Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan si Culun (UPDATE BAB IX)

JIKA SUHU JADI ZAKI, SUHU PILIH SIAPA?

  • Hana

    Votes: 86 76,8%
  • Stefani

    Votes: 26 23,2%

  • Total voters
    112
Bimabet
Halo suhuu, terimakasih sudah menunggu kisah selanjutnya dari Perjalanan si culun ini. Maaf yang sebesar2nya dari Newbie karena terlalu lama updatenya hu, mari kita simak.

Disclaimer semua karakter adalah fiksi dan ane pun udah pastikan untuk mulustrasi adalah diatas 18 tahun semua.

Selamat Membaca!

Bab IX
Dosa


Keesokan harinya, setelah adegan gw dengan Hana di ranjang kostan gw berlalu, hubungan gw dan Hana memang makin hangat namun rasanya gw sangat merasa bersalah karena belum menjelaskan apa yang sebenernya terjadi pada mas Hanafi.

Dengan modal nekat, gw coba menghubungi mas Hanafi lewat chat whatsapp.

Gw : "Selamat siang mas Hanafi , mas Hanafi ini Zaki mas, mas saya mau mohon maaf sebelumnya dan ingin menjelaskan apa yang sebenernya terjadi pada mas Hanafi. Apakah bisa ketemu mas?"

Chat gw kepada mas Hanafi, yang kurang lebih setengah jam kemudian dibalas olehnya

Mas Hanafi : "Selamat siang, kamu datang aja ke rumah siang ini ,saya tunggu"

Setelah dapat chat seperti itu, gw langsung bergegas ke rumah Hana. Sesampainya disana ternyata gw sudah ditunggu oleh mas Hanafi, Hana dan mas Handi beserta kedua orangtua mereka.

Kemudian jantung gw berdebar ketika dipersilahkan duduk di kursi sofa oleh mas Hanafi. Mas Hanafi membuka percakapan.

Mas Hanafi : "Ada apa zaki kesini, mau menjelaskan apa?"
Gw :" Jadi gini mas saya mau menjelaskan, kejadian hari kemarin itu bukan seperti yang mas Hanafi bayangkan. Hana ketika itu pulang sangat larut dari rapat organisasi itu, itu saya tungguin karena saya sangat sayang dengan Hana mas.

Mas Hanafi kemudian menepuk pundakku, dan memelukku lalu bilang :

Mas Hanafi :" Justru aku yang mau minta maaf mas Zaki sama kamu, aku ngelakuin itu juga karena aku sayang adik aku, Hana semua sudah cerita alasannya, maafkan aku ya mas Zaki"

Gw : "Iya mas, saya sudah maafkan jauh hari sebelum mas minta maaf"

Akhirnya gw dari sini belajar , bahwa selama kita gak salah kita gak usah takut untuk menjelaskan kenyataannya.

Dengan pertemuan dan pembicaraan gw dengan mas Hanafi ini menandakan bahwa kita berdua sudah berdamai, begitu pula dengan hubungan gw dengan Hana yang semakin lengket bak perangko.

**

Hari demi hari, waktu demi waktu dalam suatu hubungan pasti ada rasa bosan yang timbul. Gw yang pernah mencoba berselingkuh dari Hana dengan memainkan aplikasi kencan sudah jera takut match dengan orang dekat Hana lagi.

Akhirnya gw berani komunikasikan dengan Hana terkait monotonnya hubungan kita berdua, gw menyarankan untuk bagaimana kalo kita berlibur ke Jakarta pada saat libur semester, yang pada saat itu tinggal 3 minggu lagi, sekalian juga Hana gw mau kenalin ke orangtua gw.

Sejauh hubungan kami, memang orangtua gw belum pernah jumpa secara fisik dengan Hana, liburan ini lah kesempatannya.

***

Libur semester sudah hampir tiba, ya bisa dibilang kurang lebih tinggal 3 hari lagi, tiket kereta api gw dengan Hana sudah aman, dan ijin dari orangtua juga sudah di kantongi dengan alibi Hana hendak gw kenalin ke orangtua gw dan Hana akan tinggal di kontrakan mas Hanafi di Jakarta.

Gw yang sedang menyiapkan pakaian yang hendak gw bawa ke Jakarta dikagetkan oleh bunyi ketukan pintu kostan.

Tok.. tok.. tok..

Gw jawab dari dalam " Siapa ya?"
"Sasa mas" jawabnya
"Oalah sasa" jawab gw

Kemudian gw membuka pintu
Gw : "Ada apa sa?"
Sasa : "Ehm gini mas, aku sebenernya gak enak sama mas Zaki, tapi aku kepepet banget"
Gw : "Ada apa sa?"
Sasa : "Sebenere aku ndak enak mas sama mas Zaki, tapi boleh aku masuk dulu?"
Gw : "Ooh oke boleh"
Sasa : "Oke jadi gini mas, Aku kan baru kerja lagi nih mas, kemarin kan aku sempat pinjam uang di pinjol, nah itu kan jaman aku kerja, bulan ini kepepet banget gak ada uang mas"
Gw : "Lah kenapa minjem saya mbaa?"
Sasa : "Aku ngerasanya mas Zaki banyak uang, tiap hari jajan terus"
Gw : "Ya kalo jajan terus ya gak mesti banyak duit toh mbak, hm gini aja kalo aku bisa pinjemin, emang berapa to mbak butuhnya?
Sasa : "1 juta mas, saya janji balikin bulan depan deh mas janji."
Gw : "ooh 1 juta ,bentar ya saya cari dulu uangnya, mba pulang dulu, nanti saya chat kalo sudah ada"
Sasa : "Ya ampun, beneran mas? Baik banget mas Zakii"

Kemudian Sasa spontan memeluk badan gw, tinggi badannya yang kurang lebih 150cm, tapi bentuk badannya yg semok dan kulit coklat tapi cantik ini buat gw tegang juga, hehe.


Gw : "Udah mbak, nanti aja makasihnya kalo udah ada uangnya ya mbak"
Sasa : " Hehe iya mas Zaki , aku terharu ajaa sih dan senen juga"

Setelah melepaskan pelukan Sasa, Sasa kembali kerumahnya. Di Kamar, gw mengecek saldo mbanking gw yang gw pikir cukup untuk meminjamkan Sasa.

Kemudian gw chat Sasa, kalo uang yang hendak ia pinjam sudah ada.

Gw : "Sa, uangnya udah adaa ya, kamu ke kostanku sekarang"
Sasa : "Baik mas"

Tidak berapa lama setelah gw mengambil uang cash sebanyak 1 juta untuk Sasa, Sasa datang ke kostan gw.

Sasa :" Mas Zaki makasih banget udah bantu Sasa"
Gw :"Iya iya, nanti balikin ya mba, kan saya anak kost butuh dana darurat nih kadang"

Sasa tiba2 kemudian mengunci pintu yang kala itu sudah jam 10 malam.

Gw : "Eh sasaa ngaapaain, udah gak usahh aneh2"
Sasa : " Udah mas Zaki nikmatin ajaa yaa"

Kemudian Sasa memelorotkan celana pendek gw, celana dalam gw , dan kemudian penis gw dikeluarkan, dan mulai menjilat ujung helm penis gw, turun ke batang, dan kemudian kantong skrotum gw dijilatt sampee tidak ada yang tersisa.

"Ahh ahh enakk bangett jilatan kamu sasa" pekik gw kenikmatan merem-melek

Sasa yang diam saja, tetap menikmatii menghisap penis gw, tidak berapa lama kemudian, cairan sperma gw keluar mengotori bibir Sasa, dan lantai kamar kosan gw.

Gw : " Ih gila sasa, ngapain sih kamu begitu?"
Sasa : "Tanda terimakasih mas Zaki, mas Zaki mau gantian?"

Setelah kalimat itu terucap gw, gw langsung ngecek handphone gw untuk mengecek apakah Hana ada hubungin gw apa nggak dan setelah dirasa aman, gw langsung merangkul tangan Sasa untuk beraksi di ranjang gw.


Kemudian tanpa aba2, bibir gw dan bibir Sasa saling sedot, lilitan lidah dan pertukaran ludah tidak dapat terelakkan. Tangan gw pasti gak bakal nganggur kalo dalam posisi seperti ini dong, ukuran dada yang tidak terlalu besar, membuat rasanya pas di genggaman tangan gw.

Setelah ciuman kami yang ganas ini, kemudian Sasa mencoba membuka kaosku, menciumi puting gw dan gw masih memainkan dada sasa dari balik kaosnya.

Setelah asik bermain di sekitaran dada gw, Sasa mencoba melepaskan celana gw, keluarnya penis gw yang kemudian Sasa kembali menjilati penis gw yang kembali berdiri tegak, dan skrotum gw dijilat sampai akarnya2 oleh Sasa.

Gw yang gak kalah, langsung membuka baju Sasa dan melepaskan pengait branya , kemudian menyusu di dada Sasa, lebih enak dari Hana karena lebih besar Sasa dengan putingnya yang coklat membuatku tambah bergairah.

Dari daerah dada Sasa , gw kemudian bermain didaerah vagina Sasa, gw mencoba menjilat klitorisnya meskipun baunya anyir, gw juga merasa sangat bernafsu mencium baunyaa.

Setelah dirasa, sudah basah, gw ĵmeminta ijin kepada Sasa untuk memasukkan penis gw ke vagina Sasa.

Perlahan tapi pasti gw masukin penis gw ke dalam vagina Sasa, posisi saat itu ⁷gw masih diatas.

"Ah ah" desah Sasa pelan
"Sa tolong jangan kenceng2 yaa, takut didenger tetangga" ucap gw
"Mmhh mmhh iya mas Zaki, pelan2 yaa abis itu dikencengin aja pas udah mau keluar"jawab Sasa

Kemudian permainan persetubuhan ini dimulai, penis gw maju mundur tanpa hentii sambil gw mencium leher Sasa dan bibir kita saling bertemu.

Kemudian Sasa minta ijin untuk gantian di atas, diatas, dada Sasa yang menggantung indah tidak gw biarin nganggur menggantung ,tentu sambil gw sedot perlahan.

"Ah ah ah "
"Ah ah ah"

Begitu kurang lebih suara permainan kami berdua,permainan ini selesai dalam 3 ronde, yang dimenangkan Sasa,karena gw yang menyerah dengan permainan Sasa

"Capek Sa" jawab gw
"Hehe payah nih mas Zaki" jawab Sasa
Sambil posisi kita berpelukan diatas kasur.

Kostan gw memang terkenal bebas, jadi Sasa minta ijin untuk keluar pulang kamar kostanku setelah permainan kami berdua dan tidak lupa membawa uang yang aku pinjamkan ke dia.

**
Sekitar jam 7 pagi, aku terbangun oleh chat dari Hana, Hana yang mengingatkan gw untuk membelikan oleh2 khas Kota Pendidikan untuk orangtua gw di Jakarta.

Kemudian setelah beres mandi dan beres2 kamar kost karena pertempuran semalam, sekitar jam 9 gw berangkat dari kostan untuk jemput Hana.

Gw : " Hai sayang, udah lama nunggunya?"
Hana : "Nggak kok, aku juga baru selesai beres2 rumah, maklum kalo liburan gini mendadak jadi babu hehe, letsgoo sayangg"
Gw : "Siapp sayang, letsgo"

Gw di perjalanan hanya diam saja, sambil membayangkan permainan gw dengan Sasa semalam. Maklum gw malah belum pernah having sex dengan pacar gw sendiri, sedangkan diluar pacar gw udah ngerasain apa itu sex. Dalam hati kecil gw terdalam, ada dua hal yang gw takutin kala itu, Hana ada bermain di belakang gw atau akhirnya Hana tau kebejatan gw di belakang dia.
Dalam posisi gw yang melamun di sepanjang jalan, Hana tiba2 ngangetin gw karena ternyata sudah sampai di tempat oleh2.

Hana :"Sayang kamu mikirin apa to? Kalo soal ortu kamu, kita hadapin bareng2 ya, toh kan ortu kamu orang baik"
Gw : "Iya sayang maafin aku yaa, aku takut aja mereka ndak suka sama kamu"
Hana : "Aku berusaha buat mereka suka sama aku yang, ya salah satunya aku beliin oleh2 inii, siapa tau jadi pelet hehe"
Gw : "Haha bisa aja yang"

Setelah gw dan Hana sudah membeli oleh2, seperti biasa kita singgah sebentar ke kostan gw.

Melihat kostan gw yang lebih rapih dari biasanya, Hana berkomentar :
Hana : "Mentang2 mauu mudik nih yee, mendadak bersih nih kosan"
Gw : "Hehe iyaa sayang" jawab gw sambil tersenyum

Adegan ciuman, pertukaran lidah dan ludah bibir tidak pernah kami lewatkan ketika singgah di kostan gw, hehe.

Jam kala itu menunjukkan , sudah jam 6 sore, Hana meminta untuk diantarkan pulang karena dia juga mau persiapan fisik untuk pergi ke Jakarta.

Tidak ada percakapan berarti dari kami berdua sepanjang perjalanan dari kostan gw menuju rumah Hana.

Seperti biasa Hana menawarkan untuk makan malam di rumahnya, seperti biasa respon gw tetap sama yaitu, ya gas lah makan gratis wkwk.

Setelah makan malam itu, gw ijin untuk pulang, karena besok perjalanan gw dengan Hana ke Jakarta.

Asik, pulang kampung, seru gw dalam hati

Semaleman gw gabisa tidur karena gw memikirkan pulang kampung, Hana pun demikian, hingga jam 1 pagi gw chatan dengan Hana. Gak kerasa emang kalo nemu pasangan yang sefrekuensi dengan kita, hehe.

Kemudian paginya jam 07:00, kereta kami yang berjadwal 08:40, membuat gw masih punya waktu untuk bebersih terlebih dahulu, gw saat janjian dengan Hana untuk ketemu langsung di stasiun, sepeda motor gw tinggal di kost dan kuncinya gw titip di teman kost yang tidak pulang.

Sembari menunggu taksi, gw sambil mendorong koper gw, gw melewati tempat laundry ibunya Sasa, tampak masih tutup, ya mungkin karena masih jam 7 pagi yak.

Setelah sampai di stasiun, gw ketemu dengan Hana ditemani bapak ibunya beserta mas Handi yang ternyata sudah menunggu gw sejak 30 menit yang lalu.

Gw : "Eh maaf bangett baru sampe bapak ibu, mas Handi, Hana"
Hana : " Hehe iyaa gapapa sayang, deg2an rasanyaa pengen ketemu calon mertua, hehe"
Kedua ortu Hana dan mas Handi pun menyampaikan pesan yang sama dengan gw dan Hana untuk jaga diri, jangan kejebak hawa nafsu.


Gw dalam hati berseloroh, siapa yang bernafsuu sih kalo udah berdua2an wkkww.

Kereta kami datang, 09:30 yang artinya tinggal 10 menit lagi berangkat. Akhirnya kami pamit untuk check-in di peron dan kemudian menaiki kereta.

Di atas kereta, kebetulan memang kereta yang gw reservasi adalah kelas eksekutif jadi memang bisa berdua bersebelahan tempat duduknya.

Tidak terasa perjalanan sudah memakan 4 jam perjalanan, gw yang daritadi tiduran di pundak Hana karena kelelahan tidak tidur semalaman tertidur pulas.

Kurang lebih 4 jam kemudian, yang artinya 8 jam perjalanan dari Kota Pendidikan menuju Jakarta kami tempuh, akhirnya sampai juga di Jakarta.

Setelah checkout di peron, ternyata orangtua gw udah jemput di stasiun. Kemudian bokap gw membuka percakapan dengan Hana.

Bokap gw : "Ooh ini namanya Hana, lebih cantik aslinya daripada video call"
Hana : " Hehe iyaa om, kalo ndak cantik, mana mau sama saya om si Zaki, hehe"
Gw : "Hahaha iyaa lah pah"
Setelah percakapan pembukaan itu kami bersiap untuk pulang ke rumah.

Rumah gw ini untuk gambaran, hanya ada 3 kamar, dimana karena gw anak tunggal,jadi kamar di rumah gw ini bisa dibilang hanya sedikit.

Nyokap gw : "Hana nanti istirahat di kamar tamu yaa Hana, mama udah beresin buat kamu spesial"
Hana : "Makasih banyak tante, tp mungkin besok mas Hanafi mau jemput tante, gapapa ya tante?"
Nyokap gw : "Lah iya gapapa dong, kan kakak kamu, bisa kenal sama keluarganya si Zaki akhirnya juga"

Percakapan antara Hana dan kedua orang tua gw membuat gw menjadi lega yang pada akhirnya apa yang gw takutkan tidak terjadi, kedua orangtua gw nyatanya merasa nyaman dengan keberadaan Hana yang gw ajak ke Jakarta.

Sambil memikirkan apa dampak dosa yang gw lakuin waktu itu dengan Sasa.

Maaf suhuu bersambung duluu, stay tunee teruss pkoknyaa, akan ada banyak kejutan di Jakarta
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd