Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pergaulan Geng

Status
Please reply by conversation.

JackSeville

Adik Semprot
Daftar
19 Jun 2016
Post
133
Like diterima
190
Bimabet
Cerita ini menceritakan tentang sekelompok geng yang bernama geng CROTZ. Anggota dari geng ini berjumlah 5 orang, semuanya adalah cewek berjilbab berumur 18 tahun yang baru lulus dari SMA yang sama. Kegiatan mereka sehari-hari seperti jalan-jalan bersama, shopping ke mall, dan menginap di salah satu rumah anggotanya, seperti selayaknya geng pada umumnya. Yang membedakan geng CROTZ dari geng lain adalah anggota dari geng CROTZ merupakan kumpulan cewek Submissive dan Mistress.

Kegiatan sehari-harinya tidak luput dari bumbu-bumbu perbudakan/penyiksaan yang dilakukan mistress untuk mendapatkan kepuasan tersendiri. Geng CROTZ memiliki 3 Mistress dan 2 Sub. Salah satu Mistress tidak ingin menjalin ikatan dengan salah satu Sub dan memilih untuk bebas melakukan apaun yang dia mau dan dapat mengerjai Sub lain.

Ketika geng CROTZ melakukan aksinya, seorang submissive selalu mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi seakan diperlakukan selayaknya seekor hewan bahkan tidak jarang diperlakukan lebih rendah daripada hewan. Yang mereka lakukan hanyalah menurut apa yang diperintahkan dari Mistressnya. Sub dari geng CROTZ ini melakukan semua itu dengan pasrah tanpa adanya perlawanan balik, karena memang dari alamnya mereka memiliki sifat Submissive. Sub di geng CROTZ memang menawarkan dirinya untuk disiksa dan diperlakukan seenaknya oleh Mistressnya.

Setiap Mistress bertanggung jawab atas 1 Submissive yang loyal kepada Mistressnya. Walaupun setiap Mistress memiliki 1 Submissive tetapi tidak jarang seorang Mistress membiarkan Subnya “dikerjai” oleh anggota lain.

Bagaimanakah cerita kegiatan sehari-hari dari geng CROTZ ini?
 
Aksi di Sekolah
(Part 1)
Nama : Felicia / Felice
Status : Mistress
Tinggi : 158 cm
Ukuran BH : 34 C
Genre favorit : Exhibitionist, bondage, belly punching, trample
Aksi favorit : suka mempermalukan Sub-nya ditempat terbuka; mengikat dirinya sampai tidak bisa bergerak sambil mempersilahkan Mistress lain memukul perutnya.
Nama : Widya
Status : Submissive (Felice)
Tinggi : 156 cm
Ukuran BH : 34 B
Genre favorit : Exhibitionist, public disgrace, orgasm denial
Aksi favorit : jalan-jalan keliilng komplek tanpa menggunakan busana.
Disclaimer: walaupun latar cerita ini di sekolah tetapi semua tokoh sudah lulus dari sekolahnya.


Semua teman angkatan geng CROTZ telah lulus dengan nilai yang memuaskan. Banyak dari mereka yang melanjutkan ke perguruan tinggi di luar kota. Tapi untuk geng CROTZ ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di kota yang sama agar mudah untuk beraksi.

Kelas 12 sudah lulus, UAS berjalan mulus. SMA yang ditempati geng CROTZ akan memasuki waktu steril sampai tahun ajaran yang baru tiba. Waktu steril berarti sekolah tidak boleh ada kegiatan apapun, baik dari siswa ataupun dari guru. Bahkan Cleaning Service juga diliburkan. Semua warga sekolah harus menikmati liburan panjang yang jarang terjadi di sekolah ini, hanya 1 kali setahun. Sekolah pun menjadi sunyi sepi tanpa adanya ocehan anak remaja tentang gebetannya selama 1 bulan lamanya.

Sekolah yang sepi dijadikan geng CROTZ sebagai kesempatan untuk melakukan aksinya di sekolah. Felice dan widya yang mengutarakan ide tersebut. Karena ide tersebut muncul secara tiba-tiba, tidak ada yang dapat beraksi selain felice dan widya. Jadinya mereka berdua yang melakukan aksi pertama berdua. Felice dan widya berencana untuk berkumpul di belakang sekolah. Karena sekolah yang mereka tempati memiliki gang dibelakan sekolahnya dan terdapat sebuah pintu besi yang sudah berkarat menuju langsung ke mushola sekolah.

Widya datang terlebih dahulu dibanding felice. Widya datang dengan baju berlengan panjang dan rok panjang tidak lupa berkrudung tanpa memakai dalaman sama sekali sesuai dengan perintah dari felice. Barang yang dibawa widya hanya tas kecil yang berisi handphone dan dompet untuk berjaga-jaga.

Felice pun datang dengan dandanan yang mempesona, seperti biasa membuat widya terpaku melihat mistressnya yang cantik elegan membuat widya ingin menjadi lesbian. Atau menjadi budaknya seumur hidup. Felice datang dengan menggunakan baju lengan panjang dipadukan cardigan coklat ditambah rok panjang. Felice membawa tas besar, entah apa isinya yang widya tau adalah isi dari tas tersebut akan digunakan sebagai penunjang aksi hari ini.

“Selamat pagi nyonya”, sapa widya yang tersenyum menatap kebawah menunjukkan bahwa ia tunduk pada Mistress felice.

“Pagi cantik”, sapa balik dari felice sambil tersenyum menatap ke wajah widya.

“Kamu sudah ngelakuin yang aku suruh kemarin?”, tanya felice ke widya sambil mengusap pipinya.

Tanpa berkata apa-apa, widya mengangkat bajunya sampai keatas payudaranya dan menurunkan roknya sampai bokongnya. Menampilkan payudaranya dan vaginanya yang tidak tertutup apapun. Widya masih tertunduk menunjukkan bahwa ia tidak mengenakan apapun dibalik bajunya. Felice langsung mengeluarkan handphonenya untuk memotret beberapa kali widya yang membuka sedikit pakaiannya menunjukkan kepolosan dibalik tertutupnya pakaian widya.

“Oohh, sexy sekali kamu sayang kalo berpsoe kayak gitu”, kata felice sambil mencubit payudara kanan widya dengan tangan kirinya dan mencolek vagina widya dengan tangan kanannya.

“Turunin deh, kita masuk sekarang”, kata felice memimpin widya masuk ke sekolah melewati pintu besi yang berkarat itu.

Karena pintu itu berkarat dan berumur puluhan tahun, gembok yang digunakan untuk mengunci pintu tersebut juga berkarat dan rusak. Akhirnya, pintu tersebut tidak memiliki gembok. Dan keberadaan pintu tersebut menjadi rahasia siswa sekolah tersebut untuk kabur dari sekolah. Walaupun jarang yang kabur tapi ada saja yang menggunakan pintu tersebut untuk kabur menuju game center atau mall.

Felice mandorong pintu besi tua itu dengan sekuat tenaga. Setelah pintu tersebut terbuka dan cukup untuk dimasuki orang, felice langsung masuk mendahului widya. Widya ikut dibelakang felice melangkah dengan berhati-hati. Keduanya sudah melewati pintu, dan pintu itu ditutup untuk menutupi jejak mereka. Mereka pun masuk menelusuri jalan menuju bagian toilet pria di mushola sekolah.

“Tunggu disini ya. Jangan kemana-mana. Stay”, kata felice memrintah widya untuk diam didepan toilet pria.

Widya terdiam menunggu seperti yang diperintahkan felice. Melihat mistressnya berjalan dengan anggunnya meninggalkan widya. Felice berjalan meninggalkan widya dibelakang menuju tangga yang mengarak ke rooftop bangunan sekolah. Rooftop merupakan bagian tertinggi di sekolah, ketika sesorang berada di bagian ini dia bisa melihat seluruh bagian sekolah.

Felice naik menuju rooftop untuk memastikan apakah ada orang di dalam sekolah. Ternyata niat felice ke rooftop bukan hanya untuk melihat lingungan sekolah. Felice meletakkan tas besarnya ke lantai rooftop. Membuka perlahan kerudungnya, memperlihatkan rambutnya yang lurus, hitam pekat, panjangnya sampai diatas punggung felice. Selanjutnya felice membuka kardigannya dan baju berlengan panjang, menyembunyikannya di sudut rooftop. Rok panjangnya juga ikut dilepas dan disembunyikan bersama pakaian lainnya. Penampilan felice sungguh mempesona bokongnya yang berisi membuat siapapun terhipnotis ingin memakan bokong tersebut, tak terkecuali widya. Hanya menyisakan pakaian dalamnya saja, felice memikirkan sesuatu.

“Alangkah baiknya jika pakaian dalamku aku pajang saja ya”, bisik felice pelan sambil menjemur pakaian dalamnya diatas kawat yang ada diatas rooftop.

Felice akhirnya telanjang bulat, tanpa ada pakaian yang menempel padanya. Tapi bukan itu tujuan felice menelanjangi dirinya. Felice membuka tas besarnya, mengeluarkan baju BDSM-nya. Felice langsung memakainya. Baju BDSM yang dipakai felice adalah full body harness bondage seperti tali yang mengikat keseluruh badan felice. Karena bentuknya seperti tali, tidak ada bagian sensitif dari badan felice yang tertutup. Payudara, dan vaginanya terekspos, hanya karena efek baju BDSM-nya, felice terlihat sexy dengan baju itu. Tidak lupa felice memakai penis tiruan berukuran 20 cm, untuk menakut-nakuti widya yang menunggunya dibawah.

Felice pun turun dengan tubuhnya yang terekspos ditambah dengan penis palsunya yang besar dan menakutkan, tidak lupa membawa tas yang berisikan “mainan” untuk widya. Saat felice tiba di bawah, betapa kagetnya widya melihat felice yang mengekspos seluruh tubuhnya hanya ditutupi oleh strap yang melingkar di dadanya dan pangkal pahanya. Apalagi melihat penis palsu yang terpasang diantara kedua paha felice, membuat widya tak dapat mengedipkan mata.

“She is really an exhibitionist goddes”, batin widya dalam hati.

“Sudah siap sayangku? Nggak ada siapa-siapa kok di sini”, ucapan felice memecah lamunan widya.

“Siap nyonya”, widya berkata pelan sambil menundukkan pandangannya karena malu.

“Kalo diajak bicara, matanya ke arah mata lawan bicara”, kata felice menantang widya sambil mendekatkan wajahnya sedekat mungkin dan mengangkat dagu widya agar melihat ke matanya.

“E..e.. siap nyonya”, jawab widya terbata-bata karena melihat langsung ke mata felice.

“Oke kalo gitu. Lepas semua pakaianmu, terus kamu taruh di situ”, kata felice mundur dari hadapan widya sambil menunjuk pada urinal, tempat kencing kaum pria.

Widya yang mendengar perintah itu langsung membuka satu per satu pakaiannya. Mulai dari kerudungnya memperlihatkan rambutnya yang lurus bergelombang sebahu. Dilemparkan kerudungnya ke lantai toilet. Dilanjutkan dengan melepas baju dan rok panjangnya dengan mudah, memperlihatkan badannya yang mulus, payudaranya yang bulat nan kenyal, vaginanya yang tembem, serta bokongnya yang bohai mempesona. Membuat felice yang melihat aksi widya secara perlahan, menggigit bibir bawahnya dan menelan ludah.

Bugil sudah widya, berdiri tanpa sehelai benang yang menempel pada tubuhnya. Diambilnya pakaiannya dan dimasukkan ke tempat urinal pria. Tempat yang biasa digunakan siswa, guru, bahkan Cleaning Service pun pernah membuang kencingnya di tempat ini. Dan sekarang urinal tersebut menjadi tempat penyimpanan pakaian widya sampai aksi ini selesai.

Tubuhnya telah terekspos tanpa ditutupi sehelai kain lagi, pakaiannya sudah tersimpan aman di tempat urinal pria. Widya siap melayani Mistressnya hari ini. Widya berlutut dihadapat felice menunjukkan tempatnya sebagai budak. Felice langsung membuka tasnya dan mengeluarkan kalung anjing. Dipasangkan kalung tersebut ke leher widya.

“Yuk, kita jalan-jalan”, kata felice sambil tersenyum melihat widya.

Widya hanya terdiam melihat felice yang tersenyum kearahnya. Widya berdiri menggunakan kedua tangannya dan lutut sebagai tumpuan. Layaknya seperti anjing. Kalungnya ditarik-tarik oleh felice, widya tetap terdiam. Mengikuti langkah indah dari felice yang mengajaknya berkeliling sekolah. Sampai di depan perpustakaan, felice duduk di kursi yang terdapat didepan perpus. Widya duduk layaknya duduk seperti anjing. Dengan melihat kearah wajah felice sambil mengagumi betapa cantiknya Mistressnya ini, membayangkan aksi apa yang akan dilakukan Mistress Felice.

“Kamu lihat ini kontolku?”, kata felice.

“Besar kan?”. “Kalo kamu mau kamu boleh kok ngisep kontolku.”

Mendengar itu widya langsung dengan sigap memegang penis palsu milik felice dan memasukkan kepala penis itu ke mulutnya. Widya menyepong penis felice dengan gerakan maju-mundur andalannya. Dimasukkan sedalam mungkin sampai pangkal kerongkongannya, tapi penis felice masih belum sepenuhnya tenggelam dalam kerongkongan widya. Berulang kali widya tersedak karena memaksakan penis felice untuk masuk sepenuhnya kedalam mulutnya.

“Ssluurrp…slluurrppp”, bunyi mulut widya berpadu dengan penis felice.

“Aaaahh….aaahhhh…aaachhh”, desah manja felice.

“Sini aku bantu masukin”.

Felice mendorong kepala widya supaya seluruh penisnya dapat masuk ke dalam mulut widya. Felice menarik masuk dan keluar kepala widya ke penisnya secara paksa. Widya sampai kewalahan melayani blowjob untuk felice. Suara perpaduan antara kerongkongan widya dan penis felice semakin terdengar.

“Ssslluurrppp… Ssslluurrppp… Ssslluurrppp…”.

“Aaaahhhh….”, suara widya mencoba untuk bernafas.

Felice yang tanpa ampun menarik lagi kepala widya sampai pangkal penisnya dan menahan kepala widya dengan tangannya selama beberapa detik.

“10”, felice mulai menghitung mundur.
“9”
“8”
“7”
“6”
“5”
“4”
“3”
“2”
“1”

“Aaaaaaahhhhh……”, suara widya yang mencoba menarik nafas dalam-dalam, setelah mulutnya terbebas dari penis felice.

“Aahh.. enak wid. Kita coba lagi ya”

Felice mulai menarik kembali kepala widya untuk dipaksa melakukan blowjob. Masuk sampai pangkal ditarik keluar lagi, dimasukkan lagi sampai pangkal. Begitu selama beberapa detik, tidak memmberikan waktu bagi widya untuk bernafas.

“Aaaahhhh…..”, akhirnya mulut widya lepas dari penis palsu felice yang besar. Membiarkan dirinya untuk bernafas.

Mulutnya sudah mengeluarkan banyak air liur sampai membasahi dagu dan dadanya.

Tidak genap satu detik kemudian, felice menarik kembali kepala widya melahap penisnya sampai panggal, kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Dengan melingkarkan kakinya ke belakang kepala widya, felice menahan kepala widya agar tidak bergerak.

“Aaaahhh…..”, desah felice keenakan.

“Aku mau nahan kamu selama mungkin. Jadi tahan ya”

Sepuluh detik berlalu sudah. Mulut widya masih melahap seluruh penis felice yang berukuran 20 cm itu. Air liur keluar dari mulut widya membasahi pangkal paha felice, hingga tumpah membasahi lantai depan pintu perpustakaan. Widya tidak kuasa menahan penis felice selama itu. Dia berulangkali memukul paha felice untuk memberi kode agar dilepaskan mulutnya.

“Tahan dulu sayang. Aku masih mau nahan kamu lebih lama lagi”, ucap felice yang paham widya ingin aksi blowjob ini segera selesai.
Widya bahkan tidak dapat bernafas dalam keadaan itu. Karena penis felice mengenai kerongkongan widya, berulangkali widya dibuat mual dan ingin muntah.

“Hooewkkk..”, suara widya ingin muntah yang tertahan penis felice.

Hampir dua puluh detik berlalu, kepala widya dilepaskan dari jeratan penis felice. Widya berusaha menarik nafas yang panjang berulangkali. Air liurnya tidak dapat ditampung lagi. Menetes dari mulutnya, membasahi lantai.

Felice hanya tersenyum melihat budaknya tersiksa tak berdaya. Dia senang memperlakukan budaknya seperti barusan, melihatnya tak berdaya menahan semua siksaannya.

Setelah nafas widya kembali normal, felice menarik kalung anjing yang masih dikenakan widya dengan keras sampai membuat widya jatuh tersungkur.

“Ayo, kamu ikut aku lagi”

“Aku akan memberi kejutan untukmu”, ucap felice yang membuat jantung widya berdebar-debar.

Apa lagi yang ada dipikiran felice untuk menyiksa dirinya. Kejutan seperti apa yang dimaksud. Pikiran-pikiran seperti itu yang ada dipikiran widya, membuat vaginanya meneteskan cairan cintanya, menetes mebasahi sepanjang lantai yang dilewati mereka berdua.

Rupanya felice berjalan menuju ruang kelasnya yang berada di lantai 1 dekat dengan ruang BK. Setelah dicek, ternyata raung kelas tersebut tidak terkunci, mungkin karena kuncinya rusak. Mereka berdua pun masuk ke dalam kelas tersebut. Widya yang masuk dengan merangkak masih tidak tau apa yang direncanakan felice.
 
Damn! This is Fuckin awesome!
 
Padahal berharap pake seragam sma... hmmm ditunggu lagi aja deh di part" yg lain...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd