma mbah darto belum sempat keluar lalu melelehlah lahar putih dari mem*k ibu kandungku tersebut. Mereka sangat puas sedangkan ibuku terisak lemah.

Mah Marwoto melihat ke arah kont*lku yang tegang karena pengaruh jamu tadi dan berkata “mau ngawini ibumu lagi le?”

Aku menjawab, “enggak mbah kasihan ibuku. Lepaskan ibuku biarkan kami pulang sekarang”.

Mbah marwoto lalu berkata,” kalau kamu dan ibumu mau cepat pulang, sekarang cepat turuti perintah mbah! Kamu kawini anus ibumu yang merah itu, sepertinya sempit.

Dengan perasaan sange sekaligus kasihan terhadap ibuku yang tergeletak lemah menyamping dengan sperma tadi yang masih meleleh akhirnya aku maju dan menuruti perintah mbah Marwoto.

“Maaf bune”, ujarku. Ibuku hanya diam saja tidak menanggapi perkataanku.

Lalu dengan perlahan-lahan karena aku juga kasihan akhirnya aku coblos pelan anus perawan ibuku, aku tahu kalau lubang anus ini perawan karena sungguh masih sangat sempit dan susah sekali masuknya.


Aku maju mundurkan, masih saja susah.

“Betapa sempitnya lubang ini”, batinku.

Lalu aku dekatkan mukaku ke arah anus ibuku, ternyata anusnya sangat merah merekah menggiurkan, beda sekali dengan anus-anus yang sering ku lihat di bok*p indo maupun jepang yang kebanyakan dari mereka memiliki anus hitam.

Lalu aku tak tahan tanpa rasa jijik sedikitpun karena sedang terangsang melihat anus merah menggoda didepanku aku jilat-jilat beberapa menit dan memasukkan lidahku ke lubangnya dan akhirnya terakhir aku kumpulkan ludah di mulutku lalu segera ku ludahi anus merah tersebut.

Juh juh juh, lalu aku tusukkan kont*lku ke arah lubang pembuangan ibuku tersebut.

Karena sudah lumayan basah karena ludahku, kini kepala kont*lku dapat masuk dan dengan sodokan kasar dengan satu hentakan akhirnya blesssh, masuklah semua bagian kont*lku ke lubang anus ibuku dengan disusul lolongan kesakitan dari ibuku “Aaaakh cukup jangan disitu, sakiiittt”.

Ibuku yang menyadari aku sedang menganalnya menangis, ibuku mengerti betul posisiku saat ini juga sedang dalam kendali para juru kunci bejat tadi dan mengerti aku melakukan ini demi untuk membuat ibu segera pulang dari tempat laknat ini, walaupun dengan jalan anak kandungnya sendiri harus dipaksa menganal ibu kandungnya.

Walaupun sebenarnya aku menikmati ini, sungguh jujur sebenarnya aku sekarang sangat menikmati pergumulan terlarang ini.

Jepitan kencang anus ibuku benar-benar membuatku melayang.

Lama kelamaan aku tak bisa mengontrol nafsuku, kemudian aku menggenjot dengan kasar tak mempedulikan tangisan ibuku karena kesakitan.

Malah semakin lama semakin kurasakan semakin sempit saja lubang ini, akhirnya setelah 10 menit aku genjot anusnya dengan brutal akhirnya meletuslah kembali cairan kejantananku kalau tadi ke mem*knya, kali ini ke liang anus ibu kandungku.

Aku hentakkan kuat-kuat sedalam-dalamnya ke anus ibu kandungku indrayanti. Lalu mengejat crot..crott...crottt. Aku lalu melepasnya dan “Plop” bunyi lepasnya kont*lku dari anus ibuku karena sempitnya liang itu. Karena saking sempitnya anus tersebut, anusnya lalu menyempit lagi elastis seperti semula sampai-sampai spermaku tidak dapat jalan keluar.

Lalu datanglah 6 penjaga kaki tangan atau asisten mbah-mbah juru kunci tadi.

Setiap juru kunci ternyata memiliki asisten. Tapi mereka sangatlah patuh terhadap mbah marwoto, karena mbah marwoto adalah keturunan pertama.

“Minggir-minggir hus-hus” kata ke 6 penjaga tadi yang kini mendekati tubuh telanjang ibuku.

Lalu aku pergi meninggalkan ibuku yang merintih lemah.

Lalu sanggul ibuku sekarang dilepas oleh penjaga-penjaga tersebut dan kini rambutnya yang panjang terurai indah.

“Kalian ber 6 cuma boleh mejuhi anusnya, masing-masing dari kalian ku beri waktu 5 menit! Jadi cepat tuntaskan!” perintah mbah marwoto kepada ke-6 pemuda tersebut.

“Teruntuk kalian para peserta yang berjumlah 20 orang.

Kalau kalian masih nafsu dan kalian mau, kalian kocok sendiri dengan tangan kalian dan kalau sudah mau keluar, keluarkan di mulut wanita ini! Seru mbah marwoto.

Ke 20 orang peserta laki-laki tersebut kelihatan senang mendapat perintah dari mbah marwoto seperti itu.

Dengan antri membentuk barisan, anus ibuku digilir dengan posisi dogy.

Mulailah penjaga 1 menusukkan kuat-kuat kontolnya ke lubang pembuangan ibuku. Lalu karena tahu waktunya terbatas hanya 5 menit maka genjotan kasar-sekasarkasarnyapun tidak bisa dihindari. Dengan sekuat tenaga penjaga 1 memaju mundurkan kontolnya ke anus ibuku dengan tempo yang sangat cepat dengan sambil memegangi cukup kuat lingkar pinggang ibuku. Dalam waktu 5 menit akhirnya di menit-menit terakhir, penjaga 1 menembakkan spermanya sejadi-jadinya ke dalam liang anus ibuku dan crot crot crot, 6x dia menusukkan dalam-dalam sambil menyemburkan spermanya ke dalam anus ibuku sambil menjambak rambut ibuku yang kini terurai, sehingga mau tidak mau ibuku harus melentikkan tubuh indahnya sambil menjerit keras “aaaaaaaaaak”, dan itu membuat kontolnya masuk makin dalam. Setelah penjaga 1 puas menyemprotkan bibit-bibit spermanya yang cukup banyak tepat ke lubang anus ibuku, lalu kini tubuh ibuku di buang kesamping begitu saja olehnya, kulihat kini ibuku hanya bisa terisak dengan lubang anus yang mulai rapat kembali menjadikan sperma kental tadi tetap terjebak di dalam.

Namun aku tahu, penderitaan ibuku belumlah usai, kini saatnya giliran penjaga 2, dia menampar pantat ibuku keras-keras hingga pantat montoknya memerah, lalu menjambak rambut ibuku menariknya sehingga posisi sekarang menungging tegak kembali setelah tadi terlihat lunglai.

Lalu penjaga 2 ini mulai menusukkan batang kontolnya lalu setelah masuk seluruhnya dia menggenjot anus ibuku dengan paksa dan brutal. Hingga belum sampai 5 menit anus ibuku kembali harus menerima pancutan sperma pemuda itu.

Belum sempat pemuda itu membuang tubuh ibuku ke lantai, penjaga 3 langsung menghampiri dan memegangi lingkar pinggang ibuku lalu langsung menusukkan kontolnya ke arah anus ibuku, tak kalah ganasnya dia menggenjot paksa anus ibuku dengan tempo yang sama brutalnya karena dia tahu kalau waktunya hanya 5 menit. Tak sampai 5 menit pula penjaga 3 ini juga akhirnya menusukkan dalam-dalam batang kontolnya dan melepas sperma kentalnya ke anus ibuku.

Disusul penjaga 4 yang juga sudah tidak sabar langsung menangkap lingkar pinggang ibuku lalu ditusukkannya kuat-kuat lalu menggenjotnya dan crott crooot crooot, kembali tak bosannya anus ibuku dialiri sperma kental orang asing yang baru ditemuinya itu.

Lalu dibuangnya tubuh ibuku ke samping begitu saja.

Kini kulihat ibuku tak bergerak, sepertinya ibuku pingsan.

Tapi penjaga giliran selanjutnya tak peduli dengan keadaan ibuku tersebut yang kini dalam kondisi tak sadarkan diri.

Penjaga ke 5 mengambil gilirannya, kini memegangi lingkar pinggang ibuku lalu mengangkatnya menggenjotnya dengan brutal dan akhirnya muncratlah sperma kentalnya ke dalam anus ibuku lalu tubuh pingsan tak berdaya ibuku dibuangnya kesamping tanpa rasa kasihan.

Kini giliran penjaga ke 6, dia juga tanpa segan mengangkat tubuh montok ibuku dan melesakkan batang kejantanannya ke dalam anus ibuku dan dengan tempo yang sangat cepat dia menggenjot tubuh lunglai ibuku yang pingsan itu tepat di lubang anusnya, kemudian tak lama kemudian dia mengerang kenikmatan sambil juga menjambak kuat-kuat rambut ibuku agar spermanya masuk makin dalam.

Mendapat perlakuan seperti itu ibuku sadar dari pingsannya dan berteriak “aaaaaaak”, bersamaan dengan teriakan ibuku tersebut sperma kental kembali mengalir deras ke anus ibuku.

Lalu dia mencabutnya kemudian membuang tubuh ibuku begitu saja ke samping.

Usailah ke 6 pemuda penjaga bejat tersebut menodai anus ibuku.

Walaupun kutahu deposit sperma kental yang telah masuk ke anus ibuku sangatlah banyak, karena anusnya benar-benar sempit spermaku dan sperma kental keenam pemuda itu seakan tertelan ke dalam anus ibuku, karena anus ibuku merapat kembali dan tidak memberikan kesempatan pada sperma-sperma tersebut untuk keluar dari tubuh ibukku.

Kini giliran ke 20 orang akan melakukan “deepthroat cumshoot” ke mulut ibuku.

Mereka sedari tadi mengocok kontol mereka, sehingga sekarang adalah waktu bagi sperma mereka untuk berlomba-lomba keluar.

Ibuku lalu didudukkan, tangannya di pegangi oleh penjaga yang tadi telah menodai anus ibuku, tangan ibuku ditahan di belakang.

Kepalanya didongakkan ke atas sambil dipegangi bagian belakangnya lalu satu persatu laki-laki itu menusukkan dalam-dalam kont*lnya ke mulut ibuku sampai ke pangkal tenggorokannya lalu mereka akhirnya memuntahkan sperma mereka satu persatu crott crott croot.

Ibuku terlihat benar-benar sangat menderita karena perlakuan mereka.

Mereka dengan bergantian menghujani tenggorokan ibuku dengan sperma mereka yang tersisa.

Karena mereka menembakkannya di tenggorokan, sesekali ibuku terbatuk-batuk karena tidak ada pilihan lain kecuali menelan peju-peju kental mereka untuk sekedar mencari nafas.

Akhirnya ke 20 orang bejat itu berhasil memindahkan sperma dari kantung zakarnya ke lambung ibu kandungku. Kulihat ibuku hanya bisa menangis, kini vagina, anus dan perutnya semuanya kekenyangan karena lubang-lubang tersebut telah menelan banyak sperma.

Kulihat ternyata matahari sudah mulai terbit pukul 05.00, tak terasa ternyata ibu kandungku digarap mereka selama 7 jam nonstop, ibu dengan terpaksa menyediakan semua lubang berdaging merah muda miliknya untuk mereka pejuhi semaunya tanpa ampun tanpa rasa kasihan.

Kemudian mbah marwoto berkata kepada ku:

“Sebenarnya syarat ritual pesugihan gunung kemukus edisi spesial ibu dan anak itu hanya raga dibutuhkan ziarah ke sini lalu ibu ngewe sama anaknya di altar.

Lalu melanjutkan ngewe ibu dan anak setiap malam jumat pon dilakukan dimana saja tidak apa-apa, tapi kalau mau berhasil ibumu sama sekali tidak boleh dientoti apalagi dipejuhi oleh suami sahnya, kalau orang lain boleh.

Itu saja sudah cukup.

Soal tadi kami yang mengentot ibumu sebenarnya kami bohong, itu sebenarnya sama sekali bukanlah syarat ritual.

Tadi saya karena nafsu melihat wajah cantik dan body seksi ibumu memutuskan berunding dengan darto dan salim akhirnya kami semua khilaf.

Maafkan kami, tolong jangan katakan ini pada ayahmu karena kami sangatlah menghormati ayahmu, karena ayahmu sejatinya merupakan orang kepercayaan junjungan kami pangeran Samudro.

Akhirnya ibuku diijinkan pulang, namun betapa kejamnya mereka, satupun dari mereka tidak memberi baju ganti kepada ibuku.

Terpaksa kugunakan jarit bekas alas penodaan ibuku yang basah penuh peju untuk melilit tubuh ibuku.

Karena jarit itu sangat tipis dan basah oleh sperma maka sedikit mengkerut dan hanya bisa menutupi setengah bagian payudara besarnya yang kini kulihat bongkahan payudaranya menyembul, pentilnya terlihat mencuat dan pada bagian paha hanya sekitar 15 cm di atas lutut memamerkan paha mulusnya, maka samar-samar terlihat lekukan tubuh mulus ibuku yang aduhai, dan bagian memeknya yang semakin terlihat menggembung karena basah.

Kami pulang begitu saja tanpa membersihkan tubuh ibuku terlebih dahulu karena dilarang oleh mereka, kini tubuh ibuku sungguh basah dan bau sperma sangat menyengat.

Lalu kami pulang diantarkan dengan perahu motor milik penjaga sampai ke seberang, dengan memegangi ibuku yang lemas hanya berlilitkan kain jarit batik basah yang telah ternoda sperma itu aku menuntunnya dengan hati-hati.

Lalu penjaga itu kembali dengan perahunya ke pulau.

"Pelan-pelan gas, kaki dan selangkangan bune pegel, sakit, dan kaku semua rasanya", kata ibuku lirih. Lalu aku dengan kasih sayang menuntunnya secara pelan dan hati-hati ke tempat parkir.

Pukul 5:30


Sampailah kami di parkiran tempat aku menaruh motorku kemarin.

Kulihat area parkiran sangat sepi pengunjung hanya terlihat 4 orang, karena memang belum saatnya jam segini orang-orang mulai beraktifitas.

Kulihat disana ada 4 pemuda yang kutahu itu adalah 2 petugas parkir dan 2 preman.

Aku bisa menebak profesi mereka karena pakaiannya.

Dua orang menggunakan baju warna oranye dan hijau, dan dua lainnya hanya memakai kaos dalam namun kulitnya bertato naga di punggungnya, sedangkan satunya bertato macan di lengannya, mereka lantas mendekati kami berdua.

Ke 4 laki-laki yang ada di parkiran ini semuanya autofokus ke tubuh ibuku yang terlihat seksi hanya mengenakan kain jarit basah berjalan tertatih-tatih dengan toket menyembul dan paha mulusnya yang terpampang bebas.

Kami seperti bahan tontonan, lebih tepatnya tubuh mulus ibuku yang jadi tontonan mereka.

Lalu preman tadi memberhentikan kami “kayak bau peju ni cewek, nyengat banget lagi baunya, pasti tadi habis digilir banyak orang nih cewek”, kata salah satu preman tadi.

Lalu 2 tukang parkir tadi juga mulai mendekati kami dan mengendus-endus jarit yang dipakai ibuku.

“Kita hajar aja sekalian bos, mumpung sepi nih parkiran.

Lalu dengan tangannya, si preman bertato naga tanpa segan terhadapku yang berada disamping ibuku.

Dia mulai menggrayangi tubuh mulus ibuku yang basah tersebut, meremas toketnya, dan mencoba mengelus paha ibuku.

Lalu ibuku berkata, “ampun mas lepasin kami, biarkan kami pulang, sudah cukup saya diperkosa, jangan perkosa saya lagi saya mohon”.

"Lo pegangi nih cowok, gw mau nikmatin lubang nih cewek", kata preman bertato naga tanpa peduli omongan ibuku.

Lalu mereka bertiga menyaut, “Siap boss”.


Udah diem, lalu tubuh ibuku di bopong paksa ke lantai emperan toko yang belum buka, lalu diletakkan.

Sementara aku dipegangi tiga orang.

Lalu hanya 1 meter jarakku dengan preman tadi yang kini mulai menjambak rambut ibuku, sambil bertanya, “itu siapa lu ha? Pacarlu?”

Ibuku menjawab, “dia anak kandung saya mas, jangan sakiti dia, saya mohon sambil terisak”.

“O beneran itu anak kandung lo? Lo kelihatan masih muda kali, ternyata udah punya anak jadi makin nafsu gua ngentotin lo di depan anak lo sendiri.

Lalu preman tato naga tersebut melucuti celana jeans dan Cdnya, terpampanglah penis hitam berurat miliknya, disusul membuka jarit basah ibuku, kini ibuku kembali telanjang bulat.

Lalu tanpa pemanasan sedikitpun dia langsung menghujamkan kontolnya ke memek ibuku dengan gaya missionaris.

Karena memek ibuku tadi malam habis diperkosa habis-habisan tak sulit kontol itu masuk ke memek ibuku.

Ibuku benar-benar tak punya tenaga untuk meronta melawan, kini hanya diam pasrah digenjot maju mundur.

Di genjotnya dengan paksa memek ibuku, dan setelah kurang lebih 15 menit dia mengerang, ooooohhhh nikmat banget nih memek lonte gratisan.

Dan crooot croooot croooot, masuklah 6 semprotan sperma kental ke memek ibuku.

Lalu setelah selesai preman tato naga itu mencabut kontolnya, lalu mengambil lelehan sperma tersebut dan mengusapkanya ke wajah ibuku sambil berkata “nih maskeran biar tambah cantik”.

Kini wajah cantik ibuku belepotan sperma sampai matanya tidak bisa terbuka.

Preman bertato naga berkata “Lo bertiga barengan aja, pake semua lubang nih lonte secara bersamaan pasti bakal buat lo semua melayang”.

Lalu aku dilepaskan, 3 orang tadi menghampiri tubuh telanjang ibuku sedangkan pria bertato naga menghampiriku. “Udah, lo diem aja ga usah sok-sokan ngelawan, abis ini gw lepasin ibu lo”,ujar tato naga.

Aku hanya bisa mengangguk duduk disamping pria bertato naga dan terpaksa melihat adegan selanjutnya 1 meter di depan mataku.

Ke tiga orang tadi melepas celana mereka, namun masih memakai baju atasnya.

Si tato macan lalu meletakkan ibuku dipangkuannya, menghujam memek ibuku. Baju hijau menyodok-nyodokkan penisnya ke mulut ibuku yang menyamping, sedangkan baju oranye menyentakkan kuat-kuat ke anus ibuku, terkadang mereka juga berganti gaya dogy, sehingga ibuku kini seperti sandwich.

Ketiganya menggenjot dengan sangat kasar sampai tubuh ibuku tergoncang-goncang dan dalam waktu 10 menit mereka secara bersamaan memancutkan sejadi-jadinya sperma mereka ke masing-masing lubang daging milik ibuku.

Lalu semua mencabutnya dan mengalirlah sperma dari memek ibuku, sedangkan anus dan mulut ibuku tidak mengalir karena semuanya masuk ke tubuh ibuku.

Lelehan sperma dari vagina ibuku itu kemudian di usapkan ke kedua toket ibuku hingga kini terlihat licin mengkilap.

Bawa pulang nih lonte, kita udah kelar, nikmat banget lubang ibu kandung lo, lain kali kesini lagi bawa nih lonte biar bisa kita genjot lagi.

Lo hari ini harusnya bayar parkir 5000 rupiah, tapi karena kebaikan hati gue lu ga usah bayar, udah dibayar sama tubuh mulus ibu kandung lo.

Aku hanya diam saja, dalam hati aku berkata “gila, ke tiga lubang ibuku yang disirami peju oleh mereka hanya dihargai 5000 rupiah oleh orang-orang bejat ini”.

Setelah itu aku menghampiri ibuku, dan memakaikan kembali jarik berlumur sperma tadi.

Kutuntun pelan-pelan ke arah motor.

Bergegas kunaikkan ibuku dahulu menyamping lalu aku naik belakangan, akhirnya aku menggenjot motor bututku menuju rumah.

Kemudian sampailah ke rumah, karena jalanan pagi masih sepi jadi perjalanan hanya memakan waktu 20 menit sampai rumahku.

Lalu aku mengendap-endap mencari posisi ayahku, bisa berabe kalau ayahku mendapati ibu dalam keadaan penuh sperma seperti saat ini.

Ternyata setelah aku muter-muter, lega beliau ternyata tidak ada di rumah.

Kuduga sepertinya beliau sedang menggarap sawah pak RT sama seperti kemarin.

Lalu aku membopong ibuku dan membawanya ke kamar mandi aku dudukkan di pojokan kamar mandi yang bersih.

”Bune tunggu sini dulu ya”, ujarku.

Lalu aku menyalakan kompor untuk membuat air panas.

Lalu setelah selesai aku bawa air panas itu aku mencampurnya dengan air dingin ke ember dan jadilah air hangat.

Aku buka jarit basah yang menutupi tubuh ibuku, aku sebenarnya terangsang melihat tubuh telanjang ibuku didepan mataku tapi aku kali ini kasian melihatnya.

Aku sampirkan kain jarik tersebut ke gantungan, lalu ku guyur tubuh mulus ibuku dengan air hangat.

Ibuku lalu berdiri, sepertinya lemasnya sudah mulai berkurang.

Lalu aku menyabuni seluruh bagian tubuh ibuku termasuk toketnya yang sintal.

Kont*lku benar-benar tegang maksimal ketika memandikan ibuku.

Perlu diketahui bahwa posisiku juga telanjang karena tak mau pakaianku basah.

Beberapa kali tidak sengaja kon*l tegangku menyentuh pantatnya.

Namun aku menahannya sekuat tenaga karena rasa sayangku lebih besar daripada nafsuku terhadap bune.

“Bune maaf, itunya bagas bersihin juga ya biar keluar semua?” aku bertanya kemudian ibuku hanya mengangguk pelan.

Lalu jariku aku masukkan ke mem*k ibuku dan mengorek ngoreknya agar semua sperma yang tertinggal keluar.

Kemudian anusnya juga ku korek-korek tapi susah.

Lalu aku perintahkan ibuku untuk buang air besar.

“aku malu le kalau harus BAB sambil dipegangin & diliatin kamu” kata ibuku.

“Nggak papa bune sama anak sendiri kok malu”, jawabku sambil menengok anus ibuku dari arah depan.

Lalu ibuku mengeden dan benar saja, segelas cairan putih kental mengucur meleleh dari anus ibuku jatuh kebawah closet.

Sangat banyak karena kutahu itu adalah peju dari 7 pemuda yang lagi nafsu-nafsunya ditambah punyaku tadi malam.

Lalu setelah BAB sperma selesai aku siram closet tersebut dan membersihkan anus ibuku.

Lalu ibuku berdiri dan aku bertanya kepada ibuku, “yang diperut nggak sekalian dikeluarkan bune?”.

Keluarin aja ya sekalian biar bune bersih.

"Tapi gimana caranya gas?", tanya ibuku.

“Bune buka mulut, tekan pangkal tenggorokan bune.

Lalu ibuku melakukan apa yang kusuruh, menekan pangkal tenggorokannya namun ternyata itu tetap susah dan tidak juga muntah.


Lalu terlintas ide gilaku "bune, gimana kalau bagas bantu pakai emm..... sodokan kontol bagas?".

Karena membayangkan hal tersebut dan juga kontolku yang masih saja ngaceng maksimal, tanpa menunggu ibuku menjawab aku langsung mendudukkan ibuku di depanku lalu aku mengarahkan kontolku ke mulutnya, memegangi rambutnya yang telah dikuncir dan aku sodok keluar masuk sampai ke tenggorokan ibuku dengan brutal.

Ibuku kaget dengan perbuatan kurang ajarku ini mulai mengelak dengan memundurkan tubuhnya, namun apa daya dia masih lemah dan tenagaku jauh lebih kuat.

"Emmmm bloakh bloakh bloakh mmmmmmm aampun ampuuunn bloakh mmm", suara yang keluar dari mulutnya diakibatkan kontolku menghujam kasar tenggorokan ibuku.


Setelah beberapa kali ku genjot brutal, alhasil ibuku mau muntah, tapi tetap saja muntahan cairan sperma itu tertahan kontolku.

Aku tidak rela jika ibuku muntah duluan dan aku belum puas.

Lalu aku tetap menggenjot mulut ibuku dan 5 menit kemudian aku keluar, kutembakkan spermaku ke tenggorokan ibuku crot crot crot.

Bersamaan dengan itu lalu kulepaskan kontolku dan gloakh suuurrrrrrrrr.

muntahin aja semuanya bune”,perintahku.

“Hoeekk hoeeek hoeeek”, ibuku lalu muntah.

Mengucurlah semua isi perut ibuku yang kebanyakan yang keluar cairan putih kental yang kutahu berasal dari ke 20 laki-laki bejat tadi malam ditambah tukang parkir yang seenaknya saja mengeluarkan pejunya ke tenggorokan ibuku dan tidak lupa ditambah lagi punyaku barusan.

Setelah itu ibuku hanya menatapku dengan wajah terlihat marah dengan mata memerah dan mulutnya belepotan cairan kental.

Karena memang ibuku tidak makan apa-apa sejak kemarin berangkat ke gunung kemukus dan waktu dijamu mereka, ibuku hanya minum teh beberapa teguk saja, menyebabkan yang keluar dari isi perutnya hanyalah muntahan sperma.


Ibuku memang susah makan, membuat perutnya masih saja langsing di usia sekarang ini.

Lalu kubilas, kuguyur semua bagian tubuh ibuku.

Setelah terlihat bersih, prosesi mandi pun selesai lalu aku menuntun ibuku yang telanjang ke kamarnya dan memakaikan CD, BH, serta daster, walaupun hanya memakai daster namun masih terlihat cantik dan seksi.

“Habis ini aku mau beli bubur buat sarapan kita”.

Lalu aku bergegas membeli bubur dan bergegas pulang, memindahkannya ke piring dan kusuapi perlahan ibuku dengan penuh kasih sayang.

Setelah itu kami berdua tertidur, karena tadi malam kami tidak sempat tidur.

Ibuku tidur di kasur, sedangkan aku tidur di lantai dengan kepalaku bersender di kasur dekat wajah ibuku.


Mulustrasi indrayanti memakai busana jarik
 
Terakhir diubah:
huft...., finally.........., stlah ngebaca smbil cokul......, ngecrot......., ngaso smbil meremin mata........., bangun lg......, baca lg......, cokul lg......,n ngaso lg tp g pk meremin mata, ya ? ane kelar jg bacanya :D
this is an extraordinary..., but an excellent update at the same time, suhu @Mekangkang !!!
I really lookin' forward 4 the next update


;););););)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 3: Dinner


[HIDE]Masih di hari yang sama, Jum’at Pukul 15.00

Kubuka mataku perlahan, kulihat ke arah tempat tidur di depanku hanya terlihat bantal dan selimut kosong, ibuku Indrayanti sudah tidak ada di tempat tidur tersebut.

Beranjaklah aku keluar dari kamar ini yang sejatinya merupakan kamar ayah dan ibuku, lalu mencoba mencari ibuku.

Sejenak kemudian kulihat dari kejauhan ternyata ibuku sedang memasak sayur di dapur yang bangunannya terbuat dari kepang (anyaman bambu) yang telah sedikit berlubang dan keropos.

Keadaan ekonomi kami saat ini tidak memungkinkan untuk sekedar membeli kepang baru, apalagi tembok batu bata permanen.

Dahulu waktu aku kecil keluarga kami memiliki rumah warisan kakek yang lumayan besar dan bagus, namun terpaksa ayah jual untuk melunasi hutang dan untuk menyambung hidup kami sehari-hari.

Setelah rumah kami itu dijual, sekarang kami hanya tinggal di rumah kecil terbuat dari kayu dan bambu.

Sebenarnya lebih tepat disebut gubug.

Teringat peristiwa yang ibuku lalui tadi malam, pasti menjadi beban sangat berat baginya.

Segera aku menghampirinya, aku coba memberanikan diriku untuk memulai percakapan.

“Sudah baikan bune?” tanyaku.

“Eh ayam ayam, sudah bangun kamu to le?” jawab ibuku terkaget.

“Sudah mendingan le, udah nggak lemes. Kamu gimana?”, lanjutnya.

“Bagas baik-baik saja bune”, jawabku.

Lalu beberapa saat kami sama-sama terdiam seperti dalam keadaan canggung.

Tiba-tiba ibu mematikan kompornya “ceklek”, lalu beberapa sat kemudian berseru:

“Le !!??...”

“Deg,sepertinya ini akan menjadi pembicaraan serius”, batinku.

“Jadi begini le, emmm ... mengenai kejadian tadi malam”, suara ibuku terlihat agak malu.

“Ya bune?”, sahutku agak malu-malu juga.

“Emm.. tolong mengenai kejadian tadi malam itu kamu rahasiakan dari pakne ya le, sebenarnya kemarin waktu kamu nonton TV, pakne dan bune sebenarnya sudah tahu mengenai ritual disana salah satunya adalah berhubungan badan.

Pakne dan bune kemarin membahas mengenai syarat pesugihan itu salah satunya berhubungan badan dengan orang yang belum dikenal sama sekali, dan harus bertemu di atas altar gunung kemukus sana saat ritual.

Bune sebenarnya tidak rela kalau sampai pakne yang berhubungan badan dengan orang lain, bune takut kalau sampai pakne lama-lama malah main sama perempuan lain lalu lupa sama bune.

Soalnya kebanyakan sifat laki-laki seperti itu kalau sudah punya uang banyak dan kenal wanita lain suka lupa sama istri sendiri.

Itulah alasan mengapa bune mengajukan diri sebagai orang dikeluarga ini yang berkorban melakukan pesugihan tersebut demi memperbaiki ekonomi kita dan bune juga berjanji pada pakne walaupun bune nanti mendapat pasangan disana bune harus melakukannya tanpa perasaan ke pasangan bune tersebut.

Mengenai emmmm... bune berhubungan badan sama kamu tadi malam itu benar-benar diluar rencana pakne sama bune, apalagi perbuatan orang-orang bajingan jahat itu pada bune tadi malam yang sampai membuat badan bune pegal dan sakit semua juga sangat jauh dari rencana bune & pakne semula, itu benar-benar adalah sebuah musibah terburuk di hidup bune.

Yang bune minta dari kamu, tolong nanti kalau pakne pulang kita harus memberi keterangan yang sama kepada pakne agar dia percaya.

Kalau kamu ditanya pakne mengenai hal ini, kamu jalaskan saja bahwa kamu mengantar bune sampai tempat ziarah saja, kemudian bune mendapat pasangan laki-laki seumuran pakne, lalu kamu pulang ke penginapan, kamu cukup kasih keterangan itu saja, habis itu biar bune yang jelasin ke pakne”, kata ibuku.

Lalu aku hanya menjawab, “siap bos”.

“Emmm.... satu lagi”, ucap ibuku agak lirih karena sedikit malu. .

“Selama proses ritual pesugihan gunung kemukus ini bune juga harus menolak ajakan pakne sebagai suami sah bune untuk berhubungan badan dengan bune.

Jadi bune sebenarnya juga kasihan sama pakne, tapi demi berhasilnya ritual ini kita harus berkorban, bune juga minta maaf ke kamu le, sampai kamu diajak terlibat ke pesugihan ini bahkan malah kamu yang terlibat, sekali lagi maafkan bune.”, jelas ibuku.

Aku mengangguk sambil di dalam hatiku berkata, “gw malah seneng terlibat, bisa menikmati tubuh putih mulus montokmu ini secara gratis bune”.

“Yasudah, kalau kamu mau makan silakan le, ini sayur kangkungnya sudah matang.” Kata ibuku.

“Nanti saja bune nunggu pakne pulang biar kita bisa sama-sama makannya”, jawabku.

Lalu aku pergi meninggalkan ibuku di dapur menuju ke dalam untuk menonton tv yang modelnya masih cembung, seperti biasa aku menonton acara kesukaanku yaitu ninja warrior, Alasanku menyukai acara tersebut karena acara tersebut mengajarkanku bahwa berotot saja tidaklah cukup, kamu juga harus cerdas dan lincah untuk menghadapi rintangan didepanmu.

Dan itu sangat relevan dengan hidupku karena pekerjaanku sebagai kuli harus kuat mengangkat barang, lincah menaiki bangunan tanpa tangga, dan cerdas dalam detail pembuatan bangunan.

Jum’at Pukul 17.00

Aku selesai menonton tv dan duduk-duduk dikursi samping rumah.

Sedangkan ibuku masih di dapur, entah apa yang dilakukannya.

Ayahku terlihat pulang dengan cangkul ditangan kirinya dan memanggul karung entah apa isinya di pundak kanannya, lalu aku bergegas menghampirinya untuk membantu menurunkan karung tersebut.

Lalu aku bertanya, “apa ini pakne?”

“O, itu. Jagung pemberian dari pak RT. Mana bune?” Ucap ayahku.

Lalu aku dan ayahku menengok ke arah pintu dapur, ibuku sedang dalam posisi berdiri tersenyum menyambut ayahku pulang dan ayahku membalas senyuman ibuku.

Lalu ayahku berkata, “pakne mau mandi dulu sebentar biar bersih”. Ucapnya lalu segera masuk kamar mandi.

Lalu ibuku mendekatiku lalu berkata: “ingat le diskusi dan rencana kita tadi”. Aku menjawabnya dengan anggukan.

Lalu setelah ayahku selesai mandi kami bertiga makan dengan nasi dan sayur kangkung, saat makan kami sama sekali tidak berbicara karena kebiasaan aturan keluarga kami dari dulu bahwa saat makan jangan sambil bicara karena tidak sopan.

Setelah kami semua selesai makan barulah ayahku bertanya, “bagaimana bune ritualnya tadi malam?”.

Lalu ibuku menjawab, “berjalan lancar pakne”.

Lalu beralih bertanya kepadaku, “gimana le, kamu ngantar bune sampek mana?”

“Sampai tempat ziarah gunung kemukus pakne, lalu bune pergi sama emm... pasangan bune lalu bagas nunggu di penginapan dan tertidur”, ucapku bohong dan pura-pura polos.

Lalu ibuku menyuruhku masuk ke kamarku, kamu masuk saja dulu le, ini pembicaraan orang dewasa.

“Tunggu”, kata ayahku.

“Bagas kan sudah dewasa bune, bagas juga perlu tau tentang pesugihan yang sedang keluarga kita jalani saat ini”, lanjut ayahku.

Lalu ayahku bertanya pada ibuku:

“Jadi gimana tadi malam proses ritualnya bune?”

Ibuku agak nggak enak menjawabnya karena ada aku.

“Emmm tadi malam bune diantar bagas sampai tempat ziarah, lalu diajak berkenalan sama salah satu peserta ritual namanya pak Burhan” jawab ibuku.

“Lalu malam jum’at pon kemarin ritualnya dimulai, bune melakukan hubungan badan dengan dia seorang pakne. Tapi bulan depan bune harus melakukannya lagi dengan dia pakne agar berhasil” imbuhnya.

“O begitu”, ucap ayahku seperti keberatan.

“Yasudah, demi kelancaran ritual ini, bune ikuti aturan saja” timpalnya.

“Tapi nanti jumat pon bulan depan waktu melakukannya, jangan sampai pakai perasaan ya bune” lanjut ayahku.

Bune hanya mengangguk, lalu setelah itu kami semua melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, ayahku mencangkul, aku lanjut sebagai kuli.

Waktu sudah berjalan dua minggu sejak hari itu, suatu malam, aku mendengar ayahku dan ibuku berdebat.

Setelah beberapa lama berdebat akhirnya mereka terdiam.

Dan kuketahui dari inti debat itu disebabkan karena ibuku tidak mau melayani ayahku.

Lalu segera aku mengendap-endap mengintip mereka dari celah pintu kayu.

Ternyata kulihat ibuku telanjang bulat berdiri sambil meremas susunya sendiri & menggoyang-goyangkan pantat montoknya.

Melihat tubuh mulus ibuku tentu saja membuat kemaluanku mendadak mengeras maksimal membayangkan bisa mengentotnya lagi seperti ritual waktu itu.

Dan kulihat ayahku sedang mengocok kemaluannya sendiri.

Aku paham maksud dari semua ini, bahwa ibuku pasti menolak untuk dientot oleh ayahku karena syarat ritual. Ibuku hanya kasihan sama ayahku dan cm bersedia membantu coli ayahku dengan telanjang didepannya saja.

Aku tak tahan yang melihat goyangan tubuh mulus ibuku dari celah pintu kayu kamar ayah ibuku akhirnya ikut juga mengocok kemaluanku sambil kulihat goyangan tubuh ibuku yang makin tambah erotis dan hot.

Lalu setelah 10 menitan kulihat ayahku mulai menunjukkan tanda-tanda akan ngecrot.

Dengan terpaksa aku juga mempercepat kocokanku karena aku tahu tontonan tubuh ibuku akan segera selesai setelah ayahku ngecrot.

Lalu dengan waktu yang bersamaan ayahku ngecrot dan aku juga tak lama setelah itu ikutan ngecrot.

Ayahku menembakkan spermanya ke Cdnya sendiri sedangkan aku crott...crot..crot...cairan kental sangat banyak berhamburan ke lantai pembatas pintu.

Tak ada kesempatanku untuk membersihkannya, aku tinggalkan begitu saja, aku tak peduli.

Lalu setelah itu sialnya ibuku membuka pintu dan keluar kamar dengan hanya memakai CD, tidak sengaja menginjak bekas spermaku.

Sadar kakinya merasa lengket tak sengaja ternodai pejuku, dia seperti heran.

Ibuku lalu menatap ke arah kamarku.

Tapi sebelumnya aku telah menutup pintuku yang posisinya berhadapan dengan pintu ayah dan ibuku tersebut.

Tak berani aku membuka pintu.

Lalu ibuku membuka CD putihnya dan kini telanjang bulat, menggunakan CD nya untuk membersihkan bekas spermaku tadi yang ada di telapak kakinya dan lantai.

Aku hanya melihat proses ibuku membersihkan pejuku dilantai itu dari lubang pintuku.

Karena lantai kami adalah lantai kayu, jadi spermaku yang tergenang disana masih jelas terlihat dan tidak tercampur dengan debu.

Ayahku lalu bertanya pada ibuku, “lagi bersihin apa to bune?”

“Oh ini kotoran cicak pakne”,kata ibuku bohong.

Kulihat Cd nya kini sangat basah karena cairan sperma yang ku keluarkan sangatlah buanyak.

Tak ku sangka setelah dia selesai membersihkan pejuku yang berceceran dilantai, segera dia mencium Cd nya sendiri yang belepotan spermaku menghirup membaui cd basah kuyup pejuku itu lalu berjalan keluar, mungkin ke kamar mandi.


Beberapa hari setelah itu, telah satu bulan penuh ku lalui, malam ini adalah Jum’at pon.

Perlu diketahui untuk wawasan dan informasi tambahan bahwa penanggalan jawa itu pekan berurutan:

“Legi-pahing-pon-wage-kliwon”

selalu sebutan itu selalu digunakan di hari pasaran.

Dengan rumus KPK yang dulu pasti pernah kita pelajari di SD, maka kita tinggal menghitung hari yang jumlahnya 7 dan pasaran yang jumlahnya 5, maka kemungkinan bertemu jum’at pon selanjutnya adalah 35 hari. Dengan mengetahui rumus di atas, menghitung juma’t pon waktu kami ritual pertama ke ritual ke-2 nanti maka dibutuhkan kisaran waktu satu bulan lebih sedikit.

Dan hari ini adalah hari Kamis Pahing, nanti malam berarti malam Jum’at Pon (waktu terbaik untuk melakukan ritual gunung kemukus).


Pukul 16.00

Ayahku hari ini sengaja tidak bekerja menggarap sawah milih pak RT seperti biasanya karena tahu bahwa nanti malam adalah saat untuk isterinya melakukan ritual lanjutan.

Ayahku bertanya kepada ibuku, “bune pak Burhan pasangan ritualmu sudah kamu hubungi?”

Ibuku agak kebingungan menjawabnya.

Kemudian ibuku menjawab, “emmm sebentar bune telpon dulu”

Dengan hp model jadul ku tahu ibuku terlihat telefon dengan pak burhan yang sebenarnya entahlah pak burhan itu aku tak tahu siapa.

Ibuku terlihat berbicara di telepon:

“Halo pak burhan?

Oh iya, saya indrayanti yang waktu itu.

Malam ini tepat malam jum’at pon, bapak tidak lupa kan dengan ritual lanjutan kita? karena kalau kita tidak lanjutkan malah kita akan dapat musibah.

O iya, di hotel mawar ya pak?

Pembayarannya gimana pak?

Ha? Saya yang harus bayar?

Iya pak, selamat sore, tek suara HP pura-pura di tutup.”

Ayahku lalu menyaut, “gimana sih laki-laki itu? Kok malah yang perempuan yang harus bayar hotel. Keenakan dong dia, nanti biar pakne yang antar sampai hotel mawar, biar ku tempeleng orang itu”.

Lalu ibuku menjawabnya,”Sudah pak kali ini saja demi kelancaran ritual ini juga, emm bune nanti biar diantar bagas aja pakne, pakne istirahat saja dirumah kan kemarin pakne sudah garap sawah pak RT sampai kelelahan”.

“Yasudah, ni buat bayar hotel”. Ayahku menyodorkan uang 500 ribu hasil jeri payahnya menggarap sawah pak RT.

“Kurang pakne, buat bensin & buat nginep bagas juga di kamar yang beda pastinya kan” Imbuh ibuku.

Yasudah nih pakne tambah uang terakhir di dompet pakne 300 rb lagi”, makasih pakne” kata ibuku.

Bagas!!.. Sini le! Panggil ayahku.

Aku yang sedang santai duduk di samping rumah karena hari ini aku libur nguli lalu segera menghampiri mereka, aku mendengar percakapan mereka tadi sepenuhnya karena sempitnya rumah kami jadi suara orang bicara pasti dapat ku dengar.

Dan aku bingung terhadap rencana ibuku ini yang kutahu kemungkinan dia berbohong kepada ayahku.

“Jadi gini le, nanti ibu kamu mau melaksanakan ritual di hotel mawar dengan pak... siapa itu namanya tadi... emm Burhan. Kamu nanti awasi ibumu!” perintah ayahku.

Aku hanya mengangguk dan memanaskan mesin motor bututku lalu mandi, siap-siap, lalu ibuku juga mandi dan berganti pakaian.

Sejenak setelah aku siap pukul 18.00 kami hendak berangkat, ibuku keluar dari rumah.

“Kutu buseeeettt!!!” dalam hatiku melihat penampilan ibuku mengenakan rok mini merah setengah lutut dengan motif mawar dan atasan hanya model tank top merah menunjukkan sebagian payudaranya yang menyembul, dengan dilengkapi tas dompet hitam dan high heels hitam membuatnya sangat stylish nan elegant.

Aku tak tahu pakaian dan perlengkapan itu dapat dari mana, mungkin itu pakaian ibuku jaman dahulu yang masih disimpannya.

Dengan pakaian seperti itu ibuku benar-benar terlihat seperti anak kuliahan yang kaya.

Kemaluanku seketika hendak brontak namun ku tutupi dengan jaket bagian bawahku karena jaketku cukup besar.

Kullihat ibuku berpamitan pada ayahku.

“Pakne, bune berangkat dulu”, kata ibuku.

Pakne lalu menjawab “hati-hati bune”, sambil hendak memeluk dan mencium ibuku, namun anehnya ibuku menepis ciuman dan pelukan ayahku tersebut dan langsung turun menuju motorku.

Lalu aku segera berangkat mengendarai motorku ke arah hotel mawar yang letaknya ada di agak kota, sekitar 30 menit perjalanan kesana.

Lalu sampailah kami di hotel mawar, hotel mawar merupakan hotel+restaurant.

Aku lantas memarkirkan motorku.

Lalu mengikuti kemana maunya ibuku pergi.

Aku heran kenapa ibuku malah mengajakku masuk ke restoran.

Lalu kami duduk di bangku restaurant outdoor lantai 3 yang dibawah kami terdapat pohon-pohon, kolam renang, air mancur, dan lampu hias.

Suasananya benar-benar sangat romantis.

Dan kulihat disini juga beberapa pasangan muda-mudi juga dinner atau juga sekedar berkencan. Kulihat wajah dan body ibuku benar-benar tak kalah terlihat mudanya dengan pengunjung muda-mudi disini.

Di arah depan pandangan kami terlihat lampu-lampu perkotaan yang gemerlap, sangat romantis sekali tempatnya. Walaupun ibuku di desanya adalah orang miskin namun beliau benar-benar tidak norak saat masuk ke restaurant yang cukup mewah ini, itu mungkin karena dahulu ibuku pernah kaya & pasti dulu orangnya adalah orang yang cukup gaul.

Lalu aku memulai pembicaraan “bune nggak ngabarin pakne kalau kita sudah sampai?”

Ibuku lalu menjawab, “sudah jangan bahas itu sekarang. Nikmati saja suasana indah ini”.

Lalu aku tertunduk dan diam cukup lama.

Aku beranikan diriku menatap ke arah ibuku mencoba mencairkan suasana, lalu aku berkata “Bune, bune malam ini kelihatan cantik”

Ibuku hanya tersipu malu mendengarnya, “kok kamu jadi gombal gini, berarti saat dirumah ibumu ini nggak kelihatan cantik gitu maksudmu?”.

“Emmm nggak gitu sih bune, bune emang selalu terlihat awet muda, cuman malam ini bune kelihatan semakin muda aja, kita kayak seumuran loh” kataku.

“Bisa aja kamu ngegombalnya, kalau seandainya kita seumuran, kamu mau jadi pacar bune gitu?”, Tanya ibuku sambil tertawa kecil.

“Em ya gimana ya, ya mau lah”, jawabku dengan wajah serius.

Ibuku tertawa, kuperhatikan bibirnya sangat manis ketika tertawa.

Jarang sekali kulihat ibuku ketika di rumah bisa tertawa lepas seperti malam ini.

“Ya sudah, khusus malam ini kamu panggil bune dengan nama asli bune aja.

Malam ini kamu cukup panggil Indrayanti” kata ibuku.

“Emmm kalau aku panggil sayang boleh?” Sahutku sambil bercanda.

“Tuh kan gombal lagi”, sambil tersenyum manis.

Lalu kami memesan makanan, 2 menu nasi goreng untuk mengganjal perut kami yang lapar dan minuman es jeruk. Lalu aku menghabiskannya sedangkan ibuku hanya habis setengahnya.

Kemudian ibuku beranjak dari tempat duduknya dan membayar makanan tadi.

Lalu ibuku memanggilku, “yuk ke bawah gas!”

Saat berjalan ke bawah aku bertanya kepada ibuku, “tadi habis berapa bune bayar makanannya?”

“Tuh kan tadi kan udah ku bilangin, malam ini kamu cukup panggil aku dengan indrayanti atau yanti saja. Ulangi coba pertanyaannya!” Perintah ibuku.

Dengan agak canggung ku mencoba panggil ibuku dengan namanya, “Emmm in..dra..yanti, tadi habis berapa bayar nasgornya?

“Habis 132 ribu gas”, jawab ibuku.

“Kutu busettt, mahal amat”, aku bicara sendiri.


Lalu kami menuju ke bawah untuk berniat check in hotel mawar.

Sampailah kami di receptionist, lalu ibuku hendak check in tepat pukul 22.00.

“Ada yang bisa kami bantu ibu?” Sambut mbak2 recep dengan ramah.

Ibuku menjawab “Mau menginap untuk malam ini 1 kamar yang kelas ekonomi”.

“Mohon maaf untuk yang ekonomi hari ini sudah penuh ibu. Tinggal yang VIP”. Sahut mbak2 recep.

“Berapa harganya masing-masing kelas tersebut bu?” Tanya ibuku.

Kalau yang kelas ekonomi harganya 300 rb semalam namun saat ini penuh sedangkan yang tersisa tinggal kelas VIP dengan harga 1 juta rupiah semalam.

Ibuku terlihat bingung, karena bisa ku taksir uang yang tersisa di dompetnya kini tinggal 668.000 rupiah.

Jelas itu tak cukup. Lalu karena aku kasihan & hal ini terindikasi akan menggagalkan ritual yang ibuku nanti harus lakukan dengan entah siapa itu pak burhan.

Maka aku ambil alih dari sini.

Aku keluarkan uang 1 juta rupiah dari dompetku hasil dari kerja kerasku sebagai kuli kubayarkan langsung kepada mbak2 recep.

Ibuku lantas hedak memberikan uang 668rb itu kepadaku namun aku tolak.

Lalu kami diantarkan sampai ke ruangan yang dimaksud. “VIP 23” tertulis di pintu yang kemudian pintu itu dibuka.

Setelah masuk, wow ternyata cukup luas dan mewah ruangan ini beda sekali dengan rumahku yang terbuat dari kayu dan bambu.

Lalu setelah pengantar tadi pergi aku juga hendak berpamitan pada ibuku.

“emmm pak burhan belum datang ya? bune bagas turun dulu, bune hati-hati ya, tenang saja nanti bagas bisa tidur di pom bensin kok, besok kalau mau pulang telpon bagas”, kataku.

Aku memalingkan tubuhku hendak berjalan ke bawah, tapi ibuku lantas memegang tanganku agak menarik dari belakang seperti adegan FTV.

Tunggu dulu, sini biar aku jelasin dulu gas.

Sebenarnya tentang pak Burhan itu cuma karanganku saja, sebenarnya nggak ada yang namanya pak burhan itu sejak awal.

Aku kesini hendak melanjutkan ritual keramat yang sudah kita mulai.

“Ya tidak lain dan tidak bukan aku harus emmmm ber.. hu..bu..ngan badan sama kamu seorang gas”.

“Ha?...Jadi?....”, Sahutku heran.

Mendengar penjelasan ibuku barusan aku langsung menggandeng tangan ibuku masuk ke ruangan “VIP 23” tadi lalu menutup pintunya dari dalam.

Lalu aku bopong tubuh ibuku, ku lempar kecil ke kasur springbed yang empuk tanpa membuka sepatu high heelsnya terlebih dahulu.

Aku buka celana jeansku, jaketku, kaosku lalu kini aku hanya mengenakan celana boxer dan bertelanjang dada.

Ku hampiri tubuh ibuku yang masih tergeletak di kasur springbed tadi, aku tuntun tangannya. Ku pepet sampai dia berdiri di pojokan tembok sampai dia tidak bisa kemana-mana, lalu ku dekatkan bibirku ke bibirnya lalu aku memanggil namanya sedikit berbisik, “yanti sayang”.

“Ahn bagas...” lalu kukecup bibirnya cupppp... bertemulah bibirku dengan bibirnya yang merah manis, aku mencium bibirnya sambil memegang tengkuk lehernya.

Sangat hot sekali ciuman ini, seperti ciuman muda-mudi yang dimabuk asmara.

Lalu aku meremasi toketnya dari luar tanktop, mengelus paha mulusnya, menyingkap rok mini merah bermotif mawar itu. Lalu aku pereteli satu per satu, hingga kini dia telanjang bulat memamerkan tubuh putih mulus montoknya yang aduhai.

Namun tetap masih menggunakan high heelsnya, bagiku visual itu membuat tambah nafsuin seorang cewek telanjang bulat namun masih memakai high heels di kaki jenjangnya.

“sayang...” panggilnya lirih.

Lalu kami mengobrol santai.

Sesekali saat ngobrol aku sambil meremas & mengenyoti bergantian susu montok ibuku didepanku ini hingga sesekali ku cipok sampai meninggalkan bekas merah di toketnya yang montok.

“Bulan lalu waktu ritual di gunung kemukus itu, 1 hari sebelumnya aku sudah minum pil KB, jadi itu adalah alasan kenapa aku tidak sampai hamil waktu itu walaupun orang-orang tua itu ikut menembakkan peju mereka ke rahimku.

Waktu itu sebenarnya kalau cuma peju punyamu yang masuk sih aku nggak keberatan.

Tapi kali ini sudah satu bulan aku tidak pernah mengkonsumsi pil KB.

Ditambah lagi sejak saat itu aku tidak pernah mau di ewe bahkan disentuh oleh suamiku sekalipun pun aku tak mau.

Kamu inget nggak sewaktu malam itu ketika ayahmu ngocok malem-malem? Aku Cuma ngasih dia bantuan dengan telanjang, bahkan dia mohon mau nyentuh aku sedikit saja aku tepis.

Setelah selesai, aku mau keluar kamar.

Eh malah aku nginjek lengket-lengket dan aku hafal dari teksturnya itu pasti peju.

Dan tidak ada orang lain diluar kamarku dirumah itu selain kamu.

Jadi aku tahu itu tak lain pasti peju kamu.

Aku ambil kumpulin pakai CD ku sampai di lantai nggak tersisa sedikitpun, lalu kamu tau nggak? Aku bawa Cd ku yang basah ternoda peju kamu itu ke kamar mandi.

Aku di kamar mandi agak lama waktu itu, kamu tahu nggak aku ngapain waktu itu? Aku waktu itu colmek sambil menghirup peju kamu & bayangin kamu sayang.

Hari ini kamu bebas melakukannya padaku sayang, terserah kamu, kamu udah besar, ganteng dan berotot gini bikin aku pengen ahhnn..., ibuku menggigit bibirnya yang manis menjadikannya kini sangat terlihat menggoda.

Lalu tanpa ba bi bu aku keluarkan kontolku, lalu tanpa dikomando ibuku langsung hap mengulum kontolku melumatnya sangat dalam sampai penuh dan kurasakan sampai menyentuh ke tenggorokaannya.

Hangat sekali terasa kepala kontolku didalam mulut manis ibuku ini, “masih hangat, hangat kali, cukup hangat, bukan kaleng-kaleng” batinku, setelah itu aku memajumundurkan seperti itu selama 5 menit lalu mencabutnya.

Ku angkat tubuh ibuku ke springbed, lalu ku arahkan kontolku ke memeknya yang kulihat waktu itu sangat sempit sekali .

Aku hentakkan dan blesssh masuklah kepala kontolku ke memeknya, namun ada yang berbeda saat ini.

“Pelan-pelan sayang, udah sebulan itu memek nggak pernah sama sekali dimasukin kontol bakal sempit masuknya”, sambil merintih kecil.

Ku cium bibirnya untuk membuatnya diam dari rintihannya dan kuhentakkan dalam-dalam kontolku ke memeknya dan aaaahhhh sempit bgt!

Masuklah semua bagian kontolku ke memek ibu kandungku. Aku panggil namanya di sela-sela pergumulan kami. Buneee....Indrayanti....yanti....sayang.... ahhhhh teriaku lirih sesekali karena merasakan sempitnya liang senggama ibu kandungku yang kini sedang ku genjot pelan. Setelah kurang lebih satu jam dengan berbagai posisi, ku maju mundurkan pelan sejenak lalu aku bertanya,”dikeluarkan dimana sayang?”.

“Ahhhn.... di dalam aja sayang, sampai ibumu ini hamil, ehmmmm hamilin ibu kandungmu ini sayang”, rancaunya tidak bisa menahan nafsu.

Lalu kukecup bibirnya lalu aku genjot kembali dengan kasar.

Akhhh ampuuun ... pe....lan....pe....lan..... kata ibuku terbata-bata, di awal-awal sih aku memang masih bisa dengan cara halus, tapi memang seperti biasanya kalau sudah menjelang klimax aku benar-benar tidak bisa mengontrol nafsuku.

Ku genjot kuat-kuat kontolku ke lubang memeknya sampai permukaan memeknya memerah. Dan crotttt....crooootttt.....croootttt.crooottt aaaahhh banyak sekali dan nikmat rasanya.

Aku mengejat ngejatkan selangkanganku sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di rahim ibuku itu lalu disusul siramah cairan hangat orgasme dari dalam rahim ibuku yang kemudian kurasakan.

Lalu setelah satu menit baru kucabut.

“Ambilin tas dompetku sayang cepetan!... “perintah ibuku.

“Aku heran kenapa bune masih sempat-sempatnya mau ambil dompet lelah-lelah habis ngentot gini”.

Lalu aku turuti saja ambil tas dompet itu dengan cepat lalu menyerahkannya.

Ternyata ibuku membuka dompet itu dan mengeluarkan semacam plaster tipis berbentuk seperti pembalut, penutup vagina namun sifatnya tidak menyerap cairan, sifatnya adalah menjebak cairan agar tetap berada di dalam vagina dan karena saking rapatnya tidak ada satu tetespun yang meleleh keluar dari vagina ibuku.

“Kalo gitu caranya, bune pasti bakalan hamil”batinku.

Pukul 05.00 pagi aku terbangun dan masih dalam keadaan telanjang dan kulihat ibuku sudah berubah posisinya menyamping memamerkan pantat semoknya.

Karena melihat itu nafsuku jadi bangkit lagi, tanpa ba bi bu lagi aku kali ini mengarahkan kontolku ke lubang anus ibuku.

Karena masih seret aku ludahi dulu anus merekah itu sambil sesekali kujilati. Lalu setelah lembab, dengan satu sentakan kasar aku tusuk anus ibu kandungku itu sedalam-dalamnya.

Karena merasakan anus merahnya ditusuk benda asing Ibuku lantas langsung terbangun, dan bilang aaahhkkk..... jangan kasar-kasar dong sayang.

“Tapi yan... aku sangat nafsu” jawabku.

Ya sudah terserah kamu kalau mau dikasari pun juga aku mau kok kalo yang ngasarin itu kamu sayang.

Mendapat lampu hijau seperti itu lalu aku naikkan pantatnya, kutusukkan maju mundur maju mundur lama kelamaan kupercepat tusukanku dengan kasar ku entot anus ibu kandungku sambil memanggil-manggil namaya.

“Yanti.... indrayanti sayang..... ahhkkkk setelah 30 menit aku menggenjot dengan tempo kasar dan brutal akhirnya meledaklah spermaku.

Aku tusukkan dalam-dalam kontolku ke anusnya dan crooot...croooot....crooot... spermaku memenuhi liang anusnya dan seperti biasa anus tersebut menutup kembali karena sempitnya setelah itu aku mencabut senjataku yang baru saja memuntahkan lahar putih hangat dan menuntun ibuku berdiri.

“Yuk mandi dulu! Kita bersihkan anus dan vagina bune!”,Ajakku.

“Nggak usah mandi, jangan dibersihin biar jadi adek bayi”, sahutnya sambil senyum.

Aku juga sebenarnya berharap ibuku hamil karena hasil pergumulan malam ini.

Karena sangat merangsang saja membayangkan ibu kandungku bisa hamil dibuahi sperma anak kandungnya.

Lalu tanpa mandi kami mengenakan baju masing-masing, ibuku tanpa melepas plaster vaginanya ataupun membersihkan anus rapatnya langsung menggunakan CD, BH, rok, dan tanktopnya.

Kemudian kita bersiap-siap untuk check out.

Kami check out pukul 08.00.

Lalu seperti biasa, kami kembali ke rumah. Kali ini dengan perasaan sangat bahagia.

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Chapter 4: Gerbang Dimensi​


[HIDE]Pukul 8:20

Sampailah aku dan ibuku di rumah sederhana kami karena jalan yang kulalui tadi sepi maka aku bisa sedikit ngebut.

Kemudian ibuku masuk rumah, sedangkan aku memarkirkan motor di samping rumah.

Seperti biasanya jam segini ayahku sudah berangkat ke sawah pak RT.

Bune: Gas, kamu lapar?

Aku: iya bune.

Bune: Yaudah, bune ganti pakaian, mandi dulu terus ke pasar, kamu pengen makan apa?

Aku: mau makan berduaan sama bune.

Bune: Hus, kalau dirumah jangan gombal gitu nanti ketahuan pakne lho.

Aku: hehehe.

Aku hanya cengengesan sambil duduk di ruang tengah, menyalakan TV, sambil nonton Tayo.

Lalu ibuku beranjak pergi ke belakang untuk mandi.

Setelah selesai mandi dan ganti baju, seperti ibu-ibu pada umumnya ibuku kini mengenakan baju dan rok panjang sopan tertutup dan tidak lupa seperti biasanya saat keluar rumah ibuku mengenakan jilbab.

“Kamu mau makan apa mumpung masih ada uang sisa kemarin? , jawab yang serius!”, kata bune.

“iya deh serius ni bune, emmm ayam kampung aja bune, udah lama kita nggak makan ayam kampung”, jawabku.

Ibuku menyaut ”oke deh, tapi nanti kamu yang bersihin bulu dan jeroannya ya!”

“Siap boss”, kataku.

Ibuku menghampiriku yang sedang asyik duduk di depan TV.

Lalu tiba-tiba ibuku menghalangi pandanganku dari layar TV.

Namun tak ku sangka, sesaat kemudian ibuku bilang “sayang, lihat nih belum bune copot bendungannya yg tadi malem”, sambil menyibakkan roknya tepat dihadapanku tak memakai celana dalam memperlihatkan memeknya yang masih ditutupi plaster tipis.

Lalu dia tersenyum, bergegas beranjak pergi ke pasar tanpa memakai CD.

“Gila, nggak dicopot plaster yang tadi malem, mana nggak pake cawet lagi, sepertinya akibat diperkosa orang2 asing waktu itu sisi exhibisionist ibuku mulai bangkit nih, aku harus memanfaatkannya”, kataku dalam hati.

Tak sampai 10 menit ibuku pulang sambil membawa keranjang berisi jago besar ayam kampung dan bumbu tradisional.

Memang pasar tradisional tak begitu jauh dari tempat tinggalku, Lalu aku menghampirinya, mengambil keranjangnya. Aku mengambilnya lalu memotong ayam tersebut.

Setelah selesai kubersihkan lalu ibuku mulai memasaknya cukup lama.

Saat ayam matang, ayahku pulang dari sawah lalu membersihkan dirinya dan segera menginterogasi ibuku.

Pakne: Tumben masak ayam, gimana ritual tadi malam sama si burhan bune?

Bune: Iya pakne sekali-kali makan ayam, ritualnya nggak gimana-gimana pakne.

Pakne: Ha?

Bune: Lancar maksudnya pakne.

Lalu ayahku tak berniat mencari tahu lebih lanjut karena kutahu dia terbakar api cemburu dengan burhan yang sebetulnya hanya karangan ibuku saja tersebut.

Ayahku tidak tahu bahwa akulah yang sebenarnya tadi malam melakukan ritual dengan ibuku.

Aku dan ibuku berniat menyembunyikan ini jangan sampai ayahku curiga perbuatanku dengan ibuku yang telah beberapa kali melakukan pergumulan terlarang.

Lalu kami semua makan nasi ayam dengan lahapnya karena tidak mesti setahun sekali dapat merasakan ayam.



Waktu demi waktu berjalan, disuatu pagi seperti biasa ayahku telah berangkat ke sawah dan dirumah hanya ada aku dan ibuku.

Aku melihat ibuku mulai mengeluh mual muntah, dan kutahu itu merupakan gejala awal wanita hamil. Ibuku berkata lirih “Gas, bune kayaknya hamil anakmu”.

Janin di perut ibuku bukan kaleng-kaleng, dia merupakan pemenang perlombaan ninja warrior antara sel spermaku dengan sel sperma lainnya yang kini telah memenangkan sel telur ibuku.

Aku minta ibuku merahasiakan hal ini dari ayahku dan aku punya rencana untuk mengelabuhi ayahku.

Aku: Bune, aku punya rencana sebelum kandungan bune membesar.

Bune: Rencana apa sayang?

Aku: Bune nanti malam menggoda pakne sampe muncrat.

Pas udah muncrat bune pura-pura masukin peju pakne ke dalam memek bune biar pakne ngira nanti hamil sama peju pakne, tapi jangan sampai pejunya masuk beneran karena itu dilarang di peraturan ritual.

Bune: Oke gas, sepertinya itu ide cemerlang.

Lalu malamnya aku pantau kegiatan mereka melalui celah pintu.

Seperti biasa ibuku hanya telanjang di depan ayahku yang sedang mengocok kontolnya sendiri, lalu ayahku muncrat, dimuncratkan ke celana dalam ayahku sendiri.

Kasihan batinku punya isteri tp isteri sahnya sendiri tidak mau dientot suami sahnya.

Lalu seperti rencanaku ibuku mulai mendekati ayahku mengamil CD ayahku yang ada spermanya.

Ayahku heran.

Lalu ibuku mundur ke belakang, mengumpulkan air liurnya sendiri secara sembunyi-sembunyi sambil tetap membawa CD ayahku di tangan kirinya.

Lalu dengan berpura-pura sambil mendesah-desah ibuku memasukkan lendir liurnya sendiri ke memeknya dengan tangan kanan.

Dan itu dilihat ayahku.

Ayahku terlihat senang, mengira bahwa yang dimasukkan ke memek ibuku itu adalah spermanya.

“Yes Berhasil, kita aman”, batinku.



Lalu satu bulan kemudian ibuku mengaku hamil karena kejadian palsu memasukkan sperma ayah ke memek ibuku.

Dan bagusnya ayahku percaya dan malah senang padahal janin itu sejatinya adalah anakku.

Hari demi hari, bulan demi bulan kami lalui. Dan setiap malam jum’at pon kami ulangi ritual terlarang antara ibu dan anak hingga lengkap 7x berulang di hotel mawar dengan uang dari ayahku dan uangku untuk menyewa kamar hotel tersebut.

Suatu pagi, ayahku dirumah dan tidak menggarap sawah pak RT karena pakne mengeluh sakit di kakinya, mungkin dia keseleo.

Aku bangun tidur, ayahku masih tidur di kamarnya. Sedangkan kulihat ibuku sepertinya bersiap untuk mandi.

Karena pembaca juga pasti tahu di pagi hari saat bangun tidur semua kontol pria normal pasti dalam keadaan tegang maksimal.

Dan ditambah lagi biasanya aku melakukannya dengan ibuku di pagi hari setelah ayaku ke sawah dan sebelum aku berangkat bekerja sebagai kuli.

Karena nafsu, aku nekat menjamah tubuh ibuku yang masih berbalut handuk di depan kamar mandi walaupun ayahku jelas-jelas di dalam rumah,

Tanpa ba bi bu kusingkapkan handuk bagian bawahnya, lalu ku arahkan kontol tegangku ke memek ibuku.

“Akkkkkkhhhh”, jerit ibuku terkaget dengan kehadiranku.

Kugenjot kasar, ibuku agak kesakitan karena memang tanpa foreplay terlebih dahulu.

Namun itu membuat memek ibuku makin terasa sempit.

Lalu dengan kontolku yang masih menancap di kemaluan ibuku dengan posisi dogy aku seret tubuh ibuku ke dalam kamar mandi sambil sesekali berhenti kusentak-sentakkan dalam-dalam ke memek ibuku, ku tutup pintunya lalu kulanjutkan genjotanku di dalam kamar mandi.

Aku lepaskan kontolku dari lubang vagina ibuku sejenak, lalu kesempatan itu digunakan ibuku untuk berbicara kepadaku.

“Sayang jangan sekarang, nanti kita bisa ketahuan pakne”.

Tanpa menggubris omongan ibuku aku tusukkan kembali kontolku, kali ini ke dalam anusnya yang merah muda.

Kupegang pinggang ibuku, setengah jam sudah aku melakukannya, sesekali ku elus-elus perutnya yang sekarang sudah agak membuncit, kugenjot maju-mundur sampai akhirnya aku merasakan ada yang akan keluar dari rudalku.

Aku genjot lebih kencang nan brutal dan detik-detik terakhir ketika sudah mau keluar aku cabut lalu hentakkan ke dalam lubang vagina ibuku aku dan ibuku sama-sama mengerang kenikmatan, dan crooooot croooot croooot croooot banyak sekali kurasakan spermaku mengisi rahim ibuku yang kini tengah hamil anakku disusul ibuku orgasme surrrrr, kulepas kontolku lalu mengalir cairan campuran spermaku dan cairan orgasme ibuku.

Puas sudah pagi ini aku dapat menuntaskan syahwatku kembali menodai ibu kandungku sendiri yang kini tengah hamil muda.

Lalu tiba-tiba tanpa kusangka ayahku agak berteriak memanggil bune.

“Bunee”, panggil ayahku yang masih terbaring di kasurnya karena beliau sakit.

Aku dan ibuku terkaget tapi aku mencoba untuk tenang.

“Lagi mandi pakne”, jawab ibuku sedikit berteriak.

“mandinya ditunda dulu bune, tolongin pakne, kaki pakne sakit sekali", ucap ayahku.

Lalu ibuku yang tubuhnya kini penuh keringat dan tetesan spermaku di memeknya belum berhenti mengalir tanpa memperdulikannya langsung saja melilitkan handuk lalu meninggalkanku di kamar mandi, beranjak segera menemui ayahku.

Aku karena khawatir juga ikut menemui ayah dengan kondisiku masih bertelanjang dada dan tubuhku juga masih penuh keringat.

“Kalian habis ngapain kok ngos-ngosan & keringetan begitu?”, tanya ayahku.

“Emm tet tet tet tadi bune habis nyuci pakne,”jawab ibuku gugup.

“Bagas tadi habis olah raga lari kecil”, menyusul jawabku sekenanya.

Disusul ayahku menimpali, “oh gitu".

Tanpa curiga sedikitpun apa yang barusan aku perbuat pada isterinya, bune tolong pijat kaki kiri pakne, sakit sekali rasanya sepertinya keseleo, kamu juga le tolong pijat kaki kananku le”.

Aku menurutinya, setelah kami pijat tetap saja kakinya tak kunjung sembuh malah kulihat kaki ayahku menghitam dari paha sampai ke mata kaki.


Lalu kami panggilkan bidan setempat, ternyata ayahku harus dibawa ke rumah sakit, bidan tersebut menelfon puskesmas dan menjelaskan apa yang terjadi.

Sejenak kemudian mobil ambulan datang, dengan ambulan puskesmas kami antar ayahku ke rumah sakit.

Aku dan ibuku kaget ketika menerima kabar dari dokter syaraf bahwa kedua kaki ayahku ternyata lumpuh total.

Karena tidak ada biaya untuk merawat ayahku di rumah sakit maka dengan terpaksa kami bawa pulang ayahku dan kami bermaksud merawatnya di rumah.

Ibuku masih setia menemani ayahku di kamarnya, merawatnya dengan kasih sayang dan itu membuatku sedikit cemburu namun kumaklumi karena kondisi ayahku saat ini sangat memprihatinkan.

Ini aneh, ayahku kemarin sehat-sehat saja namun tiba-tiba kok sekarang kedua kakinya bisa lumpuh total gini.

Lalu dukun pijat sekitar rumahku memberitahuku hal yang tak masuk akal.

“Le ayahmu itu kena santet rantai bumi, itu adalah santet tingkat tinggi yang susah diobati. berdasarkan pengalaman mbah, semua orang yang terkena santet ini akan lumpuh kakinya lalu menyusul seluruh tubuhnya menghitam secara perlahan kemudian mati.” Kata tukang pijat tadi.

Aku mendengarnya seakan tak percaya, air mataku menetes.

Ku rahasiakan informasi menyedihkan ini dari ibuku agar ibuku tidak tambah sedih.

Aku bersumpah akan mencari siapa pelaku santet ayahku ini dan memberinya pelajaran.

Dalam hatiku juga berkata, “apakah ini akibat ritual yang kami lakukan salah? Atau karena hal lainnya?”

Lalu dimalam hari yang sunyi aku merenung, meratapi nasibku, mencari kesalahanku sudah lengkap 7x aku ulangi melakukan ritual terlarang dengan ibuku setiap malam jum’at pon tetapi malah ayahku mendapat musibah besar seperti ini.

Lalu beberapa waktu kemudian mataku berat, aku akhirnya tertidur.

Dalam tidurku aku bermimpi, ada seorang pria didepanku dan wajahnya tidaklah asing.

Ya dia adalah diriku sendiri, wajah postur tubuh sama persis dengan diriku mengenakan baju putih.

Dia berkata kepadaku, malam ini pergilah kamu ke watu kumpul.

Yakinlah dan terjun ke bawah.

Lalu aku terbangun.

Mendapat mimpi itu seakan percaya tidak percaya namun mimpi itu begitu nyata.

Tanpa pikir panjang aku ambil senter lalu kulihat jam ternyata pukul 23:30 malam aku tinggalkan rumahku tanpa sepengetahuan ibu dan ayahku.

Kuberanikan diriku naik gunung hanya berbekal senter menuju ke watu kumpul di tanah milik ayahku.

Di perjalanan kurasakan beberapa kali bulu kudukku agak merinding.

Kegelapan malam menyelimuti perjalananku, tak ada sumber cahaya lain selain senter yang kupegang ini.

Cahaya bulan pun malam ini tertutup awan mendung, semakin tinggi ku mendaki semaki gelap dan berkabut.

Suara-suara aneh sesekali terdengar, mungkin itu hanya suara hewan atau ... ah sudahlah.

Lalu setelah setengah jam aku berjalan, kini pukul 00:01 sampailah aku di tempat yang aku tuju yaitu watu kumpul.

Kulihat disitu ada tebing tinggi agak curam, dan terdengar di bawahnya gemercik suara air mengalir.

Hanya dua kemungkinanku saat aku nekat terjun nanti, hidupku berakhir disini atau hal misterius akan terjadi padaku.

Saat ini aku frustasi, hanya berfikir aku tak bisa lagi hidup dengan kutukan kemiskinan ini, dan ditambah lagi ayahku kini sakit parah dan konon ayahku akan mati perlahan karena santet rantai bumi.

Aku sebenarnya tak terlalu khawatir jikalau kutinggalkan ibuku, dengan wajah cantiknya yang masih awet muda, tanpa aku dan ayahku pasti dia suatu saat akan dilamar orang kaya atau paling tidak orang menengah dan hidupnya bakalan membaik.

Pokoknya ibuku pasti akan baik-baik saja, tanpaku dan ayahku.

Dengan perasaan dan pikiran kalut, ku letakkan senterku dalam keadaan menyala, kuberanikan diri untuk loncat, dan benar aku loncat.


Ketika melayang diudara proses jatuhku menuju ke bebatuan terjal dibawah, seperti slow motion ku teringat kenangan masa kecilku bermain dengan ibu dan ayahku dengan senyuman gembira di rumahku yang dulu.

Kuteringat kasih sayang mereka berdua, kuteringat kerja keras ayahku selama ini setiap hari membanting tulang di sawah.

Dan seketika BAM!!!! Tubuhku menghantam bebatuan terjal.

Kurasakan sekujur tubuhku sakit tak bisa bergerak, remuk semua tulangku, aroma amis dari darahku sendiri tercium di hidungku, lalu aku terpental, tenggelam kedalam air lalu semuanya gelap.

Kubuka mataku perlahan.

Ketika aku membuka mata kulihat sekelilingku sekarang ini adalah hutan rimba yang kelihatannya jauh dari peradaban manusia. Namun ini di siang hari.


“Sebenarnya dimana aku ini?

Dimana pakne dan bune?

Dimana Semua orang?

Apakah aku sudah mati?” risauku.

Lalu dari kejauhan kulihat seorang pemuda seumuranku mendekatiku dengan tangan dilipat ke belakang, aku heran dia tidak berjalan namun melayang.

“Selamat datang anakku” (kata anakku disini bukan berarti sebutan ayah kandung kepada anaknya, namun lebih ke pengikutku)

Namaku Samudro, Raja kerajaan kemukus.

Kamu adalah manusia pertama yang bisa sampai ke wilayah kerajaan ghaibku.

“Mari kuantar ke dalam kerajaanku”, kata makhluk tersebut.

Lalu dengan menunggang elang aku dibawa ke kerajaan megah khas jaman dahulu seperti yang aku tonton di film-film mengenai atlantis.

Raja tersebut tidak ikut naik elang karena belia bisa terbang melayang.

Didepanku kini kulihat dari udara terdapat kerajaan besar di tengah hutan.


Bahkan ini jauh lebih megah dari atlantis yang dibicarakan orang-orang.

Bangunan-bangunan disini semuanya terbuat dari emas.

Kulihat makhluk-makhluk melayang menyerupai manusia, ular, macan, dan lain-lain berkeliaran didaerah ini melakukan aktifitasnya.

Dan ketika aku dan raja ini lewat, mereka semua minggir dan memberi hormat pada rajanya.

Lalu sampailah ke singga sana raja Samudro, dia duduk di singgah sana kemudian aku dihadapannya kini diajak mengobrol.

Kamu adalah orang yang telah menjalani ritual berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

Biasanya aku memberikan harta ke manusia rendahan yang berhasil menyelesaikan ritual gunung kemukus dengan perantara jin bawahanku.

Kali ini engkau mendapat penghormatanku, aku menemuimu dengan tubuhku sendiri.

Kali ini engkau telah menyelesaikan ujian yang berat dan berbeda dari yang lainnya yaitu menyenggamai ibu kandungmu sendiri, dan itu sangat membuatku gembira.

Sebelumnya akan kuceritakan fakta sebenarnya kepadamu.

Pangeran Samudra dalam sejarah kerajaan majapahit adalah manusia yang sholeh dan taat kepada tuhannya, sedangkan aku Raja Samudro sejatinya bukanlah manusia, aku adalah raja bangsa jin.

Kami berdua adalah orang yang berbeda, hanya takdir yang membuat nama kami mirip dan itu menjadikan manusia-manusia mendapatkan sejarah yang rancu karena bisikan syetan.

Sejak awal dilahirkan aku bukanlah manusia, dan ibuku juga bukanlah manusia. Ya, aku sejatinya dahulu mengawini ibu kandungku sendiri karena aturan di bangsa jin seperti aturan hewan, berbeda dengan aturan manusia yang merupakan makhluk sempurna, padahal manusia dalam hidupnya dituntun oleh kitab suci tapi masih saja banyak yang berbuat jahat.

Aku adalah jin terkuat di tanah jawa ini yang telah banyak mengalahkan jawara-jawara penantangku.

Dan jawara-jawara itu setelah kalah dariku, mereka tunduk menjadi pengikutku.

Kukumpulkan jin-jin dari seantero tanah melayu sampai papua membuat kerajaan jin di gunung kemukus, yang mana manusia biasa tidak bisa melihatnya kecuali kuberikan berkatku.

Aku belum pernah berbincang secara langsung dengan kaum manusia.

Aku tidak begitu tahu apakah kita jin dan manusia bisa berteman atau tidak?

Namun karena engkau telah sampai kerajaanku, maka aku mengijinkanmu memilih hadiah dari 3 pilihan ini:



1. Keris Empu Wibawa

Disepuh oleh empu terbaik dari kerajaan kami. Menjadikan siapapun manusia rendahan entah itu pria maupun wanita takhluk kepadamu, engkau bisa dengan mudah mendapat jabatan yang engkau inginkan. Menjadi bupati, gubernur, bahkan raja sekalipun yang diduniamu kini disebut presiden atau entah apa itu sangatlah mudah.

2. Banyu asih

Air pengasihan, bisa menyembuhkan penyakit apa saja, jika engkau orang sehat yang minum maka akan menjadikanmu awet muda. Tahukah engkau, dahulu air ini pernah diuji coba oleh bangsaku ke manusia sebanyak satu tetes. Dan manusia yang beruntung itu adalah manusia bernama indrayanti, ya dia adalah ibu kandungmu di dunia manusia. Maka dari itu engkau janganlah heran jika ibumu awet muda.

3. Peti Emas

Didalamnya berisi harta berupa emas yang tidak akan habis 7 turunan. Semua manusia yang menjalani ritual gunung kemukus kebanyakan mengincar peti ini. Namun yang kuberikan pada manusia rendahan seperti mereka hanya serpihannya saja. Kali ini untuk engkau akan kuberikan satu peti penuh.

“Pilihlah dengan bijak!” Kata Raja tersebut.

Aku bingung dengan pilihan yang diberikan tersebut.

Jika aku memilih pilihan pertama aku mungkin akan jadi orang terkenal, dan bakal kaya dengan usahaku sendiri dari nol, namun jika aku memilih itu maka ayahku tetap mati karena santet rantai bumi.

Jika aku pilih pilihan ke dua maka ayahku bisa sembuh, namun keadaan keluarga kami tetap miskin.

Pun sama jika aku memilih peti emas, walaupun aku punya uang banyak dan bisa membayar biaya rumah sakit pengobatan ayahku sekalipun rasanya 50:50 ayahku akan sembuh dengan penyekit berat yang dialaminya.

Namun walaupun begitu sepertinya pilihan ke 3 lah yang paling menguntungkan bagiku.

“Apa jawabanmu manusia muda?” Tanya Raja Samudro.

Aku merenung, mencoba mengingat dan mencermati dengan detail kalimat pertanyaan Raja Samudro tadi. Tunggu sepertinya ada yang janggal.

Lalu aku tersadar dari buaian harta tadi, dengan yakin aku lalu menjawab pertanyaan raja tersebut.

“Ya, kita bisa berteman walaupun aku manusia dan engkau jin”, jawabku dengan yakin.

Aku menjawab dengan kalimat ini karena raja tersebut sebelum memberikan ke 3 pilihan itu menanyakan “Aku tidak begitu tahu apakah kita jin dan manusia bisa berteman atau tidak?”. (coba pembaca cek lagi kalimat di atas kalau tidak percaya, hehehe)

Lalu raja tersebut menghampiriku, dan mengatakan kepadaku”Sesungguhnya tak salah niatanku hendak berteman denganmu wahai manusia muda, engkau adalah orang bijak dan cermat”. Mulai sekarang ku anggap kau sebagai saudaraku.

Seandainya engkau memilih satu dari ketiga pilihan itu pun percuma, karena ragamu di dunia nyata telah hancur terkoyak batu di watu kumpul dan tenggelam.

Dan keserakahanmu hanya akan menuntunmu menjadi budak di kerajaanku sampai kiamat tiba.

Hanya dengan kekuatan sihirku, aku mampu menyusun kembali potongan tulang, daging, dan bagian tubuhmu dengan sempurna walaupun telah hancur sekalipun.

Karena engkau sekarang telah menjadi saudaraku, maka kuberikan semua dari ketiga hadiahku yaitu Keris Empu Wibawa, Banyu Asih, dan Peti Emas kepadamu.

Ku harap ketiga hadiah tersebut dapat engkau gunakan dengan bijak di dunia manusia.

Ketahuilah wahai saudaraku, peti emas ini tak akan mampu dibawa dan dibuka oleh manusia selain engkau.

Dan keris ini juga tidak akan keluar dari sarangnya tanpa perintahmu, air penyembuh ini pun jika manusia lain yang memegangnya maka khasiatnya seperti air biasa.

Namun tetap saja air ini hanya cukup digunakan 1x dan gunakanlah dengan bijak.

Aku akan menyusun kembali tubuhmu di dunia manusia lalu kembalilah ke rumah.

Lalu mataku ditutup dan tiba-tiba ketika aku membuka mata kini aku terbaring di atas tebing watu kumpul dan matahari sudah mulai terbit.

Bajuku terkoyak-koyak namun kulitku tetap mulus tanpa luka karena telah disusun kembali oleh raja samudro.

Disampingku kulihat ada air dengan wadah kulit hewan, peti warna emas, dan keris.

Aku menyisipkan keris dan air tersebut di pinggangku. Lalu aku memanggul peti tersebut.

Kukira peti itu berat, ternyata sangat ringan mungkin benar kata raja samudro tadi bahwa aku bisa membawa peti ini dengan mudah karena kini akulah pemiliknya.

Sampailah aku di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar ibuku dan ayahku. Mereka masih tertidur, dengan senyuman dan tawa girang aku panggil mereka berdua dan menceritakan hal ghaib yang barusan kualami namun tidak ku ceritakan tentang banyu asih dan keris wibawa kepada mereka. Aku hanya menceritakan peti emas yang kudapatkan.

Aku berniat memberikan air yang kupegang ini ke ayahku, namun aku berhenti sejenak, aku memegang banyu asih yang terbungkus kulit hewan ini sambil gemetar dan membayangkan sesuatu.

Tapi sejenak bisikan syetan menggema dipikiranku, jika ayahku mati maka aku dan ibuku akan lebih leluasa melakukan hal terlarang atau hal apapun yang kami inginkan dikemudian hari.

Namun jika ayahku sembuh maka hubunganku dengan ibuku akan renggang atau bahkan berakhir karena memang perjanjiannya hanya sampai 7x dan kini mereka tahu bahwa keluarga kami telah berhasil mendapatkan peti harta maka ritual terlarang itu tidak perlu dilakukan lagi.

Apa yang harus aku lakukan?
[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd