Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perzinahan Istriku (Rework)

Enggak macet suhu memang chapter 7 ini agak panjang jadi perlu beberapa perbaikan dulu sebelum ane update. Semoga suhu2 semua ttep setia menanti dan maap kalau agak lama. Maklum kerjaan banyak



di tunggu updatenya suhu...
 
Enggak macet suhu memang chapter 7 ini agak panjang jadi perlu beberapa perbaikan dulu sebelum ane update. Semoga suhu2 semua ttep setia menanti dan maap kalau agak lama. Maklum kerjaan banyak
Terima kasih hu infonya ditunggu banget
 
Semangatttt suuuuuhuuuu
Mantap nih ide cerita poliandri
Pantauuuuuu
 
Chapter7 Pesta kecil


sekitar 2 minggu kemudian Erik datang mengunjungi rumah kami. Kufikir dia hanya bercanda saat dia bilang ingin mencicipi istri kami. Namun ternyata dia serius. Hal ini tak langsung ku iyakan karna Erni sekarang bukan hanya istriku saja tapi juga milik Ari.
Pagi itu hanya ada aku dan Erni di rumah saat Erik dan Yanti datang berkunjung karna Ari sedang bertugas dan aku dapat giliran shift malam.
Er : "Gimana Mal? Apakah kalian bersenang-senang?"
A : "Sangat bersenang-senang Rik. Fantasyku terwujud dan ini berkat bantuanmu juga"
Erni datang dari dalam membawa 4 cangkir teh lalu diletakkannya di atas meja.
A : "Mah, habis ini ke sini yah" Istri kami hanya mengangguk saja.
Tak lama kemudian Erni kembali ke ruang tamu dan duduk di sebelahku. Er : *menyruput teh sedikit dari cangkirnya "Jadi gini mal. Aku pernah bilang waktu itu kan jika aku ingin juga mencicipi Erni istri kalian"
A : "Kupikir waktu itu kamu cuma bercanda Er" *aku menggaruk-garuk kepalaku yang tak gatal.
Er : *menaruh cangkir tehnya di meja "Ya enggak dong. Masak aku akan melewatkan kesempatan untuk bisa meniduri Erni yang bohay ini" Erik melirik istri kami dengan senyum penuh maksud.
A : "Gini Er, kalau aku sih oke saja dengan permintaanmu tadi. Sekarang aku terserah Erni apakah dia mau atau tidak. Karna selama ini dia dan Ari pun tanpa ada unsur paksaan sedikitpun. Kumelirik istriku tanpa harus bertanya namun dia segera menjawab.
I : "Aku sih mau saja mas asalkan mas Imal dan Ari membolehkannya"
A : "Baiklah kalau begitu tinggal minta persetujuan Ari saja Er"
Er : "Begitu ya. Yah padahal aku sudah siap2 buat main hari ini lho Mal hehe" Yant : "Iya nih mas Imal. Dari kemarin udah disiapin semua mulai dari obat kuat, minuman energi sampe sextoy semuanya ada tuh di mobil" *sambil menunjuk mobil Honda Civic mereka Tak terbayangkan olehku apa saja yang akan dilakukan Erik pada istri kami dengan semua persiapan itu. Namun untunglah Erik setuju untuk menunggu persetujuan dari Ari dan nanti akan kukabari dia kalau Ari memperbolehkan.

Malam harinya jam 9 Ari pulang dari bertugas. Erni menyambutnya di pintu depan, menyalami dan mencium tangan Ari layaknya seorng istri yang baik. Ar : "Eits... Masak lupa sih?" Ari menarik tangan Erni yang tadi akan melepaskan salaman mereka
I : "Eh, iya sayang maaf ya"
Erni lalu berjongkok di depan Ari, membuka resleting dan memelorotkan celananya sehingga kontol Ari terekspos di depan wajah cantik istri kami. Erni lalu menciumi kontol Ari seolah itu adalah pipi anak kami. *mmuach *muachh *muach... beberapa kecupan mesra mendarat di kontol Ari yang membuatnya keenakan. Erni kemudian menjilati kepala kontolnya dan segera mengulup senjata Ari tersebut. Mulutnya menikmati setiap centi kontol Ari bagaikan menikmati sebatang permen lolipop. Kepalanya maju mundur tangan kirinya mengelus2 bijinya sambil tangan kanannya mengelus pantat Ari.

Ari sangat senang diperlakukan seperti itu dan sudah mulai menjadi peraturan di rumah kami bahwa jika Ari pulang dari bekerja atau dari tempat lain maka Erni wajib mencium dan mengulum kontolnya. Jika aku yang pulang maka aku wajib menjilati memek Erni sampai dia terkencing2 dan mengencingi wajahku.

Dalam sebulan aku hanya bisa ngentotin Erni 1x saja, berbeda dengan Ari yang bisa setiap hari dan setiap saat. Kalau di rumah semua wajib telanjang bulat kecuali anak2 kami dan saat ada tamu. Saat Erni dan Ari sedang ngentot aku boleh melihat mereka namun tidak boleh sambil ngocok, jika aku melanggar maka aku wajib menjilati memek Erni yang belepotan pejuh Ari sampai bersih begitu juga dengan bagian2 tubuh yang lainnya. Aku baru boleh menyentuh kontolku saat mereka sudah selesai ngentot. Itupun aku diperbolehkan menggesek2kan kontolku ke Erni tapi tidak boleh sampai masuk ke memek atau mulutnya. Kalau aku sudah tak tahan ingin mengeluarkan pejuhku maka aku diperbolehkan onani dan pejuhnya disemprotkan ke lantai. Itu tadi beberapa peraturan yang dibuat oleh kami yang beberapa memang dari usulanku usulanku sendiri.

Istriku masih sibuk memaju mundurkan kepalanya sambil mengenyot kontol Ari saat aku datang.
A : "Ar ada yang perlu kita omongin nih"
Ar : "Iya mas akh... bentar..." Ari memanggilku mas karna aku adalah suami pertama dan dia suami kedua.
Ar : "Akh... aku keluar sayang... Sini mukamu" Ari mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke muka istri kami dan.. *Crtoot! *Crooot *Crooot!! *Croot *Croot ada 5 tembakan dan diikuti beberapa tembakan pejuh kecil yang semuanya tumpah di wajah Erni.

Aku yang seperti biasa melihat pemandangan seperti itu menjadi sangat ngaceng. Karna merasa celana pendekku sesak, aku kemudian melepaskannya dan berbugil ria diikuti Erni yang kemudian duduk di sampingku tanpa membersihkan pejuh di mukanya.
Ar : "Bagaimana mas?" *Ari duduk di seberang kami
A : "Jadi begini Ar. Kamu ingat temen kerjaku si Erik?"
Ar : " Iya mas yang waktu aku sama Erni nikah dia datang"
A : "Nah dia sebelum pulang sempet bilang kalau nanti kepingin mencicipi tubuh Erni Ar"
Ar : "Lalu mas?"
A : "Erni dan aku setuju saja, sekarang tinggal kamu bagaimana? Boleh gak istri kita ini dinikmati temen aku itu?"
Ar : "Kalau gak salah penghulu yang menikahkan kami itu mas Erik yang mencarikan kan mas?"
A : "Iya Ar, maka dari itu dia sudah membantu kamu sama Erni supaya bisa nikah"
Ar : "Ya kalau memang mas membolehkan dan Erni mau aku sih ikut iya saja mas" Karna Kami semua sudah sepakat, aku segera mengubungi Erik dan dia senang sekali akan kabar dariku ini. Dia sudah tak sabar katanya dan besok dia bisa datang ke sini, mau nginap juga boleh ujarku.

Keesokan harinya Erikpun datang beserta istrinya. Kusambut mereka dan kuberitahu tentang beberapa peraturan di rumah ini dan merekapun mengiyakan. Dia dan Yanti lalu melucuti 1 per 1 pakaian mereka. Aku terkagum dengan istri rekan kerjaku ini. Kulitnya putih bersih seperti orang Jepang. Badannya memang gak terlalu singset dengan sedikit lipatan lemak di perutnya. Maklum umurnya sudah menginjak 34 tahun. Dan susunya itu yang kusuka, susunya gede dengan puting yang berwarna pink agak gelap walaupun sudah agak turun tapi tetap bikin ngaceng kalo dilihat. Berbeda dengan susu istriku yang masih kenceng walaupun cuma seukuran mangkok bakso. Selain itu jembutnya juga dicukur rapi sehingga bikin orang yang melihat gemes pengen ngemut memeknya yang bersih itu.

Erik Meletakkan Tas hitam berisi perlengkapan yang sudah disiapkan sejak kemarin di sofa ruang tamuku. Istri kami dan Ari kemudian datang ke ruang tamu sambil membawa beberapa sajian jajanan dan minuman. kami ber5 ngobrol sebentar di ruang tamu siang itu. Erik mengeluarkan sesuatu dari tas hitamnya, benda itu adalah kamera.
A : "Itu buat ngerekam Er?"
Er : "Iya dong Mal. Sayang kan acara kayak gini kalau gak diabadikan"
A : "Apa nanti gak papa Er? Kalau kesebar gimana?"
Er : "Tenang, kamu bisa percaya aku kok. Rekamannya gak akan kesebar karna ini buat koleksi pribadi aku sama istri"
A : "Iya deh gapapa kalo gitu"

Erni nampaknya malu mengetahui kalau dia nanti akan direkam saat ngentot dengan Erik. Tak mau terlalu banyak basa-basi Erik kemudian menyerahkan kamera kepadaku dan mengeluarkan obat kuat dari tasnya dan meminum beberapa butir. Lalu dia mendekati Erni dan mencium tangannya. Kunyalakan kamera digital itu dan mulai merekam adegan demi adegan. Erni tersipu malu karna selain Erik ini orangnya ganteng, bodynya juga bagus kayak binaragawan yang membuat cewek manapun suka melihatnya. Erik tak melanjutkan Aksinya namun menoleh ke arahku dan Ari, dan ke kamera Er : "Mal, Ari. Makasih karna udah mengijinkan aku buat mencicipi Erni yang cantik ini. Kalian memang suami-suami yang baik hehe" Aku dan Ari hanya tersenyum dan mengangguk kecil saja mengiyakan.

Erik lalu melanjutkan ciumannya ke atas tangan istriku. Semakin ke atas dan ke atas sampai di pundaknya. Tak hanya tangan kanan saja tapi juga tangan kiri diciuminnya hingga ke pundak Erni. Aku merekam setiap detiknya dari berbagai sudut sedangkan Ari dan Yanti hanya diam saja melihat dengan seksama aksi rekan kerjaku itu. Erik lalu mendaratkan ciumannya di mulut istri kami. Mereka ber2 berpanggutan mesra beberapa saat sampai panggutan itu berubah sedikit demi sedikit menjadi semakin liar dan liar.

Mereka yang tadinya hanya berciuman lalu salin mengeluarkan lidah, saling menjilat dan saling meludahi mulut satu sama lain. Erni mudah sekali terhanyut dalam permainan Erik yang hot dan itu. Sambil terus berciuman, Erik mulai meraba-raba susu istri kami dengan tangan kanannya, lalu tangan kirinya turun mengelus2 perutnya dan semakin ke bawah menuju memeknya. Dalam ciuman mereka yang saling bertukar ludah Erni mengerang tertahan menikmati rabaan Erik. Puas menciumi mulut Erni, ciuman Erik pun turun ke leher, lalu ke dada dan ke susu Erni. Kedua puting erni yang kencang tak luput dari kenyotannya membuat Erni semakin menggelinjang menikmati rangsangan di susu dan memeknya oleh tangan Erik. Puas bermain dengan susu Erni, ciuman Erik semakin turun menuju ke memeknya. Dijilati biji kelentit istri kami dengan rakus. Dicolok-colokkan lidahnya menyeruak masuk menuju liang peranakan Erni yang sudah menghasilkan 2 bayi tersebut. Aku mengikuti pergerakan Erik supaya dapat mengambil gambar yang bagus, dan aku harus ikut berjongkok. Jilatan Erik semakin liar yang membuat tubuh Erni melengkung kebelakang bagaikan busur yang ditarik. Tak berapa lama kemudian muncratlah cairan orgasme dibarengi dengan kencing istri kami membasahi wajah Erik. Erik seolah tak mau kesempatan itu hilang dan meneguk semua yang dikeluarkan memek Erni sampai gelombang orgasmenya berhenti. Nafas Erni ngos-ngosan setelah diperlakukan seperti itu. Wajah Erik penuh lendir dan air kencing yang tak semuanya masuk ke mulutnya karna sebagian membasahi badannya dan lantai ruang tamu kami. Beberapa tetes cairan Erni bahkan muncrat membasahi lensa kamera dan kubersihkan dengan kujilati lalu kuusap dengan tisyu.

Dengan nafas yang agak ngos-ngosan mungkin karna baru bisa menghirup udara karna beberapa puluh detik terbungkam oleh memek, Erik kembali melumat bibir istri kami. Dengan semua lendir dan urin yang ada di wajahnya dia melumat mulut Erni dengan ganas. Mereka saling lumat dalam kenikmatan oral yang intens tersebut. Aku sudah jelas ngaceng menyaksikan istri kami tercinta digagahi orang lain lagi. Tak jauh berbeda dengan Ari. Namun kami berdua tetap standby melihat karna memang ini belum giliran kami untuk ikut bermain. Dan aku tetap fokus mengabadikan momen yang hina ini.

Kontol Erik ternyata sudah ngaceng berat sejak tadi. Tak perlu disentuhnya karna memperlakukan Erni seperti itu sudah membuatnya on. Diarahkannya kontol besar dan panjang itu ke wajah Erni. Erni seolah mengerti dan kepalanya maju dan mulutnya menyabut kontol perkasa tersebut. Namun Erik menghindar dan mengarahkan kontolnya untuk diusapkan ke dahi Erni. Setelah itu diusapkannya ke pipi Erni lalu ke bibir, ke dagu, leher dan setiap jengkal tubuh Erni tak luput dari usapan kontol Erik seolah dia ingin menandai Erni dengan kontolnya.

Setelah puas mengusapkan kontolnya sampai ke ujung kaki, barulah Erik mengarahkan kontolnya kembali ke wajah Erni yang kemudian disambut dengan sepongan hot istri kami yang kesetanan. Kepalanya maju mundur lidahnya membelit dan mulutnya menyedot2 seolah tak mau kehilangan kontol itu. 5 menit kemudian Erik mengejang dan mendesah tanda bahwa dia akan ejakulasi. Dicabutnya kontol panjangnya itu dari mulut Erni dan pejuhnya disemprotkan ke wajah istri kami itu. Karna saking banyaknya lelehan pejuhnya sampai membasahi dada bahkan sampai perut dan pundaknya. Erik Terlihat ngos-ngosan namun puas. Sedangkan Erni sibukmencari2 tisyu untuk membersihkan dirinya namun dicegah oleh Erik.
Er : "Gak usah, kamu lebih cantik seperti itu"
Istri kamipun tersipu malu.

Di sisi lain aku yang sedari tadi ngaceng berat memperhatikan Erni nyepong kontol laki-laki lain tak bisa menyentuh kontolku selain karna peraturan rumah ini juga karna aku sedang bertugas sebagai kameraman. Digendongnya Erni karna tak kuat berdiri setelah mengalami orgasme tadi ke ruang keluarga. Di sana ada matras dan meja kecil. Kusuruh Ari memindahkan meja kecil itu agar kami punya ruang yang lebih luas untuk berbagai macam angle dan gaya. Ditidurkannya Erni di tengah2 matras dengan posisi kedua kakinya mengangkang lebar mempersilahkan kontol orang lain untuk memasuki liang senggamanya. Erik segera memposisikan dirinya di atas Erni dan blesss memek Erni yang basah memudahkan kontol Erik melakukan penetrasi. Erni mendesah lepas seolah tak pernah merasakan nikmat sebelumnya. Memang sih kontol Erik besarnya sama dengan punya Ari tapi lebih panjang beberapa centimeter.
I : "Akh akh akh...."
Er : "Enak Er? Enak? Hah lonte! Enak gak ditusuk kontol orang lain selain punya suami2mu?"
Erni tak menjawab, hanya mendesah menikmati kontol dengan panjang yang melebihi punya Ari dan terasa mentok di lubangnya. Aku yang tadi ngaceng sekarang jadi ngaceng ditambah basah melihat dan merekam Erni diperlakukan seperti itu. Cairan precumku menetes2 keluar ke lantai.
Er : "Ekh akh... Lihat tuh suami pertamamu dia udah bocor ngelihatin sambil ngerekam kamu kuzinahi di depannya." *sambil terus menggenjot dan meremas2 susu Erni
I : "Akh akh... Mas, mas suka liat aku dikontolin sama mas Erik mas? Mas akh... kontol mas udah ngiler akh... hah..."
Aku semakin susah berdiri dan berkonsentrasi. Akhirnya aku hanya duduk bersimpuh saja supaya videonya nanti tidak goyang.

Di tengah2 seriusnya merekam adegan panas ini tiba2 Inda menangis di dalam kamar. Konsentrasiku jadi buyar karna tangisan anakku itu. Namun Yanti segera menuju ke kamar kami berinisiatif untuk membantu menenangkannya.

Kuserahkan kamera pada Ari dan aku berggas kedapur karna memang jam2 menjelang maghrib ini waktunya Inda dan Anya minum susu. Inda sudah bisa minum dari dot sedangkan Anya masih harus lewat asi.

Setelah selesai membuat susu segera aku menyusul ke kamar. Tak terdengar lagi tangisan Inda yang saat itu sudah ada dalam gendongan Yanti. Yanti meminta botol susu yang kupegang dan diberikannya pada Inda.
A : "Padahal susunya belum datang lo, tapi dia udah tenang aja. Kamu memang pinter nenangin anak Yant"
Yant : "Ah mas Imal suka memuji, biasa aja mas"

Yanti ini mandul alias tidak bisa punya anak lagi karna dulu adalah korban penusukan dan rahimnya harus diangkat. Karna itu dia mengizinkan Erik untuk meniduri, dan kalau bisa menghamili wanita lain tak peduli siapapun itu. Karna mandul ini jugalah dia sangat senang jika bisa menggendong anak kecil dan termasuk pintar menangani anak yang rewel.

Aku memperhatikan dengan seksama setiap lekuk tubuh Yanti yang bahenol ini. Kontolku yang sedari tadi ngaceng tak mau tidur sudah merengek minta dipuaskan. Suara2 perzinahan Erik dan Erni di ruang keluarga semakin menambah nafsu birahiku.

Tak perlu permisi kutempelkan kontolku pada paha Yanti yang mulus dan putih itu. Yanti sedikit kaget dengan aksiku barusan namun dia berusaha tetap konsentrasi menyusui Inda lewat dot bayi. Anya juga untungnya tetap tertidur lelap walaupun seisi rumah sedang berisik.

Karna tidak ada penolakan, kuteruskan aksiku kugese2kan kontolku merata dari paha kanan ke kiri lalu naik ke bokongnya.

Cairan precumku yang tadi menetes2 sekarang jadi terusap ke paha Yanti membuatnya sedikit mengkilap.

Yant : "Mas Imal, peraturan loh" *coba mengingatkan
A : "Peraturannya kan aku gak boleh pake tangan sama ngentotin Erni sebulan sekali. Kalau kamu gapapa asalkan" *mengelak
Yanti terlihat pasrah dengan aksiku. Dia juga terlihat begitu sange menyaksikan suaminya menggagahi istri orang. Memeknya sedari tadi sudah basah gatal ingin segera digaruk menggunakan kontol.

Diletakkannya Inda yang sudah bisa memegang dotnya sendiri ke box bayinya. Kemudia Yanti mulai jongkok dan meraih kontolku. Dijilatinya kontolku dari atas ke bawah sampai mengkilap terkena ludahnya. Kemudian dikecupnya mesra bagian kepalanya yang membuatku makin ngaceng dan kembali mengeluarkan cairan pelumas alias precum dari ujungnya. Setelah puas mengecup2 kepalanya kemuadian Yanti segera memasukkan kontolku perlahan ke mulutnya. Disedot2 dengan teknik sepongannya yang yahud membuat pertahananku jebol dan kutarik kontolku untuk kemudian kusemburkan pejuhku di mukanya. Banyak sekali mani yang keluar Yanti sampai sedikit kaget. Lemas sudah kontolku, akan butuh waktu 30 menit paling cepat untuk bisa membuatnya berdiri lagi berbeda dengan Ari yang hanya butuh 5 menit.

Sedangkan di ruang keluarga masih terdengar suara perzinahan Erni dan Erik yang masih menggebu2. Saat aku keluar kamar posisi mereka sudah berubah. Erik menindih Erni yang sedang telungkup di atas karpet dan menyodokkan kontolnya dari belakang. Sedangkan Ari memposisikan dirinya di sebelah kanan mereka dan sesekali kebelakangnya untuk merekam pertautan kelamin mereka berdua. Erik masih melontarkan kata2 offensive pada Erni karna memang begitulah gaya bercintanya.
Er : "Enak hah enak gak rasanya kontolku hai lubang memek?"
I : "Akh... enakhhhh"
Er : "Enakan mana kontolu sama punyanya Imal hah lonte!"
I : "Ikh.. Enakan akh... punya mas Erik"
Er : "Ngaku juga kamu dasar lonte! Murahan! Babi! Terima nih pejuhku! Akhhhh!" *Erik nampaknya akan ejakulasi.

Erik melepaskan semprotan demi semprotan pejuhnya kedalam memek Erni. Pantatnya berkedut2 selama 1 menit mendorong2 memastikan tak ada pejuhnya yang menetes keluar. Puas merasakan orgasme, Erik mencabut kontolnya dan duduk mengambil nafas sedangkan Erni masih tengkurap sambil lemas. Mungkin dia sudah mendapatkan orgasme yang dahsyat saat main dengan Erik tadi. Terlihat Ari juga ngaceng berat sambil membawa kamera digital yang kini sudah tidak lagi merekam. Terlihat nafasnya tak teratur karna sudah di ambang batas birahi. Sedangkan kontol Erik mulai bangkit kembali karna efek dari obat kuat yang diminumnya tadi.

Erik agak terkejut melihat Yanti dengan muka belepotan pejuh. Dia lalu menoleh kepadaku.
Er : "Mal, kamu pejuhin istriku ya?"
A : "Habis istri kamu seksi banget sih jadi gak tahan aku. Lagian kan biar kita impas haha"
Er : "Hahaha iya deh gapapa. Kamu mau ngentotin dia juga gapapa kok"
A : "Beneran Er? Wah makasih nih. Mah gapapa kan kalo aku ngentot sama Yanti?"
Erni tak menjawab, hanya mengangguk pelan sambil merubah posisinya dari tengkurap ke posisi duduk. Karna sudah menjalang petang kami putuskan untuk mandi dulu dan makan sebelum melanjutkan pesta kecil ini. Istriku yang pertama kali masuk ke kamar mandi karna badannya yang penuh keringat dan ludah saat persetubuhan tadi. Ari yang sedari tadi ngaceng mengikutinya ke kamar mandi sepertinya dia sudah benar2 tak tahan.

Malam baru dimulai dan sangat panjang. Dan permainan tak berhenti di sini

Bersambung ke chapter8
 
Wah waah semakin liar.... Kalo boleh usul, ntar ada acara semacam arisan keluarga yg hadiahnya dientot dan mengentot sama anggota2 lainnya.. misal Erni yg keluar namanya; dia dientot sama semua anggota pria arisan keluarga itu, terus kalo misal si Ari yang keluar namanya dia bebas ngentot sama semua anggota wanitanya termasuk anaknya si Ajun. Si imal mah, tetep coli aja bolehnya... Hehehehe...
 
Makasi um. Tinggal lubang satu nya. Apakah dipake juga?
 
Wah waah semakin liar.... Kalo boleh usul, ntar ada acara semacam arisan keluarga yg hadiahnya dientot dan mengentot sama anggota2 lainnya.. misal Erni yg keluar namanya; dia dientot sama semua anggota pria arisan keluarga itu, terus kalo misal si Ari yang keluar namanya dia bebas ngentot sama semua anggota wanitanya termasuk anaknya si Ajun. Si imal mah, tetep coli aja bolehnya... Hehehehe...
Makasih masukannya suhu, ane bakalan pertimbangkan :beer:

Makasi um. Tinggal lubang satu nya. Apakah dipake juga?
Enaknya dipake apa enggak suhu? ;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd