Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Penjelajah Samudra S4

Episode 37

“ om Alien , apa bener Bumi itu datar”



Delapan belas tahun kemudian. Aku menetap di desa kecil itu selama belasan tahun. Semua orang tahu jika aku manusia asing tapi mereka merahasiakannya. Tidak adanya kendaraan terbang yang melintas di desa itu , fitur siluman di kapalku , membuat keberadaan kapalku tersembunyi.



Sedangkan satelit dan drone musuh tidak dapat mengambil gambar karena kapal ini memiliki fitur anti mata-mata yang dapat mengecoh kamera musuh sehingga dari kejauhan hanya terlihat seperti pepohonan biasa. Intinya , mereka harus melihat dari dekat untuk mendeteksi kapal itu. Atau memiliki peralatan deteksi berteknologi tinggi.



Beberapa orang menyebarkan gambar dan video kapalku. Namun tentu saja banyak yang tidak percaya dan video tersebut akhirnya dianggap hoaks. Orang-orang itu diusir dari kampung kami dan sepuluh tahun terakhir , tidak ada lagi yang menyebarkan gambar kapalku. Semua orang menjaga rahasia , dan pemerintah Indonesia sendiri tidak menunjukkan ketertarikan untuk mendeteksi keberadaan kapalku.



Banyak yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir. Bumi dilanda perang dunia, Indonesia dikuasai partai fasis dan menjadi pusat kekuatan di Asia tenggara , dan kapal Antariksa non Roket pertama akhirnya muncul dari daratan China dan Federasi Rusia. Tidak ada campur tangan manusia asing dalam penemuan kapal itu sehingga kapal tersebut murni buatan manusia bumi.



Media masa Aliansi menanggapi berita itu dengan negatif. Majunya peradaban di bumi membuat mereka takut akan terjadi persaingan. Selama bertahun-tahun komoditas , benda-benda dari bumi menjadi barang paling laris di seluruh galaksi. Majunya peradaban bumi membuat penyelundupan semakin sulit.



Dan yang paling penting , eksplorasi serta kolonisasi planet Mars , bulan-bulan Jupiter hingga ke planet pluto yang dilakukan oleh negara-negara di bumi membuat perusahaan-perusahaan besar takut cepat atau lambat akan terjadi persaingan besar atau bahkan konflik.



Banyak manusia asing yang pergi meninggalkan bumi setelah konflik dan kemajuan yang terjadi di planet itu. Orang-orang pindah ke bumi karena warga yang ramah , serta keindahan alam dan ketenangan di planet itu. Bukan untuk terlibat dalam konflik baru dan menghirup radiasi nuklir. Aku pun hampir berencana pindah dari bumi setelah belasan tahun karena menurutku Bumi mulai menjadi Brahmaloka yang baru. Tapi aku sadar Bumi sebagian rumahku karena disinilah Bintang dan Melati dilahirkan



Gina sudah dewasa. Ia sekarang seorang dokter dan bekerja di Jakarta. Ia bahkan sudah menikah dan punya seorang putri. Kami sudah jarang berhubungan lagi sejak ia menikah. Ibunya Mina masih hidup dan sekarang tinggal bersamanya di Jakarta. Hanya aku yang menetap di Bengkulu karena aku suka pesisir pantai ini.



Aku sudah tidak muda lagi. Umurku sudah lewat 50 tahun. Tapi penampilanku sudah seperti orang 60 tahun lebih. Ra tidak pernah menghubungiku lagi. Di sini , Bengkulu , aku tidak punya siapa-siapa kecuali warga dan anak-anak di sini . Aku akhirnya bertahan lama karena aku menyukai suasana di sini. Desa semakin sepi beberapa tahun terakhir. Hingga aku ingat tak sampai 100 orang yang tinggal di desa ini. Perlahan desa ini menjadi desa yang makin terisolir.



Setiap hari aku membiarkan anak-anak kecil bermain di dekat kapalku. Aku mencoba membuat mereka jauh dari media bumi agar mereka tidak tumbuh menjadi orang jahat. Aku tidak ingin mereka diracuni kebencian seperti manusia bumi di luar sana. Aku memperkenalkan mereka kepada kapalku , penjelajah samudra. Terkadang mereka bertanya Apakah bumi itu bulat atau datar . Dan daripada menjelaskannya dengan susah payah, terkadang aku mengajak mereka ke kapalku , lalu lepas landas melompat ke orbit agar mereka melihat sendiri. Meskipun teknologi semakin canggih , aku selalu punya cara untuk keluar masuk atmosfer bumi tanpa terdeteksi.



Aku lagi-lagi berencana meninggalkan bumi beberapa tahun lagi apabila desa semakin sepi hingga tertinggal orang-orang lanjut usia saja. Anak-anak ini adalah generasi terakhir yang masih bertahan di desa. Kebanyakan anak-anak akan pindah bersama keluarga mereka setelah lulus SD . SD dan TK akan dibongkar dan ditutup tiga tahun lagi, yang membuat kemungkinan besar anak-anak yang masih ada akan pindah ke kampung sebelah , atau jalan kaki sejauh 20 km lebih.



Aku sudah lama tidak melakukan sex lagi. Terakhir aku melakukan sex adalah tujuh tahun yang lalu sebelum Mina menyusul anaknya ke Jakarta. Aku tidur sendiri , makan sendiri , dan aku mendapat hobi baru, yaitu bercocok tanam dan memancing. Aku menanam banyak buah-buahan di dekat kapalku. Dan setiap Rabu , Sabtu dan minggu , aku memancing di kali , yang dahulunya di dekat rumah Melati . Terkadang ditemani anak-anak kecil , terkadang sendirian.



Aku belum ada rencana bagaimana aku menghabiskan hari tuaku. Aku masih sering memandangi foto Melati dan Bintang , yang membuatku sadar kalau aku tidak pernah benar-benar bisa melupakan mereka. Bahkan terkadang aku berandai kalau aku akan sangat bahagia jika mereka masih hidup dan kami akhirnya tua bersama-sama . Jika anak kami lahir , mungkin sekarang ia sudah dewasa dan menikah. Aku tidak pernah merelakan apa yang terjadi hari itu di kapal Kaisar Mu. Yang lebih menyakitkan adalah aku tidak bisa apa-apa bahkan tidak bisa membalas dendamku karena aku terdampar di masa yang berbeda.





Tahun-tahun itu berlalu dengan cepat. Tak terasa belasan tahun lagi berlalu . Aku sudah sangat tua. Rambutku semua memutih . Aku kira aku akan mati damai di planet ini. Dan Sebuah bencana yang sangat besar terjadi. Aku sempat pingsan dan untuk pertama kali selama 30 tahun lebih , aku bertemu dengan Ra.



“ sudah lama sekali Sakti. Aku salut kau bertahan lama di planet itu.



“ aku kira kau sudah mati “



“ Aku kekal dan Abadi Sakti , bahkan melampaui umur semua Bintang di Jagad Raya. “



Aku tertawa sinis.



“ langsung saja ke intinya “



“ Setelah bertahun-tahun saling membunuh , sejarah manusia bumi kini sampai di antiklimaks. Akhirnya mereka merasakan apa yang telah mereka perbuat. Bahkan bumi mereka sendiri menentang mereka. Perlahan koloni-koloni mereka akan runtuh dengan sendirinya. Dan bumi akan kembali ke masa di mana mereka akan menyembahku lagi. Masamu sudah tiba , Sakti. “



saat itu juga aku membalikkan tubuhku



“ aku menolak Ra. Masaku telah berlalu. Aku hanya manusia lanjut usia yang tidak punya apa-apa. “



“ sayang sekali Sakti. Kau punya potensi yang sangat besar. Kau bisa menjadi Firaun baru di dunia ini. kalau begitu percakapan ini selesai. “



“ Tuan!!!!! “



Dan tiba-tiba aku mendengar suara bintang memanggilku



“ Tuan! Bangunlah! “



Saat itu juga aku terbangun dari mimpiku. Aku terbangun di pinggir pantai , di mana aku bertemu dengan Bintang pertama kali. Aku melihat ombak yang sangat tinggi seperti gunung. Beberapa menit saja jika aku tidak terbangun dari mimpi itu , maka ombak itu pasti telah melahapku. Aku berlari menuju kapalku , dan semua orang dari desa telah berkumpul di sana.



“ Sakti! Tolong kami!”



“ Om Alien ! Tolong ada tsunami besar!”



Aku menyuruh mereka semua naik ke elevator kapal. Untungnya elevator itu cukup untuk membawa semua orang sekaligus. Meskipun kami harus berdesak-desakan. Aku berlari menuju Anjungan dan mereka semua menyebar dan berpegangan karena ombak akan melahap kapal.



Ombak berhasil menghantam kapal. Kapalku terbawa ombak sebelum aku sampai di Anjungan. Aku terjatuh karena benturan hebat . Aku segera bangkit dan duduk di kursi kemudi . Aku hidupkan mesin kapal dan saat itu aku berusaha lepas landas dari ombak besar itu.



Aku berhasil menguasai kapal . Kami hampir menabrak bukit namun aku berhasil lepas landas sehingga kapal lepas landas dengan aman. Puluhan orang memenuhi anjungan dan melihat Desa mereka dilanda ombak raksasa. Melompat menuju orbit jauh bumi , dan kami sepertinya menjadi satu-satunya kapal antariksa di Indonesia yang berhasil menyelamatkan diri.



Bencana itu terjadi secara tiba-tiba dan tanpa peringatan. Tidak ada yang tahu hari itu akan terjadi gempa hebat diikuti ombak besar. Tidak sampai sepuluh ribu orang yang berhasil lepas landas dan menyelamatkan diri. Aku melompat ke neptunus ,di mana hampir tidak ada koloni manusia bumi di sana.



“ Bapak-bapak , Ibu-ibu , adik-adik , di sini Sakti , Komandan Kapal Korvet Penjelajah Samudra. Kita akan bermalam di bulan Triton selama beberapa hari. Makanan akan disajikan setiap pagi , siang dan sore waktu Indonesia barat. Selama pengungsian saya akan memonitor keadaan di bumi dan akan kembali setelah keadaan sudah kembali normal. Terima kasih. “



Aku menyelamatkan hampir semua orang di desa. Beberapa tewas karena gempa yang terjadi sebelum ombak besar. Banyak yang masih terluka dan aku membantu mengobati mereka seharian. Aku mengunci kapal ke modus anak , agar anak-anak tidak memainkan kemudi.



Untungnya aku selalu menyimpan cukup banyak makanan . Kurasa cukup untuk semua orang selama beberapa minggu. Sebelumnya aku menyimpan bekal untuk bersiaga jika terjadi bencana atau perang. Jadi aku masih punya cukup banyak persediaan bahkan masih bisa menolong banyak orang. Hanya saja aku tidak menyangka bencana yang terjadi akan sedahsyat ini.



Kapal korvet ini dapat menampung 40-50 orang. Namun aku mendata ada 98 orang termasuk belasan anak-anak. Itu artinya ada beberapa yang akan tidur di labirin dan aku juga mengatur kantin kapal agar dapat digunakan untuk makan bersama dan tempat istirahat .Beberapa istirahat di ruang mesin. Dan hangar di dalam kapal kami gunakan sebagai Musholla serta tempat istirahat.



“ mohon tetap tertib bapak-bapak ibu-ibu . Semua akan baik-baik saja. Tidak perlu panik “



Beberapa jam setelah bencana keadaan mulai tenang. Semua orang duduk menenangkan diri mereka. Tidak ada pemuda di kampung kami , jadi yang membantuku mengontrol situasi di dalam kapal adalah orang tua murid , guru-guru sekolah, petani dan peternak sehingga dapat dikatakan kami saling membantu di dalam kapal itu.



“ Bapak Sakti “



Di sanalah aku bertemu dengan seorang gadis. Dia guru taman kanak-kanak tempat beberapa anak-anak sekolah yang sering bermain di kapalku sekolah. Ia masih sangat muda. Ia masih cantik dan aku tidak tahu jika ia juga tinggal di desa kami



Perawakannya manis. Tubuhnya langsing , kulitnya kuning langsat dan saat itu ia masih mengenakan seragam mengajar. Ia sedikit terluka di keningnya. Perawakannya membuatku ingat dengan bintang dan Dewi. Sekilas mereka memiliki perawakan yang sama , seperti gaya rambut dan cara ia menatap , meskipun wajah mereka sangat berbeda.



“ oh iya , ada bisa saya bantu anakku?”



Usia kami berbeda hampir 40 tahun jadi aku memanggilnya anak.



“ begini , anak-anak butuh alat p3k lagi. Mereka banyak yang terluka. “



Ucapnya



“ oh baik , kamu tunggu saya di Anjungan. Saya ambilkan stok dari kamar saya. “



“ baik pak”



Aku pergi ke kamarku dan mengambil sebuah kotak p3k. Aku segera ke anjungan dan langsung merawat luka mereka. Anak-anak masih shock dengan apa yang terjadi. Ibu guru itu yang membantuku menenangkan mereka. Ia juga membantu merawat luka anak-anak. Setelah selesai aku meminta dia menjaga anak-anak sementara aku kembali mengurus warga yang lain.



Beberapa jam kemudian, kapal akhirnya tenang karena semua orang sudah istirahat. Aku pergi ke gudang dan mulai membagikan mereka selimut. Ada banyak selimut dan beratus-ratus seragam cadangan. Aku mungkin akan membagikan seragam itu karena mereka semua tidak ada yang membawa pakaian.



Aku tiba di Anjungan , di mana tempat terakhir yang aku kunjungi. Anak-anak sudah tertidur dan aku menyelimuti mereka satu persatu. Ibu guru itu juga ikut tertidur. Aku menyelimuti dia dan saat itu juga ia bangun.



“ ah terima kasih bapak Sakti “



“ sama-sama nak. Istirahatlah kau pasti lelah”



Ia tersenyum lalu mengangguk



“ baik Pak. Perkenalkan saya Bella , guru baru di TK pembina. Mereka sering cerita tentang bapak. Saya dari Jakarta. Ibu , nenek sering bercerita tentang Bapak. Saya anak Ibu Gina “



Aku terkejut ketika ia memperkenalkan diri.



“ begitu ya. Kamu ibumu dulu sering main DJ kapal ini “



Bella pun mengangguk



“ Iya pak. Ibu juga cerita. Maaf saya tidak sempat menyapa Bapak beberapa hari ini“



“ begitu , kamu sudah makan malam? “



Bella menggeleng kepala



“ belum pak. Nanti saja saya belum lapar “



“ kalau begitu silahkan istirahat. Kamu pasti lelah setelah seharian mengurus anak-anak ini dan yang lain “



Lagi-lagi ia tersenyum seraya menjawab



“ gak papa pak. Anak-anak ini sudah seperti keluarga saya. Yah walaupun saya baru dekat dengan mereka sebulan ini. “



Kami bercerita sebentar. Aku duduk mendengarkannya dan kami pun mengobrol. Dialah yang membantu anak-anak itu keluar menyelamatkan diri dari TK. Ia juga yang membantu warga di sekitar menyelamatkan diri . Ia bilang semua orang segera berlari ke kapalku ketika seorang bapak-bapak berteriak kalau ada tsunami mendekat. Dia jugalah yang menuntun anak-anak TK dan warga berlari ke kapalku.



“ rasanya kayak dongeng. Tapi bapak Sakti itu , seperti sudah jadi semacam superhero di desa ini “



Aku senang jika mereka menganggapku begitu.



“ Saya pun tidak punya siapa-siapa selain , Ya , mereka-mereka ini “



Lalu aku bilang sebenarnya aku ingin pindah saat TK dan sekolah sudah benar ditutup. Karena itu artinya hampir tidak ada siapa-siapa lagi di desa ini.



“ memang sedih sih. Saya juga sedih waktu pertama tahu sekolah tempat saya ngajar itu tinggal beberapa bulan lagi dan sebenarnya gak ada guru lain yang mau mengajar kecuali saya. “



Aku baru ingat Bella guru baru karena guru lama sudah pulang ke kota



“ memang jarang sekali orang yang menetap lama di desa itu. “



Sahutku



“ Padahal suasananya enak. Tempatnya nyaman dan tenang . Walaupun fasilitas sangat terbatas “



Aku terkejut wanita muda seperti Bella juga menyukai suasana pedesaan seperti dipinggir pantai itu. Biasanya anak-anak muda lebih suka perkotaan yang canggih , banyak pusat perbelanjaan , dan internet super cepat



“ Suka juga. Tapi belakangan lebih suka ketenangan “
 
Episode 38


“ Ini tidak ada gunanya. Tidak ada yang mendengar kita “



Badai salju putih mengguyur kota Bengkulu. Pengungsi mulai kedinginan di tengah reruntuhan kota yang hancur akibat gempa dan tsunami dahsyat. Komunikasi ke luar kota terputus dan mereka menghitung hari sampai pasukan pemberontak tiba di kota mereka.



Seorang prajurit menoleh ke langit. Awan gelap menyelimuti kota dari cahaya matahari. Badai semakin menjadi-jadi suhu semakin dingin. Pengungsi satu persatu masuk ke kantor Polda Bengkulu. Dan seketika itu juga ia melihat sebuah kapal besi muncul dari balak awan badai itu.



“ KOMANDAN!”



Pertengahan abad 21. Tahun tidak diketahui. Aku mulai menolong pengungsi yang selamat dari bencana besar. Hari itu aku tiba di langit kota Bengkulu. Aku menangkap sinyal pertolongan yang mereka pancarkan lewat radio dan aku segera terbang ke lokasi. Semua orang keluar dari kantor polisi dan melihat femomena asing itu untuk pertama kali dengan mata kepala mereka sendiri. Sebuah kapal manusia asing yang muncul pertama kali secara terang-terangan di hadapan manusia bumi.



Aku , Bella dan beberapa relawan dari desa mengangkut pengungsi ke sebuah desa terpencil di bukit barisan. Di sana kami membuat kemah pengungsian yang layak , yang aman dari musim dingin. Belum cukup bencana besar , suhu Bumi tiba-tiba terjun hingga melewati batas 0 derajat Celcius. Suhu di Indonesia beberapa hari setelah bencana besar mencapai -40 derajat dan aku hanya dapat membayangkan apa yang terjadi di belahan dunia lainnya.



Aku menangkap 52 sinyal dari darurat dari seluruh penjuru Bumi. 12 ada di Indonesia , 5 di Asia Tenggara , 7 Di China , dan masih banyak lagi di Eropa , timur tengah , Africa hingga Amerika Latin. Tidak ada sinyal darurat dari Amerika Serikat , federasi Rusia dan Jepang.



Aku mendatangi sinyal darurat itu satu persatu dan menyelamatkan semua orang sebanyak-banyaknya. Aku menyelamatkan sisa-sisa orang-orang di China , aku menyelamatkan orang-orang India , menyelamatkan Ratu Inggris dan orang-orang Inggris , aku menyelamatkan siapa saja yang butuh bantuanku. Banyak manusia asing yang terinspirasi dan ikut menolong manusia bumi sehingga banyak nyawa yang dibebaskan. Peristiwa ini nantinya dikenal dengan peristiwa kontak pertama , di mana manusia bumi untuk pertama kalinya berinteraksi langsung tanpa sembunyi-sembunyi dengan manusia asing.



Bencana besar di bumi menyebabkan koloni dunia luar perlahan runtuh. Hampir semua koloni bergantung pada persediaan dari bumi kecuali beberapa koloni di Mars yang memutuskan hubungan dengan bumi dan akhirnya tidak terdengar lagi. Kerajaan yang manusia bumi bangun di tata surya mereka berubah menjadi candi-candi dan monumen tak berpenghuni. Sebuah kemunduran yang sangat besar.



Iklim bumi menjadi tak menentu. Bumi mengalami perubahan iklim yang terjadi lebih awal dari prediksi semua orang. Aku berpikir Bumi mungkin akan menjadi planet seperti Himaraja , yang akhirnya akan tertutup salju abadi. Selama beberapa tahun itu , setelah menolong manusia bumi dari bencana besar , kami berusaha bertahan di bumi yang semakin kritis. Namun meskipun kritis , bumi tetap lebih baik dari seluruh Planet di Aliansi antar galaksi. Yang mana setidaknya mereka masih bebas bernafas di planet ini.



Umurku boleh bertambah tua. Kesehatanku boleh terus menurun. Tapi semangatku untuk terus manusia bumi masih terus terbakar. Namun siang itu , aku mencapai batasku. Tubuhku serasa melayang dan tiba-tiba saja aku terhempas ke tanah yang di selimuti salju



“ Tuan Sakti!! “



Aku melihat Bella berlari ke arahku dan saat itu juga aku tidak sadarkan diri. Aku terbangun di atas kasurku di Himaraja. Aku pun bangkit dari kasur dan ketika berjalan ke ruang tengah aku melihatnya lagi. Bintang. Setelah sekian lama



“ Selamat Pagi sayang “



Aku melihat ia tersenyum. Aku melihat bayanganku di kaca yang masih muda dan saat itu juga aku sadar aku sedang bermimpi. Aku tersenyum bahagia karena akhirnya setelah sekian lama aku dapat melihat senyuman Bintang walaupun hanya lewat mimpi.



“ aku merindukanmu Bintang. Maaf , waktu itu aku tidak sanggup menyelamatkanmu , aku hanya seorang pecundang “



Bintang hanya tersenyum ia tidak mengatakan apa-apa. Kondisiku semakin lemah. Usiaku sudah sangat tua. Apa ini artinya



“ apa ini artinya kita bisa bersama lagi? “



“ Tuan sepertinya lupa. Kita selalu bersama , kita tidak akan pernah terpisahkan. Aku akan selalu hidup , dalam ingatan Tuan. Kecuali jika Tuan , sudah melupakanku.”



“ tidak , tidak akan. Aku tidak akan melupakanmu. Aku tidak akan melupakan cinta kita. “



Jawabku . Tak sadar air mataku mengalir. Saat itulah aku terbangun dan wajah yang pertama kali aku lihat adalah Bella.



“ Tuan , akhirnya kau sadar. “



Ia tersenyum dan meneteskan air mata.



Aku menderita penyakit komplikasi yang intinya , hidupku mungkin tidak lama lagi. Setidaknya dengan ilmu pengobatan di bumi. Aku masih bisa diselamatkan bahkan kembali muda dengan bilik penyembuh , namun aku memilih tidak.



“ tidak , bagaimana jika kami membantu Tuan kembali ke luar tata surya “



“ Dengar nak , waktuku sudah lama habis. Aku hanyalah serpihan masa lalu yang seharusnya sirna bertahun-tahun yang lalu. Dunia ini bukan duniaku. Sudah saatnya aku beristirahat. “



Kupegang tangan Bella dan tersenyum



“ setidaknya aku senang di akhir hidupku , aku bertemu denganmu. Aku seolah melihat istriku lagi. “



Ia ikut tersenyum sambil meneteskan air mata



“ Tuan , ketika Tuan melihatku , siapakah yang Tuan lihat. Aku atau istrimu?”



Aku tersenyum dan menangis. Aku ingat pertanyaan itu. Pertanyaan yang Bintang lontarkan ribuan tahun yang lalu. Aku tertawa malu.



“ aku seolah melihat putriku. Jika aku dan istriku berhasil memiliki keturunan “



“ aku senang , memiliki ayah seperti Tuan “



Dan kamu pun berpelukan



“ Bella , dengan wewenangku , aku wariskan kepadamu Sang Penjelajah Samudra. Aku nyatakan kau sebagai kapten Penjelajah Samudra yang selanjutnya. “



Saat itu juga air matanya turun. Ia memegang tanganku erat dan menggeleng kepalanya



“ aku menolak Tuan. Maafkan aku “



Jawabnya



“ petualanganku tidak lama lagi nak. Aku menitipkan penjelajah samudra padamu “



Bella memelukku. Aku seharusnya tidak boleh meninggalkan rumah sakit. Namun aku tidak ingin menderita lebih lama lagi. Dengan persetujuan mereka, aku pulang ke rumah sakit , pulang ke kapal korvet curian yang aku jadikan penjelajah samudra yang selanjutnya. Dari kursi roda , dan sambil mengenakan jaket dingin, aku memandangi kapal itu yang tertutup salju. Aku memejamkan mata , membayangkan kapal lamaku , kapal di mana aku mendarat ke bumi dan bertemu dengan Bintang dan Melati. Aku rindu masa-masa itu.



Ia mengantarku ke Anjungan . Semua awak kapalku yang baru ada menyambutku. Mulai dari remaja sampai lansia veteran TNI AL dan TNI AU. Dari Anjungan aku melihat desa kecil yang telah mulai menjadi kota. Sebelum bencana tidak sampai 100 orang tinggal di desa ini , namun hingga hari ini , lebih dari 100 ribu jiwa dari berbagai penjuru Indonesia menetap di kota ini sebagai rumah. Salah satu kota terbesar selama zaman Bencana Besar.



Sebuah pesan masuk ke komunikator Anjungan. Aku membukanya dan pesan itu ternyata pesan darurat dari Angkatan Laut Aliansi antar Galaksi.



“ perhatian kepada seluruh anggota pertahanan sipil dan subkontraktor Angkatan Bersenjata Aliansi Antar Galaksi. Telah terjadi Invasi oleh pihak yang menamakan diri mereka Legiun Satu Mata, dibawah pimpinan Dewa Agung Kamun Ra. Legiun musuh telah melakukan genosida di belasan tata surya , dan bertanggung jawab atas meluasnya pemberontakan di seluruh penjuru Galaksi. Kami memohon kerja sama dari setiap pihak untuk bekerja sama mempertahankan setiap tata surya di galaksi Bima Sakti , serta evakuasi pengungsi dari Medan pertempuran. Kompensasi akan dibayarkan langsung sesuai jumlah unit musuh yang berhasil dinetralisasi , serta jumlah pengungsi serta penyintas yang berhasil di selamatkan”



Tertanda Laksamana Agung Arya



Kamun Ra tidak bercanda . Ia melancarkan invasi dari galaksi tak di kenal , ke galaksi Bima Sakti. Menghancurkan setiap Armada Aliansi Antar Galaksi , dengan tujuan utama , Taman Cagar Alam dan Cagar Budaya Planet Bumi. Planet yang dihormati oleh Aliansi Antar Galaksi. Aku mendapat satu pesan lagi yang sepertinya pesan berantai dari Kamun Ra untuk setiap individu di Aliansi.



“ Bumi , planet hijau yang subur , si kelereng biru , Permata serta pusat kehidupan Alam Semesta. Dari Planet inilah nenek moyang Manusia lahir , hingga tersebar ke seluruh penjuru Alam Semesta. Setelah lama menghilang , Ribuan tahun yang lalu Aliansi Antar Galaksi menemukan Planet Bumi dan menjadikan planet tersebut sebagai Taman Cagar Alam serta Cagar Budaya Alam Semesta. Itu semua kebohongan”



“ selama Ribuan Tahun , kalian dan nenek moyang Kalian hidup menderita di planet yang tandus dan tak berudara , sementara konglomerat dan korporat , melakukan perjanjian rahasia dengan suku-suku kecil di bumi , meraup keuntungan secara Rahasia. Mereka semakin kaya, sementara kalian hidup menderita. Kini Bumi , Surga Firdaus rumah nenek moyang kita , hancur , tandus dan tercemar , akibat tangan kotor mereka.”



“ apakah kita akan diam saja , membiarkan mereka lolos dari segala perbuatan mereka. Tidak. Sekarang saatnya kita bangun. Saatnya kita membuka mata kita. Angkat senjata. Lawan penindasan. Kita rebut rumah lama kita. Kita rebut kembali Surga Firdaus kita. Kita usir manusia bumi dari rumah mereka. Kita penggal konglomerat dan korporat yang merusaknya. Bersama , Kita jadikan Bumi menjadi rumah baru kita. Kita kembalikan surga Firdaus kita yang telah rusak. “



Pesan tersebut dilengkapi sebuah lampiran yang isinya daftar perjanjian Konglomerat dan Korporat Aliansi dengan berbagai pihak di Bumi. Termasuk Majapahit , Mataram dan Indonesia. Mulai dari hasil laut , Berbagai korporat secara rahasia ikut menguras sumber daya di bumi seperti sawit , batu bara minyak dan gas , dan berbagai hasil bumi. Mereka telah melakukannya bertahun-tahun .



Kamun Ra tidak salah . Kamun Ra ingin bumi seperti ribuan tahun yang Lalu ketika orang menyembahnya. Kamun Ra mengatakan hampir seluruh teknologi di bumi adalah hasil campur tangan dari pihak Aliansi. Yang menurutku itu mungkin tidak sepenuhnya benar. Yang aku lihat , Kamun Ra melakukan ini demi satu alasan yang menyedihkan , yaitu membangun mesirnya kembali , agar namanya kembali Agung dan akhirnya disembah di segala penjuru alam semesta.



Aku harus bertindak. Jika Legiun ini tiba di Bumi , maka manusia di bumi tidak akan selamat. Aku tidak tahu kenapa Kamun Ra selalu berusaha melibatkanku dalam membangun kerajaannya kembali. Namun sepertinya aku harus menghentikannya sebelum semua terlambat. Aku sudah terpikir rencana yang harus aku lakukan.



“ maaf Bella , sepertinya , aku harus melakukan ini sendiri. Penjelajah Samudra sepertinya juga harus diakhiri. “



Aku menjelaskan rencanaku menghadapi salah satu Legiun terkuat di Alam Semesta. Dan Bella langsung menolaknya.



“ tidak! Pasti ada cara lain. Anda bisa mati !”



Aku tertawa



“ semua orang pasti Mati Bella. Aku seharusnya mati ribuan tahun yang lalu. Aku tidak punya apa-apa lagi. Umurku tidak lama lagi. Jika harus mati , aku ingin mati di luar sana , di lautan Antariksa , bersama bintang-bintang. Tempatku bukan di sini. inilah jalannya. Aku mati namun bumi memiliki hari esok. Kamu dan teman-teman kamu , akan memiliki hari esok “



“ bumi adalah rumah kami Tuan Sakti. Biarkan kami membantu “



Dan awak kapal yang lain pun muncul. Mereka bersikeras membantuku. Aku tersenyum. Namun aku harus menolaknya.



“ kau bukan satu-satunya manusia Asing di bumi , kita bisa kerja sama dengan mereka. “



Aku menggeleng kepala. Satu-satunya cara agar mereka membantuku adalah dengan membantuku mendapatkan bom nuklir. Satu-satunya senjata bumi yang mungkin dapat menghentikan Legiun Kamun Ra.



Seseorang maju. Seorang pemuda dengan sebuah jubah hitam compang-camping dan topi baseball. Gayanya seperti gelandangan. Ia salah satu relawan namun aku tidak mengenalnya. Aku tidak ingat siapa yang mengajak dan sejak kapan ia menjadi relawan



“ aku bisa menolong”



Sebuah pesan masuk ke komunikatorku. Aku tercengang. Dia , cyberterroris Ripper. Dia di sini , di kapalku. Teroris nomor satu yang paling di cari di dunia.



Takdir mempertemukan kami. Ia datang dengan sendirinya ke kapalku. Puluhan tahun yang lalu , Ripper mencuri puluhan Nuklir China dengan mencuri senjata atau semacam alat yang mengendalikannya. Sejak saat itu China kehilangan akses ke puluhan Nuklirnya sendiri dan Ripper mulai menjual akses ke nuklir tersebut satu persatu.



Tentu saja aku memberikan semua yang aku punya sebagai bayarannya. Satu kontainer berlian yang aku sendiri bingung apakah akan berguna di Bencana Besar ini. Sebuah koordinat terkirim ke sistem navigasi kapal , dan saat itu juga Ripper menginginkanku untuk mendaratkan kontainer itu ke sebuah pulau sebagai bayarannya.



“ inilah saatnya Bella. Aku harus pergi. “



Bella memelukku. Ia tidak mengatakan apa-apa. Jujur aku ragu rencanaku berhasil. Meskipun berhasil aku tidak yakin itu akan menghentikan Legiun Satu Mata apalagi membunuh Kamun Ra. Namun aku harus berusaha. Senjata ini adalah satu-satunya kesempatanku. Aku tidak bisa melakukan kontak dengan pasukan Aliansi karena Kamun Ra akan tahu kepada siapa aku berpihak.
 
Episode 39


“ Senang berbisnis denganmu. Aku tidak pernah tahu kalian benar-benar ada. Aku bisa saja membantumu , tapi jika kau ingin melakukan ini sendiri , maka aku tak punya pilihan. “



Rumor itu benar. Ripper benar-benar membantuku mendapatkan Bomb Nuklir. Hanya saja Ripper hanya memberikan sebuah koordinat di mana Bomb itu berada. Ripper hanya menjual akses ke bomb tersebut. Sehingga aku harus ke koordinat di mana Bomb itu berada , melucutinya sendiri dan mengangkutnya ke kapalku.



Aku berlayar ke China dan dengan bantuan micro drone , aku melucuti Bomb itu dan mengangkut ke kapalku. Aku bahkan kesulitan meninggalkan kursi kemudi di anjungan. Kondisi fisikku sudah sangat lemah. Aku terbang meninggalkan atmosfer bumi dan dengan hyperdrive , berlayar ke koordinat di mana Bahtera Kamun Ra berada.



“ aku senang kau mengubah keputusanmu Sakti. Kau tidak berhutang apa-apa pada makhluk Bumi jadi kau tidak perlu merasa buruk. Sebentar lagi , mereka semua akan terusir ke lautan gelap , dan kamu dapat menjadikan Bumi sebagai rumah barumu. Sama seperti Dewa Dewi , Jin pengikutku, serta makhluk asing sekutuku “



Kamun Ra tidak sendiri dalam misi merebut bumi. Ia dibantu kaum Jin , Dewa Dewi , Makhluk Asing , hingga sindikat kejahatan antar Galaksi dipihaknya. Sejauh ini puluhan Tata Surya berhasil mereka rebut dari Aliansi dan korban jiwa diperkirakan mencapai ratusan ribu jiwa. Cukup parah mengingat populasi Galaksi Bima Sakti bahkan tidak menyamai populasi kota Depok. Seluruh korporat dan Individu membantu mempertahankan tata surya , namun banyak juga Individu yang berkhianat kepada Kamun Ra.



Aliansi telah kehilangan belasan destroyer dan sebuah kapal induk. Hanya tersisa satu Destroyer dan dua fregat di Bima Sakti serta butuh paling cepat 3 sampai empat minggu untuk mendatangkan bantuan dari Galaksi Spiral. Aliansi mengandalkan kapal cepat rudal bumerang kelas Gerhana Matahari untuk diam-diam menyerang armada musuh sedangkan Armada Korvet , Fregat dan Destroyer ditugaskan menghalau musuh dan melindungi pengungsi. Seolah belum cukup , di berbagai planet terjadi pemberontakan ‘Bumi Milik Kita’ yang terprovokasi oleh pesan rahasia Kamun Ra.



Hampir seluruh armada Kamun Ra dikendalikan oleh Drone. Kecuali beberapa armada makhluk Asing yang tugasnya menyepat kapal serbu musuh , Armada Jin yang banyak ditugaskan menyerbu permukaan planet , serta Armada Sindikat Kejahatan Antar Galaksi yang dikendalikan oleh manusia. Tentu saja drone dikendalikan dari Bahtera Kamun Ra. Jika aku melumpuhkan Bahtera Kamun Ra , maka aku akan melumpuhkan sebagian besar armadanya. Serta membunuh sebagian besar Dewa-Dewa , Raja-Raja Jin , dan sekutu Kamun Ra.



Aku tiba di koordinat yang diberikan Kamun Ra. Ada banyak bangkai kapal di tata surya itu. Aku melihat Bahtera Kamun Ra yang sangat besar. Sebuah piramida raksasa yang hampir seukuran Bulan.



Aku memberi sinyal kepada Bahtera itu. Gerbang utama terbuka , dua kapal serbu Kamun Ra muncul dari balik puing-puing kapal. Bentuknya seperti elang. Satu berwarna kebiruan satu berwarna hijau



mereka mempersilahkan aku masuk. Kapalku masuk dari gerbang itu. Mereka lalu memindai kapalku dan seperti yang aku duga , mereka tidak dapat mendeteksi hulu ledak nuklir yang aku selundupkan. Aku menyelundupkan hulu ledak nuklir aktif berdaya ledak 5 Megaton. Namun ketika aku masuk ke bahtera itu , aku sadar aku butuh nuklir yang lebih besar



Kapal serbu Kamun Ra yang berbentuk persis seperti elang sabit mengawalku terbang di dalam bahtera itu. Aku melihat sebuah kota Cyber yang sangat besar seperti BrahmaLoka di masa lalu , yang berlapis emas , dengan ribuan kereta-kereta terbang berlalu-lalang. Kubah bahtera ini mampu meniru cahaya langit bumi sehingga kota ini tampak seperti salah satu kota di bumi. Dengan hutan kecil dan sebuah pegunungan. Mereka mengawalku ke pusat kota , dimana Istana Kamun Ra berada.



“ Libra , jadilah Dewa Dewi yang kalian inginkan”



“ Min, kami hadir membantu Anda semakin dicintai”



“ Mara , kami siap melindungi Anda “



Aku melihat banyak iklan di sana. Iklan kosmetik , Iklan biro jodoh dan iklan toko senjata. Aku melihat muda-mudi , anak-anak dan keluarga dari kejauhan. Kota ini seperti kota pada umumnya di Alam Semesta. Jika aku meledakkannya maka puluhan Juta jiwa akan mati. Namun seperti itulah perang. Yang satu mati agar yang satu hidup. Aku tiba di salah satu hanggar Militer. Gerbang hangar itu terbuka dan aku segera mendaratkan kapal di hangar itu.



“ hormat kepada Komandaaaan!”



Aku melihat prajurit Elite Kamun Ra Anubis , hormat kepadaku. Aku benar-benar disambut seperti tamu kebesaran. Aku pegang detonator di tanganku dan hampir meledakkan nuklir itu , menghancurkan Bahtera dari dalam.



Lalu suara yang fimilar terdengar di telingaku. Aku terdiam. Tanganku gemetar. Air mataku berlinang. Aku menoleh ke sumber suara itu. Di sanalah aku melihatnya. Aku terdiam seakan tak percaya yang aku lihat.



Dahulu aku mendapat kesempatan kedua bertemu dengan Bintang ketika aku kehilangan istriku Dewi. Kini aku melihat kekasihku yang satu lagi Melati berjalan ke sebuah elevator di hangar itu. Aku menyimpan detinator itu dan mengurungkan niatku meledakkan nuklir.



“ aku sadar kondisi fisikmu sangat lemah sakti. Biarkan pengawalku menuntunmu. “



Lalu Kamun Ra menyambutku lewat komunikator



“ Tidak perlu. Aku bisa berjalan sendiri. “



Dengan tongkat aku berjalan keluar kapal. Aku berteriak agar mereka menunda lift itu namun pintu lift tertutup dan Melati pun hilang. Dari tatap matanya , dan jubah yang ia kenakan aku yakin itu dia. Ia mengenakan jubah itu waktu mengajakku ke kapal pribadinya. Itu sangat membekas di memoriku jadi aku tahu itu dia.



“ Komandan Sakti. Anda tidak Sehat. Yang Mulia Kamun Ra meminta kami mengawal dan membantu Anda.”



Komandan Prajurit-prajurit itu segera membantuku. Aku menunjuk ke lift , meminta mereka membawaku ke gadis yang baru saja masuk ke dalam lift itu.



“ bro , bentar lagi kita bakal ke bumi. Lu mau kemana dulu?”



“ Bali bro , pantainya gitu lho. Gua lihat di video yang bocor di internet. Beh bagus banget. Itu baru namanya Surga.”



“ ngawur lu. Gua denger pantainya sudah rusak. Gara-gara manusia bumi begok “



“ nanti dibenerin lah. Gua mau ajak anak gua, bini gua. Gua mau kamping di sana, sambil bakar daging “



“ Norak lu. Emang benerinnya sehari dua hari kayak betulin kapal. Bertahun-tahun tahu. Bisa sampe cucu lu baru bener tu planet. “



“ pfft kita lihat saja nanti.”



Pada akhirnya aku sadar sama seperti aliansi dan warga bumi , mereka hanya makhluk hidup yang ingin apa yang terbaik untuk keluarga mereka. Manusia bumi mempercayai Raja , Ratu dan Presiden mereka. Aliansi mempercayai direktur dan sekretariat Jenderal mereka. Mereka mempercayai Kamun Ra , yang mengatakan makhluk Bumi sudah merusak bumi , dan berniat merebut dan menjadikan Bumi surga mereka. Ironis . Manusia bumi terobsesi mencari surga baru di segala penjuru alam semesta, sedangkan surga yang sebenarnya mereka rusak dan hancurkan.



Lift itu membawaku ke aula yang berada di puncak istana Kamun Ra. Aku melihat segala bangsa di sana. Manusia , Dewa Dewi , Jin , makhluk asing, mereka semua di saja , dengan tujuan yang sama dengan Kamun Ra. Setidaknya untuk saat ini. Di sanalah aku melihatnya Melati , berdiri anggun dengan jubahnya. Aku pun berteriak



“ MELATI”



Ia menoleh. Ia melihatku dan raut wajahnya seketika berubah. Rupaku sangat berbeda dari 4000 tahun yang lalu. Namun entah bagaimana ia berlari dengan air mata yang berurai , dan langsung memelukku. Aku terdiam



“ apa ini kau? Apa kau benar-benar masih hidup? Apakah aku bermimpi?”



Aku memeluknya erat. Air mata kami turun tak tertahan.



“ bagaimana kau mengenaliku?”



Lirihku pelan.



“ aku dapat melihat seseorang dari auranya. Dengan cara itulah aku langsung mengenalimu. Namun aku sudah jauh melemah. Aku tidak bisa mendeteksi auramu kecuali aku melihatmu langsung “



Aku menatap wajahnya serius. Ia masih seperti dulu. Bahkan ia lebih cocok menjadi anakku.



“ bagaimana bisa. Kau masih sangat muda , sangat cantik. Sedangkan aku. Aku sudah tua. Tinggal menghitung hari hingga ajalku tiba “



Melati tersenyum



“ Rikku. Aku tahu dahulu kau ingin sekali mengetahui namaku. Itulah nama yang ibuku berikan untukku. Aku punya banyak nama namun Rikku , Rikku adalah nama Asliku. “



Rikku , yang artinya tanah atau bumi. Nama itu mengingatkan ibundanya akan tanah kelahirannya , bumi.



“ Aku salah satu dari mereka Sakti. Aku putri Seorang Dewa. Putri dari seorang selir kesekian yang lahir dari bumi. Mereka menyebut kami darah kotor. Aku di sini sebagai utusan dari Ayahku. Situasi sedang sulit di negeri kami sehingga aku yang dikirimkan ke bahtera ini agar negeri kami aman dari Kamun Ra. Mereka berjanji jika bumi sembuh kembali , kami bisa kembali ke rumah nenek moyang kami “



Jadi begitu. Setiap Dewa Dewi atau makhluk asing harus mengirimkan utusan agar negeri mereka aman dari Invasi Kamun Ra.



“ Sakti , aku bisa menyelamatkanmu. Kita pergi dari Galaksi ini , berdua. Aku punya kapalku sendiri. Kita bisa cari orang untuk menyembuhkanmu “



Rikku memegang tanganku , memintaku agar aku ikut dengannya , lari dari Galaksi ini. Aku tersenyum sambil menggeleng kepala



“ aku tidak bisa Rikku. Mereka akan menyerang bumi , mengusir manusia bumi , membunuh banyak orang tak berdosa. Bumi adalah rumahmu juga , rumah Bintang , kita punya banyak kenangan di sana. Aku tidak bisa diam saja “



Rikku memegang kedua tanganku



“ Namun Bagaimana caranya? Bagaimana caramu untuk menghentikan Kamun Ra?”



Namun belum sempat aku memberitahu Rikku , setiap layar di sekitar kamu seketika terbajak.



“ menerjemahkan dari Bahasa Rusia , bumi “



Lalu sebuah Video diputar



“ salam kenal hadirin yang terhormat. Saya Putin , Presiden Federasi Rusia. Saya meminta maaf sebesar-besarnya karena ketidakmampuan kami menyapa musuh-musuh kami secara langsung. Kami , Federasi Rusia telah mengetahui rencana pembinasaan dan pengusiran peradaban bumi dari ibu pertiwi kami yang tercinta, yang secara tidak langsung akan mengusir kami bangsa Rusia dari Ibu Rusia. “



“ Namun ini bukan ancaman kehancuran pertama yang kami hadapi. Nazi Jerman , bangsa kami sendiri Soviet , Amerika Serikat. Mereka semua pernah mencobanya. Kami bangsa Rusia dibesarkan dan diajarkan bagaimana mengenal musuh kami , mengenal dunia sekitar kami , Lalu beradaptasi dan bertindak cepat. Hanya dalam hitungan jam kami menemukan kesempatan untuk melawan balik , dan saya memanfaatkannya.”



“ ternyata Federasi Rusia bukan satu-satunya musuh kalian. Ada banyak pihak yang hendak menghancurkan kalian termasuk manusia asing yang tinggal bertahun-tahun di bumi , Sang Penjelajah Samudra. Jika kalian melihat pesan ini maka sebuah Bomb Nuklir berhasil diselundupkan ke negeri kalian , siap untuk membunuh dan menghancurkan kalian. Sebuah salam kecil dari kami Bangsa Rusia. Boom”



Saat itu juga suasana menjadi gaduh. Dewa Dewi , Jin dan semua makhluk di samping segala kesaktian mereka lari ketakutan. Dan saat itulah sesuatu menabrakku dan aku tidak sadarkan diri.



“ beraninya kau menipuku Sakti. Beraninya kau membiarkan anak-anak Adam itu menghinaku. Dahulu kala Aku dihina dengan dipaksa berlutut pada Adam. Kini , cucu mereka berani menghancurkan ragaku , menghancurkan istana yang Kubangun bertahun-tahun. “



“ Ini belum berakhir Sakti. Pengikutku semakin banyak. Meski Tanpa sekutuku, tinggal menunggu waktu mereka tiba di bumi. “



“ tidak akan Kamun Ra. Karena aku yang akan mencegahnya.”



Aku terbangun di kapal pribadi Rikku. Aku terbaring diatas kasur dengan sebuah selimut. Aku tidak menyangka Cyber Terorris Bumi , Ripper berhasil mengelabuiku. Ia menanamkan Malware ke kapalku , dan sebuah video pesan dari Federasi Rusia. Lalu ketika kapalku tiba di Bahtera , dan terhubung dengan jaringan di sana. Malware itu dengan sendirinya mengunggah video tersebut , mengaktifkan nuklir dan meledakkannya. Ripper dan Rusia pasti telah mengetahui kejadian ini jauh sebelum diriku. Mungkin beberapa jam atau beberapa hari



“ Sakti! Kau sudah bangun?”



Aku melihat Rikku. Ia langsung berlari dan memelukku. Ia raih kedua pipiku lalu ia cumbu bibirku , meluapkan kerinduan di dalam dirinya.



“ kau menyelamatkanku? Apa yang terjadi?”



Rikku menyelamatkanku beberapa detik sebelum nuklir meletus. Kami berteleportasi ke kapalnya yang berada di tata surya yang lain. Rikku dapat berteleportasi dari satu tata surya ke tata surya lainnya.



Ketika Nuklir itu meledak , ledakan setara 5 megaton terjadi menciptakan matahari kecil berdiameter hampir 2 km.Seluruh makhluk hidup bahkan Dewa-Dewa sekalipun tewas di tempat. Begitu juga dengan super computer yang mengendalikan armada drone Kamun Ra. Ketika pusat jaringan hancur , Drone tersebut kehilangan kendali dan seketika lumpuh.





Ledakan Nuklir menghancurkan segala yang ada di Bahtera tersebut dalam radius 20 km. Bahtera itu terbelah dua , dan hampir seluruh makhluk hidup di dalamnya tewas seketika. Nuklir itu membunuh ratusan juta jiwa. Membunuh hampir seluruh sekutu Kamun Ra.



“ Sakti. Semua sudah berakhir. Aku ingin , kita berdua lagi. Aku ingin kita hidup bersama. Aku , aku menyimpan kepribadian Bintang di jaringan pribadiku. Kita bisa mengunggahnya ke tubuh bionic dan Bintang bisa hidup lagi. Kita bertiga bisa bahagia lagi “



Rikku bahkan mengunggah seluruh pikiran Bintang ke sebuah jaringan. Ia menunjukkan lewat monitor . Aku terdiam. Aku melihat tubuh Bintang . Rikku merekonstruksi tubuhnya lalu menyempurnakannya. Ia benar-benar ingin kami hidup bahagia lagi.



“ tapi di mana Rikku? Hampir semua planet di luar sana sudah hancur dan tandus “



“ masih ada bumi yang lain di luar sana. Di luar Jagad raya kita. Kapal biasa tidak akan dapat menjangkaunya tapi ilmu sihir bisa. Planet itu bahkan lebih subur dari bumi. Kita bisa tinggal di sana , kita bisa bahagia. Kita lupakan masa lalu kita , kita lupakan Kamun Ra. Kita mulai hidup baru. “



Aku akhirnya mengangguk dan menerima tawarannya. Namun aku menjelaskan jika walaupun Rusia berhasil membunuh sekutu-sekutu dan armada tempur Kamun Ra , pengikutnya masih banyak di luar sana. Mereka mungkin akan bersatu menginvasi bumi , membahayakan peradaban di sana. Jika Rikku membantuku menghentikan mereka , maka aku akan menuruti semua keinginannya.



Rikku memelukku. Ia seperti tak punya pilihan. Ia mencumbu bibirku , lalu melucuti semua pakaianku. Ia raih jubahnya lalu membukanya. Ia taruh tubuh mungilnya diatas tubuhku dan ia mendekap tubuhku erat dan terus mencumbu bibirku.



Ia melahap leherku nafsu. Aku dekap dia dengan tanganku yang sudah lemah, lalu melahap lehernya. Rikku mendesah. Bibirnya naik ke telingaku dan mencumbunya gemas. Ia lahap telingaku dan membisikkan betapa ia rindu denganku.



Tanpa menunda-bunda , Rikku memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Ia menggoyangkan tubuhnya , menggenjot penisku dengan liar. Ia mendongakkan kepalanya dan mendesah keras. Diusiaku yang sudah sangat Tua , ia memberiku hadiah yang sangat indah. Aku pegang pinggulnya dan menggenjot vaginanya dari bawah



Aku pun ejakulasi. Staminaku tidak sekuat dulu lagi. Rikku tersenyum puas dan tak lama ia juga mencapai puncak kenikmatannya. Ia dekap tubuhku menindih tubuh tuaku dengan tubuh mungilnya. Ia lalu berbisik



“ aku ingin tumbuh tua bersamamu Sakti. Aku ingin punya kehormatan itu namun itu mustahil.”
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd