Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan & Mimpi (No Sara)

Status
Please reply by conversation.
Part 15 : My Erotic Girl!



Minggu lalu kami berjualan laris manis, jeruk kami habis sehingga membuat kami lebih semangat untuk jualan lagi. Aku dan Fani restock barang, karena minggu lalu modal kami dikit jadi hanya membeli secukupnya sesuai dengan perhitungan bahan. Sunmor selanjutnya Fani masih ikut berjualan dan senin paginya dia akan pulang ke Malang untuk bertemu dengan keluarganya.

Sebulan lamanya Fani akan meninggalkan Jogja membuatku merasa sedikit bersedih. Pertemuan kami yang tiap hari selama awal liburan ini membuat perasaan Cinta dan Sayang ku kepada Fani mulai tumbuh dengan baik. Apa aku harus menyatakan Cinta dalam waktu dekat ini? Ataukah aku harus menunggu momen terbaik dan momen spesial? Seperti apa yang disampaikan ibuku, jangan terlalu lama atau kesempatan ini akan di rebut orang lain. Wait and see……..

“Sayaang… udah tau belum Batman Dark Night Rises rilis besok 20 Juli loh…” Kata Fani kepadaku di dalam mobil setelah kami selesai berbelanja bahan dan perlengkapan dagang.
“Iyaa sayang… tau kok. Kamu mau nonton kah? Mumpung kamu masih di Jogja, bisa nonton bareng aku” kataku menawarkan diri mengajaknya nonton

“Mau mau mau…. Lagian temen temenku juga udah pada pulang, aku tinggal berdua doang dikosan.” Kata Fani antusias


“Waahhh… sepi dong kosmu… asyik nih…” kataku menggoda Fani dengan senyuman
“Iihhh… apaan… otak kamu meesssuuuum!” kata Fani sambil menunjuk kepalaku dengan jarinya
“Enggaaaa mesum sayaaang cuman berbagi kenikmatan.. hahahaha” kataku kepada Fani yang membuat Fani gemas mencubit lenganku

“Iihhhh Sayaaaang… Gemeees aku sama kamu” Kata Fani yang kemudian memeluk lenganku sambil aku menyetir.
“Bim……” kata Fani sepotong
“Yaa sayang” jawabku

“Kok rasanya berat yaa aku mau ninggalin Jogja, kenapa ya?” tanya Fani kepadaku mengungkapkan perasaannya
“Karena ada aku ya?” jawabku sambil fokus menyetir
“Hmmm mungkin…….” Jawab Fani yang membuatku paham perasaan cinta dan sayangnya udah mulai tumbuh. Kemudian dia memeluk lenganku dengan erat dan menempelkan kepalanya di pundakku.

Kami menuju rumahku untuk menaruh barang belanjaan. Dirumah cukup rame, karena hari sabtu ini ibu ada pesanan catering jadi karyawan ibu membantu kerjaan di rumah.

“Ehhhh…. Ada nak Fani…” kata Ibuku yanh sedang berada di teras rumah
“Iyaa tante… Fani main lagi ke rumah nih ketemu lagi sama tante. Tante sehat? Lagi mau ada pesenan yaa tante?” kata Fani menghampiri ibuku. Membuatku senang karena Fani akarab dengan ibuku.

Aku membiarkan Fani ngobrol dengan ibuku, dan aku mengambil barang belanjaan di mobil dan menaruhnya ke dalam rumah.
“Alhamdulillah tante sehat, gimana kuliahmu Fan? Nilai udah keluar?” tanya ibuku kepada Fani
“Alhamdulillah tante, yaah lumayan lah… masih diatas rata rata tapi ga sebagus nilai Bimo juga tante.” Jawab Fani

“Ahhh apaan Fan, kan beda mata kuliahnya ga bisa di samain dooong.. hehehe” jawabku menyanggah jawaban Fani
“Kamu juga pinter kok… nyatanya kan bisa masuk univ ini..” jawabku mensupport lagi Fani
“Iyaa kalian berdua pinter kok… tante seneng liat kalian” jawab ibuku memuji kami

“Hehehe makasih tante” jawab Fani penuh dengan senyuman mendengar kata kata dari ibuku.
“Fan… aku anterin pulang dulu ya biar kamu bisa istirahat capek kan panas panas gini” kataku kepada Fani
“Yaudah yuukk… Tante Fani pamit pulang dulu ya, besok main lagi kesini” kata Fani pamit kepada ibuku

“Yaaa hati hati ya, Bim jangan ngebut ngebut anterin Faninya” kata ibuku.
“Yaaa bu”

Aku dan Fani meninggalkan rumah dan mengantarnya pulang. Selama perjalanan pulang wajah Fani tampak senang, kayaknya karena ibuku yang welcome sama dia. Aku berfikir Fani merasa nyaman berkomunikasi dengan keluargaku, baik ibuku dan putri menanggapi baik atas kehadiran Fani yang ga aku rasakan ketika membawa Nadya ke rumah saat kami sudah berpacaran.

“Fan maaf ya aku cuman bisa anter kamu sampe depan gang, mobil ga bisa masuk. Kalau naik motor kasihan kamunya, udah cantik gini panas panasan naik motor” kataku kepada Fani meminta maaf

“Gapapa lagi Bim, mau naik motor mau naik mobil asal sama kamu aku udah seneng kok. Nanti malem aku mau nemenin temen kosku keluar ya, malem ini kita ga keluar dulu ya Bim gapapa kan? Kita besok sabtu sekalian aja keluarnya, kan mau nonton Batman. Btw, makasih yaa Bim udah dianterin. Nanti kamu sampe rumah kabarin yah.. Byee Bimo” kata Fani kepadaku dan kemudian pamit kepadaku untuk turun dan jalan menuju kos.

Fani Fani, sikapmu yang seperti ini membuatku semakin cinta tauk.. Perhatian kecilmu, kata kata penyemangatmu, membuatku merasa nyaman berada disisimu.. Fani…. I love yuu. Kataku di dalam Hati.

--------------

Saturdate ~ Saturday Ngedate…

Bosan dengan menu makanan di luar, hanya tempat makan itu itu saja yang selalu aku datangi. Selain tempat yang nyaman dan bersih, rasa menjadi hal yg utama buatku ketika memlih tempat langganan makan. Karena terbiasa dengan masakan ibuku, masakan catering jadi aku terbiasa dengan makanan yang memiliki rasa enak. Selain terbiasa dengan rasa yang enak, kemampuan masak ibuku juga sedikit turun kepadaku. Dulu… sebelum orang tuaku punya bisnis catering sebesar sekarang aku sering diajarin masak untuk membantu ibuku ketika ada pesanan nasi box dengan jumlah banyak.

Kali ini aku berinisiatif masak untuk Fani, biar dia merasakan masakanku. Aku membuat Nasi Goreng Seafood Lada Hitam kesukaanku. Bahan bahan mah gampang… selalu ready stock di rumah jadi aku tidak oerlu repot repot belanja.

“Fan… aku udah di depan kos ya. Aku naik motor” kataku kepada Fani via chat
Setelah menunggu beberapa menit dia keluar, selalu dandan cantik ketika jalan denganku. Membuatku tidak bisa berpaling dari wajahnya.
“Kamu bawa apaan Bim?” tanya Fani kepadaku melihat aku membawa tas yang aku cantolin di motor.

“Ini buatmu Fan, kita makan dulu yuk sebelum nonton” jawabku kepada Fani kemudian kita menuju ke Foodcourt agar bisa makan makanan yang kita bawa dari luar dan kita hanya perlu beli minum aja.


“Sayaaang…. Enak bangeett, siapa yang masak? Rasanya mirip kaya nasi goreng S*laria” kata Fani memuji masakanku
“Aku sendiri yang masak Fan, spesial buat kamu” jawabku kepada Fani.


“Kamu romantis deh… aku suka… ini enak banget.. seriusan” kata Fani sambil lahap memakan masakanku. Dia sangat menikmati masakanku, buktinya dia selalu tersenyum saat melahap masakanku.
Aku juga makan bagianku, aku membawa 2 box makanan yang sengaja sudah aku siapkan biar aku bisa makan berdua dengannya, di Foodcourt kami hanya membeli minum.

“Ajarin akuu yaa.. aku pengen bisa masak seenak ini sayang. Aku cuman bisa masak masakan rumahan biasa, yang penting ada rasa dan bisa dimakan” jawab Fani
“Ilmu dari ibuku sih Fan, dulu sering banget aku bantuin masak” kataku menjelaskan kenapa aku bisa masak seenak itu.

“Oiyaa ibumu kan punya catering, pantesan masakanmu enak Bim…. Jadi minder aku kalau mau masakin buat kamu” kata Fani
“Kalau mau masak, masak aja sayang… pasti aku makan kok” jawabku untuk menghormati Fani, kalau nanti dia masak aku harus tetap makan masakannya.

“Iihhh…. So sweet deh, kamu pria yang baik Bim.” Kata Fani. Makanan yang di depan Fani sudah habis masuk semua ke dalam perutnya.
“Mantaaab” kata Fani sambil mengacungkan 2 jempolnya ke arahku yang membuatku senang karena Fani suka.

Setelah selesai makan kami menuju Bioskop, kami menonton Batman Dark Night Rises. Tontonan genre Favoritku, Action Superhero. Serial DC, Marvel, X-Men semua aku ikutin dan aku tonton. Nonton kali ini aku ga berbuat aneh aneh.. karena selama film aku sangat menikmati aksi Batman di Gotham City melawan kejahatan dari Bane. Walaupun filmnya cukup lama 2jam lebih aku tetap fokus. Fanipun begitu, karena dia juga suka dengan film action. COCOK!

“Keren yaa Bim Filmnya… Filmnya lama tapi seru..” kata Fani
“Iyaa Fan.. seeruuuu banget” kami keluar dari bioskop dan menuju ke parkiran.
“Fan…. Ngewe di kosmu yuk” ajakku ke Fani untuk menagih janjinya yang mau memuaskanku sebelum dia pulang

“Haaah?” Fani terkaget dengan ucapanku saat kondisi parkiran motor cukup rame
“Kamu bisa ga ngomongnya pelanin dikit, lagi banyak orang ini” bisik Fani di telingaku, tampak mukanya sedikit sebel
“Maaf maaf sayang” kataku memohon maaf kepada Fani

Saat aku mengantarkan Fani ke kosnya tampaknya dia masih sebel kepadaku, dia ga ngajak ngobrol aku. Ga kayak biasanya, ga nempelin badannya juga, dia menjauhkan badannya biar ga nempel. Aduh kacau ini mah, niatnya dapet enak malah dapet apes. Yaudah nanti pamit pulang aja deh habis nganterin pulang… Gagal ngewe ini mah…

“Fan… maaf ya” kataku kepada Fani saat dia udah turun dari motor di depan kosnya
“Lagian kamu minta ke kosku pas kondisi rame.. kan aku malu Bim.. emang aku cewek apaan, dikira aku cewek gampangan kali.. untung ga ada yg aku kenal tadi.” Kata fani sebel dengan raut wajahnya yang bete.
“Yaudah maaf ya sayang.. aku pulang aja deh ya.. aku minta maaf udah bikin kamu sebel, bikin kamu bete.” Kataku kepada Fani meminta maaf.

Fani tidak menjawab dan langsung berbalik badan jalan masuk menuju ke kosnya. Yaah…. Aku menjadi belajar kalau membahas vulgar sama cewek harus kondisi lagi berdua sepi, via chat atau via telfon. Gobloknya aku ngajak dia pas kondisi rame, nafsu udah menutupi jalan pikiranku. Yaudah daripada langsung pulang mendingan aku ngerokok dulu ajalah di salah satu minimarket yg biasa dipake buat tempat nongkrong. Ind*maret Point jadi tujuanku……

Ku beli rokok Samp*erna Mild dan Bir Bint*ng, ku nikmati malem mingguku di Ind*maret Point… gagal gagal… Bimo tolol… gimana ceritanya mau seneng malah dapet apes sih Bim.. percuma udah masakin enak, ngajak nonton udah dapet momen tapi gara gara salah ngomong 1 kalimat, gagal semua Bim.. tolol kamu tolol… begitulah kata kataku dalam hati yang menyesali omonganku tadi.. 2 batang rokok sudah habis aku hisap, baru nyalain rokok yang ke 3. Ada WA masuk dari Fani selang 30menit lebih setelah aku meninggalkan kosnya.

“Bim… maaf ya” kata Fani kepadaku
“Iya Fan, aku yg minta maaf udah buat kesalahan. Maafin aku ya” jawabku

“Bim, kamu mau ga ke kosan ku lagi? Kosanku sepi banget… temenku lagi keluar, aku di kosan sendiri. Temenin” kata Fani. Waduuh, gimana ya perlu ga aku dateng ke kosannya lagi. Udah bikin sebel dia, apa kalau kesana bakal bisa ngewe? Aku belum jawab, masih memikirkan dan bimbang mau kesana atau engga.

“Engga deh Fan, aku masih sange. Takut minta ngewe lagi, takut kamu sebel sama aku.” Jawabku basa basi menolak tawarannya padahal sebenernya aku mau banget.
“Aku tunggu kamu di kos. Titik.!” Jawab Fani singkat, memberikan sinyal kepadaku kalau aku harus kesana.

Masih tanggung rokokku baru dinyalain, habisin dulu deh. Bat But.. Sebat Cabut… setelah menghabiskan isapan terakhir aku kemudian menuju kos Fani.
“Fan aku udah di depan kos” kataku kepada Fani melalui wa
“Masuk aja, langsung masuk kamarku aja Bim. Pintu ga di kunci” Kata Fani. Membuat pikiranku melayang kemana mana, bisa ngewe nih ternyata.

Saat aku masuk ke dalam kamarnya aku disuguhin pemandangan indah, Fani Pake Lingerie! Woooww… baru kali ini aku melihat secara langsung cewek pake lingerie. Mentok cuman liat di video porno kalau ga foto foto model lingerie. Faaaak… Gilak… kontolku langsung merespon. Ngaceng!


Aku kunci kamar Fani, kudekati Fani dan langsung kucium bibirnya namun Fani menolakku. What? Kenapa???? Kenapa dia menolak dan malah mengelap bibirnya.

“Bim.. bau rokok sama alkohol.. Kamu habis darimana? Aku ga suka kamu gini. Mandi sama gosok gigi dulu sana ahh.” Kata Fani sambil mendorong badanku menjauh darinya.

Fani menolakku karena aku bau rokok dan alkohol, repot juga nih. Ga bisa ngerokok kalau lagi deket Fani atau jalan sama Fani. Dengan sangat terpaksa aku mandi dan menggosok gigi, untung kamar mandi Fani ada di dalam kamar jadi ga ribet harus keluar kamar. Setelah mandi aku hanya keluar menggunakan celana pendek.

Kudekati Fani, namun Fani masih mengelak..
“Tiduran di kasur sana” kata Fani yang kemudian berdiri menuju lemarinya, sepertinya dia mengambil sesuatu. Dia mengambil barang yang aku pikir seperti pengait tangan. Jangan jangan……..

“Kamu yaa… udah bikin aku sebel di bioskop sekarang bikin aku sebel lagi karena kamu ngerokok sama minum alkohol. Udah pokoknya kamu diem, sekarang aku mau menghukum kamu.” Kata Fani sedikit memarahiku. Kemudian dia memasang alat itu di kedua tanganku. Ini mah sejenis borgol tapi bukan dari besi, ini mah buat permainan sex. Gila juga yaa dia punya mainan begitu, jangan jangan dia juga punya dildo buat muasin dia sendiri kalau lagi sange. Pikirku heran dengan apa yang Fani punya.

“Fan.. kamu mau ngapain?” tanyaku kepada Fani yang mengambil kain dan mengikatkan borgolnya di kasur membuat tanganku ga bisa bergerak tertahan di atas kepala

“Udah diem.. ga usah banyak komentar kamu nikmatin aja!” kata Fani sambil melotot kepadaku. Faaak… aku bakalan diperkosa ini sama Fani. Fani takut aku bakalan teriak atau mendesah dengan kencang kemudian dia mengambil kain buff dan disumpel ke mulutku. Kejam banget sumpah ini Fani.. gilak… tapi entah mengapa aku mengikuti permainannya dan tidak melawan. Mungkin dari dalam hatiku yang paling dalam ingin sesekali merasakan sensasi seperti ini. Dasar Fani Cewek Binal!!!

Fani kemudian mencium keningku, pipiku. Menjilati seluruh bagian wajahku. Bibirku yang tertutup kain kemudian dibuka sejenak agar kami bisa berciuman, ciuman Fani sangat ganas. Dilumat bibir bawah dan bibir atasku, lidahnya masum ke dalam mulutku. Setelah dia merasa puas, mulutku ditutup kembali menggunakan kain buff.
Jilatan dan ciumannya berpindah ketelinga dan leherku.. anjriiit gila bener deh ini cewek.. buaasss

“hmmmmmmm” suara desahanku yang tertutup oleh kain
Badan dan kakiku yang hanya bisa bergerak, tanganku tidak bisa berbuat apa apa, padahal pengen sekali kuremas toket lembuh dan indah milk Fani.

Ciuman dan dijalatannya kemudian berpindah di dadaku. Putingku dipelintir pelintir, diemut dan dihisap kuat kuat membuat badanku menggelinjang menikmati jamahannya. Setelah puas menggerilya dadaku kini Fani beralih ke selangkanganku. Ditarik dengan kuat celana, terpampang jelas kontolku yang udah tegang daritadi. Sengaja aku ga pake celana dalam, sehabis mandi ga aku pake biar lebih gampang kalau mau dibuka. Hehehe

Setelah dicopot dan melepas celanaku, kemudian dia mundur menjauh dari kasur. Dia meliuk liukan tubuhnya untuk menggodaku. Anjriiit striptease cuuuyyy… aku hanya bisa menikmati dengan melihat aksinya. Membuatku menelan ludah saat dia mulai mengelus elus memeknya, meremas payudaranya dan menggigit bibir bawahnya.. Binal… binaall… udah ga sabar aku menikmati aksi kelanjutannya..

“Hmmmm Fffaaaammm….buuuuwwuuuan” kataku yang tidak jelas kalimatnya karena masih tertutup kain.
“Apaa sayang?? Yg jelas dong kalau ngomong” Fani mendekatkan tubuhnya dan menempelkan payudaranya di muka ku. Menggesek gesekkan putingnya di mataku.

“Ayoo sayang… mana Bimo yang mesum? Kok ga berdaya gini sih? Hmmmm?” kata Fani menantangku
Kemudian tangan Fani bergerak ke kontolku dikocoknya perlahan. Tak berselang lama kemudian Fani mengecup kontolku dan kemudian masuk ke dalam mulutnya. Mengulum kontolku dengan perlahan dan buah zakarku di remas remas pelan.. ooouuuhhhhh sungguh nikmat Fan.

Setelah dia merasa cukup mengumut kontolku, kemudian jilatannya pindah ke buah zakarku sambil tangannya masih aktif mengocok kontolku.
“Hmmmmmmmmm” desahku

Buah zakarku kemudian diemut secara bergantian, masuk ke dalam mulutnya dan sedot kuat kuat.. aduuuh ngilu banget rasanya.
“Shhhhhh hhmmmp”desahku lagi menikmati emutan fani

Kemudian jilatannya berpindah ke bawah buah zakar sebelum menuju ke lubang silit. Ahhhh anjriit geli banget ngilu membuat pinggangku bergetar. Ah pantes aja aku disuruh mandi, ternyata dia mau begini biar ga bau silit mungkin.

Aksinya berhenti di selangkanganku kemudian dia berdiri, entah apa hang dipikirkan di berada di atas wajahku, kain yang ada di mulutku dilepas dan memeknya langsung di arahkan ke mulutku. Aku paham apa yg dia inginkan, kulijati dengan ganas pula memeknya. Dia juga ga mau kalah, memeknya di maju mundurkan di mulutku..
“Ahhh ahhhh sssshhh… enak Bim” desah Fani

Memeknya sudah basah dan agak sedikit berlendir.. ahhh.. aku tau, dia lagi masa ovulasi nih.. pantes dia ganas banget.. bahaya nih kalau aku sampe ngecrot di dalam memeknya dalam kondisi tangan keiket sama mulutku ketutup gini, bisa hamil dia. Haduuuuh..

Fani kemudian membalikkan badannya, memeknya masih di atas mulutku dan kini tengkurap di badanku dan mulutnya kini meraih kontolku. Waaaww 69 nih… jilatan dan kuluman di kontolku ga sekuat tadi, karena dia juga menikmati jilatan di memeknya…

“Seerrrr serrrrrr…….”
“ahhh ahhhhhh……” desah Fani
Anjrit dia orgasme ga bilang bilang, cairan orgasmenya memenuhi mukaku. Banjir nih wajahku… bangke

“Gimana sayang rasanya orgasme di wajah? Hmmmmm? Enak?? Kamu sukanya ngecrot di mukaku. Rasain gantian…!!!” kata Fani seperti balas dendam karena aku sering ngecrot di wajahnya.

Setelah dia beristirahat sebentar, kemudian dia pindah ke selangkanganku. Dia bersiap untuk memasukkan kontolku ke dalam memeknya, aku bereaksi sedikit menolak aku gerakkan pinggangku agar kontolku ga masuk, karena aku takut ke bablasan. Kemudian Fani melepas kain di mulutku.
“Kamu ga mau dimasukin hah?” tanya Fani dengan nada sedikit kesal

“Mulutku jangan ditutup Fan, biar aku bisa ngasih tau kalau mau keluar. Aku takut kebablasan ngecrot didalem” kawabku tegas kepada Fani
“Biarin… ngecrot di dalem, aku hamil, kamu tanggung jawab, anakmu juga kok” kata Fani spontan dan ngawur

“Ngawuuur kamu Fan, yaudah lanjutin tanganku gapapa diiket tapi mulutku jangan ditutup ya. Hehe” jawabku kepada Fani. Kemudian Fani tersenyum dan melanjutkan aksinya
Kontolku di masukkan ke dalam memeknya kemudian dia bergoyang goyang bak sedang menaiki kuda. Tangannya meremas remas payudaranya dan bibir bawahnya digigit.

“Ahhh… ahhhh… sssss” “Kontolmu enak banget Bim”
Pinggangnya bergerak dengan tempo cepat, anjrit dia udah nafsu banget ini mah.. dia berganti posisi kini dia membelakangiku dan menggenjot kontolku naik turun. Pahanya bergetar ikut naik turun, pemandangan yang indah. Pantatnya yang putih mulus ingin rasanya ku remas remas namun apa daya tanganku masih terikat.


“Ahhhh.. bim…. Shshhhh… teruuss…” “Goyangin kontolmu Bim” kata Fani meracau karena aku membantu mempompa memeknya dari bawah
“Oohhhh ohhhhhh….” Gerakan pinggangnya makin kencang, tandanya dia mau orgasme lagi yang kedua
“Bimmm… aku mau keluar lagii…..” “sshhhh ahhhh ahhhhhhhhhhhhh” badan Fani bergetar kelontakan kemudian dia ambruk ke belakang menindih badanku.

“Kok udah Fan? Segini doang aku belum keluar loh” kataku menantang Fani saat kepalanya berada di pundakku
“Ahhhh berisik Bim. Capek…” kata Fani yang membuatku kemudian tertawa.
“Aku juga mau keluar Fan.. kalau kamu capek aku yg gantian genjot” kataku kepada Fani. Dia berdiam sebentar untuk istirahat kemudian dia melepaskan kaitan tali di kasurnya dan melepaskan borgol di tanganku. Tanganku sekarang bebas untuk memainkan semua bagian tubuh Fani.

“Fan dogy dong” kataku meminta kepada Fani untuk berposisi dogy. Kemudian kumasukkan kontolku ke memeknya. Sekarang giliran aku yang menguasai tempo, namun aku juga mau balas dendam. Ga bakal aku main dengan tempo pelan, setelah masuk langsung aku gas dengan tempo cepat. Kuremas remas payudaranya dan ku pilin pilin putingnya.


“ploook ploook ploookk” suara paha kami yang saling bertabrakan
“Eeeuuhhhhh Faaakkk…. Bim….. ahhhhhhh sshhhhh… jangaan cepeeet… ceeeppeeettt… uuuuhhhh Bimmmm…” suara desahan Fani meracau saat aku genjot dengan tempo cepat
“Haaahh ahhhhaaaa… fuck mee bim…. Fuck meee harder” kata Fani memintaku kalau bisa lebih cepet lagi

Gilaa nih cewek… sangean binal banget…..
“ahhh ahhhhhh…….. Bim…… aaaaaahhhhhhhhhhh” Badan Fani bergetar mencapai orgasmenya yang ketiga. Saat dia orgasem genjotanku masih tempo cepat ga aku kasih ampun dia.
“Ahhhh ahhhhhhhhhh…. Uuhhhhhhhhhhhhh” racau Fani yang ga ada habisnya, membuat dia orgasme panjang dan mulai mencengkeram pahaku

Aku yang merasa udah hampir keluar, makin kupercepat lagi temponya semaksimal aku bisaa.
“Plook ploook ploooook”
“Ahhhhh sshhhhh” desahku dan desah fani membuat bising seisi kamar. Untung kos lagi kondisi kosong.

“Croooot crooot croooottt” ku balik badan Fani dan ku keluarkan spermaku tepat di mulutnya.


Badan Fani masih bergetar hebat, matanya merem dan tangannya meremas sprei kasurny. Wah gilaa dia orgasme makin cantik
“Haaaahh haaah haaaaaaaah” suara nafas Fani yang sedang dia atur
“Ampun Bim… engga lagi deh aku jahilin kamu gini.. gilak rasanya sendi sendi ku rasanya mau copot.. orgasme yang terakhir enak banget sumpah” kata Fani kepadaku.

“Mampus… rasain tuh…” kemudian aku beranjak ke kamar mandi dan membersihkan kontolku kemudian aku pake pakaianku.
“Bim… jangan pulang dulu… sini rebahan dulu” kata Fani memohon kepadaku. Kuambilkan tisu untuk membersihkan wajahnya yang belepotan spermaku. Aku rebahan di sampingnya kemudian dia memelukku.

“Bim.. kamu nginep sini yaa” pinta Fani
“Engga Fan, besok kita harus jualan. Kalau nginep aku ga yakin bakal tidur, pasti kita bisa lanjut 1-2ronde lagi.” Kataku membangah ajakan Fani untuk menginap
“Yaudah deh… besok aku agak siangan yah. Capek.. kamu curang, aku 4x keluar kamu cuman sekali” kata Fani

“Yaa mau gimana, kamu kurang olahraga sih” jawabku
“Awaas yaaa mau aku bikin kamu keluar duluan kalau aku udah olahraga” jawab Fani
“Wait and see.. pembuktian aja aku mah.. hahaha” jawabku menggoda Fani

“Fan.. kamu binal banget sih malem ini” tanyaku
“Aku juga ga tau Bim, kenapa aku bisa gini sama kamu. Kayaknya efek habis mens deh jadi gini” jawab Fani
“Yang… kita udah kayak gini, gimana kalau kita pacaran?” tanyaku kepada Fani

“Ahh.. apaan sih kamu Bim, kamu nembaknya ga romantis. Aku tolak dulu ahh.. Biar kamu mikirin momen sama tempat yang romantis buat nembak aku. Masak nembak habis ngewe.. wuuuu dasar pria kaku!” kata Fani menolakku namun kondisinya udah gini, kayaknya dia nolak karena dia ga suka sama momennya. Geblek juga sih aku.. hahaha

“Hahahah iya iya sayang… I love you..” kataku kepada Fani kemudian mengecup bibirnya
“I love you too” jawab Fani
“Bibirmu bau sperma Fan, sana mandi aku mau pulang istirahat dulu. Besok kita ketemu di sunmor. Oiya uang kembalian aku yang bawa sini” kataku

“Ini spermamu Bim… ishhh” “yaudah itu uangnya ada di pouchbag yg item” kata Fani sambil menunjuk pouch bag yanga asa di meja belajarnya.
“Yaudah aku pulang dulu ya sayang… I love you” kataku
“I love you too Bim, kasih kabar kalau udah sampe rumah” kata Fani. Kemudian aku pamit pulang ke rumah.

--------------

Sunday Morning

Badanku terasa sedikit lelah karena semalem habis ngehajar Fani. Walaupun lelah aku harus tetap bangun pagi dan berjualan. Mataku terasa berat masih terasa ngantuk. Jono pagi pagi sudah ke rumah, semalem dia menyiapkan sendiri perlengkapan di mobil karena aku keluar dan pulang hampir jam 12 malam jadi ga bisa membantunya. Sory ya jon, habis tempur semalem.

“Jon... makasih ya. Sory semalem ga bantuin lagi ada urusan. Hehehe” kataku
“Tenang aja mas, semalem dibantuin putri juga kok. Yaah sebagai upah ntar beliin sosis bakar di Sunmor ya mas” jawab jono
“Okee... santai aman...” kataku kepada Jono

Setelah semua aku yakinkan siap dan tidak ada yang kurang, aku berangkat bareng Jono. Seperti biasa Putri dan Fani akan menyusul. Kondisi masih gelap matahari belum bersinar, saatnya untuk berkarya selagi yang lain masih tidur.

Sampai di lokasi aku dan jono merpersiapkan lapak. Putri kemudian datang membantu kami, hanya Fani saja yang belum datang, dia sudah bilang kalau agak siang dateng.
“Mas.. mbak Fani kok belum dateng?” tanya Putri
“Yaa put, dia bilang agak siangan ada urusan katanya” jawabku kepada putri berbohong padahal dia kecapekan.

Sunmor sudah mulai rame dan kami sudah melayani pembeli. Sampai jam 9, dagangan kami pun kira kira masih setengah, namun Fani belum juga dateng. Alamak... kasihan sekali dia kecapekan sampai belum dateng.

“Heii... maaf maaf dateng kesiangan, nih aku bawain sosis bakar buat kalian sarapan. Lumayan buat isi perut” kata Fani yang datang dari arah depan lapak kami membawakan 4 porsi sosis, kami semua kebagian 1.
“Wiihh jon, mantep tuh... udah dapet sosis bakar.” Kataku kepada Jono

“Iyaa mas, makasih ya mbak Fani” jawab Jono
“Mbaak kok datengnya siang sih? Ada urusan penting ya?” tanya Putri kepada Fani, kemudian Fani melihat ke arahku, kemudian aku tersenyum mengisyaratkan kalau aku tadi yang bilang kamu sibuk
“iyaa put lagi ada urusan maaf ya.” Kata Fani

Kali ini kami berjualan hingga benar benar Sunmor sudah sepi, karena jeruk kami masih ada. Kira kira sih masih ada sekitar 5-6kg lagi. Mungkin karena sudah minggu kedua libur jadi mahasiswa lain sudah pada pulang. Pembelinya hanya mahasiswa yang masih menetap dan orang jogja. Yasudah gapapa karena memang ini kondisional.

“Yaah ga habis deh jualan hari ini” kata Putri
“Gapapa put, yg kejual udah lebih dari minggu lalu loh. Maklum lagi liburan jadi agak sepi.” Kataku kepada Putri
“Iya put udah mendingan kok, malahan untung kali ini lebih banyak. Ini kita dapet untung bersih 500rb kok” kata Fani

“Iya Fan, kali ini aku cuman jual tanpa es sama pake es aja. Yg 8rb aku hilangin, aku coba dulu. Eh ternyata malah untung banyak. Hehehe” jawabku kepada Fani
“Yaudah baguss deh Bim” jawab Fani

“Mbak Fani emang ga pulang?” tanya Putri
“Besok senin aku pulang Put, mau ketemu keluarga dulu. Sebulan aja kok pulangnya” jawab Fani
“Yaaah... kirain ga pulang mau nemenin mas Bimo jualan” jawab Putri

“Iya nanti kalau udah ke jogja lagi, pasti aku bantuin put” jawab Fani yang mulai menata dan bersih bersih
“Yaudah yuk, ngobrolnya sambil beres beres udah siang nih, udah panas” kataku mengajak semua untuk membantu beres beres.
Kemudian kami beres beres dan membersihkan area lapak kami.

“Bim... ntar sore temenin beli oleh oleh ya” kata Fani memintaku untuk menemaninya membeli oleh oleh.
“Oke Fan, Kita pulang dulu ya mau istirahat” kataku kepada Fani
Kemudian kami berpisah dan pulang ke rumah masing masing.

-------------------------

“Bim... anterin beli bakpia pathuk yuuuk” kata Fani. Aku menjemputnya untuk menemani membeli oleh oleh.
“Yuuuuk cuss” kataku kemudian kami menuju ke sentra bakpia pathuk, aku arahkan Fani ke tempat pembuatannya langsung daripada beli ke toko. Biar dapet barang baru, lebih fresh. Jaman tahun segini belum ada bakpia kukus masih tetap Bakpia Original yang paling Da Best..

“Mau beli apa aja Fan, mumpung disini banyak pilihan camilan lainnya tuh” tanyaku kepada Fani
“Engga deh Bim, ibuku cuman pengen bakpia” jawab Fani
“Oh yaudah kalau gitu” jawabku

Setelah memesan dan membayar, kemudian kami memutuskan makan Oseng Mercon. Tadi sebelum ke Bakpia kami lewat yang membuat Fani penasaran karena tempatnya rame banget.


“Kamu yakin Fan mau makan disini? Pedes banget looh” kataku kepada memperingatinya karena makanan disini pedes banget deh.. cobain sendiri kalau ga percaya
“Gapapa Bim, aku pengen nyobain rame banget sih tempatnya. semoga aku kuat sama pedesnya. Hehehe” jawab Fani.

Kemudian kami memilih tempat duduk dan makanan diantar ke meja kami.
“Fan... aku belum puas sama jualan ini nih?” kataku kepada Fani membuka obrolan
“Kenapa gitu Bim?” tanya Fani

“Kalau kita cuman ngandelin sunmor doang, uangnya ga ke kumpul.” Jawabku
“Gapapa lagi Bim, kan kita cuman iseng iseng. Yaudah sambil makan yuuk” Jawab fani

“Kan banyak event tuh di Jogja Fan, kayaknya bisa deh masuk buat jualan. Mumpung sebulan lebih ini masih libur belum ada kegiatan kuliah, daripada aku nganggur juga di rumah.” Kataku sambil menikmati oseng mercon yang pedes di lidah
“Haaaah... gila ya ternyata pedes banget Bim” kata Fani
“Kan udah aku bilang Fan tadi, kamunya ga percaya” jawabku kepada Fani

“Ga kira kira pedesnya... “ kata Fani sambil mengelap keringat di wajahnya
“Yang penting nih Bim, kamu tetep semangat, tapi aku pulang dulu ya besok. Kalau udah balik ke Jogja pasti aku bantuin” kata Fani melanjutkan obrolan kami yang tadi kepotong karena Fani kepedesan.
“Aku dah habis Fan... enak kok... pedesnya masih bisa ke makan kalau aku.. hehe” kataku kepada Fani menunjukkan piringku bersih

“Dahlah aku habisin nasi sama dagingnya aja. Sambelnya lama lama perih di mulut” jawab Fani yang tidak lagi makan sambelnya.
“Kamu besok kereta jam brapa Fan? Ke stasiun Mana?” tanyaku kepada Fani
“Kereta pagi Bim jam 8. Anterin yah.. ke stasiun Tugu kok” kata Fani

“Dah dah... byeee.. ga lagi lagi deh makan disini” kata Fani yang sudah menghabiskan nasinya
“Hahahahahaha lagian kamu ngeyel.. haha” kataku sambil tertawa melihat reaksi Fani setelah menghabiskan nasinya.

“Bim... aku mau tanya, target keuntungan jualan ini mau dipake buat apa?” tanya Fani kepadaku
“Sementara ini aku belum mikir terlalu jauh Fan. Bisa kita pake berdua barengan, atau bisa kita bagi dua juga. Semisal kamu udah ga mau bantuin kan kamu punya hak dari keuntungan itu. Atau kalau nanti kita udah ga jualan lagi keuntungan sisa juga masih bisa kita bagi dua. Belum ada target buat apa Fan, keuntungan kita juga belum tembus 10jt juga. Hehehe” jawabku spontan

“Yaudah disimpen aja dulu ya. Siapa tau nanti kita bisa ngembangin jadi 2 lapak, atau kita punya lapak harian di tempat lain jadi ga cuman ngandelin sunmor” kata Fani memberikan ide kepadaku
“Bagus juga idemu Fan... ga salah aku pilih partner sama pasangan” kataku kepada Fani
“Pasangaaaan?? Nooooo.... belum sah yaaa.. hehehe” jawab Fani bercanda kepadaku

“Iyaa iyaaaaaaa” jawabku kemudian mencubit hidungnya
Setelah makan kami kemudian pulang karena besok harus pagi pagi aku jemputnya. Biar bisa bangun pagi.

---------------

Pagi ini aku menjemput Fani menggunakan mobil. Aku udah mikir kalau pake mobil nanti bisa meluk sama ciuman dulu sebelum pisah. Kalau naik motor mana bisa kayak gini...
Karena mobilku ga bisa masuk, maka aku turun dan jalan ke kosnya. Siapa tau dia ada barang bawaan yang harus dibawa jadi aku bisa membantu mengangkatnya. Kasihan kalau dia harus mengangkat sendiri jalan dari kos ke depan jalan.

“Assalamualaikum Fan..” kataku mengetuk pintu kamar kosnya
“Walaikumsalam, kamu peka banget deh Bim, sampe masuk ke dalam buat bantuin angkat barang” kata Fani
“Yaa dong jelas” jawabku yang kemudian membawakan tas dan karton yang berisi bakpia.

“Mobilnya di depan, aku tungguin di depan ya Fan. Ini aku bawain aja langsung masukin mobil” kataku kepada Fani dan kemudian berjalan menuju mobil
“Makasih Bim”

“Kamu udah sarapan Fan?” tanyaku
“Belum bim, nanti beli ajalah di kereta” jawab Fani

Karena Fani belum sarapan kami mampir di M*D Drive Thru untuk membelikan Fani sarapan.
“Dah ini aku beliin sarapan yang enak” kataku kepada Fani sambil menyerahkan 1Burger dan 1Nasi Ayam.
“Kamu ga beli Bim?” tanya Fani

“Engga, aku bisa sarapan di rumah nanti. Buat kamu aja kan kamu mau perjalanan sampe sore kan? Bisa dipake buat sarapan sama makan siang nanti”
“Makasih Bimo Sayaaaang” kata Fani kemudian dia naruh bag M*D dan memeluk lenganku.

Wangi tubuhnya.. bikin nafsu anjiiirr.....
Mana sempat mesum pikirku udah jam segini, bisa bisa telat dia ketinggalan kereta aku pasti yang kerepotan.
“Bim.. berat deh ninggalin jogja lama” kata Fani sambil memakan burgernya

“Ninggalain Jogja atau aku Fan?” jawabku menggodanya
“Hehehe Jogja seisinya Bim, kan di Jogja ada kamu. Jadi kamu termasuk” jawab Fani tersenyum namun raut wajahnya menampakkan kesedihan

“Sebulan aja Fan.. tenang… jangan cemberut gitu ya” kataku kepada Fani menenangkannya


Setelah sampai di stasiun dan mobil sudah kuparkir, pelukan di lengannya belum dilepas.
“Fani Sayaang… udah sampe ya” kataku sambil mengelus kepalanya
“Cupp cuup” suara ciuman kami karena Fani nyosor duluan bi bibirku

Kemudian kami berpelukan di dalam mobil, serasa kayak mau ditinggal lama aja nih.
“Sebulan aja Fan… aku ga kemana mana kok. Aku tunggu kamu pulang” kataku sambil mengelus punggungnya.
“Aku sayang kamu Bim, kamu jangan selingkuh ya selama aku tinggal… itu kontolnya awas aja kalau masuk sarang lain. Itu punyaku” Kata Fani sambil menunjuk nunjuk ke arah kontolku

“Iyaa Fani sayang” jawabku
Entah aku yang maju duluan atau Fani duluan, kami berciuman, French Kiss. Ku remas remas payudaranya dari luar bajunya..
“Uuhhhhhhh” desah Fani kemudian dia melepaskan ciumannya

“Udah udah Bim, kalau lanjut bisa telat aku. Yaudah yuk turun” ajak Fani
“Hehehehe iya Fan. Yuuk”

Kemudian kami keluar aku membawakan barangnya. Namun aku hanya bisa mengantarnya sampai tempat checkin, sudah tidak bisa masuk ke dalam karena sudah ada peraturan Baru. Udah ga kayak dulu bebas keluar masuk walaupun ga punya karcis.

Fani melambaikan tangannya setelah masuk ke dalam stasiun, aku pun hanya bisa membalas lambaiannya juga. Sampai ketemu bulan depan Fan….




no quote
Bersambung
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd