Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Si Amoy Menuju Hypersex - Updated Aug 13

Bimabet
behh thread cerita disamping thread gambar igo ternyata juga ajibb
huu ini kepala atas bawah cenatt cenuttt :D
hihihihi :D
 
CHAPTER 4: Amoy

Dua hari sudah Jonathan mencoba menghubungiku tapi tidak kutanggapi. Aku sedang mempersiapkan hatiku. Aku tahu apa yang akan terjadi antara aku dan Jonathan, tapi dia tidak. Maka dari itu dia santai-santai saja, sementara aku... Aku tidak bisa mengendalikan rasa cemas dan takutku. Bagaimana rasanya ML? Bagaimana rasanya ada penis memasuki memekku? Sakit, kata mereka-mereka yang pernah. Aku sebetulnya takut memang sakit, tapi aku juga penasaran. Selama ini teman-temanku tidak pernah menceritakan pengalaman-pengalaman seksual, baru waktu aku dekat dengan teman-teman yang sekarang lah aku tahu bagaimana cerita-cerita seks mereka.

Jonathan kembali meneghubungiku. Dia bilang dia bosan karena sendirian di rumah, sementar kedua orang tuanya pergi ke Jakarta. Sebagai anak tunggal dia pasti akan sendirian jika kedua orang tuanya ada perjalanan bisnis seperti itu, apalagi asisten rumah tangganya juga pulang ke rumahnya sendiri tiap sore.

"Yaudah, jangan main kemana-mana. Jemput aku, kita ke rumahmu aja," kataku di telepon. Dan Jonathan pun mengiyakan.

Aku sengaja memakai celana dalam berpita besar ini. Menurutku celana dalam ini lucu. Mungkin Jonathan senang. Sekarang aku ada di mobilnya dan menuju ke rumahnya.

"Kamu mau minum?" tanya Jonathan. Aku tahu ia hanya menawarkan air putih, karena dia tidak terbiasa menyiapkan minum sendiri. Kalau dia yang menyiapkan, kopi bisa terlalu pekat, teh bisa terlalu manis, dan sirup... Mungkin setengah gelas dia tuang sebelum dicampur air.

"Emmhh... Kamu sini deh..." kataku lirih sambil menepuk kursi di sebelahku. Jonathan duduk di sampingku, dan aku mulai mencium bibirnya lembut.

Dia membalas ciumanku dengan lebih bernafsu. Tangannya mulai melingkar di pinggangku. Kami berciuman sambil berpelukan erat, dan aku sengaja merebahkan tubuh perlahan-lahan. Dan Jonathan sepertinya terpancing, dia mulai menjilati leherku dengan lembut.

Aku mulai mencoba untuk menikmati alurnya. Kalau sampai sini saja, aku dan Jonathan sudah sering melakukannya. Aku mengarahkan tangannya ke dada kiriku dan dia mulai meremasnya tanpa ragu. "Akh!!" desahku tertahan merasakan toketku diremas kuat-kuat. Ya, aku memang suka kalau ada kalau ada laki-laki yang menunjukkan sisi dominannya. Aku mulai mengerang-erang ketika jemarinya lincah mencubit putingku. "Jo..." desahku lirih. Ku mulai melepas kancing-kancing bajunya dan dia melepaskan ciumannya, melepaskan kaos dan BH-ku dengan sekali tarikan, membuatku setengah telanjang.

"Ke kamarmu aja, sayang..." kataku lirih, dan Jonathan langsung menggendongku dengan sigap.

Kami tiduran di ranjangnya. Aku lantas memintanya, "Jo... mau buka baju aku?"

Jonathan melepaskan celanaku dan selana dalamku sekalian. Ah sial. Pita yang kubanggakan tidak dia lihat. Dia terpaku melihat memekku. "Apa bentuknya aneh?" pikirku. Aku merentangkan kedua kakiku sambil berkata, "Kamu mau pegang disitu?"

Aku takut. Dan Malu. Jonathan berbeda dari yang biasanya. Tatapannya tajam dan nafasnya memburu. Aku baru menyuruhnya untuk menyentuh memekku, tapi reaksinya... Dia malah menyentuh kemaluanku dengan bibir dan lidahnya!

"Jonathan..!!" erangku. Nikmat. Rasanya nikmat sekali. Aku malu. Ini pertama kalinya tubuh polosku dilihat laki-laki, dan laki-laki itu juga yang sekarang mengulum memekku seperti menjilati es krim. Memek kan kotor. Tapi dia seakan tidak peduli dan terus mencumbu daerah paling sensitifku dengan lidah dan desah nafasnya.

Aku menggila. Ternyata rasanya nikmat sekali. Geli, tapi ada satu bagian dari otakku yang terus-terusan berkata, "Jangan berhenti!"
Aku menggerak-gerakkan pinggul dan pantatku karena geli, tapi Jonathan malah meremasnya.
"Pantatmu gede, Moy..." katanya penuh nafsu, membuatku makin gelap mata. Dia tidak pernah mengatakan hal-hal seperti ini sebelumnya. Dia aneh! Tapi aku pun aneh, karena aku tidak ingin dia berhenti. Rasanya geli sekali, tapi juga nikmat dan aku tidak ignin dia berhenti.

"Masukin...?" tanyaku ragu-ragu ketika dia sedang jeda mengambil nafas. Aku ragu. Aku tidak yakin atas apa yang ingin kurasakan, tapi rupanya Jonathan tidak menyia-nyiakan waktu. Dia duduk di depan selangkanganku mencoba mengarahkan kontolnya ke memekku, dan ketika kepala kontolnya sudah menemukan jalur yang benar, ditekannya pelan-pelan memasuki lubang kewanitaanku yang belum pernah dimasuki apapun.

"AAHH..!!!" teriakku kencang sambil meremas seprai tempat tidurnya. Sakit. Sakit sekali. Aku merasakan ada yang mengalir keluar membasahi pahaku. Jonathan ragu. Sepertinya dia ingin meneruskan, tapi teriakanku menahannya. Aku tahu dia ingin menarik kontolnya, tapi aku takut nanti akan makin sakit lagi.

"Jangan diapa-apakan dulu," pintaku sambil menjepit pinggulnya dengan kedua kakiku. "Jangan dicabut, jangan.. Masukin pelan-pelan..." pintaku, dan dia menurutinya. Rasanya aneh membayangkan satu benda besar itu memasuki memekku pelan-pelan. Rasanya dimasuki benda asing ijni susah dijelaskan.

"Ahh Jonathan..." desahku merasakan kontolnya memasuki memekku, sampai penuh sekali. Aku merasakan pangkal kontolnya sudah menekan pahaku. Kontolnya suadah masuk dengan utuh.

"Sakit?" tanya Jonathan. Aku mengangguk.

"Berhenti?" tanyanya lagi.

"..."
"Jangan..." kataku. Astaga, malu sekali aku seperti meminta laki-laki ini untuk terus menyetubuhiku. Tapi aku akui, rasanya nikmati sekali.

Oke, aku salah. Rasa nikmat ketika kontolnya masuk memekku itu nikmat sekali? Salah besar. Nikmat yang sesungguhnya baru aku rasakan ketika beberapa menit sudah terlewat dan dia sudah lancar menggerakkan kontolnya maju mundur. Rasanya LUAR BIASA. Aku tanpa sadar menggoyangkan pantat dan pinggulku juga, merasakan kontolnya yang memasuki memekku. Merasakan kejantanannya menikmati kewanitaanku., Dan seandainya aku tahu nikmatnya seperti ini, tentu aku sudah minta sejak jauh-jauh hari.

"Ohh... Amoy... Memekmu enak banget Moy.." erang Jonathan dengan nafas menderu dan tubuh yang sudah menyentak-nyentak dengan liar. Aku pun merasakan hal yang sama, kontol Jonathan enak sekali. Aku menjambaknya waktu dia berusaha menikmati memek dan puting toketku sekaligus. Oh rasanya benar-benar nikmat! Ini toh yang namanya seks. Aku benar-benar tidak menyangka kalau seks itu senikmat ini!

"Jonathan jangan berhenti... Please... Entot aku terus..." pintaku semakin nakal. Aku jadi malu dengan kata-kataku sendiri, tapi rasanya disetubuhi Jonathan membuatku tidak bisa mengatur kata-kata yang keluar dari bibirku. Aku meracau-racau tidak jelas, mendesah, dan mengerang merasakan tiap tusukan kontol Jonathan di memekku.

Hingga pada akhirnya Jonathan mengerang, "Moy... Aku udah mau keluar..."

Dan aku baru tahu saat itu apa yang namanya orgasme. Setidaknya untuk laki-laki. Mereka akan merasakan puncak kenikmatan, dan menyemburkan sperma berwarna putih kental. Jonathan mencabut kontolnya tepat saat spermanya menyembur keluar membasahi perut dan pusarku. "Ahhhh..." desahku. Desahan bermakna banyak. Antara terkejut merasakan hangatnya sperma di kulitku, senang membuat Jonathan orgasme karena memekku, sekaligus kecewa karena aku sebenarnya belum puas.

Jonathan mengambil tisu dari sisi ranjang dan mengelap spermanya. "Maaf ya jadi kotor," katanya. Aku menggeleng dan mengeluarkan senyuman manisku. Malam ini kekasihku telah mengubahku dari seorang gadis menjadi seorang wanita. Dan malam itu kami melakukannya tida kali. Pose biasa, Pose yang kata Jonathan bernama Doggy, dan pose WOT. Malam itu aku dipakai habis-habisan. Malam itu keperawananku diambil, malam itu tubuhku dinikmati sepuas hatinya.


*******
...to be continued.

DAFTAR UPDATE

PROLOG: Thread Starting (TKP)
CHAPTER 1 (TKP)
CHAPTER 2 (TKP)
CHAPTER 3 (TKP)
Chapter 4 (TKP)
 
Mantrab suhu cerita buka segelnya
Kancutkan suhu cerita amoynya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd