Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Penderitaan Panlok Erva

Bimabet
Chapter v.....
Chapter V

Kehidupan memang sulit ditebak, dan dibalik gemerlapnya cahaya, ada bayangan yang semakin gelap. Dibalik kehidupan Istagramku yang hidup dengan socialita, baju-baju seksi bermerk mahal, pakaian renang, dan makanan-makanan mewah, ada kegelapan yang sangat gelap yang terjadi.

"Aarrgh..." aku keluar dari bagasi mobil camry ketika Suri menarik putingku sampai aku keluar. Rasanya putingku sudah terasa sangat pedas dan perih karena terus disiksa oleh Suri. belum sempat aku melihat ke sekeliling mataku ditutup menggunakan karung. Rasa-rasanya aku sempat mengenali basement parkir yang sempat kuliaht saat turun dari mobil tapi karena rasa sakit dan keadaan yang cepat aku tidak tahu pastinya. Aku mendiga ini adalah klub dimana Suri bekerja, tempat aku baisa disiksa oleh mami Nike. Biasanya memang sekiranya 1 bulan sekali, tuan F pasti mampir.

Dalam keadaan telanjang hanya memakai collar anjing dan mata yang tertutup karung aku digiring. Tanganku diikat borgol di belakang dan aku berjalan di lantai yg kotor tanpa alas kaki. Tentunya putingku yang ditarik oleh Suri sebagai kekang sampai aku merasakan aku menginjak lantai seperti keramik dan mendengar pintu terbuka ada suara orang yang kaget karena melihatku.

"Eh ada apa ini ?" tanya suara pria dengan galak.
"tenang pa, temen kami ini lagi pengen cari cowok, dia pengen dientot dan ngisep kontol makanya dia kayak gini. iya kan ?" tanya Suri kepadaku sambil memijit putingku dengan lebih keras.

"i-iya...." ujarku.....
"Bapa mau dilayani lonte ini ?" tanyanya menjajakanku dan aku hanya bisa pasrah.

Suri berbisik di telingaku. "perkenalkan dirimu tanpa menyebut nama," bisiknya

Aku dengan berat hati mempermalukan diriku, "Tuan, saya adalah lonte pecun cina kafir yang bisa dipakai siapa saja. Saya hidup hanya untuk memuaskan kontol-kontol. Saya pantas diperlakukan seperti toilet umum pembuangan peju." ujarku mempermalukan diriku ke orang asing yang bahkan wajahnyapun tidak aku ketahui.

"Berlutut...." bentak Suri.
"iya nona," ujarku menurut. Aku berlutut dan menengadahkan kepalaku kemudian membuka mulutku seperti siap menampung apapun. Dalam hatiku aku menangis dan tersiksa dengan perlakuan seperti ini, tapi pilihanku mudah, menurut atau disiksa lebih parah lagi oleh Suri dan tuan F.

"Gratis nih ?" tanya si Bapa
"iya gratis, bapa boleh panggil temen-temen bapa juga semua sekuriti buat pake dia koq, dia emang suka banget sama kontol" ujar Suri.

"Putih mulus gini, sayang lonte." ujar si bapa sambil aku merasakan ada penis yang masuk ke mulutku. Seketika itu juga dia menarik rambutku dan memaksaku menservis dia secara oral. Dia menjambak rambutku dan memakaiku dam memaksaku deep throat dengan kasar.
"Biasa liat penghuni sini doank yang bening-bening, gak nyangka bisa nyicip yang kayak gini," ujarnya

Aku merasakan penisnya masuk dan mencekikku, tapi aku hanya apsrah berusaha rileks agar tidak tersedak dan menikmati semua perlakuannya sekuriti yang tidak bisa kunikmati.

"apa liat-liat ? Sana lewat !"

"ih...... hiii...." ujar suara orang asing lagi dan terdengar langkah buru-buru dari higheels. Aku merasa ada 2 orang dan salah satunya perempuan yang menangkap kegiatan menjijikan kami. Aku tidak bisa melihatnya karena penutup mataku, tapi rasa malu rasanya menyelimutiku dan membuat harga diriku semakin tercabik-cabik.

Aku hanya bisa pasrah saat orang asing ini dengan sadis mempercepat genjotan ke mulutku dan kemudian dia mencabut penisnya dari mulutku dan membuatku terbatuk-batuk. Kemudian aku merasakan dia membalikanku dan menyuruhku menungging. Aku hanya pasrah saja menurutinya.

Dalam keadaan menungging Suri menginjak wajahku sampai ke lantai sementara pantatku menunggung siap digunakan si sekuriti. Suri menyuruhku memiringkan wajahku dan ada seperti sepatu yang menghampiri mulutku. "Jilat sepatu saya !" perintah tuan F dingin.

Jadi posisiku diinjak higheel Suri di kepala sedangkan lidahku menjilati sepatu tuan F dengan kondisi tersungkur dan menungging. Sekuriti kemudian mulai memasukan penisnya ke lubang Vagina ku.

"Mau anal juga boleh pa !" ujarnya menambah kehororanku.

"wah semua lubang bs dipake ya non ?"
"jawab kalo ditanya...." ujar tuan F

"budak ini hanyalah seonggok daging pemuas nafsu yang tidak boleh menolak apapaun. SIlahkan tuan pakai sesukanya," ujarku lirih.

Dan benar saja tak lama dia memasukan penisnya ke lubanga anusku dan membuatku meronta-ronta karena sakit. Semalaman entah berapa kuli yang menyiksaku dan belum kembali pulih aku sudah diperkosa kembali.

Aku merasakan ada lagi orang yang lewat. Aku tidak tahu bagaimana ekspresinya tapi sepertinya mereka
"Gila ih.... orang gila ngewe di sini." komentarnya melecehkanku.
"Cewek ini emang cuma budak seks, kamu mau pake juga ?" tanya Suri menjajakanku tanpa malu,"gratis loh"

"Gila kalian !" ujarnya lagi sambil menjauh langkahnya.

Sementara itu aku masih disodok di anus dan kadang dia beralih ke vaginaku dan kembali lagi ke anus sambil memukul-mukul pantatku dan meremas buah dadaku dari belakang.

Aku amsih terus menjilati sepatu tuan F dan Suri tak henti-hentinya merendahkanku dengan kata-kata yang sangat menyakitiku. "Lulusan luar negeri jurusan ngelonte ya ? Kasian digedein cuma buat jadi tempat penampungan peju umum. kasian mama papa kamu capek-capek gedein kamu cuma jadi tempat pembuangan peju. Temen-temenmu pasti udah bosen ya pake memek kamu sampe kamu pengen dipake sekuriti segala ?" ujarnya merendahkanku.

"Wah ada barnag bagus gak bagi-bagi !" ujar seorang pria lagi yang masuk.

"Eh Bos Anton," ujar si sekuriti yang mendadak malu.
"Mau bos, ini barnag bagus bos, gratsi lagi dikasih mbak ama bos yang ini," ujar si sekuriti.

"Halo," ujar Suri ramah menggoda si Anton ini. "Mau pake budak ini juga pa ? Temen saya lonte ini super kegatelan dan lagi pengen dilecehkan makanya saya bawa ke sini," ujar Suri seenaknya

"Kalo bro mau pake, boleh bro, abis ini kita bawa aja ke tempat bro," ujar tuan F. Kemungkinan keduanya sambil berjabat tangan dan kebirkutnya mereka berbicara seolah aku tak ada di sana sementara pikiranku semakin blur karena sekuriti menaikan ritmenya dan mempercepat keluar masuknya dari lubang-lubang kenikmatanku sementara aku masih menjilati sepatu dan Suri menekan wajahku dengan sepatunya semakin keras.

"Wah boleh juga nih, kebetulan capek nih," ujar Anton. "Bisa disuruh mijit bro ?"
"Disuruh minum pipis aja dia bisa koq bro," ujar tuan F

"hahaha bener-bener perek nih," ujar si Sekuriti, "memek sama anusnya enak banget"
Aku sendiri sudah merasakan kenikmatan dan rasa sakit yang sedang terjadi melanda diriku dan kemudian aku merasakan ada sperma hangat yang dihembuskan di dalam vaginaku.

Kemudian si sekuriti mencabut penisnya. "Bersihkan kontolnya bapa ini," ujar Suri menarik rabutku dan mengarahkan wajahku ke kontolnya si sekuriti yang masih belepotan sperma. Aku dengan menurut menjilati penisnya dengan perasaan jijik dan rendahan. "telen semua !" ujar si Suri. aku hanya apsrah dan menelannya sambil setengah menangis.

"bilang apa ?" tanya Suri lagi sambil memelintir buah dadaku.
"M-makasih !... makasih...." jeritku. Ketika Suri melepaskan cengkraman dari dadaku aku langsung tersungkur menyembah ke lantai. "Terima kasih telah menggunakan tempat pembuangan peju ini seperti semestinya." ujarku merendahkan diriku.

"banyak bacot emang dia !" ujar tuan F yang kemudian menyepak kemaluanku dengan kasar sehingga aku tersentak kaget dan jatuh dengan sperma yang langsung menetes keluar dari liang vaginaku ke lantai.

"Ah kotor lagi lantainya karena tetesan sperma. Bersihiin !" ujar Suri menarik rambutku dan mendorong wajahku ke lantai yang ada spermanya, "jilat sampai bersih ! telen !" perintah Suri yang hanya bisa kupatuhi dalam keadaan menyedihkan.

"buka mulutmu, tuan sekuriti mau pipis !" ujar Suri memerintahkan. Aku dalam tangisanku hanya bisa kembali berlutut dan menagdah serta membuka mulutku menanti air seni kotoran dari si sekuriti yang tak lama mengencingi mulutku.
"telan sampai habis" perintah Suri dan semakin terinjak-injaklah ahrga diriku. aku kini bahkan lebih rendah dari kebanyakan pelacur. Aku benar-benar tak lebih dari urinoir berjalan tempat pembuangan air seni dan peju.

"Wah jarang nih nemu barang bagus yang nurut. Nemu di mana bro ?" tanya Anton ke tuan F.

"Ada deh, yuk kita bawa ke unit lu." ujar tuan F.

"Makasih ya Pa udah mau muasin temen kita," ujar Suri ramah ke sekuriti. "Kita gak lama koq pa di dalem. paling sejam dua jam udah gitu nanti tengah malam mau keluar lagi. Kalo bapa masih di sini ajak beberapa sekuriti ke sini 2 jam lagi mungkin ketemu kita lagi dan bisa pake nih lonte lagi sebelum kita pergi keluar." ujar Suri.

"Oke non ! nanti bapak siapin kontol lebih buat muasin temen non yang lonte itu" ujarnya

"Bener nih gratis ?" tanya Anton
"Kita cuma bantuin temen aja, nih perek pengen kontol ya dia masochist akut gt" ujar Suri. Aku tidak tahu lagi mungkin saja aku memang masochist setelah selama ini disiksa dan dipermalukan.

Aku ditarik untuk berdiri kembali dengan putingku yang jadi bulan-bulanannya Suri kemudian ditarik ke lift. Tak lama kudengar suara pintu lift tertutup. Tak lama lift kembali terbuka dan ada suara pekikan kaget saat orang melihatku. sepertinya mereka menolak untuk naik bersama di satu lift.

Aku tahu ini bukan tempat mami nike, sepertinya ini mungkin apartemen tempat Suri. "tinggal di lantai berapa ?" tanya Anton kepada Suri yg masih memegang putingku. "Oh di lantai 20an" ujar Suri sok misterius.

"Lonte ini tinggal bareng kamu ?" tanya Anton
"gak koq, dia tinggal di kandang !" ujarnya lagi sekenanya.

tak lama pintu kembali terbuka dan ada lagi saura kaget dari beberap cowok. "Masuk aja !" ujar Suri. "Lumayan selama di lift kalian bisa grepe-grepe lonte ini gratis loh"

Aku segera merasakan ada tangan-tangan menggerayangiku dan lift bergerak naik kembali. Payudaraku dan vaginaku langsung jadi objek permainan di lift itu untuk beberapa saat.

Perasaanku semakin hancur kini, entah sudah berapa banyak cowok-cowok asing yang melihat tubuh telanjangku, bahkan satu satpam sudah menikmatiku dan aku tak tahu yang mana.

"koq lontenya bau pipis ya" ujar seorang pemuda yang menggerayangiku.

"dia abis minum pipis," ujar Suri. "Ada yang mau pipis ? temen lonte saya ini suka sekali minum pipis."

Aku semakin menangis dan sekali lagi Suri memaksaku berlutut mengadah dan seorang pria mengencingi mulutku lagi di lift yang bergerak. Aku harus menelan air seni orang asing yang wajahnya saja aku tidak tahu.

Saat itu perasaanku benar-benar kacau rasanya, malu dan terhina sekaligus excited. Entah semuanya menjadi satu ditambah perasaan terhina dan kesedihan yang membuat air mataku tak bisa berhenti mengalir.

Tidak lama tangan-tangan yang memegangku berkurang ketika lift berhenti dan kudengar ada suara suara photo handphone yang berbunyi, seseorang memotretku. Bahkan mungkin beberapa memvideokanku tanpa kuketahui. Tapi malamku masih panjang dan aku hanya bisa pasrah saat pintu lift terbuka dan putingku kembali ditarik Suri untuk berjalan menyusuri lorong dan akhirnya masuk ke dalam sebuah ruangan.

Aku tak tahu ruangannya sebesar apa tapi kemudian Suri membawaku masuk ke dalam satu pintu yang lain dan aku merasakan aku masuk ke dalam kaamr mandi.
"ada liserin di dekat wastafel" ujar Anton dari luar.

"Oh ya.... kami akan mencuci pelacur ini supaya kau bisa menggunakannya," ujar Suri menyuruhku berlutut dan kemudian mendorong wajahku masuk ke toilet bowl lalu memflushku berkali-kali. "Kumur di sana !" bentaknya.

Aku merasakan sensasi yang lebih terhina saat aku harus berkumur menggunakan air dari toilet bowl. Dan kini penutup mata dari karung yang menutup mataku menjadi basah dan berasa sangat tidak nyaman untuk digunakan. Ingin aku melepasnya tapi tidak bisa karena tanganku terborgol dibelakang.

"amm....ppphhhhhhhhhhurrrhhrhrhrr" aku mencoba minta ampun karena dengan sadisnya Suri menaikan dan menyelupkan mukaku sesukanya sambil memflush berkali-kali.

Ketika air flush berhenti aku baru bisa bernafas lega dan kemudian dia menjambakku dan menggiringku beberapa langkah kemudian aku dipaksa berkumur liserin dan bersih-bersih. Ia menyiramku dengan jet washer dan dalam keadaan basah kuyup aku dibawa keluar dari wc ke ruangan berAC yang sangat dingin membuatku mengigigil.

Suri tidak lupa memasangkan nipple clamp di kedua putingku yang terkait dengan rantai "Kalo ditarik, gini dia akan nurut dan bro Anton dengan mudah bisa menggeser-geser dan menggerakan budak ini," ujar Suri sambil meanrik-narik rantainya membuat putingku tersiksa.

"nih, lontenya bro Anton," ujar Tuan F "Silahkan dipakai, nanti sejam lagi kami akan jemput dia." ujar tuan F dan aku mendengar keduanya meninggalkanku dengan orang asing ini. "Kamu kalo gak nurut sama tuan Anton bakal aku hukum !" ujar tuan F memperingatiku sesaat sebelum meninggalkan ruangan.

Aku merasa seperti barang yang dipinjamkan oleh tuanku dan rasanya sangat memalukan dan menyedihkan. Kedinginan karena basah aku akhirnya berlutut sambil mengigil karena ACnya sangat dingin sekali.

Suasana awkward terjadi, aku hanya mengigil kedinginan. dalam hatiku jikalau si Anton ini mau pakai aku, segeralah dia pakai aku, jangan diam seperti ini juga. Menunggu membuatku gelisah dan kedinginan ini membuatku sedikit gila.

"Er boleh kumainkan ini ?" tanyanya sambil memainkan nipple-clampku membuatku merintih kesakitan.

"Silahkan tuan lakukan apapun yang tuan inginkan, budak ini tidak memiliki hak apapun untuk menolak." ujarku pasrah.

Kemudian dia memainkan nipple clamp di dadaku sambil tangan satunya menyentuh vaginaku yang entah kenapa mulai becek.

"Buka mulutmu," perintahnya
Aku segera membuka mulutku dan tak lama mulutku dipenuhi penisnya. Aku segera memainkan lidahku menjilati penis yang memasukiku sementara ia sepertinya berdiri di depanku tangannya yang satu memegang kelapalu dan memajukan wajahku agar deepthroat.

Aku hanya bisa pasrah dipakai orang asing yang aku bahkan belum melihat wajahnya. Kemudian dia menggiringku dengan menarik rantai di nipple clmapku dan dia kemudian duduk di kursi atau ranjangnya dan aku berlutut di hadapannya. Kini tangannya bisa meraih rantaiku dan dia mengarahkan kepalaku ke penisnya. Ia melakukan ini sampai akhirnya setelah panjang dan mulutku pegal karena hampir dua puluh menit dia memaksaku untuk mengulum penisnya sebelum akhirnya dia berejakulasi di mulutku dan memaksaku menelannya.

"apalagi yang biasa budak seperti kamu lakukan ?" tanya Anton mulai bingung harus ngapain aku setelah dia memuncratkan spermanya.

"Terserah tuan, saya ada hanya untuk disiksa dan memuaskan tuan. Apakah tuan ingin menggunakan vagina atau menyodomi saya ?" tanyaku dan aku merasa sangat rendahan ketika selesai mengucapkan kalimat itu.

"gak mau, perek kayak kamu gak tau siapa aja yang pake. Penyakit juga saya gak tau !" ujarnya dengan nada agak merendahkanku. Entah kenapa aku merasa terpukul dan terhina sekali karenananya. Memang ebanr vaginaku ini sudah dipakai banyak orang dan mungkin emamng sudah tidak ada harganya lagi. Bahkan orang dikasih gratispun sudah tidak mau kecuali orang-orang kelas bawah mungkin yang mau.

"Jadi apa yang biasa kamu lakukan untuk menyenangkan tuanmu ?" tanya Anton lagi.

"Budak ini biasa disuruh bekerja tuan, tapi dengan kondisi tidak bisa melihat dan terikat seperti ini budak ini mungkin tidak bisa bekerja membersihkan tempat tuan. Mungkin.....Budak ini bisa menjadi pelampiasan kekesalan tuan juka tuan sedang kesal. Silahkan cambuk budak ini atau pukul budak ini untuk melampiaskan kekesalan tuan," ujarku pasrah

"Ah boleh juga gw lagi kesel sama bos gw, sini gw cambukin lu pake ikat pinggang gw"

Aku hanya pasrah dan menangisi nasibku yang sebentar lagi akan dipukuli tanpa alasan yang jelas.
"Buka lebar kaki loe," perintahnya "biar gw cambuk memek dan tete loe" ujar Anton

"B-berapa banyak tuan akan mencambuk hamba ini ?" tanyaku ketakutan

"yah 20 kali deh," ujar Anton enteng.

Aku berlutut dan melebarkan kakiku siap menerima yang terburuk di dada dan selangkanganku.

Cambukan pertama dari ikat pinggang segera menghantam dadaku yang berhiaskan nipple clamp, rasanya sangat sakit sekali seperti ada besi yang masuk mengahajar kedua putingku.

Belum sempat aku berteriak karena rasa sakit cambukan berikutnya sudah mendarat di vaginaku yang membuatku melolong kesakitan....

"mana kamu gak hitung ?" tanya Anton sadis. "ulai dari awal ya kalo gitu ?"

"....i...iya tuan...." ujarku pasrah masih merasakan rasa perihnya cambukan yang tidak dihitung itu.

"S-satuuu!!! " jeritku ketika cambuk itu kembali lagi menghajar buah dadaku. Menyentakan nipple clampku dan juga membuat dadaku terasa sangat sakit. ""M-makasih tuan....!" ujarku buru2 dengan harga diri yang sudah habis.

"DU.....DUAAA !!!" jeritku ketika cambukan kedua mendera vaginaku.

"T-te-terima kasih tuan....huhuhu......huaaaa Tiga !!!! T-teirma...."

Anton terus mencambuki aku hinga akhirnya,
""d-dua puluh !!! terima kasih......tuan...terima kasih tuan.....terima kasih tuan..." ujarku dan segera aku jatuh ke lantai merasakan perih luar biasa di kedua puting dan vaginaku. Rasanya seperti terbakar dan aku entah bagaimana merasakan rasa sakit yang sangat luar bisaa di area intimku itu.

"Ah lega juga !" ujar Anton sambil menarik rambutku dan kembali memposisikan aku untuk mengulum penisnya yang kembali menegang. Aku yang kesakitan hanya tak berdaya membiarkan putingku kembali ditarik utnuk berlutut kembali. Aku kemudian membuka mulutku dan dengan pasrah membiarkannya mendeepthroat mulutku.

"Jilat yg bener," perintahnya.
aku terus menjilati penisnya dan memainkan penisnya dengan mulutku, sesekali ia memaju-mundurkan kepalaku dan setelah beberapa belas menit aku yang mulai pegal akhirnya merasakan ada kedutan dari pensinya lalu aku membiarkannya menyemburkan sperma hangat lagi ke mulutku yang segera kutelan walau sebagian keluar dari mulutku karena banyak.
"mulut kamu emang enak lonte," ejeknya.

"Ya sudah aku jadi ngantuk," ujarnya sambil menarikku yang masih belepotan sperma di sekitar mulutku. kemudian dia membuka pintu menyuruhku berlutut dan entah mengikatkan sesuatu ke collarku dan juga menempelkan sesuatu seperti kertas dengan lakban di bawah payudaraku yang terekspos bebas.

"Ya sudah kamu tunggu tuanmu di sini ya budak !" ujar Anton. "sampaikan terima kasihku," aku mendengar suara pintu ditutup di belakangku dan aku sadar aku berada di lorong sekarang dalam keadaan telanjang tak berdaya.

Apa yang harus kulakukan sekarang ? aku mulai panik dan ketakutan. Apakah aku harus bergerak ? atau aku diam saja menunggu di sini ? Bagaimana jika ada orang yang menemukanku ?

Baru kali ini aku mengharapkan agar Suri segera kembali ke hadapanku. Aku memang sudah gila.
 
Chapter VI...
Chapter VI

Ketika kita berbahagia, maka waktu terasa cepat berlalu, tapi ketika rasa takut memenuhi, setiap detik terasa bermenit-menit. Itulah yang kurasakan ketika berlutut telanjang dengan mata tertutup di lorong apartemen yang tidak kuketahui ini.

Aku tak tahu apakah ini apartemen mewah yang sepi dan jarang ada penghuni ? ataukah apartemen murah yang sangat banyak sekali orang yang lewat ? atau bahkan ini apartemen dengan lift privat seperti di apartemen-apartemen super mewah ? Aku rasa mungkin saja ini apartemen murahan mengingat yang ini adalah apartemen Suri.

Tapi pikiranku bersikeras jangan meremehkan pelacur, kebanyakan pelacur yang laris dan cantik penghasilannya mungkin di atas 20juta atau bisa sampai 50-60 juta per bulan. Tarohlah seorang cewek SPA yang cantik dan laris sehari bisa mendapatkan sedikitnya mungkin 5 pelanggan selama 20hari kerja. 100 pelanggan dan dari satu pelanggan dia dapat 500rb berarti dia mendapat 50juta perbulan yang hampir menyerupai gajiku. Atau seperti perempuan gila lainnya yang sejam tidur bisa mendapatkan 3juta. Mungkin penghasilannya bisa mencapai 50-100juta.

Yah menyedihkan bukan sistem pekerjaan di negara ini lebih menghargai pelacur daripada jadi guru atau dosen yang gajinya kecil. Padahal katanya negara ini negara agama yang sangat menghormati moral, tapi kenyataannya sangat berbeda sekali. Apalagi para pelacur gelap ini bebas pajak karena pekerjaan tidak legal. Guru kena pajak.

"Tap....tap...." aku mendengar suara langkah. Seketika aku menjadi panik dan saking paniknya tubuhku jadi tidak bisa bergerak karena rasa panik dan takut.

Aku tak tahu apa yang terjadi tapi tiba-tiba suara langkahnya terhenti dan setelah sesaat berhenti menjadi langkah cepat dan aku mendengar langkah itu mendekatiku lalu menjauh dan terdengar suara pintu terbuka. Mungkin seorang perempuan yang terkejut karena menemukanku.

Suara lift kembali terbuka dan suara beberapa orang terdengar sedang mengobrol keluar dari lift, dan tiba-tiba saja hening.

"Ada cewek telanjang," ujar seorang cewek. "Udah ngapain liat-liat.... yuk cepetan. orang gila kali !"

"Bentar," ujar seorang cewek yang lain. "Loe mupeng ya,"

"nggak koq" ujar suara cowok.

Aku mendadak menjadi malu sekali karena komentar mereka. jelas mereka sedang melihat tubuh telanjangku.

"Lonte Gratisan, Silahkan Pakai Saya Sesuka Hati" tuh ada tulisannya.

"Wah beneran gratisan, mau dibawa ke kamar buat beberes kamar lu yang berantakan ?" tanya si cowok.

"kamar gw gak seberentakan itu, yuk udah gak usah ngurusin orang gila." ujar si cewek pertama.

"Hei, lonte, boleh pegang ga ?"
tanya si cowok.

"Saya cuma seonggok daging, silahkan lakukan apa yang tuan dan nona suka terhadap saya."
ujarku pasrah.

"Ih, gila ya...." ujar si cewek.

"ini kayaknya palsu," ujar si cowok sambil menggerepe payudaraku. "
"eh menurut loe, ini asli ga ?"

kemudian ada tangan lain yang lebih kecil menggerepe buah dadaku yang satunya.

"asli kayaknya" ujar si cewek

"asli nona, budak ini belum melakukan operasi apa-apa," ujarku pasrah.

"yuk udah, loe sih horny banget sih liat tuh cewek !" ujar si cewek.

"Ye cowok loe juga di sana horny abis, cuma dia ada loe aja makanya dari tadi diem aja. Iya kan Bro ?"

"Gak, ah gw mah takut kena penyakit." uajr si cowok lain yang suaranya terdengar bass.

"Muna loe !" ujar si cowok yang mengerepeku dengan tangan besarnya.

"Kalo gada cewek-cewek itu, loe udah gw abisin," bisik si cowok itu sambil menarik nipple-clampku dengan kasar.

"arghhh!!!" pekikku kesakitan.

Kemudian mereka berjalan menjauh, tapi aku sempat mendengar mereka memfotoku menggunakan hp mereka.

Ya Tuhan, berapa lama lagi aku akan ada di sini. Mana Suri dan tuan F ?

Aku mendengar ada suara pintu terbuka. Aku hanya mendegar suara langkah beebrapa dan kemudian ada suara umpatan perempuan dan suara langkah serta pintu yang kembali terbuka dan tertutup.

Entah berapa lama keheningan terjadi, terasa begitu lama bagiku sampai pintu lift terbuka kembali dan suara Suri terdengar
"Ah si lonte beneran ditaro di luar kamar," Suri cekikikan. "Ini kita selipin aja kartu akses bro Anton ke pintunya" ujar Suri lagi sambil melakukan sesuatu di sampingku.

"Wah ada tulisannya segala, Lonte Gratisan, Silahkan Pakai Saya Sesuka Hati" Suri menertawakanku "ini aku sambil rekam loh," ujarnya tertawa. "bener boleh dipakai sesuka hati ?" tanyanya

"Iya nona, lonte ini hanyalah seonggok daging pemuas nafsu."

"Oh sebutkan spek kamu Budak," ujar tuan F memerintahkan.

"Budak ini berusia 26 tahun dan merupakan ras keturunan Chinese yang dilahirkan untuk disiksa dan dipermalukan seumur hidupnya. Golongan darah O, tinggi 163cm dengan berat 49kg. Mulut budak ini ada untuk mengoral penis, meminum air seni, dan merendahkan diri. Kedua payudara budak ini ada untuk disiksa dan disakiti. Vagina dan anus hamba adalah tempat pembuangan sperma. Silahkan tuan dan nona menggunakan budak ini jika berkenan." ujarku merendahkan diriku seperti yang diajarkan oleh tuan F.

"****** kamu !" tuan F menampar dan menendangku yang sedang berlutut. "posisi kamu dimana ?"

Oh celaka aku lupa mengatakan posisiku yang lebih rendah daripada anjing sehingga digampar dan ditendang. "Kamu sama anjing mana yang lebih tinggi ? Ulangi !" bentaknya

Aku yang mengaduh kesakitan di lorong dengan tendangan dan pukulan serta jeritanku tentunya menarik banyak perhatian sehingga aku mendengar ada pintu-pintu yang terbuka.

AKu tahu bahwa ini adlaah rencana dan hukuman tuan F karena ketolanku, aku hanya bisa pasrah dan dengan setengah menangis dan berteriak, "Budak ini berusia 26 tahun dan merupakan ras keturunan Chinese yang dilahirkan untuk disiksa dan dipermalukan seumur hidupnya. Golongan darah O, tinggi 163cm dengan berat 49kg. Budak Kafir ini lebih rendah daripada anjing dan binatang sehingga pantas diperlakukan sebagai seonggok daging pemuas nafsu. Mulut budak ini ada untuk mengoral penis, meminum air seni, dan merendahkan diri. Kedua payudara budak ini ada untuk disiksa dan disakiti. Vagina dan anus hamba adalah tempat pembuangan sperma. Silahkan tuan dan nona menggunakan budak ini jika berkenan." ujarku setengah berteriak dan orang orang ada yang yang menyorakiku dan ada juga yang jijik dengan pernyataanku.

"bagus !" ujar Suri yang menarik nipple-clampku memaksaku berdiri dan menggiring aku yang dalam keadaan telanjang berjalan menysuur lorong. Aku tak tahu berapa banyak yang melihatku dan apa yang terjadi di lorong itu.

"Mind your own fucking business," ujar Suri yang menggeretku entah dia berbicara kepada siapa.

Aku merasakan kami masuk lift dan kemudian bergerak naik.

Tidak lama kami berjalan dan ada sebuah pintu yang terbuka dan aku masuk kembali ke sebuah ruangan. Mungkin ini kamar Suri. Ruangan ini ACnya sudah menyala, aku menduga mereka tadi menunggu aku di ruangan ini sambil berbuat mesum.

Mereka mengunci pintunya dan kemudian mereka menyeretku ke semacam pintu lagi dan membawaku kembali dan aku emrasakan mereka mengeluarkanku ke balkon karena perubahan udara dan angin malam yang berasa menyentuh kulitku.

"Tunggu dan berdiri di sini !" ujar Suri memerintahkan. "Lebarkan kakimu" perintahnya dan aku hanya pasrah menjadi tontonan di balkon ini dalam keadaan telanjang dan memalukan.

Sekitar ada sepertinya 10 menit mereka melakukan sesuatu di dalam dan kemudian Suri kembali menyeretku masuk.

Kemudian Suri memegang ikatan mataku yang terbuat dari bahan karung lalu melepasnya.

Aku membuka mataku dan cahaya lampu di dalam ruangan mulai kembali ke mataku.

"!" Aku terkejut setengah mati ketika melihat sekelilingku, ini bukan seperti yang kuduga sebelumnya. Kami bukan berada di aaprtemen Suri. Dinding dengan wallpaper coklat krem kotak-kotak, hiasan kayu, sofa hitamku, Ini di dalam kamar apartemenku ! Aku dipermalukan di apartemen milikku sendiri. ini Gila !

Tiba-tiba semuanya seolah kembali terulang. Sekuriti yang memperkosaku, kemudian Anton, dan entah siapapun itu penghuni apartemen yang memergoki aku di lorong. Semuanya terjadi di apartemen dimana sehari-hari aku tinggal. Aku seperti dihancurkan kehidupannya dan semua mungkin akan berubah setelah ini.

Aku hanya bisa shock dan menangis tak tahu harus bagaimana. Ini sudah keterlaluan dan aku merasakan amarah dan rasa terhina yang mendalam.

"Kalian keterlaluan !" teriakku pada Suri dan Tuan F
"Kalian tega mempermalukanku di lingkungan tempat tinggalku. Kalian memang ingin menghancurkan hidupku !" ujarku naik darah karena emosi.

"Plak !" tamparan keras menyambarku dari tuan F. "Kamu cuma budak ! Kamu pikir kamu layak hidup di sini ?" bentaknya

Entah kenapa aku ketakutan sekali saat tuan F dengan beringasnya mendorongku dan mencekikku. Ia menjambakku dan menyeretku ke WC lalu memasukan wajahku ke toilet bowl, "kamu inget posisi kamu budak ! Hidupmu sudah hancur dari dulu ! Seharusnya kamu tiap hari jadi budak, masih bagus kamu masih punya 4 hari buat jadi cewek normal. Kalo aku udah mutusin harusnya kamu tiap hari jadi budak dan selamanya ! sadar diri donk sama kemurahan kami." ujarnya memakin maki, sesekali ia menjambak kepalaku ke dekat wajahnya sebelum ia ludahi dan kembali ia masukan kembali wajahku ke toilet bowl.

Aku kemudian menyadari Suri menginjak kepalaku di Toilet Bowl dan taun F meperkosa vaginaku dengan kasar dan brutal. Permainannya begitu kasar dan menyakitkan.

Tak lama ia membuang pejunya di dalam rahimku dan kemudian memasukan sikat pembersih WC ke dalam vaginaku yang membuatku meraung-raung kesakitan.

Aku menangis dan berteriak minta ampun setiap wajahku diangkat dari air di toilet bowl tapi Suri hanya tersenyum meludahiku dan mencelupkan kembali kepalaku sementara aku menjerit-jerit karena sikat WC di vaginaku digerakan secara kasar.

Entah berapa lama aku merasakan siksaan tersebut, yang kutahu aku semakin lemah dan mulai kehabisan nafas, mungkin kalo dilanjutkan dalam jangka panjang aku akan mati.

Suri mengangkat wajahku dari toilet bowl lalu melempar aku lantai kamar mandi.

Kemudian aku yang kehabisan energy dihajarnya. Ia menampar wajahku 5 kali lalu menyepak vaginaku berkali-kali yang membuatku hanya pasrah menggelinjut merasakan sakitnya tanpa bisa teriak lagi karena saking lemahnya. Aku tak tahu karena otakku memilih untuk pingsan beberapa saat kemudian.

Aku emrasakan air membasuh mukaku dan aku menemukan diriku kembali dimasukan ke dalam toilet bowl tanpa bisa melawan. "Bangun anjing !" bentak Suri mengangkat wajahku dari Tiolet Bowl. Pandangan mataku sudah menjadi sayu dan pasrah.

"Ampunnn....." ujarku lemah.

"Kamu sudah sadar posisi dirimu ?" tanya tuan F

Aku hanya mengangguk lemah.
"Kalo gw nyuruh loe ngentot anjing, loe bakal nurut ?" tanya tuan F. Aku dalam keadaan lemah hanya bisa mengangguk.

Sebuah tamparan mendarat di pipiku "Jawab !" bentaknya

"Ji...jika tuan memerintahkan saya hanya budak yang harus menurut." ujarku pasrah.

"Kalo gw suruh loe keluar kerja ?"
"B-budak ini akan nurut," ujarku sambil ngeluarin air mata.

"Kalo gw suruh loe kerja sebagai lonte ?"
"Budak ini hanyalah barang milik tuan..." ujarku pasrah membayangkan jika beneran aku harus menjadi lonte.

"Kalo gw bilang u telanjang di rumah loe dan ngaku ke cici loe dan ortu loe kalo lu cuma lonte ?"

Aku hanya diam.... membayangkannya pun aku tidak bisa melakukannya.

"Jawab !" sebuah tamparan kembali menghantam pipiku.

"Budak ini akna menurut...." ujarku pasrah, aku tahu bahwa jika aku menolakpun maka jika tuan F sudah berkehendak aku tidak akan bisa apa-apa. Sudah sejak berbulan-bulan aku menjadi budaknya setiap jumat dan ada begitu banyak video penyiksaan dan ketelanjangan diriku yang dimilikinya. Aku dari awal sudah sadar bahwa aku benar-benar budaknya dan selama ini hanya hidup dari belas kasihannya.

"Kamu sadar, semua yang kamu miliki adalah cuma anugrah yang kuberikan kepadamu. kapanpun aku mau, dalam sekejap aku dapat membuatmu benar-benar hancur !" ancamnya

Aku hanya pasrah.

"Sekarang buat pernyataan yang merendahkan dirimu, kita akan buat ini official. Mulai sekarang aku masih berbaik hati akan membiarkanmu bekerja dan menjalani hidupmu yang biasa dari senin sampai kamis, tapi setiap weekend kamu harus sadar bahwa kamu hanyalah budak rendahan yang lebih rendah dari binatang. Ngerti ? Rendahkan dirimu dan buat surat pengakuan bahwa kamu adalah budak dari semua pribumi yang ada di Indonesia." perintah tuan F

Tuan F bukan orang yang rasis, aku tahu ia banyak bergaul dengan orang-orang chinese dan bahkan dia bisnispun mengambil barang dari RRC. Beberapa sahabatnya juga merupakan warga keturunan dan mereka bersahabat baik karena aku pernah juga dibagi untuk melayani mereka. Tapi aku tahu betul dulu seorang cewek chinese meremehkannya dan menolak cintanya karena dia orang pribumi, bahkan menghinanya karena dia bukan keturunan chinese sehingga dia agak sensitif dengan perempuan chinese dan akulah pelampiasannya.

Makanya ia terobesesi sekali merendahkan aku karena dia ingin membuktikan bahwa cewek chinese itu justru lebih rendah dan harusnya bersyukur disukai olehnya.

Isu masalah SARA ini sulit berakhir di Indonesia akrena kompleksitasnya dan kebudayaan yang sudah berpuluh-puluh tahun. Padahal kami warga keturunan sendiri seringkali kesal dengan orang China daratan perantauan yang seenaknya membuka usaha di indonesia dengan KTP palsu dan tidak membayar pajak, dan mereka dilindungi oleh pejabat-pejabat korup yang juga Pribumi. Jadi masalah keturunan dan pribumi sebetulnya hanya alat politik dan kesenjangan saja buat orang-orang biadab di luar sana.

Aku hanya merangkak dan mulai mengambil kertas dan setengah jam ke depan aku hanya menangis menuliskan kata-kata yang menyedihkan sebagai pengakuanku.

Beberapa kali ia menambahkan aturan-aturan juga yang ada di dalam surat yang kutulis dengan tanganku dalam keadaan telanjang dna lemah itu.

Iya merubah beberapa kata-kata dan menyuruhku merendahkan diriku lebih rendah lagi berkali-kali dan bahkan ia mencabut hak untuk tidur di kasur. Jadi bahkan setiap hari aku hanya boleh tidur di lantai. Kasur di kamar apartemenku yang kubeli mahal-mahal kini hanya boleh digunakan atas seijin dirinya.

Akhirnya aku dengan keadaan telanjang berlutut dan membacakan surat itu didepan kamera yang merekamku. Berlutut dengan menyedihkannya di kamarku sendiri hanya menggunakan collar anjing dan nipple clamp. Wajahku terlihat jelas di kamera dan babak hidup baruku dimulai.

----------------------
Surat Pernyataan
Saya, gadis keturunan Tiong Hoa yang bernama Minerva Liong. Lahir 18 December 1993 di Bandung. Dengan surat ini menyatakan bahwa saya, Minerva Liong adalah budak seksual dari semua pribumi yang ada di tanah air. Saya telah dibeli sebagai budak seksual dan dibayar lunas dengan harga : diijinkan lahir di tanah Indonesia. Saya menyadari bahwa saya telah dibayar lunas dan kini harus hidup sebagai budak yang melayani dengan sungguh-sungguh tanpa terkecuali. Saya menyatakan dengan seyakin-yakinnya bahwa Saya adalah budak keturunan Cina milik para Pribumi.

Adapun terminologi dari surat ini adalah kata "Tiong Hoa" diganti sebagai "Cina" karena kata Cina lebih memiliki nilai yang merendahkan. Kata ganti "Saya" selaku penulis, pengaku, dan pemilik dari surat ini akan berganti-ganti menjadi sudut orang ketiga ataupun mengganti dengan kata yang menyatakan diri saya lebih jelas. Dengan ini kata ganti "Saya"akan sepadan dengan kata ganti orang ketiga seperti "Minerva Liong", "Pelacur", "Perek", "Anjing", "Budak", "Lonte", "Toilet", "Binatang", "Mainan" dll yang juga dilengkapi dengan kombinasi kata sifat yang merendahkan dan menghina diri saya sebagai deskripsi seperti "Hina", "Cina", "Kafir", "Murahan", "Gratisan", dll.

Surat pernyataan ini dibuat untuk menyatakan dan pemberitahuan bagi publik bahwa saya, Minerva Liong adalah Pelacur Hina, Perek Cina, Lonte Gratisan, Mainan Murahan, Budak Milik Pribumi, Toilet Tampungan Peju, Anjing Kafir, Binatang Rendahan.

Adapun dengan surat ini saya menundukan diri kepada keputusan bahwa saya tidak layak menggunakan pakaian dalam (kecuali sedang PMS) dan harus selalu berpakaian provokatif untuk mengundang pelecehan dan pemerkosaan.
Profokatif yang dinilai benar adalah

Pakaian Dalam

  1. Minerva Liong tidak boleh menggunakan bra kecuali merupakan hukuman yaitu : Bra berduri, Bra dengan es batu di dalamnya, ataupun diperintahkan menggunakan bra karena satu dan lain hal oleh tuan dan nyonyanya. Adapun tujuan menggunakan bra untuk menutupi payudarah tidak diperbolehkan dalam keadaan apapun.
  2. Minerva Liong tidak boleh menggunakan Celana Dalam kecuali sedang dalam masa PMS jika diijinkan. Jika Minerva Liong tidak diijinkan menggunakan celana dalam saat PMS, Minerva Liong masih dapat menggunakan tampoon dan diselotip.

Atasan
  1. Ketika berpakaian maka sekitar bagian Payudara/ Toket/ Buah Dada yang terekspos kepada publik memiliki luas area minimal 10 cm2 atau lebih.
  2. Pakaian bagian atas harus mengindikasikan bahwa saya tidak menggunakan Bra. Hal ini dapat ditunjukan dengan menggunakan pakaian dengan deep V Neck sehingga belahan saya terlihat jelas atau menunjukan underboobs, backless yang terlihat jelas tidak ada tali bra, bahan yang tipis sehingga putting menonjol, berkerah sangat rendah, transparan, ataupun hal lainnya.
  3. Jika menggunakan Pakaian yang melanggar poin 2.1. Maka atasan tersebut harus memiliki bahan transparan ataupun dengan memiliki desain yang dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan payudara saya tanpa perlu usaha.

Bawahan
  1. Selalu menggunakan rok mini / dress dengan panjang maksimal 20 cm dari atas lutut.
  2. Jika menggunakan rok lebih panjang dari poin 3.1. Maka rok tersebut harus memiliki belahan sampai ke pinggang ataupun memiliki bahan transparan ataupun dengan sedikit gerakan dapat memperlihatkan vagina saya tanpa perlu usaha.
  3. Vagina harus selalu dalam keadaan botak karena bulu/rambut termasuk dalam kategori pakaian.
  4. Celana jenis apapun tidak diperbolehkan

Terusan dan gaun Malam
  1. Untuk bag atas terusan lihat Poin 2 dan untuk bagian bawah lihat poin 3
  2. Jump-suit tidak boleh digunakan.

Lingerie dan Pakaian Tidur
  1. Saya harus selalu telanjang ketika tertidur. Satu-satunya jenis pakaian yang dapat saya gunakan saat tertidur adalah Choker / Collar Anjing dan tali bondage ataupun alat pengikat lainnya.
  2. Lingerie yang digunakan harus memperlihatkan buah dada saya secara nyata, baik itu berbahan transparan ataupun berlubang di payudara..
Keseharian di rumah
  1. Jika berada di apartemen / rumah maka saya harus selalu dalam keadaan telanjang dan memakai choker / colar.
  2. Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal.


Sebagai Pelacur Hina dan Perek Cina maka saya dapat direntalkan oleh para pribumi sebagai pelacur dan tidak berhak atas semua uang yang didapatkan dari pelacuran saya karena hanyalah Budak Milik Pribumi. Semua pendapatan dari perkejaan melacur ataupun yang berhubungan dengan seksualitas adalah milik dari semua Pribumi yang akan saya setorkan kepada master yang merentalkan saya ataupun saya berikan sebagai bentuk sedekah pada pribumi yang membutuhkan. Adapun saya tidak dapat direntalkan kepada pribumi lain karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk menggunakan saya sebagai objek pemuas nafsu.

Sebagai Lonte Gratisan dan Mainan Murahan saya merupakan barang gratis bagi para Pribumi serta semua pribumi dapat memainkan saya secara Cuma-Cuma tanpa membayar. Saya tidak boleh menerima bayaran sepeserpun untuk setiap servis pelacuran ataupun penyewaan terhadap jasa seksualitas termasuk BDSM yang saya lakukan untuk pribumi. Bentuk penerimaan uang dari pribumi akan dianggap wujud dari korupsi dan layak mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Sebagai Budak Milik Pribumi, dan Toilet Tampungan Peju saya menghidupi bahwa saya telah dibayar lunas dan harus hidup mengabdi sebagai budak seksual publik untuk para Pribumi. Fungsi saya adalah untuk menjadi tempat pemuas nafsu bagi tuan dan nyonya saya secara seksual.

Sebagai Budak Milik Pribumi, saya Minerva Liong tidak boleh melawan dan tetap pasrah jika ada seorang pribumi asing yang mencoba melecehkan ataupun menelanjangi saya dimuka umum. Saya tidak berhak melawan mereka dan akan bertindak pasrah membiarkan tuan yang tidak saya kenal melecehkan, menggerayangi, meremas, menyentuh, ataupun menelanjangi saya walaupun dimuka umum sekalipun. Jikalau saya diperkosa, dilecehkan, dan ditelanjangi di depan umum, saya tidak boleh menolak dan wajib berterima kasih kepada pelaku pemerkosaan terhadap diri saya karena saya telah digunakan sebagai fungsi saya diciptakan, yaitu melayani Pribumi dan menjadi objek seksual mereka. Walaupun saya membenci setiap detik dari pemerkosaan, pelecehan, dan aniaya yang terjadi kepada saya, saya menyadari bahwa saya hanyalah budak dan bentuk penyiksaan, pelecehan, pemerkosaan, dan aniaya terhadap saya adalah wujud pembayaran pajak dan kewjiban yang saya harus bayar untuk tetap boleh bernafas di bumi pertiwi ini.

Jika setelah kejadian para pelaku pelecehan dan pemerkosaan terhadap diri saya merasa beliau ini telah jatuh dalam dosa karena penampilan saya yang memang mengundang maka saya wajib meminta maaf di depan publik dan membuat pengakuan bahwa saya bersalah telah menggoda para pemerkosa saya dan siap menerima sanksi dan hukuman baik itu berupa hukuman sosial ataupun hukuman cambuk yang berlaku sesuai syariah.
Jika kasusnya mencapai kasus pidana maka saya akan mencabut semua tuntutan dan bersaksi bahwa saya mengundang para pemerkosa saya untuk melakukan hubungan seksual sehingga saya akan bertanggung jawab penuh terhadap kemesuman yang terjadi.

Ketika Toilet Tampungan Peju ini dilimpahi oleh peju pribumi, Saya memiliki kewajiban untuk tidak menyia-nyiakan peju yang keluar dari tuan saya. Saya akan meminum semuanya habis, jika ada yang bercecer akan saya jilati sehingga tidak ada yang terbuang. Saya harus berterima kasih kepada tuan saya setelah mendapatkan peju dari tuan saya.

Sebagai Anjing Kafir dan Binatang Rendahan, saya Minerva Liong menyadari bahwa status sosial saya lebih rendah dari semua hewan yang ada di Indonesia. Ketika tuan / nyonya pribumi memiliki hewan peliharaan, maka saya dengan segala kesadaran menyadari bahwa hewan peliharaan tersebut memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada saya. Saya diharuskan untuk memberi salam kepada tuan yang bukan manusia dengan mencium penis mereka jika bertemu, jika saya bertemu nyonya yang bukan manusia maka saya harus memberi salam dengan mencium putting /pantat.

Ketika saya diminta berhubungan intim dengan anjing atau dengan hewan lainnya, maka saya seharusnya merasa bangga dan tidak boleh menolak karena anjing liar, atau tikus got yang ada di bumi pertiwi ini adalah pribumi dan memiliki kasta yang lebih tinggi daripada saya. Saya sepantasnya melayani mereka.

Adapun surat ini saya tulis adalah sejujur-jujurnya penilaian saya terhadap diri saya yang sejujur-jujurnya tanpa adanya paksaan dan ancaman dari pihak manapun. Minerva Liong adalah sarana public yang dapat digunakan secara gratis untuk melampiaskan nafsu seksual para Pribumi di seluruh Indonesia.


Tertanda
Minerva Liong

------------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah ia puas merekamku maka ia dan Suri tertawa dan menyuruhku menghukum diriku.

"karena tadi kamu sudah bersalah dengan berani membentak tuan F, kamu harus dihukum baik secara fisik dan mental supaya kamu sadar posisimu dimana," ujar Suri dengan nada kejamnya.

"Pertama, semua area intimmu akan kami siksa sebagai hukuman. Aku berpikir dengan menyetrum putingmu dan juga menjepit clitmu." ujarnya.

Aku langsung menangis melihat Suri memperlihatkan raket listrik penyetrum nyamuk milikku dan penjepit baju yang sudah diberi benang kasur.

"pertama kamu akan disetrum selama 1 menit." Ujar Suri. Aku hanya berlutut pasrah sambil menangis menghadapi siksaan hukumanku yang kejam itu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhhhhhh~~~" lolongan panjang menghiasi malamku ketika kedua putingku dilepaskan dari cengkraman sadis nipple clamp yang sudah lama bersarang di sana. Suri menariknya dengan kasar sampai nipple clamp itu hingga terlepas. Rasanya sangat menyakitkan. Baru selesai aku mengaduh raket listrik kemudian mencium kedua putingku memberikan aliran listrik selama 1 menit yang membuatku menjerit kejang-kejang dan mungkin sekali putingku seidkit hangus karenanya. Aku hanya menangis saat 1 menit berlalu.

"Masih ada 2 sesi lagi !" uajr Suri tersenyum kejam melihatku yang tak berdaya tergoler di lantai.

"Selama kamu beristrirahat, nih aku jepit clitmu, buka pahamu !" bentaknya sambil menyepak pahaku agar selangkanganku terbuka. Ia memasukan jarinya, mencari clitku dan menjepitnya dengan jepitan jemuran.

"Oh sakit kan ?" tanyanya saat aku terkejang-kejang karena merasakan jepitannya di area intimku. "Sini kulepas lagi !" Suri menarik benang kasur yang terikat ke penjepit itu perlahan membuatku semakin kesakitan dan akhirnya kembalilah si jepitan itu terlepas.

"Selama satu menit istirahat untuk puting, aku akan menyiksamu dengan menjepit clitmu dan menariknya pelan-pelan lalu menjepitnya lagi dan menariknya lagi sampai terlepas. Ini akan berlangsung selama satu menit sebagai bentuk istirahat putingmu," uajr Suri tersenyum dengan kejamnya sambil sekali lagi menarik jepitan yang sudah mencengkram clit-ku. Aku hanya bisa pasrah menahan sakit, bergerak menghindar yang sia-sia dan menikmati rasa sakit yang tiada hentinya.

Suri memberikanku 3 babak setruman dan 3 babak penyiksaan di Clit dan setelahnya ia menarik putingku dengan kasar hingga aku kembali berdiri.

"Nah hukumanmu dari tuan F sudah selesai, terima aksih sama tuanmu !" ujarnya

Aku langsung kembali berlutut dan menyembahkan wajahku ke kaki tuan F dan mencium sepatunya "Terima kasih tuan telah mendisiplinkan budaknya yang tidak tahu diri ini. Terima kasih tuan... terima aksih" uajrku sambil menangis. KOndisiku sudah sangat menyedihkan dan aku sangat keletihan dan kesakitan.

"Oh tapi hukuman dariku belum !" uajr Suri tersenyum bengis ketika ia memaksaku berdiri lagi dengan menarik putingku.

"Vaginamu akan aku tendang 10X karena berani membentakku. Bilang terima kasih atas hukuman ini !" bentaknya lagi kepadaku.

Aku hanya menangis, penderitaanku ternyata masih harus bertambah lagi dan aku tahu bahwa Suri mungkin ingin menghancurkan diriku sepenuhnya. "Berterima kasihlah karena tadinya aku akan memasukan kaktus ke dalam Vaginamu tapi tuan F melarangku karena kamu masih akan digunakan di klub subuh nanti !" ujarnya lagi

"Terima aksih nona Suri atas kemurahan hati Nona dan hukuman nona." uajrku pasrah. Malam ini ternyata masih panjang. Ya aku ingat mereka berkata akan membawaku pergi lagi ke sekuriti di bawah sana.

Maka aku kembali menghitung arasa sakitku "Aaaargh !!! Satu...terima kasih nona," ujarku kesakitan sambil menangis dan mengaduh.

"Du-duaaaa !!! Terima kasih nona !

"L-lima !!.......T-Terima kasih Nona !" aku terjatuh dan berusaha untuk pelan pelan bangkit lagi, agak sulit untuk berdiri dengan tangan diborgol di belakang. Aku berdiri dan melebarkan kakiku lagi siap menerima tendangan berikutnya di selangkanganku....
"E-enammm !!!!"

dan ketika tendangan kesepuluh kuterima aku kembali tersungkur menciumi kaki penyiksaku dan meminta ampun serta berterima kasih kepadanya walaupun hatiku sangat ingin membunuhnya.

Aku hanya bisa menangis dan mengutuki diriku yang begitu rendahnya dan begitu terhinanya sampai harus melakukan ini semua. api aku hanyalah budak dan nasibku telah dimateraikan untuk menderita semenjak aku pertama kali bertemu tuan F.


"Oke kita akan berangkat ke klub biasa," uajr tua F sambil memberikan kunci ke Suri. Suri membuka borgolku dan akhirnya setelah dari pagi di borgol aku merasakan kebebasan, tangaku pegal dan pergelanganku sudah lecet dan terasa perih.

"Pilih baju yang seksi, tanpa daleman sesuai dengan surat pernyataanmu dan kita akan pergi ke klub. Di sana kamu akan dihukum secara mental !" ujar Suri memerintahkanku.

Aku hanya bisa pasrah, tapi setidaknya aku masih berpakaian.

"Kalo kamu menurut, kamu bisa bebas terhindar dari siksaan-siksaan ini dan cukup memilih pakaian dan kita bisa langsung pergi, tapi berhubung kamu cewek ****** yang gak bisa mengontrol emosi dan kebanyakan drama, jadilah kita membuang waktu hampir 1 jam di sini untuk menghukum tingkah laku tololmu," uajr Suri mengomentariku ketika aku memilih pakaian.

Kuputuskan memakai pakaian dengan belahan sangat rendah yang memaerkan belahan dadaku dan berbentuk halter sehingga punggungku juga terlihat sangat jelas.

Akmemilih rok super pendek dan ketika aku mau memakainya, maka aku menyadari satu hal yang hampir membuatku terjebak. Aku bisa merasakan senyum Suri dan senyum tuan F yang saling menahan ketawa melihat ketololanku.

"T-Tuan.... !!!" aku berlutut di hadapannya dan mencium kakinya.

"Kenapa budak ?"

"Ijinkan budak ini keluar dengan penutup mata seperti ia masuk tadi," ujarku memohon

"Kau diberi kesempatan berjalan menggunakan pakaian dan berjalan bersama kami tapi kamu lebih suka ditutup matanya dan dalam keadaan telanjang ?" tanya tuan F

"Aku hanya berahapa menggunakan penutup mata seperti saat aku amsuk tadi tuan." ujarku. Aku menyadari ini adalah rencana mereka berdua, jika aku keluar berpakaian seksi maka habislah sudah diriku, satpam yang sempat memperkosaku akan tahu seluruh wajahku dan aku selamanya akan menjadi budak satpam itu juga dan berarti aku akan menjadi budak bahkan di aaprtemenku sendiri.

"Kamu mau kembali turun ditutup matanya ?" tanya Suri
"Iya aku mohon nona Suri, jangan biarkan sekuriti ini mengenaliku...." ujarku akhirnya menangis sambil berjalan dan memeluk kaki Suri berharap aku mendapat kemurahan hatinya.

"Budak, aku tidak peduli. Kamu akan tetap berpakaian dan kita berangkat ke klub. Dan jika sekuriti meminta jatah kepadamu di hari-hari lainnya, ya itu urusanmu !" ujar Suri.

"Tuan F .... aku memohon kepadamu ijinkan budak ini telanjang, atau tambahkan hukuman budka ini asalkan budak ini boleh memakai penutup mata kembali. Budak ini akan merangkak seperti anjing dalam keadaan telanjang asalkan diijinkan menggunakan penutup mata." ujarku takut dikenali

"Aku ada ide, kita ke sini mau mengambil pakaian untuk ke klub, jadi kamu rela telanjang di klub ?? pulang dan pergi tanpa pakaian asalkan waktu keluar dari sini kamu bisa menutup matamu agar wajahmu tak terlihat ?" tanya Suri manis.

"Iya nona Suri," ujarku berharap.

""Sayangnya memasuki klub harus menggunakan pakaian. Jadi begini saja, biar tubuh telanjangmu kutetesi lilin dan kamu berpakaian lilin kering yang menempek di kulitmu, aku akan membiarkanmu menggunakan penutup amta saat kita ke mobil. bagaimana menurutmu tuan F ?" tanya Suri.

"Ide baik," ujar Taun F.

"Terima aksih atas kebaikan tuan dan nona," uajrku pasrah.

Tuan F kemudian kembali memborgol tanganku dibelakang dan kemudian Suri dan dia mengambil lilin putih dan mulai menetesi lilin panas itu di dadaku, sedikit demi sedikit.

Sembari mereka meneteskan lilin, sebagian lilin lainnya dilelehkan di panci oleh Suri. Aku hanya bisa merintih kesakitan pada setiap tetesnya. Rasa perih berkepanjangan itu tak lama menjadi semakin menjadi dan mereka semakin tidak sabar sehingga mengambil panci dan menuangkannya di tubuhku seperti menuangkan air pada gayung. Aku menjerit merasakan serangan itu di payudara dan vaginaku. Setelah banyaka rea tubuhku yang dipenuhi lilin Suri mengambil cambuknya dan mencambuki beberapa bagian supaya kini aku seperti memakai bikini dari lilin.

Mereka mengikatkan tali penarik di collarku karena dadaku kini sudah tertutup lilin dan menutup mataku dengan kain karung yang sduah mereka buang di tempat sampah. Baunya sungguh tidak enak dan masih terasa lembab. Aku hanya bisa pasrah mereka geret keluar dari kamarku dan menuruni Lift.

Sekarang hampir pukul 2 pagi dan semua begitu sepi, ketika pintu lift basement terbuka, aku mendengar tepuk tangan yang lumayan ramai menyorakiku.

"Wah lontenya beneran ada !"
"gw bilang juga ada, !"

"Oh aku lupa, kalian nunggu lama ya, maaf ya Lonte ini bikin masalah di atas sehingga perlu dihukum dulu. Oh silahkan kalian nikamti tubuhnya, tapi jangan lama-lama ya kita masih mau pergi." Ujar Tuan F.

Maka penderitaanku kembali terulang, dengan kasarnya mereka segera meremas tubuhku. Satpam itu langsung segera menampari tubuhku dengan kasar dan lapisan lilin yang menutupi selangkangan dan payudarahku segera dihancurkan dan area intimku langsung diserang. Mulutku segera dipenuhi penis, baik vagina dan anusku juga, mereka langsung menggagahiku dan selama hampir setengah jam, baik ketiga lubangku tidak pernah kosong, dan aku hanya bisa pasrah tanpa melawan diperkosa bergilir.

Mereka menggilirku dan melemparku seperti aku bukan manusia, dari satu sekuriti ke sekuriti yang lainnya. Aku tak tahu apakah tuan F dan Suri ada di sana karena tidak terdengar suara mereka. Yang kutahu setelah setengah jam ada suara mobil yang berhenti dekat kami dan suara tuan F terdengar.

"Temen-temen.... saya bawa dulu ya Lontenya. Nanti saya bawa dia ke sini lagi ya di akhir bulan depan buat muasin temen-temen sekalian,"

Suri menarik putingku dengan kasar dan memasukan tubuhku yang belepotan sperma ke dalam bagasi. Mataku masih tertutup dan aku bahkan tidak tahu berapa banyak yang memperkosaku, yang pasti aku tahu lebih dari 5 orang.

Kemudian dalam bagasi yang gelap itu akhirnya aku bisa beristirahat.



------------------


"Hei kenapa melamun ?" Tanya Jessie ketika kami menikmati makan siang di hari selasa.
Aku sudah kembali ke kehidupan glamourku walau di vaginaku rasa perih dan lecet masih ada karena kebrutalan para kuli yang memperkosaku hari jumat lalu, para sekuriti di apartemenku sendiri, dan malamnya setelah diperkosa sekuriti aku pergi ke klub dan di sana aku kembali diperkosa oleh Bouncer dan OB di ruangan servis sementara tuan F dan Suri minum-minum dan melupakanku sampai jam 5 dini hari.

Kemudian aku dibawa kembali ke kediaman tuan F untuk menjadi budaknya di hari minggu yang jadwalnya tidak berbeda jauh dengan hari minggu lainnya. Beekrja membersihkan rumah sambil Suri menyiksaku dan terakhir aku dilepas dan pulang ke apartemen dalam keadaan telanjang di hari minggu malam.

Bagaimana aku bisa sampai di apartemenku sebetulnya cukup anti klimaks untuk kalian. Aku menggunakan keresek sampah, ya menjijikan memang tapi lebih baik daripada aku telanjang, naik taksi online ke pasar kumuh tengah malam, membeli pakaian dan segera berganti. Aku emamng ditawar beberapa kali di pasar, tapi aku cukup aman dan bisa kembali ke apartemen dengan selamat. Bahkan sekuriti yang berjaga sepertinya tidak mengenaliku.

"Nggak apa-apa koq," ujarku mencoba mengalihkan pikiranku.

"Hai Erva," ujar Lauren yang kali ini muncul ditemani seorang pria tampan. Si Pria tampan itu mengenakan jas abu muda dengan dasi hitam dan kemeja biru muda. Ia memiliki garis wajah yang keras dan terkesan seperti turunan Bule. Ia memandangku dengan tatapan yang berbeda dari apa yang pernah kurasakan sebelumnya. Aku terkesima dan jantungku berdegup ketika Lauren menyebutnya "kenalkan ini tunanganku...."

"Kenalkan aku James.... Tunangan Lauren...." ujarnya melihat mataku dengan dalam. Saat itu aku tidak tahu bahwa pria ini akan mengubah hidupku selamanya.....

To Be Continue....
 
Chapter VII
Chapter VII

"Sore Bu," Zahra mengetuk pintu ruanganku.
"Kenapa ya ?" tanyaku keheranan yang sedang sibuk memisahkan angka-angka di google sheet ku.

"a-ada tamu bu..."
"t-tamu ? cari saya ?"

"i-iya," Zahra tampak sangat bersemangat. Matanya berbinar-binar lebar dan senyumnya seolah menggodaku.

"Siapa ?" tanyaku keheranan. Aku melihat ke catatanku dan tidka menemukan ada janji dengan siapa-siapa hari kamis sore. Sekarang jam 4 ya jadwalku kosong koq jam 4 hari ini.

"Cowok cakep bu, bawa bunga. pacarnya Bu," goda Zahra.

"P-pacar ?" aku masih kebingungan. "Ya suruh aja dia masuk..." ujarku lagi masih dalam keadaan bingung.

Tak lama sosok pria berjas hitam garis-garis dengan kemeja putih dan dasi hitam masuk. Ia memakai arloji Omega.

"Sorry for drop by," ujarnya
"Ah, its okay," ujarku.

Ya dia membawa bunga, "Well... I've just buy some flower for Lauren and I though, you know... i should bring you something too since well... i mean Lauren talk a good one about you. so i think i want to know your service and bring you some flower too.... well... hope its not akward." ujarnya entah itu alasan atau memang dia cute dan kikuk.

"Well thx you," ujarku.

"Okay here for you, and lets talk about business..." ujarnya menyerahkan rangkaian bunga itu kepadaku.

"Well aku sebenarnya bantu lauren gak banyak,"
"No...no... Lauren told me sebaliknya. You help her a lot Erva. And aku baru ada project yang sepertinya akan sangat butuh your expertise...."

dan pembicaraan kami dimulai, aku tahu James ini turunan Swiss dan Chinese. Papanya orang Swiss dan mamanya chinese Indonesia. Dia bukan orang super tajir kayak keluarga Lauren tapi dia berkecukupan dan sempat sekolah di Swiss dan sekarang sudah 4 tahun di Indonesia menjadi salah satu tenaga ahli untuk perusahaan multi nasional.

Sejak kejadian itu kami mulai menjadi lumayan dekat dan hampir tiap hari kami chattingan dan mulai mengobrol apalagi kadang berkumpul bersama Lauren dan juga Jessie. Aku belum memikirkan ada sesuatu yang spesial darinya saat itu. Aku hanya menikmati kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang masih bisa kurasakan.

"Kriiing !" sebuah suara menyadarkan kenyataanku yang sedang terjadi. Aku terbangun di pagi buta itu. Terbaring di lantai kamarku dalam keadaan telanjang tak berpakaian.

Aku melihat handphoneku dan mendapati sekarang pukul 00:00 malam. Pergantian hari menuju hari jumat, ya hari yang mengerikan.

Sudah 3 bulan berlalu sejak aku punya kewajiban diperkosa para satpam kompleks pergudangan tuan F. Awalnya aku mengunjungi mereka jam 11 pagi, tapi mereka tidak puas dan membuatku terlambat sehingga aku dihukum habis-habisan oleh tuan F. Makin minggu aku datag lebih awal, jam 10 pagi, jam 8 pagi, jam 7 pagi, bahkan jam 5 pagi tapi kini mereka memintaku jam 00:01 aku harus sudah sampai di post mereka untuk disiksa selama 12jam lbh krn jam 13:00 aku sudah harus di dalam ruangan tuan F.

Sudah 3 minggu terakhir aku datang pukul 00:01 dan memuaskan mereka menjadi objek seks mereka, mereka selain memperkosaku bergiliran juga membawaku berpatroli dalam keadaan telanjang dan menyiksaku sedikit. Pada 12:15 aku dibiarkan ke tempat tuan F dan akhirnya bisa masuk ke ruangan tuan F sebelum pukul 13:00 dan selamat dari hukuman tuan F.

Sepert yang kalian ketahui, sudah 3 bulan juga sejak setiap aku masuk ke gedung tuan F aku akan diperkosa oleh satpam gedung, dan harus memberikan servis ke anjing german sheperd bernama Tuan Golden yang dibeli di petshop bersama Suri.

Jumat malam seperti malam lainnya aku akan habis dihajar oleh para kuli angkut di gudang dan mereka kian kreatif menyiksaku. Selain aku diperkosa sikat wc, mereka kadang mencambukku dengan ikat pinggang ketika aku digantung terbalik. Ada juga mereka menetesi lilin, memaksaku bekerja dalam ekadaan telanjang membantu mereka mengangkat abrang jika mereka masih sibuk dan banyak hal-ha keji lainnya yang mereka lakukan padaku setiap jumat malam.

Biasanya setelah aku habis diperkosa mereka akan membuangku ke tempat sampah atau kadang mereka menggantungku dengan sperma mengering di sekujur tubuh.

Suri sendiri kadang ada dan kadang tidak ada, aku masih bingung statusnya apa dengan tuan F sampai hari ini. Sesekali mereka akan membawaku kembali ke apartemenku untuk membiarkanku diperkosa oleh sekuriti dan pegawai apartemen atau kadang penghuni lainnya tentunya wajahku tertutup sehingga mereka dan akupun tidak tahu siapa saja yang pernah menggunakanku.

Kembali ke hari ini, aku baru saja bangun pukul 00:00, celaka aku pasti akan dihukum oleh para satpam.
Aku segera bangun dari lantai kayu apartemenku dan segera menggosok gigi dan mencuci mukaku seadanya.

Aku tak akan berdandan kecuali menggunakan bedak sedikit saja. Percuma toh aku akan dinodai dan diacak2, pasti dandananku juga rusak seketika.

Aku membuka salah satu lemari dapurku dan mengambil karung beras yang sudah kusiapkan di hari-hari sebelumnya. Mereka tidak akan mengembalikan pakaianku sehingga aku selalu menggunakan pakaian yang siap kubuang, terakhir-akhir mereka memintaku menggunakan karung sebagai pakaian dan tentunya walau dari karung, aturan berpakaianku teidak berubah sehingga aku hanya melilitkan karung beras sebagai rok mini, dan juga memakai karung beras yg sudah kulubangi seperti memakai top crop mini yang memperlihatkan underboobku. Kalo aku menangkat kedua tangaku, putingku pastilah terlihat jelas.

Aku mengaca memperhatikan penampilanku yang menyedihkan dan sangat tidak nyaman. Seorang perempuan berkulit putih yang menggunakan collar dan baju dari karung.

Aku kemudian mengambil coatku dan menututp pakaian memalukan itu di dalam coat.

Aku kemudian mengambil sepatu dan memakainya lalu turun ke tingkat basement untuk menuju mobilku. Aku berjalan cepat dan sekuriti hanya mengangguk kepadaku dalam keadaan setengah tertidur.

Aku memacu mobilku dan memarkirkannya di tempat parkir club terdekat. Aku parkir dan meninggalkan coatku. Aku hanya membawa tasku yang berisi dompet, handphone, dan kunci-kunci. Aku bahkan menanggalkan sepatuku dan dengan kaki telanjang aku memanggil taksi online untuk mengantar aku ke tempat pembantaianku.

Tak lama mobil avanza hitam tampak terlihat dan aku menghela nafas panjang. Pengemudiku sudah datang dan aku keluar dari mobilku tanpa alas kaki dan mengunci mobilku lalu berjalan masuk.

Pengemudinya seorang anak muda yang usianya tidak jauh dariku. berambut rancung pendek dan agak gempal. ia memakai kaos putih dan celana pendek selutut dengan kalung dari bahan metal yang cukup besar. Di kaosnya tertulis metalica. Di Aplikasi namanya tercantum Andi.

"Wah malem-malem kemana ? gak pake sepatu ?" tanyanya heran melihat aku menggunakan baju yang nampak dari karung dan berkalung anjing. apalagi ia dengan jelas melihat payudara bagian bawahku yang tak tertutup bra.

"Aku mau ke gudang pa, ada barang yang saya harus ambil di sana ketinggalan." ujarku beralasan.

"kenapa gak pake mobilnya ?" tanyanya.

"saya agak mabuk.... gak berani nyetir," ujarku berbasa basi. Mobil itu melaju dengan cepat menembus gelapnya malam menuju pinggiran jakarta dimana gudang-gudang berada.

"Mbak, kerja apa ?" tanyanya padaku berbasa-basi.

"...." aku hanya diam tak menjawab.

"Sejam berapa mbak ?" tanyanya lagi kurang ajar.

"Mas, gak sanggup bayar aku koq ! Jangan banyak tanya atau aku kasih bintang 1. Atau mau aku laporin ke perusahaannya ? ini urusan Pribadi jangan banyak tanya. Bawa aja aku sesuai titik !" ujarku dengan galak.

Maka 20 menit berikutnya hanya ada keheningan sampai kami memasuki area pergudangan dimana satpam langsung mencegat kami masuk.

"Makasih Pa, cukup sampe sini." ujarku sambil turun dari mobil yang dicegat satpam.

"Di-disini mbak ?"

"iya," ujarku datar. "Makasih pa," ujarku dengan nada jutek sambil membanting pintu.

"Eh non Erva udah datang," ujar si satpam yang langsung menyambutku. Kali ini Umet bersama dengan Joni berjaga. Joni mirip dengan Rudi yang berperawakan gemuk. hanya saja Joni ini hitam dan botak namun dipenuhi kumis. Jadi dua pria hitam itu segera mendekatiku dengan seragam satpam hitam mereka.

Joni mengetuk kaca mobil taksi onlineku yang sedang berputar balik sehingga driver taksi onlineku membuka kaca. "kenapa pa ?"

"Dikasih tips gak pa?" tanya Umet.
"Cuma dikasih bintang 2 sama cewek itu dan gak dikasih tips." ujar si driver

"LONTE ! SINI!" Umet membentakku yang sedang digerayangi oleh Joni. Tangan kanan Joni masuk menyentuh vaginaku, sedang tangan kirinya sudah menurunkan sebelah kemben karungku sehingga buah dadaku tergelantung bebask.

Aku terkejut dan Joni yang sedang menggerayangiku langsung mencubit putingku yag sudah terekspo dan menariknya mendekati Umet yang berbicara dengan Andi si pengemudi.

"Kamu cuma kasih bintang 2? dan gak kasih tips lagi ?" tanya Umet kepadaku.

"i-iya...h-habis dia kurang aja..."
"Plak !" sebuah tamparan keras menghantam pipiku. Berikutnya Joni memilin putingku dengan kencang dan umet menendang perutku dengan lututnya.

"Ampun...ampun....." rintihku

"minta maaf !" perintah Umet

Dalam keadaan menyedihkan, dengan satu payu dara terekspos aku mendekati si supir dan membungkuk. "Mohon maafkan saya," ujarku.

"Kepala sampai lantai !" bentak Umet.

Aku dengan sedihnya hanya bisa pasrah dan berlutut lalu menyembah mobil avanza itu "Mohon maafkan saya." ujarku.

"Turun dulu, Bro." ujar Umet, "Kasi pelajaran dulu buat lonte ini." ajaknya

Si supir segera membuka pintunya dan berdiri di depan aku menyembah. "Gw maafin kalo loe bugil minta maafnya." ujarnya

"Lakuin lonte !"

"i-i-ya..." aku hanya pasrah sambil membuka pakaian dari karung, kemudian aku telanjang tanpa benang sehelaipun di tengah malam itu. Ini sungguh memalukan. Belum 5 menit rasanya aku berkata ketus kepada si supir ini dan sekarang aku telanjang meminta maaf dalam keadaan yang paling memalukan.

Aku berlutut lalu menyembah hingga mukaku mencium sepatunya. Kucium sepatu kotornya dan "Mohon maafkan kelancangan budak lonte ini kepada tuan."

"Jadi berapa sejam ?" tanyanya seolah mengingatkan pertanyaan sebelumnya yang tidak kugubris. Kali ini dengan berat hati harus kujawab.

"G-gratis...." ujarku dengan sedih dan malu.

"Karena elu kasih Bro Andi ini bintang 2, sekarang loe harus tebus 3 bintang sisanya sama badan loe. Nah menurut loe loe harus dihukum apa nih buat gantiin 3 bintang yang ilang ?" tanya Umet.

"Silahkan tuan memperkosa budaknya ini di ketiga lubang saya..."

"Wah boleh juga !" ujar Andi

"Bentar ! Eh gw tanya harga sejam loe berapa ?" tanya Umet

"G-gratis tuan..." ujarku pasrah

"Berarti gak bisa gantiin 3 bintang, orang loe emang bisa dipake gratisan. kaga ada nilainya !" ujarnya sambil tertawa mencemooh.

Aku hanya terdiam. Serendah itukah diriku ?
"Ya udah pake dulu aja Bro di semua lubang dia, kalo nanti udah dipake baru ktia tanya lagi hukuman apa yang pantas buat budak yang gada harganya ini !" ujar Umet.

Kemudian supir taksi online bernama Andi itu menjengut rambutku dan menyeretku ke pos satpam bersama Joni dan Umet.

Aku hanya bisa pasrah ketika Andi memposisikan aku untuk berlutut lalu mengelaurkan penisnya di depan wajahku. Dengan tatapan sayu aku membuka mulutku dan memasukan penisnya yang sudah keras ke dalam mulutku untuk kukulum. Sembari tanganku memainkan kedua bijinya. Ia masih memegang rambutku dan mengendalikan kepalaku untuk iramanya. Sesekali ia mendorong masuk penisnya sampai masukke dalam sekali. Aku hanya pasrah diapakan saja. Tidak lama ia segera menarik kepalaku menjauh lalu mengarahkan wajahku ke bawah penisnya.

"Jilatin anus gw, kasih gw rimjob !" perintahnya.

"Please tuan, aku jilatin buah zakar tuan saja, jangan disuruh jilat...." belum selesai aku berbicara, Andi sudah mendorongkan pantatnya ke wajahku membuatku tidak bisa bicara.

"Jilat perek !" ujar Umet memerintahkan.

Dengan perasaan jijik akhirnya aku mengeluarkan lidahku dan mulai menempelkannya ke ujung lubang anusnya. Rasanya sangat menjijikan di kepalaku, dan aku menangis meratapi diriku. Kenapa nasibku seperti ini ?

Aku tidak akan munafik dan ada kalanya aku bisa menikmati kesadisan yang kuterima, aku mungkin memang masochist, tapi ini bukan BDSM dimana kita saling janjian, ini adalah pemaksaan dan tanpa ada consent. BDSM adalah praktik seksual yang sangat berdasarkan consent, tapi hidupku ini jauh diluar kendaliku. Aku hanyalah budak yang terjebak dalam kemalangan dan penyiksaaan bertubi-tubi.

"Jilat !" aku menelan sisa-sisa kemanusiaan yang kumiliki. Sudahlah,.... aku memang sudah hancur dan memang hanya seonggok daging pemuas nafsu. Seharusnya aku sudah sadar sejak aku pertama kali diperkosa oleh tuan F dan dijadikan budaknya dengan ancaman video perkosaanku akan disebarkan. Makin lama aku sudah semakin dalam dalam jeratnya dan aku sudah sadar bahwa aku tidak akan pernah bisa keluar lagi dari jeratan perbudakan seks ini. Aku sudah benar-benar lebih rendah dari lonte.

"Mmmmngggg." aku menaham jijik saat menjilatinya. Setelah beberapa saat aku memainkan lidahku akhirnya Andi menjenggut rambutku, ia menarik serta membaringkanku di meja dan langsung menyetubuhi vaginaku.

Ia menggenjotku dengan penisnya sambil merendahkanku, "Aku gak sanggup bayar ya ? sekarang mau lapor ke perusahaan ? berani-beraninya ngasih bintang satu. Minta maaf ke gw !"

Ia mengeluarkan HPnya dan mengarahkannya ke mukakau yang sedang mendesah karena sedang disetubuhi olehnya.

"Maafkan saya tuan Andi, lonte perek rendahan ini meminta ampun karena berani memberikan bintang 2 kepada Tuan. Perek ini memang pantas disetubuhi dan diuhukum oleh tuan Andi. Maafkan budak ini... " ujarku merendahkan diriku sendiri.

Tidak lama Andi menyemprotkan sperma hangatnya di dalam rahimku dan mencabut penisnya.
"Bilang apa ?" tanya Umet ketika Andi mencabut penisnya dari liang vaginaku.

Aku langsung tersungkur dan menyembah Andi "terima kasih telah menggunakan tempat pembuangan peju ini seperti seharusnya," air mataku langsung mengalir di pipi karena aku merasa begitu direndahkan. Emosiku langsung meluap karena kesedihan dan detik berikutnya Joni menjenggut rambutku dan malam itu baru saja dimulai....

Mereka bertiga memperkosaku bergantian hampir selama satu jam penuh. Masing-masing setidaknya 3 kali berejakulasi di tubuhku, Umet mungkin yang paling tahan lama dan luar baisa staminanya. Satpam kurus dekil dan hitam ini ternyata kuat sekali staminanya walaupun penisnya termasuk biasa saja ukuran dan panjangnya.

"Ahh.... emang enak perek ini walau dipake sering-sering, tetep belom kendor" ujar Umet sambil mencabut panis dari vagianku dan mengarahkan penisnya ke mukaku sebelum muntahan spermanya membasuh wajahku.

"Gila baru kali ini gw ngegangbang cewek, seru juga ternyata." ujar Andi

"Hehhee belum selesai bro," ujar Umet.
"Jadi apa yang u mau kasih buat gantiin 3 bintang yang loe kasih ke Bro Andi ?" tanya Umet sambil menginjak kepalaku yang ada di lantai.

Aku abrus adar bahwa setelah diperkosa berkali-kali ini aku masih harus merendahkan diri lagi karena aku memberikan bintang 2 pada supir grab sialanku ini.

"Budak ini rela menerima hukuman apapun dari tuan Andi." ujarku pasrah
"Pikir jangan males, u gak ada harganya, mau gantinya gimana ?" bentak umet sambil menyepak buah dadaku dengan kasar.

"S-saya ganti saja dengan uang..... ?" tanyaku mencoba peruntunganku. Nampaknya Andi sih sudah cukup puas dan memperlihatkan ekspresi puas.

"Itu tips yang emang harus u bayar ! enak aja mau bayar bintang pake uang !" ujar Joni menendang vaginaku yang langsung membuatku kesakitan.

"Oh iya loe wajib kasih gw tips !" ujar si Andi brengsek.

"Selama 3 hari ke depan saya akan pulang pergi naek taksi online tuan Andi dan saya bayar sesuai tarif online ? selama diperjalanan tuan bebas melakukan apa saja terhadap saya."

"Selama 3 minggu, dan loe bayar 2kali lipat ! Selama di mobil gw, perek kayak loe harus telanjang. Dan tentunya layanin gw." ujar Andi. "Sini nomer HP loe ke gwin"

Akhirnya aku setuju menggantikan 3 bintang yang tidak kuberikan dengan 3 bulan akan menggunakan jasanya yang kubayar 2 kali lipat dari tarif normal dan aku harus telanjang di dalam mobilnya. Aku juga memberikan 50rb sebagai tips malam itu.

Dia pun pergi mencari penumpang lain sementara Umet dan Joni kini merantaiku dengan rantai yang berat dan digembok dimana-mana sehingga aku sulit bergerak karena keberatan. Mereka memaksa tanganku terikat dibelakang dan memasang nipple clamp yang disambungkan dengan rantai kecil kemudian menempelkan leash anjing ke rantai penghubung nipple clampku. Rasanya sakit dan menyedihkan.

Kemudian mereka berpatroli dengan menarik leash ku sehingga kedua putingku terasa mau putus. Mereka menggunakan mobil listrik seperti caddy golf dan aku berlari dibelakangnya. Mereka cukup baik hati memberikanku sandal sebagai alas kaki.

Jadi di subuh hari pukul 2:30 aku berjogging dalam keadaan telanjang. Tanganku terikat dan kedua putingku ditarik sebagai kekang. Rasanya sangat sakit dan menyedihkan. Ditambah komplek pergudangan ini sangat besar. Patroli ini sungguh memalukan dan menyakitkan.

Putingku terasa sangat perih seiring berjalannya waktu. Rasanya seperti terbakar dan mau putus.... aku berteriak dan menjerit tapi tidak ada yang peduli padaku. Mereka hanya asyik memvideoku dari mobil caddy dan juga melecehkanku.

"permalukan dirimu Lonte, ato mobilnya gw gas lebih kenceng !" teriak Umet.

"S-saya Lonte Minerva Liong tidak akaaaAAaaaannnnn datang terlambat lagiiii," ujarku terengah-engah dan menjerit karena sambil menahan sakit dan letih karena berlari tanpa henti. "T-terima kasih tuan telah menghukum lonte ini. Lonte ini Aaaaarghhhh berjanji tidak akan terlambat lagi.... Aaaargh..... ampun.... "

"Lonte ini...memang paaantas.... aaargh... diperlakukan ....ah...sss..... seperti ini..... t-terima kasih tuan......AAAarghhhh"

Setelah hampir 15 menit aku berlari tanpa henti mobil caddy patroli mereka berhenti. Aku pikir akhirnya aku bisa sedikit beristirahat karena kakiku seudah terasa sakit dan putingku benar-benar seperti akan segera tersobek dari tubuhku karena ditarik terus menerus dengan sadis.

"Gw mau kencing, loe buka mulut loe ! Loe haus kan ?" ujar Joni.

Aku hanya menangis dan berlutut lalu membuka mulutku dan menjadi toilet untuk Joni yang mengencingi mulutku dan wajahku. Wajahku sendiri masih penuh dengan sperma-sperma kering sisa pembantaian tadi di pos. Sungguh menyedihkan.

Tidak berhenti di sana, kadang mereka bertemu kucing dan anjing liar di kompleks pergudangan dan mereka memintaku untuk menjilati kemaluan mereka selama beberapa menit. dan ini sungguh menjijikan, tapi aku hanyalah budak yang tidak punya pilihan.

Beberapa kali ada motor patroli dan satpam-satpam yang bertemu dengan kami juga. Biasanya shif malam ada 8 orang satpam yang bergiliran berjaga di beberapa titik. Dan tiap aku bertemu salah satunya, mereka akan memakaiku.

Setelah hampir berkeliling sekali di kompleks pergudangan, Umet berhenti dan turun dari caddy.

Aku sudah keletihan karena sudah satu jam lebih sejak patroli dimulai menit berlari dan istirahatku adalah diperkosa satpam.

"Lonte, kamu isep donk kontolku, trus spermanya jangan ditelen ya, taro aja diemut di mulutmu." ujarnya.

"i-iya tuan," ujarku pasrah sambil membuka mulutku untuk penis bau milik umet yang sudah mengeras. Aku dengan apsrah menjilati penisnya dan mengulumnys eepat yang aku bisa agar semua ini cepat berakhir.

Aku menyedotnya kuat-kuat dan akhirnya spermanya menyembur di mulutku. Aku hanya berdiam menerima semburan sperma dari penis yang berkedut-kedut di mulutku lalu membiarkan penis itu keluar dari mulutku. Aku membuka mulutku ke arah Umet memperlihatkan aku belum menelannya.

"bagus !" ujar Umet "yuk malem ini kita ke tempat tuan loe," ajaknya lagi. "Sperma gw harus loe tahan di mulut loe ya. Awas kalo sampe ketelen ato kebuang. loe bakal tau akibatnya."

Umet kembali ke caddynya dan perjalananku kembali dimulai. butuh 15 menit untuk berlari diseret oleh caddy dari tempatku ke tempat tuan F yang sedang kosong. Hanya ada anjing german shepherd bernama 'Tuan Golden' yang setiap jumat siang selalu kuberikan oral sex sebagai SOPku untuk masuk ke gedung.

Tuan Golden tidak diam di dalam kandang, dia hanya diikat ke sebuah patok besi yang sudah ditanam dan dibiarkan sedikit bebas.

"Buka mulutmu ?" tanya Umet menyuruhku membuka mulutku untuk mengecek apakah spermanya masih ada atau sudah terbuang atau tertelan.

berlari 15 menit dengan sperma di mulut dan tersiksa karena ditarik putingnya bukanlah hal mudah. Air liur sudah bercampur dengan sperma dan mulutku sudah penuh, bahkan sudah meluber ke daguku dan rasanya sudah sangat menjijikan tidak karuan.

"Euw.... jijik banget." ujar Umet
Kemudian Umet meludahi mulutku dan mukaku kemudian berkata "ya udah telen deh itu sperma."

Aku hanya bisa menangis dan menelan semua kehinaan dan kejijikan ini lalu berusaha untuk tidak muntah walau rasanya sangat sulit karena perutku langsung mual.

"Kalo Muntah gw bakal suruh loe jilat muntahan loe !" ancam Umet kejam

Aku langsung berusaha untuk tidak muntah dan mengalihkan perhatianku kepada yang lain agar tidak memikirkan kejijikan ini.

"Nah biasa tiap siang loe kan puasin tuan loe ini pake mulut, sekarang gw mau loe kasih service spesial karena loe telat jadi ada hukumannya. Loe malem ini akan rimming nih anjing dan kasih vagina loe buat dia." ujar Umet. "Kami akan rekam, gw mau ini jadi film yang menarik jadi loe rendahin diri loe dan nurut sama perintah kita."

Aku hanya bisa menghela nafas menangisi nasibku yang akan dihina sangat rendah dalam rekaman video mereka.

Umet mengarahkanku untuk berlutut di dekat Tuan Golden. Aku menyilangkan kedua tanganku dibelakang dan semua rantai mereka lepas, aku hanya menggunakan kalung anjing berwarna merah.

"Kita tunggu yang lain ya," ujar Umet sambil sibuk di ponselnya. tak lama ada 4 satpam lainnya yang bergabung untuk menonton kehinaanku.

"Oke mari kita mulai !" ujar Joni

"Kanalin diri kamu !" ujar Umet mengarahkan ponselnya ke arah diriku yang masih berlutut tanpa busana di dekat Tuan Golden yang sedang berbaring.

"Saya Minerva," ujarku mempermalukan diriku

"Yang jelas kalo kenalin diri kamu. Sebut diri kamu yang jelas, kamu tuh apa ? cewek baik-baik ? tapi koq cewek baik-baik telanjang gt ya ?" ejeknya

Aku menghela nafas dan menatap kamera kembali dengan mata sayu yang pasrah.
"S-saya Minerva Liong, lonte kafir."

"Oh kamu lonte kafir mau ngapain ? koq udah telanjang gt."

"s-saya .... sedang dihukum."

"oh dihukum karena apa ? koq dihukumnya telanjang ?" tanyanya lagi mengejek.

"Budak rendahan seperti saya memang pantas ditelanjangi ketika menjalani hukuman. Saya dihukum karena terlambat datang."

"Jadi kamu kalo menjalani hukuman apapun ahrus telanjang ya ?"

"I-iya tuan..." jawabku pasrah.

"Nah jadi hukumannya apa nih ? kamu disuruh apa ?"

"Karena kafir itu setara dengan anjing menurut tuan, maka budak kafir ini akan memberikan rimjob dan sex......" aku menelan ludhaku, berat sekali rasanya untuk mengakui apa yang akan terjadi pada diriku. " rimjob dan sex untuk anjing yang ditunjuk oleh tuan."

"Terus koq kamu mau aja ngentot sama anjing ?" tanyanya

"Saya gak mau tapi saya hanya budak, saya gak bisa memilih."

"Oh terus kamu merasa kalo kamu sama Anjing setara ?"

"Saya lebih rendah dari anjing..." jawabku menundukan kepalaku karena malu.

"Oh ya udah itu anjingnya udah ada kan di sebelah kamu. Silahkan dimulai." perintah

Kemudian Joni menarik tuan Golden dan aku merangkak bagai anjing menuju pantat anjing german Sheperd itu lalu mulai menjilati penisnya yang kemerahan. Ini Sangat memalukan apalagi Umet masih terus merekamku. Setelah itu aku mulai menjulurkan lidahku untuk memberikan rimjob kepada anjing itu. Uh baunya sungguh menyengat dan membuatku ingin muntah. Aku menjauhkan kepalaku.

"Please tuan.. please... jangan rimjob...."
"Lakukan !" bentak Umet.

"Please, aku gak mau yang ini. aku gak sanggup..." ujarku berusaha menjauh. Tapi beberapa satpam langsung bertindak dan memaksaku menempelkan wajahku ke panatat Tuan Golden.

Aku menjerit dan wajahku sangta ketakutan, ini aku benar-benar sudah tidak sanggup melakukannya tapi mereka tidak peduli sama sekali. Mereka terus dan mecubit putingku agar aku menjerit dan membuka mulutku kemudian mereka mengambil lidahku dengan paksa dan menempelkannya ke lubang anus Tuan Golden.

Aku sungguh benar-benar sudah tidak bisa apa-apalagi, hanya menangis dan berusaha meronta yang tidak ada artinya berikutnya mereka memaksaku menunggung dan menaikan Tuan Golden untuk memperkosaku dengan doggy style.

Penis merah yang keras itu memasuki dan membuatku menjerit. Membelah bibir vaginaku dan menembus masuk. rasanya sakit dan memalukan. Ini sangat menyedihkan dan sangat tidak manusiawi. Aku ebnar-benar hanya bisa menangis saat kamera menyorot wajahku yang sedang diperkosa.

"Apakah kamu akan datang terlambat lagi ?" tanya Umet.

"Ampun.... huhuuhu..... ampun tuan.... budak ini ahhH~~ ah~~~~ tidak akan lagiaaa~~~hhh Ah~ terlamba~t,...Ah~~"

"Gimana dientot anjing ?"

"S-Saah...ah ah... ah.....sakit... ah~~~" aku mendesah antara malu, enak, dan sakit semua menjadi satu.

Tak lama aku terkejut karena ada dua orang satpam lagi bergabung, dan satpam yang berboncengan ini membawa seekor anjing kampung.

"Dapet nih !" ujar si satpam yang turun dari boncengan motor menggendong seekor anjing kampung coklat.

"nah ada tamu, kamu sekalian servis ya ini anjing kampung !" ujar Umet

Aku hanya menggeleng.... menggeleng berkali-kali tidak mau menerima kenyataan. "Nggak...nggak mau... nggak MAU !" aku menjerit tapi tidak ada gunanyam karena berikutnya si satpam memegang penis anjing kampung dan menyodorkannya di mulutku yang langsung kututp rapat. Kemudian salah satu satpam memelintir putingku dan menututp hidungku membuatku menjerit dan satpam lain memasukan penis merah anjing kampung ke mulutku.

Jadi aku di doggy style oleh German Sheperd dan memeberikan oral kepada anjing kampung. Threesome dengan anjing. ini sungguh kehinaan yang baru untukku.
"Aaaaargh !!!" Aku menjerit ketika penis tuan Golden membesar di dalam liang vaginaku ketika dia hendak berejakulasi. Rasa sakitnya sangat mengerikan. Ini membuatku menjerit berkali-kali dan karena aku menjerit kencang membuka mulutku, satpam lain mendorong masuk penis anjing kampung sehingga aku memberikan deepthroat kepada anjing kampung. Tersedak dan tercekik, dengan vagina diisi penis anjing yang membesar karena mau berejakulasi. Penderitaan ini tidak bisa kugambarkan rasa sakitnya. Saking sakitnya aku sampai hampir pingsan.

Sementara aku diperkosa oleh anjing itu, mereka semua tertawa. Umet merekamku dalam jeritan histerisku dan akhirnya muntahlah sperma Tuan Golden di rahimku. Babak satu selesai tapi ada babak dua diaman anjing kampung kini giliran memperkosaku dan mulutku sibuk mengulum penis Tuan Golden. dan pederitaan ini pun tidak kalah seramnya dengan perkosaan babak satu.

ini sungguh memalukan diluar kendali. Aku tidak pernah bermimpi kalo aku akan direndahkan sampai seperti ini. Aku langsung memikirkan untuk bertemu dokter di hari senin karena ini. Tapi apa yang harus kukatakan pada mereka jika aku ke dokter ?

Belum selesai kedua anjing itu menggagahiku karena di akhir mereka memaksaku untuk di sandwich oleh kedua anjing itu di Vagina dan Anal. Tuan Golden memakai anusku dengan menunggangi aku dengan doggy style, sementara penis si anjing kampung dimasukan ke vaginaku oleh satpam.

Ini sangat menjijikan dan merendahkanku. Tapi entah kesurupan apa, aku juga orgasm dan squirt saat ini terjadi menambah kehinaanku.

Ketiga lubangku kini pernah dicicipi oleh anjing, apakah aku akan terjerumus lebih dalam lagi ? aku bahkan sudah mengira ini adalah puncak dari segala puncaknya yang akan bisa terjadi pada diriku.

-------

"Hey kenapa melamun ?" Tanya Lauren menghardikku yang sudah mau pingsan karena kurang tidur. Ini hari senin malam dan aku masih sangat keletihan karena siksaan dari weekened nerakaku.

"Aku hanya capek," ujarku

"Gak usah terlalu capek," ujar Jess sambil mengambil calamari di meja kami. Suara lagu hingar bingar masih terdengar karena hari ini ada performance dari DJ asal singapura yang seksi di club.

James sendiri sedang menghilang entah kemana diantara kerumunan. Tak lama dia kembali membawa sebotol glenfidditch 18yo minuman whisky favoritku.

Well... aku sendiri tidak begitu suka whisky, aku memilih wine, rose atau sparkling wine akan lebih kupilih kalo harus minuman beralkhohol. Tapi untuk whisky favoritku adalah glenfidditch. Whisky smooth yang sangat enak menurutku dibanding whisky lain yang cenderung keras.

Sebetulnya aku tidak begitu suka club, hanya saja Lauren dan Jess adalah pecinta mati klub. Dan Lauren punya beberapa club dari keluarganya, baik itu milik keluarga ataupun join dengan orang lain.

Aku cewek yang lebih suka musik yang memberikan kesan tenang. Jazz, audiophile, atau opera dan musical theatre adalah pilihan yag lebih cocok untukku. Tapi here we are, kita sedang berpesta untuk merayakan hari senin atau apapun itu alasan Lauren.

Aku kurang tidur dan pekerjaanku banyak tapi, Lauren tidak bisa ditolak. Ia menyeretku dan menjemputku di depan kantorku. Aku sampai speechless.

"For the ladies," ujar James menyimpan botol itu di meja kami yang penuh camilan, gelas, minuman kaleng, serta beberapa botol.

Kemudian James dan Lauren berciuman dan aku hanya memalingkan wajahku. Its so..... romantic and gross at the same time.

"Bikin iri aja !" tukas Jess sambil dia memelukku. "Sini aku mau cium akmu aja !" Jess langsung nyosor mencium bibirku.

"Hei !" aku protes. "Lu mabok Jess~~~" aku berusaha mendorongnya tpai gadis itu menimpaku dan terus mencium bibirku dan meraba-raba daerah sensitifku.

"Oh what the fuck...." ujarku pasrah saat Jess menciumi leherku.

Lalu aku lenyap dan hilang.

Ketika aku terbangun aku sudah ada di apartemenku, telanjang dan ketika aku menyadari ada James yang juga telanjang memelukku di tempat tidurku.

"Whats going on ???!!!!!"


To Be Continue....
--------------------

Well cerita ini kalo menurut planning akan selesai dalam 3-4 chapter lagi. Well.... have fun.
 
Chapter VIII
Chapter VIII

Ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan, kadang kita ada di bawah dan kadang kita akan berada di atas. Tidak ada yang bisa tahu dan apa yang akan terjadi di masa depan. Sebagai manusia yang kita miliki hanyalah harapan. Harapan akan hari depan yang lebih baik, harapan akan masa depan yang lebih cerah. Harapan yang membuatku terus bertahan dalam lembah kekelaman yang paling bawah dan paling memalukan sekalipun.

"Ahhhh~~~~~" aku hanya bisa pasrah ketika Martin, si satpam tuan F memasukan penis Tuan Golden ke vaginaku. Ini sangat memalukan dan sangat melecehkanku sebagai manusia. Dipaksa bersetubuh dengan hewan. Biasanya Martin memperbolehkanku untuk masuk setelah aku mengemut penis Tuan Golden beberapa menit saja tapi entah kenapa dia memborgolku dan memaksa vaginaku untuk disetubuhi anjing german sheperd itu.

Posisiku sudah sangat memalukan, kedua tangaku diborgol di punggung, aku menungging dengan bertumpu pada kepala dan lututku. Tuan Golden menaikiku dan menggenjotku sedangkan Martin menginjak kepalaku dan meemgang tali kekangku. Ini sungguh kehinaan yang benar-benar terdalam. Walau aku bukan pertama kali diperkosa hewan tapi ini tetap menyedihkan dan rasanya sangat menyakitkan.

ini adalah kali ke 3 aku diperkosa oleh hewan di vaginaku, pertama waktu aku dibawa Suri dan Tuan F di petshop, kedua adalah ketika aku dihukum karena terlambat datang oleh satpam kompleks pergudangan sekitar 3 minggu lalu. Dan hari ini tentunya.

Rambutku dan wajahku penuh sperma dari martin karena aku telah diperkosa sebelum melayani Tuan Golden olehnya.

Aku sudah disiksa dari subuh pukul 11:00 kemarin malam. Andi si supir taksi online menjemputku dan aku langsung telanjang di mobilnya dan menghisap penisnya sepanjang perjalanan sampai aku mencapai komplek pergudangan ini. Kemudian aku dipakainya di mobil sebelum aku ditendang keluar dari mobil dengan ketiga lubang penuh sperma.

Berikutnya para satpam kompleks membawaku berkeliling dan menggilirku bergantian sambil berpatroli. Aku digiring dalam keadaan telanjang, diseret dengan nipple clamp yang menyiksa putingku dibelakang caddy car seperti malam lainnya. Aku hanya bisa meringgis sepanjang malam menjalani penyiksaan yang pajang itu. Sesekali mereka memperkosaku lalu menggiringku kembali. Hampir 2 jam kami berputar-putar dan akhirnya aku dibiarkan tidur di pos depan dalam keadaan telanjang dan penuh sperma.

Pagi-pagi saat pergantian shift, mereka berbaik hati membiarkanku makan sarapan. Sarapanku adalah nasi kuning yang dicampur sperma yang kumakan di lantai tanpa alas sisa-sisa dari makan pagi para satpam yang dibeli menggunakan uangku. Setelah sarapan pagi, mereka mengikatku dengan kedua tanganku di atas dan aku dipajang di pintu masuk pejalan kaki dan bebas disentuh oleh setiap buruh yang masuk. Pintu pejalan kaki letaknya sedikit lebih tertutup dari pintu mobil dan dipenuhi tanaman dan tembok sehingga aku tidak tampak dari luar tapi orang yang masuk melalui pintu pejalan kaki akan dapat melihatku terikat dalam keadaan memalukan, telanjang tanpa benang sehelaipun dengan rambut berantakan dan wajah dan tubuh yang penuh sperma kering.

Selama pagi itu aku dicubiti dan dipegang-pegang secara bebas dan ketika jam masuk buruh. Ini sangat emmalukan diperlakukan sebagai pajangan dan mulutku disumpal oleh celana dalam yang entah dari mana. Aku hanay bisa menangis dan pasrah, tapi ini sudah menjadi rutinitas setiap jumat yang amat berat bagiku.

Ketika jam 12 aku digiring ke tempat tuan F dan berakhir diperkosa satpam gedung, Martin dan berakhir dengan bersetubuh dengan anjing bernama Tuan Golden seperti keadaanku sekarang.

"Aaarrrghhhh~~~~" aku menjerit sejadi-jadinya lagi saat penis Tuan Golden membengkak di dalam vaginaku. Dia sudah hampir mau berejakulasi di dalamku dan pengalaman mengerikan ini selalu membuatku menjerit-jerit. Aku berteriak minta ampun dan memohon agar Martin menolongku tapi ia hanya tersenyum menikmati penderitaanku. Jika sudah begini bisa 15-25 menit sebelum ukurannya kembali normal dan penis Tuan Golden ke ukuran normal dan aku bisa dicabut dari vaginaku. Aku terus menjerit-jerit dan meracau kesakitan selama itu. Baru ketika akhirnya Tuan Golden lebih tenang dan dan selesai berejakulasi pelan-pelan penisnya kembali ke ukuran normal dan dia mencabutnya dari liang vaginaku. Air mataku tidak bisa berhenti mengalir dari mataku.
"Perek-perek.... kamu emang bener-bener parah ya." Martin meludahi wajahku menambah kehinaanku. "Sana masuk ke dalam !"

Ia melepaskan penis anjing dari vaginaku dan membiarkanku bebas. Ia membuka borgol di punggungku dan mendorongku untuk bejalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collarku saja.

Aku berjalan berusaha menutupi vahina dan buah dadaku melewati para kuli yang nanti malam akan menyiksaku. Mereka melirik aku yang menaiki tangga menuju lantai dua dan meneriakiku "Eh non erva pelacur kita sudah datang, nanti malam ya tunggu !"

"Dah gak sabar ya non pengen emutin kontol kita !" teriak salah satunya.

Aku hanya pasrah dan berjalan secepat yang aku bisa untuk melewati penghinaan selanjutnya. Aku tidak berhenti di lantai dua, aku langsung melanjutkan ke lantai 3 dan melewati kubikal-kubikal para staff.

"Lepasin tangan loe, kata siapa loe boleh nutupin ketelanjangan loe !" bentak seorang cewek saat aku mencapai lantai tiga. Aku segera menurunkan kedua tanganku dan dengan pasrah berjalan dalam kehinaan dan rasa malu yang menyelimuti diriku.

"Eh si lonte dah datang !" ujar Alex salah satu staff yang dengan santainya mendekatiku dan memegang buah dadaku lalu meremasnya. Aku hanya bisa pasrah dan membiarkannya sementara pipiku amsih dipenuhi air mata.

Aku berjalan menjadi tontonan seluruhs taff yang sudah terbiasa dengan ketelanjanganku, tapi tetap saja aku merasa malu dan terhina. Dulu walau aku diperbudak, tapi setidaknya aku tidak harus telanjang sepenuhnya. Makin lama nasibku semakin buruk dan menyedihkan. Sekarang bahkan aku sudah diperkosa oleh anjing, seluruh pria di komplek pergudangan sudah pernah menyentuh dan melihatku telanjang secara berkala dan aku benar-benar sudah diambang kehancuran. Entah apakah hidup akan lebih buruk dari ini ? Apakah akan berbalik ?Entah berapa lama lagi sampai teman-teman dan rekan kerja kantorku tahu kondisiku yang sebenarnya.

"Masuk !" suara tuan F terdengar ketika aku sudah mengetuk pintu.

Aku membuka pintu dengan pelan. Aku masuk dan berlutut denga posisi lutut yang sedikit kulebarkan selebar bahu. Kedua tanganku kusilangkan dibelakang kepala. Aku membusungkan dadaku ke depan dalam kehinaan dan melihat ke meja tua F. Kulihat ada Suri di sana. Suri tidak selalu ada dan hubungannya dengan Tuan F aku sungguh tidak mengerti, entah pacar, entah cuma lonte yang dipanggilnya jika ingin menyiksaku dengan kejam atau apapun itu. Yang kutahu hanyalah jika ada Suri maka hidupku akan semakin susah dan siksaanku akan lebih berat karena Suri sangat kreatif dalam menyiksaku. Suri seperti memiliki dendam tersendiri kepadaku.

Hari itu Suri memakai dress berwarna mint salem dengan bolero coklat dan highgeels stiletto yang menutup sampai ke jari dengan ujung meruncing berwarna putih. Rambutnya digulung ke atas rapi seperti pramugari.Tampilannya elegan berbalik denganku yang hanya menggunakan collar anjing dan telanjang dipenuhi bekas sperma kering. Bahkan sperma anjing masih menetes dari liang vaginaku.

"Gimana rasanya vaginamu disetubuhi seekor anjing ?" tanya Suri yang menempelkan ujung sepatu berdesain lancip ke vaginaku ketika aku berlutut dengan kedua tangan dibelakang kepalaku.

Aku hanya diam.Aku sekarang tahu kenapa Martin memaksa dan langsung menyiksaku dan memaksaku bersetubuh dengan Tuan Golden seakrang. Suri-lah penyebabnya.

"jawab kalo ditanya !" ia memukulkan riding crop yang ia bawa ke puting payudaraku tanpa belas kasihan. Aku langsung mengaduh.

"T-terima kasih....telah memperlakukan budak ini sepatutnya," ujarku langsung menyembah dan mencium kaki perempuan sadis itu dalam ketakutan.

"Ikat budak itu !" perintah Tuan F

Suri segera menarik putingku dengan kasar, "tangan tetap di belakang kepala !" perintahnya dan aku hanya pasrah menjalani rasa perih di putingku. Suri menggiringku ke depan meja tuan F. ia menggeser dua kursi tamu yang ada di sana dan aku berdiri di depan meja tuan F.

Suri berjongkok dan ada seperti bukaan kecil di lantai kayu yang bisa digeser. ia menggesernya dan menarik dari dalamnya sebuah tiang besi dengan ujung tumpul. Ia menariknya dan menusukannya ke dalam liang vaginaku. Ini sangat emamlukan dan cukup menyakitkan.

"Ah mentok !" ujarku ketika Suri terus mendorong amsuk tiang dari lantai itu.
"Jingjit !" perintah Suri membuat aku terpaksa berjingjit agar ia bisa memasukan si besi itu lebih tinggi lagi sampai aku menjerit kesakitan. "Udah pol... udah mentok nona... please... aaaaagh sakit..."
Kemudian Suri memutar tiang berdiameter 2cm itu dan terkuncilah tiang besi itu menjadi one-bar prison yg membuatku terkunci dalam kondisi berjinjit yang menyiksaku. Berikutnya Suri memborgol tanganku di belakang. Belum cukup dengan itu, ia kemudian memasangkan nippleclamp di kedua putingku yang terhubung dengan rantai. Kemudian rantainya harus kugigit untuk membuat putingku tertarik ke atas.
"Jika lepas dari mulutmu, maka kamu akan melayani di shelter penampungan anjing, atau di kebun binatang. jadi jangan sampai lepas ya !" ujarnya dengan nada mengancam.

"Kamu tahu kenapa kamu dihukum hari ini ?" tanya Tuan F.
Aku hanya menggeleng.

Tuan F menjentikan jari dan sebuah cambukan menghantam payudaraku dari Suri. hampir saja aku menjatuhkan rantai yang kugigit. Menjeritpun aku tidak bisa dan rasa perih di dadaku ini tidak bisa aku apa-apakan.

"Ya udah liat ini !" Tuan F memutar layar komputernya ke arahku. Ada CCTV di sana.

Oh CCTV kamarku. Ya tuan F memasang CCTV di apartemenku beberapa hari setelah aku dipermalukan di lingkungan apartemenku. Bahkan di kamar mandipun ada CCTV. Katanya aku tidak punya privasi sama sekali.

aku melihat ia memutar salah satu kejadian di 3minggu, 2 hari setelah aku disiksa habis-habisan oleh para satpam dan pertama kali aku terjebak dengan Andy, si supir taksi online yang beruntung.

Oh ini ketika aku tidak sadarkan diri. Ya aku melihat Aku dipapah oleh James memasuki apartemenku. Aku masuk dan ketika aku masuk ke kamar, kulihat dalam keadaan tak sadarkan diri dan mabuk aku membuka pakaianku sendiri dan menarik James ke ranjang.

"Hei you are...." ujar suara James tedengar di speaker CCTV dan kemudian aku langsung menciumnya dan kami bermesraan di tempat tidur.

Oh jadi itu kejadiannya.....
Aku terlalu mabuk sampai melakukan hal tersebut.

Tuan F mempercepat video rekamananya ke pagi hari dan aku dan James tampak bangun lalu kami saling terkejut, aku langsung mengambil pakaian dan berpakaian, aku mengambil t-shirt dan celana dalam lalu celana hotpant lalu kami mengobrol serius dalam ekadaan hang over.

Yah kami sempat berbicara bahwa itu adalah kesalahan dan kejadian yangs eorangpun tak perlu tahu.setelahnya James pergi dari apartemenku.

"Jika menerima tamu di apartemen / kamar saya hanya boleh menggunakan Lingerie ataupun handuk yang memiliki panjang maksimal 3 jengkal." Suri memplay videoku yang sedang melakukan pengakuan.

"Kamu harusnya menggunakan lingerie yang memperlihatkan buah dadamu jika menerima tamu. Atau menggunakan handuk yg panjangnya 3 jengkal saja. ini adalah kesalahanmu." ujar tuan F menegaskan.

"Masih ada !" ujar tuan F

ia mempercepat ke tanggal 3 hari lalu jam 01 pagi. HPku berdering dan aku tahu betul kejadian ini. Ya, James meneleponku dan berkata dia ada di lobby. Aku tampak di CCTv membuka lemari dan memakai salah satu lingerie sexy lalu mengambil kimono handuk dan keluar kamar. Tak lama aku kembali ke kamar bersama James. Kami mengobrol dengan cukup intense. Yah James berkata dia tidak bisa lupa denganku dan aku selalu ada di pikirannya sehingga ia tidak bisa tidur. Ia menembakku dan mengatakan akan meninggalkan Lauren untukku. kami berdebat panjang sampai akhirnya ia menciumku dan membuka kimonoku lalu kami naik ke ranjang dan persetubuhan kami kembali terjadi.

"Loe lagi-lagi pake handuk kimono dan melanggar pakaian loe dalam menerima tamu." ujar tuan F.

Aku hanya bisa menunduk ketakutan karena ketahuan. kupikir jam 1 malam, tuan F tidak akan melihat CCTV.

"Kimono ! dan apa pula itu lingerie yang tidak memperlihatkan buah dada ?!" bentak tuan F. "kedua toket ini selalu harus terlihat jelas !" ujar tuan F menampar-nampar kedua payudaraku dengan tangannya.

Aku hanya mengigit rantai nipple clampku berusaha agar tidak terlepas dan siap menghadapi konsekuensinya.

"Kayaknya kamu lupa diri kalo kamu tuh cuma budak." ujar Suri "Apa kamu pikir cowok cakep bule itu bakal masih mau sama kamu kalo dia tau jati dirimu yang sebenarnya ?"

"Mungkin dia jijik !" ujar tuan F merendahkanku.
"Kamu harus diingatkan akan posisi hinamu supaya kamu sadar akan keberadaanmu dan tingkatan kastamu." uajr Suri sambil meludahiku.

"Hukuman pertamamu adalah 40 kali cambukan," ujar Tuan F.
"Suri akan mencambuk sekujur tubuhmu dengan cambuk dan cobalah untuk mempertahankan rantai di mulutmu atau kebun binatang menanti." ujar tuan F.

CTARRR!!!

"Eeeegh..." aku mengigit keras-keras rantai yang menyiksa kedua putingku agar tidak terjatuh dari mulutku.

CTARR !!! Suri kembali mencambukku dengan cambuknya. Aku hanya bisa mengejang dan menahan rasa sakit karena payudaraku dihantamnya. Berikutnya dia menghantam perut dan bokokngku, juga selangkanganku bagian depan karena vaginaku terisi tiang besi.

Cambukan demi cambukan menghujani tubuhku dan aku hanya bisa menahan tangis dan perih sambil mengigit rantai yang menyiksa putingku. Semakin aku menengadah akrena rasa perih, putingku semakin tertarik dan rasa sakitnya menjadi berkali lipat.

Apapun yang kulakukan terasa selalu salah dan membuat penderitaanku semakin menyakitkan.

"40 !" ujar tuan F memberikan tepuk tangan. "Tak kuduga lonte kayak kamu akan bisa bertahan. Kupikir kita akan jalan-jalan ke kebun binatang malam ini. Padahal aku sudah mengaturnya capek2 dengan temanku yang kerja di kebun binatang."

"Kita akan membahas pekerjaan dulu di sini setelah bahasan kita selesai kamu akan menjalani hukumanmu." ujar Tuan F.

"Oh kamu sudah boleh bicara. Lepaskan rantai di mulutmu." ujar Suri menarik rantai yang kugigit dengan kasar. Kemudian dia memperlihatkan pemberat 2kg dari besi yang ada kaitan gantungannya. "Ini akan menjadi temanmu selama kamu membahas pekerjaan." Ujarnya menggantungkan pemberat itu ke rantai nipple clampku.

"Aaaaa! " aku menjerit kesakitan.
Suri memandangku dengan tatapan menanti sesuatu. Ia tampak ingin sekali menyiksaku. Aku segera tersadar dan mengatakan "T-terima kasih Nona atas hukuman yang nona berikan untuk budak yang patut dihukum dan disiksa ini," ujarku dalam rintihan perihnya putingku yang sudah terasa mau lepas.

"Oke mari kita bahas pekerjaan." ujar Tuan F

Sementara aku dan Tuan F membahas pekerjaan, Suri menyibukan dirinya dengan bermain handphone. Sesekali dia akan mencambukku jika sudah bosan dan aku harus terus memperhatikan dan membahas banyak hal mengenai kondisi. Tuan F membuka presentasi yangs udah kusiapkan sebelumnya di layarnya dan aku hanya membacakannda dan mempresentasikannya dalam keadaan terpenjara, telanjang, dan terikat. Tidak lupa aku terus berjingjit karena tiang besi yang menancap di vaginaku. Ketika kakiku sudah sangat letih berjingjit sampai kesemutan, aku mencoba menurunkan kakiku tapi rasa sakit langsung menusuk di rahimku yang sudah mentok ditusuk oleh tiang tumpul itu. Kian lama rasanya semakin sakit dan menderita sementara aku terus menjelaskan dari satu slide ke slide yang lain dan berdiskusi mengenai kondisi perusahaan.

"J-jadi begitulah kesimpulannya tuaaa~~n, AAaah.... arghh..." ujarku sudah semakin tidak kuat lagi bertahan dalam kondisi seperti ini di akhir presentasi yang terasa sangat panjang itu. kakiku telah keram, vaginaku sudah mengering dan seluruhnya terasa perih karena tiang besi yang menancap ini, belum lagi tiangnya terasa dingin akrena AC dan tanpa pelumas di dalam vagina, rasanya seperti neraka. Belum lagi setiap aku bergerak, beban 2kg yang tergantung di nipple clampku akan bergerak-gerak mengayun membuat putingku tambah tersiksa.

"gigit ini kembali !" Suri mencabut beban 2 kg dari nippleclampku dan memintaku untuk mengigit rantai penghubung nipple clampku untuk menambah penderitaanku. "Kau jatuhkan, kita akan ke kebun binatang," ancamnya. Kemudian ia berlalu begitu saja ke arah tuan F.

Aku menanti tapi tidak ada yang terjadi. Suri dan tuan F malah sibuk bercengkrama di hadaanku membiarkan aku yang tersiksa ini. Aku hanya diam tak berbicara apa-apa. Aku takut karena jika aku melepaskan rantai ini dari mulutku untuk berbicara maka nanti malam aku akan dibawa ke kebun binatang. Maka aku hanay bisa menunggu hampir selama 1 jam dalam kondisi kesakitan dan ketakutan sampai akhirnya Tuan F pergi menelepon dan Suri melepaskanku dari tiang neraka terkutuk ini.

Aku langsung terjatuh karena tidak kuat lagi berdiri. kakiku yang sudah kesemutan terasa sangat sakit sekali. Nipple-clampku juga dibuka dan darah yang mengalir ke puting memberikan rangsangan rasa sakit yang laur biasa sampai aku kejang-kejang. Kakiku, vagina, dan putingku merasakan rasa sakit yang paling luar biasa untuk beberapa saat.

Suri berbaik hati membiarkanku menikmati rasa sakit itu untuk beberapa menit sebelum dia menyuruhku merangkak mengikutinya melanjutkan hukumanku yang jauh dari kata selesai.

Aku merangkak mengikuti Suri ke lift dan turun ke lantai 1. Para Kuli memandangku dengan tatapan beringas dan siap menggunakanku kapan saja. Tapi Suri hanya berjalan dingin melewati mereka ke pintu depan. Aku hanya pasrah merangkak mengikutinya seperti seekor anjing yang patuh.

"Eh ada anjing betina lewat..."
"udah gatel pengen dperkosa sekarang ya non Erva ?"
"perek lewat, kaget gw. nyaris gw jatohin nih barang."

Cemoohonan, hinaan dan komentar-komentar yang merendahkanku terus terdengar ketika aku merangkak di belakang Suri. Suri berjalan ke gerbang depan dan tak jauh dari tempat Tuan Golden diikat, aku baru menyadari ada beberapa kaitan rantai yang menancap di tanah.

"Menungging kamu di sana !" bentak Suri.
Aku hanya pasrah merangkak lalu aku menungging dan Suri mengikatku dengan memakaikan rantai dan gembok. Pertama dia menggembok collarku ke salah satu paku kait yang ada di lantai sehingga leherku hampir bersentuhan dengan tanah. Kedua tanganku diikat di punggung menggunakan tali sehingga aku tidak bisa bergerak. Kedua kakiku berlutut dan direnganggakan sedikit lalu diikat ke paku lainnya yang tertancap. Terakhir dia memakaikan kembali nippleclampku dan mnegaturnya agar putingku ditarik juga oleh nipple clamp yang rantai penghubungnya telah dikaitkan memutar ke paku kait di lantai.

Kemudian ia memasang kayu yang sudah ada tulisan :
"Bebas digunakan oleh anjing dan manusia.
Vagina Gratis
Mulut Lonte penjilat sepatu"

aku hanya bisa pasrah saja dan aku tahu penderitaanku ini baru saja akan dimulai. Suri menyimpan sepatnya di depan wajahku dan aku hanya apsrah menjilati dan menciumnya. Selanjutnya ia membawa Tuan Golden yang sedang dirantai dan memastikan dia bisa memakaiku. Memang Suri tidak memasukan penis anjing itu ke dalam vaginaku, dia hanya memastikan jika Tuan Golden mau dia bisa saja memakaiku.

Berikutnya dia menyemprotkan semacam cairan di sekitar vaginaku. "pipis anjing betina biar bikin Tuan Golden horny !" ujarnya. Kemudian dia meninggalkanku.

Ini sangat mengerikan ditinggal dalam keadaan menyedihkan, bahkan para kulipun amsih sibuk bekerja. Aku kini hanya terikat tak berdaya dan Tuan Golden mulai mendekatiku. ini horor, bahkan aku disiksa hanya untuk pelampiasan nafsu anjing, tidak ada yang seolah peduli padaku ketika anjing itu mulai menaikiku dan aku emrasakan penisnya masuk ke vaginaku memperkosaku. Aku hanya bisa menangis dihukum dengan kejam tanpa harga diri.

Lucu memang manusia, ketika aku diperkosa oleh anjing dan ditonton aku menangis akrena dilecehkan dan dipermalukan, tapi diperkosa oleh anjing tanpa seorangpun melihat juga menyedihkan karena aku menderita dan disiksa bahkan bukan untuk kepuasan penyiksaku. Aku menderita dan terhina seolah tanpa ada alasan.

"Arrrghhh !!!!!" 3 kali aku sudah diperkosa oleh anjing ini. Aku masih pasrah sampai akhirnya jam bubar tiba. Mungkin 3 jam aku dalam posisi seperti ini. tubuhku pegal karena benar-benar tidak bisa bergerak dan vaginaku terasa penuh dengan sperma anjing yang berkali-kali menyetubuhiku.

Kali ini Tuan Golden masih menyetubuhiku ketika kuli keluar dan menemukanku sedang digenjot oleh Tuan Golden. Setidaknya ada yang melihatku kini. Dan sekejap saja aku kini berharap tak seorangpun melihatku dalam keadaan seperti ini. Aku menjadi sangat malu dan direndahkan ektika mereka mulai berkumpul berkerumun. Bahakan beberapa kuli dari pergudangan lain melihat ada kerumunan di bangunan tuan F mulai mendatangi dan menonton kepedihanku.

"Eh kita tarohan yuk, mana yang lebih dulu dapet. SiLonte apa anjingnya ? Lima rebuan lima rebuan !" ujar seorang kuli sambil membuka topinya dan ngumpulin duit.

"Pereknya lah !" ada yang berteriak. "Gw pasang 50rebu !"
"Anjir yakin amat loe pereknya yang duluan !"

"Anjingnya kali, pereknya udah biasa kita siksa, gak bisa dapet tuh perek kalo gak sambil disiksa ! Butuh semua lobang penuh itu perek !" ujar yang lain melecehkanku.

Sorak sorai keramaianpun semakin seru menjelang maghrib sore itu. Sementara para manusia bersora-sorak, makhluk yang lebih rendah dari anjing ini mulai merasakan nikmat-nikmat sakit dari vagina yang dipompa oleh anjing. Nampaknya dalam 3 jam terakhir Tuan Golden sudah memperkosaku 3 kali.

ini sangat merendahkanku, menjadi barang taruhan yang tidak ada harganya dan disoraki dan divideokan oleh berpuluh-puluh Hp saat bersenggama dengan anjing. Sungguh menyedihkan nasibku. Aku rasa memang sepanatsnya aku tidak dengan James. james begitu tampan dan berkelas, aku bahkan lebih rendah dari pelacur dan anjing.

"Awas kalo loe orgasme tanpa ijin !" ada yang berteriak.

"Orgasme aja !!" ada yang teriak.

"T-tuan.... b-bolehkan budak ini....... ooooor---orgasmmmmm" tanyaku mulai tidak tahan lagi dengan permainan tuan Golden.

Sorak sorai terus terdengar sampai akhirnya aku orgasme dan beberapa melampiaskan kemarahannya.
"****** Lonte ! siapa yang ijinin loe cum tanpa ijin !" seorang cowok maju dan meludahiku !

"Tunggu gw potong clit loe !" uajr kuli lain yang kalah taruhan sambil meludahiku juga. Sementara itu aku masih terus digenjot oleh Tuan Golden.
Golden mau melakukan pembuahan dan bisa berlangsung 15-25 menit lamanya. PAda tahap ini aku selalu menjerit sejadi-jadinya dan rasa sakit seolah tubuhku ini akan dibelah dari dalam.

"AAAARghhh!!!! tooooolllloooooooongg~~~ AAAARGHHH!!!" aku menjerit-jerit.
"Rusak vagina saya....***sak....***sak.... huhuhuhu AAaaaarghhh!!!!" aku terus meracau dalam penderitaanku dan mereka yang melihatku hanya tertawa terbahak-bahak.

"Kayaknya kesakitan banget...."
"Eh gak bisa ditarik loh nih anjing dari perek ini." ketiak seseorang berusaha menarik si anjing karena kasihan padaku. Aku malah makin melolong akrena kesakitan.
"AAAAAAAAAAAAAAAARGHHH!!!!"
"Wah nih perek ngejepitnya kenceng banget. dia suka sama kontol anjing sampe dijepit gt. Emang gak mau pisah nih sama kontol anjing nih perek. " Komentar seorang Kuli melecehkanku.

"Anjing emang ngegedein ujung kontolnya kalo lagi mau ejakulasi, ****** lu ya" ujar yang lain menimpali.
Aku hanya bisa terus menjerit dan menangis dengan mata sayu dan ringgisan menahan sakit sampai akhirnya Tuan Golden selesai dan akhirnya dia mencabut penisnya dari liang vaginaku yang sudah diperkosanya 4 kali hari ini.

Suri dan Tuan F juga ternyata ada di kerumunan. Mereka menghampiriku yang sudah terengah-engah. Suri hanya tersenyum dan mengelaurkan kunci untuk membuka gembok di leherku dengan kasar ia menjambakku dan menarikku kasar sampai nippleclampku yang terkait di paku bawah terlepas dari putingku membuatku menjerit sejadi-jadinya. Berikutnya ia menendang Vaginaku dengan kasar.

"Aaaargh !!!" aku melolong kesakitan ketika Suri menendang vaginaku. membuatku terkejang-kejang dan vaginaku memuntahkan cairan sperma si Tuan golden yang telah memenuhi vaginaku.

Belum puas Suri menendang lagi sampai 7 kali ia menendang dengan kasar. Bahkan beberapa Kuli berbisik "itu lontenya gak mati digituin ?"

Pada tendangan ke tujuh aku hanya mengejang dan tak bersuara dan banyak daerah selangkanganku sudah penuh peju anjing yang keluar dari vaginaku. Suri menjambambak rambutku dan memutarkan diriku agar wajahku kini berada diatas tumpahan sperma anjing yang berasal dari vaginaku.
"Jilat sampai bersih !" bisiknya. "Kalo gak abis gw bawa loe seakrang ke kebun binatang !" ujarnya menyemangatiku.

Aku dengan lemah menjulurkan lidahku. menelan harga diriku yang sudah sangat rendah dan mulai menjilati sperma di beton jalan. INi sudah sangat menjijikan dan mengerikan dan aku sudah sangat keletihan. Aku berharap aku mati saja saat itu.

"Terus jilat !" ujar para Kuli.
"kasian yah..."
"Jijik ya..."

aku akhirnya menjilatinya hingga cukup bersih dan menelan semuanya. Aku hanya berharap aku tidak muntah. "Makasih....nona Suri... makasih nona Suri...." aku berkomat kamit sambil menangis.

Suara tawa dan riuh terdengar, tapi semuanya terdengar seperti buram dalam telingaku. Pandanganku pelan-pelan kembali dan suara-sura riuh itu lama-lama menjadi semakin jelas.
"Ada yang mau pake dia malam ini ?"

"Jijik ah bekas anjing !"
"Kena penyakit nanti !"
ujar buruh, buruh. Buruh saja jijik, aku memang tidak pantas untuk james. tau dirilah sedikit Erva, kamu itu cuma sampah gak pantes bersama James yang tampan. Dia sudah coock dengan Lauren. Ini Mugkin karmaku karena tidur dengan pacar sahabatku.

"Ya Udah tolong bapak-bapak bantu bersihin lonte ini ya !" ujar Suri. aku yang sudah keletihan hanya apsrah saat mereka menyeretku dengan kasar dan melemparku ke kamar mandi di lantai 1 gedung itu. mereka menyiramku dan membersihkanku dengan kain pel. Seluruh lubangku diberi sabun dan antiseptic serta dicuci bersih, jari2 kuli mengorek lubang kewanitaanku dan terakhir mereka menggunakan sikat pembersih WC yang baru membersihkanku dengan brutal. Aku ingin menjerit karena mereka memperlakukanku dengan kasar seperti memperlakukan seonggok daging tak bernyawa, tapi aku dalam kondisi yang sangta letih sehingga aku hanya bisa merintih dan menangis.

Terakhir aku hanya ingat Mataku ditutup oleh karung dan sesaat kemudian aku terbangun di apartemenku dalam kondisi telanjang.

Kudengar tuan F dan Suri sedang bercinta di ranjangku. Aku hanya tergeletak di lantai kamarku tanpa pakaian sehelaipun. Kulihat karung penutup wajahku ada di sampingku. Tanganku ternyata masih terikat di punggung. Aku lihat ke arah jamku dan kudapati jam menunjukan pukul Sat 02:00. Oh sekarang sudah hari Sabtu dini hari. aku tertidur sekitar jam 7. Hampir 7 jam aku beristirahat. Badanku yang tadinya terasa mau mati kini hanya terasa sakit sakit saja. Setidaknya aku tidak merasa akan mati sekarang.

"Oh udah bangun," ujar Suri ketika mereka telah selesai bercinta. "Kamu sange ya liat aku berhubungan sama Tuan F. tapi kamu menjijikan, Tuan F takut kena penyakit kalo sama kamu. Jadi kamu gatelnya sama sekuriti aja ya kayak biasa. Bilang apa ?"

"T-terima kasih nona telah memperlakukan budak ini sesuai tempatnya." uajrku menangis, bahkan aku sekarang masih ahrus diperkosa lagi di apartemenku.

Mereka menutup wajahku dengan karung lalu menggiringku yang telanjang bulat keluar kamar dan memasuki lift.

Jam 2 pagi tidak ada orang yang kami temui di lorong maupun di lift.

Ketika Lift terbuka satpam di basement sepertinya bersorak. "Oh Bos, bawain kita perek biasa ya," ujarnya senang.

Memang hampir sebulan sekali aku diedarkan di antara sekuriti apartemenku, kata Tuan F itu untuk mengingatkan diriku bahwa aku hanyalah budak seks miliknya yang kapanpun bisa ia buang dan campakan.

"Aaargh !!!" aku menjerit sejadi-jadinya saat putingku digigit salah satu sekuriti yang aku tidak tahu namanya. Saat ini aku hanya bisa memohon ampun tapi tidak ada yang mendengarkanku. Baik mulut, anus dan vaginaku semuanya dipenuhi oleh penis para sekuriti. Wajahku masih cukup aman karena dari hidung ke atas semua wajahku tertutup karung yang diikat oleh Suri.

Tuan F dan Suri entah dimana. Sudah satu jam hidupku di tangan para sekuriti apartemenku yang seharusnya melindungiku. yang terjadi aku malah jadi bual-bualan mereka. Penis demu penis dan penghinaan demi penghinaan kudengar merendahkanku.

"Please.... please.... ampun..." ujarku memohon belas kasihan pada mereka di sela-sela mereka yang terus mendorong masuk penis mereka sampai aku merasa tercekik/.

"Ah banyak drama, pecun murahan kayak kamu nurut aja !" bentak salah satu satpam. Ia mencubit putingku dengan kasar.

Selama 2 jam aku mengalami siksaan dan perkosaaan tanpa henti dari apra sekuriti. Mereka juga mempermalukanku dengan memasukan patung jaguar dari mobil jaguar yang terparkir. "Gimana rasanya dimasuki jaguar di memek ?" tanyanya.

"huhuhu sakit tuan...."

"Enak jawaban yang betulnya lonte !" sebuah tampaaran mendarat di wajahku.
"Ini Lonte gw penasaran loh pengen liat wajahnya !" ujarnya. "Cina kafir mana yang bisa dipake kayak gini coba ?"

"Kali matanya juling dan jelek makanya ditutup kalo cantik sih mana mau diginiin." ujar satpam yang laen.

"Kenapa loe berharap ngentotin yang cantik-cantik kayak miss Siska ?" ujar mereka.
"Pengen yang kayak miss Erina ato gak yang kurus dan toge akyak Miss Felly."
"Gw suka yang kayak Miss Anna aja, bohai !"
"Miss Erva juga cantik."

Deg ! aku tertegun namaku disebut.

"Ah iya, miss Erva kadang pake baju seksi banget lagi. Pengen gw entot !" ujar satpam lainnya.

"Miss Mei juga cakep." komentarnya mengomentari wanita lain lagi yang tinggal di apartemen.

"Gw suka Miss Phoeby."
"Ah selera u sih ibu-ibu dan tante-tante !" ejek satpam lain.

Mereka tertawa sambil terus giliran memperkosaku.

"Wah belum juga nih ?" ujar Tuan F dan Suri yang terdenagr suaranya.
"Enak begini, cuma sebulan sekali sih. jadi ya harus dimaksimalkan nih perek !"

mereka semua tertawa dan berbincang bincang, aku masih dioper ke beberapa penis lagi sebelum akhirnya aku dibiarkan bersimpuh di lantai untuk beristirahat sejenak.

Tak lama mereka terdengar suara riuh dan heboh sendiri, entah apa yang terjadi akrena aku sudah terlalu letih dan tak mau tahu.
"Oh jadi gini, mulai seakrang kamu Regi, saya tunjuk pa Regi jadi perwakilan para satpam yang bisa mengontrol Lonte ini."

Suri menarik putingku agar aku kembali berdiri. Aku hanya mengaduh karena kesakitan. Berikutnya tiba-tiba karung penutup kepalaku dibuka.

Aku kaget dan terbelak kaget.
"Miss Erva ?" Sorang sekuriti terkejut melihatku.

Apa yang terjadi ? Hidupku benar-benar telah hancur.
"Nah Lonte Erva ini mulai sekarang setiap hari Senin sampai Kamis boleh kalian pakai dan rentalkan ya. Ini Video pengakuan dan pernyataannya saya bagikan ya pa ke pa Regi." uajr Tuan F.


"Hidupmu sudah berakhir Erva..." bisik Suri kepadaku yang masih melongo karena shock.

"Kamu akan jatuh sampai benar-benar hancur !" bisik Suri lagi

Aku hanya bisa diam berharap ini semua hanya mimpi buruk.


To Be Continue
 
Chapter IX
Chapter IX

Janji itu tak harus selalu ditepati, dan omongan kadang tidak bisa dipercaya. Itulah yang kurasakan setelah kemarin aku diekspos habis-habisan kepada para sekuriti di apartemenku sendiri.

Regi salah satu satpam yang beruntung yang kini menjadi tuanku selain Tuan F dan Suri. Regi bertubuh kurus, dengan kumis dan tampak seperti pesakitan. Ia sedikit lebih tinggi dari aku dan wajahnya seperti jeruk yang ditekuk. Usianya sekitar 30an walau dia mengaku umurnya belum sampai 30.

Bahkan sekarang Regi menyimpan kunci apartemen dan kartuku. Tentunya aku masih memiliki kunci dan kartu juga, tapi aku kini tidak lagi memiliki kartu cadangan dan kunci cadangan karena dipegang oleh satpam mesum itu.

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari karena setelah perkosaan di hari sabtu subuh itu, aku menyerahkan kunci kamarku pada Regi dan aku dibawa pergi oleh Suri dan Tuan F.

Tidak banyak yang terjadi hari sabtu selain aku beristirahat dan dihukum secara keji oleh Suri. Aku berlatih senam kegel bersama Suri dan instruktur kami siangnya. Memang aku biasanya rutin melakukan senam kegel untuk menjaga miss V-ku karena aku adalah budak seks, jadi bagian seks organku penting sekali untuk dirawat.

seperti biasa aku membersihkan rumah dan menjadi budak kesenangan Suri. Sesekali Suri akan menyiksaku dengan tendangan di vagina, atau mencambukku jika dirasa aku bekerja tidak becus dan memaksaku mengepel dengan payudara atau menjilati lantai.

Terus terang hari sabtu ini cukup ramah dibandingkan yang lainnya. Dan Di Sore hari Suri dan Tuan F menutup mataku dan membawaku dalam bagasi mobil. Di sinilah aku sekarang. Di depan kebun binatang yang sudah tutup.

Aku masih tak percaya dengan apa yang kulihat di depan mataku. Aku telanjang hanya menggunakan collar, berdiri bersama Suri dan Tuan F di depan kebun binaatang.

"Ampunn.... aku sudah melakukan semua siksaan dari nona Suri dan aku terus menurut dan tidak gagal, kenapa Nona dan Tuan membawaku ke sini ?" aku merasa dikhianati. Aku berlutut dan menangis. habis sudah hidupku. Belum selesai aku dari shock bahwa aku telah menjadi budak 24/7 sekarang aku harus diperkosa oleh binatang-binatang lain ? Serendah itukah diriku ?

"Gw cuma bilang 'kalo kamu gagal kebun binatang menanti' , tapi gw ga bilang kalo loe berhasil loe akan lepas dari Kebun Binatang koq." ujar Suri enteng.

"Alah, budak kayak loe cuma seonggok daging !" bentak Tuan F. "Suri, hukum lonte tolol ini karena berani mempertanyakan keputusan kita." ujar tuan F

"AAAAAAArghhh!" Suri memelintir kedua putingku dengan sadis. "Denger ya, Erva Lonte rendahan !" ujarnya sambil terus memelintir putingku hingga aku meringgis kesakitan "Loe gak berhak menanyakan keputusan apapun dari kita. Loe cuma benda, mau gw buang keq, mau gw rusaki keq, loe gak bisa apa-apa. Loe cuma budak !"

"ampun nona Suri... ampun..." aku mengaduh karena cubitannya.
"Buka kaki loe, gw mau tendang vagina loe 3 kali biar loe sadar diri !" ujar Suri.

Aku hanya bisa pasrah menerima hukumanku. Aku berdiri melebarkan kedua kakiku dan.
"BUK !!!" suara tendangan Suri yang mantap menendang vaginaku.

"AAAAAAArrrghhhh !!! S-satu....t-terima kasih..." ujarku dalam rintihanku.

"Du-dua !!!! Aarrghhhh t-t-terima...."

Oke aku baru menyadarinya sekarang betapa bodohnya aku. Sejak awal aku diperkosa tuan F dan direkam kupikir dengan mengikutinya aku akan aman tapi jika dilihat ke belakang, mungkin jika rekaman itu tersebar dampaknya bagiku tidak akan separah dan sehina ini. Ya mungkin foto tubuh telanjangku menyebar dan orang tuaku tahu, ciciku akan malu dan marah padaku tapi dia akan melindungiku. Ayah dan mamaku juga, setidaknya aku tidak jadi budak bari segerombolan kuli, sekuriti, dan menjadi objek seks binatang. Sejak awal aku terjerumus dan makin lama makin dalam dan makin memalukan.

Aku menyadari orang-orang yang memperkosa tidak peduli terhadap korbannya, aku hanyalah seonggok daging pemuas nafsunya dan sampai kapanpun akan begitu. Berharap dia akan meemgang janjinya sepertinya tidak akan pernah terjadi. Janji bahwa aku hanya akan dipakai olehnya dan diketahui olehnya sudah jauh diingkarinya seakrang. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku terus menjadi budaknya dan tidak meberontak saja.

Ya aku harus mengakhiri segalanya.kesakitanku.

Haruskah aku mencari cara menghancurkan Suri dan Tuan F ? Aku mulai berpikir rencana untuk menghancurkan mereka dan memikirkan segala kemungkinan dan apa saja yang bisa kugunakan untuk menghancurkan kedua monster ini.

"T-tiga.... terima kasih..." ujarku merintih dalam
"Jalan !" lamunanku terhempas ketika Suri mendorongku masuk dan kawan Tuan F tak lama menyambut kami. "Beneran bawa lonte loe, GILA ! AMAZING!" ujarnya.

"Lama gak bertemu Roy !" ujar Tuan F
"Wih lontenya cantik ya !" ujar Roy. Pria gempal bertubuh bulat ini memiliki kumis dan berewok tipis. Dia termasuk pendek karena lebih pendek dari aku.

Ia tanpa ragu memegang payudaraku dan vaginaku, meremas-remasnya sesukanya dan aku hanya pasrah menjadi seonggok daging yang bisa digunakan dan dipakai oleh siapa saja.

Mereka kemudian menyelundupkanku ke dalam area kebun binatang. Aku tak tahu seberapa tinggi pangkat Roy tapi tampaknya dia memiliki banyak akses di kebun binatang ini.

"Apa yang akan kita lakukan ?" tanya Roy
"Lonte gw ini lupa siapa dirinya, berpikir dia masih punya harapan. Jadi harus dihukum dan diberi pelajaran dengan ya, menjilati setidaknya 10 penis binatang." ujar Tuan F

"Ada binatang apa aja yang penisnya bisa dihisap ama Lonte ini ?" tanya Suri penasaran.

Aku hanya berjalan di belakang mereka dengan tangan di borgol di punggung dan bergidik akan rencana yang mereka akan lakukan padaku.

"Gorilla. Siamang, Babi Rusa, Ape, Monkey Budeng, Chimpanze, Orang Utan, Yaki, Anoa, Babi, Rusa, Domba. Sisanya agak buas dan berbahaya. 10 Kayaknya kebanyakan deh. Kayaknya 3 juga udah cukup deh bro. Bisa mati nanti."

"Sayang sekali, padahal aku ingin dia diperkosa oleh harimau." ujar Suri kejam.

"5 saja bagaimana ?" tawar tuan F

"Kuda, Babi, Babi Hutan, Orang Utan, dan Gorilla" usul Suri.
"Baiklah, tapi Kuda gak ada nampaknya, Kita ganti dengan Sambar Deer saja ya." ujar Roy.

Aku yang mendengarnya sudah langsung lemas, sepertinya ini adalah akhir dari hidupku. Ini Adalah eksekusi menuju kematian. Aku hanya bisa meneteskan air mata. Mungkin besok aku masuk koran.

"Oke, hukuman loe adalah gw mau rekam loe ngewe dengan cara fuck dengan binatang. 5 binatang. Loe kasih salam dulu, oral tuh kemaluan mereka 1 menit baru loe boleh pake penis mereka sampe loe orgasme trus u bikin deh itu binatang orgasme baru kita pindah ke binatang selanjutnya. Ngerti ?" tanya Suri

Aku hanya bisa pasrah mengangguk dan menangis dengan hukuman ku ini. Diperkosa oleh anjing sudah sangat menyedihkan dan buruk kini Vagina dan Mulutku akan mencicipi penis binatang lain lagi. Rasanya sungguh menyedihkan.

Roy membawa kami ke kantornya, tidak mewah dan hanya seperti bilik kayu kecil yang hanya ada meja dan sofa hitam. Ia mengeluarkan penisnya yang bisa terbilang agak kecil.

"berlutut !" perintah Roy. "Sebelum kamu melayani binatang, kamu layanin aku dulu !" ujar Roy sambil memelorotkan celananya dan aku dengan sigap dan mata sayu menjilati penisnya lalu memberikan oral seks baginya.

"Ah enaknya mulut nih lonte..." ujarnya kegirangan. "Udah lama gw gak ngewe !" Baru sebetar saja dia sudah memuntahkan spermanya di dalam mulutku. "Telen !" bentak Roy yang segera kupatuhi.

Setelah itu ia membawaku yang dalam keadaan telanjang dan tangan terikat di belakang menyusuri taman kebun binatang yang sudah gelap itu. Sementara Roy, Tuan F, dan Suri berpakaian full dari atas sampai bawah dengan sepatu boots dan sarung tangan, aku secara kontras telanjang hanya menggunakan collar saja. Bukan hanya itu Suri ketiganya membawa tongkat penyetrum ternak untuk berjaga-jaga. Sedangkan aku, bahkan kedua tanganku diikat dibelakang.

Roy membawa senter tentunya dan kami berjalan di belakangnya. Aku sudah berpikir untuk kabur di kegelapan sehingga aku tidak perlu melayani hewan tapi dalam keadaan terborgol dan telanjang seperti aku masih menimbang-nimbangnya sampai akhirnya....

"Nah sampai !" ujar Roy

Pertama kami mengunjungi kandang Sambar Deer. Rusa ini salah satu rusa besar yang ada di Asia Tenggara. Roy memisahkan seekor rusa jantan yang tidak terlalu besar katanya untukku.

Aku hanya bisa terpaku terdiam.
"Please tuan, nona aku sudah belajar dan tau aku salah dan tidak akan lagi berani berpakaian tanpa seijin tuan dan nona. Please ampuni aku. aksih aku belas kasihan. vaginaku masih sakit karena diperkosa Tuan Golden sampai seakrang. perihnya masih terasa. aku akan mati jika diperkosa rusa....huhuhhu"

"Bodo amat..." ujar Suri.

"Please.... please..." aku memohon. "Aku mohoo...." Suri mengamparku dan langsung menjambakku lalu dia mendorong wajahku di depan kontol Rusa yang sedang dibelai-belai oleh Roy.

Tuan F membantu mengarahkan penis si Rusa ke mulutku
"Jilat Lonte !" bentaknya

Aku hanya menangis dan menutup mulutku rapat-rapat. Aku tak tahan dengan baunya dan membayangkan rasa jijiknya. Aku sudah gak mau lebih rendah lagi. Aku mau tahu apa yang akan mereka lakukan padaku ? apa emreka mau membunuhku ? ya sudah biar saja aku mati daripada harus menjadi budak seks hewan-hewan ini.

"AAAAArgh !!!" dengan kasar Suri menyetrumku dengan penyetrum ternak yang dibawanya dari tadi.
AKu menjerit membuka mulutku dan dengan kasar Suri mendorong kepalaku ke arah Penis Rusa yang sudah diarahkan oleh tuan F.
"Jilat dan layanin yang betul ! berikan salammu !" ujar Suri yang terus mendorong kepalaku hingga penis besar itu mentok, rahangku sampai sakit. Ingin rasanya aku gigit penis itu, tapi itu Rusa ini tidak bersalah apa-apa padaku. Aku hanya bisa nangis sesenggukan dan mulai menjilati penis yang masuk ke mulutku itu.

Aku hanya bisa pasrah dan berikutnya setelah menjilati penis berbau tajam itu selama 1 menit lebih, Suri menarik kepalaku. Ia menjatuhkanku di tanah dan memegangiku smabil aku berteriak-teriak meraung minta ampun

"I've learned my lesson... please....please.... aku udah kapok tuan... nona Suri... ampun jangan... jangan masukin.... AAAAAAAARGHH!!!!" aku melonglong sejadi-jadinya dan bersuaha berontak tapi Tuan F memegangiku dan Roy membantu si Rusa Jantan memasukan penisnya ke dalam lubang vaginaku.

Aku hanya bisa menjerit-jerit meronta dan dan menangis meraung-raung merasakan sakit dan keterhinaannya diriku tanpa bisa berkata apa-apa. Rasa sakit di vaginaku ketika penisnya sampai mentok dan membuat ulu hatiku terasa perih. Aku teriak dan terus berteriak kesakitan tapi tidak ada yang peduli. Mereka hanya menikmati penderitaanku. Bahkan Suri merekamku dengan kamera. Mereka menertawakanku yang tersiksa.

Aku diminta orgasme ? sepertinya tidak mungkin.Untuk bergerak saja hanya ada rasa sakit yang luar biasa.
Ulu hatiku bahkan terasa begitu sakit karena disodok penis besar itu. Aku hanya bisa meraung-raung dan berusaha kabur. Aku sudah berniat mati, tapi begitu rasa sakit menyiksaku, semuanya berubah.

"AaAaaaargghhh!!!! rusak vaginaku...***sak..." ujarku berteriak-teriak karena Rusa itu mulai menggerakan tubuhnya untuk menikmatiku. Rasa sakitnya benar-benar luar baisa, aku pikir ketika Anjing memperkosaku sudah sangat mengerikan ketika mereka akan berejakulasi tapi penis rusa ini juga sangat menyakitkan membuatku berasa hampir robek.

5 menit berikutnya adalah neraka, aku sama sekali tidak bisa menikmatinya. Aku merasa sudah berjam-jam rasa sakitnya dan akhirnya aku pingsan tak berdaya.

Aku pingsan beberapa menit, aku tidak tahu apa yang terjadi saat aku pingsan, "BYUR !" Suri menyiramku dengan seember air. Ketika aku bangun hanya tergeletak di tanah dan ketiga penyiksaku tampak tenang dan tidak mempedulikanku. Jika aku mati mungkin aku akan dilemapr ke kandang singa untuk jadi makanan dan tulangkua dimusnahkan atau di tanam entah dimana.

"bangun Lonte," ujar Suri membentakku. "Kamu pikir kalo kamu pingsan kami akan kasihan padamu ?"
Ia memang tidka punya hati. Aku masih menangis sesenguukan.

Ini gila, aku bahkan merasa vaginaku masih terasa sangat perih dan sakit. "Bangun !" Suri menyetrumku dengan penyetrum ternaknya. Aku langsung tersontak kaget karena rasa sakitnya. "huhuhu...." aku dalam keadaan kesakitan dan lemas mencoba berdiri dan setruman dari penyetrum ternak kembali menghajar payudaraku karena aku dinilai lamban oleh Sur.

"Ampun...ampun...." aku mencoba bangun dan kembali berdiri. "Ayo ke tempat berikutnya... Babi Hutan. Kafir dan pemakan babi cocoknya dientot babi !" ujar Suri tertawa mengejek.

Aku hanya bisa pasrah dan berjalan tertatih-tatih dan mengangkang akrena rasa sakit di vaginaku. Sesekali dalam perjalanan Suri menyetrumku tanpa alasan yang jelas. Tuan F dan Roy juga sesekali menyetrumku dan aku dalam tangisanku hanya memohon ampun dan terisak sesengukan.

"Please.... pleae...." aku melihat babi hutan yang sudah dipersiapkan untukku. "Please...."
melihat seekor babi hutan jantan yang sedang bersantai membuatku langsung lemas seketika.

Kali inia da dua pria lain yang bersiap di dekat kandang babi hutan yang sudah dipersiapkan. "Beneran ?" tanya seorang pemuda yang menggunakan topi kaget melihatku yang dalam keadaan telanjang. "Ini cewek cantik ini mau ngentot sama babi hutan ?"

"iya," ujar Roy. "Dia cina kafir yang banyak nyusahin dan jahat makanya kita mau hukum biar dia jera. Cewek kafir yang angkuh dan sombong memang harus dikasih pelajaran." ujar Roy mengada-ada untuk membangkitkan amarah teman-temannya.
"Hahaha.... biar yang biasa makan babi sekarang dientot babi hutan !" ujar si pria bertopi.

"tuan... tuan... tolong jangan begini.... saya akan lakukan apapun...jangan...."
"Kamu akan lakukan apapun kan. Ya kamu akan ngentot sama babi hutan !" ujar Surri menyetrumku dengan penyetrum ternaknya.

"Aaaa,..... ampun...ampun... ampuuunnnn" aku meronta-ronta ketika Tuan F dan Roy menyeretku. Aku diseret masuk ke satu area kandang kecil dimana hanya ada seekor babi hutan jantan.
Kedua pria teman rekan kerja Roy dengan sigap mengelus si babi hutan dan mengarahkan penisnya babi hutan sementara aku dipaksa berlutut di belakang si babi hutan.

"ayo beri salam pada tuanmu !" ujar Tuan F.

"Tuan...saya gak mau.... saya gaaAAAAAkkkkkAAAAAAA" aku disetrum tanpa ampun oleh tuan F.
"Masih gak mau ?" Tuan F memelintir putingku dengan kasar sementara Roy memasukan penyetrum ternaknya ke lubang anusku dengan kasar.

"Masih gak mau ?" tanya Tuan F.

"Ampun... ampun.... AAAAAARGHHHH!!!!!" dengan sadis Roy menyetrum anusku dan aku hanya bisa menjerit-jerit dan bergerak meronta-ronta dengan rasa sakit yang luar biasa. "I-iya.. a-aku akan menurut !" teriakku memohon.

"Aaah....." Aku membuka mulutku dan membiarkan Roy memasukan penis babi hutan itu ke dalam mulutku. Aku hanya bisa meratapi diriku dan mengutuki diriku, membiarkan penis berbau itu masuk ke dalam mulutku. Penis babi hutan panjang dan tipis seperti lidah ular yang bisa keluar masuk. Sangat penjijikan dan mengerikan. Wujudnya aneh dan jijik serta panjang sekali dan melingkar.

"French kiss dengan penis babi hutan, romantsis ekali kalian" ejek Suri.

Setelah 1 menit aku mengemut penis menjijikan itu mereka membuatku menungging dan memaksa penis babi itu masuk ke dalam liang vaginaku. Aku menjerit karena rasa aneh yang tidak pernah kursakan sebelumnya. Bagian depan penis babi itu berwujud spiral dan bergerak dengan aneh dalam vaginaku. Bukan penis yang besar, lebih mirip 2 jari yang masuk tapi terasa aneh dan memalukan serta menjijikan. KArena panjang aku merasakan penisnya seolah ingin mengunci sesuatu dari dari dalam rahimku dan ini terasa aneh, sakit, dan aku merasakan rasa malu sekali ketika diperkosa oleh babi hutan ini. Yang lebih menjijikan adalah seperti ada air mani encer yang terus keluar ketika babi hutan ini memendamkan penisnya dalam vaginaku sehingga dari vaginaku keluar air terus menerus dan Suir dengan senang hati merekam kehinaanku ini serta mengomentariku dengan kata-kata melecehkan.

"Gimana rasanya dihamili babi ?" ejeknya.
"Bilang apa ?"
"Aahhh~~~..... terima kasih atas hukuman dari nona Suri. Budak ini tidak akan lagi berani melanggar perintah nona dan aturan yang sudah disepakati...ahhh~~~ aaah~~~~"

"Aaah~~~~....aaah~~~" ini berbeda dari diperkosa anjing yang terasa sakit atau diperkosa oleh Rusa jantan yang membuat vaginaku hampir sobek. Penis babi ini kecil tapi menggeliat seperti jari spiral yang bermain-main di dalam liang vaginaku. Ini Sangat aneh dan memalukan dengan kenikmatan tersendiri yang.... sudahlah.....

10 Menit kemudian mereka melepaskan penis babi hutan dari vaginaku yang sudah becek lalu menyeretku kembali untuk menjalani hukuman berikutnya. Orang Utan.......

Setelah diperkosa oleh babi hutan itu, aku hanya diam dan menurut. Pandangan mataku mulai kosong dan aku sudah tidak peduli lagi akan harga diriku lagi. Aku sudah rusak sehancur-hancurnya. James tentu tidak akan pernah mau denganku. Jangankan james, mungkin supir angkot, kuli, atau pria paling menyedihkanpun belum tentu mau denganku jika tahu aku sudah dipakai oleh Anjing, Rusa, dan babi. Berikutnya aku akan digunakan oleh orang utan dan gorilla, entah apa lagi yang akan mereka gunakan untukku.

Aku hanya pasrah menjalani perjalanan yang suram ini dalam keadan telanjang dan sesekali mendapat setruman dari Tuan F ataupun dari Suri. Aku hanya mengadih dan meringgis tapi tak lagi berteriak karena kelelahan. Dan Aku sudah dalam tahap menerima keadaanku ketika aku melihat Orang Utan yang siap memperkosaku. Mereka Mengeluarkan satu orang utan dan si staff bertopi memaksaku menjilati penis orang utan itu.

Dengan pasrah aku membuka mulutku dan membiarkan penis orang utan itu memasuki tubuhku, ukurannya besar tidak terlalu berbeda dengan ukuran penis manusia, hanya saja aku sangat tidak tahan dengan baunya dan entah kenapa rasanya terhina sekali saat penis itu masuk dan ke dalam mulutku dan kemudian masuk ke dalam liang vaginaku.

"Hahahaa.... Gw bisa jual koleksi video loe nih." ujar Suri ketika merekam kehinaanku yangs edang bersetubuh dengan orang utan.
"Aaaah~~~~ Ah~`" aku hanya bisa meringis dengan air mata yang tidak bisa berhenti keluar dari mataku.

Apa yang akan orang pikirkan, bukan saja anjing, aku sudah diperkosa oleh babi dan juga orang utan serta rusa. Masih ada lagi hewan-hewan lain yang harus kulayani setelah ini.

"Kita menuju hewan dengan penis besar yuk, mengecewakan sekali dia gak teriak-teriak seperti di entot rusa !" protes Suri.

"Ada zebra sih," ujar Roy
"Mungkin dia mati sih kalo dientot kuda. biasa bule doank yang maen sama hewan gede, kalo si Lonte ini sih bisa mati,"

"Cari yang kecil aja !" ujar Suri
"..." Aku hanya terdiam, Jika aku mati mungkin akan lebih baik.

"Bagaimana menurutmu lonte ?" tanya tuan F
"Apapun pendapat saya tidaklah penting, budak ini hanya pasrah menjalani hukumannya." ujarku menunduk. Aku sudah tidak peduli lagi, jika memang aku harus mati...biarlah aku....


"AAA.......................rghhhhhh !!!!!" kutarik semua pemikiranku, karena ketika penis zebra memasuki liang vaginaku, rasa sakitnya begitu mengerikan dan sama sekali tidak muat tapi Suri dan Tuan F memaksakannya. Kupikir aku akan pasrah dan mati saja tapi ketika aku menjalani kengerian ini, ketakutan akan kematian kembali menghantuiku dant iba-tiba saja aku menjerit dan melolong dan memohon ampun agar tidak diperkosa penis raksasa dari Zebra yang menurut Roy memiliki penis kecil ini. Penis Zebra ini menurutku sangat besar dengan ujung. "Please....please.... jangan.... JangaAAAAAAn..... Sakiiiittttt.......aarrgghh sakiiittt"

Rasanya penis zebra itu menusukku sampai mentok dan ulu hatiku seperti ditikam. RAsa sakitnya benar-benar tak tertahankan karena besarnya ukuran penis yang masuk. Aku berteriak-teriak dan berusaha menghindar. Aku meraung menangis memohon ampun.
"Nona Suri please.... saya blom mau mati AAAAAAARGHHH !! saya rela jadi b-bu....AAAAAAARGHHH !! jadi budak nona seumur hidup. Please.... AAAAAAARGHHH !! saya akan bayar.... AAAAAAARGHHH !! apapun akan saya lakukan AAAAAAARGHHH !! Saya tiap hari melayani tuan Golden saja... please.... AAAAAAAARGHHH !!!"

"Kamu kapok kan kan begini ?" tanya Suri terkekeh. Tuan F juga hanya tersenyum menikamti penderitaanku.
"Please.... saya bahkan rela untuk selalu telanjang di apartemennn AAAAAArghh...!!" Zebra itu mulai bergerak-gerak dan tak lama aku meracau dan terus berteriak "Rusak...***sak...hancur aku....hancur......han...." dan aku kembali pingsan. Semua menjadi gelap.

Ketika aku bangun hari sudah menjelang pagi dan aku terikat di dalam sebuah gua. Aku tak tahu aku ada dimana sekarang. yang kutahu baunya sangat tidak mengenakan dan aku terikat berbentuk huruf X di dalam sebuah gua dan aku bisa melihat kelaur dimana ada pagar di kejauhan. Ya aku ada di salah satu kandang hewan yang didesain ada gua-gua palsu dan aku terikat di dalamnya. Apakah ini kandang harimau ?

Tiba-tiba tubuhku terasa sakit semua terutama di selangkanganku yang kemarin malam habis diperkosa kuda zebra. Kulihat ke bawah dan sepertinya tidak berdarah, vaginaku setidaknya tidak sobek. Hanya sakit dan perih luar biasa. Aku merasa kehausan tapi aku tidak bisa bergerak dan hanya bisa terdiam dalam ketidaknyamananku untuk waktu yang lumayan lama.

"Oh loe dah bangun," ujar Suri tak lama muncul membawa segelas minuman diikuti oleh dua seorang staff bertopi.

"Nih minum, gw mau loe gak mati !" ujar Suri memberikanku sebotol minuman yang langsung dituan pelan2 ke mulutku. aku minum sebanyak yang aku bisa. "Seharian ini loe boleh beristirahat di sini. Hari ini hari minggu pasti banyak yang mau liat binatang kayak loe." Ujar Suri sambil membuka ikatanku. Kemudian dia memakaikan borgol besi dengan rantai yang berat. Borgol ini membuat tanganku hanya bisa berjauhan sekitar 30cm. Begitu juga kakiku. Ada juga rnatai yang menyambungkan rantai di kaki dengan rantai di tangan sehingga aku hanya bisa menaikan tanganku hanya setinggi dadaku.

Aku terus diam di dalam gua karena aku takut kelihatan dari luar gua. Ketika hari mulai siang pengunjung pelan-pelan bermunculan. Salah satu staff bilang aku di kandang harimau tapi harimaunya sedang sakit dan sudah seminggu di tempat perawatan sehingga kandang ini kosong. Pengunjung bisa melihat kecuali mereka tidak bisa melihat ke dalam gua yang gelap, tetapi aku dari gua bisa melihat keluar karena di luar terang. Aku hanya menunggu dan mendengar beberapa anak kecil yang menunjuk2 ke arah gua.

"Harimaunya di dalem gua kali ma.." teriaknya menunjuk-nunjuk ke arahku.
"Senterin aja ma ke dalam gua. Ade mau liat !" ujarnya.

"ga ada senter yang bisa nerangin dari jarak segini nak," uajr ibunya.

Aku hanya bisa pasrah di dalam gua dalam keadan menyedihkan ini. Aku diam dan menangis terus menerus karena rasa sakit di vaginaku bekas perkosaan kuda Zebra. Rasanya sangat perih dan entha kenapa diperkosa oleh 3 hewan membuatku merasakan diriku sangat hina dan rendah. Aku masih shock dan terus terbawa perasaan sedih.

Aku tak tahu ketika aku pingsan apakah ada hewan2 lain yang memakaiku ? apakah Suri berbaik hati melepasku atau akan ada hukuman lain malam ini ? Aku terus meanngis meratapi diriku yang bernasib tragis ini.
Apalagi sekarang aku berada di dalam kandang hewan di kebun binatang dengan begitu banyak pengunjung.

Ketika siang aku melihat salah satu staff membawakanku air dan makanan dalam mangkuk hewan. Ia menyeringai padaku dari depan gua, "makananmu sama air minumanmu ada di pojok ujung depan ya." Lalu ia berjalan menjauhiku dan menyimpan makananku jauh dari guaku. Kemudian staff tersebut pergi dan menghilang.

Aku bahkan tidak memiliki tempat untuk buang air kecil sehingga aku buang air kecil di pojokan, aku merasa aku benar-benar hidup seperti hewan yang di rantai hari ini. Aku bukan lagi manusia.

Aku yang hanya bisa menangis semakin sedih, bahkan dalam kondisi seperti ini pun aku masih diperlakukan sehina ini. Mereka masih mengerjaiku dengan manaruh makanan dan minumanku jauh di ujung. Aku hanya bisa terus terisak dalam keadaan kelaparan dan kehausan sampai akhirnya tertidur karena keletihan.

Ketika suara maghrib terdengar keadaan sudah mulai sunyi di luar dan aku terbangun dengan sekujur tubuh yang masih kesakitan. Aku rasa sudah hampir tidak ada orang sehingga aku memberanikan diri berjalan ke pojok dan mengambil botol air aqua untuk kuminum. Aku sangat ebrhati-hati dan rasanya sangat deg-degan telanjang di dalam kandang ini. Syukurlah tidak ada orang. Karena tanganku tidak bisa lebih tinggi dari dada, aku akhirnya menuangkan isinya di mangkok dan meminumnya seperti anjing. ini sungguh menyedihkan.

Tuan F dan Suri datang menjemputku tidak alam setelah itu. Mereka melepas rantai yang membelengguku, membawaku ke klinik rumah sakit dan dokter hewan memeriksaku dan memastikan vaginaku bersih dari kuman dan bakteri. Merea bilang kemarin malam setelah aku pingsan diperkosa kuda, mereka juga membawaku kemari dan merawatku sebelum aku ditaruh di kandang binatang.

Membiarkan dokter hewan merawatmu memang terkesan menyedihkan. Aku merasa aku bukan lagi manusia.

Malamnya tuan F melepasku dan menyuruhku pulang setelah memberikan oral service kepadanya di rumahnya. Aku hanya diberikan tasku yang berisi HP dan dompet untuk pulang. Tidak sehelai benangpun. Mereka menendangku keluar dari gerbang rumahnya dan menutupnya.


Aku hanya bisa menutupi ketelanjanganku dengan kedua tanganku. Kutelepon Andi si supir grab yang selalu menggunakanku di mobilnya.

Kulihat ada banyak miscall dari James dan kakak perempuanku yang ada di Bandung. Aku menchat ke kakaku dan beralasan memang setiap weekend aku tidak melihat HP. Dan berbasa basi dia hanya ingin tahu keadaanku dan nanya mau nitip beli barang dari Jepang atau tidak akrena dia akan berbelanja menggunakan proxy.

James juga menchat panjang lebar menanyakan keadaanku dan bertanya bagaimana weekendku dan dia ingin bertemu denganku lagi untuk seks tengah malam. Aku hanya membalasnya dengan "Kita harus hentikan ini, Aku tak mau Lauren tahu dan aku gak mau jadi penyebab rusaknya hubungannya dengan Lauren. Bagaimanapun lauren adalah teman baikku dan clientku."

Akhirnya setelah menunggu hampri setengah jam, Ia menjemputku dan tentunya sepanjang perjalanan pulang aku dipegang-pegangnya dan tetap dalam keadaan telanjang. Ia menggunakan vagina dan mulutku tanpa aku bilang bahwa aku sudah diperkosa hewan. Entah kenapa ini rasanya menjadi sedikit balas dendam dariku untuknya.

Ketika selesai ia memberikanku sebuah dress pendek yang kutitipkan di mobilnya.A Aku menggunakan tube dress pink simpel dan berjalan turun di lobby. Aku ingin segera beristirahat dan menjalani hari-hariku.

"Non Erva," aku kaget setengah mati ketika membuka pintu kamarku dan kutemukan seorang security sedang duduk di apartemenku 1 bedroomku. Oh iya dia adalah Regi, tuan yang akan menyiksaku selama weekend.

"Kamu tau peraturannya kan non Erva," ujar Regi.
Aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku menutup pintu tapi Regi melarangku. "Aku yang menentukan kapan pintu ditutup lonte," ujarnya. Aku sangat tidak mood untuk melakukan semua ini, tapi aku hanyalah budak. Aku hanya menghela nafas panjang dan membuka dressku. melipatnya dan berharap tidak ada orang yang melewati lorong dan melihatku yang sedang telanjang dan berlutut di hadapan sekuriti.

"Mulai besok, kamu akan melapor ke post satpam setiap hari. Hari liburku adalah hari sabtu jadi sepertinya kamu akan bertemu denganku dengan mudah setiap hari. Setiap pulang kamu harus lapor padaku dan aku akan mengantarmu ke kamarmu. Jam malammu adalah jam 9. Aku gak peduli jam 9 malam kamu harus sudah ada di sini. Jika terlambat kamu akan dihukum. Dan setiap malam aku mungkin akan mengirimkan tamu untuk kamu layani."

"Maksudnya ?"

"Iya kamu lonte, jelas kalo ada yang mau sewa kamu ya kamu layanin. Aku udah pasang iklan di situs-situs booking cewek. Kamu pasti akan mendapatkan banyak pelanggan mulai sekarang. Berikan aku nomer HPmu, mulai detik ini pekerjaan aslimu adalah ngelonte. Kalo kamu macem-macem tuan F akan mengirimkan foto-fotomu ke kantormu supaya kamu benar-benar hanya punya kehidupan ngelonte. Gak ada lagi itu non Erva pekerja kantoran kalo kamu gak nurut." ujarnya.

"Budka ini mengerti tuan," aku dengan pasrah menundukan kepalaku bersujud menyembah Regi. Regi menginjak kakiku dan malam itu aku kembali dipakainya. Aku sudah mulai tidak peduli apa yang akan terjadi berikutnya.

Aku hanya bisa menghela nafas. Jadi inilah akhirnya ? aku mulai sekarang akan menjadi pelacur di hari kerjaku dan menjadi budak siksaan di weekend ?

Nasi sudah menjadi bubur, kehidpanku ini akan segera hancur. Aku tahu tidak lama lagi mereka pasti akan menghancurkan kehidupan karirku dan berakhir dengan menjadi pelacur jika aku tidak melakukan sesuatu. Kurasa sudah saatnya aku harus melawan semua kegilaan ini. Aku tidak akan diam saja dihancurkan oleh Tuan F dan Suri.

To Be Continue
......
 
Chapter X PART 1
Chapter X - part.1

Ketika aku sudah benar-benar hancur dan tidak memiliki apa-apa lagi, tidak ada lagi yang perlu ditakuti, semua sudah hancur dan kalau aku jatuh aku akan membawamu jatuh.


-- Senin

"AaAAAArghhh !!!!"
pria gendut berpenis besar itu menyodok anusku dari belakang, aku telanjang tak berpakaian di tangga darurat dan tubuhku disetubuhi oleh pria gendut itu. Pensinya besar dan keras, dan menunggung dengan kedua tanganku dipegang tangannya. Ia berdiri dan menusukan penis perkasanya ke dalam anusku. Pria gendut ini berkulitnya sawo matang dan memakai kacamata serta janggut tipis di wajahnya. wajahnya jelas seperti om-om mesum dan sama sekali jauh dari tampan.

Ini jam makan siang, dan tadi pagi jam 11 Regi meneleponku ntuk memberi tahu bahwa ada yang ingin memakaiku dan aku harus datang ke gedung tempat om-om ini bekerja untuk melayaninya. Bahkan pelacur biasanya dibookingkan hotel, aku bebas dipakai dimana saja. Aku bahkan pernah dipakai di toilet umum di sebuah perkantoran dan di sebuah mall oleh yang membookingku.

Memang terkadang ada juga yang menginap di apartemenku atau memakaiku di apartemenku. Aku tidak tahu apakah ada perbedaan dari segi harga, yang kutahu hanyalah kalau aku diperkosa di toilet umum, atau aku datang ke kantor, tarifku adalah 100rb untuk sekali ejakulasi, atau 300rb untuk perjam, dan semua saja sudah termasuk ongkos. Bagianku ? 0% semua pendapatanku akan kusetorkan kepada Regi untuk dibagi-bagi dengan sekuriti lain. Ongkos semua aku yang harus tanggung dari gajiku sebakai konsultan.

Sudah dua bulan sejak aku dibawa ke kebun binatang dan menjadi budak bahkan di apartemenku sendiri. Kini aku masih bekerja di kantorku tapi aku harus selalu mengutamakan pelanggan Regi. Ya aku kini benar-benar menyedihkan, hidupku selain bekerja mencari uang untuk kehidupanku, aku juga menjadi aset bagi Regi untuk diperjual-belikan. Regi menjualku di situs-situs porno dan siapapun yang mau menggunakanku akan mengontak Regi. Terkadang mereka akan datang ke apartemenku di jam-jam tertentu dan memakaiku dengan kasar. Beberapa harus aku datangi seperti si pria gemuk pecinta anal ini.

"Ah enak nih perek..." setelah ia mengeluarkan spermanya di dalam anusku. Aku hanya terengah-engah kesakitan. Dia membiarkanku terjatuh setelah mencabut penisnya.

"Aaaah!" ia dengan kasar menjambak rambutku. "Bersihkan kontol saya, lonte" perintahnya sambil memeperkan penisnya ke wajahku. Penis bekas masuk lubang anusku itu harus kujilati dengan perasaan sangat jijik. Setelah kujilati sampai bersih ia mendorongku kembali ke lantai dengan kasar.

Kemudian ia memakai celananya dan membuka dompetnya lalu melempar uang 100rb ke lantai. Ia kemudian mengambil bajuku dan melempar bajuku dari sela-sela pegangan tanggal. Aku hanya terbelak kaget ketika pria sadis itu melakukannya lalu ia pergi meninggalkanku begitu saja di tangga darurat. Aku berasa seperti makan siang murahan yang setelah selesai ditinggalkan begitu saja. Tanpa ada ucapan terima kasih atau apapun dia pergi meninggalkanku yang dalam keadaan telanjang.

Aku hanya meringgis mengambil uangnya dan mengambil high heelsku, lalu berikutnya aku harus mengambil dressku entah jatuh dimana. Aku menuruni tangga darurat itu dengan perlahan dalam keadaan telanjang sambil menenteng tas dan sepatuku. Ini sangat memalukan dan mendebarkan. Sementara sperma masih mengalir keluar dari anus dan vaginaku. Ya sebelumnya dia memperkosa vaginaku dan tanpa persetujuanku memperkosa anusku. Dan dia hanya membayar 100rb. Ini gedung lantai 30 dan aku turun sampai ke tangga darurat lantai 7 dimana aku menemukan bajuku tersangkut di railing tangga. Kuambil dressku dan kupakai kembali dress seksi halter dengan deep vneck dan backless itu. Dressku berwarna biru muda.

Setelah kembali menggunakan dress tanpa pakaian dalam itu kulap sisa-sisa sperma yang mengering dengan tissue yang ada di tasku dan aku turun sampai lantai dasar untuk keluar dari gedung dan kembali ke kantorku.

"Makan siang dimana bu Erva ?" tanya Zahra ketika aku bertemu dengannya di lift.
"Eh di gedung sebelah" ujarku berbohong padahal aku belum makan siang sama sekali karena harus ngelonte.

"oh," Zahra tampak ragu. Mungkin karena melihat rambutku yang masih berantakan bekas dijambak si pelanggan.

Aku segera turun di lantai yang sama dengan Zahra dan menuju kamar mandi untuk merapikan diri. Aku menggunakan dress seksi yang memamerkan belahan dadaku. bagian rok dressku pendek setengah paha dan cukup ketat dengan belahan di kanan dan kiri. Kulihat aku lebih mirip akan pergi ke club daripada ke kantor. Tapi aturan berpakaianku sudah sangat jelas, aku harus terlihat tidak memakai bra dengan 2/3 payudaraku terbuka. Rok harus pendek dan sama sekali tidak diijinkan berpakaian dalam kecuali sedang mens.

Siang itu tidak banyak kejadian, aku hanya bekerja mengurus data-data klien dan sibuk telepon sana sini untuk membahas urusan-urusan pekerjaan dan strategi-strategi.

Sorenya jam 4 aku sudah cabut duluan dari Kantor karena Lauren memintaku datang ke clubnya untuk meeting. Clubnya jelas masih kosong dan aku langsung masuk ke ruangannya dan berbicnang-bincang.

"Jess gak ada ?" tanyaku
"Nanti dia join kita makan malam." Ujar Lauren "Gimana menurutmu ini proposal dari divisi marketing ?" tanyanya kembali ke topik bahasan kami.

"Aku sudah run-through this proposal, i think its good. But we can safe some budget if we do...." aku dan Lauren sibuk membahas planning marketing club dan juga masalah-masalah lain seperti ada ketidak klopan jumlah beberapa minuman dengan stok sampai meja yang pecah karena ada yang mabuk beberapa hari sebelumnya.

Sorenya James dan Jess bergabung untuk makan malam bersama di club. Sudah 2 bulan juga hubunganku dan James masih membingungkan. Dia masih suka datang ke apartemenku dan kami melakukannya walau tidak selalu. Pernah ia datang ketika aku sedang melayani tamu, beruntung dia hanya di lobby dan aku bilang aku ketiduran dan tidak tahu kalau dia meneleponku berkali-kali dari lobby. Pernah juga dikesempatan lainnya aku beralasan sedang tidak ada di Apartemen atau kubilang ada ciciku datang.

Tapi karena ini di depan Lauren dan Jess, aku hanya berdiam saja seperti tidak terjadi apa-apa.

Kami mengobrol banyak hal ngalor ngidul dan berakhir dengan minum-minum sedikit.

Pukul 08:15 teleponku tiba-tiba berdering dan kulihat "R" di layar ponselku. Regi ! Umpatku dalam hati.

"Bentar aku angkat dulu teleponnya," ujarku. Aku segera berjalan menjauhi meja kami di club yang masih sepi itu. "Ya Tuan... tunggu sebentar," ujarku sambil berjalan bergegas ke kamar kecil.

Sampai di kamar mandi aku masuk ek salah satu kubikal. Aku kemudian membuka tali dress di belakang leher dan membiarkan talinya turun sehingga aku topless. Kemudian aku berlutut dalam kubikal itu dan melakukan video call kepada Regi.

"Lama banget lonte !" maki Regi

"Maaf tuan," ujarku patuh. Ini adalah aturan dari tuan Regi dimana setiap dia telepon aku harus segera menelepon balik dengan video call dalam keadaan topless dan berlutut, dia tidak peduli kapanpun dan aku harus melakukannya. Biasanya kulakukan di WC terdekat. Jika dalam 10 menit aku tidak meneleponnya maka dia akan menghukumku dengan sadis. Aku pernah terlambat 3 menit karena aku sedang dalam meeting dan malam itu aku tidur di tempat pembuangan sampah apartemenku bersama sampah dengan vagina terisi sampah jagung dan anus terisi sampah botol kecap plastik. Sejak saat itu aku selalu takut jika mendapat telepon darinya dna selalu menurut sebisa mungkin.

"Nyaris loe malem ini tidur sama anjing penjaga di apartemen !" ujar Regi melecehkanku.

"..."

"Oh malem ini ada yang Booking loe jam 9:30. Awas kalo loe telat." ujarnya.

"I-iya tuan," ujarku pasrah.

"Ya udah. Bye Lonte !" ia menutup teleponnya.

Aku dengan pasrah berpakaian dan kulihat aku harus segera kembali secepatnya jika tidak mau terlambat.

"Aku ahrus segera pulang, ada klien rese minta dikirim file dan filenya ada di rumah," ujarku ke Lauren.

"What ?! Seriously ?" tanya Lauren.
"Ini udah berapa lama kamu kabur melulu. Kayak gaul sama anak SMP tau gak, jam 8 lebih selalu rengek2 minta pulang kayak ada jam malam aja !" maki Jess

"Udah 2 bulan sejak entah kenapa ini bitch selalu pulang awal, jarang banget lewat dari jam 9. Baju aja makin seksi dan makin kayak lonte, kelakuan kayak anak SMP." komentar Lauren ngomel juga.

"Ya.... abis gimana..... aku maunya kumpul sampe subuh tapi kerjaan banyak."

"kerjaan lah, nanti cici datang, nanti sakit perut lah.... gak mood lah... apalah..." Jess mulai curiga. "Loe ada cowok ya ! gak mau ngaku ke kita ?" tanya Jess

"Well..." aku pura-pura malu.
"Anjing, tinggal gw yang jomblo !" bentak Jess

"Hahahhaa...." kami semua jadi tertawa.

"Bye !" ujarku lari membawa tasku.
Kudengar mereka masih mengomel-ngomel saat aku keluar dari ruangan klub. Aku bergegas memasuki mobilku dan memacunya menmebus Jakarta pulang ke apartemenku.

Kulihat jam menunjukan 8:57 saat aku beres parkir. Aku segera mengambil borgol yang diletakan di dashboard. Saat di lingkungan apartemen aku harus selalu menggunakan borgol. Kunci borgol ini disimpan 2 pcs oleh Regi dan 1pcs disimpan di mobilku. Aku tidak boleh membawa kunci borgol ini ke dalam apartemen. Lagipula apartemenku ada cctv dan sekarang bukan hanya tuan F yang bisa mengaksesnya, Regipun bisa mengaksesnya. Karena hal ini pula aku tidak bisa menggunakan pakaian seperti kemeja atau kaos tshirt karena aku selalu dalam keadaan di borgol. Yang bisa kugunakan hanya jenis halter dan kemben.

Aku masang borgolku dan turun dari mobil lalu berjalan ke arah area lift di basement. Tentunya Regi ada di sana. "Eh Lonte Erva udah nongol." ujarnya.

Aku langsung berlutut dan menyembahnya, ini sudah SOPku. Aku mencium kakinya dan menunggu Regi menginjak kepalaku. Regi menginjak kepalaku sampai aku mencium lantai.

"Terima kasih telah menerima sujud sembah dari budak ini, Tuan Regi" ujarku pasrah.

"Goodgirl," Regi melempar collar yang segera kupakai.
"Iya, sebelum kamu balik kamar sini, aku lagi pengen buang peju." ujar Regi lagi. Aku hanya pasrah dan masuk ke kolong meja yang ada di sana, mejanya tertutup sehingga jika aku bersembunyi di sana tidak ada yang melihat. Regi duduk dan mengeluarkan penisnya, aku segera menjilatinya dan mengemutnya, memainkan lidahku agar dia segera bisa berejakulasi di mulutku. Penisnya yang berurat dan besar menyodok-nyodok mulutku sampai dalam, aku sampai ingin memuntahkannya ketika penis besar itu masuk sampai dalam. Rasanya tercekik tapi aku hanyalah budak. Beberapa saat kemudian penis itu mengeluarkan spermanya dan langsung kutelan.

Kemudian Regi memasangkan tali kekang ke collarku dan membawaku ke dalam lift. Ini sungguh memalukan tapi aku sudah mulai terbiasa dengan kondisi ini karena dilakukan setiap hari.Setidaknya aku masih berpakaian hari ini. Kami berhenti di lift dan ada orang lain di lift yang bergabung. Jika anak-anak muda yang bergabung Regi terkadang akan membuka penutuh dadaku, jika itu halter dia akan membuka ikatan dibelakang leher, jika kemben maka akan dipelorotkan sampai payu daraku terekspos, jika orang tua atau yang sepertinya tidak bisa diajak berkompromi begitu terbuka Regi akan bilang aku ini pelacur yang mencuri dari salah satu kamar dan ketauan sehingga mau diantar kembali ke penyewaku.

Aku hanay bisa tertunduk malu. bahkan ada yang sudah berkali-kali mendapatiku, "mencuri lagi ?" dan Regi hanya bilang, "ya perek ini gak kapok-kapok."

Kali ini ketika lift berhenti di Lobby, yang masuk adalah seorang cowok eksekutif muda berusia 30 tahunan. Aku hanya menunduk.

"Malam pa,"
"Apa ini ?" tanyanya pada Regi.

"Oh ini pecun yang tinggal di sini pa," ujar Regi. "bilang apa tuh ada yang nyapa ?" Regi menyenggolku.

Aku segera berlutut merendahkan diriku dan menelan semua harga diriku yang tersisa, "saya cuma lonte, silahkan tuan sewa dan pakai saya sesukanya. Saya cuma budak sex yang ada untuk disiksa, dilecehkan, dan dipermalukan," ujarku.

Regi mengesampingkan kain dari halter dress yang menutupi buah dadaku sehingga kedua payudaraku terekspos dengan bebas. "Kalo bos mau nanti kontak saya aja, hari ini sih slot budak ini udah penuh. Bos pegang-pegang dulu aja gratis."

"oh boleh pegang ?" ujar si cowok ragu.

"Silahkan gratis," ujar Regi.
"Silahkan tuan, saya tidka punya hak apapun untuk menolak," ujarku pasrah. Segera si pria asing ini menyentuh dan memainkan payudaraku. "Wah diborgol juga dan penurut, suka BDSM ya ini lonte."

"Iya emang suka dikasarin nih lonte," ujar Regi.

Kemudian kami sampai di lantaiku dan aku digiring Regi keluar. Aku tidak diijinkan Regi untuk berjalan, aku diminta berjalan sambil berlutut sampai ke kamarku dengan kondisi topless.

Ketika aku masuk ke kamarku, aku melepaskan dressku seutuhnya dan dalam keadaan telanjang aku baru memasuki kamarku dan Regi meningalkanku untuk bersiap-siap melayani tamuku.

Aku segera mandi, dan memasang riasan tipis. Aku sudah mahir bekerja walau menggunakan borgol, selama borgolnya didepan dan bukan di punggung, aku nyaris bisa melakukan semua pekerjaan rumah tanpa kendala.

'tamu ke atas, 2jam bebas crot' WA dari Regi terbaca di handphoneku. 'siap tuan' aku membalas. Aku segera berlutut telanjang di balik pintu, mengigit riding crop di mulutku dan membusungkan dadaku. Kedua tangnku yang terborgol kunaikan setinggi dada untuk mempersembahkan tali kekangku.

Tak lama pintu kamarku terbuka, kulihat seorang pria gemuk masuk, sudah berumur dan rambutnya setengah putih. Kulitnya sudah mulai keriput, usianya mungkin 50an dan wajahnya tidak tampan sama sekali.

"Selamat datang tuan," ujarku ketika dia mengambil riding crop dari mulutku. Kemudian aku menyembahnya dan dia menginjak kepalaku.
"Wah beneran gila ini perek !" ujarnya bersemangat. "Kamu suka ya diginiin. gw gak nyangka nemu beginian harga murah, gw pikir bakal zonk."

"Aaaargh...... AH~....ah~~~....a~~"
Dan malam dengan seks kasar kembali terjadi malam itu.

-- Selasa

Aku terbangun di pagi itu sendirian di kamarku, tentunya tamuku sudah pulang dan aku terbaring di lantai kamarku. Ranjangku itu hanya boleh kugunakan jika ada yang memakaiku, jika aku sendiri maka aku harus tidur di lantai.

Pria tua yang memakaiku kemarin malam sudah pulang pukul 12 malam dan aku kembali sendirian. Hanya Regi yang memakaiku di jam 1 pagi sebentar.

Aku menggosok gigi, dan memilih pakaian. Kuputuskan menggunakan kemben dan rok mini setengah lutut. Lalu kubawa coat coklat yang tak bisa kukenakan karena borgol ini. Aku turun ke lantai bawah dan segera masuk ke mobilku Regi entah dimana, dia tak terlihat di posnya dan aku tidak mau tahu lebih lanjut. Aku hanya menyimpan collarku dan tali kekangku di laci meja satpam tempat dia bisa nongkrong.

Kuambil kunci borgol di mobilku dan kubuka ikatanku dan akupun berangkat ke kantor. Kulewati MCDonalds untuk membeli sarapan burger seadanya sebelum ke kantor.

"Kopi ?" tanya Zahra menawarkan satu gelas kopinya saat aku memasuki kantor.
"Gak perlu, aku gak suka kopi," ujarku singkat. "Tolong laporan yang kemaren semua dikirim ke ruanganku ya,"

Beberapa mata langsung memandangiku yang hanya menggunakan kemben dan rok mini di kantor. Aku memakai trench coat kremku tapi tidak kubiarkan terkancing sehingga mereka bisa melihat kemben tosca dan rok mini putih yang kukenakan.

Saat jam makan siang aku pergi ke salah satu restoran siap saji di mall dekat tempatku bekerja. Aku suka salad stop, terutama menu Tuna San mereka, dengan saus wasabi yang unik dan ada potongan sweet orange yang menyegarkan dan beberapa potong tuna.

"We need to talk," ujar James yang muncul di hadapanku.
"Oh...Why are you here ? how you even find me ?"

"I know you so well....," ujar James
"We need to stop seeing like this,"
"I Love you Erva, let me be with you. I will break up with Lauren."

"No you can't," ujarku. "She is one of my bestie. It will be awkward."
"But i cannot forget about you. I miss the taste of your body. Your body is like......"
Yeah memang beberapa kali aku bercinta dengan James, dan aku benar-benar ingin menyudahinya. Ini terasa salah.

Perdebatan makan siang itu berlangsung cukup panjang dan akhirnya James setuju asalkan aku meladeninya malam ini untuk terakhir kalinya sebagai perpisahan di apartemenku.
Apapun yang kukatakan tidak berhasil meyakinkannya kalau ini sudah berakhir dan entah kenapa aku selalu kalah dalam setiap perdebatan yang melibatkan seks dengan diriku. Aku bahkan memberikan kartu aksesku padanya untuk malam itu. Aku tak butuh akrtu akses karena tiap malam Regi menggunakan kartu akses cadanganku untuk mengantarku dalam keadaan memalukan ke kamarku.

Sore itu aku pulang cepat, jam 6:45 aku sudah sampai ke tempat parkir apartemenku. Aku kembali memakai borgol dan melaporkan diriku ke Regi dan kali ini Regi mengantarku ke kamarku. Lift kebetulan kosong sehingga aku merasa sangat beruntung malam itu.

Regi bilang ada yang booking aku jam 9 untuk 2 jam. Aku tahu James akan datang jam 12 atau jam 1 tengah malam jadi kupikir semua masih aman. Aku bersiap-siap dan makan youghurt seadanya. Mandi dan menikati waktuku sambil bergoler di ranjang, dan jam 8:49 tamuku sudah datang dan aku kembali dipakai olehnya beberapa kali selama 2 jam. Pria ini vanila dan sama sekali tidak kasar sama sekali. Entah kenapa aku merasa tidak sepuas biasanya. Aku mungkin sudah gila.

Ia bahkan melepas borgolku dan baru memasang kembali borgolku saat waktunya sudah habis. Ya semua pelanggan yang masuk ke apartemenku diberi pinjam kunci pintu, kunci borgol, dan juga kartu akses yang kutahu mereka tukarkan dengan KTP mereka di post Satpam Regi.

Setelah dia pulang aku mencuci bersih diriku dan semua lubangku menggunakan sabun khusus kewanitaan dan mandi sampai aku merasa bersih.

Aku menggunakan lingerie seperti daster berwarna putih, hanya saja baju ini memiliki bahan menerawang dengan lubang untuk kedua payudaraku sehingga kedua payudaraku sama sekali tidak tertutupi apapun.

Ketika jam 11:58 aku berlutut di lorong menuju pintu masuk apartemenku dengan posisi seperti menanti pelanggan, hanya saja kali ini aku memakai pakaian yang hampir tidak menutupi apapun. Kugigit riding crop dan di tanganku ada sebuah cambuk yang siap kupersembahkan pada james jika ia masuk. Aku menggunakan collar tanpa tali kekang.

-- Rabu

Jam 00:05 kudengar ada langkah kaki dan pintu kamarku terbuka, aku mengangkat kedua tanganku mempersembahkan cambuk kepada James yang masuk dan terkejut melihatku dalam keadaan seperti ini.

Biasanya aku akan ke Regi meminta untuk borgolku dibukakan yang kutukarkan dengan hukuman apapun dari Regi esoknya dan kujemput james di Lobby dan begitu masuk kamar baru aku bertukar dengan pakaian yang diperbolehkan dalam menerima tamu oleh tuan F dan Suri.

Menemukanku dalam kondisi seperti sekarang ini membuatnya kaget karena selama ini dia tak pernah tahu kalo aku tertarik dengan BDSM. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri kenapa aku memperlihatkan diriku yang ini sekarang di pertemuan terakhir kami.

"Master James, ini adalah hari terakhir pertemuan kita, Master James boleh melakukan apapun pada saya, saya akan pasrah dan menurut." ujarku membuka pembicaraan.

"You are such a wonderful girls," James langsung bernafsu dan dia langsung memelukku dan kamipun bercinta.

"You dare to say this is the last time after you do this huh ?" ia mencambukku berkali-kali melampiaskan kekesalannya setelah bercinta hampir 3 kali denganku di subuh itu. Posisiku saat itu adalah terikat di kasur tak berdaya menahan setiap cambukannya yang tidak terlalu sakit ke buah dadaku.

"Yes master, forgive me. But this is the last time....Aaargh....."

"I'll make all your body full of mark !"

"Aaargh....aaahhhh" malam itu aku puas sekali karena permainan kasar James. Malam itu pertama kalinya kurasa session BDSM itu menyenangkan dan sangat memuaskan dalam artian yang bisa kunikmati dan kukontrol.

Pagi itu ketika bangun kami masih melakukan dua ronde lagi sebelum akhirnya James harus pergi ke kantor begitu juga aku.

"the key is in my car," ujarku ketika James hendak membantuku membuka borgolku. "I forgot to bring it," ujarku beralasan. Kemudian aku menggunakan tube dress berwarna biru langit yang memiliki lubang di bagian bawah payudaraku sehingga memperlihatkan underboobku. Wujudnay seksi dan sensual dan James menyadari aku tak menggunakan celana dalam.

"no pantie ?" tanyanya

"Not yet," ujarku salah tingkah. Kuambil salah satu celana dalamku dan kukenakan dan kamipun berangkat ke mobil. Ia mengantarku smapai mobilku dan aku membuka borgolku di mobil dan kubilang aku ketingalan satu file jadi menyuruhnya untuk duluan.

Aku kembali ke kamarku dan membuka kembali celana dalamku yang kupastikan terlihat di cctv lalu baru aku berangkat.

Pagi itu jam 10 dan aku tidak menuju kantorku melainkan aku memasuki satu kawasan perumahan mewah dan parkir di depan sebuah rumah mewah.
"Pagi ?" tanya pembantunya yang terlihat masih muda.

"Saya ada janji dengan Pak Damian, dari Erva" ujarku
"Oh, silahkan non udah ditunggu bapak di teras."

Rumah Pak Damian bergaya klasik dengan nuansa coklat krem keemasan dan banyak terdapat pepohonan. Tamannya rapih dan halamannya saja sangat luas. Mobil-mobil cukup mewah berjejeran di sana.

"Pagi Pak," ujarku melihat seorang pria paru baya yang sedang duduk di terasnya menggunakan celana pendek dan baju tanpa lengan. Pria itu sedang duduk memgang gelas berisi kopi. DI sampingnya ada doberman hitam besar yang duduk bersiaga dan menggeram ke arahku.
"Pagi Bu Erva," ujarnya, "Silahkan duduk, mau teh ato kopi ?"
Seketika rotwailernya menjinak.

"Air putih saja pa," ujarku ramah. "Anjingnya keren pak"
"Oh ini, Bruce" ujar pa Damian mengenalkan anjingnya. "Tapi aku kaget ternyata bu Erva lebih cantik dari fotonya," ujar pa Damian. "Anak saya sayang udah punya pacar," ujarnya berbasa-basi.

"Terima kasih pa," ujarku.
"Jadi seperti janji saya, ini dokumennya pa," ujarku menyerahkan dokumen dalam amplop cooklat.

"Kenapa kamu melakukan ini ?" tanya Pa Damian.

"Bisa dibilang saya korban sexual harashment berkelanjutan Pa, dan saya gak bisa melakukan apa-apa." ujarku menunduk.

"Jadi kamu gak minta uang atau apapun untuk data ini ?"
"Saya hanya minta supaya Tuan F dibuat bangkrut sehingga dia gak punya power seperti sekarang," ujarku pelan.

"Aku memang kagum dengan Tuan F, ternyata kemajuannya selama 3 tahun terakhir karena dibantu konsultan yang pintar. Pantasan aku heran kenapa orang yang berpendidikan rendah seperti F memiliki pola kerja yang membahayakan posisi Perusahaan saya. Sudah 30% market share yang berhasil kamu ambil." puji Pa Damian.

"Lalu bagaimana menurutmu baiknya ?"

"Pa Damian adalah orang pintar, saya ini cuma anak ingusan yang belum berpengalaman. Saya yakin dengan data-data ini pa Damian lebih tau apa yang perlu dilakukan. Dengan keuangan dan cashflow perusahaan tuan F, sangat mudah untuk dihantam dengan banting harga atau mengimport produk serupa dan dibuat harga lebih murah. atau barang palsu. Dan semua data karyawan juga ada tercantum. Aku juga sudah menyelidiki keuskaan dan kelemahan serta pressure point dari setiap karyawan tuan F. Pa Damian tentu akan bisa menggunakannya lebih bijak dariku ini untuk mengamankan 30% market share yang telah dicuri dari Pa Damian." ujarku.

"Baklah, terima kasih untuk informasinya," ujar Damian.

Kami mengobrol berbasa-basi dan akhirnya aku kembali ke kantor. Pa Damian ini adalah owner dari perusahaan yang juga saingan dari perusahaan tuan F. Karena sudah mulai sejak dia muda, pangsa pasar dan kapitalnya sudah jauh lebih besar dari F. Aku sudah menyiapkan rencana pencurian data ini sejak berada di kebun binatang. Pelan-pelan kusedot datanya dan aku mulai mencari tahu pemilik dari saingannya tuan F. bahkan pelan-pelan aku mencari tahu kesukaan para staff yang suka menggunakanku di jumat siang sebelum aku dipakai para kuli untuk melengkapi data dan gossip seputaran karyawan dan karyawati.

Sekarang aku hanya tinggal menungu waktu dan dalam beberapa lama saja harusnya akan ada goncangan pelan yang tak disadari dan aku bisa mulai membalas dendam kepada Tuan F dan Suri.

Kenapa aku tidak lapor polisi saja ? Tuan F punya banyak kenalan di kepolisian dan ada banyak rekaman diriku yang menyatakan kalau aku yang mau dan melakukannya dengan konsen. bahkan pernah aku melayani beberapa polisi kenalannya dan direkam pula. Kalau aku melapor, dia sudah memastikan aku yang akan dipenjara dan mereka akan memasukanku sebagai budak sex di penjara pria. Bahkan tuan F juga tahu betul ciciku dan mengancamku jika aku tidak menurut dia akan menculik ciciku untuk menggantikanku. Karena itu aku selalu patuh dan menahan semua penderitaan ini.

Hari itu adalah hari yang sempurna. Tidak ada pelanggan, pagi bersama James, dan rencanaku sudah membuahkan hasil. Sore aku berkumpul di salah satu restoran mewah bersama Lauren, James, dan Jess. Kali ini James dan Lauren yang pergi duluan karena menerima suatu telepon, sepertinya ada terjadi sesuatu tapi bukan urusanku. Ketika aku sampai di sore hari juga Regi entah kemana tidak ada di di postnya sehingga aku bisa langsung ke kamar dan beristirahat. Setelah mandi luluran kulihat handphoneku berdering.

"Ya Ci ?" tanyaku pada ciciku yang tinggal di Bandung bersama papa mamaku.
"Kamu udah ampir 3 bulan gak pulang ! papa sama mama ngomel-ngomel." ciciku mengomel. "Aku sibuk ci, mana papa dan mama ?" tanyaku yang cuma berbalut handuk.

"Ya ampun pake dulu bajunya kenapa ?" tanya mamaku yang ikutan muncul di layar.
"Va, kamu tuh pake baju dulu sana !" protes papaku juga yang melihat aku masih andukan. Tentunya aku gak bisa bilang kalo aku tidak boleh berpakaian selain anduk atau lingerie.

"Ah gpp, kan gak keliatan. Anduknya tebel. Apa bedanya sama aku pake kemben." ujarku sekenanya. "papa sehat ? mama sehat ?" tanyaku.

"Sehat sampe bawel minta aku telepon kamu melulu." ujar Ciciku. Ciciku 3 tahun lebih tua dariku, dia tidak secantik diriku walaupun dia cantik juga sih hanya saja rahangnya sedikit lebih lebar dan leih mirip papaku daripada aku yang mirip mama sehinga kecantikan kami berbeda. Aku lebih ke arah oriental dan kecil, kalo ciciku cantiknya sedikit ke arah tampan. Dari gaya berpakainpun kami sangat berbeda, aku yang berpakaian seksi kemana-mana, ciciku selalu berpakaian tertutup dan stylenya simple kayak japanese lady. Rok panjang dan baju-baju yang simple. Kalo toko baju kayaknya dia hanya belanja di Muji dan UniQlo. Ciciku adalah maniak anime dan suka sekali jejepangan. Ciciku juga salah satu orang nerd jenius yang sangat pintar dalam akademis. Aku hanyalah idiot jika dibandingkan dengannya.

Kami mengobrol dan saling berupdate dan memang aku sudah lama gak pulang ke Bandung. Biasanya kalau aku sedang PMS maka setelah laporan di hari jumat tuan F mengijinkanku pergi ke bandung gak disiksa oleh kuli dan yang lainnya. Tapi sudah sejak di kebun binatang setiap kali aku PMS aku memilih di apartemen dan menyusun rencana serta meruncingkan rencana balas dendamku.

Akhirnya pukul 11 malam aku menyudahi video call dan kembai telanjang dan tidur di lantai.

-----------------
Kamis - Minggu ada di part 2
Selamat hari raya idul Fitri bagi tuan dan nyonya sekalian. Budak ini sujud menyembah.
untuk part 2 sudah beres aku tulis tapi aku tunda dulu penayangannya ya. Soalnya terlalu sadis untuk diupdate di hari yang Fitri. Aku akan update hari Selasa aja ya.

Ayo komentar dan tebak ini happy ending ato bad ending. Yang beruntung aku kasih hadiah deh. (serius) ntar aku PM tanya alamt dan kukirim hadiah.
 
Chapter X part 2
Chapter X - part 2

-- Kamis


"Cklek !" pintu kamarku terbuka. "S-siapa ?" aku terkejut dan mendapati Regi masuk ke kamarku dengan seragam sekuriti. Kulihat jam menunjukan pukul 00:17.

Ia memakaikan collar di leherku dengan kasar. "Ikut !" bentaknya. Aku masih telanjang dan tak berpakaian tapi aku hanya bisa pasrah dan menurut merangkak seperti anjing.

"Posisi !" bentak regi di koridor depan kamarku.
Aku membuka kakiku dan berjongkok seperti kodok dengan kedua tangan dibelakang kepala. Pangkal pahaku terbuka memamerkan selangkanganku yang botak dan membusungkan kedua payudaraku.

"Oh Erva...." suara manja Suri terdengar dan dia entah darimana sudah ada di hadapanku. Ia membelaiku menggunakan ujung sepatunya. Membelai selangkanganku yang membuatku bergidik dan terasa terhina.

"Kamu tahu kesalahanmu ?" tanya Suri.

Aku hanya menggeleng.
"Pertama kamu memakai celana dalam saat ada James kemarin pagi." ujar Suri
"Kedua, kamu kembali lagi untuk melepas celana dalammu dan masuk kamar tanpa diborgol."
"Ketiga, barusan kamu telepon dengan menggunakan handuk. Handuk dan lingeria hanya boleh dikenakan saat ada tamu, bukan video call. video call apapun kamu tetap harus telanjang !"

"T-tapi orang tua...." aku hendak berargumen
"AAAAArgh...." sebuah sepakan menghantam selangkangkanku. Kemudian Suri menarik kasar putingku dan memelintirku memaksaku berdiri.

"Aku gak peduli ! cuih !" ia meludahi wajahku.

"Kembali ke posisi !" Regi memukul pantatku dengan tongkat pemukul satpam, Aku seera berusaha kembali ke posisi walau tanganku ingin mengusap vagina dan payudaraku yang baru saja di siksa oleh Suri.

Aku kembali ke posisi memalukanku di lorong apartemenku sendiri untuk dipermalukan dan dihukum karena kesalahanku.

"Ayo ikut ! biar kamu tahu diri !" ujar Regi menarik tali kekangku. Aku hendak berdiri tapi Suri menendang selangkanganku dengan kasar. "Merangkak Anjing ! kamu bukan manusia !" bentaknya memecah kesunyian. Seketika aku menangis dan merangkak dengan rasa sakit. Merangkak dengan tangan diborgol dan telanjang di lorong apartemen. Ada satu pintu yang terbuka dan mengintip karena ada keributan di lorong, seorang pria yang cukup terkejut karena melihatku telanjang digeret bagai anjing. Ceapt-cepat dia kembali menutup pintunya kembali.

Mereka menyeretku ke Indomaret 24 jam yang berada di lingkungan apartemen. Indomaret 24 jam ini malam tidak begitu ramai dan ketika aku datang tidak ada seorangpun. Ini sangat menyedihkan, si pemuda yang menjaga kasir Indomaret tidak terkejut melihatku, sepertinya ini sudah direncanakan oleh Regi.

"Wah beneran cantik kayak foto yang loe tunjukin. Beneran ini mbak gw sering liat belanja di sini emang. Gak nyangka bisa liat telanjang." ujarnya ke Regi.

"Berdiri Lonte !" Suri menyuruhku berdiri dan melepas borgolku serta tali kekangku sehinga aku hanya menggunakan collarku saja. Kemudian Suri mengeluarkan salah satu speatu hak tinggiku dan menyruhku menggunakannya. Ia juga mengeluarkan kertas A3 dan juga spidol. "Tulis dengan tanganmu !" perintahnya padaku.

"Saya dihukum karena melanggar peraturan. Silahkan sentuh, siksa dan permalukan saya sesuakanya." ujar Suri mendikte yang harus kutulis besar-besar di kertas A3 itu. Kemudian aku harus menandatanganinya dan aku diminta berkeliling tanpa henti sampai jam 3 subuh dalam keadaan telanjang, hanya menggunakan collar dan sepatu high heels dan membawa kertas yang mempermalukan diriku sendiri.

Aku berkeliling di indomaret yang ACnya sangat dingin itu di tengah malam dalam keadaan memalukan. Tidak banyak memang orang yang datang dan berkunjung. Regi bolak balik dari postnya ke indomaret untuk mengawasiku, si penjaga kasir indomaret tentunya minta diservis dan memegangku semaunya. Sesekali aku akan menghisap penis si karyawan itu atau diperkosa dan kembali disuruh berkeliling. Suri sendiri duduk di salah satu meja dan asyik memperhatikanku sambil bermain HP. Dia beberapa kali menelepon dan memfoto dan mengirimkan fotoku entah kepada siapa lawan chattingnya, atau bahkan menyebarkannya secara luas. Aku snediri tidak tahu. Yang kutahu aku hanya bisa menjalani hukuman ini dengan berlinang air mata dan rasa pahit.

Ketika jam 3 menjelang, aku sudah diperkosa beberapa kali. Ada beberapa orang penghuni yang jajan di tengah malam, kebanyakan adalah mahasiswa atau beberapa orang kantor yang pulang lembur dan mencari makanan. Mereka pikir aku mencuri dan benar-benar melecehkanku sampai meludahiku atau ada juga yang memfotoku dalam kondisi begitu.

"Ya, kalo dikasih ke polisi cewek begini sih gakan ditangkep, mending diginiin biar kapok !" ujar seorang bapak sambil tangannya memainkan payudaraku.
"Emang kadang harus maen hakin sendiri kayak gini, biar jera !" ujar seorang pemuda sambil menarik rambutku untuk memaju-mundurkan wajahku dari penisnya yang sedang kukulum.
"Emang lonte gini harus dihukum ! biar kapok !"

Komentar komentar merendahkan disertai tindakan melecehkanku rasanya terus berlangsung selama aku berkeliling di indomaret itu. Dan menyedihkannya adalah setiap sisa sperma yang di muka dan yang mengalir keluar dari vaginaku tidak boleh dilap dan harus dibiarkan mengering.

Dalam keadaan ngantuk aku masih berjalan seperti Zombie membawa kertas yang mempermalukanku dalam keadaan mengigil karena AC di ruangan itu di set serendah mungkin. Aku melirik ke arah Suri yang duduk minum teh panas dengan coat tebal hitam dan legging ungu tua. Akhirnya Regi datang menjemputku. Suri sendiri masih dengan serius sibuk dengan HPnya. Sesekali ia cekikikan dan tersenyum jahat seolah memploting penderitaan yang lebih besar dan lebih kejam untukku.
"Oh sudah jam 3?" tanya Suri. "Yuk...kamu tetap begitu dan bawa terus kertasnya sampai kamarmu."

Aku dengan pasrah hanya mengikutinya. Di Loby para resepsionist yang jelas mengenaliku hanya tersenyum melihatku dipermalukan. Mereka semua sudah pernah menggunakanku karena Regi terkadang memberikanku untuk digilir semua staff secara berganti-gantian jika aku sedang tidak ada pelanggan.

Aku kembali tidur di kamarku sementara Suri tidur di ranjangku. Regi kembali ke posnya.

Ketika pagi menjelang, aku tersentak kaget karena jam sudah menunjukan jam 10. Aku segera bangun bergegas mandi dan berpakaian sementara Suri masih tidur di kasurku. Ingin rasanya aku tutup bantal dan meembunuh perempuan sadis ini. Tapi dalam hatiku aku hanya tinggal menanti pa Damian melakukan langkahnya. Mungkin seminggu perlahan tapi pasti. Aku hanya tinggal bertahan setahun lagi mungkin dan aku akan terbebas dari kengerian ini dan bisa memulai hidup baru.

Hari itu aku ke kantor terlambat menggunakan kemben biru langit bertuliskan 'bad girl' dan sepan pendek putih ketat. Tentunya aku menambahkan jaket putih hoodie yang baru kukenakan setelah borgolku dilepas di mobil.

Seperti pagi dan hari lainnya mereka memandangku karena pakaianku yang sepertinya selalu seksi. "Pagi bu erva," ujar Vanya dan Zahra yang sedang minum kopi. "Tumben terlambat banget bu," ujar Vanya berbasa-basi. "Ada meeting pagi bu di tempat lain ?" tanya Zahra.

"Ada urusan," ujarku dingin. Aku masuk ke ruanganku dan mengecek beberapa perkerjaan. hari ini aku mengurus beberapa klien tapi sialnya siangnya ada pelanggan dari Regi yang harus kulayani.

Setelah meeting sejenak dengan tim aku pamit keluar untuk makan siang yang dilanjutkan dengan meeting di luar bersama klien. Jam makan siang itu aku harus pergi ke pasar atom di pasar baru. Salah satu kuli panggul menyewaku untuk digunakan di sana. Pasar baru ramai di lantai satu dand ua tapi lantai yang lebih atas sepi dan sepertinya sudah mati. Aku dibawa ke salah satu pojokan di salah satu lantai yang sepi.

"Ada orang tuan," uajrku ketika melihat ada 5 orang yang berkumpul di pojokan.
"Lah emang gw beli kan paket bebas crot. gak ditulis di sini ada limitasi berapa jumlah kontolnya."
Aku hanya terdiam menyadari aku akan dipakai bergiliran di jam makan siangku selama satu jam. Kuli itu juga memperlihatkan salah satu Thread di forum yang bertuliskan seperti ini :

=======
[Share] Slave Erva Panlok @jakarta yang bisa Beastility

Slave Erva
Usia : 27
BB : 48kg
TB : 160
Bra : 34B
Race : Panlok
Skin : White

Penampakan :
[Fotoku yang disensor sangat tipis di bola mata saja]
[Semua fotoku sama sekali tidak berpakaian dan ada bahkan satu foto yang sedang mengemut penis anjing]

[BO]DC makan Siang
paket paling mantap.
100rb / 1X crot
300rb / 1 jam bebas crot
* Terima di kost, apartemen, hotel, bahkan pingir jalan atau Toilet Umum
* sudah termasuk ongkir Jakarta
* avail senin - kamis

[Include]DC Malam (Mulai dari jam 09:00)
500rb / 2 jam bebas crot
1,5jt / 8 jam (Nginep)

All Service termasuk BDSM
* prefer kasar tapi tidakmeninggalkan bekas luka permanen
* avail senin - kamis
* perlakuan TO seperti budak
* Available setelah jam kerja saja
* Sevice : CIM, CIF, Anal, GB, 3some, 4some, BDSM, exhibition semua bebas
* bebas dokumentasi
* Lokasi di apartemen TO
* GangBang available
* COD

Erva juga melayani untuk anjing-anjing pejantan bagi suhu yang mau anjingnya dipuaskan.
[BO untuk anjing]
1juta / 2jam
Hanya untuk sabtu dan minggu.


Langsung Pm ato kontak aja kalo minat.

=======
Aku membacanya dan langsung lemas seketika, ya aku ingat 2 minggu lalu aku dibawa ke salah satu rumah dan disana aku dikawinkan dengan anjing golden. Kupikir itu adalah kerabat tuan F. Ternyata aku dijual sebagai perek dari anjing.

Aku tidak pernah tau hargaku sampai aku melihat thread ini. Aku ingin menangis dan air mataku mulai jatuh. ternyata aku memang sudah jatuh sampai sedalam ini. Aku bahkan pada tiitk ini merasa aku tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi jika seperti ini. Sebelum Tuan F jatuh mungkin aku sudah keburu mati atau kena penyakit dan dibuang.

"he cepet buka baju !" bentak si kuli.
Ya mereka patungan membeli paket 1 jam bebas crot dan aku di gangbang tanpa persetujuan dan tanpa persiapan.

"Biasa amoy begini sombong, gimana ci rasanya dikontolin ?"
"ah cici gak jaga toko ?" ejek seorang kuli.
"dia lagi jualan koq. tokonya kan itu memek yang lagi dikontolin!" komentar yang lain.

6 Kuli panggul ini bergantian tanpa ampun memakaiku. Masing-masing setidaknya 2 sampai 3 kali berejakulasi dan ketiga lubangku benar-benar mereka pakai karena gak mau rugi. Perlakuan mereka juga cukup kasar. Setelah selesai digilir mereka melempar uang 300rb kepadaku dan aku yang belepotan sperma mencari kamar kecil untuk membersihkan diri dan kembali menyetir ke tempat meetingku.

hari ini sangat kontras dengan hari kemarin yang begitu mulus, hari ini begitu menyedihkan.

Setelah meeting aku masih ada beberapa pekerjaan di kantor dan balik ke kantor. Membereskan pekerjaanku sampai akhirnya pulang ketika jam sudah menunjukan pukul 6:30. Aku bertanya apakah Lauren dan Jess ada kegiatan karena aku ingin minum sampai mabuk malam ini tapi grup WA hari itu begitu hening dan tidak ada jawaban. Aku menelepon Lauren dan Jess tapi keduanya tidak mengangkat teleponku sama sekali. Mungkin mereka sibuk tapi tidak biasanya. Akhirnya kuputuskan untuk membeli bir di mini market dekat kantor karena aku gak mau ke mini market di apartemenku.

Aku pulang dan memarkirkan mobilku di tempat biasa. Kemudian aku memakai borgolku dan kembali dipermalukan oleh Regi. Regi membawaku kembali ke kamarku dalam keadaan memalukan. ia menaikan sepanku dan menurunkan kembenku sehingga semua are sensitifku terkespos di dalam lift. Kami berhenti di lantai lobby dan beberapa anak kuliah yang sudah berkali-kali bertemu denganku tampak senang dan memegangi tubuhku seenaknya.

Di Kamar aku diperkosa kembali oleh Regi di vaginaku. Regi bermain kasar seperti biasanya dan setelah dia puas, dia meninggalkanku tak berdaya di kamarku.

--Jumat

Jumat adalah hari yang paling kubenci, sebelum jam 00:01 aku sudah tiba di pergudangan untuk kembali disiksa dan diperkosa oleh satpam komplek pergudangan. Ini adalah rutinitas yang paling kubenci. Sampai di sana, aku kembali turun dan langsung saja pakaianku dibuka dan dibuang oleh mereka. Mereka memborgol tanganku di belakang langsung saja memperkosaku lalu membawaku dalam keadaan telanjang keliling kompleks pergudangan menemani mereka berpatroli.

Rutinitas menyedihkan ini terjadi setiap jumat dan aku selalu membenci setiap detiknya. Rutinitasku tidak banyak berubah setiap jumat hanya saja saat jam 8 pagi, kali ini mereka membawaku menuju gedung tuan F.

Hanya menggunakan collar dan sepatu stiletto aku berdiri dalam keadaan telanjang dengan kedua tanganku di borgol. Martin si satpam sudah menungguku.
"Oi Martin, nih lontenya gw anter jam 8 pagi sesuai perintah pa Bos F" ujar Umet.
"Oh udah dateng nih lontenya. Iya tumben banget sampe bos aja datang pagi jam 7 udah nyampe." ujar Martin ketika Umet mengoperku. Tentunya Umet sambil menyerahkanku sambil membuka borgolku.

"Tuh, Tuan Golden harus kamu puasin dulu !" ujar Martin. "Udah SOP kan ?"
Aku hanya menghela nafas kesal. Umet tetap di sana menantikan aku berjongkok di samping tuan Golden dan mulai mengelus-elus penis anjing itu dan aku memasukannya ke mulutku dan memberikannya rangsangan. Baunya sangat emnjijikan walau aku sudah hampir setiap minggu melakukannya. Penis tuan golden berwarna merah dan ujungnya lancip. Ketika rangsangannya cukup bagian pangkalnya membesar untuk mengunci si betina dan aku ahanya menjilati ujungnya sambil mengelus-elusnya sampai akhirnya menyemburkan sperma anjing yang sangat encer di mulutku. Menjijikan tapi ini sudah jadi tugas mingguanku sebelum aku masuk.

Setelah anjing itu berejakulasi aku membersihkan wajahku di keran samping pos MArtin dan kemudian Martin juga meminta jatah setelah aku berkumur dengan liserin. Setelah itu aku baru masuk ke gedung yang masih sepi. Hanya ada satu truk yang sedang membereskan barang. Sepertinya ada barnag baru yang akan dikirim pagi.

Aku naik ke lantai dua dan staff gudang lantai dua baru ada 2 orang yang sama sekali tidak melihatku naik. Staff lantai 3 belum ada seorangpun yang masuk. Semua meja masih kosong. Semua kubiklan itu begitu damai dan waktu menunjukan 8:37 saat aku berjalan dalam keadaan telanjang hanya menggunakan collar dan stiletto yang 9cm.

Aku berlutut di depan tuan F dan mengetuk.
"Masuk !" ujar suara Suri yang kukenal.

Aku membuka pintu dan masuk, kulihat ada Suri dan Tuan F di sana.
"Hari ini kamu ikut denganku !" ujar Tuan F datar. "Kita ada janji jam 10" ujarnya melemparkan sebuah pakaian kepadaku.

"Suri, bantu dia berhias sedikit supaya presentable," ujar tuan F

Aku mengambil dress yang dilempar padaku. Ini Dress yang cantik yang tidak terlalu seksi dan memiliki kelas menurutku. Warna biru dongker gelap dengan bentuk halter dan dada rendah. Bagian belakangnya backless. Dressnya mirip dress yang dikenakan Gal Gadot saat di film Wonder Woman dimana dia masuk ke pesta.

Suri berbaik hati membantuku sedikit berdandan tipis agar terlihat natural di kamar mandi tuan F. Hanya dalam sekejap aku kembali tampil cantik. Kemudian kamipun berangkat, tentunya collarku masih terpasang dan di mobil aku hanya diam duduk dengan perasaan yang tidak enak.

. . .

--Jumat 11:00

"Aaaargh !!!!! Aaaaaa.... ampun.... ampun.... ! Please-pelase....." aku diseret-seret anjing doberman hitam di pekarangan yang luas. Ya Penis Doberman itu mengunciku di vaginaku dan aku sedang dibuahi olehnya. Rasa sakitnya sangat mengerikan, lebih mengerikan dari Penis Tuan Golden. Anjing hitam itu menyeretku, memaksaku sampai aku terseret-seret karena kebrutalannya. Katanya bisa sampai 30 menit atau satu jam aku akan terkunci dalam knotting ini. Ini sangat memalukan dan menyakitkan dipakai oleh anjing hitam doberman.

Anjing Diberman yang penisnya mengunci di vagianku ini akhirnya bisa sedikit tenang selang beberapa menit dan aku hanya bisa pasrah ditunggangi anjing besar ini dengan perasaan malu, telanjang hanya memakai collarku.

Tuan F mendekatiku yang berada di taman terbuka sementara rumah mewah bergaya klasik dengan warna coklat krem keemasan menjadi saksi perkosaanku dengan anjing hitam bernama Bruce ini.

"Kamu pikir aku gak tau rencanamu ?" tanya tuan F yang berdiri di depan wajahku. "Aku juga punya mata-mata di rumah ini. Kamu yang mengajarkanku, bisnis ini seperti perang. Dalam the art of war, infoemasi merupakan salah satu yang sangat penting. Terbukti sudah, aku tahu percis kamu datang ke sini dan dugaanku tidak salah. Budak pengkhianat macam kamu memang sudah sepantasnya dihukum seperti ini kan ? Sayangnya tawaranku dengan pa Damian jauh lebih menarik dari tawaranmu sehingga dia setuju."

Jadi sampai sinikah sajakah rencana pembalasan dendamku yang sudah 2 bulan kurencanakan ini. Dari yang kutahu dan kudengar dari percakapan Damian dan Tuan F mereka berencana saling bekerja sama dan tim Damian yang lemah di online akan bergabung dengan tim Tuan F yang snagat kuat di online, mereka akan merger dan saling menguatkan. Sambil mereka berbicara tentunya aku sedang diperkosa oleh bruce sebagai hukumanku. Kini aku akan melayani tuan F dan Damian karena keduanya melihatku sebagai pengkhianat. Mereka akan memastikan aku akan diperas dan disiksa seumur hidupku.

Ini adalah mimpi terburukku. Aku dapat melihat pandangan benci yang sesungguhnya dari tuan F. Selama ini tuan F hanya suka menyiksaku untuk kesenangannya, tapi kali ini ada kebencian besar yang kulihat dimatanya saat menatapku. Suri tampak sangat puas dengan kondisiku.

"Pengkhianat adalah salah satu yang paling kubenci," ujar Damian yang muncul mendakatiku setelah dia sibuk telepon di dalam rumahnya tadi. "kebetulan sekali tiba-tiba F telepon aku dan memberikanku kunjungan untuk membahas kerjasama. Aku tak menyangka F ternyata pekerja keras dan anak muda yang berbakat. karenanya aku rasa menyerahkan pengkhianatanmu adalah hal yang paling tepat kulakukan. Aku benci pengkhianat." ujar Damian memandang remeh terahdap diriku. "Apalagi setelah kutahu kamu punya hutang banyak dengan tuan F dan bahkan kamu kegatelan bikin pernyataan kamu adalah sek slave dan berbohong kepadaku kalau kamu adalah korban seksual harashment. Aku benci pembohong. Apa nanti kamu juga akan menjualku di hari depan saat menemukan koneksi yang lebih oke menurutmu ?" Damian meludahiku.
Aku jelas tidak memiliki hutang dan dia tidak tahu bagaimana aku dipaksa membuat rekaman pernyataan yang memalukan itu. Tapi siapa yang peduli dan percaya jika aku mengatakan yang sebenarnya. Aku hanyalah seonggok daging yang sedang diperkosa oleh anjing.

"Anjing itu setia, sedangkan kamu jauh lebih rendah dari anjing. Berterimakasih lah karena kamu yang pengkhianat bisa dientot sama yang setia. Belajar dari Bruce !" ujar Damian lagi.

"Budak tidak tahu diri ini berterima kasih atas hukuman yang diberikan tuan kepada budaknya... AaAAaaaarghhhh!!!" aku masih meringis kesakitan karena penis anjing ini mengunciku hampir sebesar bola tenis. Rasanya bibir vaginaku ini akan segera sobek.

Aku hanya bisa meringis dan menangis. Kini gagal sudah rencanaku dan malahan aku pasti akan disiksa lebih sadis dan parah kedepannya. Disaat aku merasa ini tidak mungkin lebih buruk lagi, sesosok gadis datang mendekatiku.

"Aku tidak menyangka kalau kau ternyata benar-benar pelacur, Erva" ujar Laureen. Ya Aku hanya bisa terdiam menatap sahabatku Laureen ada di sini. Aku hanya membeku menatapnya merasa ini tidak mungkin terjadi.

"Mencuri pacar teman, pelakor kayak kamu memang sangat pantas untuk dihukum seperti ini. Anjing saja setia, ternyata sahabatku yang juga kubayar mahal main belakang di belakangku." ujar Laureen.

"Harusnya aku tahu ketika melihat pakaiannya kalo cewek ini bukan cewek yang bener, kadang wajah innocent itu menipu," ujar Damian.

Hanya 48 jam dari rencana pembalasanku dan kini aku malah terperosok semakin dalam dan semakin tidak ada harapan. Bahkan kini aku sedang diperkosa oleh anjing disaksikan oleh Laureen.

Aku hanya menangis, ketika mereka berkumpul dan minum teh dan berbincang-bincang membahas bisnis dan kolaborasi sementara aku masih menangis kesakitan karena penis anjing doberman masih terus di dalam rahimku membuatku terus kesakitan.

"Aaaah.......aaaaa.... ampun....ampun.....am..." aku hanya bisa terus meringis dan menangis menjadi musik yang indah di telinga para penyiksaku itu.

Jumat itu adalah jumat terburuk.

"Oh, ini kurasa sudah waktunya," ujar Laureen mendekatiku sambil dia memegang HPku. Oh sebentar lagi HPmu akan berdering ujar Laureen misterius.

Tiba-tiba saja ada telepon masuk dari ciciku. Laureen segera mengangkatnya, "Va ! Erva...."

"Aaah.~~ ya ci...???" tanyaku
"Papa kecelakaan dan meninggal ketabrak truk..." ujarnya seperti petir yang menyambar di dalam balada siksaanku.

Lauren hanya berbisik, "jika kamu macam-macam berikutnya mama dan cicimu....."

Kemudian segala sesuatunya menjadi blur karena aku menangis tanpa henti sepanjang hari itu. Baik ketika Doberman akhirnya mengeluarkan penisnya dari vaginaku yang langsung banjir dengan sperma cair si anjing. Aku terus menangis sesenggukan dan aku dibiarkan seharian di taman itu.

Malam itu aku telepon kepada ciciku dalam keadaan telanjang dan mencceritakan bahwa kecelakaan yang terjadi sepertinya bukan kecelakaan biasa dan kita tidak akan bisa melakukan apa-apa. Aku hanya bilang bahwa kondisiku saat ini sangat buruk. Aku habis diperkosa oleh anjingd an terdekap dalam keadaan telanjang di kandang anjing bersama seekor doberman yang baru saja memperkosaku. mama dan ciciku menangis tapi aku harus mengatakannya bahwa selain kehilangan papa mereka juga telah kehilanganku. Aku telah melakukan kesalahan besar dan hanya ini cara satu satunya agar setidaknya mama dan ciciku tetap baik-baik saja. Aku meminta mereka menganggap aku telah tiada bersama papa karena hidupku di depan hanya ada kehancuran. Aku mitna mereka merelakanku.

Kami menangis semalaman sampai akhirnya bateraiku habis.
Aku tahu bahwa nasibku telah berubah selamanya. Ya aku tak berpikir bahwa James memang benar-benar telah merubah hidupku. Kini kudengar James sudah menghilang entah kemana karena takut dengan keluarga Laureen. Yah keluarga Laureen adalah salah satu amfia yang mengausai dunia malam di negara ini, mereka memegang dari polisi, politisi, dan preman. Aku sama sekali tidak memperhitungkan hal ini akan terjadi dan dibawa ke tahap seserius ini oleh Laureen. Padahal aku sudah jelas-jelas berusaha menolak james tapi Laureen butuh pelampiasan dan akulah pelampiasannya.

-- Sabtu

Aku masih sesenggukan menangis ketiak Tuan F menjemputku dari kandang Bruce di pagi hari. Aku dibersihkan dan kemudian aku dibawa dalam keadaan telanjang oleh Tuan F untuk dijual. Hari ini ada 3 anjing yang harus kulayani, seekor Golden, Samoyed, dan Siberian Huski.

Tidak ada yang menarik selain muka-muka owenr anjing yang tidak percaya karena ternyata beneran terjadi. beberapa dari mereka minta untuk aku oral juga dan aku benar-benar sudah hancur sampai aku menjadi lonte untuk anjing. jauh lebih hina dari pelacur manapun yang aku tahu.

Aku hanya diperkosa oleh tiga anjing bergantian dan aku sudah sangat merasa jijik dengan diriku sendiri. Sorenya ketika kembali, aku dicek oleh dokter anjingnya Tuan Damian dan dipastikan aku tetap bisa digunakan dan sehat.

"Aaaargh...." Bruce si doberman sadis itu kini memompaku lagi di vagina dan pangkal penisnya mulai membesar lagi sementara ciciku memandang bagaimana aku sedang diperkosa oleh anjing dalam video call. Mamaku sduah pingsan dan Suri dengan bentakannya mameksa ciciku utnuk melihat kehinaan adiknya.

"Lihat ci, adikmu yang kuliah jauh-jauh sampai kelaur negeri sekarang cuma ajdi pecun buat disewain ke anjing harga sejuta. Hahahhaa berapa banyak anjing yang kamu layanin Erva ?" tanya Suri sadis. Aku hanya bisa terus menangis dan meringgis karena rasa sakit di vaginaku.

Suri mencubit putingku dengan kasar sampai ciciku menangis melihatku diperlakukan seperti itu. "jawab lonte !"

"B-budak ini melayani t-tigaaAAAA.. ekor anjing hari ini..... Aaaa....aaah..ahhh"

"Hahaha..... enak ya ?"

"Budak pengkhianat ini bersyukur boleh diperkosa oleh hewan yang setia sebagai peringatan baginya,... AAAAArghh...."

"Nah, maaf ya adik kalian ini ga bisa ke sana untuk menghadiri pemakaman karena sibuk ngelonte sama anjing."
Aku hanya menangis sejadi-jadinya merasakan penderitaan dan kehinaan yang berlangsung ini. Sambil bersenggama dengan Doberman aku terus disiksa. Suri menyepak payudaraku, memasangkan jepitan dan pemberat serta menyuruhku menjilati kakinya di depan ciciku yang terus menonton sambil menangis-nangis melihat adiknya ini sudah hancur dan diperlakukan lebih rendah daripada binatang. Bahkan mungkin ciciku sudah mulai jijik denganku karena aku ini sampai orgasme berkali-kali dari penis anjing ini. Suri mengamcam jika ciciku tidak menonton sampai selesai, dia akan memotong clitorisku dan dikirimkan ke Bandung.

"AAA........" ketika akhirnya penis Doberman mengecil dan bisa dikeluarkan dari vaginaku, Suri memastikan ciciku melihat bagaimana kondisi vaginaku yang setengah bengkak dan mengeluarkan cairan sperma anjing dari dalamnya "Liat ci, nanti kamu punya keponakan dari anjing ini," ujarnya sambil tertawa.

"kita akan bersihkan ya liang vagina dedemu ini," ujar Suri sambil mengeluarkan sikat pembersih WC.

"Jangan... kasihan.... jangannn..." suara ciciku terdengar panik.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" aku kembali melolong karena vaginaku dimasukan sikat pembersih kloset dengan kasar. Suri menggesek-gesekannya dengan kasar dan aku terus berteriak-teriak minta ampun sementara dari kejauhan aku lihat Damian dan tuan F sedang menonton pertunjukan memalukan ini sambil menikmati wine. Ada juga Jess dan Laureen di sana yang juga menikmati malam minggu mereka.

"Nah ci, aku tahu kamu kesal dan ingin balas dendam karena papamu sampai gak da karena kesalahan adikmu yang pengkhinat ini. JAdi baiknya adikmu disiksa apa ?" tanya Suri.

Ciciku hanya menggeleng, "leppasin, kamu mau uang aku bayar kamu. Kamu mau apapun kami akan bayar, lepasin adikku."

"Kamu mau gantiin dia ci ?" tanya Suri.

"Jangan !! jangan ... !!!" aku berteriak. "Gapapa siksa aku sesuka kalian, jangan sentuh ciciku. dia gak ada sangkut pautnya."

"Kalo kamu janji membebaskan Erva, kalian boleh siksa aku." ujar ciciku.

"Ci ! Jangan !!! aku rela begini demi kamu. Jangan kamu bego."
"Apa kalian berdua mau disiksa bareng aja ? Mengharukan sekali !" uajr Suri mencemooh.

"Ci.... aku mohon. please siksa aku, beri aku hukuman...." ujarku menangis. "please.... kamu ahrus jaga mama ci, jangan bego. Cepet kasiha ja aku hukuman apapun yang kamu mau. Aku akan endure." ujarku memohon pada ciciku.

Ciciku hanya bisa menangis melihatku dari jauh.
"Oh kamu mau liat adikmu ini disetrum selama 10 menit ? atau dicambuk sampai pingsan ? atau ditusuk 100 jarum ?" tanya Suri.

"pilih... cepet pilih ci....." ujarku tidak peduli lagi. Yang penting dia dan mamaku tidak diapa-apakan aku dengan rela akan menanggung semua siksaan ini seumur hidup.

"Ini menarik, harusnya tiap weekend kita bikin yuk acara seperti ini," ujar Jess mengusulkan.

"setruman.....10 menit..." akhirnya ciciku memutuskan.

"Oke kamu akan disetrum selama 10 menit !" ujar Suri yang kemudian dibantu kedua orang pelayan Damian yang ada di sana.

Aku diikat oleh Suri dibawah balkon. Tangaku disatukan dan diatrik ke atas. Kedua kakiku dibiarkan berdiri selebar bahu. Dia memperlihatkan kepada ciciku bagaimana dia menjepitkan penjepit buaya yang bergerigi ke putingku. Capit buaya berwarna merah dan hitam ini menyambung pada kabel. Sepasang capit buaya lagi dicapitkan di bibir vaginaku. Kemudian sebuah besi berbentuk silinder dengan diameter 4cm dipaksa masuk ke liang vaginaku. Silinder besi ini juga menyambung ke sebuah kabel. Sebuah silinder berdiameter 2cm dimasukan ke dalam anusku. Berikutnya dia menusukan 12 jarum disekujur tubuhku dan jarim ini juga dicapit oleh capit buaya.

Aku hanya bisa menangis pasrah karena setiap pemasangan begitu menaykitkan.
Dan mereka menekan sebuah tombol dan aku seperti disengat kengerian yang luar biasa ! Aku menjerit sejadi-jadinya dan kulihat ekspresi ciciku sampai terbelak. Lalu Suri menurunkan listrik yang mengalir ke tubuhku sehingga aku hanya sedikit kejang-kejang.

Suri memainkan listrik itu sesuka hatinya membuatku menjerit dan mengompol serta meminta ampun.

"Aaarghhhh....J-jangan menyalahkan diri.... ini semua salahku... aku memang pantas mendapatkannya. Kalian berdua harus hidup bahagia.... lupakan dan relakan akuuu.. AAAAAAARGhhhh !!!!!!"

-- Minggu
Minggu pagi Laureen dan Jess menjemputku yang tidur di kandang Bruce di rumah Damian. Mereka menyuruh petugas anjing memandikanku dan mencuciku sampai bersih kemudian Lauren dan Jess menyuruhku masuk ke mobil mereka. Jess menyerahkan kemben dan rok mini untuk kupakai. Kemben pink bertuliskan "PELAKOR" dan rok kuning muda pendek. Aku mengenakannya dengan malu tapi jauh lebih baik daripada telanjang.

Tugasku hari ini mudah tapi sangat memalukan.
"Print semua foto yang ada di sini ukuran 4R" ujar Laureen. "Ada 1000 foto di dalamnya dan bawa 1000 foto tersebut ke gw."

Aku hanya menghela nafas dan turun untuk masuk ke salah satu tempat cetak foto. Aku tahu ini pasti tidak seudah itu dan betul saja ketika aku masukan ke mesin memoricardnya, dalamnya adalah 1000 foto-foto dokumentasiku selama dari dulu sekali sampai tadi malam. Semuanya begitu memalukan dan tidak ada sensor. Memang di mesin ini aku memilih fotonya sendiri tapi bagaimana kalau ada orang lain disampingku yang melihatnya. Dan bagaimana aku ketika harus mengambilnya nanti ?

Ini sangat memalukan dan gila. Aku hendak kabur tapi aku teringat mereka bisa saja menculik ciciku atau mamaku dan menyakiti mereka.

Aku dengan pasrah memesan dan membayarnya, ketika aksir mengecek fotoku wajahnya tampak merah dan memandangku dengan pandangan sinis. Aku hanya menundukan kepalaku dan malu tanpa menjawab apa-apa.

Kemudian Jess dan Laureen makan siang bersamaku di sebuah restoran langganan Laureen. Maksudku adalah Jess dan Laureen makan sementara aku hanya duduk melihat mereka makan, kemudian mereka berhenti di pinggir jalan dan menyuruhku makan di warteg sementara mereka menunggu di mobil ber AC. Aku hanya bisa menurut makan di warteg yang penuh pekerja kasar yang memandang aku yang pakai kemben pelakor dan rok mini tanpa pakaian dalam dan menggunakan collar. Beberapa menggodaku dan berani meraba-rabaku. Aku hanya bisa apsrah makan sambil menangis dan emmbiarkan tangan-tangan di sampingku bebas menggerayangi aku.

Kemudian si bapak pemilik warteg menutup wartegnya dan aku habis diperkosa bergilir di sana lebih dari 4 jam.

Ketika aku dilepaskan, kembenku sudah sobek di beberapa bagian akrena ditarik-tarik, begitu juga rokku. Aku keluar dan tidak mendapati Laureen dan Jess.

"Oh kata temen non, non disuruh pulang sendiri seabis senang-senang. Katanya jangan lupa ambil foto-foto. ini ada uang 50 ribu mereka titip ke bapak. katanya Non emang suka diperkosa. Makasih ya non cantik." uajr si bapak pemilik warung. "Gak nyangka dibayar untuk muasin cewek cantik. berasa Gigolo bapak. tapi kalo secantik neng sih gapapa" ujar si pemilik warung menyerahkan uangnya padaku dan amplop.

"Bawa foto-foto loe ke rumah gw. Gw gak peduli sebelum tengah malem loe harus dah sampe. - Laureen" ada juga kertas untuk pengambilan foto di amplop itu.

Akhirnya aku berjalan dengan kemben koyak dan rok yang sedikit sobek di jalanan kota jakarta menuju tempat print yang jaraknya sekitar 2km. Aku berjalan dan setelah sampai di sana aku mengambil foto-fotoku yang juga diminta oleh si kasir untuk melayaninya kalo gak keberatan. Aku jelas menolak tapi akhirnya kubilang dia boleh pakai aku selama 1jam jika dia mengantarku ke alamat Laureen.

Jam 8 malam akhirnya aku sampai di rumah Laureen di bonceng oleh si kasir bernama Gilang. Aku sudah sangat letih dengan semua kegilaan ini. Aku masuk dan Laureen menyuruhku mandi dan dandan yang cantik lalu masih dengan kemben pelakorku yang sudah sobek itu aku dibawa ke gedung kantorku. Akhirnya di sinilah semuanya akan berakhir ujarku.

Mereka menelanjangiku dan mengikatku di ruang tengah diantara kubikal. Aku berjongkok dengan membuka kakiku seperti kodo memperlihatkan vaginaku. Mereka mengikatku sehingga aku tidak bisa bergerak. Tanganku terkunci di belakang kepala dan tali-tali ini mengikat kesana kemari sehingga aku benar-benar tidka bisa bergerak sama sekali.

Kemudian mereka menebarkan 1000 foto memalukanku di meja-meja dan di ruangan-ruangan yang bisa mereka masuki.

"Oh satu hal lagi yang gw lupa," ujar Laureen memperlihatkan HPku. HPku "berapa passwordnya ?"

Awalnya aku tak mau menjawab tapi esbatu yang dimasukan dari kulkas ke dalam vaginaku melicinkan mulutku.

"1,2,3,9,8,7" ujarku. Laureen membukanya dan kemudian dia mengirimkan dari HPnya rekamanku membaca pernyataan bahwa aku hanyalah budak yang dulu direkam suri dan tuan F di apartemenku ketika pertama kali aku dipermalukan di apartemenku sendiri. Kemudian dia menguploadnya di grup kantor yang ada di WA-ku.

"Bye-bye Erva...."

Aku hanya bisa menangis saat dua mantan sahabatku ini kini meninggalkanku dalam keadaan telanjang untuk ditemukan oleh seluruh orang kantorku besok pagi. lalu apa yang akan terjadi dengan diriku.

"sampai bertemu lagi nanti ! Pelakor..." ujar Jess.

Apa yang akan terjadi saat besok semua staff dan atasanku menemukanku terikat begini dan terekspos dengan bebas ? Bagaimana jika aku dipecat ? bagaimana dengan cicilan dan kehidupanku ? Aku tahu bahwa malam itu aku hanya bisa menangsi dan merenungi nasibku. Apakah benar aku adalah pelakor dan pengkhianat ? Pantaskah aku diperlakukan seperti ini ? Pecahan-pecahan diriku hanyalah sampah yang akan dibuang....


To be continue

---------------------------------
 
CHAPTER XI
Akhirnya aku merelease Chapter terakhir dari kisah fantasiku. Kuharap tuan dan nyonya bisa menikmatinya. Sesungguhnya aku ingin update besok saja bagian ini tapi kupikir ada baiknya aku melakukan update seakrang karena halamannya pas halaman 13. Kesialan yang seharusnya terus datang menimpaku dan membuatku menderita. Chapter epilog ini hasil edit dari kisah yang sudah ada di blog dan sduah dari jauh ahri aku merencanakan kisah ini menajdi ending. Jadi kalo yang sudah membaca blogku semuanya mungkin sduah membaca ini tapi belum ngeh kalo ini adalah ending dari kisah yang aku sedang tulis. Tapi aku sudah melakukan beberapa modifikasi dan tambahan tentunya di versi ending ini. Semoga tuan dan nyonya bisa berkenan dan terhibur oleh cerita dari lonte kafir tidak berguna ini.

--------------------
Chapter Epilog


Pernikahan adalah hal yang paling manis dalam impian seorang gadis. Gaun cantik putih, pangeran tampan, bunga, kebersamaan, keluarga, sentuhan roman dan juga kegembiraan. Awal dari suatu perjalanan sakral yang penuh impian dan harapan. Pernikahan adalah suatu konsep ikatan yang indah dalam ketidaksempurnaan dua insani manusia. Keindahan dalam dua pribadi yang tidak sempurna untuk mencapai kesempurnaan. Suatu sudut pandang untuk melihat keindahan dan menerima (acceptance) pada ketidaksempurnaan hidup, bertambah tua, kematian, ataupun kelahiran - orang jepang menyebutnya Wabi Sabi.

"Byur".... mimpiku terpecah. Seember air dan es batu membasahiku.
Aku tersentak dan terbangun kaget. Sekelilingku masih gelap. Cahaya subuh bahkan belum terlihat di timur. Udara dingin malam masih berhembus kejam menyiksa ketelanjanganku yang terbaring tanpa daya di balkon apartemen lantai belasan. Aku bergidik kedinginan pagi itu, perutku terasa tidak enak dan seluruh tubuhku terasa remuk.

"Hari H !" ujar Lauren ceria. Gadis cantik berwajah innocent dengan rambut pirang itu dengan gembira mencubit dan memelintir puting kananku dan menarikku dengan kasar agar aku berdiri. Ia menggunakan kimono handuk putih saat itu sedangkan aku telanjang dengan sebuah rantai anjing di leherku dan seuntai rantai yang diikatkan ke salah satu pagar balkon di apartemen ini. Ya malam itu aku harus tidur telanjang di balkon layaknya bukan manusia.

"Loe hari ini jadi pengantin !" ujar Lauren lagi ceria.
Ya hari ini adalah pernikahanku, hari yang seharusnya menjadi hari paling indah kini berubah menjadi mimpi buruk yang paling mengerikan. Lauren adalah bride's maidku yang sadis. Dia akan menyiksa hari pernikahanku menjadi hari terburuk dan termengerikan seumur hidupku. Ini adalah balas dendam Lauren padaku karena tanpa sengaja pasangan Lauren memutuskan pertunangan mereka karena jatuh cinta padaku. Lauren yang merupakan anak dari mafia langsung berniat menghancurkan hidupku. Pasangan Lauren sudah hilang entah kemana dan aku akan menikah dengan seorang pria botak berumur bernama Arifin salah satu anak buah ayahnya Lauren yang memang tidak tertarik berkeluarga karena terlalu doyan cewek dan memiliki kelainan suka menyiksa pasangannya. Tentunya pernikahan ini adalah paksaaan dan aku tidak memiliki pilihan lain karena jika aku menolak mereka akan membantai habis seluruh keluargaku secara perlahan dan menyedihkan. Tawarannya hanya : aku yang hancur habis-habisan atau seluruh keluargaku.

Lalu bagaimana dengan pekerjaanku ? Ini sudah 3 bulan berlalu sejak aku ditelanjangi di kantorku sendiri. Aku amsih bekerja di kantor seperti biasa dengan rasa malu yang luar biasa. Bosku, Mr.K kini kadang menggunakanku dan dia sangat kecewa padaku sehingga gajikupun dipotong 25%. Tapi aku tidak diberhentikan akrena tuan F dan Laureen sebagai pelanggan bersikeras hanya mau dikonsultani olehku. Hanya saja aku bisa melihat bagaimana di kantor mereka tidak lagi menghargaiku. Aku sangat ingin keluar dari kantor tapi Laureen dan tuan F memaksaku untuk tetap kerja di sana. Siang hari aku masih suka menghilang akrena menjadi lontenya Regi, dan setiap weekend aku masih terus disewakan ke anjing-anjing menambah kehinaan hidupku. Aku sempat pulang 1X ke Bandung untuk bertemu cici dan mamaku untuk terakhir kali untuk berpisah dengan mereka.

Lauren dengan gembiranya membuka kunci gembok rantai yang mengikatku di pagar balkon.
"Loe hari ini akan merasakan penderitaan yang gak akan loe lupain," ujarnya lagi padaku. Ia menarik rantai yang masih menempel dengan kalung anjingku dan mengijinkanku masuk ke dalam apartemenku sendiri yang kini sudah dikuasai olehnya.

Lauren menarikku ke kamar mandi, memnyuruhku mandi dengan air hangat sementara dia akan turun ke bawah menjemput MakeUp Artist yang akan mendandaniku untuk hari pernikahanku.

Ini bukan seperti pernakahan yang dinantikan olehku, ini adalah mimpi buruk yang sudah dimulai dari beberapa minggu sebelumnya. Lauren benar-benar menyiapkan hari pernikahanku untuk penderitaan yang sangat menyakitkan. Olah raga, perawatan kulit dan wajah semua dilakukan juga beserta detil-detil pernikahan. Aku juga dipaksa mengundang 200 teman-temanku untuk pernikahanku. Selain teman-temanku, tentunya Lauren mengundang para haters-ku dan menjanjikan hal yang menarik di hari itu.

Aku tahu bahwa hari ini, selain dilecehkan, dipermalukan, diperkosa, ditelanjangi, aku akan menjadi mainan para tamuku.

Pintu kamar mandiku terbuka "Cepet !" perintah Lauren padaku.

Aku segera membereskan mandiku. Mengeringkan diri dengan handuk dan kemudian kudapati diriku terduduk telanjang bulat didepan meja rias. Rambutku dikeringkan dengan hairdryer oleh seorang aisten makeup artistku. Pagi itu di apartemenku yang kecil suasa begitu ramai, Lauren yang akan menjadi bride's maidku. Makeup artist dan dua asistennya yang sibuk membuatku dan Lauren cantik. Aku merasa malu karena hanya aku saja yang telanjang bulat.

Tidak lama pintu apartemenku terbuka dan Jessica, sahabat Lauren yang keturunan campuran juga ikut menjadi Bride's Maidku. Jessica ini juga sangat kejam dan dia pasti akan membuat hidupku sama menderitanya. Jika Lauren memiliki wajah innocent, Jessica memiliki wajah yang terkesan nakal dan genit.Jessica datang bersama empat-lima orang pria yang merupakan krew liputan. Aku sungguh malu sebagai satu-satunya yang telanjang diruangan dan para krew merasa risih dan kaget saat mengetahui aku telanjang tapi para Bride's Maidku segera menjelaskan bahwa aku akan telanjang sepanjang hari dan menggunakan baju pengantin yang sangat memalukan dan tidak menutupi daerah-daerah intimku sama sekali.

Aku tidak tahu nama-nama mereka dan mereka segera memotretku yang sedang didandani oleh makeup artist dan timnya.

Lauren dan Jessica juga ikut didandani tapi mereka menggunakan kimono handuk dan baju mereka yang cantik sudah siap bersama pakaian pengantinku ayng hanya berupa baju bondage berwarna putih yang sama sekali tidak menutupi tubuhku. Hanya berupa seperti tali-tali putih yang melilit pada tubuhku tanpa menutupi daerah intimku. Mereka memasangkan penutup transparan di kepalaku dan mempersiapkanku untuk dijemput oleh calon suamiku, Arifin.

---

Aku hanya berlutut selayaknya budak di lantai sementara Lauren dan Jessica yang sudah sangat cantik dengan gaun pendek putih mereka terlihat sangat cantik. Riasan yang sederhana dan tampak natural memang menghiasi ketiga wajah kami, tapi hanya aku yang tampak sangat menyedihkan karena ketelanjanganku. Sedangkan Lauren dan Jessica bersinar bagai ratu dalam keanggunan yang elegan di kamar itu. Kami bertiga hanya diam direkam oleh fotografer dan videografer. Tentunya mama dan ciciku juga tahu ini terjadi padaku tapi akhirnya mereka sudah pasrah dengan apa yang terjadi padaku walaupun mereka berurai air mata. Laureen berbaik hati tidak mengharuskan mamaku untuk datang tapi dia memaksa ciciku untuk ahdir di acara resepsi.

Terdengar langkah kaki di koridor depan kamar apartemenku, dan Arifin yang berusia 35 tahun ditemani oleh 2 bestman-nya telah datang siap menjemputku.

Biasanya para bride's maid akan menghadang rombongan dan memberikan games yang ngerjain para bestman dan pengantin pria untuk diuji sebelum mereka mengijinkan mereka membawaku tapi kali ini keadaan akan lain. Akulah yang akan mengalami penyiksaaan kejam dan merendahkan sebelum akhirnya aku menyerahkan diri untuk dibawa oleh Arifin.

"Stop..." ujar Lauren menghadang Arifin dan 2 bestman-nya ketika Arifin dan kedua Bestmannya sudah dekat dari ambang pintu.
"Nah, Erva kamu mau pergi bersama calon suamimu kan, kamu harus melewati hukuman dan ujian dahulu, jika kamu gagal maka kamu tidak akan bisa pergi bersama mereka."

"Kita hanya akan bermain suatu hal yang gampang dan menyenangkan." ujar Jessica. Gadis itu mengeluarkan sepasang Nipple clamp yang dihubungkan degan rantai. "Taruh tanganmu di belakang !" ujar Lauren yang menarik tanganku ke belakang lalu tiba-tiba mengeluarkan borgol dan memborgol kedua tanganku. Bukan saja tanganku, tapi kedua kakiku yang sedang berlutut juga diborgol. "Nah kamu akan menyukainya Erva" Jessica memasangkan sepasang nipple clamp pertama di kedua dadaku. Aku hanya bisa pasrah merasakan rasa sakit dari nipple clamp yang mengigit putingku dengan sadis itu. Ia mengencangkannya hingga aku menjerit dan memohon ampun. "Tolong Lauren.... ampun...... ampun Miss Lauren... ampun miss..... tolong kasihani budakmu yang hin.....Aaaarh....... putingku rusak... ampun.... ampun...." ujarku memohon sampe akhirnya Lauren berhenti memutar pengencang pada nippleku.

"Oke permainannya simple, kamu harus melepaskan kedua nipple clamp di putingmu ini dulu hanya menggunakan mulutmu. Kamu bisa minta tolong dan mempermalukan dirimu dan memohon kepada kami agar kamu bisa melepasnya." ujar Lauren.
"Nah mulailah memohon dan mempermalukan dirimu dan mencari pertolongan agar Lauren membantumu," ujar Jessica. Baik Jessica dan Lauren keduanya duduk di ranjang sementara aku terborgol di lantai dalam kepedihan. Para kru fotografer dan video di satu sisi merekamku. Kedua Bestman dan Arifin menatapku dan menonton dari luar ambang pintu.

Aku melangkah pelan dengan lututku ke arah kedua gadis kejam itu. Kemudian aku mencium ujung sepatu Lauren. "Miss Lauren, tolong biarkan hambamu Erva Liong ini mendapat belas kasihan miss yang cantik dan agung untuk melepaskan nipple clamp yang menempel pada tubuh hina hambamu ini."

"Loe siapa minta tolong ke gw ?" Aku tahu bahwa Lauren ingin agar aku merendahkan diriku dan melecehkan diriku.

"Saya Erva Liong, saya lebih rendah dari binatang, saya hanyalah pelacur, lubang pembuangan peju, saya hanya kondom bekas yang sama sekali tidak berharga. Saya hanya patut disiksa dan dibuang, ijinkan hambamu ini mendapat belas kasihan nona." ujarku merendahkan diri serendah yang aku bisa.

"Loe mau gw ngapain ?"
"tolong nona menaikan rantai penghubung di antara kedua kedua toket hina hmaba ini menggunakan kaki nona sehingga budak hina ini dapat mengigit rantai tersebut dan hambamu dapat menyiksa dirinya dan menarik kencang-kencang agar kedua toketnya tersiksa dan bisa terlepas dari nipple clamp" ujarku.

Lauren dengan kakinya menaikan rantai yang mengubungkan kedua nipple clamp di putingku naik. rantai itu tersaji diatas sepatu putihnya, aku segera mengigit rantai kecil itu dan menariknya sekencang yang aku bisa. Rasa sakit di kedua putingku terasa seperti neraka. Aku ingin menjerit tapi aku takut gigitanku lepas sehingga aku menahannya sebisaku. Aku menundukan kembali kepala dan berusaha menunggu sakitnya mereda, mengambil nafas sebelum sekali lagi aku mengadahkan kepalaku ke langit dan mengigit keras-keras rantai tersebut agar kedua putingku tertarik. Rasa sakitnya sungguh tak tertahankan dan sangat menyiksaku. Lauren dan Jessica tampak bahagia. Para Krew tampak mengasihani aku yang tersiksa tapi mereka tetap merekamku tanpa melakukan apa-apa.

"err..." Aku kembali menundukan kepalaku.... masih mengigit menahan rasa sakit yang menyiksa kedua putingku dengan sadis. Menarik nafas dan mencoba menghentakan kembali kepalaku mengadah ke langit berusaha agar menarik dengan keras rantai yang menyiksa kedua putingku dan terus berusaha beberapa kali. Setelah ebberapa kali mencoba aku akhirnya menjerit dan melepaskan gigitanku pada rantai di dadaku.

Lauren langsung bangkit berdiri dan menendangku dengan kasar lalu menginjakan kakinya di kepalaku dan menekan kepalaku ke lantai sehingga aku menungging dengan kepalaku menjadi tumpuan high-heel Lauren.
"****** kamu, udah dibantuin tetep gak bisa. Malu punya budak ****** kayak elu." bentaknya. "Harusnya loe gw cambuk 10 kali karena u gagal, tapi ini hari pernikahan loe, gw gak akan bikin badan u merah-merah dari pagi, jadi tiap u gagal coba satu cara, maka kita isi memek ato anus u pake es batu." Ujar Lauren dengan tatapan dingin.
"Maaf miss,... maaf miss... anjing lacur miss memang pantas dihukum karena mempermalukan miss di depan umum. Tolong jangan es batu miss... tolong beri sedikit rasa iba pada...." belum sempat aku bicara, Jessica telah memasukan satu es batu kedalam pantatku. aku hanya bisa meronta-ronta menangis. "ampun... ampun...."

"Loe cerewet jadi gw masukin satu lagi nih !"
"Aaargh... ampun... iya... Erva gak akan lagi cerewet.... iiiya" aku segera menutup mulutku rapat-rapat dan rasa sakit dan dingin kali ini masuk ke dalam vaginaku. aku hanya bergelinjut berusaha menerima sensasi sakit, dingin, dan perihnya anus dan vaginaku yang berebutan meminta perhatian dari otakku yang sedang sibuk keperihan atas kedua putingku yang entah sudah hampir lepas karena tersiksa.

Aku masih mencoba menggunakan mulutku beberapa kali lagi, aku menjatuhkan dua kali lagi rantaiku dan mengalami penyiksaan kejam dari Lauren dan Jessica sebelum akhirnya aku memutuskan untuk mengubah cara. Sudah ada 4 es batu, dua di Vagina dan dua di anusku ketika aku mengganti cara untuk melepaskan nipplechain ini.

"Miss Lauren, mohon miss menginjak rantai nipple chain hamba di lantai," ujarku yang menundukan badanku seperti anjing. Lauren menginjak rantai nipple chainku dan aku menggunakan tubuhku seperti pengungkit Aku menarik badanku untuk tegak duduk bersimpuh, rantai yang menghubungkan kedua nipplechainku tersangkut dibawah injekan Lauren dan aku terus pelan-pelan menghentakan badanku agar nipple chain itu lepas dari putingku. Aku menjerit merasakan putingku yang hampir lepas dan menangis tapi terus menghentakan badanku menjauh ke belakang sekeras yang aku bisa. "Aaarghh..... aaa...." aku mejerit-jerit dan akhirnya .....

Aku berhasil menjerit sejadinya dan mendapati putingku terbebas dari jepitan mengerikan itu. Aku menangis sejadi-jadinya karena rasa sakit yang luar biasa.

aku hanya menangis sejadi-jadinya merasakan rasa sakit yang mengerikan pada kedua putingku. Kenapa ini terjadi padaku. ini adalah hari pernikahanku, hari yang seharusnya menjadi hari paling dinantikan semua gadis. Kenapa aku sudah mengalami penyiksaan sesadis ini di pagi hari. Aku tahu bahwa masih ada puluhan rasa sakit yang akan kualami, mungkin aku tidak akan bertahan hidup sampai malam.

Jessica melepaskan kedua borgolku dan membiarkanku berbarikng di lantai terisak-isak sejenak.

"Berikutnya,..." Lauren mengumumkan penyiksaan selanjutnya untukku. "Ijinkan para rombongan bestman dan pengantin pria masuk. Gunakan diri loe sebagai keset, karena loe emang keset buat diinjek-injek. ayo sambuk rombongan dengan jadi keset," ujarnya sambil menendang-nendang tubuhku dengan pelan.

"I-iya miss... "ujarku pasrah.

Aku merangkak seperti anjing lalu berbaring telentang di ambang pintu.
"Silahkan tuan Arifin dan kedua Bestman masuk ke dalam kamar, injaklah keset ini ketika masuk dan bersihkan sepatu tuan-tuan di keset bernama Erva ini." ujarku merendahkan diriku.

Kedua bestman masuk, Bestman pertama menginjak perut dan dadaku, bestman kedua menginjak perut dan vaginaku yang mebuatku berterian kesakitan juga. Arifin calon suamiku menginjak dadaku dan vaginaku ketika melewatiku. Kemudian Jessica menarik putingku yang sudah ter-abuse dengan kasar memaksaku berlutut lalu mengumumkan ujian berikutnya.

"Loe mau jadi istri Arifin ? Loe harus bisa membuktikan dulu dengan harus membuat kedua Bestman ini mengalami ejakulasi dalam waktu 5 menit !" ujar Jessica.

"Caranya bebas, loe boleh gunakan tangan, mulut, atau anusmu. tapi dalam waktu 5 menit keduanya harus menumpahkan sperma mereka di Lantai ini !" ujar Lauren menjelaskan "harus di lantai, tidak boleh di dalam mulut loe atau di dalam anus loe. Ngerti ?"

"Oh kalo loe gagal, maka loe harus menjalani hukuman dengan toket loe bakal disetrum selama 10 detik pake raket listik," ujar Jessica yang menyerahkan raket listrik kepada masing-masing Bestman.
Maka dimulailah pelcehanku, setelah rasa sakit dan penderitaan yang kualami, kini harga diriku harus kembali dilecehkan.

Aku mencoba mengocok penis mereka dengan tangan dan dengan jilatanku pada awal-awal tapi di menit kelima aku gagal membuat ada ejakulasi.

"Kamu cewek macam apa ? lebih ****** dari pelacur. Masa bikin kita berdua ejakulasi aja gak becus ?" ujar salah satu bestman sambil menempelkan raket listriknya di toketku.

"Ampun... ampun... saya akan berusaha.... anjing lacur ini akan berusaha tuan" ujarku meminta belas kasihan mereka.

Pad Ronde kedua, aku kembali gagal disetrum kembali 10 detik oleh para Bestman. Kali ini kegagalanku membuat Lauren marah, sehingga gadis itu menendang vaginaku dengan sangat keras membuatku mengelenjit kesakitan. "Bikin Mistressmu malu ! Kamu udah aku bawa untuk sering mengoral supirku dan tukang kebun, bikin aku malu saja seperti tidak pernah melatihmu !" ujarnya memakiku. "****** !"

Pada Rondek ketiga aku membuat salah satunya berejakulasi didalam mulutku dan yang satunya di lantai dengan tanganku sehingga Lauren tetap menyatakan aku gagal dan kali ini gadis kejam itu memasangkan kembali Nipple Chain padaku. Tentunya setelah aku disetrum 10 detik oleh para Bestman.

Pada ronde keempat aku kembali gagal. Kali ini Lauren marah besar dan mengulang ujiannya padaku. Ia memborgolku dan memaksaku melepaskan Nipple Chain yang menyiksa dadaku dengan memintanya menginjak rantainya dan aku menarik badanku hingga Nipple Chain itu menarik putingku yang malang dan akhirnya lepas.

Pada ronde kelima akhirnya aku berhasil membuat kedua bestman ini berejakulasi dan memuntahkan sperma mereka di lantai. Aku nyaris gagal, 10 detik lagi maka aku akan kembali disiksa jika aku gagal. Hal ini cukup melegakan dan membuatku akhirnya berpikir aku bisa maju untuk kemudian disiksa lainnya.

Aku tidak salah tentang penyiksaan selanjutnya, "Erva, selamat boleh juga kemampuan lacur loe. Emang berbakat jadi lonte. Sekarang loe jilatin tuh sperma yanga da dilante sampe bersih. Telen semua. Pake Lidah loe ya." ujar Lauren. "Jangan lupa ucapin terima kasih ke kedua bestmen kamu. Tuan Gavin dan Tuan Robby."

Aku memandang dengan jijik gumpalan sperma yang berceceran di lantai, Jessica mendorong kepalaku dengan kasar dan menginjak kepalaku. "Cepet jilat dan bilang terima kasih, dasar lonte"

Aku menjilati dengan jijik sperma yang ada di lantai dan hatiku terasa sangat hancur. Ini masih pukul 9 pagi dan aku sudah mengalami penyiksaan dan diperlakukan layaknya barang "Tuan Robby terima kasih telah memberikan sperma berharga tuan.... tuan Gavin terima kasih telah mengijinkan pelacur ini menikmati peju tuan." ujarku menekan harga diriku sembari terisak.

Arifin kemudian mendekatiku dan memegang daguku, ia mengangkat wajahku yang menunduk ke bawah. "Kamu akan menjadi istri paling menderita," ujarnya padaku. Kemudian Arifin memasangkan borgol kayu di tanganku lalu membawaku berjalan keluar dari apartemen. Bukan saja aku berjalan di sampingnya dalam keadaan memamerkan seluruh organ intimku, aku dipaksa berjalan melewati tali yang dipenuhi simpul yang ditarik oleh Jessica dan Lauren yang terus menyiksaku sepanjang koridor apartemen sampai dengan lift.

Ketika kamu sampe di basement, Arifin duduk di alphardnya, sementara supir kami mengemudikan mobil ini, aku berlutut di depan calon suamiku dan memasukan penisnya ke dalam mulutku sepanjang perjalanan.

Dan...... tibalah kami untuk melakukan upacara pernikahan di sebuah kapel. Aku tidak tahu darimana mereka mendapatkan pendeta yang bisa dibayar untuk acara seperti ini. Ada saja pendeta korup, di Indonesia walau banyak pendeta dan pemuka agama yang baik, tapi ada banyak juga pemuka agama yang tuhannya adalah uang dan kekuasaan. Mereka banyak disokong oleh mafia dan menjadi mafia berkedok agama. Jadi aku tidak heran bahwa grup mafia seperti kelaurga Lauren memiliki kapel, pendeta bayaran atau mungkin ia juga memiliki tempat ibadah lainnya. Temanku pernah berkata bahwa bisnis terbesar mafia adalah dunia malam, keamanan, dan agama.

Kapel ini terletak disamping sebuah restoran, tidak heran mengingat restoran ini juga milik keluarga Lauren. Tidak banyak tamu yang diundang, mungkin para haters dan sedikit sahabat dan teman-teman Arifin serta Lauren.

Saat Wedding March diputar, aku berjalan dengan perasaan sangat malu. Memasuki kapel dengan memamerkan seluruh area intimku. Berjalan dengan rasa malu yang penuh kehinaan disamping calon suamiku yang akan menyiksaku sepanjang hidupku. Puluhan pasang mata menatapku dan aku tahu beberapa hatersku memandangku dengan kaget, mereka dijanjikan sesuatu yang menarik oleh Lauren tapi mereka pasti tidak menyangka bahwa aku akan dapat mereka permalukan sehina ini. Aku mengenalnya ada Vanya yang selalu benci kepadaku karena aku lebih disukai bosku, ada juga Gizel yang pernah kurebut pacarnya. Ada Elena yang membenciku karena cowoknya ketahuan kegatelan menggodaiku. Mereka tampak paus dan senang melihatku yang kini telanjang berjalan di aisle untuk pernikahan yang akan menyiksaku. Zahra juga hadir dan dia tampak puas karena di tempat kerja aku sering cukup semena-mena terhadapnya. Oh tentunya ada juga Suri dan Tuan F beserta pa Damian juga ikut menghadiri pernikahanku. Bahkan Regi si sekuritipun diundang dan juga satpam-satpam komplek pergudangan.

Pelecehan ini membuat aku terisak dan aku kesulitan berjalan karena malu yang amat sangat tapi Arifin menarikku dengan kasar dan kami mengikuti upacara pernikahan yang ganjil dan aneh. Khotbahnya mengutamakan tentang bagaimana istri harus taat dan menuruti suami dengan porsi yang berlebihan. Tidak ada bahasan mengenai suami harus mengasihi istri. Khotbah sesat dan tidak lengkap seperti ini pasti cocoklogi dan pesanan dari Lauren yang tujuannya adalah menyiksaku. Aku dulu cukup aktif di gereja sebelum terjerumus dalam kegelapan sekarang ini. Aku tahu bahwa banyak gereja yang memelintir agama sebagai candu. Jika ikut Tuhan pasti sukses, kalian adalah pemenang dan anak raja. Padahal dalam kekristenan pikul saliba dalah satu-satunya jalan yang harus dilalui. Yah aku tidak bilang aku menderita makanya aku adalah orang kristen yang baik. Orang kristen yang baik menderita karena Tuhan dan kebenaran, kalo aku menderita karena diriku sendiri yang bodoh jadi tidak ada kebanggaan dalam penderitaanku ini.

Tiba saatnya untuk mengucapkan janji pernikahan. Mereka memberi kami kertas untuk kami kumandangkan dan nyatakan sebagai janji pernikahan kami.

Janji Pernikahan Mempelai Pria :
Saya mengambil Minerva Liong menjadi istri-budak saya, untuk memiliki dan mendisiplinkan, dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus aku berjanji.


Janji Pernikahan Mempelai Wanita:
Saya menerima Arifin Kuncoro menjadi suami dan tuan atas saya. Saya akan tunduk sepenuhnya dan menuruti apapun yang diperintahkan suami dan tuan saya tanpa terkecuali. Saya adalah objek miliknya dan tuan saya bebas menggunakan saya sekehendak hatinya. Apa yang saya rasakan dan inginkan tidaklah penting karena saya hanyalah alat pemuas nafsu dari tuan dan suami saya. Saya rela suami dan tuan saya memiliki wanita-wanita lain untuk menindas dan menyiksa saya seumur hidup saya. Saya dengan tahu diri mengaku bahwa saya patut selalu disiksa dan hidup menderita karena penderitaan saya adalah kebahagiaan suami dan tuan saya. Saya akan patuh dan taat sepenuhnya dari sekarang sampai selama-lamanya; Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk mengasihi dan menghormati, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus aku berjanji.

Dan Kuncoro memakaikan Collar kepadaku lalu kami menandatangain akte pernikahan dan akhirnya resmilah aku kini menjadi Slave-Wife yang akan terus menderita. Tapi penderitaan hari ini belum berakhir. Selanjutnya kami berfoto bersama dan mengabadikan momen pelecehanku sebelum aku masih harus tersiksa untuk acara pesta pernikahan nanti malam.



Setelah upacara pernikahan, masih ada waktu cukup lama untuk sampai ke acara puncak nanti malam. Lauren tidak mau tahu menahu dan tidak membiarkan aku istirahat sampai sore, dia sudah mempersiapkan rencana untuk melecehkanku jauh lebih rendah dari ini. Kami dibawa ke sebuah hotel dekat tempat pesta dan di kamar sudah tersedia sepiring maknaan lezat dengan berbagai hidangan dan sebuah mangkuk anjing berisi makanan anjing. Aku sudah tahu bahwa aku pasti akan makan siang seperti anjing sementara suamiku akan menikmati hidangan mewah. Ketika masuk ke kamar aku merangkak seperti anjing dan Arifin menyuruhku makan karena katanya akan ada permainan seru siang ini.

Setelah itu Lauren menjemputku dan membawaku ke ballroom tempat pernikahanku sementara Arifin beristirahat. Selama Arifin beristirahat aku dibiarkan diperkosa bergilir oleh semua kru foto dan video. Selain tubuhku jadi bulan-bulanan kru foto, baik EO dan juga tim dekor yang sedang mendekor ruang resepsi pesta pernikahan juga dengan bebas boleh menggunakanku sesuka hati mereka. Mereka memperkosaku selama hampir 3 jam bergantian dan kemudian meminta cleaning servis pembersih WC ballroom untuk memperkosaku terakhir kalinya dan memintanya membersihkan vagina, anus, dan wmulutku yang penuh sperma. Ia menggosok tubuhku dengan sikat dan memasukan sikat pembersih jamban untuk membersihkan anus dan vaginaku. Aku menjerit-jerit kesakitan ketika ia menggosokan sikatnya di area sensitifku, tapi Lauren hanya tertawa dengan bahagia dan terus merekamku.

Setelah kengerian di WC berakhir, tim Dekor menggiringku dan mengikatku bugil dengan posisi X di pintu masuk tempat sebelum pengunjung memasukan angpao. Aku telanjang bulat dengan riasan penuh, tiara dan veil serta collar merahku. Aku dibiarkan seperti hiasan yang memalukan. Tidak lupa mereka menyiapkan banyak kertas kecil di sampingku dan juga jepit jemuran. Para tamu yang datang lebih awal bisa menulis pesan pernkahan untukku dan menjepitkan kertas berukuran 5x5 cm di tubuhku dengan jepitan.

Aku seperti menjadi hiasan penyambutan yang paling hina di acara pernikahanku sendiri.
Jam 5an para tamu mulai berdatangan dan mereka terkejut melihat aku menyambut mereka dengan keadaan seperti tersebut. Telanjang dan terhina.
Lauren meminta para tamu untuk mengisi kesan dan pesar serta ucapan untukku dan membantu para tamu menjepitkan ucapan mereka di tubuhku. Para Hatersku dengan senang hati menempelkan "ucapan" mereka dan menjepitnya di putingku agar aku merasa terhina dan sakit.

'Semoga semakin menderita ya lonte, Pelakor'
'Lonte seperti kamu memang pantas menikah seperti ini'
'kupikir kamu ada harga diri, ternyata gak lebih dari budak'
'rugi aku iri pada kamu, semoga hidup lu semakin hancur ya Erva'
'pengkhianat dan pelakor ! emang pantes diginiin.'

Beberapa hatersku tentunya turut mencubit dan meludahiku.
Sungguh bukan seperti ini pernikahan seorang perempuan seharusnya. Seharusnya aku menjadi ratu sehari dalam kemewahan dan kebahagiaan, dera dan canda tawa, pujian dan aku bisa bermanja-manja. Bukannya dicemooh, disiksa, dipermalukan, dihina, dan diperlakukan lebih rendah dari anjing sekalipun.

Ketika jam 6 berdentang, Arifin datang dan Arifin mencambuk semua jepitan yang menempel di tubuhku
hingga semuanya terlepas lalu menggiringku masuk diiringi wedding march dan kami berjalan menuju pelaminan. Berbeda dengan pelaminan biasanya, kursi yang tersedia hanya satu untuk Arifin duduk, sedangkan aku berlutut di sebelah Arifin sepanjang pesta.
Tidak banyak yang terjadi di pesta, hanya sambutan Arifin lalu MC mempersilahkan tamu untuk makan dan baik aku dan Arifin turun untuk berkeliling menyapa tamu. Aku menjadi piala bergilir, siapapun boleh menyentuh, mencubit, ataupun memukulku sekehendak hati mereka. Beberapa teman Arifin sambil berbicara pada Arifin mereka merangsang dadaku, atau memasukan jari mereka ke vaginaku. Dan aku hanya bisa pasrah, aku merasa seperti menjadi mainan yang paling hina hari itu. Telanjang, dilecehkan dan tidak bisa melawan selain menikmati semua penghinaan itu.

Tidak lama ada permainan untuk melempar buket. Seperti era modern ini, kami menggantinya mengunakan melempar teddy bear. Ada 12 teddy bear yang aku dan Arifin lemparkan. Kemudian ada 5 diantaranya yang memiliki dasi merah. Kelima pemegang teaddy bear berdasi merah dibawa ke panggung.
Ada Zahra teman sekantorku yang ternyata sangat membenciku, Tod temanku yang sempat menyukaiku, Robby si Bestman, John teman Arifin, dan Sasha teman Arifin juga.

Dibalik dasi ada tulisan benda-benda yang akan mereka dapatkan.
Zahra mendapat cambuk
Tod mendapat penyetrum ternak
Robby mendapat nipple chain
John mendapat bulu untuk mengilikitik
Sasha mendapat rotan

Seketika aku diikat di Frame X yang tersedia di pelaminan. Dan permainannya sederhana
"Jadi sipapun yang membuat Erva pingsan, atau orgasme dengan siksaannya akan mendapat hadiah berupa : Pelayanan Sex Slave Erva selama seminggu setahun satu kali dan bisa diatur waktunya terserah pemenang. Caranya adalah kalian berlima akan bergantian masing-masing 2 menit untuk merangsang Erva. bebas kalian mau menyiksanya ataupun membuatnya Orgasme. Orang yang berhasil membuat si pengantin lonte ini pingsan karena kesakitan atau mendapat orgasmenya menjadi pemenangnya" jelas Lauren menjelaskan, "tentunya ada 5 gram emas juga !" ujar Lauren menawarkan imbalan lain juga agar mereka berkompetisi menyiksaku atau mempermalukanku.

Mendengar itu aku langsung lemas. Aku akan jadi mainan untuk siksaan mereka sekarang.
Zahra tanpa ragu-ragu mencambukku selama 2 menit pertama, ia mengarah buah dadaku dan vaginaku. Aku menjerit minta ampun dan memohon belas kasihan. Semua mata memandang penyiksaanku yang brutal tapi tidak ada yang berniat menolongku. Teman-teman dekatku yang diundang hanya bisa melihatku dengan prihatin tapi tidak bisa melakukan apa-apa. Beberapa mungkin jadi jijik terhadapku.

Aku sendiri memohon dan memohon merendahkan diriku, "Ampun Zahra..... saya mohon.... lonte ini mohon.... iya saya anjing hina kafir.....tolong beri saya belas kasihan....AAAaaaaaa ampun.... Zahra.....Please.... Aaaaaaa please.... saya akan jadi budakmu di kantor.... saya janji... sumphhhh AAAAa..... ampun... ampun..... Please......"
Zahra terus mencambukku sampai waktu 2 menit selesai.

Kemudian giliran Tod yang akan menyetrumku dengan tongkat penyetrum ternaknya. Aku menjerit ketika disengat oleh penyetrum ternak. Ia tampak kecewa karena aku ternyata hanya lonte murahan. Penyetrum ternaknya sudah diset hanya bisa menyetrum selama 5-7 detik sebelum ia mati dan harus beristirahat sekitar 5 detik sebelum bisa digunakan untuk menyetrum kembali.

"Aku pikir kamu wanita baik-baik,.... dulu kamu sok suci"
"ampun.... saya... saya..."
"tenyata kamu coba lonte. Cuih !" Tod meludahiku.
"saya bukan lonte...."
"Ngaku kamu lonte ! dulu kamu manfaatin aku kan pas aku deketin kamu ?"
"Sumpah... saya... Aaaargh... iay saya Lonte yang berusaha nipu kamu, sudah sepantasnya kamu siksa saya... Aaaaa" jeritku

Tod memfokuskan menyetrum dada dan vaginaku juga sehingga rasa vagina dan dadaku sepertinya akan segera hancur.

Berikutnya giliran Robby.
Robby sama sadisnya juga, dia menempelkan nipplechain ke dadaku dan menarik-nariknya sekehendak hatinya, kemudian ia menariknya dengan aksar hingga terlepas dari putingku dan menjepit clitorisku yang membuatku menjerit-jerit tidak karuan berkata lepaskan dan memaki-maki karena kesakitan. Robby emanriknya pelan-pelan dan memainkannya sehingga clitorisku terasa akan sobek dari diriku. Kengerian siksa neraka itu akhirnya berhenti akrena harus berhanti isntrumen.

Seluruh vaginaku telah menjadi sangat sensitif dan berikutnya John mengkilikitik vaginaku, mengincar aku untuk orgasme. Dengan itilku yang menjadi sangat sensitif aku dengan mudah naik tapi waktu keburu berakhir sebelum aku mencapai orgasme sehingga John pun gagal dan diagntikan oleh Sasha

Sasha dengan sadis memukul putih dan punggungku dengan rotannya. sesekali ia memukul pantatku juga. Ia dengan sadis menghajarku dan aku meminta ampun dan belas kasihan karena memar-memar mulai bermunculan. 10 detik terakhir ia menyelipkan rotannya di vaginaku dan menariknya ke atas menyiksaku. badanku terasa seperti hendak terbela. Aku menjerit dan diselamatkan oleh waktu yang habis.

Kembali pada Zahra yang kali ini mencambukku dengan sadis hingga akhirnya aku tidak kuat lagi dan pingsan. Aku tidak lama pingsan karena Lauren membangunkanku dengan bau yang menusuk di depan hidungku.

Aku tahu bahwa Zahra akan menyiksaku lebih buruk lagi nanti ketika ia meminjamku sebagai budaknya selama 1 minggu. Tapi aku masih memiliki pikiran yang lebih urgent,hariku belum berakhir.

Berikutnya adalah pemutaran video pernikahanku dari pagi, mereka membuat kompilasi video yang memalukan selama 3 menit yang berfokus pada kehinaanku. Setelah itu ada speak dari Bestman dan Bridemaid. Aku tidak terlalu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Bestman karena aku sibuk menjilati penis suamiku saat bestman memberikan speaknya.

"Yah aku pertama kali kenal Erva dikenalkan oleh bosnya, sungguh gak nyangka kalo gadis cantik berwajah innocent ini ternyata licik dan jahat sekali. Dia pelakor yang menggoda tunanganku dan juga mengkhianati kliennya dengan menjual datanya kepada kompetitor. Ternyata Erva ini busuk, hanya luarnya saja yang cantik. Karenanya dalam pernikahan ini, ada sedikit kejutan. Kita tahu bahwa dalam pernikahan kesetiaan adalah hal penting, tapi bagaimana dengan lonte pelakor ini ? Karenanya aku dan Jess membawakan hadiah untuk membuat pelakor ini jera." ia menjentikan jarinya dan ada dua orang pelayannya yang berjas hitam amsuk menggiring german sheperd; Tuan Golden dan yang satunya menggiring doberman; Bruce.

"sahabat kami meminjamkan 2 ekor anjing paling setia yang akan dilayani oleh Erva di hadapan para hadirin semua sebagai sumpah setianya. Kita tahu anjing setia kan ya. Dengan meminum peju anjing dan dibuahi sperma anjing, saya harap Erva bisa jadi setia dan gak mengkhianati suaminya ini," ujar Laureen

Aku hanya menggeleng tidak percaya pada apa yang akan terjadi. Ini pesta pernikahanku, bagi anak perempuan, pernikahan adalah impian dari kecil tentang princess. Bagaimana mungkin mereka menghancurkannya dengan begitu sadis.

"Aaaarghhhh !!!!" Aku dipaksa berlutut dan menungging lalu Bruce, doberman hitam itu menaikiku dan langsung dibantu oleh si pengawas anjing memasukan penis anjing itu ke dalam vaginaku dimana aku berteriak kesakitan dan para kenalanku ada yang kasihan ada pula yang tertawa. Aku melihat ciciku di kejauhan memandangku dengan jijik dan air mata.

"Buka mulutmu lonte !" pengawas anjing yang satulagi memelintir putingku dengan kasar sehingga aku berteriak dan penis Tuan Golden si german sheperd berikutnya dimasukan ke mulutku.

Ini sangat memalukan di pelaminan aku diperkosa oleh dua ekor anjing dimana semua mata melihat dan memfoto-foto kehinaan ini. Suamiku hanya tertawa senang dia tidak begitu mempedulikan istrinya yang baginya hanya sampah atau pembantu untuk diperah dan disiksa. Dia malah sibuk memeluk cewek lain yang aku tak tahu siapa dan bermesraan sambil menyaksikan aku yang diperkosa dua ekor anjing.

"mmmph....mmmph.....Aaaaaa...." aku hanya bisa menjilati penis tuan Golden sambil menikmati hujaman dari Bruce sementara rasa maluku sudah sampai ke puncaknya. Semua yang diundang adalah kenalan dari SMP, SMA, beberapa teman kuliah, Mantan, dan juga banyak teman-teman kantor dan juga kerabat dan juga saudara-saudaraku. Mereka kini memandang rendah aku dengan sangat hina. Tak ada yang benar-benar peduli kepadaku di ruang itu kecuali mungkin hanya ciciku yang terisak dan ikut merasakan malu.

"Pelakor dan pengkhianat memang perlu dihukum kan ?" ujar Laureen sambil memviedokan detil-detil penis yang memasuki mulut dan vaginaku dan ditampilkan di big screen.

"Aaargh,.... sakit...sakit...." ketika pangkal penis doberman itu membesar aku berteriak melolong sejadi-jadinya tapi tak ada yang menolongku. "jangan berisik !" bentak Laureen. Dan dalam kondisi inipun aku masih harus menjilati penis tuan Golden sampai akhirnya tuan Golden mengalirkan spermanya dan harus kutelan walau saking encernya banyak yang berjatuhan di lantai pelaminan.

"Jilat yang bersih !" Laureen menginjak kepalaku dan memaksaku menjilati bersih sisa-sisa sperma tuan Golden sementara Bruce si Doberman masih knotting di vaginaku yang terasa hampir sobek.

Aku dengan airmata dan rintihan menjilati sisa-sisa sperma tuan Golden dan menelannya habis. Ya aku sudah mulai menerima jika aku mungkin yang salah. aku si pelakor dan pengkhianat ini memang pantas diperlakukan seperti ini.

Karena proses knotting bisa berlangsung 30menit samapi satu jam maka pesta berlangsung kembali dan orang-orang menikmati hidangan dan berbicang sementara aku amsih ditunggangi bruce di pelaminan dalam keadaan kesakitan.

Suri naik ke pelaminan dan memintaku menjilati kakinya. Begitu juga tuan F dan beberapa kenalanku yang ingin dijilati kakinya. Penderitaan panjang itu akhirnya selesai ketika penis Bruce mengecil kembali dan akhirnya aku terlepas dari penisnya.

Masih ada acara salaman dan foto bersama. Aku kembali berdiri di pelaminan dalam kelecehanku. Tanganku terikat dipunggungku dan aku hanya diam sementara para tamu berbaris mereka menyalami buah dadaku sambil meremasnya kemudian menyalami penganten pria dan pulang.

Itulah pesta pernikahanku.


############EPILOG################

Suri akhirnya berpacaran dengan resmi dengan tuan F. Ia juga sekarang bekerja di perusahaan tuan F dan menjadi atasan langsungku sehingga aku terus disiksa olehnya setiap kali meeting. Mereka merencanakan pernikahan 2 tahun di depan dan akan melakukan pesta dimana aku akan disiksa habis-habisan menurut Suri.

Tuan F bisnisnya semakin maju setelah bekerjasama dengan Damian. Damian sendiri kini emmiliki share di perusahaan tuan F sehingga dia bisa melakukan monopoli pasar dan semakin kaya. Di usianya yang sudah senja dia kadang-kadang memintaku untuk datang dan melayani anjingnya Bruce sambil dia menikmati penderitaanku.

Jess berpacaran dengan anaknya Pa Damian dan mereka hidup bahagia sepertinya. Kudengar mereka akan menikah secara besar-besaran tahun depan dan memintaku untuk menjadi objek hiburan. Entah apa yang akan terjadi padaku nanti.

Lauren sendiri sudah mendapat pria baru yang tampan dari keluarga besar juga. Mereka telah bertunangan juga dan tentunya dia dan pria tampannya menyiksaku juga saat aku ke kantornya untuk kunjungan mingguan. Setiap Senin aku harus mengunjungi kantor Laureen dan disiksa olehnya.

James sendiri menghilang bagai ditelan bumi, rumor mengatakan dia telah dibunuh kelaurga Lauren sejak lama, ada yang bilang dia balik ke negara asalnya. Ada yang bilang penisnya dipotong sebelum dia dibebaskan. Berhubungan dengan anak mafia memang bukan ide bagus.

Zahra juga turut menikmati penderitaanku, sejujurnya perlakuaknku ke Zahra baisa saja, memang kuakui sedikit ketus tapi akrena menurutku Zahra itu kepo. Sekarang Zahra yang ternyata sakit hati kini lebih sering menyiksaku di kantor.

Lalu bagaimana denganku ? Aku sendiri masih bekerja di perusahan yang sama dan sering dipakai oleh para staff dan atasanku. Zahra dan Vanya kini memegang penuh atas kuasa diriku. Vanya kini yang menempati kantorku dan aku dikantor hanya untuk diikat dicambuki untuk diperas ide dan diperkosa bergilir serta bertanggang jawab jika ada kegagalan kepada klien yang kurang puas. Aku seperti menjadi penasihat yang bisa dipersalahkan, yang mengambil keputusan dan memimpin tetap Vanya tapi jika ada yang salah aku yang bertanggung jawab. Gajiku masuk ke rekening suamiku dan aku hanya diberi jatah sedikit saja untuk merawat diri dan tetap cantik.

Setiap selasa dan kamis aku akan perawatan pulang kantor agar aku tetap cantik. Berolahraga dan treatmen kecantikan. Biayanya tidak murah tapi ya dibayar dengan gajiku.

Aku tinggal di sebuah rumah kecil di perumahan sekarang, apartemenku disewakan dan uangnya digunakan untuk perawatanku. Aku juga mendapat sedikit warisan dari kematian papaku dan warisan yang sedikit itu berupa beberapa rumah yang juga disewakan.

tiap jumat aku masih ke tempat tuan F tapi sejak pernikahanku aku sudah tidak lagi jadi lonte untuk anjing yang bisa disewa dengan harga 1 juta seperti sebelum-sebelumnya. Hanya saja bukan berarti aku tidak melayani anjing. Kadang tuan Golden, Bruce, dan anjing-anjing dari pacar suamiku masih menggunakanku sesekali.

Sesekali ciciku dan mamaku yang kangen akan tetap datang karena itulah keluarga. Kami meelpas rindu dan menangis bersama. Aku cukup senang ciciku dan mamaku baik-baik saja. mama dan ciciku hanya bisa menangisi aku yang hidup penuh siksaan dan celaan. Setidaknya aku mencoba untuk berpuas diri dengan apa yang akan menjadi kehidupanku sekarang. Sudah tidak perlu bermimpi untuk hidup bersama romansa dan kenikmatan, aku cukup bertahan dan menjadi objek penderitaan dan belajar menikmati setiap penderitaan ini.

...

Aku bersimpuh telanjang. kakiku terikat pada rantai yang memaksaku tetap diam dalam halaman depan rumahku. Sekarang musim hujan dan aku baru saja kehujanan di sore ini. Telanjang dan menggigil kedinginan di depan rumah, memandang ke dalam dan mendambakan kehangatan.

Tidak lama suamiku berjalan keluar menggunakan payung.
"Pacar gw bilang loe harus semalem lagi di luar," ujar suamiku "Dia masih marah padamu karena kamu gak nurut. Ini adalah hukumanmu 3 malam diluar rumah dalam keadaan telanjang. Ya aku tahu bahwa ada beberapa tetangga yang masuk pagar dan memperkosamu, termasuk tukang sampah dan tukang sayur serta satpam. Tapi itu memang hukumanmu. Yah semoga besok dia tidak berubah pikiran lagi dan mengijinkan kamu masuk." Arifin menjelaskan.

"Nih aku bawakan kamu makanan anjing,"

"Besok ketika pacarku hendak keluar rumah, ya kamu sebagai istri budakku minta ampun sama dia dan aku saranin kamu jadi budak paling penurut...udah nurut aja jadi kamu diijinin disiksa di dalem rumah. Rumah udah mulai kotor karena gak ada kamu yang bersih-bersih," ujar Suamiku.

Inilah hidupku, suamiku berganti-ganti pasangan dan sering membawa pacar-pacarnya yag kejam untuk menambah deritaku. Aku hanyalah budaknya yang ada untuk kesenangan dia dan pacar-pacarnya.

Mungkin lain kali jika ada waktu dan kesempatan aku akan mengupdate dengan cerita kehidupanku setelah menikah. Tapi untuk saat ini.... Wabi-sabi

The End
[TAMAT]
Tamat
 
Thanks Suhu, udah di post ulanggg ceritanya. Ternyata ane blm baca sampe tamat wkt itu.
 
Halo kenalin namaku Erva, aku chinese keturunan yang lahir di kota di jawa barat dan sekarang tinggal di Jakarta. Aku kuliah di salah satu universitas di negara 4 musim dan sempet kerja beberapa tahun di negara tetangga sebelum stay for good di Jakarta. Aku tinggal di salah satu apartemen kelas menengah di Jakarta hasil cicil dan dibantu ortu dikit :p Aku dari keluarga yang berkecukupan dan aku kerja di salah satu kantor consultant.

Cerita yang aku tulis ini 80% fiksi tapi ada juga yang benernya. Cari tahu sendiri ya mana yang fakta dan yang fiksinya.

Chapter 1 : Business Consultant >> PAGE 1
Chapter 2 : The Promising Star >> PAGE 1
Chapter 3 : The Reunion >> PAGE 1
Chapter 4 : Exotic Pet >> PAGE 1

Chapter 5 : Torture and Punishment >>PAGE 3

Chapter 6 : Slave Statement >> PAGE 4

Chapter 7 : Friday >> PAGE 7

Chapter 8 : Revelation >> PAGE 8

Chapter 9 : The Zoo >> PAGE 10

Chapter 10.1 : One Week with Erva >> PAGE 12

Chapter 10.2 : One Week with Erva >> PAGE 13
Chapter Epilog : Wabi Sabi >> PAGE 13



Mulustrasi Erva (Foto asli penulis ? xixixi gak mau jawab)








--------------------------------------
DISCLAIMER :
Cerita ini sudah pernah dipublish dan sekarang aku re upload dan sudah ada updatenya karena thread sebelumnya sudah di kuncil.
Enjoy the Story. Ada sedikit perubahan di Chapter IV

Sesekali mungkun aku akan update bonus-bonus chapter kalo threadnya rame

--------------------------------------


Business Consultant Rendahan



Hi Kenalkan namaku Erva, aku gadis keturunan tionghoa. Mataku sipit kecoklatan, rambutku panjang setengah punggung. Bentuk tubuhku cenderung kecil dengan buah dada bercup B. Aku cukup cantik dengan wajah yang terlihat lebih muda dari seharusnya. Senyumku agak terkesan nakal dengan bibir tipis yang mungil.

Aku bekerja sebagai Business Consultant di salah satu Business Consultant Firm di Jakarta. Aku biasa menangani Bisnis kelas mikro, menengah, dan startup yang masih belum memasuki Series A. Terkadang aku suka dibawa oleh bosku dalam meeting-meeting besar juga karena aku cantik dan suka berpakaian seksi sehingga calon client atau client terhibur dengan kecantikan dan keseksianku. Selama ini baik bosku, teman kolegaku hanya tau aku seksi dan suka menggoda tapi aku selalu menolak jika diajak / disogok untuk ditiduri.....

Sebut saja Tuan F. Tuan F adalah clientku, seorang pengusaha import kelas menengah yang cukup sukses. Tuan F juga adalah seorang yang sadis dan kejam terhadapku. Tidak ada yang tahu bahwa setiap hari Jumat sehabis jam makan siang aku akan masuk ke kantornya dan tidak akan keluar lagi sampai hari Senin pagi.

Jumat jam 13:00

Aku mengetuk ruangan pintu ruangan tuan F. Semua mata di kubikal memandangku dengan tatapan haus. Hari itu aku menggunakan blazer krem, rok peach 25cm diatas lutut, kemeja putih yang hanya dikancing 2 dari bawah sehingga memperlihatkan sebagian buah dadaku. Putingku tetap tertutup walau terlihat samar-samar. tapi semua orang tau aku tidak menggunakan bra. Atau lebih tepatnya Bra dan Celana Dalamku yang berwarna kuning muda sudah dilucuti oleh satpam dipintu masuk gedung. Setiap aku datang ke kantor ini, aku selalu menyerahkan bra dan celana dalamku kepada satpam sebagai pengganti tanda pengenalku. Biasanya satpam akan sekalian meremas kedua dadaku beberapa menit sebelum memukul pantatku dan membiarkanku masuk.

Gedung ini milik Tuan F tediri dari 3 lantai. Lantai pertama adalah gudang besar dimana truk-truk bisa masuk. Langit-langit ruangan ini sangat tinggi dan bisa menyimpan beberapa kontainer. Terkadang ada mobil besar yang membawa kontainer ada di dalam gedung itu sedang membongkar muatannya yang berisi bal-bal dari karung kehijauan yang kotor. Didalam karung hijau itu terdapat beberapa kotak coklat yang sedang dikeluarkan dan dirapihkan ke lantai 2. ada Sebuah lift kantrol barang. Lantai 2 berisi rak-rak penyimpanan yang sangat banyak guna menyimpan kotak-kotak dari kardus coklat. Lantai 3 berisi meja-meja kubikal, ruangan meeting, dan ruangan tuan F.

Kembali kepada aku yang mengetuk pintu ruang tuan F.

"masuk" terdengar suara tuan F dari dalam setelah hampir 5 menit aku berdiri di depan pintu itu.

Aku membuka pintu menutup pintu kembali lalu menguncinya. Segera aku berlutut, menyimpan tasku disamping kiriku kemudian menanggalkan blazer kremku dan melipatnya dengan rapi. Kemudian aku melepaskan kemeja dan rokku dan melipatnya dengan rapi. Setelahnya aku mengambil collar yang ada di belakang lemari dekat pintu masuk lalu menggunakannya. Aku berlutut dan diam sementara tuan F tampak masih sibuk dengan laptopnya di meja kerjanya. Tuan F mengetik beberapa huruf kemudian ia melihatku sekilas.
"Terlambat 20 detik.... kamu tahu harus melakukan apa kan Lonte ?" ujarnya dengan anda yang hampir terdengar datar.

"T-tapi aku terlambat karena menunggu tuan mempersilahkanku masu....(k)"
"BERANI MEMBANTAH !" bentaknya. "Hitung keterlambatanmu menjadi 5menit 20 detik !" ujarnya

"I-iya tuan" ujarku pasrah.

"kamu masih ingat hukumanmu ?" tanyanya.

"Untuk setiap 10 detik keterlambatan Erva lacur ini akan menjepitkan satu penjepit pakaian di tubuhnya. Dan membiarkan tuan F memukul penjepit tersebut sampai jatuh."

"Jadi ?"

"Erva lacur ini akan menempelkan 32 jepitan di tubuhnya agar dia tidak lagi terlambat "Aku kemudian merangkak ke salah satu laci di ujung ruangan. Membuka laci tersebut dan mengambil sekeranjang penuh jepitan serta mengambil sebuah tongkat tipis lentur berwarna hitam. Aku mengigit tongkat tersebut dan merangkak kembali ke tengah ruangan membawa sekeranjang penjepit.

Aku mulai memasangkan penjepit pertama di puting kananku. Ketika penjepit itu menjepit aku menggeliat kesakitan sesaat dan berusaha untuk tidak menjerit ataupun menangis. "s-satu" ujarku pelan.....Masih qada 31 lagi desahku.
"D-dua" ujarku lagi pelan ketika menjepit puting kiriku. "Aaarhhhh...." desahku.

"Tiga...."
"empat....."

Aku terus menambahkan satu demi satu penjepit pakaian di tubuhku. Di bibir vaginaku, di sekitar buah dadaku, di perut dan akhirnya seluruh tubuhku penuh dengan ke32 jepitan.

Aku menyilangkan kedua tanganku dibelakang dan dalam keadaan berlutut maju dengan menggunakan lututku mendekati tuan F. Mulutku masih mengigit tongkat hitam yang segera akan menjadi penghukumku.

Tuan F mengambil tongkat hitam itu lalu dengan sekejap ia memukul salah satu jepitan yang ada di tubuhku. Aku tersentak dan merasakan rasa sakit yang menusukku. "aaaa" jeritku.

"hitung tolol !" bentaknya

"S-satu.... terima kasih tuan." ujarku menahan rasa sakit dan terhina. Kenapa setiap Jumat aku harus menjadi mainan seks tuan F.

"Aaaa.....D-dua...." jeritku ketika sebuah tebasan memukul jepitan di bibir vaginaku....

"belum dua.... jepitannya belum jatuh !" ujar tuan F

"maaf tuan"

"aaarhhhh dua...." ujarku kali ini salah satu jepit di dadaku terpelanting karena dipukul dengan kasar oleh tuan F.

"bilang apa ?" tuan F menendang perutku.
"Makasih tuan..... makasih.... maafkan lonte ini tuan. Makasih tuan telah menghukum lonte ini dan mengingatkan lonte ini" kataku sambil mengaduh karena perutku terasa mules.

"T---TIGA ! Terima kasih tuan !" ujarku menjerit saat sebuah tebasan memelantingkan jepitan lainnya.
Masih ada 29 jepitan lagi dan aku sudah kesakitan padahal baru saja hitungan ke3. Aku sungguh meratapi, kenapa aku yang seorang gadis kelas atas bisa bernasib seperti ini. Telanjang lebih rendah daripada pelacur disiksa dan diperlakukan hina.

"Sepuluh !...hhhh....hhh....t-terima kasih tuan...."
"du-dua puluh.... ampun... tuan..... makasih tuan.....ampun.... berikan lonte ini kelonggaran....."
"Dua puluh Del...delapan..... hhhh..hhhh t-trima...terima kasih..." ujarku kesakitan. Kini tinggal sedikit lagi jepit yang tersisa.

"empat lagi, pindahkan jepitnya ke puting dan vagina kamu"

"i-iya tuan" aku sudah tidak mau berdebat lagi. sekujur tubuhku terasa perih dan sakit.

Aku memindahkan keempat jepitan terakhir, aku menjepit kedua putingku dan kedua bibir vaginaku. Aku menyodorkan selangkanganku dan tuan F memukul jepitan di bibir vaginaku. Aku menjerit kesakitan "D-Duapuluh sembilan ! ampun.... ampun...... kasihani aku tuan !" jeritku. Aku terjatuh dan ingin rasanya mengusapusap bibir vagianku yang terasa begitu perih.

"Cepet jangan buang waktuku pecun !" ujar tuan F tidak peduli pada perasaan dan kesakitanku. Aku segera menyodorkan vaginaku kembali untuk disiksa.
"Tiga puluh" aku kembali menggeliat dan meraung-raung meratapi nasib tubuhku yang jadi bahan siksaan. "terima kasih..terima kasih..." ujarku komat kamit karena dikuasai rasa sakit dan takut.

"Tiga puluh satu" puting kiriku seperti terlepas karena rasa sakit yang luar biasa. Aku meraung dan menangis. aku sudah tidak lagi tahan dan tidak bisa berdiri... aku mengucapkan terima kasih berkali-kali tapi suaraku tidak bisa keluar. "t..r..ma.......ka.....s.....h..."

"T...***.......p.....lh.......wa...." ujarku saking kesakitannya ketika jepit di puting kananku terpelanting.
"Mana hitungannya lacur ?" tanya tuan F sambil terus memukul dadaku dengan tongkatnya berkali-kali. Aku mencoba berteriak tapi saking sakitnya suaraku tidak bisa keluar untuk beberapa saat.

"Tiga puluh dua.... tiga puluh dua !!!" Aku mejerit sekeras-kerasnya.... kemudian aku komat-kamit berkata terima kasih tanpa henti selama hampir lebih 3 menit karena rasa sakit dan orgasme yang terjadi pada tubuhku.

ketika arus orgasme reda dan tubuhku sudah berhenti bergelinjit tuan F dengan kasar menarik putingku dan memaksaku berdiri. Dengan kaki yang lemas aku memaksaka berdiri karena putingku terasa mau copot dan perih. Ia memaksaku duduk di salah satu kursi yang sudah disiapkan. Kursi yang telah disiapkan bukanlah kursi biasa bahkan sulit untuk disebut kursi. Yang kulihat adalah kaki roda kursi kantoran dengan sebuah tiang di tengahnya, tiangnya berujung tumpul. Tiang tersebut bisa ditinggikan dan direndahkan. AKu dipaksa berjingjit dan tuan F mengatur tinggi tiang tersebut dari bawahku. Tiang itu naik meninggi masuk ke Vaginaku. Tuan F memaksanya sampai aku menjerit-jerit kesakitan dan minta ampun karena sudah tidak bisa masuk lebih dalam lagi. Kemudian dia mengunci agar tinggi tiangnya tidak turun lagi sehingga aku berdiri dengan sebuah tiang yang menancap pada Vaginaku. Aku masih bisa berjalan karena tiang itu bawahnya berupa kaki kursi. Tapi rasanya sangat tidak nyaman, menyakitkan dan memalukan.

"Ayo kita mulai rapatnya" ujar tuan F mempersilahkan aku untuk memulai presentasi.

Aku menarik nafas dan menahan malu lalu aku berjalan dan mencoba mengambil kertas-kertas dari tasku. Tuan F melihat pemandangan aku mencoba membungkuk tapi tidak berhasil akrena vaginaku ditembus besi sehingga untuk menundukpun aku kesakitan dan kesulitan.

Akhirnya tuan F berbaik hati mengambilkanku tasku. tentunya sebagai ganti krepotannya ia memasangkan penjepit puting di kedua putingku yang menjadi korban.

Siang itu aku membahas pekerjaan dan target-target yang seharusnya terjadi pada perusahaan tuan F. Aku memiliki laporan siapa saja pegawainya yang lalai menjalankan SOP atau kenapa SOP belum berjalan. Mana orang-orang yang tidak fit pada sistem yang seakrang telah kami sepakati.Serta membahas permasalahan dalam penerapan SOPnya.

Hari itu terjadi 4 hal dari hasil meeting kami.
Pertama : Rina dan Julius 2 orang petugas pencatat Stok tidak mengerjakan report sesuai dengan SOP sehingga mereka dipanggil. Yang satu wanita dan yang satu pria. Keduanya dinasihati oleh tuan F dan ditanya permasalahannya kenapa mereka lalai mengikuti SOP. Keduanya bercerita mereka sibuk sehingga lalai dan selama mereka berdua diceramahi, keduanya bebas memainkan aku yang berdiri telanjang terperangkap pada tiang yang menusukku. Atas kesalahan kedua orang itu keduanya harus mencambukku masing-masing 10 kali.

Kedua : Seharusnya tuan F hari ini menyelesaikan rancangan 3 dokumen SOP untuk data customer yang berantakan dan berbeda-beda format. Hal ini tidak tercapai karena tuan F sibuk sehingga sebagai orang yang salah men-set target aku mendapatkan hukuman dari tuan F. Disetrum menggunakan raket listrik selama 1 menit dan 30 cambukan menggunakan ikat pinggang tuan F diseluruh tubuhku.

memang nasibku sangat buruk, siapapun yang salah akulah yang akan menerima hukuman dan aku hanya bisa menangis dan menjerit memohon belas kasihan pada setiap cambukan. Aku menjerit memohon tapi tuan F tidak menghiraukanku sama sekali.

Ketiga : ada kesalahan dari alur penerimaan stok dan pencatatan stok. Hal ini memerlukan 3 dokumen dan sebetulnya dapat diefisiensikan menjadi 2 dokumen saja sehingga atas kesalahan ini aku harus mengulum dan menservis semua kelamin pada divisi penerimaan barang sore itu. Ada 7 orang admin yang bekerja pada divisi penerimaan barang. Aku harus mengulum ketujuh kelamin mereka baik perempuan dan laki-laki serta meminum habis semua peju mereka.

Keempat : Alex merupakan pegawai teladan minggu ini, dia berhasil menerapkan sistem SOP penjualan yang sudah selama 2 bulan tidak berhasil diterapkan. karenanya Tuan F menghadiahkan aku untuk digunakan sepuasnya oleh Alex setelah aku mengulum seluruh divisi penerimaan barang. Selain Alex seluruh tim penjualan yang berjumlah 12 orang juga berhak menggunakan aku sesuka mereka, mereka boleh mengeluarkan peju mereka baik di mulut, vagina, ataupun anusku sesuai kehendak mereka sebelum aku diserahkan kepada Alex.

Setelah mendapat 30 pukulan sadis dari tuan F. Tuan F melepaskan aku dari tiang yang menyiksaku. kemudian tuan F sudah mengkontoli ketiga lubangku, pertama di vaginaku, kedua di anusku, dan terakhir di mulutku.

Jumat Jam 16:30
Aku keluar dalam keadaan menyedihkan dari ruang tuan F, masih telanjang bulat dan berjalan tertatih ke kubikal para divisi penerima barang.
"Tuan dan nyonya, saya memohon maaf saya telah membuat kesalahan dengan membuat dokumen yang tidak efisisen sehingga menyusahkan tuan dan nyonya sekalian. sebagai hukuman, anjing lacur ini akan mengulum dan meminum peju kalian semua. Mohon tuan dan nyonya mengijinkan saya yang hina ini menjalankan hukumannya." ujarku dengan suara pelan dan harga diri yang diinjak.

Aku berlutut dan mulai mengulum satu-persatu kelamin yang dari tim divisi penerima barang. Termasuk ada Rina dan Julius. Setelah aku mengulum 4 penis dan 2 vagina, kini iliran vagina Rina yang harus aku servis.

"Eh lacur ******, gara2 kamu aku jadi kena teguran. aku akan menghukummu lebih baru kamu boleh memuaskanku."
"mohon maaf dan beri belas kasihan pada anjing hina ini"
"belas kasihan ytidak diberikan pada kafir dan anjing kayak kamu. Kamu dibayar mahal kan sama tuan F. Kamu salah dan enak-enakan doank jadi pelacur. Kami yang kerja beneran capek, menginput data-data dan menyesuaikan dengan keinginanmu. Aku gak terima. nih kamu pakai ini di badanmu baru kamu boleh puasin vaginaku !" ujar Rina murka. Rina melemparkan beberapa penjepit kertas hitam di wajahku. Aku tahu ia ingin agar aku menyiksa diriku dengan itu. Aku dengan terpaksa memasang ada sekitar 12 jepitan hitam kecil di badanku. Kemudian barulah aku menjilati vaginanya sampai ia keluar dan aku akhirnya bisa melanjutkan hukumanku menjadi piala bergilir ke 12 tim penjualan.

Jumat jam 17:45
Aku kini saatnya menjadi piala bergilir. Tim penjualan didominasi oleh perempuan. Ada 8 perempuan dan 4 laki-laki di sana.
para perempuan biasanya memintaku untuk memuaskan dan menjilati kaki dan vagina mereka.

Jumat jam 19:00
Para laki-laki menunggu para perempuan sudah beres kemudian keempat pria sisa itu memperkosaku dengan cara yang lebih keji. Alex sebagai pria keempat tidak ikutan dulu, hanya ketiga temannya yang memperkosaku sekali jadi. Mulut, anus, dan vaginaku ketiganya langsung terisi dan ketiganya menggagahiku dengan kasar dan bergiliran, mereka bertiga ingin merasakan 1 lubangku 1 kali minimal. aku kesakitan karena mereka melakukannya sambil menampar-nampar buah dadaku dan mengkasari aku. Sekitar 1 jam aku nonstop disiksa dan diperkosa oleh ketiga kontol tersebut. Aku berakhir dengan kondisi berantakan penuh sperma. Orang akan jijik melihat keadaanku. Dari semua lubangku keluar sisa-sisa sperma.

"Byebye Erva" ujar salah satu dari mereka dengan riang.
"Cepet kamu merangkak ke Alex yang menunggu mu tuh," ujar seorang lainnya sambil menggoyangkan badanku dengan kakinya.

Aku tidak kuat berdiri jadi aku hanya berusaha bergerak merangkak seperti anjing berjalan dengan pelan ke arah Alex yang duduk menyaksikan aku dari tadi diperkosa sejadi-jadinya.

Ketika aku merangkak dengan pelan, aku menaikan pantatku seperti anjing dan kedua pahaku terbuka agak lebar. Tiba-tiba saja seorang dari pemerkosaku menendangku di kemaluanku dengan sangat keras membuatku terbelak dan menggelinjit kesakitan sambil teriak. Vaginaku terasa sangat sakit ketika terdengar suara tawa dari ketiganya. Ketiga pemerkosaku lewat begitu saja sambil meludahiku. Aku terbaring menahan rasa sakit dari vaginaku yang terus menumpahkan peju dari dalamnya, mulutkupun masih penuh peju sama seperti lubang anusku.
"apa salahku..... aku gak pantas diperlakukan sehina ini. " ujarku pelan dalam tangisan.
"salah lu, lu cina kafir !" ujar salah satu dari mereka yang ada di dekatku sambil menginjak kepalaku dan menghentak-hentakan kakinya di kepalaku. Kemudian dia dengan tenangnya menyingkirkan tanganku yang memegang vaginaku dengan kakinya dan mensepak vaginaku sekali lagi dengan kasar sambil meninggalkanku bergelinjut karena kesakitan.

Jumat jam 20:15
Alex menarik rambutku dan menyeretku bagai kain pel untuk mengelat sperma-sperma yang tertumpah dilantai. Ia menyuruhku menjilati sperma-sperma yang tersisa di lantai kemudian menyeretku ke kamar mandi dan mencuciku dengan semprotan air. Setelah Alex puas membersihkanku, termasuk menyuruhku kumur dengan laserin, sikat gigi dan bahkan lubang vaginaku juga dibersihkan barulah ia mengeringkanku dengan handuk lalu mulai memperkosa semua lubangku masing-masing dua kali sementara aku sudah sangat letih dan kecapekan sudah seperti seonggok daging boneka seks yang pasrah diapakan juga.

Alex memperkosaku habis-habisan dengan berbagai gaya. Ia memperkosaku hampir selama 2 jam.

Jumat jam 22:00
Aku disiram air dingin dan kemudian digiring dan dimasukan kedalam salah satu lemari. Kedua putingku dijepit dan aku digantungkan seperti pakaian. Aku tersiksa menahan keletihan kesakitan di seluruh tubuhku.


Hari ke2 Sabtu
Sabtu Jam 08:00

Lemariku terbuka, aku sudah tertidur meringkuk di bawah. Putingku terasa sangat sakit karena lepas dari jepitan yang menggantungku. Cara satu-satunya untuk lepas dari jepitan itu adalah dengan menarik tubuhku dan menjatuhkan tubuhku. tentunya rasanya kedua putingku nyaris copot ataupun robek dengan melakuakn hal tersebut. untunglah aku masih berputing pagi itu ketika lemari terbuka.

"Pagi lonte Erva" ujar tuan F.

aku segera memutar badanku dan merangkak menciumi kakinya seperti lonte rakus yang melihat makanan "Pagi tuan F" ujarku ketakutan. "ijinkan lonte kafir ini menjilati dan menservis tuan pagi ini" ujarku berusaha terlihat berguna.

Setelah aku menjilati penis tuan F dan meminum spermanya sebagai sarapanku maka tuan F menyuruhku mandi dan kemduian memakaikan rantai pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan leherku.



"aku mau 2 kontainer ini semua isi nya dipisahkan sesuai kode dan ditaruh yang rapih di rak lantai 2. Kamu akan kerjakan semuanya dalam keadaan telanjang. Oh tidak lupa kamu liat 1 botol bir ini. aku mau kamu fuck diri kamu pake botol bir ini dan kumpulin peju kamu di dalam botol ini. aku mau setidaknya sore ini botol 330ml ini setidaknya setengahnya penuh dengan cairanmu. Ada air di untuk kamu minum di aqua sana. Orgasme menguras banyak air jadi jangan sampe kamu dehidrasi. Aku tinggal. kalo kamu jam 4 belum selesai kamu akan dihukum dengan diperkosa sama anak jalanan dan preman dan satpam sekitar sini. kamu berhasil beresin kamu punya waktu istirahat sebelum nanti malam kita jamu para buyer kayak biasa."

"Siap tuanku."

"mulai kerja sana !"

Aku menyimpan botol 330ml bir itu di dekat tangga. Aku tahu jika aku ingin itu penuh aku harus orgasme setidaknya lebih dari yang aku mampu dan mengeluarkan cairanku dalam botol.

Aku memperhatikan ada CCTV di setiap pojok gudang ini dan ada 2 kontainer berisi barang-barang yang sangat banyak. Satu kontainer berisi lebih dari 20 kubik. setidaknya ada ribuan barang yang harus kupindahkan dalam keadaan telanjang dan terantai seperti ini. Aku segera mulai membuka kontainer pertama dan menarik kolian karung pertama. Aku membuka karung hijau kotornya dan membuka kardusnya lalu mengeluarkan barang dan membawanya ke lantai 2 lalu menyimpannya pada suatu rak. tidak lupa aku harus menghitungnya dan mencatatnya di buku sebelum besok akan dimasukan oleh tim divisi penerima barang.

Satu demi satu barang aku angkut. Aku berjalan bolak balik dari lantai 1 ke lantai 2 dan menyimpan barang-barang yang tidak kunjung habis itu ke dalam lemari. Aku tidak diijinkan menggunakan lift barang.Ă‚ku Keringatan bercucuran dan dalam satu jam saja aku sudah sangat kumal dipenuhi debu. Seluruh tubuhku berkeringat dan karung-karung pembawa gatal itu menyiksaku. belum lagi debunya yang sangat banyak di gudang ini. Aku bekerja layaknya seorang budak yang patuh. Keletihan tapi aku tidak bisa tidak bekerja karena jika aku gagal, maka aku akan diperkosa nonstop nanti malam oleh anak-anak kampung sekitar sini. Minggu lalu aku gagal dan berakhir dengan diperkosa habis-habisan, kengerian itu cukup memotivasiku untuk terus bekerja walau harapan untuk sukses masih sangat jauh. Setelah menyelesaikan 3 bal aku minum air dan mencoba bermasturbasi dengan memasukan mulut botol 330ml kedalam vaginaku dan mengocok-ngocoknya. sungguh kehinaan dan sangat memalukan tapi aku sangat takut kepada perkosaan masal yang akan terjadi nanti malam jika aku gagal.

Sabtu jam 13:00
Aku sudah sangat kelaparan dan keletihan. Vaginaku masih sangat sakit karena perkosaan kemarin. Belum lagi sekujur tubuhku yang masih ada sedikit bekas-bekas cambukan atau pukulan. Aku semakin pelan dan tenagaku semakin terkuras. Aku minum air banyak tapi tetap dehidrasi dan keletihan. Aku ingin tidur, aku ingin makan.... aku.... tahu aku akan gagal dan diperkosa lagi sore ini. rasa kengerian itu terus memotivasiku untuk terus bergerak walaupun aku sudah sangat keletihan. Aku ingat beberapa minggu lalu aku nyaris diperkosa oleh anjing liar kalau-kalau tidak diselamatkan oleh tuan F karena waktu perkosaanku sudah habis. Bagaimana jika kali ini aku benar-benar diperkosa oleh anjing kampung ?

Sabtu jam 15:30
botol bir sudah hampir setengah penuh akan tetapi baru 1 kontainer lebih yang aku selesaikan. Masih ada setengah kontainer lebih yang belum aku selesaikan. Aku tahu aku tidak akan berhasil membereskannya.Aku sudah sangat letih dan lemas. Aku berjalan sangat pelan dan tertatih. aku memaksakan diriku.

Dalam setengah jam aku hanya berhasil membuka 2 bal lain dan terdengar suara derap langkah kematianku.

Sabtu jam 16:00
Tuan F berjalan mendekatiku yang sedang bekerja.
"jadi kamu gagal lagi lonte tak berguna ?" tanyanya
"iya tuan"
aku segera berlutut menundukan kepalaku dihadapan tuan F.
"Kamu tahu hukumannya ?"
"saya siap menerima apapun hukumannya tuanku. Tapi jikalau boleh saya sungguh sudah tidak kuat lagi. Saya sangat keletihan dan vagina hambamu yang hina ini masih sakit sekali."
"memang saya harus peduli ?" tanya tuan F
"tidak tuan. Tuan bebas melakukan apa saja pada seonggok daging toilet pembuangan peju ini"
"bagus" ujar tuan F

Kemudian tuan F memberikanku sebuah pil multivitamin dan minuman manis untuk menambah energiku. "Kau butuh asupan gula biar ada tenaga" ujarnya

"Bersihkan badanmu dan bawa kasur busa. simpan di dekat pintu gerbang. Kamu berlutut di sana. aku akan beri kamu waktu 10 menit untuk melakukannya. aku akan memanggil para algojo untuk menghukummu" ujar tuan F

Aku segera berjalan ke kamar mandi mencuci tubuhku dengan air dingin. Menggosoknya dengan sabun dan menarik kasur busa yang ada di lemari lantai dua ke lantai satu. Aku menyimpan kasur busa itu di dekat pintu gerbang lantai satu bagian dalam. Menyalkan lampu dan berlutut seperti layaknya budak yang baik di atas kasur.

Tidak sampai 5 menit kemudian tuan F masuk bersama hampir 9 orang. Ada 3 satpam komplek pergudangan, 4 pemulung, 2 anak kampung yang ada di sekitar sana.

"Nah tuan-tuan ini kenalkan ada lonte gratisan yang bisa kalian pakai sesukanya. Saya ada waktu sampai jam 7. Sampai jam 7 teng kalian boleh pakai sepuasnya gratis. Setelah itu saat jam 7 kalian harus sudahan karena dia akan saya gunakan untuk keperluan lain. Nah kenalkan diri kamu."

"Nama saya Erva Liong....mohon kebaika"
"Eh Lonte ! kamu jelasin siapa diri kamu. kamu itu lonte macam apa. apa aja yang boleh mereka lakuin ke kamu dan kamu sukanya dikasarin kan. Jangan sok jual mahal. Kalo kamu gak memuaskan perkenalannya minggu depan aku bawa selusin anjing kampung aja buat muasin lubang kamu yang haus kontol itu." Ujar tuan F merendahkanku.

Air mataku langsung mengalir deras direndahkan seperti itu Aku juga sekarang harus merendahkan diriku agar memuaskan tuan F dan para kaum marginal yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku.

"Saya Erva Liong, saya adalah toilet umum untuk pembuangan peju yang berusia 25 tahun. Saya ada di sini untuk menjalankan hukuman saya. Saya kerja tidak cukup keras untuk tuan F sehingga saya sudah sepantasnya dan seharusnya mendapatkan hukuman. Hukuman saya adalah menjadi penghibur untuk tuan-tuan semua. Tuan-tuan semua boleh pakai tubuh saya untuk kesenangan tuan-tuan tanpa batasan. Tuan-tuan boleh memperkosa mulut saya, memaksa saya menelan semua peju tuan-tuan. Tuan-tuan juga boleh menggunakan anus dan vagina saya untuk menyalurkan hasrat tuan-tuan. Kedua dada saya ini untuk disakiti dan ditampar ataupun dicubit dan diremas sekehendak tuan-tuan. Jika saya berkata tidak dan ampun jangan hiraukan saya, perkosa saya lebih keras dan jika saya membandel paksa saya. Saya lonte gratisan memang sudah seharusnya diperlakukan seperti ini. Silahkan tuan-tuan menggunakan saya." ujarku pelan-pelan dengan air mata yang terus berurai.

Tuan F tampak puas dengan perkenalanku. Dan dalam sekejap berikutnya, para satpam, pemulung, dan anak kampung segera berlari, melepaskan pakaian mereka dan langsung saja tubuhku ini dijadikan mainan. Dicubit, ditampar, diremas dan dimainkan sesuka mereka. Mulutku langsung penuh dengan ciuman dan penis-penis. Liang vaginaku tidak pernah kosong, sama halnya dengan liang anusku yang selalu penuh oleh penis mereka. Aku bahkan harus melayani 5 orang sekaligus. Kedua tanganku mengocok 2 penis, mulutku sibuk mengulum satu penis. Dan kedua lubangku juga dipenuhi penis. Aku diperkosa tidak terhitung sore itu selama 2jam setengah lebih.

"Nih gw hamilin lu perek cina"
"Lonte kayak u harusnya terima kasih udah dikasih sperma"
"enak banet nih tampungan peju. U demen ya diginiin"
"emang sepantesnya cewek cina kayak u tuh buat diginiin"
"kafir emang layak diperkosa. U emang kegatelan kan"

Aku merayap berusaha menjauhi kasur busa dan menjauhi mereka akan tetapi mereka menginjakku dan menyeretku kembali untuk menjadi mainan mereka. Seluruh lubangku penuh penju, bahkan aku seperti mandi peju.

Keadaan menyedihkanku terus berlangsung. sekeras apapun aku memohon dan minta waktu untuk sekedar mengambil nafas tidak dihiraukan. Tidak ada seorangpun yang peduli pada perasaanku. semuanya sibuk menyenangkan dirinya sendiri. Ketika aku hampir pingsan ataupun pingsan, tuan F akan menyiramku dengan air es sehingga aku tersentak dan melanjutkan penderitaanku. Tuan F memastikan aku menikmati setiap rasa sakit, rasa hina, dan rasa malu yang terjadi.

Sabtu jam 19:00
"Sudah-sudah cukup tuan-tuan" ujar tuan F meminta para pemerkosaku untuk berhenti.
Aku bahkan sudah tidak bergerak selama setengah jam karena sudah pasrah. apapun yang mereka lakukan ke tubuhku sudah kuterima dengan pasrah. bahkan ada yang menyulutkan rokoknya di dadaku dan aku tidak lagi menjerit karena aku sudah tidak bisa lagi menjerit. aku terlalu letih, hanya pasrah pada rasa sakit, nikmat, dan malu yang menyerang otakku.

Mereka mulai berpakaian kembali. beberapa mereka meludahiku ataupun mengencingi aku. Mereka menendangku seolah ingin menyingkirkan sampah dari tengah ruangan ke pinggiri ruangan.

"Sudah-sudah tuan-tuan" ujar tuan F

"am....pun.....am.....pun...." suara lirihku yang seperti komat kamit kini terdengar di kesunyian. aku seperti mesin rusak yang terus berkata "ampun" karena rasa sakit yang terus menerus mendera.

"Diam anjing !" seorang satpam menyentakku dan menginjak kepalaku dengan kasar.

Aku langsung terdiam.

"Bangun anjing !" tuan F menyiramku kembali dengan sekotak air es.
"kamu udah dilayani mereka. bilang terima kasih dan jangan lupa bayar mereka karena kamu menjalani hukumanmu, mereka jadi rugi waktu untuk menghukummu. Lagian aku kan bayar kamu buat kerja, kamu gagal wajar donk kalo kamu bayar mereka karena kamu tetep aku bayar full Lonte." ujar tuan F

"ya......te-te-terima....ka-kasih.... tu-tuan.......tu-tuan......" ujarku lirih dan pelan. "Nih tasmu, bayar mereka" ujar tuan F melemparkan tasku ke dekatku. Aku merayap dan mengambil dompetku, membagikan 200 ribu perorang yang sudah memperkosaku dan memperlakukanku seperti sampah.

Mereka sangat senang, sudah dapet lonte gratis, dibayar pula.

Sabtu 21:00
Aku sudah makan dan memiliki sedikit tenaga walaupun sudah sangat keletihan dan sekujur tubuh kesakitan dan kelelahan. Aku sangat ingin tidur tapi apa daya hari belum selesai.

Aku makan di bowl anjing yang disediakan tuan F. isinya sih sangat bergizi walaupun bentuknya sangat tidak karuan. Aku juga sudah dimandikan dan sekarang berpakaian sangat seksi dengan gaun merah tipis nyaris transparan tanpa pakaian dalam sedikitpun. Aku menggunakan high-heel dan duduk di mobil tuan F.

Tuan F menjalankan mobilnya untuk menjemput 2 orang pembeli partai besarnya. Setiap minggu tuan F akan menjemput salah satu langganan besarnya untuk menghibur mereka dengan kemaksiatan. Tuan F sudah melanggan sebuah klub.

Ketika kami menjemput tuan Widodo dan tuan Ben, aku disuruh pindah duduk di belakang. Tuan Ben dan tuan Widodo duduk di kanan dan kiriku. keduanya sembari ngobrol dengan tuan F yang menyetir sembari tangannya masuk ke balik pakaianku untuk memainkan putingku. Tuan Widodo adalah pria tua kurus dengan rambut botak dan kacamata. Ia tampak memiliki usia 40 akhir. Sedangkan Ben tampak lebih muda dan gempal tipikal om-om dengan berewok tipis.

Sepanjang perjalanan yang macet mereka menikmati dan mengelitiki putingku sehingga membuatku tidak bisa berkonsenterasi.

Sabtu jam 22:30
Kami telah tiba di salah satu klub kesayangan tuan F. Kami turun dan masuk ke salah satu ruangan VIP karaoke. Begitu memasuki ruangan pakaianku langsung dilucuti tanpa ampun oleh tuan F. jadilah kami diam di ruangan dingin itu, 3 pria dan satu gadis telanjang yang dilehernya dihiasi collar anjing. Aku tidak diijinkan duduk di kursi sofa sehingga aku hanya bersimpuh di lantai ruangan karaoke.

"Wah tuan F dan si pembuangan peju." tiba-tiba pintu terbuka dan seorang gadis keturunan yang usianya kira-kira sedikit lebih tua dari aku muncul. Ia adalah mami Nike. Mami Nike tidak seperti mami lainnya yang biasanya tua. Mami Nike terlihat memiliki badan super model walau dengan dada yang kecil. Ia bermata sipit tajam dan kelihatan sadis. Auranya berkharisma walau usianya tidak jauh dariku. Aku rasa dia hanya lebih tua 3-4 tahun dariku.

"Minggu ini tuan F membawa siapa ?" tanyanya ramah pada tuan F
"Mami Nike," ujar tuan F yang langsung memeluk mami yang saat itu menggunakan dress putih. "Kenalkan ini pak Widodo dan pak Ben langganan saya yang paling baik"
"Ah tuan F selalu saja bilang semua langganannya paling baik," ujar Ben berbasabasi saat menyalami Mami Nike.
"Saya akan panggilkan beberapa gadis untuk kalian pilih ya," ujar Mami Nike ramah. "Pembuangan Peju, kamu gak memberi salam padaku ?" ujar mami Nike melirikku.

Aku langsung merangkak menghampiri mami Nike dan mencium ujung sepatunya dan menjilati ujung sepatunya sampai Mami Nike menarik kakinya. "Anjing pintar." ujarnya sambil kakinya disimpan di dadaku. "Malam ini kamu akan dipuaskan lagi koq" ujarnya sambil keluar dari ruangan.

Mami muncul dan menawarkan kami untuk memilih perempuan-perempuan untuk menemani. Tuan F memilih 3 gadis untuk menemani kami berkaraoke dan bergila di ruangan itu.

Ketika mami Nike memasuki ruangan, tampak ada sekitar 20 gadis yang megikutinya dengan pakaian yang seksi. Ke20 gadis itu berjejer di hadapan kami untuk menunggu dipilih.

"Lonte Kafir, masukan sepatu saya di lubang memek kamu dan mulut kamu" Mami melepaskan kedua sepatu highheelnya. Ia menyuruhku berlutut di samping ruangan diantara ketiga tuan dan 20 gadis. Ia kemudian memasukan heels sepatunya kedalam vaginaku "tahan.... kalo sampai jatuh kamu akan menerima hukuman," aku segera menahan dinding vaginaku untuk menjepit hak sepatu itu sekencang yang aku bisa. Kemudian dia mengambil sebelah sepatunya dan memasukan heelsnya kedalam mulutku. Rasanya sangat menjijikan tapi aku hanyalah tempat pembuangan peju yang tidak memiliki harga diri. Aku membuka mulutku dan mengigit heels tersebut menahannya dengan air mata bercucuran dan rasa malu. Bahkan para pelacur saja diperlakukan jauh lebih terhormat daripadaku.

"Nah silahkan tuan F, pak Ben, pak Widodo untuk memilih" ujar Mami Nike manja yang langsung duduk di samping tuan F. Mami Nike menaruh tangan tuan F agar merangkulnya.

Akhirnya tuan F, Ben, dan Widodo memilih 3 orang gadis dan mempersilahkan sisanya untuk pergi.

"bagi yang tidak terpilih, silahkan kalian keluar. tapi sebelum keluar boleh kalian tolong ludahi dulu si Anjing telanjang yang kegatelan itu."
Mendengar tuan F menyuruh para pelacur meludahiku, aku merasa sangat rendah sekali. Aku bahkan jadi tempat pembuangan ludah para pelacur, air mataku ini tidak bisa berhenti mengalir ketika satu demi satu perempuan-perempuan seksi ini berjalan meludahiku "dasar rendahan" "kamu yang bikin perempuan jadi keliatan murah bukan kami. dasar lonte cina kegatelan"
Mereka meludahi wajahku dan tertawa. beberapa pelacur bahkan mengupload aku di IG Story mereka ketika mereka meludahiku.

Setelah ke 17 gadis itu meludahiku, ketiga gadis yang terpilih langsung maju mendekati para tuan.

Gadis pertama berkulit sawo matang bernama panggung Julia. Tingginya mungkin sama denganku sekitar 158cm. Ia memiliki bra yang lebih besar dariku. Ia menggunakan baju setelah hitam. Julia duduk disamping pak Widodo dan dengan manjanya ia menyandar pada tuan Widodo.

Gadis kedua bernama Suri, ia berkulit putih tipikal sunda dengan mata besar dan muka judes yang cantik. Ia lebih tinggi dariku, sekitar 165cm dengan bentuk tubuh proporsional. Dadanya besar dan seksi. Suri menggunakan gaun hijau muda dengan belahan yang teramat rendah. Tuan F langsung menyuruhnya duduk dipangkuannya.

Gadis ketiga memiliki darah aceh dan manado bernama Tari. Ia tidak terlalu tinggi dengan rambut pendek yang dicat coklat. Ia menggunakan gaun ungu. Ia menemani tuan Ben.

Mami Nike lewat dan menendangku perutku sehingga aku kaget dan mentatuhkan sepatu mami Nike yang ada di vagina dan mulutku.
"Kamu memang harus dihukum" ujarnya sadis.

"Ampun mami.... jangan mami..... tempat pembuangan peju ini sudah dipakai dan disiksa tanpa henti. mohon belas kasihan" Ujarku memohon.

"Kamu ke tengah ruangan. Kenalin diri kamu. Ceritain ke Mami apa saja yang telah kamu alami hari ini. Ingat siapa diri kamu anjing. Minta hukuman sama mami." ujar tuan F memerinthakan aku.

Aku hanya bisa pasrah. Aku merangkak dan berlutut di tengah ruangan . Aku hanya bisa terisak-isak berusaha menenangkan diriku sambil memandang ketelanjanganku dihadapanku ada 4 wanita seksi dan 3 pria yang sedang duduk menontonku.

"Saya Minerva Liong," ujarku dengan suara pelan.

"Siapa kamu ?" taya tuan F
"Kamu kerja apa Liong ?" tanya mami Nike juga. "Jelasin diri kamu sejelas-jelasnya."
"Saya Minerva Liong, seorang lonte yang paling hina. Tempat pembuangan peju gratisan. saya lulusan luar negeri, sehari-hari saya bekerja sebagai Business Consultant di suatu firm dan tuan F adalah klien perusahaan saya. Akan tetapi lonte yang sok tahu dan sok pintar seperti saya dianggap tidak berguna sehingga saya pantas mendapatkan hukuman seperti sekarang ini. Tadi pagi tempat pembuangan peju ini dirantai dan telanjang bekerja seharian seperti budak.-"

"Lulusan luar negeri tapi kerjanya kuli buat beresin gudang, telanjang pula !" ujar tuan F memperlihatkan salah satu rekamanku yang sedang bekerja membongkar kolian dari Hpnya.
Semua langsung tertawa melihatku. aku hanya bisa menelan ludah dan melanjutkan.

"-Tapi karena ketidak bergunaannya, tempat pembuangan peju ini tidak memenuhi kuota sehingga harus dihukum.Lonte ini dipakai sebagai tempat pembuangan peju oleh 9 orang marginal yang ada di sekitar kantor tuan F. Tiga orang satpam penjaga komplek perkantoran, 4 pemulung, dan 2 anak kampung."

"kamu dientot anak kampung sama pemulung ?" ujar Suri mengejek.
"minggu lalu cuma digangbang 3 satpam, kamu makin gak ada harganya ya." ejek Mami Nike.

"-S-saya tahu bahwa perbuatan saya immoral dan...... menjijikan...."" ujarku pelan sambil menunduk malu.

"Dimana aja mereka pake kamu ?"tanya Julia

"Di semua lubang... Saya tidak lebih dari tempat pembuangan peju."
"oh kamu suka ya"
".....saya hanyalah benda, apapun perasaan saya tidak penting."

"Oh sebelum kita pake, dia begitu menjijikan. kita bersihkan dulu," ujar Suri memberikan usul.

"Ide bagus."
"Saya akan panggilkan OB" ujar mami Nike. "membersihkan toilet kan tugas OB"
Langsung saja tawa mereka pecah dan hanya dalam hitungan sekejap saja mami Nike kembali bersama seorang petugas OB. Petugas OB tampak terkejut melihat ada seorang gadis bugil di ruangan karaoke tapi dia tetap berusaha tenang walau matanya tidak bisa lepas dari memandangi tubuhku.

"Toilet yang ini kotor, tolong dibersihkan" ujar mami Nike
OB tampak bingung dna hendak masuk ke ruangan kamar mandi yang ada di dalam ruangan kami. "toilet yang ini loh !" ujar mami Nike sambil mengarahkan kakinya ke vaginaku.

"Kamu apa ?" tanya mami Nike kepadaku

"aku toilet tempat pembuangan peju" ujarku dengan suara pelan.

"tuh pa, tolong semua lubangnya dibersihkan. Memek, Anus, ama mulutnya" ujar Mami Nike. Para perempuan dan tuan-tuan semua ketawa tampak bahagia.
Segera saja OB itu mengeluarkan sikat pembersih toilet dan meminta bantuan para gadis untuk memegangiku.

Suri dan Julia dengan semangat memaksaku membuka selangkanganku. Menahan kedua kaki dan tanganku lalu sang OB dengan santai dan kasarnya memasukan sikat pembersih toilet kedalam vaginaku.



Seketika itu juga aku menjerit-jerit kesakitan seperti orang gila. Rasanya sangat mengerikan seolah badanku ditusuk ratusan jarum dan digeret2 dengan sadis. Aku tidak tahu berapa lama aku digosok, tapi rasanya seperti tidak berakhir dan aku menjerit terus menerus lalu pingsan karena saking terlalu sakitnya. akan tetapi segera mukaku tersentak kaget karena disiram oleh air dingin oleh mami Nike. Mami Nike ingin memastikan aku merasakan setiap detik rasa sakitnya.

Aku sendiri sudah diambang batasku, penyiksaan dari hari kemarin sudah membuat vaginaku sangat sensitif dan terasa perih sekali.
"masih ada lubang anusmu dan mulutmu yang harus dibersihkan" ujar mami tersenyum sadis.

Setelah penderitaan yang mengerikan itu mereka mencabut sikat toilet dan men mengunuskannya kembali di anusku. Aku menggelinjing meronta kesakitan tapi tidak ada yang peduli. mereka hanya tertawa melihat kesedihan dan kesakitanku.

Setelahnya sambil mereka mabuk-mabukan dan bernyanyi ria, aku hanya bergiliran melayani para gadis dan juga tuan F dan kedua pelanggannya.

Minggu jam 02.00
Acara minum-minum telah usai. Aku ditarik oleh tuan F seperti anjing dari mobilnya. Aku hanya menggunakan kalung anjing dengan rantai yang dipegang oleh tuan F. Rumah tuan F cukup besar dengan pekarangan di depan rumah yang cukup besar dan cukup privat.

Oh tidak lupa Suri ikut pulang ke rumah tuan F. sepertinya tuan F akan berpesta dengannya sampai pagi.

Aku diseret dan tidur di kamar mandi dengan kepala masuk toilet bowln terikat ke toilet dan tidak bisa bergerak lagi selain pasrah. sementara tuan F bahkan si pelacur Suri tidur di kasur yang empuk aku yang lulusan luar negeri, memiliki kerjaan cukup terhormat dan bergaji lumayan tinggi ini dengan menyedihkannya tertidur dengan cara yang paling hina. Perasaan dan harga diriku mengalami titik terendahnya saat itu.

Sebetulnya sangat sulit untuk bisa tertidur di toilet bowl, lembab dan ada air tidak jauh dari mukaku. Rambutku sebagian masuk ke dalam air, tapi karena kejadian penyiksaan yang mengerikan sepanjang hari, tubuhku sudah tidak tahan lagi dan dalam sekejap saja aku terlelap memasuki dunia mimpi.

Hari ke3 Minggu
Minggu jam 09:00

Sebuah flush membangunkanku. Tuan F dengan tenangnya membuka ikatanku pada toilet bowl, ia kemudian memasangkan borgol di tangan dan kakiku yang terhubung oleh rantai. Tanganku diikat didepan agar aku bisa bekerja. Ia memintaku untuk memandikannya dan tak lupa aku melayaninya dengan mulutku. Tak lupa Suri juga ikut bergabung dengan kami dan aku juga harus melayani Suri tentunya.

Minggu jam 10:00
Aku memasak di dapur dalam keadaan telanjang dan menyiapkan makan pagi untuk tuan F dan Suri. Keduanya sarapan di meja makan sementara aku sarapan roti yang dilempar ke lantai seperti anjing. Tidak lupa Suri memintaku membuatnya basah dan orgasme lalu memintaku mengelapkan rotiku ke cairannya sebelum aku makan.


Hari Minggu adalah hari dimana aku akan menjadi pembantu pribadinya tuan F. Aku akan mebersihkan seluruh rumahnya, baik toilet, pekarangan, mobilnya, kamar tuan F. Semua hal kubersihkan dalam keadaan telanjang. Tidak jarang aku harus menggunakan lidahku untuk menjilati toilet dan wastafel. Kedua dadaku digunakan untuk mengepel, melap kaca, dan menjadi pengganti spon saat mencuci mobil. Hari itu aku kembali bekerja keras layaknya pembantu yang tidak berpakaian. Kapanpun tuan F merasa horny, dia akan menarikku dan memperkosa salah satu lubangku sekehendak hatinya.

Kali ini penderitaanku bertambah karena Suri juga menggunakanku sekehendak hatinya. Bahkan sebelum Suri pulang ia memberikanku kado perpisahan yang mengerikan setelah makan siang jam 13:00.

"Pembuangan peju," ujarnya memanggilku yang sedang membersihkan gudang.

"Ya nona Suri ?"

"Kamu paling bangga pasti sama dada kamu yang cantik itu kan ?" ujarnya sambil menyentuh-nyentuh payudaraku. Selain wajahku yang cukup cantik dan imut aku memang cukup pede dengan payudaraku. Tapi aku hanya terdiam tidak menjawab.

"Kamu kegatelan kan goda-godain orang pake dada kamu. Aku penasaran kamu masih bisa kegatelan gak kalo abis diginiin." ujar Suri. Dia menarik rambutku, membuka borgol tanganku yang terikat di depan lalu memaksaku menyilangkan tanganku di belakang dan memborgolnya kembali. Ia menggiringku ke sebuah meja tak jauh dari sana. Aku kaget melihat ada banyak paku payung di sebuah nampan yang ada di meja. Ia menyimpan dadaku yang berukuran 34B dia atas nampan itu dan menekan punggungku. Rasa sakit menyerang seluruh dadaku. putingku seperti hancur diremukan oleh puluhan jarum tajam.



Aku tidak lagi sanggup menjerit karena rasa sakitnya benar-benar membuatku seperti lumpuh. Aku hanya membuak mulutku tapi tidak ada suara yang kaluar. "NAh apa kamu masih bisa bangga dengan dada hancur seperti itu ?" ia menarik rambutku lalu membenamkan kembali dadaku di nampan neraka itu beberapa kali dengan aksar sebelum ia melemparku ke lantai.

"Ampun...ampun.... ampun...." aku hanya bisa memohon belas kasihan. Kulihat ada beberapa luka di buah dadaku. putingku lecet dan ada beberapa tetes darah yang mulai mengalir. "jangan nona.... jangan nona...." ujarku meracau karena sakit, malu dan ketakutan.

"Posisi kayak anjing !" perintah Suri

Aku segera berusaha memenuhi keinginan Suri takut mendapatkan perlakukan yang lebih parah. Takut ia nekad memotong putingku.

"buka lebar sedikit pahamu !" uajrnya. Dalam kondisi merangkak seperti anjing aku melebarkan pahaku dan dalam sekejap Suri menendang pangkal pahaku sekeras yang ia bisa sehingga aku menjerit kesakitan dan terjatuh tidak bisa bangun lagi. Setiap hari vaginaku ditendang dengan sadisnya.

"berikutnya aku akan memasukan kaktus ke dalam vaginamu jika kita bertemu lagi...." bisik Suri sambil berjalan meninggalkanku. "sampai bertemu lain waktu Erva cantik...." ujarnya sambil pergi.

Aku hampir setengah jam lebih terkapar tidak bisa melakukan apapun di sana karena rasa sakit di payudara dan vaginaku yang tidak mau berhenti. Tuan F menemukanku dan memaksaku berdiri, melepas ikatan borgolku yang berada di belakang dna memindahkannya ke depan agar aku bisa bekerja kembali.

Minggu jam 16:00
Sore hari tuan F menderaku dengan ikat pinggangnya. 39 pukulan disekujur tubuhku. Kali ini tuan F tidak berfokus pada dadaku karena dadaku sudah hancur oleh paku payung. Seelah itu tuan F mengikatku di traktor mininya dan aku diseret untuk "membersihkan" dan merawat kebun.

Minggu jam 17:30
Aku sedang sibuk memasak makan malam. Setelah makan malam aku akan membersihkan semua peralatan makan dan aku akan melayani tuan F dengan seluruh lubangku. Tapi sudah 2 minggu terakhir ia hanya menggunakanku seperlunya, ia sudah bosan dengan ketiga lubangku dan diriku.

Minggu jam 20:00
Biasanya tuan F akan menggunakanku sampai ia puas, kadang sampai tengah malam tapi hari ini jam 8 ia menyeretku keluar dari rumah dalam keadaan telanjang dan diujung rumahnya ada sebuah tempat sampah besar seperti yang ada di back alley di amerika. Ia membuangku di tempat sampah itu dalam keadaan telanjang. Kedua tanganku diikat lakban yang sangat banyak.
"sampah kayak kamu ya cocoknya ditempat sampah" ujar tuan F sambil meninggalkanku.

"Oh ini ketinggalan." tuan F mengguyurku dengan botol 330ml yang berisi hampir setengah penuh. ya cairan vaginaku yang diambilnya dari kulkas.

Ketika aku sudah dibuang setiap minggu malam, aku akan diam dan tidur ditumpukan tempat sampah itu. Meratapi dan merenungi sakitku. Vagina yang masih perih dan kesakitan, sekujur tubuh penuh bekas cambukan. Tapi untuk toilet pembuangan peju sepertiku, inilah kehidupan yang harus dijalani.


Epilog
Senin jam 07:00


Tuan F keluar dari rumah melemparkan cutter ke dalam tempat sampah dimana aku dibuang. Kemudian ia juga melempar blazer kremku, kemeja putih yang kancingnya sudah dilepas semua, serta rokku kedalam tempat sampah juga. Ia juga menyimpan tasku yang berisi kunci apartemenku, dompetku yang sudah kosong dan ponselku.

"Sampai bertemu jumat depan Sampah" ujar tuan F berjalan ke mobilnya dan meninggalkan aku.

Aku segera mencari cutter, memotong lakbanku dengan hati-hati agar tidak melukai diriku kemudian berpakaian dan segera memanggil ojek untuk segera pulang, mandi dan berganti pakaian lalu melanjutkan hidup kelas atasku sampai Jumat berikutnya


*************************************************
kenapa di banned
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd