Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengalaman Erotis Masa Kecilku

Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
up date ya......di tunggu ya...
 
Terakhir diubah:
Ceritanya unik gan, lucu nya dapet,,

Lancrotkan gan..
 
:lebah:ng....ng..... nunggu apdet
 
PART 10

Pembaca semua, cerita ini SEJUTA % FIKSI, tidak berdasarkan pengalaman siapa siapa.

Latar belakang kejadian, tempat dan tokoh cerita SEJUTA % hanya IMAJINASI saja, jika ada kesamaan itu hanya kebetulan belaka.

Didalam cerita penulis menyajikan POV Malaikat dan POV Syetan, penulis berusaha menyampaiakan pesan moral bahwa kejadian yang menimpa manusia berawal dari bisikan syetan yang senantiasa menggoda manusia, tapi disisi lain ada mahluk Tuhan yaitu Malaikat yang senantiasa berusaha mengingatkan untuk jangan pernah meninggalkan Tuhan agar manusia tidak terpedaya oleh bujuk rayu Syetan.
Tapi di Real Life kebanyakan Syetan mendominasi kehidupan manusia dalam kesehariannya.

Ambil sisi positif dari cerita ini barangkali ada dan buang jauh jauh sisi negatifnya.

Salam Semproters !





Aku berjalan keluar rumah diminggu pagi ini dengan tujuan ke rumah pak Kajan tetanggaku untuk menanyakan apa dia kemarin mencari jangkrik pesananku. Hampir rutin sebenarnya setiap seminggu sekali aku selalu menyempatkan diri untuk menyapa tetangga kampungku ditengah runinitas yang padat selama 6 hari kerja, maklum sebagai seorang manager operasional sebuah pabrik minuman yang cukup lumayan besar membuat hari hariku sibuk baik siang maupun malam walau hanya sekedar make sure atas kelancaran operasional pabrik. Ini mutlak menjadi tanggung jawabku walaupun aku memiliki banyak bawahan yang sangat bisa diandalkan tapi aku ngga mau kecolongan apabila operasional pabrik sampai mengalami gangguan yang berarti.

Ditengah perjalanan tadi banyak sekali kujumpai anak anak yang sedang bermain, ibu ibu yang sedang bersih bersih pekarangan dan sebagian kujumpai hendak ke ladang mereka di pesawahan. Setiap kali melihat anak anak hatiku terasa sedih, mengingat diusia perkawinanku dengan Rini yang sudah mencapai tahun ke 10 belum juga diberi anak. “Hah….! Boro boro anak “ bathinku kesal.

Sering baik dikantor maupun dirumah saat sendiri aku merenungi nasibku dan nasib istriku Rini. Jujur aku sangat sayang dengan istriku yang sangat cantik, penyabar dan selalu menurut kepadaku. Aku kasihan dan iba kalau ingat hubungan ranjangku…….aku sedih melihat raut kekecewaan yang berusaha dipendam istriku.

Tak terasa aku sudah didepan pekarangan rumah Pak Kajan, kudekati pintu rumah yang sedikit terbuka, “Tok..tok..tok..” “Assalamualaikum……”

“tok..tok..tok, Assalamualaikum……..” kemana yak ok ngga ada jawaban .

Dengan sedikit tekanan kucoba membuka pintu rumah Pak Kajan pelan pelan……kulongokan kepala kedalam mencari penghuni rumah, tapi tidak nampak satu orangpun berada diruang tamu maupun ruang tengah. Memang bentuk ruangan rumah Pak Kajan antara ruang tamu dan ruang tengah itu sebetulnya satu ruangan hanya diberi sekat semacam partisi dari kayu untuk memisahkan kedua ruangan tersebut setinggi 1,5 meter.

“Assalamualaikum…….”

“eh…eh…eh…ah…ahg…”

Lho kok salamku dijawab lenguhan sih, apa mereka sedang bercinta ya….pelan pelan kuturuti kata hati untuk mengintip keasal suara yang ada diruangan sebelah kanan ruang tamu. Kudekati pintu dan kutempelkan telinga untuk menajamkan pendengaranku, dan oh….ternyata memang ada aktifitas mesum didalam sana. Penasaran aku mencari lubang dipintu barangkali aku bisa melihat kedalam dan yes ada bekas lubang kunci yang telah dilepas mungkin karena slotnya rusak. Dan astaga….body bu Kajan benar benar membuat aku terangsang….tubuhnya montok berkeringat nampak licin dengan buah dada sedang menggantung indah, Dia sedang menggoyangkan pantatnya maju mundur dalam posisi wanita on atas. Posisi bu Kajan memang menyamping karena posisi ranjang mereka berada lurus persis dengan pintu kamar sehingga dengan jelas kulihat bu Kajan menggoyang dengan sexy nya diatas tubuh tua Pak Kajan. Tubuh itu sangat indah dengan kulit sawo matang mulus bersih. Dalam keadaan telanjang bulat dengan rambut panjang dibiarkan terurai sepanjang pinggang membuat bu Kajan Nampak bagai seorang bidadari desa berpacu diatas motor tua yang sudah usang. Pemandangan yang bisa membuat iri laki laki lain apabila melihatnya seperti diriku ini.

Selisih usia Pak Kajan dengan Bu Kajan memang terpaut jauh, entah bagaimana caranya Pak Kajan bisa mendapatkan Bu Kajan yang jauh lebih muda seumuran Bu Rasti istrinya mas Sugi dipernikahan keduanya setelah menduda cukup lama.

Hebat stamina orang tua itu, digoyang sedemikian rupa oleh istri yang jauh lebih muda dia hanya santai sambil merokok. Edan….! “aku mah apa tuh…” bathinku sedih. Nampak kontol besar pak Kajan keluar masuk saat Bu Kajan menyelingi gerakannya dengan gerakan turun naik mengocok memeknya dengan kontol besar suaminya.

Kontolku tegang, dadaku bergemuruh nafasku sedikit tersengal sengal menyaksikan persetubuhan mereka, tapi “ah…..sialan belum juga lima menit nonton persetubuhan Pak Kajan dan istrinya, kontolku muncrat tanpa kukocok……nikmat sekali aku rasakan orgasme kali ini, tapi jauh dilubuk hati aku sangat sedih mendapati kekuranganku ini. Sementara Pak Kajan masih asyik dengan kegiatan mereka didalam sana.Kuputuskan untuk tidak mengganggu Pak Kajan, akan aku cari sendiri jangkrik buat burung burungku, kulangkahkan kaki menuju sawah. Dengan kesal bercampur nikmat aku melangkah keluar dari rumah Pak Kajan. Sambil berjalan kucoba mengeringkan lelehan sperma dicelana dalam dengan meratakan di seluruh cd bagian depan. Lengket sekali rasanya tapi ah mau pulang dulu malas keluar nantinya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


“Bram…..kamu bener mau nyari tanah liat ?” Tanya wak Indun

“Iya wak….ada tugas sekolah membuat kerajinan tangan dari tanah liat”

“Oh….ya udah cari sini….sini didekat wa banyak tuh tanah liat yang bisa kamu ambil”

“Boleh wak aku ambil disawah uwak…?” Tanya Bram

“Boleh lah….masa ngga boleh sih, sini….tuh disitu dekat kaki uwak tanah litanya bagus tuh buat bikin kerajinan tangan, kamu congkel aja nih pakai arit uwak “ perintah wak Indun

“iya wak”

Kemudian Bram turun dari balai gubug bapaknya, lantas melangkah mendekati wak Indun yang masih selonjoran dengan kaki kiri diselempangkan naik diatas paha kanannya.

“Yang ini ya wak yang bagus…?” Tanya Bram

“iya itu…..kelihatan liat banget terus warnanya juga hitam pekat pasti bagus buat bikin kerajinan tangan “ jawab Wak Indun sambil menarik kedua kakinya ditekuk seperti duduk nongkrong. Otomatis dengan posisi yang seperti itu kain jariknya ketarik keatas dan kesamping kanan kirinya, sehingga membuat lubang besar diantara kedua pahanya.

Dengan tangan kanannya Bram mencongkel tanah liat dengan arit yang dipinjamkan oleh Wak Indun, posisi Bram seolah sengaja berhadapan dengan posisi duduk wak Indun. Setelah berhasil mencongkel segenggam tanah liat Bram mendongakan wajah bermaksud menanyakan kepada wak Indun perihal tanah liat yang berhasil dia ambil itu bagus atau tidak. Tapi sebelum sempat bertanya, mata Bram menangkap pemandangan yang membuat kontolnya mulai ngulet. Pemandangan yang bikin hati deg degan, membuat nafas Bram sedikit memburu. Didepannya nampak betis mulus namun sedikit kotor terkena lumpur, ketas menampakan batangan paha mulus sawo matang yang terhidang indah memanjakan mata mudanya. Dan di ujung batang paha mulus itu kelihatan ada sebuah kain tipis menggembung yang basah ditengah tengahnya. Kain yang sama jenisnya dengan yang tadi pagi ia lihat tapi tidak kendor, kain yang sama jenisnya seperti kain Bu Rini yang kemarin dia sibakan demi mencari busungan yang dibungkusnya.

“ah…..godaan apa lagi ini” “kenapa aku seberuntung ini..?” batihn Bram tak habis pikir


POV Syetan

“Lo emang beruntung banget Bram….gw aja yang syetan belom pernah liatin memek emak emak syetan yang nafsu sama gw….mereka galak galak Bram, beruntung Lo….beruntung”

POV Malaikat

“Beruntung gundulmu…..berdosa tau Bram…..udah – udah jangan diliatin Bram….ntar mata kamu juling kalau terus terusan melototin kaya gituan, nh aku aja ngga bafsu kok ngliat gituan”

POV Syetan

“Jelas lah Lo ngga nafsu…..emang lo kan diciptakan tanpa nafsu, gimana sih Lo….” “beda dengan kita…khusunya si Bram….Dia memang butuh pemandangan seperti itu biar dia cepat dewasa”

POV Malaikat

“Eh…udah dong, jangan lo sesatkan anak orang…kasihan tau…… kalau dia nanti masuk neraka akibat mau nurutin bujuk rayu elo yang keblinger itu”

POV Syetan

“Ye….biarin…, ini tugas gw, jalanin aja tugas elo….terus Bram plototin tuh memek, jangan sampai kamu sia siain…” “Keep going brother….” “Hahahaha……jangan Cuma plototin, tapi uwes uwes kaya memek ibumu tadi pagi Bram”

Tiba tiba kedua paha wak Indun ditutup rapat, Bram pun kaget, dengan muka malu dia mencoba mendongakan wajahnya untuk melihat wajah wak Indun. Wak Indun ternyata sedang melihat kearah lain.

“oh….syukur…syukur…ternyata wak Indun tidak menyadari kalau tadi aku memperhatikan selangkangannya” bathin Bram lega

“Udah nyarinya….” Tiba tiba Wak Indun bertanya kepada Bram

“Belum wak, baru sedikit…” jawab Bram dengan sedikit heran karena Bram melihat wajah wak Indun masih belum melihat kearahnya saat bertanya tadi.

“Ya udah cepet lanjutin, jangan lama lama”

“Iya wak….., kalau emang wak Indun mau lanjutin kerjanya silahkan saja wak….Bram ngga akan nggangu kok”


POV Wak Indun

Sialan nih anak, apa dia tahu kalau aku sengaja membuka pahaku…., apa dia tahu kalau aku lagi kepengen ditusuk memeku, Ah…andai saja disini ada suamiku akan aku ajak ngentot dipingir kali sebelah sana. Oh…..kenapa aku terangsang diliatin sama mata Bram yang polos itu…..Dan….ah itu anak besar sekali tonjolan celananya. Sialan dia juga nafsu sama aku…..Oh……basah deh memeku, pengen aku menggaruk tapi gimana caranya…….tanganku kotor dan lagi ada anak ingusan masa aku harus nggaruk memek didepanya. Ah….sialan ..sialan…! runtuk hati wak Indun.

Emang sialan nih bocah ngganteng, enak saja nyuruh aku buat lanjutin kerjaku, dia seperti tahu keadaanku seperti apa, kayaknya dia seperti sedang menggodaku…. Sialan bener….awas ya kamu Bram.


“Eh…Bram, kamu kenapa kok celana kolor kamu melar gitu….?”

“Mana wak……oh…ini ya….anu wak Bram lagi pengin pipis jadi suka gede gini” jawab Bram mencoba memancing wak Indun.

Merasa tertantang mendengar jawaban tenang bocah ingusan didepannya membuat wak Indun berniat menggoda Bram.

“Gara gara ini kan !” bentak wak Indun sambil mengangkankan kedua pahanya sekali lagi.

“Lho…wak kok dibuka seperti itu….tar Bram liat lho “ lagi lagi jawaban yang membuat kesal wak Indun yang terdengar

“Memangnya kamu tadi belum liat apa !” “jangan bohong kamu” teriak sewot wak Indun sambil mengatupkan kembali pahanya.

“Emang sih wak…tadi udah liat tapi sebentar banget belum puas “

“Eh …kamu apa apaan, masih kecil udah berani ngliatin punya orang dewasa, apa ngga takut kamu” bentak wak Indun lagi

Karena Bram melihat dan merasakan kalau wak Indun hanya pura pura atau mungkin malu dengan dirinya maka Bram pun berniat menggoda wak Indun agar fantasinya bisa lebih terpenuhi lagi.

“Gini aja wak….boleh ngga Bram liatin punya wak yang indah itu…”

“Apa kamu bilang Bram….” Jawab wak Indun dengan suara serak menahan nafsu dan perasaan gelisah

“Jelas kan wak apa yang Bram bilang tadi, Bram ingin liat punya wak lagi, boleh kan ?”

Wak Indun diam menatap tajam mata Bram, mau ngga mau Bram jadi salah tingkah ditatap seperti itu. Walaupun sudah dua kali pengalaman berhadapan dngan dua orang wanita dewasa tapi kali ini orangnya berbeda. Bisa saja tiba tiba dugaannya meleset kalau ternyat wak Indun ngga suka akan kejahilannya.

Ada sekitar dua menit mereka hanya diam, mata wak Indun menatap tajam mata Bram, sementara Bram mulai menundukan wajahnya ngga kuat kalau harus bertatapan dengan wak Indun. Hatinya sedikit ciut tapi dia tidak takut karena dia yakin benar kalau wak Indun tadi sengaja membuka pahanya lebar lebar didepannya.

Tiga menit berlalu mereka masih diam dalam posisi yang sama sampai akhirnya tiba tiba mata Bram menangkap gerakan kedua paha wak Indun membuka…..tapi secepat itu pula dikatupkannya lagi.

Bram yang tak habis pikir melihat wajah wak Indun untuk mencari jawaban, tapi lagi lagi tatapan tajam wak Indun masih menyerang matanya. Sampai kemudian terdengar suara lirih wak Indun yang membuatnya kaget.

“Bram….benar kamu pengen liat punya uwak ?”

“Iya wak…..Bram pengen….” Jawab Bram antusias

“Kalau begitu tolong kamu ambilkan air dijeligen dibelakang kamu “ perintah wak Indun

“Buat apa wak…..?”

“Udah kamu jangan banyak Tanya….”

“ini wak jeligennya”

Kemudian wak Indun menerima jeligen berisi air minum, dibasuhnya kedua tangan wak Indun agar bersih dari kotoran lumpur, Kemudian diberikannya jeligen itu kepada Bram “cuci tangan kamu Bram, cepetan “ suruh wak Indun sambil matanya melihat sekeliling pesawahan.

“iya wa…..” jawab Bram masih tak mengerti maksudnya disuruh nyuci tangannya

“Kamu boleh liat punya uwak, tapi kamu juga musti tunjukin punya kamu biar kita sama sama saling melihat bagaimana ?” wak Indun memberikan penawaran dengan suara yang masih terdengar tegas

“boleh wak…..Bram siap, demi melihat punya uwak yang cantik dan sexy”

“apa kamu bilang Bram, uwak cantik …uwak sexy…, tahu dari mana kamu” kejar wak Indun sewot, tapi didasar hatinya jujur dia merasa tersanjung dan terbang mengawang dipuji oleh anak ingusan macam Bram. Sempat terlintas dalam pikirannya keraguan akan aksinya kini, rasanya tak pantas wanita dewasa seumuran dirinya tertarik dengan anak ingusan bau kencur tapi memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga membuat dirinya terbawa dalam situasi yang seperti ini. Nafsu yang bangkit oleh tatapan anak ingusan.

Tapi persetan dengan ketidak wajaran, persetan dengan apapun, yang penting kini aku harus mampu meredakan syahwat yang sudah menyelubungi sanubari, menghentak dari hati dan otak yang mengerucut ke gua garbaku.

“Siapa yang mulai Bram, apa musti uwak dulu yang mulai…..”

“Iya donk wak….kan uwak yang pengen liat punya Bram”

“Eh….enak aja kamu, siapa bilang uwak pengen liat punya kamu…?!” geram wak Indun

“Oh….jadi uwak ngga mau liat punya Bram, ya udah kalau gitu Bram juga ngga maksa kok”

“Maksud kamu gimana Bram ?! “ ujar wak Indun gusar dan sedikit marah

“Yah kalau Bram sih udah liat inih punya uwak walaupun sedikit sih…tapi itu cukup buat Bram untk bisa membayangkan kalau itunya uwak tembem dan banyak bulunya” sindir Bram

Sialan nih anak, bikin gw mati kutu, nih anak ya….masih kecil tapi udah lihai mempermainkan orang tua….bathin wak Indun

“Baiklah….kalau kamu maunya gitu, neh liatin sepuasmu “ ujar wak Indun sewot sambil tangannya menggenggam ujung jarik dan dinaikan ke arah perutnya.

Bram senang bukan kepalang, fantasinya akan tubuh perempuan terpenuhi lagi, namun otak mesumnya cepat cepat menetralisir wajah senengnya diganti dengan ekspresi biasa biasa aja dihadapan wak Indun.

“Ah…wak, kalau Cuma kaya gitu sih Bram udah liat dari tadi “

“Asem kamu ya Bram, neh plototin lagi “ balas wak Indun sambil dia singkapkan cd ketatnya ke samping dengan tangan kirinya.

“Gimana wak kalau sambil duduk aja, ngga enak kalau sambil berdiri takut ada yang liat wak “ ajak Bram sambil dia menundukan wajahnya mendekat ke gundukan memek wak Indun yang dikerubungi jembut hitam lebat bak hutan kecil. Hatinya bersorak gembira, tanpa dinyana ada satu lagi wanita dewasa rela menunjukan barang intimnya untuk dinikmati mata mesumnya.

Wak Indun seperti kerbau dicucuk moncongnya menurut saja apa yang diinginkan Bram. Dia menurut duduk di pematang sawah sambil mengangkangkan kakinya. Kembali tangannya kirinya menyibak kesamping cd ketat yang dipakai sementara tangan kanannya merapikan jarik agar tidak menghalangi pandangan mata Bram.

“Udah puas kan kamu, udah ya…..?” tegur wak Indun saat menyadari Bram kini jongkok sambil menundukan punggungnya.

Mata Bram tidak lepas dari gundukan memek wak Indun yang Nampak lebat jembutnya dan Nampak garis tengah memek yang masih rapi membujur dari atas kebawah.

“Belum donk wak, kan baru sebentar …lagian kan belum liat dalemannya kayak apa wak…” ujar Bram semakin berani

“Ya udah cepet sini perhatiin memek uwak,…nih liat” ujar wak Indun lagi sambil kedua tangannya meraih bibir memeknya sendiri lantas dijembreng kekanan dan kekiri agar nampak isi memeknya. Dalam hati wak Indun sebenarnya risih dan sangat malu tapi rasa tergelitik disanubarinya dan juga syahwat yang semakin menderu membuat rasa malu dan risih perlahan hilang lenyap entah kemana. Tergantikan rasa gatal dimemek yang butuh garukan kontol laki laki, gatal yang butuh jilatan lidah, gatal yang butuh sapuan jari jari manusia.

“Ih…itu apa wak…yang njendol diatas ?” Tanya Bram pura pura bego

“itu namanya itil Bram,….”

“kalau yang itu apa wak “ Tanya Bram lagi sambil nunjuk lubang kecil dibawah itil.

“itu lubang buat kencing…..” jawab wak Indun kesal karena memeknya bertambah gatal dan banjir cairan birahi.

“ohhhh…..hh, terus itu lubang yang rada besar …lubang apaan wak …?”

“itu lubang buat ngentot “

“Hah…ngentot….emang apaan wak ?”

“kamu emang belum tahu ya Bram….apa pura pura bego sih…secara kamu itu kelihatannya udah tahu yang kayak ginian soalnnya” jawab wak Indun masih dengan nada sewotnya

“beneran wak….Bram ngga tahu…”

“Ya udah sini wak terangin…, ini lubang buat ngentot, ngentot itu kontolnya laki laki masuk kelubang sini, tapi masuknya berulang kali gitu…..” terang wak Indun sambil jari telunjuk kannnya menyentuh dan mengelus lubang ngentotnya.

“eh,,,,,ehhh,,,,argh…….ssssshhh…..”

“Napa wak…kok wak kaya kesakitan gitu…?” Tanya Bram pura pura begonia diterusin.

“Bukan sakit bego….ini enak…nikmat tahu……ihhh ….sssss….ahhhhaa’

“wak……”

“iya…” jawab wak Indun sambil matanya merem melek

“Boleh ngga…..Bram megang punya uwak…..?” rajuk Bram sedikit kuatir ditolak

“Bo….bo..leh….sini…tangan kamu , sentuh memek uwak Bram….ahhhh….”

Bram dengan semangat 46 segera menyentuh memek wak Indun, digesekan jarinya ke kelentit wak Indun sebagai sasaran pertamanya. Bram coba ulangi pengalamannya kemarin dan tadi pagi menggesek itil wak Indun. Pertama dia toel toel itil wak Indun dengan jempol tangan kanan. Sedikit kesusahan Bram mencoba menggeser posisi jongkoknya ke samping kanan wak Indun duduk. Jempol di itil sedangkan jari telunjuk Bram kini memutari lobang kencing milik wak Indun. Sensasi yang dirasakan wak Indun begitu dahsyat, wak Indun sampai bergidik bulu kuduknya, tubuhnya menggelinjang menahan sengatan listrik birahi yang ditimbulkan oleh sentuhan Bram.

Kira kira 4 menit sudah Bram mengeksplor itil dan lobang kencing wak Indun, nafas Bram pun tak kalah sesak, jantungnya berdegup keras, memek wak Indun membuat kontolnya tegang maksimal tersiksa didalan celana pendek yang dipakainya.

Kepalang tanggung Bram pun nekad memasukan jari telunjuknya kedalam lobang ngentot wak Indun…..

“Ih…kamu mau ngapain Bram…..sssstttt jangan disitu….sssstttttt….aahhhhaaahhh……”

Brampun tak peduli, jari jarinya keluar masuk lubang memek wak Indun dengan tempo yang semakin cepat. Ngga puas dengan satu jari….Bram masukan lagi jari tengah untuk menambah stimulasi tekanan pada memek wak Indun. Terbukti …wak Indun mengerang dahsyat……tubuhnya bergetar ngga karuan, bahunya bergoyang kekanan dan kekiri seperti anak kecil yang menolak saat disuruh mandi.

Jempol tangan kanannya kini digantikan dengan jempol tangan kiri menstimulasi itil wak Indun, mendapat serangan jari jari Bram sedemikian rupa embuat wak Indun kelimpungan. Dia ngga tahan lagi menahan sesuatu yang akan segera keluar dari dalam gua garbanya….dan

“ahhh……serrrrrr…..serrrrr ahhhh ….ohhh…….sssttttttt, nikmat…….ohhhhhh”

Wak Indun mengerang keenakan dengan wajah menengadah keatas dengan bertumpukan kedua tangannya dipematang sawah. Kakinya di selonjorkan kaku kedepan sambil pahanya berkejat kejat nikmat membuat Bram melongo ngiler menahan konak.

Dibiarkannya wak Indun menikmati masa nikmatnya akibat gesekan dan rojokan jari jarinya, Bram meremas gundukan kontol nya yang tegang maksimal meminta penuntasan dengan precum yang mulai keluar dikepala jamur. Bram gelisah tak tahu harus bagaimana menuntaskan rasa gelegak disanubarinya. Memang diusianya Bram belum pernah melakukan onani….bukannya belum tahu tapi dia belum sempat mempraktekan ajaran temannya yang sudah dulu praktek onani, namun keburu pengalamannya yang luar biasa ini justru ia dapatkan.
 
Terakhir diubah:
di cerita INI gak ada exe nya bram ya suhu....
secara dari awal bram cuma gesek2 aja...
tp mantab ceritanya hu
lanjuuutttt....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd