Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PESAN TERAKHIR[Abacadabra]

Abacadabra

Suka Semprot
Daftar
3 Jun 2013
Post
2
Like diterima
0
Bimabet
Bab 1 di pemakaman itu……

Matanya nanar menatap batu nisan putih di hadapannya, kakinya lumpuh tertunduk diam, hanya ungkapan hati yang mampu berteriak meminta suatu keadilan baginya. Seluruh logika dan ilusi berkecamuk dalam angan dan terbuai dalam ketidakpastian.
“aku gak mau kehilangan kamu kak” ucapnya parau pada batu nisan yang bertuliskan nama Dewanata Chandra Khalif Dirgantara .
Pandangannya mulai kabur dihiasi embun-embun bening pada pelupuk mata yang kemudian menetes perlahan membelai kulit wajahnya yang halus membeberkan memori akan kenangan yang indah dan tak akan terganti. Kenangan yang semakin diingat semakin memberikan sayatan-sayatan hangat pada sisi hati yang perih dan terluka karena rasa kehilangan.
“kak dewa” ucapnya lirih
“kak dewa, aku cinta kamu?” tenaganya mulai lemas tersungkur meremas tanah kuburan yang belum seberapa kering .
“kenapa kakak ninggalin rara, kenapa kakak setega itu ?” ucapnya terseduh sesunggukan . sambil meletakan seikat bunga matahari yang berwarna kunig cerah di atas pusara kubur dewa.
“ikhlasin kak dewa ra, biarkan dia tenang dialamnya.” ucap gadis dibelakang rara sambil menepuk halus bahu rara.
Rara hanya terisak terus memandang nisan didepannya, dia sama sekali tak menghiraukan panasnya matahari menusuk tengkuknya, dia hanya ingin disini bersama kekasihnya, kekasih yang sangat dicintainya,
“rara, pulang yuk nak.” ucap wanita setengah baya memeluk hangat tubuh rara dengan suara serak karena terlalu banyak menangis,
“nggak tante, rara disini saja… rara ingin nemenin kak dewa tante.” ucap rara dengan suara menggigil
“rara nurut sama tante ya nak, kasian kak dewa gak tenang disana kalau kita gak ikhlas sayang.” ucap wanita itu bijaksana
Wanita cantik itu adalah ibunda dewa, dia memasang wajah tegar dihadapan para pelayat tapi terlihat jelas disudut matanya dia menyimpan rasa sakit yang begitu mendalam.
“bruaakkkk” tubuh rara limbung tersungkur diatas pusara tanah kubur dewa,.
***
Bab 2 kenangan itu……………
Rara mebuka matanya perlahan, dia berharap semua yang dilaluinya hanyalah mimpi buruk yang telah berakhir, tapi itu semua hanya pengharapan kosong.
Kembali tangisnya terisak, menatap sekeliling ruangan yang dia tempati, ruangan ini didominasi dengan warna biru mudah, tergantung beberapa foto seseorang yang sangat dia sayangi dengan berbagai gaya dan senyum simpul yang begitu mempesona. Tetesan-tetesan bening dipelupuk mata rara kembali mengucur dengan deras disertai isakan-isakan lembut.
Dia bangun dari tempat tidur dan meneliti tiap sudut ruang kamar dewa, semuanya mengingatkan kepada dewa, hatinya sunggu perih teriris, belum lagi aroma kamar ini adalah aroma parfume yang biasa digunakan dewa, tubuhnya merinding dia merasa kehadiran dewa disampingnya, rara duduk di meja belajar dewa dia melihat sebuah gambar dirinya bersama dewa dengan pose duckface dalam bingkai kayu hitam elagan. Dia menerawang jauh manarik memori-memori yang mengikat dirinya dengan kekasihnya tercinta.
Awal perkenalan itu…
Dewa siapa yang tak kenal dia, sekali sebut namannya seantero jagat SMA PARADISO sudah dapat menilainnya dengan komentar yang sama “dewa,, ohw tau dong anak basket itu kan ketua osis pula , kalo gak salah jago karate, cakep dan pinter dan bla bla bla blaa” Rata-rata itulah penilaian hampir seluruh penghuni SMA PARADISO,
Dimataku dewa adalah sosok cowok berkarisma yang memiliki segudang prestasi. Ya kesempurnaan yang dimilikinya laksana pangeran dalam negri dongeng.*alay
Digandrungi berbagai macam cewek cantik daridalam maupun luar sekolah tapi sifat arrogantsinya yang tinggi melibas dan memupuskan harapan cewek yang ingin dekat dengannya. Ya… kelemahan dewa adalah tidak bisa bersikap manis terhadap lawan jenisnya yang dengan terang-terangan kecentilan didepannya.*sok ganteng bangetkan tu cowok
“rara” panggil lita sahabat terbaikku dengan suara cempreng yang mampu membuyarkan semua lamunanku,0h iya belum kenalan namaku raracun, ah becanda namaku adalah fitrah khumairah azahra dan untuk mempermudah mengingat namaku cukup dipanggil RaRa , nggak banyak juga yang memplesetkan namaku menjadi raracun hahha gila -,-
Beda dengan dewa aku adalah gadis biasa, berprestasi biasa dan tidak cukup terkenal mungkin bila ditanya kenal rara mereka akan menjawab “rara… emmm sapa ya aduh itu nama orang apa makanan?” hemm… cukup satu kelas saja yang menggenalku. *derita cewek berpenampilan dan bertampang pas-pasan
“rara, liatin apa sih kamu?” triak lita lagi ,
“emm anu tu ngeliatin pak tono ,lagi mbuat es jeruk noh” ucapku asal
“hah, luh liatin anunya pak tono?? yaampun….mending juga liat tu ada Singa di belakang pak jono lumayan cuci mata dari pada lihat anunya pak tono euwh!” ucap lita menekankan kata singa, yang langsung membuatku terkaget.
“enak aja luh liatin anujijay bojay deh, eh btw sejak kapan nama dewanata ganti jadi singa” ucapku sok bodoh
“habis tingkahnya sok jutek kayak singa, serem!!! uda hampir setaun kamu suka dia, gak ada kemajuan sama sekali sih??” Tanya lita membuatku tersedak
“uhhukk,,hukk..” aku terbatuk-batuk “prakk” tak sengaja aku menumpahkan syomai yang aku makan ke rok abu-abuku, ya beginilah aku, selalu ceroboh dan sembrono. untung saja piring plastic jadi gak perlu ganti rugi ke abang pennjual syomai (untung buat penjual sih, rugi di aku baru makan sesendok chinn).
“hahhahahh dasar jorok dan sembrono” ucap lita terkekeh
“sial” umpatku sambil membersikan saos kacang di rokku dengan tisu,
“udah ke kamar mandi noh, kamu lebih jorok dari anak TK yang belajar mewarnai” ucapnya sambil memandangi rok abu-abuku yang sungguh euyh menjijikan
Sebelum aku pergi, aku mencoba melirik tempat kak dewa makan bakso tadi, ternyata tempatnya sudah terisi anak-anak kelas 3, aku tersenyum bahagia untung dia tidak melihat tragedi itu,
“ngapain kamu senyum-senyum cepat gih, klo kering susah dibersikannya” ucap lita bawel
“iya” jawabku singkat sambil tertawa, dan berjalan cepat kearah kamar mandi
Maaf, toilet dalam perbaikan sebaiknya gunakan toilet di lantai 2​
“ahh lagi-lagi sial” umpatku
“cewek gak baik kebanyakan mengumpat” ucap suara dibelakangku, aku menoleh reflek dan eng ing eng kalian tauu siapa dia? Ya benar sekali saudara dia adalah kak dewa
“selain ceroboh kamu juga hobbi mengumpat ya?” Lanjutnya datar, aku hanya diam menatapnya aku benar-benar gak percaya dia bisa bicara padaku, emm lebih tepatnya si menyindir -___-“
“dasar sombong” ucapku lirih
“apa kau bilang.. hemm dasar” ucap kak dewa dengan senyum penuh penghinaan
Huwwfft, apa coba maksudnya menghinaku seperti itu,, ahh nyesel aku jatuh cinta selama setahun sama dia.
Dengan wajah dongkol aku berjalan menju lantai 2 tepat para monster sengak berserakan , ya rata- rata penghuni lantai 2 adalah para bebeb kelas 11 yang berwajah sengak dan kurang kerjaan, yang hobinya sungguh menjijikian yaitu menghina dan menggoda kami anak berwajah imut dan manis dari kelas 10, “huwft calm down rara” ucapku dalam hati.
Baru berjalan lima langkah menuju tangga lantai 2 ak sudah mendapat ejekan, makian, atau hinaan ya begitulah, dari monster kurang kerjaan.
“eh..si eneng mencret yak kok gitu roknya, ih uda culun jorok pula” ucap salah satu monster sengak yang dari nama dadanya ku tahu bernama andrean syeh amirudin.
“uda kaiag betty lapeah, Jorok pula mengilfeelkan, itu kacamata gak kurang gede non? Aduh ini jaman pok nori masih berbehel kale ya rokk bisa sepanjang itu.. ckckck” imbuh si andrean monster sengak kurang kerjaan ini.
Yang notabennya aku adalah anak baru yang memang wajib untuk ‘DITINDAS’ maka aku hanya diam dan berlari kecil menuju kamar mandi.
“beres” ucapku lega memandang rok abu- abuku yang sedikit sudah bersih.
***
 
ayooo suhuu...
dilanjut... :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd